Orang Islam sering mengatakan non-Muslim sebagai kafir, termasuk orang Kristen. Apakah Kristen itu kafir? Dalam Al-Quran tidak ada pernyataan agama Kristen itu kafir!
Sebelum kita memberi label penyebutan yang salah, baik untuk kita belajar apa yang dimaksud dengan kafir. Artikel ini akan memberi penjelasan dari Al-Quran. Mari kita lihat pembahasannya agar mendapat cara pandang yang benar.
Penjelasan Arti Kata Kafir
Secara etimologi kata kafir memiliki akar kata K-F-R yang berasal dari kata kufur yang berarti menutup. Pada zaman sebelum agama Islam, istilah ini untuk para petani menanam benih di ladang, kemudian menutup (mengubur) dengan tanah. Sehingga kata kafir berarti orang yang bersembunyi atau menutup diri.
Sedangkan bagi umat Islam terminologi kultural ini diartikan lebih jauh. Yaitu untuk merujuk kepada orang yang mengingkari hikmat Allah.
Arti kafir menurut Kristen adalah orang-orang yang tidak menyembah Allah dan hidupnya tidak sesuai dengan Firman Allah. Namun, orang Kristen tidak diajarkan menyebut kafir walaupun kepercayaannya berbeda.
Penggunaan Kata Kafir dalam Konteks Berbangsa
Banyak tokoh Islam nasional yang menyatakan istilah kafir tidak tepat untuk hidup kebangsaan saat ini. Dulu istilah kafir merujuk pada para penyembah berhala, klenik dan semacamnya. Setelah periode Madinah, istilah kafir sering berubah menjadi non-Muslim.
Istilah non-Muslim lebih tepat dalam konteks ketatanegaraan di Madinah. Tujuannya untuk menunjukkan kesetaraan. Hal ini sejalan dengan ideologi Pancasila yang adalah dasar negara. Rakyat Indonesia yang plural bisa bersatu.
Bukankah Allah yang menciptakan semua manusia? Ia tidak pilih kasih atau memberi label pada golongan tertentu. “. . . Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak . . . kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi” (Qs 4:1).
Kesimpulan hal ini jelas menyatakan penggunaan kata kafir tidak tepat. Bahkan ada tokoh Islam yang menyatakan: “Kata kafir menyakiti sebagian kelompok non-Muslim yang dianggap mengandung unsur kekerasan teologis.”
Al-Quran Meninggikan Para Pengikut Isa Al-Masih
Dengan semua latar belakang pengertian ini, mari kita lihat juga kebenaran kristen dalam Al-Quran. Benarkah para pengikut Isa, yaitu orang Kristen disebut kafir?
Mari kita lihat beberapa pernyataan Al-Quran mengenai pengikut Isa:
- Allah berikan kekuatan. “. . . Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman (para pengikut Isa) terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang” (Qs 61:14).
- Allah meninggikan para pengikut Isa. “Hai Isa, . . . (Allah) menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
- Allah menyatakan pewahyuan. “Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia . . .” (Qs 5:111).
Jelas, semua hal ini menyatakan salah kalau orang Kristen disebut kafir. Allah meninggikan para pengikut Isa di atas orang kafir.
Selanjutnya mari kita luruskan kesalahpahaman mengenai Trinitas. Karena banyak orang Islam menyatakan umat Kristen mengingkari konsep Tauhid sehingga mendapat sebutan kafir. Namun, benarkah demikian?
Meluruskan Kesalahpahaman Konsep Trinitas
Kesalahpahaman yang terjadi adalah menyangka orang Kristen menyembah tiga Allah. “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.” (Qs 5:73).
Kenyataannya Islam dan Kristen sepakat pernyataan ini: “. . . adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku (Isa) dan ibuku (Maryam) dua orang tuhan selain Allah?’” (Qs 5:116). Tidak pernah Kristen menyatakan Maryam adalah Allah. Sebenarnya konsep Maryam adalah Allah hanyalah ajaran sekte sesat.
