Al-Quran mengajarkan umat Muslim untuk membaca kitab-kitab sebelumnya. Yaitu: Taurat, Zabur, dan Injil. Al-Quran juga sering merujuk kepada kitab-kitab tersebut dan pengikutnya. Seperti: Qs 10:94 menyarankan umat Muslim untuk bertanya kepada “para pengikut Alkitab” jika mereka memiliki pertanyaan tentang hal-hal dalam Al-Quran yang mereka tidak pahami.
Ayat lain menyatakan, “. . . diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil . . . menjadi petunjuk bagi manusia, . . . Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat” (Qs 3:3-4).
Menurut ayat-ayat di atas, apakah umat Muslim seharusnya mempercayai Taurat dan Injil melebihi Al-Quran? Jika tidak, apakah ada arti lain dari sura-sura ini?
Pewahyuan Yang Jelas Dari Allah
“Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Jika tidak ada pembedaan yang dibuat, maka dengan jelas semua tulisan nabi harus dibaca, dipelajari dan ditaati, bukan?
Jadi, apakah umat Muslim seharusnya membaca Taurat dan Injil? Benar! Umat Muslim harus membaca Taurat, Kitab-kitab Para Nabi, dan Injil. Ini merupakan salah satu pernyataan yang jelas dalam Al-Quran. Kitab-kitab tersebut melebihi Al-Quran, umat Muslim harus mengimaninya karena di dalamnya ada petunjuk, cahaya dan pengajaran bagi orang-orang bertakwa (Qs 5:46).
Gambaran Penuh Rancangan Allah Dalam Injil
Umat Kristen percaya, segala yang benar berasal dari Allah, tidak masalah darimana asalnya. Demikian, Taurat dan Injil memuat kebenaran. Membaca Injil dan Taurat adalah satu-satunya cara untuk memahami Allah sepenuhnya. Seperti bagaimana Ia menampakkan diri kepada Abraham, Ishak, dan Musa.
Meskipun Al-Quran menceritakan tentang para nabi dan Isa, namun tidak memberikan gambaran yang lengkap. Dengan membaca Taurat dan Injil, seseorang mendapatkan gambaran penuh para nabi, yang menunjuk pada kedatangan Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih – Jalan Kepada Allah
Hanya Injil yang memberi pengajaran Isa Al-Masih yang benar, tentang jalan kepada Bapa. Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Maka, satu-satunya cara untuk sepenuhnya mengenal Allah, adalah melalui Isa Al-Masih!
Kita terpisah dari Allah karena dosa kita (Injil, Surat Roma 3:23). Tetapi Isa Al-Masih menjadi korban untuk mengangkat kita dari dosa. Supaya kita tidak terpisah dari Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Al-Quran mendorong untuk membaca Taurat dan Injil?
- Sudahkah Saudara mengimani Taurat dan Injil? Berikan alasan Saudara.
- Meskipun Al-Quran memerintahkan orang-orang Muslim untuk membaca Taurat dan Injil, banyak dari mereka tidak melakukannya. Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apa Yang Perlu Dipercaya Melebihi Al-Quran”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
agus mengatakan
~
Al-Quran yang agung menjelaskan secara garis besar tabiat dan kebiasaan dari umat para nabi terdahulu itu sudah termasuk bukti kebenarannya dari Allah kecuali ada penyakit di dalam hati, mendustakan Al-Quran dan Muhammad.
Dan karena mereka tidak mau menjalankan hukum-hukum Allah (di dalam Taurat) padahal Isa berkata: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Injil, Rasul Besar Matius 5:17-18).
staff mengatakan
~
Saudara Agus,
Kitab Suci Injil, justru dapat menjelaskan persoalan manusia pada segala jaman dan yang luar biasa adalah jalan keluar yang ditulis dalam Kitab Suci tersebut. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Dan dosa itu telah memisahkan manusia dari Tuhan yang kudus sempurna (dalam kebenaran dan keadilan) dan karena itu Tuhan harus menghukum dosa manusia. Namun Tuhan itu penuh belas kasih dan kasih karunia maka Dia tidak membiarkan manusia masuk neraka tanpa harapan dan jawaban.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
Slamet
agus mengatakan
~
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
Masihkah anda mengira kematian Yesus untuk menebus dosa manusia! sedang Injil bertolak dengan Injil Surat Roma yang anda kutib.
“Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Taurat,Kitab Ulangan 24:16).
manakah kebenaran dari ayat diatas Bibel atau Injil Roma anda, kok saling bertolak pada satu kitab, gunakan akal anda untuk memahami Firman Allah
staff mengatakan
~
Saudara Agus,
Tidak ada ayat Alkitab yang saling bertentangan, masalahnya hanya kita yang tidak dapat memahaminya.
Jelas Isa Al-Masih sendiri mengatakan bahwa tujuan kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Markus 10:45).
Adakah orang di dunia ini yang tidak berdosa? Tidak ada. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Sebenarnya tidak ada ayat Alkitab yang saling bertentangan, masalahnya hanya kita yang tidak dapat memahaminya.
Mari kita perhatikan ayat yang saudara kutip, “Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Taurat,Kitab Ulangan 24:16).
Bandingkan dengan Taurat Kitab Ulangan 5:9, “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.”
Bagaimana saudara menjelaskan dua ayat ini?
~
Slamet
agus mengatakan
~
“Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.”
Mas Slamet, makna ayat adalah:
1. Allah cemburu/tdk menginginkan seorang hamba sujud menyembah kepada selain Allah
2. Allah yang menghukum sendiri kesalahan bapak jika bapak itu berbuat dholim kepada anaknya dan berlaku kepada semua keturunan yang berbuat dholim.
Anda pahami betul makna kata yang benar, jangan terbawa doktrin pemahaman gereja, jika tetap dipahami menurut gereja jelas bertentangan dengan ayat yang saya kutip dari kitab anda sendiri pada (Taurat, Kitab Ulangan 24:16).
staff mengatakan
~
Saudara Agus,
Kitab Suci Allah mencatat sabda Isa Al-Masih: “Hukum yang terutama ialah Dengarlah hai orang-orang Israel, Tuhan ALLAH kita, Tuhan itu Esa” (Injil, Rasul Markus 12:29).
Jelas orang Kristen menyembah Allah yang esa, yaitu Allah Sang Pencipta. Allah yang rela menjadi manusia Isa Al-Masih yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Isa Al-Masih “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Injil,Surat Filipi 2:6-8).
~
Slamet
@natal mengatakan
~
Buat: Saudara Agus
“Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku”
Saudara Agus, benar sekali sabda Allah itu, agar kepada Isa Al-Masihlah kita sujud, dan padanyalah keselamatan dan juruselamat menuju sorga.
Dengarlah sabda Allah: “Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku” (Kitab Nabi Hosea 13:4). Demikianlah Firman Allah saudaraku. Pada Muhammad tidak ada keselamatan.
staff mengatakan
~
Saudara Natal,
Terima kasih atas komentar sdr. Jelas dan pasti, bahwa tidak ada juruselamat selain Allah. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang kekal. Kalimat Allah adalah Allah sendiri. Itulah sebabnya di dalam Isa Al-Masih ada keselamatan, karena Dia adalah Juruselamat!
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
~
Daniar
dipsi mengatakan
~
Bro penafsirannya dangkal mendingan belajar lagi yang benar.
Saya tuliskan kutipan anda, “Tidak ada ayat Alkitab yang saling bertentangan, masalahnya hanya kita yang tidak dapat memahaminya.”
Kalau di standard yang sama, anda juga bisa memahami kitab-kitab yang lain. Dari sini saja anda yang ngasih statement bahwa anda bukan ahlinya. Jangan pakai double standard bro. Anda saja sebenarnya tidak mengerti agama anda.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Dipsi,
Terima kasih untuk saran yang saudara sampaikan, memang kita harus banyak mempelajari Firman Allah. Hanya dengan mempelajari Firman Allah setiap hari, kita semakin bertumbuh secara rohani.
Bagaimana dengan saudara? Kalau saudara sudah merasa sebagai ahlinya kitab, tentu kerohanian saudara sangat tinggi, bukan?
~
Slamet
Hamba Alloh mengatakan
~
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,
Maaf saya adalah seorang Muslim dan saya haturkan salam sejahtera dan selalu diberikan kesehatan untuk anda selaku penulis blog Isa dan Al Quran. Saya sudah membaca sebagian dari isi blog ini dan saya ucapkan banyak terimakasih karena menyediakan blog ini sebagai media belajar, berdiskusi dan merenung. Tapi sedikit saran saja, untuk berdiskusi alangkah baiknya di lakukan secara offline ( duduk bersama ) karena dalam diskusi melalui online baik itu dari email maupun berbalas komentar mungkin tidak akan pernah menemui titik temu dalam membahas sebuah ilmu, apalagi ini yang di bahas adalah ilmu yang bersifat sensitif. Sekian, Wassalamualaikum Wr Wb
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamba Alloh,
Kami berterimakasih kepada sdr pribadi yang bersedia belajar dalam forum diskusi ini. Satu sukacita bagi kami saat ada orang Muslim bersedia menjadikan situs ini sebagai media belajar. Memang tujuan kami situs ini dapat memberikan pengajaran dan pencerahan serta pertimbangan bagi setiap pengunjung.
Forum diskusi ini bisa saja akan membawa kami bertemu dengan sdr ataupun umat Islam yang lain secara terbuka. Namun perlu terlebih dahulu melewati tahapan yang ada. Berdiskusi secara online sebenarnya tidak jauh berbeda dengan diskusi duduk bersama. Karena itu, kami mengajak sdr untuk berdiskusi di sini terlebih dahulu, dibawah artike ada pertanyaan yang perlu ditanggapi, atau bisa juga diskusi melalui email di . Semoga sdr memahami penjelasan kami. Terima kasih.
~
Purnama
orang biasa mengatakan
~
Jawaban no 3
Karena Kitab Taurat dan Injil sudah tidak murni lagi, jadi kalau dibacapun pasti membingungkan. Karena yang mengubah isi kitab tersebut adalah manusia yang tidak sempurna.
Allah menjelaskan dalam firman-Nya, “ Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat apa yang mereka kerjakan” (Al-Baqarah: 79). Semoga terjawab, terimakasih.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Orang Biasa,
Isu mengenai Kitab Taurat dan Injil yang tidak murni lagi telah beredar lama di kalangan Muslim. Namun faktanya tidak pernah ada bukti yang bisa membuktikan bahwa Taurat dan Injil tidak murni. Sebab Al-Quran pun memerintahkan untuk beriman pada Taurat dan Injil. Sebab Kitab taurat dan Injil adalah Firman Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.
Atas dasa apa saudara berasumsi bahwa Kitab Taurat dan Injil sudah tidak murni lagi? Apakah karena isi Taurat dan Injil bertentangan dengan Al-Quran, maka dikatakan Taurat dan Injil tidak murni? Kitab Taurat dan Injil telah ada ribuan tahun sebelum adanya Al-Quran.
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Orang Biasa,
Sangat mudah menuduh tapi tidak membuktikannya? Jika Al-Quran dikatakan palsu, apa yang saudara lakukan? Imani saja atau membuktikan keaslian Al-Quran? Jika tuduhan seseorang hanya berasal dari pendapat tentu mengharamkan akal sehat. Apakah saudara setuju?
Mari telusuri Al-Quran? “Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (Qs 4:82). Ini adalah salah satu contoh pertentangan Al-Quran dari banyak pertentangan. (Qs 41:9-12) menjelaskan penciptaan langit dan bumi 8 masa, lalu pada (Qs 79:27-30) menjelaskan penciptaan langit dan bumi dalam 6 masa. Jadi (Qs 4:82) membuktikan dirinya sendiri jika Al-Quran itu bukan dari Tuhan.