• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Imran 3:55 > Injil Dan Al-Quran Setuju – Isa Al-Masih Wafat

Injil Dan Al-Quran Setuju – Isa Al-Masih Wafat

9 Januari 2012 oleh Web Administrator 116 Komentar

Akhir AjalSaya baru selesai membaca buku, “Steve Jobs” by Walter Isaacson.  Banyak orang mengenal Steve Jobs sebagai pendiri perusahaan “Apple Computer”.  Ia adalah pelopor karismatik revolusi komputer pribadi.

Oktober 2003, Jobs didiagnosa menderita kanker pankreas.  Selama 9 bulan ia menolak pertolongan dokter.  Akhirnya ia mengijinkan dokter merawatnya.  Selama beberapa tahun, dokter menggunakan bermacam-macam obat dan pembedahan untuk memperpanjangkan hidupnya.  Di bulan April, 2009 ia menjalani transplantasi hati.

Kankernya tidak dapat disembuhkan.  Sesudah perjuangannya selama 8 tahun ia mencapai “akhir ajalnya” pada 5 Oktober, 2011.  Usianya hanya 56 tahun.

Arti “Akhir Ajal”

“Akhir Ajal” bagi Steve Jobs sama dengan “akhir ajal” bagi kita.  Jika seorang kriminal menantang saudara, “Saya akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu,” kira-kira apakah maksudnya?  Dia akan membunuh saudara bukan? Kami menyamakan “akhir ajal” dengan kematian!

Al-Quran Setuju Isa Al-Masih Wafat “Menemui Akhir Ajal”

Menurut Al-Quran, inilah firman Allah pada Isa Al-Masih, “…Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu . . .” (Qs. 3:55).

Aneh bukan?  Namun Injil mengiakan Qs 3:55.  “[Mereka] menyalibkan dia . . . Yesus [Isa Al-Masih] berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-nya” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35, 50).

Dari kedua ayat Injil dan Al-Quran di atas, maka dengan jelas bahwa Injil dan Al-Quran setuju Isa Al-Masih wafat. Bahkan ahli-ahli sejarah pun mengaku bahwa Isa Al-Masih disalib.  Yang masih belum dimengerti adalah mengapa Ia disalib.

“Akhir Ajal” Isa Al-Masih Dinubuatkan Nabi Besar Yesaya

Nabi besar Yesaya menulis mengenai penyaliban-Nya ratusan tahun sebelum terjadi.  Firman Allah melalui Nabi Yesaya, “. . . Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita . . . TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:5-6).

“Akhir Ajal” Isa Al-Masih dan Keselamatan Manusia dari Dosa

Isa Al-Masih tersalib agar dapat menanggung dosa manusia.  Bila kita percaya bahwa Ia tersalib bagi kita, maka kita akan dilepaskan dari hukuman dosa.  Maka kita akan diselamatkan!  Bacalah kesaksian seorang Indonesia yang mengalami keselamatan indah ini!

Seperti Steve Jobs, kita semua akan menghadapi “akhir ajal”.  Apakah harapan kita?  Jelas semua ingin “hidup sesudah mati”, namun semua ragu-ragu dan tidak pasti akan hidup sesudah kematian.

Kabar baik ialah jaminan hidup kekal dan keselamatan.  Jaminan ini terdapat dalam Isa Al-Masih.  Bersama ini kami ingin memperkenalkan saudara kepada satu doa keselamatan.  Bila doa ini disampaikan dengan penuh kepercayaan, pada “akhir ajal” saudara, saudara akan pasti hidup selama-lamanya di sorga!

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Injil Dan Al-Quran Setuju – Isa Al-Masih Wafat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Al-Imran 3:55 Ditag dengan:Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. agus mengatakan

    19 Februari 2016 pada 4:12 am

    ~
    Akhir ajal sudah menjadi hak nya Allah, bagaimana cara Allah mengakhirkan kehidupan nya di dunia. Dan kebanyakan manusia memang di akhir ajalnya dengan kematian. Tapi Isa seorang rasul yang dipertuhankan, haknya Allah jika Ia diakhirkan kehidupannya dengan cara Allah sendiri, seperti yang tertulis di Al-Quran bahwa Isa diangkat hidup-hidup.
    Allah juga menyerupakan wajah salah satu murid-Nya yang membangkang, yaitu Yudas. Dan di akhir zaman Isa akan diturunkan bersama Al-Mahdi untuk membenarkan ajarannya Muhammad.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Maret 2016 pada 11:24 pm

      ~
      Saudara Agus,

      Al-Quran menyatakan bahwa Allah itu maha kuasa, “Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Qs 3:26).

      Oleh karena itu kalau Allah berkehendak menyelamatkan Isa Al-Masih dari kayu salib, tentunya Dia tidak perlu merancang penipuan dengan menyerupakan Yudas seperti Isa Al-Masih. Allah tidak perlu menipu dimana hal ini melanggar sifat kesucian-Nya.

      Alkitab menjelaskan Allah bukanlah perancang tipu muslihat. Karena “Allah tidak mungkin berdusta tentang hal-hal itu” (Injil, Surat Ibrani 6:18).
      ~
      Slamet

  2. Utsu mengatakan

    21 Februari 2016 pada 2:30 pm

    ~
    Ya memang betul Isa Al-Masih mati. Terus kenapa? Maksud saya, yang terpenting Dia membuktikan kalau Dia bangkit di antara orang mati. Artinya Dia sudah mengalahkan kematian itu sendiri. Karena setelah itu Dia tidak mengalami kematian lagi. Jadi kalau sekarang, Apakah Yesus wafat? Ya, dan Dia bangkit pada hari ketiga.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Maret 2016 pada 11:26 pm

      ~
      Saudara Utsu,

      Kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih adalah fakta sejarah. Artinya hal ini sungguh-sungguh terjadi. “Kristus hanya satu kali  saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi   tanpa menanggung dosa  untuk menganugerahkan keselamatan  kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28). 

      Sekalipun Al-Quran terkesan menolaknya hanya dengan satu ayat, “Sesungguhnya … mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka …” (Qs 4:157). Tetapi sesungguhnya hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi Muslim untuk membuktikan kebenarannya.
      ~
      Slamet

  3. agus mengatakan

    26 Maret 2016 pada 2:17 am

    ~
    Di Al-Quran banyak ayat yang mencatat bahwa Allah membuat tipu daya dan sebaik baik tipu daya buat kaum kafir yang menentang Muhammad. Dan tidaklah melanggar dari sifat Allah yang suci, tapi sifat Kuasa Allah, Allah kuasa berkehendak apapun, Allah kuasa menyesatkan dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehedakiNya.
    Dan sifat Sucinya Allah adalah tiada sekutu bagiNya di alam ini, semua berjalan menurut Fitrahnya, hanya orang zalim saja yang berpaling dari fitah Allah itu.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 April 2016 pada 3:13 pm

      ~
      Saudara Agus,

      Apabila Allah Islam itu suci pasti ia tidak akan merancang tipu muslihat. Tentunya dengan kuasanya ia sanggup melepaskan Isa Al-Masih dari kayu salib, bukan.

      Tipu muslihat dan dusta itu bukan sifat Allah. Mari kita perhatikan penjelasan Isa Al-Masih, ketika Dia berdiskusi dengan para Ahli Taurat dan orang Farisi.
      “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44-45).
      ~
      Slamet

  4. agus mengatakan

    30 April 2016 pada 9:12 am

    ~
    “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya” (Qs Ali Imran:54)

    Ayat di atas sering disalah artikan oleh para penghujat Islam. Perhatikanlah siapa yang membuat tipu daya? Yang membuat tipu daya adalah orang-orang kafir, bukan Allah SWT! Lalu apa yang Allah lakukan?

    Yang dilakukan Allah adalah membalas tipu daya orang-orang kafir tersebut. Maksud membalas tipu daya orang kafir tersebut adalah menghukum kafir atas tipu daya kafir. Jadi Allah bukan pelaku tipu daya tetapi membalas suatu tipu daya. Kita semua tahu bahwa tindakan sanksi terhadap suatu kejahatan itu bukan suatu kejahatan, tetapi itu adalah penegakan hukum.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Mei 2016 pada 12:26 pm

      ~
      Saudara Agus,

      Konteks Qs 3:54 dari cerita ini sangatlah penting. Dalam Qs 3, terjadi percakapan Muhammad yang terhebat dengan umat Kristen.

      Al-Tabari mengatakan di sini bahwa kebohongan Allah terjadi di saat dimana bangsa Yahudi ingin membunuh Isa anak dari Maria. Supaya tidak dibunuh, Allah menempatkan rupa wajah Isa palsu pada diri orang lain, untuk disalibkan sebagai pengganti Isa asli.

      Pertanyaannya, mungkinkan Allah yang maha kuasa main sembunyi-sembunyi bagi pembebasan seorang Isa Al-Masih dari penyaliban? Tentunya tidak, karena jika Allah berkehendak Dia dapat melepaskan Isa Al-Masih di depan semua orang.

      “Dua hal itu tidak dapat berubah: Allah tidak mungkin berdusta mengenai janji dan sumpah-Nya” (Injil, Surat Ibrani 6:18).
      ~
      Slamet

  5. ahmad adi mengatakan

    9 Mei 2016 pada 10:42 am

    ~
    Allah! Jika kalian menjadi Dia, aku yakin kalian akan mengutus seseorang daripada kalian menjadi seseorang. Allah tidak butuh manusia tetapi manusialah yang butuh Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Mei 2016 pada 12:33 pm

      ~
      Saudara Ahmad,

      Saudara benar bahwa Allah itu mahakuasa dan memang dengan mudah Dia bisa menyelamatkan manusia.

      Perlu saudara ketahui bahwa Allah yang mahakuasa itu tidak hanya menunjukkan kuasa-Nya, tetapi juga kasih-Nya kepada manusia secara nyata. Oleh karena itu Dia menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia berdosa.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      Slamet

  6. Rendy Christian Tand mengatakan

    8 Juni 2016 pada 1:33 am

    ~
    Saudaraku,

    Allah sudah mengatur semua peristiwa penyaliban Isa Al-Masih dari awal sampai akhir. Dengan penyaliban Isa Al-Masih, Allah ingin manusia untuk belajar dan saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Allah melalui Isa Al-Masih ingin mengajarkan pada umat manusia, walaupun banyak kejahatan dan dosa, kita harus mencintai sesama walau harus “sakit dan berdarah-darah bahkan nyawa taruhannya.” Upahnya adalah sorga itu sudah jelas janji Allah jika kita “berdarah-darah” demi cinta kasih kepada sesama dan iman kepada Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Juli 2016 pada 9:37 am

      ~
      Keselamatan yang dianugerahkan kepada kita, hanya kita peroleh dengan iman kepada Isa Al-Masih, itu bukan karena perbuatan baik kita.
      “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

      Jadi keselamatan yang diberikan kepada kita memang cuma-cuma dan hanya oleh iman, namun untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih ada harga yang harus kita bayar. Isa Al-Masih sendiri mengajukan syarat untuk ini, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Injil, Rasul Lukas 9:23).
      ~
      Slamet.

  7. alka mengatakan

    18 Juni 2016 pada 8:51 am

    ~
    Coba anda sebutkan saja satu ayat di Injil yang menjelaskan bahwa Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan dan sembah kepada-Nya.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Juli 2016 pada 9:50 am

      ~
      Saudara Alka,

      Kami menghargai sekali apabila saudara dapat memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel “Al-Quran Dan Injil Setuju – Isa Al-Masih Wafat.”

      Namun kami mempunyai artikel “Isa Al-Masih – Tuhan atau Siapakah Dia?” bila berkenan silakan membacanya pada link http://tinyurl.com/q3hzkt5
      ~
      Slamet

  8. danz neo mengatakan

    10 Juli 2016 pada 6:22 pm

    ~
    Salah satu dari sifat ilahiah adalah kekal. “Kalaupun” saya setuju dengan argumen bahwa Yesus mati di kayu salib. maka itu dengan sendirinya menyatakan Yesus bukan Tuhan karena tidak berisifat kekal.

    Silakan admin menafsirkan Al-Quran menurut hawa nafsunya, karena telah jelas yang haq dan yang bathil. Dan sesungguhnya yang bathil pasti akan lenyap.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Agustus 2016 pada 3:03 am

      ~
      Saudara Danz,

      Memang nabi saudara kini telah mati dan dikuburkan karena ia adalah manusia biasa. Tidak demikian dengan Isa Al-Masih, Dia tidak ada di kuburan. Dia ada di sorga! Dia memang pernah mati dan dikuburkan. Tetapi, pada hari yang ketiga, Isa bangkit dari antara orang mati.

      Dan kematian Isa Al-Masih adalah bagian dari rencana penebusan umat manusia dari hukuman dosa. Tetapi, Isa adalah Tuhan! Menurut Kitab Allah Dia bangkit dari kubur dan membuktikan kemenangan atas kuasa maut. “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?… ” (Injil, Surat 1 Korintus 15:55).
      ~
      Slamet

  9. sinaga mengatakan

    21 Juli 2016 pada 9:27 am

    ~
    Tuhan berfirman: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja”(Taurat, Kitab Kejadian 6:3).

    Apakah penulis tahu Agama apa yang dianut Steve Jobs? Bagaimana dengan umur Adam hingga Ayub, umur mereka lebih dari 120 tahun? Apakah Tuhan salah prediksi atau lupa umur Adam dan Ayub ketika mati? Kapan ajal kita akan datang, tidak ada yang tahu? Kenapa Tuhan bisa berfirman di Taurat Kitab Kejadian 6:3?

    Adam hidup selama 930 tahun (Kitab Taurat Kejadian 5:3-5). Ayub hidup selama 140 tahun (Kitab Nabi Ayub. 42:16-17).

    Alkitab menjelaskan Allah bukanlah perancang tipu muslihat. Karena “Allah tidak mungkin berdusta tentang hal-hal itu”(Injil, Surat Ibrani 6:18).

    Siapa yang berdusta ?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Agustus 2016 pada 3:18 am

      ~
      Saudara Sinaga,

      Sebenarnya kami senang apabila komentar saudara tidak menyimpang dari topik artikel di atas.

      Angka120 tahun yang disebutkan Allah dalam Taurat Kitab Kejadian 6:3 tidak berbicara batas usia manusia. Angka tersebut lebih ditujukan untuk jangka waktu yang diberikan Allah, yaitu selama 120 tahun sebelum air bah betul-betul didatangkan. Itulah jangka waktu peringatan kepada Nuh. Sehingga Nuh mempersiapkan bahteranya dan “berkotbah” 120 tahun lamanya kepada orang-orang sezamannya sebelum air bah tiba.
      ~
      Slamet

  10. arkha mengatakan

    24 Juli 2016 pada 2:39 am

    ~
    Terdapat banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa Nabi Isa belum wafat. Isa diangkat oleh Allah ke langit — sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat di atas— dan kelak di akhir zaman akan turun kembali ke dunia untuk memerangi Dajjal, menegakkan keadilan Islam, dan akhirnya wafat dan dikebumikan di bumi layaknya manusia yang lain.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Agustus 2016 pada 3:30 am

      ~
      Saudara Arkha,

      Isa Al-Masih itu adalah Roh Allah dan Kalimat Allah. Isa akan datang kembali bukan untuk dimakamkan di dunia, melainkan akan menjadi Hakim yang akan mengadili orang yang hidup dan yang mati.

      Isa AS adalah Roh Allah dan Kalimat-Nya. “Isa itu sesungguh-Nya Roh Allah dan FirmanNya” (Hadis Anas bin Malik hal.72).

      Isa AS adalah satu-satunya Imam Mahdi. “Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam…” (Hadis Ibnu Majah).

      “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil” (HSM 127, HSB 1090).

      Semoga saudara bersedia merenungkan dan menyadari akan hal ini.
      ~
      Slamet

  11. Malikul Kudus mengatakan

    13 Agustus 2016 pada 1:59 pm

    ~
    Ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”

    Ayat di atas sangat mudah di pahami kalau di mengerti bahwa Isa adalah manusia yang diciptakan Allah dan di akhiri ajalnya oleh penciptanya yaitu Allah. Apabila umat Kristen bisa memahami bahwa Tuhan berbeda dengan manusia dan atau ciptaan-Nya semuanya akan mudah dimengerti. Dan orang Kristen yang mengakui Isa bukan Allah mungkin bisa masuk surga.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Desember 2016 pada 9:53 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Bagi orang yang sungguh percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat, hidup kekal di sorga adalah sebuah kepastian. Sebaliknya, bagi setiap orang yang tidak percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia, ia akan mati tenggelam di neraka karena dalam dosa-dosanya.

      Isa Al-Masih sendiri mengatakan: “Itu sebabnya Aku berkata kepadamu, bahwa kalian akan mati di dalam dosa-dosamu. Dan memang kalian akan mati dalam dosa-dosamu, kalau tidak percaya bahwa ‘Akulah Dia yang disebut AKU ADA’ ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:24).

      Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara ingin diselamatkan dan masuk sorga? “Percayalah kepada Isa Al-Masih dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”(Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
      ~
      Slamet

  12. agus mengatakan

    11 September 2016 pada 2:42 pm

    ~
    “Dialah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walupun orang-orang musyrik tidak menyukainya” (Qs 9:33).

    Kehendak Allah menguasai segalanya, termasuk tipu daya Allah untuk membersihkan Isa dari orang-orang kafir, menurut anda mengapa Allah sampai mengangkat Isa kepadaNya? Karena Isa satu satunya Rasul Allah yang dipertuhankan umatnya. Sungguh bodoh (kata Isa).

    “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir” (Injil, Rasu Besar Matius 7: 26).

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Maret 2017 pada 9:31 pm

      ~
      Saudara Agus,

      Sesungguhnya umat Kristen tidak pernah mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan, karena Dia adalah Tuhan.

      Kalaupun dalam Al-Quran tertulis, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (Qs 5:72).

      Jelas bukan wahyu Allah, melainkan dari manusia. Mengapa? Karena Allah memberikan wahyu melalui malaikat-Nya bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat. “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).

      Tentunya malaikat Tuhan tidak akan berani mengatakan Isa Al-Masih adalah Tuhan, apabila Tuhan tidak memberikan wahyu, bukan?
      ~
      Slamet

  13. @natal mengatakan

    2 November 2016 pada 4:35 am

    ~
    Sdr Malikul Kudus,

    Ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir.

    Bagaiman pula kitab suci, sabda Isa Al-Masih:
    1. Aku dan Bapa adalah Satu [Esa Tunggal] (Injil Rasul Besar Johanes 10:30).
    2. Sabda Isa Al-Masih: “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan, terkutuklah dia” (Injil Surat Galatia 1:8).

    Saudaraku, manakah yang lebih sahih antara Injil dan Al-Quran tentang Allah? Tentu Injil. Al-Quran bukan wahyu Allah karena Muhammad bukan “panggilan Allah”.

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Maret 2017 pada 9:40 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Kitab Suci Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih “adalah Firman; dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Dia turun ke dunia pada tahun 1-33 Masehi. Dan para Rasul mencatat kehidupan Isa Al-Masih dalam Injil sekitar tahun 80 Masehi. Jadi sekitar 50 tahun setelah kehidupan Isa Al-Masih.

      Sedangkan Al-Quran ditulis tahun 625M, yaitu sekitar 600 tahun dari kehidupan Isa Al-Masih. Tentunya Kitab Suci Injil lebih bisa dipercaya catatannya, bukan?
      ~
      Slamet

  14. Malikul Kudus mengatakan

    2 November 2016 pada 12:37 pm

    ~
    Sdr Natal,

    Anda sering salah mengerti dalam membaca suatu kalimat. Yang saya maksud adalah “Anda sudah mengakui di topik lain bahwa Yesus adalah Rasul dari sorga,” (setelah koma).

    (Saya menyatakan) Muhammad juga rasul, anda sendiri sudah tahu bahwa Muhammad adalah rasul dan nabi orang Muslim dan keduanya juga mengajarkan sembahlah Allah.

    Dalam bahasan di atas juga anda tidak paham maksud saya. Kalau tidak mengerti lebih baik bertanya, jangan langsung berprasangka buruk, “buktikan ajaran kasih anda.”

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Maret 2017 pada 9:51 pm

      ~
      Saudara Malikul,

      Apabila nabi saudara berasal dari sorga, tentunya ia sekarang berada di sorga. Kenyataannya tidak demikian. Nabi saudara, kini dimakamkan di Al-Masjid al-Nabawi, kota Madinah, tanah Arab.

      Sebaliknya Isa Al-Masih kini berada di sorga. Kitab Suci Injil mencatat, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Isa naik dan terangkat ke sorga. “. . . terangkatlah Ia . . . dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka [murid-Nya]” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9).

      Kisah tersebut terjadi di bukit Zaitun, dekat kota Yerusalem. Para murid-Nya turut menyaksikan kenaikan Isa dengan mata kepala mereka sendiri.
      ~
      Slamet

  15. @natal mengatakan

    26 November 2016 pada 12:29 pm

    ~
    Saudara Malikul Kudus,

    Isa Al-Masih adalah Allah, Kitab Para Nabi Hosea 13:4 Berbunyi : “Tetapi Aku ( Isa Al-Masih ) adalah Tuhan, Allahmu ( mu umat ) sejak di tanah Mesir, engkau tidak mengenal Allah kecuali Aku, dan tidak ada Juruselamat selain dari Aku”.

    Saudara Malikul, anda mengatakan keduanya ( Isa Al-Masih dan Muhammad ), Hanya Muhammad yang menyembah Allah. Isa Al-Masih tidak pernah mengatakan sembahlah Allah, tetapi muliakan Allah dengan tubuhmu. Injil Mencatat, “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, Muliakan Allah [Isa Al-Masih] dengan Tubuhmu” ( Injil Surat 1 Korintus 6:20).

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Maret 2017 pada 10:21 pm

      ~
      Allah dalam Kitab Para Nabi Hosea 13:4 mengatakan: “Tetapi Aku ( Isa Al-Masih ) adalah Tuhan, Allahmu ( mu umat ) sejak di tanah Mesir, engkau tidak mengenal Allah kecuali Aku, dan tidak ada Juruselamat selain dari Aku.”

      Dan dalam Injil Rasul Markus 5:6, tertulis, “Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya.”

      Jelas dari ayat-ayat di atas, Isa Al-Masih tidak lain adalah Allah yang menjadi manusia, oleh kerena itu Dia juga layak disembah oleh setiap umat manusia.
      ~
      Slamet

  16. Malikul Kudus mengatakan

    24 Desember 2016 pada 1:03 am

    ~
    Injil, Rasul Besar Yohanes 4:21
    Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

    Injil, Rasul Lukas 4:8
    Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

    Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23
    Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

    Allah bukan manusia (Kitab Nabi Hosea 11:9) dan Taurat Kitab Bilangan 23:19) tapi Allah itu Roh. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24).

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Maret 2017 pada 10:10 pm

      ~
      Saudara Malikul,

      Terima akasih atas komentar saudara.

      Memang sebagai manusia, Isa Al-Masih mengajarkan bahwa kita harus menyembah Allah. “Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24).

      Namun dalam keilahian-Nya, Isa Al-Masih tidak menolak untuk disembah. “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Kitab Wahyu 1:17-18).
      ~
      Slamet

  17. @natal mengatakan

    26 Desember 2016 pada 1:10 am

    ~
    Buat : Malikul Kudis
    Topik : Al-Quran Dan Injil Setuju – Isa Al-Masih Wafat

    Saudaraku, terima kasih membaca dan mencari Allah[Isa Al-Masih] dalam Injil, dan tetaplah membaca Firman Allah, Jangan membaca Alqurn karen bukan wahyu Allah. Amin

    Injil, Nabi Besar Matius, Markus, Lukas dan Johanes menuliskan Allah [Isa Al-Masih] disalibkan tetapi Al-Quran mengatak tidak disalibkan.

    Saudaraku begitulah nasib Muhammad, padanya menjalankan perintah Allah tetapi kok Allah tidak memberikan sorga tetapi Kuburan, Siapa Allah Muhammad?

    Lihat Allahku, Ellia nabiku mendapat hak Sorga. Berati Allahku dan Allahmu berbeda, Allahku disorga, Allahmu dimana Ya…?

    Sadarlah, mari imani Isa Al-masih sebagai Sirathmu. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Maret 2017 pada 10:27 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Memang semua orang mengetahui bahwa saat ini nabi Islam ada di kuburan, sedangkan Isa Al-Masih berada di sorga.

      Jadi Isa Al-Masih itu hidup selamanya! (Injil, Surat Ibrani 7:24). Dia akan datang untuk kedua kalinya untuk membawa semua umat yang percaya kepada-Nya ke sorga. Dia menginginkan mereka tinggal bersama-Nya, selamanya, di tempat-tempat yang telah Diia sediakan.

      “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-3).
      ~
      Slamet

  18. Malikul Kudus mengatakan

    13 April 2017 pada 11:42 am

    ~
    Sdr Slamet,

    Anda tulis, “percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Sebab aku pergi ke situ…” Perhatikan “aku pergi ke situ” berarti Yesus dan Bapa berada ditempat yang beda.

    Perhatikan ayat lain (Yoh 14:16) “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya…”

    “Aku minta”, berarti Yesus minta kepada Bapa yang pasti hidup di waktu yang sama…. “dan Ia”, adalah wujud yang beda dengan Yesus, memberikan seorang penolong yang lain, berarti bukan Yesus juga bukan Bapa.

    Jadi wujud, tempat dan waktu Yesus, Bapa dan Roh Kudus ketiganya berbeda.

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Juli 2017 pada 7:13 am

      ~
      Sdr. Malikul Kudus,

      Isa Al-Masih dan Bapa serta Roh-Nya semuanya dalam kesatuan yang tidak terpisahkan. Kemahahadiran-Nya tidak ada yang dapat membatasinya. Jika sdr hanya berpatok kepada satu ayat tersebut maka hasilnya akan sulit diterima dan hasilnya adalah keliru. Saran kami silahkan membaca Injil, Rasul Besar Yohanes 14 keseluruhan supaya tidak salah memahaminya.

      “Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” “Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:20,23).

      “Seorang penolong yang lain” Di dalam diri Allah terdapat tiga Oknum, Allah, Kalimat-Nya (Isa Al-Masih) dan Roh-Nya. Roh Kudus disebut Pribadi karena Dia bagian dari Allah. Ayat itu mempunyai kelanjutan kami harap sdr membaca tentang Roh Kebenaran dan apa yang dikerjakan-Nya.
      ~
      Purnama

  19. Aslim Taslam mengatakan

    9 Mei 2017 pada 7:07 am

    ~
    “Dan karena ucapan mereka (orang-orang Yahudi): Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (An-Nisa’: 157-158).

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Juli 2017 pada 7:15 am

      ~
      Sdr. Aslim Taslam,

      Terimakasih sudah melampirkan ayat tersebut. Kami harap sdr dapat perhatikan ayat itu secara teliti, kapan ayat itu diturunkan dan di mana? Ayat tersebut adalah prasangka orang-orang pada waktu itu yang jaraknya enam abad dengan pristiwa penyaliban Isa, itu sebabnya mereka dalam keraguan dan mengikuti prasangka belaka.

      Dan lagi ayat tersebut bertentangan dengan apa yang disampaikan Al-Quran dibagian yang lain seperti Qs 19:33 dan Qs 3:55 yang sangat tegas mengatakan Allah mewafatkan Isa setelah itu mengangkat-Nya kembali menyatu dengan Allah. Berharap pandangan sdr dapat dicerahkan.
      ~
      Purnama

  20. Realita mengatakan

    10 Juni 2017 pada 12:33 pm

    ~
    Isa Al-Maasih bersabda: “…jika Aku tidak melakukan pekerjaan -pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepadaKu bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku. “
    Pekerjaan-pekerjaan Bapa: Memberi nafas kehidupan, membangkitkan orang mati, dll.
    Pekerjaan Iblis: Mencabut nafas kehidupan, membunuh dan berdusta-taqqiyah, berbuat kejahatan kemanusiaan.

    Jadi syarat seorang menyampaikan firman Allah adalah seperti disyaratkan Isa Al-Masih, yaitu melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa. Bila berlawanan sudah dapat dipastikan bahwa yang disampaikan adalah bukan firman Allah melainkan anti firman Allah.

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
  • QS 3:55, Isa Al-Masih Sampai Pada "Akhir Ajal-Nya"
  • Pandangan Kristen Dan Islam Tentang Sorga Dan Neraka

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami