Bila kita mengajukan satu pertanyaan yang sama kepada masyarakat Indonesia, yaitu “Siapakah Ir. Soekarno itu?” Umumnya mereka pasti menjawab, “Dia adalah presiden Indonesia.” Jelas setiap rakyat tahu nama kepala negaranya, bukan?
Tetapi apakah mereka mengenal, “Siapakah sebenarnya kepala negara mereka?” Seperti: Apa warna kesukaannya, makanan kesukaannya, bagaimana masa kecilnya, dll. Jelas tidak semua rakyat mengetahuinya. Mereka hanya tahu siapa pimpinan mereka, tetapi mereka tidak mengenalnya.
Demikian halnya dengan umat Islam dan Kristen. Ketika ditanyakan siapakah Isa Al-Masih? Bagi umat Muslim mereka akan menjawab “Isa Al-Masih adalah salah satu nabi Allah.” Dan ketika mereka diminta menjelaskan lebih lanjut tentang Pribadi Isa Al-Masih, belum tentu mereka bisa memberi penjelasan. Demikian juga dengan orang Kristen.
Al-Quran Menjelaskan Pribadi Isa Al-Masih
Siapakah Isa Al-Masih itu? Apakah Dia hanya manusia biasa yang kebetulan mendapat kelebihan dari Allah? Atau Dia lebih dari hanya sekedar manusia biasa?
Cukup banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Pribadi Isa Al-Masih. Bahkan jauh lebih banyak dibanding ayat yang menjelaskan tentang Muhammad, nabi umat Muslim. Diantaranya kita dapat membaca dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa “Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat”
Juga disebut sebagai “Tanda” bagi seluruh umat manusia. “Jibril berkata: “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan” (Qs 19:21).
Selain sebagai Kalimat Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat, juga sebagai Tanda bagi seluruh umat manusia. Al-Quran juga menyebutkan bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya yang suci. “ Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
Isa Al-Masih Menurut Kitab Allah
Kitab Suci Allah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Sang Juruselamat yang telah dinubuatkan Allah lewat para nabi-Nya. Dia adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa. Bahkan murid-murid Isa Al-Masih mengetahui hal ini, ketika Dia bertanya kepada mereka tentang diri-Nya. “Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Injil, Rasul Besar Matius 16:15-16).
Pekerjaan-pekerjaan dan mujizat yang dilakukan Isa Al-Masih memang menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias yang telah Allah janjikan di dalam sepanjang sejarah umat manusia. Dan ketika Isa Al-Masih datang, Ia menggenapi janji Allah dalam Taurat, Zabur, dan Kitab Nabi-Nabi.
Inilah janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya: “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
[Staf Isa dan Al-Quran – Rindukah saudara mempunyai jaminan hidup kekal? Artikel pada tautan ini dapat membantu saudara menemukannya.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Ical mengatakan
~
Jika memang Allah hendak mengambil anak. Kenapa hanya satu. Kenapa tidak dua, dan tiga? Atau semua umat manusia dijadikan anak sekalian? Apa manfaat disisi-Nya dengan hadirnya anak tersebut.
staff mengatakan
~
Saudara Ical,
Tidak ada seorang manusia pun, hanya Isa Al-Masih saja yang disebut sebagai Anak Tunggal Allah. “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18).
Namun kita juga akan diangkat menjadi anak-anak Allah, apabila kita bersedia menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. “Semua orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
~
Slamet
zahir mengatakan
~
Kaum Nasara adalah pengikut Nabi Isa, yang asal nya terdiri dari puak Bani Israil yang mana mereka pernah beriman kepada Allah serta diberi kitab Injil.
Kaum Nasara banyak ditegur di dalam Al-Quran atas kesesatan mereka setelah diberi petunjuk. Kaum Kristen samasekali tidak pernah beriman pada Allah dan tidak pernah pula diberi kitab Injil. Sebaliknya mereka mengadakan kitab ajaran mereka sendiri.
Dari sejarah kita dapati kaum Kristen adalah pengikut-pengikut Paulus bukan bangsa Bani Israil , mereka yang musyrik dan tak pernah beriman pada Allah serta kitab Taurat.
Al-Quran tidak pernah menyebut kaum Kristen secara kursus tetapi menyamakan mereka dengan kaum musyrikin, iaitu penyembah berhala.
staff mengatakan
~
Saudara Zahir,
Apabila umat Kristen atau pengikut Isa Al-Masih adalah orang-orang yang menyembah berhala. tentunya Allah tidak akan meninggikan mereka pada hari kiamat, bukan?
Sebaliknya Al-Quran sangat memuliakan umat Kristen di atas orang kafir. “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3;55).
~
Slamet
muhamad iqbal mengatakan
~
Masa Isa Al-Masih disiksa, dicambuk, dan disalib sampai mati tapi tidak bisa berbuat apa-apa? Apa itu yang dinamakan Tuhan, membela diri sendiri saja tidak bisa. Logikanya Isa tidak punya kekuatan saat disiksa dan disalib.
staff mengatakan
~
Saudara Muhammad,
Isa Al-Masih bukannya tidak mempunyai kekuatan, Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Ketika disiksa dan disalib, Dia sengaja menjalaninya dengan tabah dan sabar. Ini semua dilakukan demi keselamatan umat manusia. Bagaimana kita mengetahui hal ini?
Mari kita perhatikan Kitab Suci Allah mengenai Isa ini. “Walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib “ (Injil, Surat Filipi 2:6-7).
Keselamatan itu juga berlaku bagi saudara, apabila saudara bersedia membuka hati bagi pengorbanan Isa Al-Masih. Bersediakan saudara membuka hati bagi-Nya?
~
Slamet
i love isa Al-masih mengatakan
~
Saudaraku Staff Isa dan Al-Quran,
Qs Ali-Imran 3:45, “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al- Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”
Dalam ayat di atas, “wajihan” yang diartikan sebagai terkemuka. Kata “wajihan” juga berarti terhormat namun “wajihan” bukan bermakna paling atau mengungguli. Penghormatan atas nabi lain pun menggunakan kata “wajihan” karena para nabi adalah orang-orang yang terkemuka, mereka adalah orang-orang yang diberikan karunia lebih oleh Allah.
Contohnya penyebutan Nabi Musa juga memakai kata “wajihan.” Perhatikan Qs 33:69, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.”
staff mengatakan
~
Saudara Isa,
Tidak semua orang dipilih Allah menjadi nabi utusan-Nya, oleh karena itu nabi-nabi adalah orang yang dimuliakan Allah. Misalnya nabi Musa.
Namun demikian Kitab Suci Allah, menyatakan bahwa kedudukan nabi Musa dalam pemandangan Allah tidak setinggi kedudukan Isa Al-Masih. “Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa” (Injil, Surat Ibrani 3:3).
Juga tidak ada seorang nabipun termasuk nabi saudara, yang diberi kehormatan oleh Allah setinggi Isa Al-Masih. “Seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat”(Qs 3:45).
Seharusnya saudara merenungkan dan mengimani ayat ini, tidak perlu mencari-cari ayat pembanding untuk menurunkan kedudukan Isa Al-Masih dalam pemandangan Allah. Bagaimana menurut saudara?
~
Slamet
i love isa Al-masih mengatakan
~
Kristiani mengira bahwa sosok terkemuka dunia akhirat adalah Tuhan, padahal Allah adalah Dzat penguasa dunia dan akhirat sedang terkemuka sama sekali tidak mengindikasikan penguasaan.
Terkemuka dan berkuasa jelas kata yang berbeda. Penguasa mengindikasikan terkemuka, tapi terkemuka belum tentu mengindikasikan penguasa.
Analoginya Bill Gates terkemuka diberbagai negara karena menciptakan Microsoft, apakah itu berarti dia pemilik suatu negara?
Begitu juga telah terjawab dengan Nabi Musa yang juga terkemuka disisi Allah, tentu kedudukan disisi Allah lebih besar dibanding dunia akhirat dan segala isinya. Sehingga klaim kosong Kristiani harus berakhir di sini.
staff mengatakan
~
Saudara Isa,
Kami sudah menjelaskan mengenai kedudukan Isa Al-Masih dalam pemandangan Allah, pada kolom komentar di atas.
Mungkin yang perlu untuk menjadi bahan perenungan bagi kita, mengapa Muhammad tidak diberi gelar “terkemuka di dunia dan di akhirat” ya? Mengapa nabi saudara sendiri justru menyatakan, “Nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam” (Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152)?
~
Slamet
gustyan mengatakan
~
Yesus menggenapi Taurat, tapi kenapa Paulus mengingkari firman Tuhan yang sudah digenapi? Sebagai contoh: Yesus mewajibkan bersunat, tapi dipatahkan oleh ajaran Paulus. Yesus mengharamkan babi, tapi Paulus menghalalkannya.
staff mengatakan
~
Saudara Gustyan,
Walaupun Isa Al-Masih disunat pada usia 8 hari, namun Dia tidak memerintahkan pengikut-Nya supaya dikerat kulit katannya. Dia justru menekankan makna rohani dari sunat seperti yang diajarkan dalam Kitab Taurat, bahwa yang terlebih utama adalah sunat hati/ rohani.
“Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk” (Taurat, Kitab Ulangan 10:16).
Kitab Suci Injil juga tidak melarang orang Kristen untuk bersunat, tapi ‘sunat’ yang baru, yang tidak lagi berupa penanggalan/ pemotongan kulit lahiriah, tetapi penanggalan hawa nafsu dan dosa dan mengenakan hidup yang baru di dalam Roh Kudus. “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati” (Injil, Surat Kolose 2:12).
~
Slamet
gustyan mengatakan
~
Selama umat Kristen mentaati Paulus, Isa (Yesus) dan Islam tidak akan pernah sejalan, karena firman Allah yang diwahyukan melalui Yesus sudah dipatahkan oleh ajaran Paulus.
Umat Kristen selalu membentengi dirinya dengan Yesus, tapi hukum yang ada di Injil tidak ditaati, oleh karena itu, tidak akan ada titik temu dalam keselarasan.
staff mengatakan
~
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran Isa Al-Masih, bukan Paulus.
Adapun Paulus sebelum bertobat, dia banyak melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Tetapi akhirnya dia bertobat setelah mengalami perjumpaan dengan Isa Al-Masih.
Paulus memang cukup berperan dalam menyebarkan agama Kristen. Namun orang-orang Kristen sadar betul bahwa mereka adalah pengikut Isa Al-Masih. Ajaran yang mereka ikuti adalah ajaran Isa Al-Masih yang disampaikan melalui murid-murid-Nya.
~
Slamet
paul mengatakan
~
Nabi Isa AS jangan disamakan dengan Yesus, karena Nabi Isa AS adalah manusia utusan Allah SWT. Sedang Yesus dalam kitab Injil sendiri diterangkan hasil dari perzinahan.
staff mengatakan
~
Saudara Paul,
Memang ada perbedaan yang mencolok mengenai ciri dan deskripsi Isa Al-Masih dalam Al-Quran dan Alkitab. Hal ini justru dapat kita artikan bahwa Al-Quran memberikan deskripsi yang keliru mengenai pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus.
Namun bagi kita yang terpenting bagi Isa Al-Masih atau Yesus Kristus adalah kebenaran tentang kedatanganNya, pengajaranNya, kematianNya (di kayu salib), kebangkitanNya, dan pengangkatanNya ke sorga menjawab persoalan dosa manusia.
“Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Al-Quran, Isa Al-Masih dan Injil adalah kesatuan cerita yang menggambarkan kenabian Isa. Saya sudah membaca Injil dari ayat awal sampai akhir demikian juga Alquran dari ayat awal sampai akhir. Saya masih punya Injil dan Al-Quran, kedua kitab membuktikan bahwa Isa adalah Rasul Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Apabila saudara membaca Injil dan Al-Quran dengan hati ikhlas, saudara akan menyimpulkan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar Rasul Allah. Mengapa?
Karena ada cukup banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Pribadi Isa Al-Masih. Diantaranya kita dapat membaca dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa “Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat.”
Tentunya tidak ada seorangpun yang nomor satu di dunia dan di akhirat kecuali Allah, bukan?
Dan Kitab Suci Injil, menyatakan Isa Al-Masih dapat memberikan hidup kekal di sorga kepada pengikut-Nya. “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Saudara Slamet,
Kalau saudara meminta saya menerima pernyataan dari Al-Quran, berarti anda mengakui bahwa Al-Quran adalah kitab yang benar, terima kasih.
Dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa “Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat.” Saya jelas mengerti bahwa di akhirat Isa adalah seorang (manusia) bukan Tuhan. Manusia dan Allah adalah berbeda.
Injil Rasul Besar Yohanes 10:28 “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu”
Ayat sebelumnya ini diawali Injil Rasul Besar Yohanes 10 : 25, “Yesus menjawab, “Sudah Kukatakan kepadamu, tetapi kalian tidak percaya. Pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan atas nama Bapa-Ku, memberi bukti tentang Aku.”
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Kami mengetahui bahwa Allah berbeda dengan manusia. Namun saudara perlu mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia. Isa Al-Masih sendiri mengakui, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Oleh karena itu sangatlah tepat apabila Al-Quran menulis, “Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).
Kami harap saudara tidak salah paham. Sebenarnya kami tidak menolak ayat-ayat Al-Quran yang tidak bertentangan dengan ayat-ayat Kitab Suci Injil.
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr Slamet,
Keyakinan anda adalah Tuhan adalah seorang manusia, sementara kami menyatakan Allah berbeda dengan mahluknya dan tidak akan pernah sama apapun bentuknya.
“Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat.” Bagi kami menyatakan bahwa Isa adalah manusia. Tidakkah anda sadari bahwa Allah mengetahui apa yang terjadi pada proses pembakaran gas hydrogen di matahari, pada saat yg sama bisa tahu apa yang terjadi pada proses pembelahan satu sel janin bayi di seluruh dunia termasuk semua janin hewan dan mitokondria sel tumbuhan.
Bersamaan dengan itu Dia bisa mendengar semua doa manusia. Allah Maha Besar, semua hal mudah bagi Allah, tidak perlu bagi dia menjadi manusia, Injil, Al-Quran setuju ke Maha Esaan Tuhan, Isa manusia.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Kami setuju apabila dikatakan Isa Al-Masih adalah seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat.
Tentunya hanya Allah saja yang terkemuka di dunia maupun di akhirat, bukan?
Apabila dalam Al-Quran dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah seorang yang paling istimewa di dunia dan di akhirat. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Isa Al-Masih tidak lain adalah Allah yang telah menjadi manusia. Bukankah Allah itu mahakuasa?
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr. Slamet,
Isa seorang terkemuka di dunia dan akhirat. Perhatikan bahwa Dia adalah orang/manusia. Manusia bukan Tuhan, Injil sendiri menyebutkan bahwa Allah bukan manusia.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Memang benar yang disampaikan saudara bahwa Al-Quran menyebutkan kata ‘seorang’. Hal ini karena Isa Al-Masih adalah Allah yang telah datang ke dunia menjadi manusia. Mengapa ini bisa terjadi? Tentu tidak ada yang mustahil bagi Allah, bukan? Saudara pun perlu memerhatikan bahwa Al-Quran menyebutkan Isa Al-Masih terkemuka di akhirat.
Kami memikirkan hal ini sembari bertanya. Mengapa Isa Al-Masih disebut terkemuka di akhirat? Padahal yang terkemuka di akhirat hanya Allah, bukan? Mohon kiranya saudara dapat menjelaskannya kepada kami.
~
Solihin
ApaAja mengatakan
~
Dari semua tuduhan bahwa kafir punya tiga Tuhan, Injil dipalsukan Paulus, Isa tidak disalibkan, menghalalkan babi, dan lain-lain.
Mari kita berandai-andai, misalkan ajaran Islam lah yang terbaik. Apakah teman-teman Muslim tetap yakin bisa diterima di surga, hanya dengan mengandalkan perbuatan baik, tanpa butuh perantara Juruselamat? Sedangkan Adam saja yang hanya melakukan satu kali kesalahan, Allah menjadi marah, dan mengusir Adam. Allah juga tidak pernah mengizinkan Adam kembali lagi, sampai Adam meninggal. Bayangkan, hanya karena satu kesalahan saja.
Lantas, apakah anda yakin Allah akan mengizinkan anda “kembali” ke surga-Nya yang Maha Kudus kelak? Kalau Adam saja yang jelas-jelas manusia suci dan hanya sekali berbuat dosa saja ditolak Allah. Bagaimana dengan saudara bisa yakin masuk sorga?
staff mengatakan
~
Saudara ApaAja,
Kami setuju dengan pendapat saudara.
Jikalau Adam-Hawa telah mendapat murka Allah karena 1 kali saja melanggar firman-Nya, maka seberapa besar murka Allah yang harus dikenakan kepada kita yang telah melangar hukum-hukum-Nya setiap saat?
Oleh karena itu kita memerlukan pribadi yang dapat menyelamatkan kita dari hukuman kekal Allah di neraka yaitu Isa Al-Masih. Hanya Isa Al-Masih yang dapat mejamin hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
“Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
~
Slamet
alex mengatakan
~
Sdr, Zahir dan umat Muslim,
Bicara sejarah tentang Sejarah Injil versi anda, apakah sudah dibuktikan secara fakta dan logis. Atau apa cuma katanya katanya. Lalu anda jadikan pembenaran?
Kitab Injil sudah terbukti fakta secara historis dan sains. Tidak diragukan lagi secara akal sehat manusia. Bukan cuma asumsi/opini saja. Alkitab keseluruhan sudah teruji secara ilmiah. Sampai saat penyaliban Yesus Kristus atau Isa terjadi gempa bumi saat itu pun sudah dibuktikan secara ilmiah.
Bagaimana dengan Kitab Quran sendiri? Silakan anda buka wawasan lagi di jaman now ini.
Carilah dulu Kerajaan Allah dan Kebenaran NYA, setelah itu baru akan ditambahkan kepada kita. Wassalam
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Alex,
Saudara memberikan penjelasan yang baik sekali tentang fakta-fakta penyaliban Isa Al-Masih. Sesungguhnya tidak ada seorang nabi atau pemimpin agama yang manapun yang rela turun dari sorga ke bumi untuk menjadi manusia. Dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia Dia rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, 2 Korintus 5:21).
Demikian dan terima kasih.
~
Slamet