Orang Kristen menyembah Allah yang Esa saja! Taurat jelas menyatakan: “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Ulangan 6:4).
Konsep Trinitas bukan menyatakan Allah ada tiga. Namun, Allah yang esa menyatakan diri melalui tiga pribadi dalam satu kesatuan. Masing-masing memiliki fungsi, namun tetap esa.
Istilah “Anak Allah” menjelaskan bahwa “Isa itu sesungguhnya ruh Allah dan firman Allah” (Shahih Muslim 284). Isa menjadi pernyataan Kalimatullah bagi manusia. Allah dan Firman-Nya adalah satu. Inilah Tauhid yang sebenarnya.
Anda bisa mempelajari lebih dalam mengenai topik ini pada:
Isa Al-Masih Sumber Terang
Jadi, jelas keliru jika orang Kristen disebut kafir. Karena orang Kristen yang benar adalah pengikut Isa Al-Masih yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).
Isa Al-Masih, sang Kalimatullah berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Orang-orang yang mengikuti Isa Al-Masih adalah orang-orang yang telah menerima terang kemuliaan Allah. Orang yang mengikuti jalan yang benar sehingga Allah tinggikan di atas orang kafir (Qs. 3:55).
Jadi Anda tidak perlu takut disebut kafir jika mengimani Isa. Anda justru akan mendapatkan terang kehidupan. Anda akan mendapat rahmat Allah di bumi dan akhirat. Mari mengimani Isa Al-Masih!
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut mengenai Isa Al-Masih, kami memberi Anda beberapa opsi:
- Membaca Kitab Allah dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) klik link ini.
- Menyelidiki kisah Isa Al-Masih secara terperinci dan gratis, klik di sini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik di sini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, tepatkah pemakaian kata kafir dalam konteks kebangsaan? Jelaskan jawaban Saudara.
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Al-Quran yang menyatakan salah orang Kristen disebut kafir dan bahkan sangat meninggikan pengikut Isa?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa Al-Masih yang adalah terang Allah untuk manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Al-Quran Tidak Setuju Menyebut Orang Kristen itu Kafir” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
- 5 Pertanyaan Utama Muslim Untuk Nasrani
- Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa “Nasrani Sesat”?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kafir berarti menyembah selain Allah. Umat Kristiani menyembah Yesus Kristus . Nabi Isa meminta umatnya menyembah Allah. “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam.”(Qs 5:72). “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa'”(Qs 5:73).
~
Saudara Kumbang,
Istilah kata “kafir” artinya tidak percaya, kata itu tergantung dari sudut mana dan siapa yang mengatakan. Contoh, dari penganut agama tertentu mengatakan pengikut agama lain itu kafir. Pernyataan itu wajar, karena tidak percaya kepada agama yang diyakini dan diimaninya.
Orang Kristen itu bukanlah orang kafir, malah ada pernyataan Al-Quran mengatakan bahwa mereka akan ditinggikan di atas orang-orang kafir. “… dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs. 3:55).
Orang Kriten juga tidak menyembah tiga Allah, melainkan Allah yang esa dalam tiga oknum. Ajaran ini dikenal dengan istilah “Tritunggal”. Walaupun istilah ini tidak ada dalam Alkitab (juga istilah “tauhid” tidak ada dalam Al-Quran), namun keseluruhan Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah Yang Maha esa, juga beroknum tiga.
~
SL
~
Apa itu kafir? “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu'”. (Qs 5:72).
Berkatalah Isa “Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”(Qs 3:51). Umat Kristiani menyembah Yesus Kristus bukan Allah. Jadi, orang Kristen itu kafir.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (yahudi dan Kristen) dan orang-orang yang musyrik masuk ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Qs 98: 6).
~
Saudara Farida,
Istilah “kafir” artinya tidak percaya. Ini berarti orang Kristen bukan orang kafir karena mereka percaya dan menyembah Allah. Al-Quran tak pernah mengatakan bahwa orang Kristen itu kafir, malah ada Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa ditinggikan di atas orang-orang kafir. “… dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55).
Maryam tidak pernah melahirkan Allah! Maryam melahirkan manusia Isa Al-Masih. Namun baik Injil maupun Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih itu dalam pra keberadaan-Nya sebagai manusia adalah Kalimat/Firman Allah. Dia adalah Allah karena Kalimat Allah tidak dapat dipisahkan dengan Allah.
~
SL
~
“Orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…”(Qs 2:120).
Ternyata website ini selalu mengutip ayat Al-Quran secara sepotong-potong untuk pembenaran agama Kristen. Mereka tidak jujur dan itu namanya licik, cocok dengan kutipan ayat di atas.
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al Fatihah :5-7)
Ayat tersebut menyatakan umat Islam hanya menyembah Allah, bukan menyembah Yesus Kristus. Itu namanya kafir, dan orang kafir masuk neraka. “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan orang-orang yang musyrik masuk ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs 98:6).
~
Saudara Santoso,
Saudara mengatakan kalau Allah membenci orang-orang kafir. Dan pada akhirnya orang kafir akan dimasukan ke dalam neraka. Tetapi Isa Al-Masih, Kalimat Allah, tidak membenci orang kafir. Ia datang untuk mencari orang kafir agar diselamatkan. ”Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”(Injil, Rasul Lukas 19:10).
Umat Kristen bukanlah orang kafir, mereka adalah pengikut Isa Al-Masih. Al-Quran sendiri menuliskan bahwa pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang diselamatkan pada hari kiamat.
“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs. 3:55).
Sedangkan Injil menyatakan bahwa barang siapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia akan beroleh hidup yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Sudahkah Saudara memiliki hidup yang kekal nanti dalam sorga? Kami mengundang Saudara untuk merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan
~
SL
~
Kafir adalah tidak beriman, atau hanya beriman pada yang sebagian dan meninggalkan yang sebagian. Yang benar bukanlah Isa dan Al-Fatihah, melainkan Isa dan Al-Quran. Bukankah Al-Fatihah itu terdapat dalam kitab Al-Quran?
~
Saudara Fisabililah,
Alkitab menyatakan bahwa orang yang tidak mengenal Allah disebut kafir. Injil, Rasul Besar Matius 5:47 menyatakan, “Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?”
Memang benar kalau dikatakan surah Al-Fatihah itu ada dalam Al-Quran. Karena surah Al-Fatihah adalah surah pertama dalam Al-Quran. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Kitab karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran.
Kalaupun kami menggunakan istilah: Isa dan Al-Fatihah itupun juga tidak salah. Karena tujuannya untuk memaparkan beberapa fakta mengenai Pribadi Isa Al-Masih yang termuat dalam Al-Quran. Khususnya dalam surah Al-Fatihah sebagai Ummul Kitab ini, kita dapat melihat bagaimana Isa Al-Masih mengajarkan tentang jalan keselamatan.
~
SL
~
Salamun Alaikum,
Kita semua mengetahui ada dua penyebab rusaknya aqidah umat manusia:
1. Mempersekutukan Allah
2. Mempersekutukan ajaran-Nya (Al-Quran)
~
Saudara Muhammad Yusuf Malma,
Orang Kristen tidak mempersekutukan Allah dengan manusia. Mereka tidak pernah membuat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Namun, Isa Al-Masih adalah sudah Tuhan sejak sebelum Ia menjelma menjadi manusia dan dikenal sebagai Isa putra Maryam.
Bahkan Al-Quran memberi nama “Kalimat Allah” kepada Isa Al-Masih. Istilah “Kalimat Allah” jelas menekankan bahwa Isa Al-Masih kekal adanya. Karena Dia kekal, maka Dia adalah Allah. Orang Kristen juga tidak menjadikan Kitab Suci hanya “berharga” melainkan menaati ajaran yang tertulis dalam Kitab Suci.
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Injil, Rasul Besar Matius 23:23).
Dengan demikian segala sesuatu yang lebih kita utamakan dari pada Allah, dan menjadikannya “allah lain” dalam kehidupan kita. Inilah yang dimaksud dengan istilah “mempersekutukan Allah.”
~
SL
~
Islam tidak menyebut kafir pengikut Isa Al-Masih, karena pada masanya pengikut Nabi Isa mengagungkan Allah. Tapi masa kini terdapat pertentangan antara ajaran Isa yang dulu dengan pemahaman Isa adalah jelmaan Tuhan.
~
Saudara Isa Utusan Allah,
Al-Quran tidak pernah mengatakan bahwa orang Kristen atau pengikut Isa itu Kafir, malah Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa ditinggikan di atas orang-orang kafir. “… dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs. 3:55).
Ayat itu dengan tegas menyatakan orang-orang yang mengikuti Isa (Yesus) status dan kedudukannya ditinggikan (dimuliakan) di atas orang-orang kafir, sampai batas kapan berlakunya pernyataan itu? Sampai hari kiamat.
Jadi dengan kata lain, sebelum kiamat tiba pintu pertobatan masih terbuka lebar, maka dari itu siapa saja yang mau menjadi pengikut Isa Al-Masih akan selamat pada hari kiamat, hidup kekal di sorga. Alangkah senangnya menjadi pengikut Isa Al-Masih, bukan?
~
SL
~
Pengkualifikasian kafir dan bukan kafir tidak berdasarkan agamanya namun berdasarkan ketakwaannya kepada Tuhan alam semesta, dan berdasarkan ketaatannya terhadap perintah/hukum Allah.
Dalam Al-Quran digambarkan bahwa orang kafir itu memang sudah sangat keterlaluan dalam mendustakan Tuhan. Mereka mendustakan nikmat-nikmat Tuhan, ingkar kepada Tuhan, penentang para rasul, dan seterusnya. Jadi, kafir itu dimaksudkan bukan bagi pemeluk agama tertentu.
~
Saudara Mojahit,
Terima kasih atas komentar saudara yang menjelaskan pengertian kata “kafir”. Menurut paparan artikel ini, kata “kafir” berasal dari bahasa Arab. Artinya, orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Sehingga dalam konteks agama Islam, istilah ini hanya merujuk kepada orang yang mengingkari nikmat Allah.
Berdasarkan pengertian di atas, jelas orang Kristen tidak termasuk dalam bagian tersebut. Karena orang Kristen tidak menyembunyikan atau mengingkari kebenaran Allah. Demikian halnya dengan agama-agama lainnya, bukankah agama Budha, Hindu, Kristen, dan Islam tidak pernah mengingkari kebenaran Allah?
~
SL
~
Al-Quran tidak menyekutukan Tuhan seperti anda, apalagi menyekutukan dengan nabinya sendiri sungguh terlalu. Jangan sampai anda mengungkapkan menyekutukan Allah dengan nabinya dan mengambil dukungan ayat Al-Quran karena itu jelas aneh.
Tertulis dalam Al-Quran,”Isa putra Maryam.” Isa bukanlah Tuhan, Isa hanya nabi. Injil yang diridhoi Allah bukanlah Injil yang menganggap Isa adalah Tuhan. Semuanya telah dijelaskan dalam Al-Quran, hasil pembelotanlah yang terjadi sekarang.
~
Saudara Yuni,
Alkitab tidak pernah mengangkat seorang nabi menjadi Tuhan, sehebat apapun mujizat yang dapat dilakukannya, dia tetap manusia. Misalnya, Nabi Musa yang terkenal dengan perbuatan mujizat, dia tetap manusia/hamba Allah (Kitab Nabi Yosua 1:1).
Pada saat kelahiran Isa Al-Masih, malaikat Tuhan utusan Allah menyampaikan wahyu Allah kepada para gembala, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Injil, Rasul Lukas 2:11)
Namun setelah 600 tahun pesan tersebut diganti oleh tiruan malaikat Tuhan yang bernama Jibril dengan kalimat yang menyatakan “Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul,…” (Qs 5:75). Dari ayat-ayat ini kita mengetahui, siapakah sebenarnya yang membelot itu, bukan?
~
SL
~
Saudari Yuni,
Al-Quran tidak menyekutukan nabinya dengan Allah karena memang nabinya adalah manusia dan mempunyai akhir kehidupan (mati). Kristen pun tidak menyekutukan nabi-nabi-nya dengan Allah jika memang nabi tersebut adalah manusia, yang dilahirkan ke dunia ini melalui (maaf) hubungan suami istri.
Apakah anda tidak membaca di Al-Quran, kalau Isa tidak mempunyai ayah manusia? Saya merasa anda sudah mengetahui kebenaran tentang hal ini. Isa itu memang manusia secara raga karena raga Isa adalah jelmaan dari firman Allah. Sedangkan Roh Isa adalah Allah sendiri. Nah, anda tidak tahu hal ini, bukan? Cobalah buka topik “Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat”. Terimakasih.
~
Saudara Feri Gunawan,
Terimakasih atas komentarnya, sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi kita semua. Kami setuju dengan saudara bahwa orang Kristen tidak pernah menyekutukan nabi dengan Allah. Isa Al-Masih bukanlah nabi yang diangkat menjadi Allah, Dia adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia.
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14)
~
SL
~
Hai Saudaraku khususnya situs ini,
Al-Quran memang tidak setuju, kalau Kristen disebut kafir. Memangnya apa ada ayat yang menyebut Kristen itu kafir, anda telah membacanya sendiri, bukan? Kalaupun ada orang yang menyebut Kristen itu kafir, dan sebaliknya mereka hanyalah orang-orang yang belum mengerti, memahami saja tentang ajaran agamanya. Nah, tugas kitalah yang memberi pengertian, dan pemahaman kepada mereka. Bukan agama atau kitabnya yang salah tapi umatnya atau manusianya itu sendiri yang tidak mengerti.
Siapapun dapat disebut kafir meskipun statusnya beragama! Pada saat kita tunduk kepada harta, itu artinya kita menuhankan siapa? Di saat kita dikendalikan oleh hawa nafsu, kita menuhankan siapa? Menuhankan diri, bukan? Jadi, bukan hanya orang yang tidak memercayai adanya Tuhan saja yang disebut kafir, kita pun bisa disebut kafir.
~
Saudara Manusia,
Terimakasih atas komentarnya. Menurut Alkitab, semua manusia yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah yang sama. Artinya Allah tidak pernah membeda-bedakan golongan manusia. Alkitab memandang orang “kafir” tidaklah dipandang hina. Malah justru mendatangkan kebaikan dan pertolongan serta juga mendapatkan berkah dari Allah jika ia mengasihi sesama.
Jikalau orang “kafir” dapat bersikap baik dengan mengasihi sesama, maka tentunya orang yang beragama pun seharusnya juga demikian, bukan?
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12)
~
SL
~
Hanya pada saat ajaran Nasrani (Kristen) belum menyembah Yesus (Isa), pada saat ajarannya masih asli, tapi sekarang sudah diubah Paulus. Seperti dijelaskan oleh Al-Quran “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam.” (Qs 5:72). “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa”(Qs 5:73).
~
Saudara Asyraffi,
Dapatkah saudara menunjukkan? Pada tahun berapa agama Kristen berubah dari agama asli menjadi palsu? Selama berabad-abad, sejak berdirinya gereja mula-mula sampai sekarang, umat Kristen menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat (Injil, Rasul Lukas 2:11).
Umat Kristen memercayai bahwa kekristenan itu adalah Isa Al-Masih. Jika Isa Al-Masih itu dihapus dari kitab suci umat Kristen maka agama Kristen pasti hancur berantakan. Pantaskah sebuah ajaran agama yang baru muncul 700 tahun setelah gereja mula-mula menuduh bahwa orang Kristen itu adalah orang kafir?
Orang Kristen bukanlah orang kafir. Kitab Suci Allah menyatakan bahwa mereka adalah anak-anak Allah yang menjadi ahli waris sorga. “Tetapi semua orang yang menerimanya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12)
~
SL
~
Coba anda baca kisah Nabi Isa dalam Al-Quran, yang menjadi Yesus itu bukan Nabi Isa namun murid Nabi Isa yang bersekutu dengan kaum Yahudi. Sehingga Allah mengangkat Nabi Isa ke langit dan murid Nabi Isa yang berkhianat itu mukanya dirubah menjadi muka Nabi Isa. Jadi, dialah yang disalib bukan Nabi Isa yang disalib dan Nabi Isa akan turun ke bumi setelah hari kiamat. Jadi, kesimpulan bahwa umat Kristen itu kafir karena dia menyembah orang lain bukan Nabi Isa.
~
Saudara Kiki Irawan,
Menurut Kitab Saudara, Isa Al-Masih mati karena disalib. Murid Isa Al-Masih yang menjadi pengkianat bernama Iskariot. Kemudian ia menyesal karena telah mengkianati gurunya dan akhirnya ia mati menggantung diri (Injil, Rasul Besar Matius 27:3-5).
Walaupun umat Muslim tidak percaya Isa Al-Masih mati, tetapi Al-Quran memberi kesaksian bahwa Dia benar mati dan dibangkitkan: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan,pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali”(Qs 19:33).
Isa Al-Masih adalah pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat, bagaimana mungkin pengikut-Nya disebut orang kafir? Justru Al-Quran mengatakan para pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang dimuliakan Allah pada hari kiamat.
“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.”(Qs 3:55)
~
SL
~
Bagi siapa yang menganggap Isa Al-Masih adalah Allah, maka kafirlah mereka! Seperti yang di jelaskan dalam (Qs 5:72-73) “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”
~
Saudara Khuswati,
Umat Muslim sering menyebut orang Kristen sebagai orang kafir. Namun, Al-Quran tidak pernah mengatakan bahwa orang Kristen atau pengikut Isa itu kafir, malah ada pernyataan Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih ditinggikan di atas orang-orang kafir. “… dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs. 3:55).
Jadi, kalimat ayat itu tegasnya menyatakan orang-orang yang mengikuti Isa (Yesus) status dan kedudukannya ditinggikan (dimuliakan) di atas orang-orang kafir. Sampai batas kapan berlakunya pernyataan itu? Sampai hari kiamat.
Jadi, dengan kata lain sebelum kiamat tiba pintu pertobatan masih terbuka lebar, maka dari itu siapa saja yang mau menjadi pengikut Isa Al Masih atau Yesus Kristus akan selamat pada hari kiamat, hidup kekal bahagia di sorga.
~
SL
~
Betul orang yang mengikuti Isa Al-Masih tidak kafir. Tapi yang mengatakan/iman Isa Al-Masih adalah Tuhan pencipta alam adalah kafir.
~
Saudara Alfa,
Al-Quran menyatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang “ditinggikan oleh Allah di atas orang kafir” yaitu orang yang diselamatkan dari hukuman Allah. Siapakah pengikut Isa Al-Masih? Alkitab menjelaskan, Pengikut Isa Al-Masih disebut orang percaya atau pengikut jalan Tuhan.
Pengikut Jalan Tuhan adalah orang yang percaya kepada kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. Mereka adalah orang-orang yang telah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, dengan suatu kesadaran bahwa dia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari murka Allah.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
SL
~
Surat Al-Kafirun, Katakanlah,” Hai orang-orang kafir! Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimu agamamu dan untukku agamaku.”
Renungan: Ketegasan telah dinyatakan sendiri oleh Allah. Ketegasan sekaligus toleransi yang maha luas. Pengaktualisasi keyakinan yang tidak menyinggung keyakinan lainnya. Sangat jelas tersirat kebebasan penentuan akan keyakinan. Sangat jelas pula pembagian golongan keyakinan. Sangat Jelas tidak ada pemaksaan keyakinan. Tidak ada pemaksaan. Tentramlah segala umat di dunia.
~
Saudara Mikaeel,
Isa Al-Masih memang melarang umat-Nya untuk menyembah “berhala” orang kafir, tetapi Dia mengasihi orang kafir. Isa Al-Masih memerintahkan agar mengasihi musuh-musuh kita.
“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44-45).
Bagaimana kita bisa mengasihi musuh-musuh kita? Isa Al-Masih memberitahukan kepada kita. Pertama, memandang kepada Bapa yang “membuat matahari terbit bagi si jahat dan si baik” dan “curah hujan bagi orang yang adil dan tidak adil”. Allah “mengasihi semua orang.”
Isa Al-Masih juga memberitahu kita untuk menjadi “sempurna seperti Bapa Surgawi sempurna”, meniru Bapa-Nya dengan kesempurnaan kasih itu. Dan pada akhirnya Dia memperingatkan kepada kita bahwa orang suka yang membalas dendam sebenarnya bukan orang Kristen.
~
SL
~
Kafir bukan berarti tidak percaya, malah berarti ingkar terhadap Allah (degil/tidak mahu patuh terhadap perintah-perintah Allah). Allah memerintahkan supaya percaya bahwa Allah tunggal, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan supaya manusia mengikut Rasulullah Muhammad (bersalawatlah ke atas baginda).
“Sungguh orang-orang kafir (yang tak akan beriman), sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan kepadanya atau tak kamu beri peringatan kepadanya, mereka tetap tidak akan beriman” (Qs 2:6).
~
Saudara Nik Ahmad,
Orang Kristen menolak ide bahwa Allah beristri dan mempunyai anak. Ini adalah penghujatan terhadap Allah. Darimana Muhammad mendapat gagasan seperti ini tentang Allah? Tidak mungkin Allah mengirimkan wahyu seperti ini kepada para nabi Allah.
Dalam kitab Taurat Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Nabi Musa sebagai Allah yang esa. “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Kitab Ulangan 6:4). Nabi Musa kenal baik dengan Isa Al-Masih dan Nabi Elia secara timbal balik. Namun Nabi Musa tidak mengenal Muhammad. Hanya Muhammad sajalah yang selalu mengaku-ngaku kenal dan tahu siapa itu Nabi Musa, Isa Al-Masih, dan nabi-nabi Israel lainnya.
Oleh sebab itu, berkaitan dengan keselamatan dari hukuman kekal di neraka, Kitab Suci Injil tidak pernah menyebutkan nama Muhammad melainkan nama Isa Al-Masih. “Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
SL
~
Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir” (Qs 18:29).
Al-Quran diturunkan kepada manusia dengan jaminan dijaga keotentikannya sampai akhir yang harus kita percayai sepenuhnya termasuk ayat yang menyampaikan. “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”(Qs 5:72). Ayat itu sudah sangat jelas dan tidak ada penafsiran lain.
Jadi terserah anda, anda mau kafir atau pun beriman itu adalah hak anda. Kebenaran datangnya dari Allah, bukan dari pembenaran yang dibuat-buat oleh manusia.
~
Saudara Unggung,
Komentar yang menuduh bahwa umat Kristen adalah kafir sudah kami berikan tanggapan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tanggapan terhadap komentar # khuswaty 2013-07-28 09:07.
Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa ditinggikan di atas orang-orang kafir. “… dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…”(Qs. 3:55). Namun apabila memerlukan penjelasan yang lebih lengkap saudara dapat menuliskan email kepada:
Demikian harap makhlum.
~
SL
~
Shalom Assalamualaikum,
Sebenarnya bagi saya kalau umat Muslim menganggap umat Kristen kafir, itu bukan urusan kita sebagai manusia. Kita hanyalah manusia yang berasal dari debu dan pasti akan kembali ke debu. Mereka boleh menganggap kita kafir.
Kenapa? Karena kita umat Kristen mengetahui, kalau Yesus Kristus saja yang tidak berdosa rela disalib apalagi kita. Padahal salib adalah hukuman untuk orang yang melanggar hukum Romawi. Jadi tetaplah bersyukur walaupun dianggap kafir. Lihatlah apa yang nantinya akan terjadi.
~
Saudara Wisdom,
Terimakasih untuk komentarnya. Kami setuju dengan saudara bahwa sebagai orang Kristen, kita harus memikul salib. Ini memang syarat pertama dan mutlak yang harus dipenuhi sebagai pengikut Isa Al-Masih.
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Injil, Rasul Lukas 9:23).
Bagi kami masalah bukan tidak bersedia “memikul salib” setiap hari, melainkan kami ingin menunjukkan kebenaran dalam Al-Quran. Sehingga umat Muslim tidak asal main tuduh terhadap umat Kristen.
Allah dalam Al-Quran mewahyukan bahwa orang Kristen bukan kafir. Al-Quran berkata, “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).
~
Slamet
~
Saudara terkasih Staff Isa dan Al-Quran,
Ingat kalau kita pengikut Yesus, kita tidak boleh menyangkal diri dari Yesus. Yesus saja mau dihina, dimaki, difitnah, dicambuk, dan disalib. Kalau dikatakan kafir, kita terima saja. Ada hal yang lebih berarti dibalik itu. Kita punya panggilan masing masing, bukan? Jadi, tidak usah menawar kalau kita memang kafir bagi mereka.
~
Saudara Manusia Biasa,
Terima kasih untuk komentar dan apresiasi yang saudara berikan. Semoga komentar saudara dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi kita semua. Memang sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menderita bersama Isa Al-Masih. ”Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (Injil, Surat Filipi 1:29).
~
Slamet
~
Lucu sekali, menafsirkan teks Islam tapi dari sudut pandang selain Islam. Kalau mau menafsirkan “kafir” yang dicatut dari teks Islam, maka harus ditafsirkannya dari asal kalimat/kata itu, yaitu Al-Quran. Dalam Al-Quran sangat eksplisit dikatakan siapakah golongan yang disebut kafir.
Saya juga setuju definisi kafir secara umum yakni orang yang menutupi atau mengingkari nikmat Allah. Sedangkan dalam kamus Islam yang namanya nikmat Allah itu sesungguhnya adalah nikmat iman dan Islam.
~
Saudara Sulaiman,
Saudara menyatakan bahwa untuk menafsirkan istilah-istilah dalam agama Islam harus menggunakan Al-Quran, tidak boleh keluar dari koridor kitab suci Al-Quran. Pandangan saudara ini dapat diterima kalau Al-Quran dapat memberikan jawaban yang tepat dan jelas. Masalahnya tentang istilah “kafir”, Al-Quran memberikan jawaban yang menggunakan standard ganda. Ini justru membuat orang bingung! Sebenarnya siapakah golongan kafir itu?
Satu sisi Al-Quran menyebutkan bahwa orang Kristen adalah kafir. “Mereka (orang-orang kafir) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya” (Qs 2:116).
Ayat yang lain dalam Al-Quran menunjukkan bahwa justru orang Kristen inilah yang dimuliakan Allah pada hari kiamat. “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang- orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55).
Tetapi Kitab Suci Injil dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Allah sangat mengasihi orang berdosa dan Allah “menghendaki agar semua orang selamat” (Injil, Surat 1 Timotius 2:4).
~
Slamet