• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Imran 3:45 > Isa Al-Masih, Satu-Satunya Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

Isa Al-Masih, Satu-Satunya Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

28 April 2011 oleh Web Administrator 353 Komentar

Nomor 1Al-Imran 3:45 “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”

Dalam bahasa asli, sesungguhnya kata-kata dalam tanda kurung tersebut tidak pernah ada. Dan jika kita menghapusnya, maka nyatalah bahwa Isa Al-Masih tidak pernah dikatakan sebagai yang ‘diciptakan’.

Hanya Isa Al-Masih Disebut “Kalimat” dari Allah

Hanya Isa Al-Masih yang disebut sebagai Kalimat dari Allah. Gelar ini tidak mungkin diberikan kepada orang lain, bahkan nabi sekalipun.

Dengan menyatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, maka Isa Al-Masih identik dengan ‘Allah’ itu sendiri. Sebab di mana ada Kalimat Allah, maka di sana pasti ada Allah. Dan di mana ada Allah, maka di sana pulalah Kalimat-Nya, atau Firman-Nya berada.

Apakah ada kemungkinan, dimana satu waktu Allah tidak dapat berkata-kata karena Kalimat-Nya belum ada? Tentu tidak pernah! Karena pada hakekatnya Kalimat Allah sama kekalnya dengan Allah itu sendiri. Sehingga sama-sama tidak mungkin pernah ada secara terpisah.

Mengapa Isa Al-Masih Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

Ayat ini juga mengemukakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kebenaran (Al-Haq), sebab Kalimat Allah pasti benar. Isa Al-Masih tidak pernah berdosa. Kalimat Allah tidak mungkin bisa melakukan kesalahan, walau sekecil apapun. Kalimat Allah merupakan kalimat yang penuh keadilan, karena Allah Maha Adil. Kalimat Allah penuh kasih dan rahmat, karena Allah itu Maha Kasih.

Maka dari ayat ini, kita mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Maha Adil. Pengasih dan Penyayang, Suci dan Benar adanya. Sebab itu, tidaklah berlebihan jika dikatakan Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan di akhirat.

Pengertian Terkemuka

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan, kata ‘terkemuka’ mengandung arti: (1) terpandang (disegani karena kedudukan, kekayaan, atau kepandaiannya); terkenal. (2) paling baik (unggul, pandai, dan sebagainya).

surgaManusia Mungkin Terkemuka di Dunia Tetapi Tidak di Akhirat

Seseorang tentu boleh dikatakan sebagai orang terkemuka di dunia. Mungkin dia seorang yang terpandang, terkenal, cantik rupawan, pandai, atau kaya raya. Sehingga seakan-akan dapat membeli seiisi dunia.

Tetapi tentu saja tidak ada manusia yang dapat dikatakan sebagai yang terkemuka di akhirat. Siapakah yang dapat menyaingi Allah sebagai yang sama atau lebih terkenal. Atau lebih kaya dan lebih pandai daripada Allah sendiri di sorga dan neraka?

Adalah syirik jika kita menyamakan seorang manusia dengan Allah. Ataupun menyebutnya sebagai yang terkemuka di akhirat. Namun adalah tepat, bila Isa Al-Masih adalah Allah, maka Ia tentu dapat disebut sebagai yang terkemuka di dunia, dan sekaligus juga di akhirat.

Isa Al-Masih Sebagai yang ‘Terkemuka’ dalam Injil

Kitab Injil menerangkan,“Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

Dengan memahami ayat suci ini, maka kita akhirnya mengerti mengapa Isa Al-Masih dikatakan sebagai yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Yakni karena Isa Al-Masih selalu bersama-sama dengan Allah, dan Ia adalah Allah. Isa Al-Masih adalah yang menciptakan dan berkuasa atas dunia dan akhirat. Ia adalah Pemilik dunia dan akhirat.

Kitab Injil menjelaskan. Isa Al-Masih “jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” (Injil, Surat Efesus 1:21).

“Isa Al-Masih mendekati mereka dan berkata, “kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18).

Kedua ayat di atas menjelaskan, bahwa Isa Al-Masih sungguh benar-benar seorang yang terkemuka dan berkuasa di dunia dan di akhirat. Ayat selanjutnya mengatakan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid (pengikut)-Ku” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).

