• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Baqarah 2:136 > Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil

Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil

5 Juni 2011 oleh Web Administrator 413 Komentar

Jalan Ke SurgaKatakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ’Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (Qs. 2:136).

Di dunia, terdapat tiga agama samawi yang paling berpengaruh.  Pertama: Yudaisme, agama ini percaya akan Taurat dan tradisi nenek moyang mereka. Kedua, Kristen, mengimani Alkitab sebagai Firman Allah. Dan ketiga Islam, mencintai dan menghormati Al-Quran.

Walaupun ketiga agama tersebut berbeda, tetapi ketiganya memiliki kesamaan, yaitu percaya akan Tuhan Yang Esa dan beberapa riwayat nabi terdahulu. Sayangnya, kesamaan ini tertutupi oleh rasa saling curiga yang timbul akibat salah persepsi tentang Allah dan Jalan-Nya.

Jelas sikap tersebut bertentangan dengan sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bila setiap umat mengerti tentang penjelasan ‘Jalan Allah’ dalam Al-Quran, Taurat dan Injil maka pertikaian tersebut tidaklah perlu terjadi.

Jalan Allah Adalah Jalan Menuju Sorga

Jalan Allah merupakan satu-satunya jalan menuju sorga. Dengan cara-Nya, Allah menyatakan ‘jalan’ tersebut kepada nabi terdahulu sebagai penyambung lidah Allah. Maka setiap manusia harus memperhatikan pesan yang disampaikan para nabi tersebut.

“. . . Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Qs 2:136)

Ayat di atas menjelaskan, nabi-nabi tersebut sebagai petunjuk yang fundamen.  Demikian, Allah memerintahkan agar petunjuk tersebut dipatuhi.

Selain itu, Al-Quran juga menjelaskan, nabi berfungsi sebagai pembawa pesan yang sama dari sorga mengenai ‘jalan Allah’.  Hanya Allah yang menjamin keselamatan. Jadi tidak salah jika umat Muslim berdoa memohon jalan dari Allah, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).

abraham korbanIbrahim, Ishak dan Perjanjian Yang Kekal Dari Allah

Dalam Taurat, Kitab Kejadian 17:1-4 dapat dibaca bagaimana Allah memberkati Ibrahim, “…Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.” Lalu Allah melanjutkan bahwa berkat itu akan dinyatakan melalui anak Ibrahim yang dilahirkan oleh Sara, isterinya.

“Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.” (Taurat, Kitab Kejadian 17:19)

Ishak, Yakub dan Bangsa Israel

Melalui Ishak lahirlahYakub. Yakub memperanakkan bangsa Israel. Bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah, Pencipta yang disembah Ibrahim, Ishak dan Yakub. Karena ada perjanjian kekal antara Allah dengan Ishak maka keselamatan yang Allah sediakan bagi seluruh umat manusia terbit dari bangsa Israel (Qs 29:27).

Musa dan Ajaran Kurban Keselamatan

Nabi Musa memberikan petunjuk jalan Allah melalui ajaran Taurat mengenai ritual korban pengampunan dosa. “Dan hampir segala sesuatu disucikan . . .  dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Injil, Surat Ibrani 9:22)  Yang dimaksud adalah darah dari yang dikorbankan. Hal ini juga terdapat dalam Al-Quran sura 7:154.

Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil Digenapi Isa Al-Masih

Riwayat, ajaran dan berkah dari Ibrahim, Ishak, serta Musa hanyalah petunjuk-petunjuk jalan Allah. Berkah keselamatan yang dijanjikan Allah kepada mereka sampai juga kepada segenap manusia melalui Isa Al-Masih. “Isa Al-Masih telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Injil, surat Galatia 3:14)

Itu sebabnya Al-Quran memasyurkan Isa Al-Masih sebagai Pribadi terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45).

“Kata Isa Al-masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Datanglah pada Isa Al-Masih, sebab Dialah jalan untuk keselamatan.

 

[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki lebih dalam tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Al-Baqarah 2:136 Ditag dengan:Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. obama mengatakan

    18 Oktober 2016 pada 8:16 am

    ~
    Jalan yang benar yaitu jalan orang-orang yang menyembah Allah yang menciptakan diri kamu.
    “Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Injil, Rasul Besar Matius 15:24).

    Balas
    • staff mengatakan

      23 Oktober 2016 pada 1:55 pm

      ~
      Saudara Obama,

      Yesus Kristus memang berasal dari Israel, oleh karena itu Dia memberitakan keselamatan dimulai dari umat Israel. Untuk menjangkau seluruh dunia Dia memilih 12 orang rasul dan juga orang-orang yang percaya karena pemberitaan para rasul tersebut.

      Bagaimana kita mengetahui hal ini? Mari kita perhatikan pesan Isa Al-Masih kepada para rasul sebelum Isa Al-Masih naik ke sorga. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 1:8).
      ~
      Slamet

  2. hamba Allah mengatakan

    21 Oktober 2016 pada 4:21 am

    ~
    Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya” (Qs 19:30-34).

    Balas
    • staff mengatakan

      23 Oktober 2016 pada 2:01 pm

      ~
      Saudara Hamba Allah,

      Terima kasih untuk ayat Al-Quran yang saudara sampaikan. Namun kami akan senang apabila saudara dapat memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel berdasarkan ayat tersebut.
      ~
      Slamet

  3. Sunarno Djaja Kusuma mengatakan

    1 November 2016 pada 1:19 am

    ~
    Perlu keterbukaan diri untuk mempelajari Kebenaran sejati. Mohon keterangan Ismail dan Ishak, siapa yang dikorbankan Ibrahim?

    Balas
    • staff mengatakan

      16 November 2016 pada 1:28 pm

      ~
      Saudara Sunarno,

      Kami mempunyai artikel yang menjelaskan tentang anak Ibrahim yang dikorbankan. Untuk ini dapat saudara membacanya pada link http://tinyurl.com/gpqdao9
      ~
      Slamet

  4. muslimah mengatakan

    2 November 2016 pada 7:41 am

    ~
    Sejak awal membaca sudah terasa bahwa situs ini menyesatkan!

    Balas
    • staff mengatakan

      16 November 2016 pada 1:41 pm

      ~
      Saudara Muslimah,

      Kami memberitakan Jalan Lurus di dalam Isa Al-Masih, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

      Justru Allah dalam Al-Quran yang menyesatkan umatnya. “Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki”(Qs 14:4).
      ~
      Slamet

  5. Saidna Zulfiqar mengatakan

    3 November 2016 pada 10:13 pm

    ~
    Salam,

    Tulisannya menarik meskipun isinya hal lama yang sering diperdebatkan. Benar atau tidak, itu tergantung pada paradigma yang dianut oleh setiap orang dalam melihat kebenaran. Dan semua itu akan bergantung pula pada pemahaman masing-masing individu terhadap ajaran agama masing-masing. Tentunya juga akan sangat dipengaruhi oleh kefanatikan dan doktrin-doktrin tertentu sehingga sulit membedakan antara ‘Belief’ dan ‘Religion’.

    Olehnya itu, saya sarankan untuk tidak didiskusikan oleh khalayak umum, karena akan berakibat pada saling menyalahkan bahkan membuka peluang pada pertikaian baru. Terimakasih

    Balas
    • staff mengatakan

      16 November 2016 pada 1:46 pm

      ~
      Saudara Saidna,

      Kami tidak memberikan peluang untuk pertikaian melainkan menyampaikan Kabar Baik melalui Isa Al-Masih. “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar 3:17-18).
      ~
      Slamet

  6. @natal mengatakan

    22 November 2016 pada 6:58 am

    ~
    Buat Umat Muslim,

    Sesungguhnya Allah sudah mengatakan dengan tegas, dengarlah firman Allah bersabda: ”Ia (Isa Al-Masih = Yesus Kristus) bukanlah Allah orang mati melainkan Allah orang hidup, kamu benar- benar sesat” (Injil, Rasul Besar Markus 12:27).

    Untuk mendapatkan sorga, marilah kita taat kepada Isa Al-Masih sebagai Allah umat manusia, tidak ada nama selain Dia yang memberi hidup kekal.
    Memang banyak sekali ajaran-ajaran mengenai jalan menuju sorga, akhirnya adalah sesat.

    Perlu kita waspadai dari pembawa-pembawa keselamatan dengan janji-janji sorga, tetapi semuanya adalah sia-sia belaka dan menuju maut.
    Saudaraku adakah janji keselamaan ( Sorga ) dari yang lain, kecuali melalui Isa Al-Masih (Yesus Kristus)?

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Desember 2016 pada 1:21 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Dalam Qs 46:9 nabi umat Islam mengaku, “Aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu.”

      Bahkan menjelang kematiannya dia berdoa,“Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” (Hadis Shahih Bukhari 1573).

      Hanya Isa Al-Masih yang dapat mejamin hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      Slamet

  7. Klemens mengatakan

    16 Desember 2016 pada 10:29 am

    ~
    Memang semuanya mengarah kepada sorga, tapi versi sorga Islam jauh berbeda dengan sorganya Kristen
    .

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Maret 2017 pada 12:27 pm

      ~
      Saudara Klemens,

      Umat Muslim percaya bahwa mati sebagai jihad adalah satu-satunya cara seorang langsung masuk sorga Islam. Mereka yang mati dalam berjihad telah menukar kehidupan di dunia ini untuk mendapat pahala di surga dan bidadari-bidadari.
      “Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidada ri yang cantik bermata jeli” (Qs 52:20).

      Sedangkan bagi orang Kristen, percaya bahwa kerajaan sorga bukanlah soal makan-minum dan kawin-mawin, melainkan soal rohani. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Injil, Surat Roma 14:17).
      ~
      Slamet

  8. Alghiffari mengatakan

    4 Februari 2017 pada 7:34 pm

    ~

    Staff Isa dan Al-Quran wrote:

    ~
    Hanya ada satu Jalan Keselamatan, yaitu Isa Al-Masih saja. Untuk itu mari kita perhatikan Kitab Suci Allah, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

    Dan Al-Quran menuliskan bahwa nabi saudara hanyalah penunjuk jalan saja. Di dalam Perjanjian Lama ada disebutkan bahwa ada nabi terkahir penutup dan penyempurna dari nabi-nabi yang terdahulu ialah Rosululloh Muhammad SAW.

    Sedangkan Perjanjian Baru adalah hasil saduran dari Paulus pada masa Romawi (berbahasa Yunani).

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Maret 2017 pada 12:37 pm

      ~
      Saudara Alghiffari,

      Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak pernah menubuatkan kedatangan nabi terakhir, Muhammad.

      Justru dalam Perjanjian Baru, Isa Al-Masih menubuatkan kedatangan Roh Kudus yang disebut juga Penghibur. “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:25-26).

      Oleh karena itu orang Kristen tidak membutuhkan nabi terakhir atau nabi penyempurna
      ~
      Slamet

  9. @Kamelia mengatakan

    5 Februari 2017 pada 12:56 am

    ~
    Buat : # Alghiffari

    Saudaraku, saya setuju dengan pendapat saudara bahwa hanya melalui Yesus Kristus lah kita dapat menuju sorga, seru-Nya: “Akulah jalan,kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yg datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

    Sama halnya seperti Al-Quran mencatat: “Imanilah Injil karena didalamnya terdapat cahaya terang dan orang bertakwa kepada Allah” (Qs 5:46).

    Saudaraku Al-Quran tidak ada membuktikan seseorang dapat masuk sorga, Muhammad saja di Kuburan. Saudaraku Musa, Ellia, adalah Nabi Allah, sekarang disorga, karena mengimani Injil sebabai “Jalan Allah.”

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Maret 2017 pada 12:43 pm

      ~
      Saudara Kamelia,

      Terima kasih untuk komentar saudara. Semoga penjelasan saudara dapat membuka pintu hati saudara kita umat Muslim, sehingga mereka dapat melihat terang yang sejati.

      Kalau pun Muhammad diberi gelar sebagai nabi penyempuna/nabi yang terakhir seharusnya ia tidak memberikan ajaran yang menyimpang dengan ajaran nabi pendahulunya.
      ~
      Slamet

  10. # Primadona# mengatakan

    8 Maret 2017 pada 10:28 pm

    ~
    Buat Slamet,

    Muhammad adalah nabi/rasul yang terakhir di antara nabi yang 25. Allah telah memberinya dengan gelar Muhammad SAW. Banyak orang-orang/golongan non lslam (terutama umat Kristen) yang belum mengenalnya. Sehingga bermacam-macam tudingan negatif ditujukan kepadanya. Salah satu alasan mereka adalah dengan tidak adanya tanda-tanda maupun nama Muhammad nubuatnya dalam kitab-kitab mereka.

    Muhammad adalah sosok pribadi yang telah ditakdirkan Allah Swt menjadi rahmatalilalamin. Diutus kedunia untuk memperbaiki akhlaq manusia. Kehadir an beliau adalah untuk menyempurnakan ajaran kitab terdahulu.

    Demikianlah Allah telah berbuat menurut kehendakNya setelah membutakan mati hati mereka. Punya mata tapi tidak melihat, punya telinga tidak mendengar, punya mulut tapi bisa bicara. Dalam Al-Quran Allah telah menguraikan bahwa mereka telah disesatkan karena Kebodohan/ kesombongan/ kemunafikan serta kekafiran mereka .

    Balas
    • staff mengatakan

      16 April 2017 pada 12:41 pm

      ~
      Saudara Primadona,

      Memang pada zaman dahulu Allah menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia melalui para nabi. Namun pada zaman ini akhir Allah tidak lagi berbicara melalui para nabi utusan-Nya, termasuk nabi saudara.

      Allah menyatakan kehendak-Nya melalui Isa Al-Masih . Mari kita perhatikan catatan Kitab Suci Allah ini, “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).

      Jelas Kitab Suci Allah sudah sempurna dan tidak perlu lagi disempurnakan oleh kitab saudara.
      ~
      Slamet

  11. @Jhon Lukas mengatakan

    10 Maret 2017 pada 4:13 pm

    ~
    Buat : Sdr Primadona

    Saudarku, benarkah Al-Quran adalah Jalan menuju sorga..? Benar Al-Quran menyempurnakan Kitab-Kitab yg terdahulu..?

    Saudaraku, anda memberi komentar seperti diatas, bila Benar tentu saya mengikuti ajarannya, tetapi tidaklah benar mengapa :..?

    Saudaraku, adakah manusia mampu kesorga melalui Ajaran Muhammad..? Muhammad saja tidak dapat membuktikan dirinya dengan ajarannya Sholat 5 waktu, isra miraj, puasa, amal, sedekah, naik haji dll naik kesorga, malahan mendapat Kuburan, mana yg kamu sebut Jalan Allah ..?

    Saudaraku sehinggah dapat saya simpulkan, bahwa Muhammad [ Al-Quran ] bukanlah wahyu Allah, apalagi penyempurnaan kitab terdahulu, sangatlah menyesatkan sekali, dan sia-sia lah Imanmu.

    Balas
  12. @Jhon Lukas mengatakan

    10 Maret 2017 pada 4:22 pm

    ~
    Buat : Sdr Primadona

    Saudaraku, hanya melalui Injilah manusia mendapat sorga. Mengapa demikian, karena terbukti bahwa ada manusia yang telah naik ke sorga melalui Dia dengan percaya saja.

    Mana buktinya? Saudaraku, inilah buktinya: Ketika terjadi penyaliban, berkatalah seseorang yang jahat, ikut serta disalibkan. Perkataan mereka berdua sebagai berikut: “Yesus ingatlah akan aku, apabila engkau datang sebagai raja” Lalu jawab Isa Al-Masih :”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus [Sorga]” (Injil, Rasul Lukas 23:42-43).

    Saudaraku, inilah membuktikan, jalan menuju sorga hanya melalui Isa Al-Masih [Injil]. Amin ya Isa Al-Masih Allah hu Akbhar, Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 April 2017 pada 12:54 pm

      ~
      Saudara John,

      Umat beragama merasa bahwa agama yang dianutnya adalah jalan lurus, namun Kitab Suci Allah memberi peringatan keras. “Ada jalan yang disangka orang lurus , tetapi ujungnya menuju maut” (Zabur Kitab Amsal 14:12).

      Sebaliknya Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia. Hanya Dia satu-satunya Pribadi yang dapat membawa manusia menuju sorga. “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Sang Bapa kecuali melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      Slamet

  13. pengikut Isa mengatakan

    23 November 2017 pada 1:16 pm

    ~
    Shalom, Sangat diberkati.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      17 Januari 2018 pada 11:49 pm

      ~
      Saudara Pengikut Isa,

      Terima kasih apabila saudara menerima berkat Allah melalui artikel maupun komentar-komentar dalam situs ini. Kami juga berharap agar saudara juga terbeban untuk memberitakan berita baik ini kepada saudara kita umat Muslim, sehingga mereka juga mendapat pencerahan dan berkat dari Allah.
      ~`
      Slamet

  14. Orang Muslim mengatakan

    5 Januari 2019 pada 4:14 pm

    ~
    Topik-nya menarik, sayangnya saya tidak terpengaruh.
    Terimakasih

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      8 Januari 2019 pada 6:40 am

      ~
      Saudara Muslim,

      Terima kasih juga untuk komentar yang saudara sampaikan, kami sangat menghargainya. Memang benar, kalau artikel
      ini memaparkan bahwa satu-satunya jalan keselamatan itu hanya ada dalam nama Isa Al-Masih.

      “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

      Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sudah memperoleh jaminan keselamatan dalam agama Islam?
      ~
      Slamet

  15. Amer mengatakan

    7 Januari 2019 pada 5:51 pm

    ~
    Adakah anda yakin bahwa kitab anda betul 100% ?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      8 Januari 2019 pada 5:38 am

      ~
      Saudara Amer,

      Seandainya Injil itu bukan wahyu Allah, tentunya Allah tidak akan menyatakan kepada nabi saudara bahwa dalam Injil ada petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang bertakwa. “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46)

      Jelas Injil itu adalah wahyu Allah, “… sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:21).

      Al-Quran juga mengakui bahwa Alkitab (Taurat dan Injil) adalah wahyu Allah. “Dia [Allah] menurunkan … Taurat dan Injil” (Qs 3:3). Karena Allah yang mewahyukan, tentunya Allah juga memelihara keasliannya hingga hari ini.
      ~
      Slamet

  16. Dedy mengatakan

    8 Januari 2019 pada 12:35 pm

    ~
    Tentang artikel ini, saya bersaran ke temanteman yang setiap waktu membaca Alkitabnya dan mengimaninya, pasti sangat antusias mendengar paparan dari pendeta yang sudah bersertifikasi dari tempat dimana Alkitab ditulis. Coba deh saudara yang mau perkuat imannya, mari simak paparan pendeta Agustinus kainama. Nanti simak di youtube ya biar imannya makin kuat. Tontonnya tuntas jangan setenga-tengah nanti otaknya juga stengah-setengah.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 Januari 2019 pada 2:42 pm

      ~
      Saudara Dedy,

      Terima kasih untuk tanggapan saudara. Memang jalan Allah adalah jalan yang menuntun manusia pasti memperoleh keselamatan yang kekal. Nah, kita dapat mengenal jalan Allah melalui firman-Nya, Kalimat-Nya yaitu Isa Al-Masih. Firman Allah berkata: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3). Jadi, marilah kita menggunakan media utama yang dapat menguatkan iman kita yaitu Firman Allah. Terima kasih.
      ~
      Purnama 

  17. Tiada Tuhan melainkan Allah. mengatakan

    11 Januari 2019 pada 1:53 pm

    ~
    Assalamualaikum wbt umat Islam dan salam sejahtera buat umat Nabi Allah.

    Setelah penuh perdebatan, aku di sini ingin menyatakan bahwa Tuhan kepada semua Nabi dan Rasul termasuk Nabi Ibrahim, Ismail, Harun, Musa, Ishak, Yakub, Yusuf serta Nabi Isa dan juga Nabi Muhammad SAW adalah Tuhan yang sama iaitu Allah SWT. Tiada rasul yang layak disembah melainkan Allah. Rasul hanya membawa pesanan untuk memimpin umat manusia ke jalan Allah. Setiap kaum didatangi oleh rasul yang berlainan tetapi dengan hanya satu tujuan iaitu menuju ke Syurga Allah dengan mentaati Allah dan menyembah Allah bukan Rasul.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Januari 2019 pada 3:23 pm

      ~
      Saudara Tiada Tuhan melain Allah,

      Kami menghargai apa yang saudara sampaikan, kami berharap pun Tuhan para nabi adalah sama. Namun kita perlu berpikir keritis dan mempelajarinya terlebih dahulu. Benarkah Tuhan para nabi di Alkitab dan di Al-Quran sama? Hal itu dapat terjawab bila sdr bersedia mempelajari Taurat dan Injil setelah itu membandingkan dengan Al-Quran. Apakah sdr sudah dan berani mempelajarinya?

      Isa Al-Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Sedangkan nabi Islam berkata: “Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu…” (Qs 46:9). Lagi, Allah Alkitab Dan Allah SWT mempunyai tujuan berbeda bagi manusia. Allah Alkitab menghendaki keselamatan semua manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16, 10:28). Allah SWT menghendaki kaum Muslim ke neraka (Qs 19:71). Silakan sdr pertimbangkan. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  18. Abidin mengatakan

    12 Januari 2019 pada 9:02 am

    ~
    Artikel ini hanya jadi bahan perdebatan yang sangat usang. Orang Kristen tidak punya logika tentang ketuhanan yang sempurna. Jika mereka mau berpikir, tentu akan menemukan pandangan yang terang bahwa YESUS bukan TUHAN.

    Jika TUHAN yang mereka yakini adalah PENCIPTA Alam semesta, tentu mereka berpikir bahwa DIA tak bermula dan tak berakhir. Artinya selain DIA adalah mahluk(ciptaanNya). Ini termasuk ruang dan waktu.

    Semoga bisa brpikir
    Wassalam.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Januari 2019 pada 3:36 pm

      ~
      Saudara Abidin,

      Memang sulit menjelaskan Ketuhanan yang benar dan sempurna, bila hanya berdasarkan pengetahuan manusia. Manusia sangat terbatas untuk memahami Tuhan. Tuhan dalam Kristen justru sempurna karena dapat dipahami dengan akal sehat manusia. Isa Al-Masih adalah Tuhan karena Dia adalah Kalimat Allah sendiri yang nuzul ke dunia menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Al-Quran pun menyatakan hal itu (Qs 3:45, 4:171). Tujuan Isa ke dunia adalah untuk menyelamatkan manusia berdosa (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Lagi, Isa Al-Masih tidak bermula dan berakhir, Dia adalah Awal dan akhir (Injil, Kitab Wahyu 1:8).

      Oh ya, silakan sdr kunjungi link yang membahas tentang Ketuhanan Isa Al-Masih di sini https://tinyurl.com/y8w8qv3r. Karena topik di atas tidak membahas hal tersebut secara pokok. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  19. Ali mengatakan

    13 Januari 2019 pada 6:14 pm

    ~
    Ada Tuhan bapa ada tuhan anak, jadi Tuhan bisa punya anakkah? Katakan Dialah Alloh yang maha esa, Alloh adalah Tuhan, yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperankan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (QS Al-Ikhlas :112-1-4).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Januari 2019 pada 3:45 pm

      ~
      Saudara Ali,

      Memang membingungkan bagi kami, mengapa kaum Muslim berpikir bahwa Tuhan beranak secara biologis? Karena dalam Alkitab Tuhan tidak pernah beranak secara biologis. Istilah Anak Allah pada Isa Al-Masih artinya sama dengan Firman Allah atau Kalimat Allah yang telah datang ke dalam dunia sebagai manusia. Lagi, Isa Al-Masih disebut Anak Allah karena Ia dengan sempurna menyatakan Allah kepada manusia. Seperti “Bapa,” Dia adalah pencipta, penanggung-jawab, penjaga dan pemberi. Di sini “Bapa” diartikan dalam bahasa kiasan, bukan arti biologis. Jadi, baik Bapa maupun anak keduanya adalah satu Pribadi (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Untuk penjelasan lebih lanjut silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/y9kpxj3r Semoga sdr memperoleh pencerahan dengan membaca artikel tersebut. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  20. Nicolaus Budi mengatakan

    13 Januari 2019 pada 8:47 pm

    ~
    Membaca 😇 Bermanfaat 😇

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Januari 2019 pada 3:55 pm

      ~
      Saudara Nicolaus Budi,

      Kami senang saudara membaca dan mendapatkan manfaat dari penjelasan artikel di atas. Memang Jalan Allah dalam Taurat digenapi dalam Injil, yaitu Isa Al-Masih. “Isa Al-Masih telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Injil, surat Galatia 3:1). Karena itu Isa berfirman: “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3;36). Terima kasih.
      ~
      Purnama

Baca komentar lainnya:

« 1 … 4 5 6 7 8 … 11 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Al-Quran Meyakini Injil Isa Al-Masih
  • Perintah Kepada Umat Mukmin Dalam QS 2:136
  • Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
  • Apa Yang Perlu Dipercaya Melebihi Al-Quran
  • Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami