Umat Muslim sering berkata kepada kami “kursi mustahil menjadi tukang kayu.” Kami setuju dengan ungkapan ini. Jelas kursi mustahil menjadi tukang kayu.
Bagaimana bila pernyataan tersebut diganti menjadi pertanyaan “Apakah bagi Allah mustahil menjadi manusia? Atau, apakah Sang Pencipta dapat menjadi seperti ciptaan-Nya?”
“Allah Mustahil Menjadi Manusia” Benarkah?
Kitab Suci Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang datang ke dunia dalam wujud-Nya sebagai manusia. Dia datang melalui proses dilahirkan oleh seorang wanita yang masih perawan bernama Maryam.
Jika hal itu benar, mengapa Isa Al-Masih baru lahir setelah dunia diciptakan? Tidak salah kita bertanya demikian, bila kita belum tahu siapa Isa Al-Masih. Demikian juga putri kami yang masih berumur 6 tahun, menanyakan hal yang sama.
Mari kita perhatikan firman Allah berikut ini: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab, Nabi Besar Yesaya 9:5).
Jelas dalam ayat di atas, Isa Al-Masih dinyatakan sebagai Allah yang perkasa, Bapa yang kekal. Artinya sudah ada sebelum kelahiran-Nya. Memang ummat Islam berpikir “Allah Mustahil menjadi manusia”. Tetapi itulah yang dilakukan-Nya. Sesungguhnya bagi Allah tidak ada yang Mustahil!.
Al-Quran – Kalimatullah Lahir ke Dunia
Ketika kami membaca Al-Quran, kami juga menemukan pernyataan dari Al-Quran, yang menyebutkan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. “ Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Kekekalan Isa Al-Masih diteguhkan lagi dalam Kitab Suci Allah: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Jadi, sebelum datang ke dunia melalui proses kelahiran, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah atau Firman Allah.
Kalimat Allah, Isa Al-Masih Sungguh Allah dan Manusia
Bukankah Isa Al-Masih adalah manusia? Benar! Dia adalah manusia karena Dia dilahirkan (Qs 19:19). Dia juga mempunyai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia. Dia lapar setelah berpuasa empat puluh hari empat puluh mala (Injil, Rasul Besar Matius 4:2). Dia juga merasa lelah lalu tidur di perahu (Injil, Rasul Besar Matius 8:24) dan masih banyak lagi.
Apakah Isa Al-Masih juga Tuhan seperti yang dipercaya orang Kristen selama ini? Iya, hal itu benar! Dia mempunyai kuasa yang hanya Allah saja miliki. Dia dapat memberi jaminan keselamatan di akherat (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:2), Dia disebut sebagai Pencipta alam semesta (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3), Dia juga dapat menghidupkan orang yang sudah mati (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:43).
Ketika di dunia, Ia menyatakan kemuliaan Allah pada beberapa kesempatan. Walaupun atas kehendak-Nya sendiri memilih untuk membatasi diri dari kegiatan-Nya dalam lingkungan manusia, namun tidak kehilangan sifat-sifat keilahian-Nya. Ia masih tetap Allah sepenuhnya, bahkan ketika Ia merendahkan diri-Nya, sifat-sifat manusiawi dan Ilahi-Nya tetap tidak berkurang sedikitpun.
“Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Injil, Surat Filipi 2:6-8).
Sang Juruselamat Sudah Datang ke Dunia
“Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku” (Kitab Nabi Besar Yesaya 43:11). Allah tidak pernah membiarkan dunia berada dalam kegelapan. Walaupun saat ini manusia ada di tengah kegelapan dosa dan kegagalannya, namun Allah telah memberi satu jalan keselamatan, dalam Pribadi Isa Al-Masih.
Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, darah-Nya tertumpah hingga wafat untuk menggantikan hukuman umat manusia. Maka yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup yang kekal di akherat. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 8:1).
Beberapa Pertanyaan Untuk Komentar:
Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kami minta agar komentar hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Merujuk kepada kuasa Ilahi yang juga dimiliki oleh Isa Al-Masih, siapakah sebenarnya Isa Al-Masih?
2. Dengan cara apakah seseorang dapat mempunyai jaminan keselamatan akherat?
3. Menurut saudara, seberapa pentingkah seseorang mempunyai jaminan keselamatan akherat?
4. Pernahkah saudara mengalami satu pengalaman rohani dengan Allah?
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Allah Mustahil Menjadi Manusia?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
jo mengatakan
~
Allah orang Islam tidak maha kuasa karena tidak bisa berubah menjadi manusia. Maha kuasa kok terbatas!
staff mengatakan
~
Saudara Jo,
Justru yang lebih penting bagi keselamatan manusia, Allah Al-Quran membiarkan umat-Nya masuk nereka. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Sebaliknya Allah Alkitab sangat mengasihi manusia berdosa, Dia tidak menghendaki seoranpun masuk neraka. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan {qluetip title=[Anak-Nya]} Kata kiasan untuk Kalimat Allah, Isa Al-Masih{/qluetip} yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
usil mengatakan
~
Kepada Staff Isa dan Islam,
Kalian mengatakan bukan ritual agama, kecuali hanya Yesus yang dapat menyucikan manusia. Apa buktinya? Mungkinkah penderitaan Yesus yang hanya sekali mati di kayu salib (dan Dia pun pasti akan mati karena usia tua) dapat menyucikan dan menebus dosa umat manusia yang tak terhingga? Kematian Yesus di kayu salib bukan cara penyucian dosa.
staff mengatakan
~
Saudara Usil,
Usia Isa Al-Masih ketika mati disalib dan naik ke sorga diperkirakan 33 tahun dan peristiwa itu sudah terjadi 2000 tahun yang lalu. Kalau saudara katakan Dia akan mati pada usia tua, kira-kira perlu berapa tahun lagi?
Nabi saudara kini telah mati dan dikuburkan di Madinah, demikian juga dengan nabi-nabi yang lain tetapi Isa Al-Masih sampai saat ini masih hidup di sorga.
Sekarang menjadi jelas, apabila Isa Al-Masih itu hanya manusia ciptaan Allah, tentunya usianya tidak akan mencapai 2000 tahun, bukan?
“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Injil, Surat Ibrani 13:8).
~
Slamet
rahel qink mengatakan
~
Kepada Jo,
Iblis juga bisa jadi manusia. Tuhan Bapa nya orang Kristen kalah sama Iblis karena Iblis bisa jadi manusia apa saja, Tapi Tuhan Bapanya orang Kristen cuma bisa menjadi Isa Al-Masih.
staff mengatakan
~
Saudara Rahel,
Jelas Tuhan orang Kristen lebih berkuasa daripada Iblis/Setan. Kitab Suci Allah menunjukkan bahwa Setan takut kepada Isa Al-Masih. Ketika Setan melihat Isa Al-Masih ia berteriak ketakutan, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah” (Injil, Rasul Lukas 4:34)
~
Slamet
Pengikut Yesus mengatakan
~
Staff Isa dan Islam,
Tertulis dimanakah di dalam Alkitab bahwa mereka yang berbuat dosa walaupun percaya Yesus adalah bukan pengikut Yesus? Kalian mengaku pengikut Yesus. Mudah-mudahan suatu hari nanti kalian benar benar menjadi pengikut Yesus dengan mencium hajar Azwad sebagai perlambang rahim untuk memuliakan-Nya yang melaluinya, Yesus dan semua umat manusia dihadirkan Tuhan ke muka bumi.
staff mengatakan
~
“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Injil, Surat Galatia 5:24).
Jelas untuk menyalibkan daging, hawa nafsu dan segala keinginan kita bukanlah hal yang mudah. Asal kita besedia menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Isa Al-Masih, maka Roh Kudus akan menolong kita.Karena Roh yang diberikan kepada kita adalah Roh yang kuat yang melebihi hawa nafsu dan keinginan kita sendiri.
~
Slamet
agus mengatakan
~
1. Isa bukan Tuhan.“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”(Injil, Rasul Besar Matius 7:21).
2. Dengan taat kepada sariat-Nya dan melakukan kehendak Tuhan, orang mendapatkan keselamatan.
3. Semua manusia membutuhkan keselamatan.
4. Sangat sering.
staff mengatakan
****
Saudara Agus,
Terimakasih saudara telah sesuai dengan format yang kami harapankan. Dengan demikian diskusi kita tidak menyimpang dari topik artikel yang dipaparkan.
Semoga hal ini akan diikuti oleh saudara pembaca yang lain. “Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera… segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur” (Injil, Surat 1 Korintus 14:33,40).
~
Slamet
berty mengatakan
~
Saya mau bertanya, menurut sejarah kira-kira kapan Yesus dilahirkan?
staff mengatakan
~
Saudara Berty,
Alkitab memang tidak memuat perintah merayakan Natal! Juga tidak seorangpun mengetahui tanggal Natal pertama! Tetapi Al-Quran dan Alkitab memuat peristiwa kelahiran Isa Al-Masih.
Bagi orang Kristen, tanggal dan tahun kelahiran Isa Al-Masih tidak menjadi masalah. Karena mereka bukan merayakan “tanggal” kelahiran-Nya melainkan kedatangan-Nya ke dunia untuk membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia yang percaya.
Terimakasih.
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah berbeda dengan makhluknya termasuk manusia (artinya Allah berbeda dengan Isa). Dia tidak mempunyai anak dan tidak diperanakan/dilahirkan (artinya Allah tidak pernah dilahirkan menjadi manusia).
Isa adalah seseorang yang terkemuka di dunia dan akhirat artinya Isa di akhirat tetap adalah seseorang/manusia, di akhirat Dia tidak menjadi Tuhan
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
~
Semua manusia maupun nabi diciptakan Allah melalui hubungan biologis antara wanita dan pria. Walaupun keberadaan Adam di dunia tidak melalui hubungan suami dan istri, tapi Adam juga ciptaan Allah.
“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kitab Kejadian 2:7).
Memang Isa lahir melalui perawan Maria, namun Isa Al-Masih yang tidak diciptakan Allah! Dia adalah kalimat Allah yang kekal. Dia bukan manusia biasa, sebab wanita yang melahirkan Dia adalah seorang perawan suci.
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus (Isa Al-Masih” (Injil, Rasul Lukas 1:31).
~
Slamet
agus mengatakan
~
Inilah tolok ukur ke Esaan Tuhan dalam Surat Surat Al Ikhlas:
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada yang setara dengan Dia
Surat Al Makna menyebutkan:
1. Allah itu satu tidak dua atau tiga
2. Allah tempat bergantung, jika ada hamba yang masih berdo’a dalam kesempitannya, berarti ia bukan Tuhan
3.Allah tidak memiliki keturunan dan tidak menjadikan seorang manusia sebagai anak maupun anak angkat, Allah berdiri sendiri.
4. Allah tidak bisa diserupakan dengan wujud dan gambar apapun ciptaan Nya, Jika ada yang menganggap demikian berati ia bukan Tuhan
staff mengatakan
~
Saudara Agus,
Terima kasih dengan sifat-sifat Allah yang saudara sembah. Namun demikian muncul sebuah pertanyaan, benarkah Allah Al-Quran mengasihi umat-Nya?
Bukankah Allah telah menetapkan semua orang akan mendatangi neraka? “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Tidak demikian dengan Allah Alkitab, Dia sangat mengasihi umat-Nya. Tidak ada cinta kasih yang lebih besar dari cinta kasih yang diberikan Allah orang Kristen kepada umat-Nya. Misalnya tentang keselamatan sorgawi. Dia rela merendahkan diri-Nya demi menyelamatkan umat ciptaan-Nya.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Pengorbanan Kalimatullah, yaitu Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti bahwa Allah begitu mengasihi manusia. Dan tidak menginginkan mereka binasa karena dosa.
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr Slamet,
Alkitab menyatakan Allah bukan manusia, “…Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia,….” (Kitab Nabi Hosea 11:9)
“Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Taurat, Kitab Bilangan 23:19)
“… Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Yang Maha Pemurah,… Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka.
Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka” (Qs 19:69-72).
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Terima kasih untuk kutipan ayat-ayat kitab suci yang saudara sampaikan. Namun kami senang apabila saudara dapat memberikan komentar berdasarkan ayat-ayat tersebut.
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr Natal,
Anda sering salah mengerti dalam membaca suatu kalimat. Yang saya maksud adalah “Anda sudah mengakui di topik lain bahwa Yesus adalah Rasul dari sorga,” (setelah koma).
(Saya menyatakan) Muhammad juga rasul, anda sendiri sudah tahu bahwa Muhammad adalah rasul dan nabi orang Muslim dan keduanya juga mengajarkan sembahlah Allah.
Dalam bahasan di atas juga anda tidak paham maksud saya. Kalau tidak mengerti lebih baik bertanya, jangan langsung berprasangka buruk, “buktikan ajaran kasih anda.”
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Apabila nabi saudara berasal dari sorga, tentunya ia sekarang berada di sorga. Kenyataannya tidak demikian. Nabi saudara, kini dimakamkan di Al-Masjid al-Nabawi, kota Madinah, tanah Arab.
Sebaliknya Isa Al-Masih kini berada di sorga. Kitab Suci Injil mencatat, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya , Isa naik dan terangkat ke sorga. “. . . terangkatlah Ia . . . dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka [murid-Nya]” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9).
Kisah tersebut terjadi di bukit Zaitun, dekat kota Yerusalem. Para murid-Nya turut menyaksikan kenaikan Isa dengan mata kepala mereka sendiri.
~
Slamet
@natal mengatakan
~
Sdr. Malikul
Keduanya juga mengajarkan sembahlah Allah.
Perhatikan “Keduanya” berarti Isa Al-Masih (Yesus Kristus ) dan Muhammad. Hanya Muhammad yang mengajarkan sembahlah Allah,
Bagi Natal, Isa Al-Masih adalah Allah. Dan Isa Al-Masih tidak pernah mengatakan sembalah Allah. Sabda Isa Al-Masih:“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Injil, Surat Wahyu 1:8).
staff mengatakan
~
Saudara Natal,
Kami menghargainya karena saudara telah berusaha memberi komentar yang tidak menyimpang dari topik di atas.
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia. Dan Kalimat Allah itu tidak lain adalah Allah itu sendiri. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Al-Quran, juga menyebutkan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Inilah ajaran Yesus. Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Lukas 4:8)
Apakah ini fitnah?
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Sebagai Allah tidaklah salah apabilah Isa Al-Masih memerintahkan bahwa manusia harus menyembah Allah dalam Injil Rasul Lukas 4:8 ini.
Bukankah Allah dalam Al-Quran juga mengatakan bahwa manusia harus menyembah Allah? “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (Qs 2:21).
Jadi, jika Allah di dalam Al-Quran memerintah supaya menyembah Allah. Tentunya tidak ada yang aneh apabila Isa Al-Masih berkata demikian karena Dia sendiri adalah Allah.
~
Slamet
@Kamelia mengatakan
~
Buat : Malikul
Saudaraku, dalam konsep Ajaran Injil tentang Allah adalah Jalan, kebenaran dan menuju sorga. Allah melihat karena manusia telah berdosa dan berpaling dari Allah, maka Allah menggunakan Manusia sebagai Nabi Allah, seperti Musa,Ellia dan Imbalanya adalah Sorga. Saudaraku, anda mengutip Lukas 4:8, adalah benar dan saya setuju.
Masalahnya adalah anda menganggap bahwa Yesus menyuruh manusia sembahlah Allah, disorga dan Yesus adalah Nabi. Disinilah kepahaman anda kurang menggenal Allah. Yesus Kristus adalah Pewujudan Allah dalam bentuk manusia dibumi dan mengajar Kasih. Contoh Ketika Allah membangkitkan lazarus dia tidak berdoa, dia berkata Hai Lazarus Bangkitlah, maka lazarus Bangkit. sehinggah “Aku dan Bapa adalah Satu”
staff mengatakan
~
Saudara Kamelia,
Kalaupun umat Muslim mengakui Isa Al-Masih hanyalah seorang nabi, karena ada ayat Al-Quran mengatakan demikian. “Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) . . .” (Qs 43:59).
Namun ada juga ayat Al-Quran yang menunjukkan Isa Al-Masih lebih dari seorang nabi. “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya . . .” (Qs 3:45).
Ayat ini menjelaskan bahwa “Kalimat” dalam ayat tersebut membawa arti hidup yang juga berarti “Firman” yang hidup. Jelas hal ini sesuai dengan perkataan dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya . . .”
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr Kamelia,
Dari mana anda punya bukti “Yesus Kristus adalah pewujudan Allah dalam bentuk manusia di bumi”
Apakah anda pernah membaca pernyataan dari Yesus bahwa “Akulah Allah.”
Yang saya baca di kitab anda : “Allah bukan manusia…” (Taurat, Kitab Bilangan 23:19), juga dalam Kitab Nabi Hosea 11:9, “Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia…”
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Terima kasih atas penjelasan saudara.
Kami sangat setuju dengan pendapat saudara bahwa tidak ada seorang manusia pun yang dapat menjadi Allah. Tetapi tidak yang mustahil apabila Allah menjadi manusia. Mengapa? “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37).
Semoga saudara bersedia merenungkan makna Allah yang Maha Kuasa.
~
Slamet
# Stefan # mengatakan
~
Sdr Staf lDA,
Ketahuilah bahwa Isa Al-Masih adalah nabi/rasul utusan Allah SWT buat umat Bani lsrael. Pernyataan ini tercantum dalam lnjil dan Al-Quran. Allah telah berfirman dalam Alquran yang maksudnya agar umat manusia beriman dan bertaqwa kepadanya. Beriman dan bertaqwa mendekatkan diri kehadapan Allah swt. Jangan mempersekutukan DiaNya dengan apapun.
staff mengatakan
~
Saudara Stefan,
Memang benar bahwa Isa Al-Masih adalah utusan Allah. Tetapi Kitab suci menyatakan bahwa Isa lebih dari utusan. Dia adalah Kalimat Allah. Kalimat Allah adalah Allah.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Mari perhatikan kutipan kitab sdr ini: “Jibril berkata: “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (Qs 19:21).
Ayat di atas tidak mengatakan “suatu tanda bagi bangsa Israel saja” melainkan bagi seluruh manusia. Demikianlah, misi dan pelayanan Isa Al-Masih tidak terbatas hanya kepada bangsa Israel, tetapi Injil Kebenaran yang telah dibawa-Nya berlaku bagi semua manusia, karena Dia merupakan “Tanda bagi Manusia”.
~
Daniar
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr Kamelia,
Dalam Injil ada orang lain yang bisa membangkitkan orang mati, juga ada ayat yang menyatakan bahwa Yesus, pengikutnya dan Bapa adalah satu, pengertian ini berarti satu artinya sama, tetapi satu dalam hubungan yang sangat dekat. Untuk ayatnya silakan Anda cari, kalau tidak ketemu, nanti saya beri tahu.
staff mengatakan
~
Sdr. Malikul kudus,
Isa Al-Masih dengan Bapa benar adalah satu. Itu sebabnya sifat-sifat Isa tepat sama seperti Allah. Berkuasa di dunia dan di akhirat (Injil, Rasul Matius 28:18, Qs 3:45). Berharap pandangan sdr dicerahkan.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-3).
~
Purnama
ApaAja mengatakan
~
Malikul Kudus,
(Yang saya baca di kitab anda : “Allah bukan manusia…” (Taurat, Kitab Bilangan 23:19), juga dalam Kitab Nabi Hosea 11:9, “Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia…”)
Respon:
Saudara, ayat-ayat yang anda paparkan, essensi kisahnya, tidak ada kaitannya dengan Yesus. Kalau anda membacanya dari perikop/topik/judul, dan membacanya dimulai dari ayat yang ke 1, saya yakin anda tidak akan memakai ayat ini untuk membenarkan persepsi anda.
Atau mungkin anda hanya mendengar dari guru anda, lalu mencatatnya saja, tanpa membacanya sendiri?kalau begitu saya memaklumi kesalahpahaman anda.
staff mengatakan
~
Saudara ApaAja,
Mari kita perhatikan ayat Alkitab dalam (Bilangan 23:19), “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?”
Arti sebenarnya dari konteks ayat di atas adalah Allah bukanlah pendusta dan Dia tidak pernah menyesal. Apabila ayat tersebut dipenggal hanya menjadi “Allah bukanlah manusia” maka bisa menimbulkan kesesatan.
Semoga bermanfaat bagi saudara Malikul Kudus.
~
Slamet
Nang Among Budiadi mengatakan
~
Menanggapi pertanyaan nomor 1, umat Muslim mempunyai keyakinan bahwa Isa Al-Masih tidak akan mampu melakukan mukjizat tanpa kuasa Allah. Atau dengan kata lain Isa Al-Masih melakukan atas ijin Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Nang,
Kami menghargai komentar saudara. Memang dapat saja seseorang melakukan mujizat karena Allah memberikan kuasa kepadanya. Namun tidak demikian dengan kuasa yang dimilki Isa Al-Masih
Mari kita perhatikan sebuah mujizat yang dilakukan Isa Al-Masih. “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (Injil, Rasul Markus 2:5). Mungkin mujizat menghidupkan kembali orang mati bukan suatu perbuatan yang istimewa. Bagaimana dengan mengampuni dosa seseorang, bukankah hanya Allah saja yang berhak mengampuni dosa manusia? Lalu, siapakah Yesus sehingga Dia juga punyak hak untuk melakukannya?
Isa Al-Masih berkata, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13).
“Yang Awal dan Yang Akhir “ artinya kekal dan kekal hanyalah sifat Allah. Tidak ada manusia yang kekal. Lalu, siapakah Isa Al-Masih sehingga Dia berani mengaku sebagai Alfa dan Omega?
Apa yang disampaikan di atas, hanyalah salah satu dari sekian banyak bukti dalam kitab suci, bahwa Isa Al-Masih adalah benar Tuhan yang bermanifestasi menjadi manusia.
~
Slamet
Wiguna Ilham mengatakan
~
Isa AS diciptakan melalui perantara kalimat Allah yang berupa “Kun” (jadilah engkau wahai Isa). Sedangkan penyebutan “ruh” dalam ayat adalah untuk menunjukkan bahwa Isa memang manusia biasa, bukan Tuhan. Sebab manusia memang diciptakan dengan dikaruniai ruh dan ruh itu sendiri hanya Allah yang bisa menciptakanNya. Bedanya Isa dan Anda adalah Isa dari kalimat Kun sama seperti Adam. Kalimat Kun artinya tercipta tanpa perkawinan seksual sedangkan anda dari ibu dan Bapa anda.
Kalimat Allah saat ingin menciptakan Adam dan Isa adalah sama “Kun faya kun”. Itu yang dimaksud Al-Quran dengan Kalimatullah. Tapi anda dan Isa sama memiliki ruh dari Allah. Sungguh telah kafir yang mengatakan Isa adalah Allah atau anak Allah. Jadi jelas Al-Quran menjelaskan Allah Al-Khaliq (pencipta) tidak mungkin sama dengan ciptaan-Nya.
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kitab Suci Allah menjelaskan bahwa Adam diciptakan dari debu tanah. “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kitab Kejadian 2:7).
Namun tidak demikian dengan Isa Al-Masih. Dia satu-satunya Pribadi yang tidak diciptakan dari tanah. Dia adalah Roh Allah dan Kalimat Allah. “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya]” (Hadist Anas Bin Malik Hal, 72).
Isa Al-Masih sendiri mengakui bahwa Dia tidak berasal dari dunia melainkan dari surga. Mari kita perhatikan catatan Kitab Suci Allah ini, “ Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 7:23).
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
Kuasa Illahi tidak sama dengan kuasa nabi Isa as, karena kuasa nabi Isa as adalah pemberihan Tuhan, dan itu atas izin-Nya, tanpa izin-Nyan nabi Isa tidak bisa berbuat apa-apa. Isa Al-Masih adalah seorang nabi/rasul/ utusan untuk kaumnya saja. Jadi jelas kedudukannya siapa Tuhan dan siapa nabi.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Sebenarnya Al-Quran telah menjelaskan siapakah sebenarnya Isa Al-Masih. “ Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam…” (Qs 3:45).
Jelas Kalimat atau Firman Allah adalah bagian dari Pribadi Allah yang tidak dapat dipisahkan dari Allah. Dia memiliki kuasa yang seperti Allah miliki karena Dia adalah Allah itu sendiri. Ketika Kalimat Allah menembus ruang dan waktu dan datang ke dunia, maka keilahian-Nya dibungkus dengan tubuh manusia. Agar Dia dapat tinggal bersama-sama dengan manusia di dunia.
~
Slamet