Bukankah Wajib Kita Mengutamakan Isa Al-Masih?

Jika kita ingin hidup berkenan kepada Allah, maka kita wajib mengutamakan siapa yang diutamakan Allah di dunia ini dan juga di akhirat. Sudahkah Anda mengambil keputusan yang penting untuk mengutamakan Dia, dan menjadi pengikut Isa Al-Masih sebagai yang terkemuka di dunia dan di akhirat?

[Staff Isa dan Islam – Kami sediakan informasi lebih lengkap tentang Isa Al-Masih bagi Anda Pembaca. Silakan memperdalam pengertian Anda tentang Dia.]

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Ditempatkan di bawah: Al-Imran 3:45 Ditag dengan:Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. putra mengatakan

    25 September 2016 pada 12:26 pm

    ~
    “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah yang diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan dengan tiupan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “Tuhan itu tiga”, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara” (Qs 4:171).

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 2:14 pm

      ~
      Saudara Putra,

      Terimakasih untuk kutipan ayat Al-Quran yang saudara kutip. Kalau boleh tahu, apa yang hendak saudara sampaikan berdasarkan ayat tersebut? Bagaimana saudara?
      ~
      Slamet

  2. pendosa mengatakan

    1 Oktober 2016 pada 6:26 am

    ~

    roqi wrote:

    *
    Yang dimaskud Qs 4:69 adalah orang-orang Nasrani yang menyakini keesahan Tuhan dan kerasulan Yesus berbeda dengan orang Kristen yang mengoknumkan Trinitas dan ketuhanan Yesus. Kristen adalah nama agama buatan manusia.

    Dalam Kisah Rasul 11:24-26 disebutkan sebagai berikut, “ … Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.”

    Sejak kapan pengikut Muhammad dinamakan Islam? Dan siapa yang memberikan nama tersebut?

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 2:24 pm

      ~
      Saudara Pendosa,

      Menurut Muslim, agama Islam diberikan oleh Allah SWT sendiri. Mereka juga menyatakan hanya Islam agama yang diridhai-Nya dan siapa yang memeluk agama selain Islam kehidupannya akan merugi di akhirat nanti.

      Islam juga dinyatakan sebagai ajaran yang sempurna sehingga mereka tidak memerlukan lagi ajaran-ajaran selain Islam. “Sesungguhnya dien (agama) yang diridhai Allah hanyalah Islam” (Qs 3:19).
      ~
      Slamet

  3. malikul kudus mengatakan

    1 Oktober 2016 pada 11:35 am

    ~
    Sdr Pendosa,

    Pernyataan Islam adalah nama agama kami ada dalam surat Al Maidah ayat 3, “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

    Yang menyampaikan pada Nabi Muhammad adalah malaikat Jibril atas perintah Allah Swt. Mengenai waktunya penetapan nama Islam adalah beberapa waktu sebelum Rasulallah meninggal.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 2:27 pm

      ~
      Saudara Malikul,

      Terima kasih atas komentar saudara. Semoga ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca yang lain.
      ~
      Slamet

  4. ikben mengatakan

    1 Oktober 2016 pada 1:40 pm

    ~
    Bung Malikul Kudus,

    Anda memberikan surat Al Maidah ayat 3 dan saya membaca secara keseluruhan, dan merasa jangkal.

    Bila diperhatikan ayat tersebut berbicara tentang halal dan tidaknya suatu yang boleh dimakan. Kemudian terselipkan kalimat yang anda sampaikan dan diakhiri dengan kalimat “Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

    Pertanyaan: Apakah kalimat “telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” sehubungan dengan makanan halal dan tidak halal?.

    Dan cermati kalimat “terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa” Apa yang dimaknai dengan kalimat “terpaksa bukanlah hal yang disengaja”?.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 2:35 pm

      ~
      Saudara Ikben,

      Kami sampaikan terima kasih atas komentar saudara, namun sebaiknya kita menghargai penjelasan saudara Malikul Kudus.
      ~
      Slamet

  5. Malikul Kudus mengatakan

    2 Oktober 2016 pada 12:26 am

    ~
    Sdr Ikben,

    Kalimat tersebut sudah jelas bahwa orang yg kelaparan seandainya sudah tidak ada pilihan, maka di perkenankan memakan apa saja, atau tanpa sengaja memakan yang tidak halal.

    Mengenai penamaan Islam, kenapa di tengah ayat tersebut adalah keputusan Allah. Kalimat tersebut adalah firman terakhir, tidak di simpan di akhir, tapi di simpan di tengah Al-Quran

    Sebagai Informasi, ayat awal yaitu “Iqra” juga tidak di simpan di awal. Kewenangan penyimpanan ayat adalah dari Allah Swt, orang Islam sama sekali tidak berani merubah, menambah, mengurangi, dan harus menampilkan bahasa Arab.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 2:44 pm

      ~
      Saudara Malikul,

      Kami setuju dengan saudara bahwa tidak ada seorangpun yang berani mengubah ayat-ayat kitab suci.

      “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini” (Injil, Kitab Wahyu 22:18-19).
      ~
      Slamet

  6. stkauefen mengatakan

    13 Desember 2016 pada 8:29 am

    ~
    Kalau Kristen jalan yang lurus mengapa dianjurkan makan babi dan minuman beralkohol itu kan tidak baik.
    Sedangkan Islam dianjurkan makanan yang halal.jadi agama yang benar itu ialah Islam.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 12:13 pm

      ~
      Saudara Stkauefen,

      Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan sunat (walaupun sunat tidak dilarang), juga memakan daging babi atau yang lainnya. Jelas intisari pengajaran-Nya adalah tentang Kerajaan Allah dan mengasihi Allah serta manusia.

      “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini”(Injil, Rasul Markus 12:30-31).
      ~
      Slamet

    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 12:20 pm

      ~
      Saudara Zaki dan Malikul,

      Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar saudara. Karena komentar yang saudara sampaikan tidak sesuai dengan topik yang sedang didiskusikan.
      ~
      Slamet

  7. Cupu mengatakan

    24 Desember 2016 pada 8:58 pm

    ~
    Admin, anda sangat pintar sekali mengakali. Anda jenius, tapi anda kurang logis, gali lebih dalam lagi. Gunakan nurani dan jangan membohongi hati kecil. Mudah-mudahan Allah memberi hidayah-Nya dan anda bertaubat. Amin ya Allah

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 12:37 pm

      ~
      Saudara Cupu,

      Kami tidak melalukan kebohongan publik. Dan kami juga menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan. Kami pun tidak melakukan tipu daya atau menyalah-artikan Firman Allah, melainkan dengan menyatakan kebenaran, kami mengizinkan semua orang untuk menilai diri kami.

      Karena Isa Al-Masih mengajarkan kejujuran kepada kami. Di dalam Kitab Suci Allah Isa Al-Masih berkata, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil, Surat Yakobus 5:12).
      ~
      Slamet

  8. animalghozy mengatakan

    1 Februari 2017 pada 3:41 am

    ~
    Anda dengan seenaknya memakai sumber dari 2 kitab sekaligus (Injil dan Al-Quran). Jika benar, Kristen tidak melarang penganutnya untuk membaca kitab lain, hal ini berbeda dengan Muslim yang dilarang membaca kitab (selain Al-Quran).

    Anda tidak akan dapat kalah berdebat karena anda memakai Al-Quran sebagai sumber (saat memungkinkan) dan memakai Injil juga (saat memungkinkan) sedangkan lawan debat anda tidak pernah membuka injil karena dilarang.

    Untuk debat yang seimbang seharusnya anda berdebat dengan seorang pendeta kristen yang telah muallaf. Sekalian anda langsung minta bimbingan membaca ke-2 syahadat.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 12:51 pm

      ~
      Saudara Animalghozy,

      Saiapakah yang melarang umat Muslim membaca kitab sebelumnya? Allah ataukah Pakar Islam.

      Jelas Allah tidak melarang umat Muslim membaca Injil, karena Allah sendiri mengatakan bahwa dalam Injil ada petunjuk dan cahaya. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

      Jelas pengikut Isa Al-Masih lebih taat kepada Allah dari pada manusia. “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 5:29).
      ~
      Slamet

  9. caureli mengatakan

    3 Februari 2017 pada 11:56 am

    ~
    Jadi ayat di atas mau ditegaskan atau tidak oleh kata dalam kurung tetap bermakna sama dan menolak Isa sebagai Tuhan. Dan Isa bukan satu-satunya orang yang didekatkan kepada Allah tapi hanya salah seorang dari banyak orang orang yg didekatkan kepada Allah.

    Kehamilan Maryam, kelahiran Isa adalah proses penciptaan Allah untuk Isa, baik disebutkan ataupun tidak. Kalimat yang berasal dari Allah bukan hanya ketika pengabaran berita kehamilan Maryam tapi kalimat yang berasal dari Allah tidak terhingga banyaknya. Karena dari awal Allah selalu berkata atau berfirman atau mengeluarkan kalimat.

    Bahkan benda di alam semesta terjadi karena kalimat kun fayakun yang berasal dari Allah termasuk Kalimat Allah dalam kitab suci yang diyakini Yahudi, Kristen dan Islam.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 1:07 pm

      ~
      Saudara Caureli,

      Saudara boleh saja menafsirkan bahwa ‘orang-orang yang didekatkan Allah’ bukan hanya Isa Al-Masih. Tetapi pernahkan saudara merenungkan isi dalam Qs 3:45 secara lengkap?

      Mengapa dalam surah tersebut yang disebut ‘seorang terkemuka di dunia dan di akhirat’ bukan nabi saudara atau nabi-nabi lain tetapi hanya Isa Al-Masih?

      Kami setuju dengan saudara Allah dalam menciptakan alam semesta menggunakan kalimat-Nya. Namun perlu saudara ketahui, hanya Isa Al-Masih yang disebut sebagai Kalimat dari Allah. Gelar ini tidak mungkin diberikan kepada orang lain, bahkan nabi sekalipun.
      ~
      Slamet

  10. caureli mengatakan

    3 Februari 2017 pada 12:03 pm

    ~
    Setiap anak yang lahir itu suci bukan hanya anak yang dilahirkan Maryam (Isa). Jadi jangan menghubungkan ayat lain yang tdk berhubungan
    Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci)”(HR. Imam Muslim).

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 1:20 pm

      ~
      Saudara Caureli,

      Jelas malaikat Jibril menunjukan kepada kita bahwa hanya putera Maryam yang suci. “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”(Qs 19:19).

      Apabila memang benar semua bayi suci, dapatkah saudara memberikan ayat dari Al-Quran yang mengatakan semua bayi suci. Sebab, setahu kami Al-Quran mengatakan hanya bayi Isa yang suci dan tidak dijamah setan.
      ~
      Slamet

  11. caureli mengatakan

    3 Februari 2017 pada 12:14 pm

    ~
    Yesus bukan utusan terakhir karena Yesus menegaskan dalam Injil akan ada utusan yang akan datang setelah kepergian-Nya. Jika kalian percaya perkataan Yesus maka kalian harus yakin bahwa setelah Yesus akan ada utusan lain.

    “Tetapi Aku ini mengatakan yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jikalau Aku ini pergi, karena jikalau tiada Aku pergi, tiadalah Penolong itu akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan menyuruhkan Dia kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:7) .

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 1:27 pm

      ~
      Saudara Caureli,

      Memang benar Isa Al-Masih berkata:“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:16-17).

      Jelas bahwa Penolong lain yang dijanjikan Isa Al-Masih adalah Roh Allah itu sendiri. Bukan manusia! Karena jika yang dijanjikan manusia sudah jelas tidak mungkin. Sebab bagaimana mungkin manusia yang bentuknya daging bisa diam/tinggal di dalam tubuh? Hanya Roh saja yang bisa tinggal di dalam manusia, bukan?

      Jelas Roh Kebenaran/Roh Penolong yang dimaksud oleh Isa Al-Masih bukanlah nabi Islam melainkan Roh Kudus.
      ~
      Slamet

  12. Achyar Eldine mengatakan

    5 Februari 2017 pada 3:24 am

    ~
    Coba untuk memelintir tafsir Al-Quran ke Kristen tapi kasar caranya.
    1. Kalaupun Isa diistimewakan tapi nggak ada perintah menuhankan Isa.
    2. Isa tidak beragama Kristen tapi disebut Muslim jadi tidak ada hubungan. Posisi Isa tetap nabi sementara Jesus kalian pertuhankan bukanlah Isa yang dimaksud dalam Al-Quran.
    3. Tidak ada satupun dalam Al-Quran ada perintah mengistimewakan Isa karena periode Isa sudqh lewat, sehingga umat Islam sekarang harus fokus pada ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dan sebagai penutup ajaran Islam.
    4. Pelintiran murahan ayat Al-Quran seperti di atas sebaiknya dihentikan anda masuk dalam wilayah melakukan kebohongan publik dan penodaan agama.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 1:38 pm

      ~
      Saudara Achyar,

      Isa Al-Masih atau Yesus Kristus adalah pribadi yang sama, Dia bukan orang Arab tetapi orang Yahudi/Israel.
      “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).

      Orang Kristen tidak pernah mengetahui Isa Al-Masih adalah Tuhan apabila malaikat Tuhan selaku utusan Allah tidak memberitahukan hal ini.

      Isa Al-Masih bukan Muhammad yang diberi gelar ilahi:
      Isa juga menerima gelar “Kalimat Allah.”
      “. . . sesungguhnya Allah menggembirakan kamu [Maryam] dengan kalimat[Isa] (yang datang) daripada-Nya . . .” (Qs 3:45).

      Al-Quran dan Hadith menekankan bahwa Isa Al-Masih tidak pernah berdosa. “[Isa] . . . seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19)

      Isa Al-Masih memegang peranan utama pada Akhir Zaman. “Dia . . . Hakim yang adil . . .” (Hadits Shahih Muslim 127). Ia akan menghakimi setiap orang di dunia.
      ~
      Slamet

  13. # lMAN# mengatakan

    5 Februari 2017 pada 5:27 am

    ~
    Saudara ku yang seiman,

    Terutama bagi sesama Muslim. Melalui forum ini saya turut mendukung atas komentar saudara-saudara dalam menghadapi tudingan golongan non Muslim terhadap agama lslam.

    Kita sudah sama-sama mengetahui bahwa tujuan mereka ini bukan ingin berdialog/ berdebat, akan tetapi mereka ini ingin mencari-cari kelemahan agama lslam. Makin gencar mereka berkomentar makin terbukalah kedok kelemahan mereka. lni adalah program mereka untuk merusak tatanan agama lslam.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 1:48 pm

      ~
      Saudara Iman,

      Tujuan kami bukan untuk membenarkan diri, dan yang kami sampaikan bukan berdasarkan logika kami. Tetapi sesuai dengan apa yang ditulis dalam kitab suci. Baik itu kitab suci yang diyakini orang Islam, maupun orang Kristen.

      Sebagai contoh: Menurut kami orang Islam wajib membaca dan mengimani Alkitab/Injil. Sebab demikianlah yang dikatakan Al-Quran. Dan inilah buktinya: “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

      Bagaimana dengan saudara Iman, sebagai seorang Muslim apakah saudara sudah melaksanakan apa yang diperintahkan pada Qs 5:46 di atas?
      ~
      Slamet

  14. # lMAN# mengatakan

    5 Februari 2017 pada 5:47 am

    ~
    SaudaraSlamet dan Staf lDA,

    Saudara selalu menonjolkan lsa Al-Masih itu terkemuka di dunia dan terkemuka di akhirat. Tolong tunjukan dalam Alkitab saudara di pasal dan ayat mana?

    Begitu pula kenapa nama lsa Al-Masih tidak tercantum dalam Alkitab saudara? Justru dalam Al-Quranlah nama lsa Al-Masih dicantumkan. Apakah Alkitab berujuk kepada Al-Quran atau Al-Quran berujuk kepada Alkitab. Saya berharap Saudara menjawab sejujurnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2017 pada 2:00 pm

      ~
      Saudara Iman,

      Kami tidak memberikan Isa Al-Masih gelar “seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat” justru Al-Quran yang menuliskan gelar tersebut.

      Kitab Suci Injil juga menjelaskan. Isa Al-Masih “jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang” (Injil, Surat Efesus 1:21).

      Terjemahan Kitab Suci Injil (KSI) menuliskan, “Isa mendekati mereka dan bersabda, “Segala wewenang dan kuasa baik di surga maupun di bumi sudah diserahkan kepada-Ku” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18).
      ~
      Slamet

  15. arda joe mengatakan

    7 Maret 2017 pada 11:47 am

    ~
    Di akhir zaman nanti Isa akan turun kembali dan menjelaskan semuanya sehingga kalian berhenti berbantah-bantahan. Semoga kita diberi panjang umur utk menyaksikan langsung hal tersebut.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Mei 2017 pada 4:58 pm

      ~
      Saudara Arda Joe,

      Terima kasih atas doanya.

      Sdr benar, pada akhir zaman nanti Isa Al-Masih akan turun ke dunia untuk menghakimi manusia. Dia akan menjadi saksi terhadap manusia (Qs 4:159).

      Beberapa hadist mengatakan lebih jauh, bahwa Isa Al-Masih adalah Hakim yang Adil. Seperti Hadist Bukhari 1090, “Sungguh-sungguh akan datang kepada kamu Isa, Putera Maryam sebagai Hakim Yang Adil”.  Hadist Muslim II halaman 76, “Demi Allah, sesungguhnya akan turun (datang) putra Maryam selaku Hakim yang adil”. Dan Hadits dari Musnad Imam Ahmad ibn Hanbal Jilid II/411, “Daripadamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam sebagai imam Mahdi dan hakim yang adil”.

      Kesaksian senada juga terdapat dalam Injil. “Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya (Isa Al-Masih) dan Ia akan memisahkan (mengadili) mereka seorang dari pada seorang…” (Injil, Rasul Besar Matius 25:32).

      “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Qs 95:8). Kiranya menjadi pencerahan bagi sdr.
      ~
      Daniar

  16. achmad mengatakan

    7 Maret 2017 pada 1:46 pm

    ~
    Saran saya, kalau ingin memahami isi Al-Quran jangan cuma satu ayat. Ujung-ujungnya pasti jadi gagal paham. Karena disetiap ayat Al-Quran itu bersambung (kisah dan maknanya).

    Sedangkan Kitab Injil Nabi Isa itu sudah berbeda dulu dengan sekarang. Karena isi kitabnya sudah dimanipulasi oleh orang non Islam atau orang kafir. Sejatinya semua kitab yg diturunkan oleh ALLAH swt kpd para rasulnya semua berisi ajaran tauhid yakni untuk menyembah/ beribadah kpd Allah swt.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Mei 2017 pada 5:01 pm

      ~
      Saudara Achmad,

      Terima kasih atas saran sdr. Apakah menurut sdr ada yang tidak benar dengan tulisan atau uraikan kami di atas? Kami senang bila sdr dapat menunjukkan dan memberikan penjelasannya.

      Menurut sdr Kitab Injil sudah berbeda dulu dengan sekarang, kiranya sdr dapat menunjukkan! Apakah menurut sdr dalam Kitab Injil tidak diajarkan untuk menyembah/beribadah kepada Allah? Silakan dijelaskan!

      Kami tunggu penjelasan sdr.
      ~
      Daniar

  17. daandied mengatakan

    7 Maret 2017 pada 2:24 pm

    ~
    Mengapa admin di sini selalu menyebut roh Isa adalah Roh Allah dan Kalimat Allah yakni Allah juga. Mengapa tidak menyebutnya Roh Yahwe dan Kalimat Yahwe yakni Yahwe juga. Bukankah Isa adalah keturunan Israel yang satu-satunya sesembahannya disebut Yahwe? Tentu tidak akan salah tafsir bila penjelasannya berdasar kepada kitab suci yang diyakininya.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Mei 2017 pada 7:00 am

      ~
      Saudara Daandied,

      Pertanyaan yang bagus, mengapa kami menyebut Roh Isa adalah Roh Allah dan Kalimat Allah yakni Allah juga?

      Mari perhatikan Kitab Suci Allah ini. Menyebutkan bahwa bayi yang dikandung Maria berasal dari Roh Kudus. “Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus” (Injil, Rasul Lukas 1:31;34-35).

      Juga menegaskan bahwa Isa Al-Masih “. . . adalah Firman [Kalimat Allah]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

      Kiranya penjelasan dari firman Allah ini, menjadi pencerahan bagi sdr.
      ~
      Daniar

  18. Kingedyson mengatakan

    8 Maret 2017 pada 11:53 pm

    ~
    Memang sulit menyakinkan orang yg sudah buta mata hatinya. Orang-orang yg dijadikan sebagai penghuni neraka. Yg menganggap manusia sebagai Tuhan. Yg paling penting. Tiada tuhan selain Allah SWT. Dan nabi Muhammad SAW adalah utusan Allh SWT.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Mei 2017 pada 7:03 am

      ~
      Saudara Kingedyson,

      Kami sedih membaca komentar sdr. Bukankah lebih baik mencari tahu dan menyelidiki kebenarannya lebih dulu, sebelum memvonis orang lain.

      Apakah kami menganggap manusia sebagai Tuhan? Mari perhatikan firman Allah ini. Isa Al-Masih
      “. . . adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Justru Isa Al-Masih adalah Allah yg berkenan menjadi manusia.

      Tentang pengikut Isa Al-Masih, kitab sdr berkata, “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. . .” (Qs 3:55).

      Bahkan Kitab suci Allah dengan jelas memberitahukan bahwa “setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).

      Sulit untuk dipahami, bagaimana mungkin pengikut Isa Al-Masih, “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” sebagai penghuni neraka?

      Oh ya bagaimana dengan sdr, apa sudah yakin pasti masuk sorga, mengapa?
      ~
      Daniar

  19. Kipli mengatakan

    19 April 2017 pada 11:53 am

    ~
    Memangnya sekarang ini jaman nabi apa, inikan jaman nabi Muhammad bukan nabi Isa. Yang harus diikuti itu Al-Quran sama hadist, bukan lagi Injil, Taurat, Jabur. Dan Isa itu terciptanya dari seorang wanita yg masih perawan dan ditiupkan langsung ruh dalam tubuhnya. Memang kalau perkataan Isa itu firman, bukan lagi sabda atau berkata.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Mei 2017 pada 7:05 am

      ~
      Saudara Kipli,

      Perlu sdr ketahui bahwa setelah Isa Al-Masih datang ke dunia sudah tidak ada nabi lain lagi. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2). Jadi kami tidak perlu nabi lagi!

      Apakah menurut sdr firman Allah tidak berlaku lagi, sehingga tidak diikuti? Sepertinya sdr perlu membaca kembali Kitab sdr, ini kami kutip: “ . . . Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

      Nah, bila sdr tidak mengikuti Kitab-kitab Allah tersebut, bagaimana sdr mendapat petunjuk dan cahaya serta dapat disebut orang yang bertakwa? Silakan direnungkan!
      ~
      Daniar

  20. Tian mengatakan

    15 Agustus 2017 pada 6:21 pm

    ~
    Begini bahas perbedaan ini harus memiliki pengetahuan bukan logika (berpikir logika itu belum pasti). Benar Yesus manusia dan Anak Allah yang diurapi. Benar Yesus melakukan muzizat atas seizin Allah. Hanya dia yang bisa.

    Di Al-Quran Muhammad mengatakan sendiri, Isa Al-masi jalan kebenaran dan hidup. Di Alkitab Kristen juga ada tertulis, kata Yesus, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.”
    Kalian hidup mau di jalan kebenaran/ kesesatan ?

    “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan orang-orang yang musyrik masuk ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs 98:6).

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2017 pada 12:40 pm

      ~
      Saudara Tian,

      Terimakasih untuk komentar yang saudara sampaikan.

      Jelas orang Kristen bukanlah orang kafir, Al-Quran sendiri mengatakan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan Allah pada Hari Kiamat.
      Al-Quran berkata, “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 … 6 7 8 9 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Mengenal Isa Al-Masih Dalam Al-Quran Dan Injil
  • Keistimewaan Identitas Muhammad dan Isa Al-Masih
  • Muhammad Adalah Ciptaan Allah, Bagaimana Isa Al-Masih?
  • Mengapa Orang Kristen Mengutamakan Isa Al-Masih?
  • Dapatkah Orang Beragama Merayakan Kelahiran…

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami