• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Imran 3:42 > Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?

Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?

8 Februari 2021 oleh Web Administrator 66 Komentar

Setiap orang ingin merasa spesial. Pekerjaan yang hebat, kemampuan yang unik, maupun asal-usul keluarga yang terkenal dapat membuat kita merasa istimewa. Tokoh istimewa juga dapat kita temukan di dalam Kitab Suci.

Kebanyakan silsilah keluarga para nabi mengambil garis keturunan ayahnya, contohnya Musa bin Imran. Jarang sekali silsilah nabi mengambil garis keturunan ibunya. Maka, kemunculan nama ibu menjadi sesuatu yang istimewa.

Siti Maryam sangat penting dalam dua agama terbesar di dunia. Al-Quran tidak hanya menyebutkan Maryam sebagai Ibu Nabi Isa. Cerita kehidupannya pun ada dalam Al-Quran. Mengapa Islam memuliakan Maryam?  Kirimkan pandangan Anda di sini.

Maryam Perempuan Istimewa 

“Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu . . . dan melebihkan kamu di atas segala wanita di dunia” (Qs. 3:42). Apakah Maryam melakukan hal besar sehingga Islam memuliakan Maryam?

Hal yang menakjubkan, Maryam tidak berbuat apa-apa kecuali melahirkan Isa Al-Masih. Maryam hanyalah wanita biasa yang juga pernah berdosa. Mengapa Ibu Ibrahim, Musa, Daud, Muhammad atau ibu nabi lain tidak diabadikan dalam Al-Quran?

Mungkinkah Siti Maryam istimewa karena ia melahirkan Pribadi yang istimewa pula, yaitu Isa Al-Masih?

Maryam Mengandung dari Roh Allah 

Al-Quran menulis Maryam sebagai perempuan saleh. Ia mengandung Isa tanpa seorang suami. Tentu hal ini meresahkannya karena orang akan menganggapnya seorang pezina. Namun, ia tetap bertakwa kepada Allah.

Kitab At-Tahrim ayat 12 menyebutkan bahwa Maryam mengandung anak yang berasal dari Roh Allah. Kitab Rasul Matius 1:18 juga menjelaskan bahwa “. . . Maria [Maryam], ternyata mengandung dari Roh Kudus . . .”

Isa, Anak Maryam, Sangat Istimewa 

Jika Islam memuliakan Maryam karena ia mengandung Isa, maka pastilah Isa adalah anak yang istimewa. Jika karena ia adalah wanita saleh, maka kesalehannya adalah karena ketakwaannya kepada Allah ketika mengandung meskipun belum bersuami.

Isa Al-Masih memanglah istimewa karena Ia berasal dari Roh Allah dan lahir dari seorang perawan yaitu Maryam. Nabi Besar Yesaya sudah menubuatkan kelahiran-Nya di dunia jauh sebelumnya. “. . . Sesungguhnya, seorang perempuan muda [perawan] mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab Nabi-nabi, Yesaya 7:14).

Imanuel, Allah Menyertai Kita 

Imanuel berarti Allah menyertai kita. Kehadiran Isa di dunia adalah bentuk penyertaan Allah kepada manusia berdosa. Penyertaan-Nya tidak berhenti sampai pada kelahiran Isa saja, tetapi selama hidup-Nya bahkan kematian-Nya.

Mengapa? Karena kita sangat spesial dalam pandangan Allah. Apakah Anda tidak merasa istimewa dalam hidup Anda? Ceritakanlah kami di sini!

Sudah selayaknya nama Maryam istimewa dalam Kitab Suci, karena ia adalah ibu Al-Masih. Dan Isa Al-Masih adalah satu-satunya “Juruselamat Dunia.”  Hanya lewat Dia Anda dapat menjadi warga Allah!  Hanya lewat Isa, Anda mendapat jaminan hidup kekal di sorga! Semoga hari ini Anda akan mengimani Isa Al-Masih dan menjadi pengikut-Nya!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pendapat saudara terhadap wanita-wanita yang namanya diabadikan dalam Kitab Suci?
  2. Siapakah Maryam bagi Saudara? Apa yang Anda ketahui tentang Maryam?
  3. Setujukah Saudara bahwa Islam memuliakan Maryam karena ia adalah Ibu Nabi Isa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait 

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Para Nabi Lainnya?
  2. Pakar Islam Mesir: Ibu Isa Al-Masih, Maryam Wanita Utama di Dunia
  3. Video Menarik Tentang Isa, Putra Maryam
  4. Mengapa Isa Al-Masih Adalah Rahmat Dari Allah?

Video:

  1. Ayat Al-Quran Memungkinkan Muslim Merayakan Natal

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Imran 3:42 Ditag dengan:Islam Terhadap Isa

Reader Interactions

Comments

  1. jagona mengatakan

    19 Desember 2011 pada 10:02 am

    *
    Saya hanya ingin menambahkan saja.

    Istri Imran melahirkan anak perempuan yang dinamainya Maryam. Dalam diri Maryam terkandung jenis jantan atau unsur positif. Dengan adanya hal ini, sewaktu malaikat datang padanya berupa pemuda gagah maka nafsu birahi dalam tubuh Maryam jadi bersemi.

    Ketika itulah unsur positif yang ada dalam dirinya mulai aktif menimbulkan kehamilan, lahirlah Isa Al-Masih tanpa bapak. Kelahiran semacam ini dinamakan “phartenogenese”.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Desember 2011 pada 1:44 am

      ~
      Isa Al-Masih lahir ke dunia bukan karena keinginan manusia ataupun malaikat.

      Kitab Suci menyatakan bahwa Maryam hamil karena Roh Kudus. Peristiwa hamilnya Maryam adalah suatu mujizat.
      Kitab saudara juga mengatakan bahwa kehamilan Maryam tidak terjadi karena ia didekati dan disentuh oleh laki-laki, malaikat ataupun utusan (oleh sebagian besar ahli tafsir dikatakan adalah malaikat Jibril). Kehamilannya karena kehendak dan kuasa Allah,

      Mengapa manusia terus mempersoalkan karya Allah yaitu pembuahan benih dalam rahim Maryam? Bukankah Allah mampu dan berkuasa memberi anak bagi Abraham dari batu!

      ” Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!” (Injil, Rasul Besar Matius 3:9).
      ~
      SL

  2. froz mengatakan

    28 Februari 2012 pada 10:52 am

    *
    Saya muslim.

    Eksistensi Maryam-Isa dan Adam-Hawa adalah analogi dari langit-bumi, pena-lembaran, ruh-jiwa, realitas “yang lebih tinggi”-“yang lebih rendah”.

    Tinggi-rendah di sini bukan dalam makna baik-buruk, melainkan realitas pasangan yang berhubungan secara seimbang, karena segala sesuatu berasal dari yang Maha sempurna (seimbang). Kemuliaan Adam-Maryam adalah akar dari kemuliaan Isa-Hawa dan mereka cahaya di atas cahaya.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Februari 2012 pada 9:42 am

      ~
      Alkitab menyatakan bahwa Isa Al-Masih itu adalah cahaya kemuliaan dan gambar wujud Allah yang tidak kelihatan dan menopang segala yang ada baik di bumi maupun di sorga dengan firman-Nya yang penuh kuasa (Injil, Surat Ibrani 1:3).
      Al-Quran menyebutkan bahwa Isa Al-Masih adalah pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat (Qs.3:45).

      Dari kedua ayat Kitab Suci di atas dapat disimpulkan bahwa Isa Al-Masih adalah pribadi Allah yang telah menjadi manusia. Karena hanya ada satu pribadi di sorga yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sanggup menopang bumi maupun sorga yaitu Allah.

      Siti Maryam adalah manusia biasa, kalaupun ia dilebihkan “diatas segala wanita” karena ia melahirkan Kalimat Allah, Isa Al-Masih.

      “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)” (Qs 3:42).
      ~
      SL

  3. Mansyur mengatakan

    26 September 2012 pada 3:27 am

    *
    Para Staff IDI,

    Dalam ayat Qs 3:42 yang menyebutkan: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu . . . dan melebihkan kamu diatas segala wanita di dunia.”
    Adapun bunyi QS 3 : 42 yang benar adalah : “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu . . . dan melebihkan kamu dari perempuan perempuan lain di dunia” (Qs 3:42).

    Adapun ayat yang anda tunjukkan itu seolah olah Maryamlah diatas segala wanita. Anda Keliru.

    Menurut tafsir yang benar adalah bahwa Maryam termasuk salah seorang wanita pilihan dari sekian banyak wanita menurut pandangan Allah. Makanya berhati hati kalau tidak menguasai ilmu tafsir.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 September 2012 pada 12:51 pm

      Saudara Mansyur,

      Kami menghargai pandangan saudara terhadap isi Qs. 3:42 yaitu tentang pilihan Allah terhadap Maryam. Memang ada berbagai versi tafsiran terhadap isi ayat Qs. 3:42 tersebut.

      Namun faktanya dalam Al-Quran, Allah memberikan wahyu “menjunjung tinggi perempuan” hanya kepada Maryam. Allah tidak pernah meninggikan ibu nabi yang lain termasuk ibu Muhammad.

      Maryam dimuliakan oleh Allah karena dia adalah satu-satunya perempuan yang dipilih-Nya untuk melahirkan Juruselamat dunia.

      “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
      ~
      SL

  4. cak gimin mengatakan

    10 Desember 2012 pada 2:47 pm

    *
    Maryam adalah manusia pilihan Allah, walau dia melahirkan Isa Al-Masih tetapi dia tetap meyembah Allah. Dia tidak menyembah Isa-Almasih yang nota bene adalah anaknya sendiri.

    Inilah hal penting yang harus diketahui, sekali lagi Maryam tidak menyembah Isa Al-Masih, tetapi menyembah Allah SWT.

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Januari 2013 pada 5:05 am

      ~
      Maria tentu mengetahui kalau Kalimat Allah telah menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih. Kalimat Allah adalah Allah itu sendiri dan tentunya Kalimat Allah tidak pernah terpisah dari Allah.

      “Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

      Oleh sebab itu, kalau Isa Al-Masih bukan Allah tentunya Maria tidak akan menyembah Isa Al-Masih dan juga ia akan melarang orang Majus menyembah Isa Al-Masih.

      “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia ” (Injil, Rasul Lukas 2:11).
      ~
      SL

  5. hakkuallah mengatakan

    9 Maret 2013 pada 1:22 am

    *
    Staff Isa dan Islam,

    Anda masih belum mengerti juga, sebetulnya anda mengakui bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah SWT. Mengapa Anda masih belum percaya juga?
    Padahal sudah jelas, bahwa Siti Maryam disucikan dan diangkat derajat semasanya.

    Al-Quran adalah bukan karangan Muhammad SAW melainkan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW tidak tahu apa-apa tentang hal ini, kecuali Allah SWT memberitahu kepadanya.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Maret 2013 pada 1:16 pm

      ~
      Saudara Hakkuallah,

      Kami memang menggunakan sebagian ayat-ayat Al-Quran, bila ayat tersebut sesuai dengan Alkitab.

      Misalnya ayat Al-Quran tentang kemuliaan Siti Maryam.
      “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia” (Qs 2:42).

      Ternyata ayat ini (Qs 2:42) cocok dengan ayat Kitab Suci, Injil Rasul Besar Lukas 1:42, 48 yang berbunyi, “Diberkatilah engkau [Siti Maryam] di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu [Isa Al-Masih] . . . . . . Nyanyian Pujian Maryam: ‘Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.”

      Saudara Hakkuallah, betapa senangnya kalau Isa putera Maryam itu bersedia mati untuk menyelamatkan kita dari kematian kekal, bukan?
      ~
      SL

  6. Abdullah mengatakan

    5 April 2013 pada 1:17 pm

    *
    Perjanjian Lama Kitab Nabi Ayub 25:4-6, “Bagaimana manusia benar dalam pemandangan Allah? Sedangkan bulan tidak terang dan bintang pun tidak cerah dalam penglihatan-Nya. Apa lagi manusia, si cacing, si ulat, si serangga.”

    Tidak ada alasan untuk memuliakan Yesus dan ibu-Nya sebagai Tuhan. Bahkan Alkitab yang ada pada anda menolaknya.

    Balas
    • staff mengatakan

      9 April 2013 pada 5:24 am

      ~
      Saudara Abdullah,

      Memang tidak ada seorang pun yang benar di hadapan Allah. Tidak seorang pun yang mengerti dan tidak seorang pun yang mencari Allah. Semua orang sudah menjauhkan diri dari Allah dan semuanya telah sesat.

      Namun Isa Al-Masih adalah satu-satunya pribadi yang suci dan tidak mengenal dosa. Dia adalah seorang yang terkemukan di dunia dan di akhirat. Kalimat Allah yang telah menjadi manusia.

      Umat Kristen tidak pernah memuliakan Siti Maryam sebagai Tuhan. Siti Maryam dimuliakan “di atas segala wanita” karena ia melahirkan Kalimat Allah dan Juruselamat manusia.

      “ Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
      ~
      SL

  7. Jeffry Al Bucheri mengatakan

    2 Januari 2014 pada 5:22 pm

    ~
    Salut buat staff IDI, bisa menjawab semua komentar dari penentang-penentang Isa Al-Masih. Ini membuktikan Alkitab, adalah wahyu Allah SWT.

    Saya berdoa, agar Allah membukakan mata hati dan pikiran orang-orang yang buta secara rohani ini. Ya Isa Al-Masih, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu tentang kebenaran sesungguhnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Januari 2014 pada 4:21 am

      ~
      Saudara Jeffry Al Bucheri,

      Terima kasih atas komentar saudara, dan juga dukungan dalam doa.
      Kiranya Allah memberikan pencerahan dan hidayah bagi saudara kita umat Muslim.
      ~
      Slamet

  8. Insan mengatakan

    14 Februari 2014 pada 7:24 am

    ~
    Siti Maryam adalah ibu Nabi Isa AS (nabinya orang Islam), terus apa hubungannya dengan agama Kristen dan Kitab Bibel?

    Periksa dalam Kitab Bibel di sana tidak akan kamu temukan kata Siti Maryam. Tolong jangan disamakan Siti Maryam dan Maria!

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Februari 2014 pada 3:22 am

      ~
      Siti Maryam, Maryam, atau pun Maria adalah orang yang sama. Dia bukan orang Arab melainkan orang Ibrani.

      Maria bertempat tinggal di Nazareth propinsi Galilea, Dia adalah kerabat dari Elizabeth, isteri dari imam Zakaria anggota golongan Imam Abiyah (imam Yahudi).

      Dalam Injil Rasul Lukas, Malaikat Gabriel mewartakan kepadanya bahwa dia akan menjadi ibu dari Isa Al-Masih melalui Roh Kudus.

      “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:35).
      ~
      Slamet

  9. ayi mengatakan

    23 Januari 2015 pada 5:25 am

    ~
    Sudah jelas Injil itu sudah diperbaharui, sebahagian Injil itu diubah oleh manusia itu sendiri. Pengikut-pengikut Injil itu yang mengubah tulisan-tulisan dalam Injil. Jadi Injil itu sudah tidak asli lagi, percayalah! Al-Quran lah yang benar, dan beriman lah pada Al-Quran!

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Januari 2015 pada 4:34 am

      ~
      Saudara Ayi,

      Kami senang apabila saudara berkenan memberikan komentar yang sesuai dengan isi artikel “Mengapa Maryam “Di Atas Segala Wanita Di Dunia?”

      Namun bila saudara ingin memberikan komentar tentang Injil, dapat saudara postingkan pada artikel “Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?” dengan link http://tinyurl.com/85hphcq

      Demikian harap maklum dan terimakasih
      ~
      Slamet

  10. anton mengatakan

    18 Agustus 2015 pada 2:25 am

    ~
    Sungguh, Allah adalah Zat Yang Mahabijaksana. Dia memiliki kebijaksanaan yang sempurna yang jauh melampaui kebijaksanaan seluruh makhluk. Di antaranya adalah Ia ciptakan Isa yang lahir tanpa ayah, dan hal itu mudah bagi Allah laksanakan pada penciptaan Adam & Hawa.

    Sepanjang sejarah manusia, para nabi dan rasul yang Allah utus ke dunia ini yang bertugas menyampaikan dan mengajarkan manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya. Semua kitab suci di dunia mengajarkan tentang Tuhan yang Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada sesuatupun yang menyamainya, tidak ada gambar dalam bentuk apapun tentang-Nya.

    Dan di dalam Alkitabpun juga sudah dijelaskan. Lalu kenapa kita selalu mencari perbedaan? Bukankah Alkitab mengajarkan tauhid tentang Tuhan yang Esa?

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2015 pada 2:44 am

      ~
      Saudara Anton,

      Walaupun Isa Al-Masih lahir melalui Maria, tetapi Dia bukan ciptaan Allah. Karena Isa Al-Masih itu Firman Allah yang menjadi manusia. Seperti tertulis dalam Kitab Suci Injil, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

      Dan dalam wujud manusia Isa Al-Masih juga mengajarkan kepada para pengikut-Nya untuk menyembah Allah yang esa. “Sabda Isa kepadanya, “Perintah yang terutama ialah, ‘Dengarlah hai orang Israil, Allah, Tuhan kita, adalah Tuhan Yang Maha Esa”(Injil, Rasul Markus 12:29).
      ~
      Slamet

  11. Nikita mengatakan

    4 November 2015 pada 5:54 pm

    ~
    Tiada Tuhan selain Allah, Ia tidak beribu, tidak berayah. Dan tidak beranak . Satu-satunya zat Yang sempurna . Dan Nabi Isa adalah salah satu ciptaan-Nya , di mana Dia dilahirkan dari rahim Maryam atas kehendak Allah, Jelas Dia beribu.

    Balas
    • staff mengatakan

      23 November 2015 pada 1:39 pm

      ~
      Saudara Nikita,

      Tentunya saudara mengetahui bahwa Allah itu maha kuasa, bukan? Bila Allah maha kuasa, mengapa saudara membatasi Dia untuk menjadi manusia dan lahir melalui Maryam?

      “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi” (Injil, Rasul Lukas 1:31-32).
      ~
      Slamet

  12. Putri yulia mengatakan

    23 Februari 2016 pada 12:42 am

    ~
    Al-Quran memang membenarkan bahwa Allah kala itu memilih Maryam menjadi ibu dari nabi Isa dan meninggikan Maryam di atas segala perempuan saat itu.

    Tetapi dalam ayat lain Allah berfirman, “Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak” (Qs Maryam: 88-92).

    Apakah menurut anda nabi Muhammad mengada – ada, percayalah beliau tidak pernah berkata aku lebih baik dari nabi Isa, ataupun nabi nabi sebelumnya. Beliau hanya pemberi peringatan dan juga manusia seperti kita.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 April 2016 pada 2:35 pm

      ~
      Saudara Putri,

      Tidak ada satu ayatpun dalam Kitab Suci Allah yang mencatat bahwa Maria pernah berkata, “Yesus adalah Anak Allah Yang Maha Pemurah”. Pertanyaannya dari mana nabi Islam mempunyai ide untuk menyudutkan Maria sebagai wanita yang termulia ini.

      Justru malaikat Gabriel lah yang menyatakan bahwa Yesus “akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi” (Injil, Rasul Lukas 1:32). Tentunya malaikat Gabriel selaku utusan Allah, tidak akan berani menyampaikan firman ini, apabila Allah tidak berfirman demikian, bukan?
      ~
      Slamet

  13. muhtadi thoeplik mengatakan

    16 Maret 2016 pada 9:45 am

    ~
    Nubuat sering digunakan umat Kristen sebagai bukti dan penegasan yang berkaitan dengan pribadi Yesus, semisal kelahirannyapun telah dinubuatkan.

    Adakah dalam Alkitab secara tegas menyebutkan bahwa ibu yang melahirkannya bernama Maria? Yang pernah saya baca ada nubuat, seorang perempuan muda (perawan?) melahirkan anak yang dinamai Imanuel.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 April 2016 pada 2:18 pm

      ~
      Saudara Muhtadi,

      Kitab Nabi Yesaya memang menyebutkan bahwa seorang perawan akan melahirkan seorang anak yang disebut Imanuel. “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab Nabi Yesaya 7:14).

      Siapakah perempuan muda yang dimaksud? Injil Rasul Lukas dengan jelas menuliskan bahwa perempuan yang dimaksud adalah Maria yang melahirkan Yesus. “Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus” (Injil, Rasul Lukas 1:30-31).

      Jelas Alkitab menggenapi nubuat bahwa Maria adalah perempuan yang melahirkan Yesus. Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet

  14. muhtadi thoeplik mengatakan

    26 April 2016 pada 9:45 am

    ~
    Apa yang tertulis di Kitab Nabi Yesaya 7:14 tentu tidak bisa terlepas sendiri tetapi berkaitan dengan ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya. Pasal 7 yang berisi 25 ayat mengisahkan tentang Yesaya dan raja Ahas.

    Jika membaca keseluruhan ayat dalam pasal 7 itu tanda-tanda anak yang dinamai Imanuel itu antara lain ia akan makan dadih dan madu, negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong. Apakah tanda-tanda itu pasti untuk Yesus? Karena tanah kelahiran Yesus ketika itu hanya dikuasai oleh satu kaisar Romawi dan tidak dijelaskan dalam Alkitab ada negeri yang ditinggalkan kosong ketika Yesus lahir.
    Bagaimana sdr Slamet menjelaskan itu?

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juni 2016 pada 11:25 pm

      ~
      Walaupun pada saat Yesus lahir di Betlehem di bawah kekuasaan seorang kaisar Romawi dan raja Herodes, namun sesungguhnya orang Israel tidak mempunyai raja dari keturunan Daud.

      Orang Yahudi tidak pernah menerima Herodes sebagai raja karena Herodes bukan orang Yahudi, tetapi orang Idumea dan ia bersekutu dengan orang-orang Romawi untuk memperoleh dukungan mereka.

      Raja Herodes telah yang menelantarkan dinasti Hasmon (dari keturunan Yudas Makabe). Dan orang Yahudi justru melihat Herodes sebagai seorang perampas takhta Daud.

      Jadi sangatlah tepat apabila nubuat dalam Kitab Nabi Yesaya 7:15 digenapi pada jaman raja Herodes yang bukan raja Israel keturunan Daud.
      ~
      Slamet

  15. fulanah mengatakan

    28 September 2016 pada 8:59 am

    ~
    Anda sudah menjelaskan bahwa firman Allah tidak akan pernah lepas dan akan selalu bersama Allah. Anda meyakini bahwa firman Allah benar. Jika Isa yang anda yakini sebagai Tuhan adalah firman Allah yang menjadi manusia dalam pribadi Isa lalu mengapa umat Kristen tidak menyembah Allah saja yang mempunyai firman? Maaf jika kata-kata saya kasar. Saya hanya ingin menanyakan kepada anda sebagai umat Kristiani.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Desember 2016 pada 2:46 pm

      ~
      Saudara Fulanah,

      Jelas orang Kristen menyembah Allah yang Esa, yaitu Allah yang menyatakan diri kepada manusia dalam pribadi Isa Al-Masih.

      Sebagai Kalimat Allah, Isa Al-Masih tidak lain adalah Allah itu sendiri. Dia adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu baik yang ada di surga maupun yang ada di bumi termasuk alam semesta.

      “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (Injil, Surat Kolose 1:16)
      ~
      Slamet

  16. @natal mengatakan

    13 Oktober 2016 pada 6:29 pm

    ~
    “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37).
    “Kata Siti Maryam ; Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah, Jadilah padaku menurut perkataanMu itu lalu malaikat itu meniggalkan dia” (Injil, Rasul Lukas 1:38).

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Desember 2016 pada 2:48 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Bagi pikiran umat beragama bahwa Allah menjadi manusia merupakan hal yang tidak masuk akal. Namun bagi pengikut Isa Al-Masih tidak demikian, mengapa?

      Sungguh benar bahwa Allah itu mahakuasa dan memang dengan mudah Ia bisa menyelamatkan manusia tanpa harus menjadi manusia. Tetapi Allah yang mahakuasa itu hendak menunjukkan tidak hanya kuasa-Nya, tetapi juga kasih-Nya kepada manusia secara nyata. Oleh karena itu Ia menjadi manusia untuk menyelamatkan kita.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      Slamet

  17. alymaya mengatakan

    18 Desember 2016 pada 9:54 am

    ~
    Apakah di Injil ada kata yang menjelaskan bahwa
    1. Isa/Yesus adalah Tuhan yang patut disembah
    2. Natal adalah hari raya besar
    3. Gereja adalah rumah ibadah
    4. Santaclus adalah pembawa hadiah natal
    5. Ibadah di gereja
    6. Pastur dan pendeta penyiar agama
    7. Lahir tanpa ayah adalah Tuhan sedangkan (Adam dan hawa tanpa ayah dan ibu).
    8. Menikah digereja dan dinikahkan oleh pastur/pendeta
    9. Anjing dan babi adalah halal untuk umat Kristen
    10. Injil adalah kitab akhir jaman/kitab umat hingga akhir zaman(hari kiamat).

    Saya tidak cari tapi tidak ada, tolong carikan!

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Mei 2017 pada 12:22 pm

      ~
      Saudara Alymaya,

      Terimakasih pertanyaan yang saudara sampaikan. Pertanyaan-pertanyaan yang seperti ini memang sering kali dilontarkan umat Islam yang belum pernah membaca Alkitab.

      Seandainya kami menjelaskan satu-persatu, apakah itu akan membuat saudara besrsedia membaca Alkitab? Sepertinya tidak. Oleh karena itu agar tidak membuang waktu, marilah kita fokus dulu pada artikel di atas. Bagaimana menurut saudara mengenai artikel di atas?
      ~
      Slamet

  18. @natal mengatakan

    20 Desember 2016 pada 2:02 pm

    ~
    Saudara Alymaya,

    Allah/Isa Al-Masih tidak terbatas kuasanya, bagi-Nya itu hal yang mudah, lihatlah Dia saja dapat mengidupkan manusia yang telah wafat, sabdaNya: “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37).

    Walaupun Dia lahir dari seorang wanita pilihan Allah tetapi itu bukanlah hal yang najis. Dia adalah Allah, bukan Manusia.
    Kalam-Nya: “Sebab Aku [Isa Al-Masih] ini adalah Allah dan bukan Manusia, Yang kudus ditengah-tengahmu, Aku datang tidak menghaguskanmu” (Kitab Nabi Hosea 11:9B).

    Lahirlah Allah tanpa hubungan badan Siti Maryam dengan tunanganya Yusuf itulah yang sungguh ajaib bagi kita manusia, tetapi bagi Allah itu hal yang biasa. Amin

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Mei 2017 pada 12:32 pm

      ~
      Penyakalan terhadap kelahiran Isa Al-Masih dari perawan Maria sama saja dengan menyangkal bahwa Isa Al-Masih itu bukan betul-betul manusia.

      Padahal Alkitab mengajarkan bahwa Isa Al-Masih itu manusia sepenuhnya, dengan tubuh fisik seperti kita. Namun pada saat bersamaan, Isa Al-Masih juga sepenuhnya Allah, tidak berdosa dan kekal.
      “Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
      ~
      Slamet

  19. Taufan mengatakan

    14 Mei 2017 pada 5:53 am

    ~
    Kesampingkan hal yang berbeda, karena tidak akan ada habisnya jika kita saling ngotot untuk pengen menang sendiri. Hal yang sama adalah kita setuju bahwa Bunda Maria adalah contoh terbaik yang patut sebagai panutan seluruh wanita di dunia. Bukan saya dan Anda atau saudara yang mentakan Bunda Maria adalah wanita terbaik, tetapi Al-Quran karena keimanannya perilaku terpuji beliau.

    Balas
    • staff mengatakan

      30 Juli 2017 pada 3:08 pm

      ~
      Saudara Taufan,

      Memang benar yang disampaikan saudara bahwa Bunda Maria patut menjadi panutan bagi seluruh wanita di dunia. Ini menandakan bahwa Bunda Maria melebihi wanita di dunia karena ia melahirkan seorang Juruselamat, yakni Isa Al-Masih. Uniknya, Al-Quran pun menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah suci (Qs 19:19). Tentu merupakan rahmat yang besar dari Allah ketika diberikan kesempatan untuk melahirkan seorang Juruselamat.

      Kalau boleh tahu, mengapa saudara berpendapat bahwa Bunda Maria patut menjadi panutan bagi seluruh wanita di dunia? Kiranya saudara berkenan menjelaskan hal ini.
      ~
      Solihin

  20. Raditya mengatakan

    22 Agustus 2017 pada 5:02 am

    Tentang Maryam, Allah bermaksud menunjukkan kemampuannya/ke kuasaannya dalam menciptakan manusia melalui perempuan tanpa di sentuh laki-laki….saya juga takjub terhadap itu….tapi seandainya kita bisa berpikir….alam semesta yang seluas ini bisa Allah ciptakan, bukankah yang lebih kecil dari itu lebih gampang bagi Allah….

    Balas
    • staff mengatakan

      28 Oktober 2017 pada 1:00 am

      ~
      Saudara Raditya,

      Saudara memang benar bagi Allah adalah perkara kecil apabila Maryam melahirkan Isa Al-Masih tanpa melalui hubungan suami istri. Karena bagi Allah tidak ada yang mustahil (Injil, Rasul Lukas 1:37).

      Namun hal yang paling luar biasa adalah misteri inkarnasi yaitu ketika Allah menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih. Hanya melalui inkarnasi ini manusia dapat dibebaskan dari belenggu dosa, sehingga manusia dapat bersatu kembali dengan Allah.

      Misteri inkarnasi ini, menyatakan kasih Allah yang tak terbatas kepada manusia. Namun misteri ini juga menunjukkan sisi paling gelap dari dosa, di mana kita dapat melihat manifestasinya dari penderitaan Isa Al-Masih.

      Jadi penderitaan Isa Al-Masih di kayu salib menunjukkan akan besarnya kasih Allah dan pada saat yang bersamaan menunjukkan kegelapan dan keburukan dosa. Inilah hal yang luar biasa.
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

1 2 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Banyak Peraturan Membatalkan Puasa Ramadhan, Mampukah Menunaikannya?
  • Qs 4:157 – Isa Tidak Wafat! Bagaimana Fakta Sejarah?
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Qs 4:157 – Isa Tidak Wafat! Bagaimana Fakta Sejarah?
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Tujuan Puasa Ramadan Untuk Hati Yang Bersih
  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia

Artikel Yang Terhubung

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami