Orang Islam sering mengatakan non-Muslim sebagai kafir, termasuk orang Kristen. Apakah Kristen itu kafir? Dalam Al-Quran tidak ada pernyataan agama Kristen itu kafir!
Sebelum kita memberi label penyebutan yang salah, baik untuk kita belajar apa yang dimaksud dengan kafir. Artikel ini akan memberi penjelasan dari Al-Quran. Mari kita lihat pembahasannya agar mendapat cara pandang yang benar.
Penjelasan Arti Kata Kafir
Secara etimologi kata kafir memiliki akar kata K-F-R yang berasal dari kata kufur yang berarti menutup. Pada zaman sebelum agama Islam, istilah ini untuk para petani menanam benih di ladang, kemudian menutup (mengubur) dengan tanah. Sehingga kata kafir berarti orang yang bersembunyi atau menutup diri.
Sedangkan bagi umat Islam terminologi kultural ini diartikan lebih jauh. Yaitu untuk merujuk kepada orang yang mengingkari hikmat Allah.
Arti kafir menurut Kristen adalah orang-orang yang tidak menyembah Allah dan hidupnya tidak sesuai dengan Firman Allah. Namun, orang Kristen tidak diajarkan menyebut kafir walaupun kepercayaannya berbeda.
Penggunaan Kata Kafir dalam Konteks Berbangsa
Banyak tokoh Islam nasional yang menyatakan istilah kafir tidak tepat untuk hidup kebangsaan saat ini. Dulu istilah kafir merujuk pada para penyembah berhala, klenik dan semacamnya. Setelah periode Madinah, istilah kafir sering berubah menjadi non-Muslim.
Istilah non-Muslim lebih tepat dalam konteks ketatanegaraan di Madinah. Tujuannya untuk menunjukkan kesetaraan. Hal ini sejalan dengan ideologi Pancasila yang adalah dasar negara. Rakyat Indonesia yang plural bisa bersatu.
Bukankah Allah yang menciptakan semua manusia? Ia tidak pilih kasih atau memberi label pada golongan tertentu. “. . . Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak . . . kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi” (Qs 4:1).
Kesimpulan hal ini jelas menyatakan penggunaan kata kafir tidak tepat. Bahkan ada tokoh Islam yang menyatakan: “Kata kafir menyakiti sebagian kelompok non-Muslim yang dianggap mengandung unsur kekerasan teologis.”
Al-Quran Meninggikan Para Pengikut Isa Al-Masih
Dengan semua latar belakang pengertian ini, mari kita lihat juga kebenaran kristen dalam Al-Quran. Benarkah para pengikut Isa, yaitu orang Kristen disebut kafir?
Mari kita lihat beberapa pernyataan Al-Quran mengenai pengikut Isa:
- Allah berikan kekuatan. “. . . Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman (para pengikut Isa) terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang” (Qs 61:14).
- Allah meninggikan para pengikut Isa. “Hai Isa, . . . (Allah) menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
- Allah menyatakan pewahyuan. “Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia . . .” (Qs 5:111).
Jelas, semua hal ini menyatakan salah kalau orang Kristen disebut kafir. Allah meninggikan para pengikut Isa di atas orang kafir.
Selanjutnya mari kita luruskan kesalahpahaman mengenai Trinitas. Karena banyak orang Islam menyatakan umat Kristen mengingkari konsep Tauhid sehingga mendapat sebutan kafir. Namun, benarkah demikian?
Meluruskan Kesalahpahaman Konsep Trinitas
Kesalahpahaman yang terjadi adalah menyangka orang Kristen menyembah tiga Allah. “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.” (Qs 5:73).
Kenyataannya Islam dan Kristen sepakat pernyataan ini: “. . . adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku (Isa) dan ibuku (Maryam) dua orang tuhan selain Allah?’” (Qs 5:116). Tidak pernah Kristen menyatakan Maryam adalah Allah. Sebenarnya konsep Maryam adalah Allah hanyalah ajaran sekte sesat.
Orang Kristen menyembah Allah yang Esa saja! Taurat jelas menyatakan: “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Ulangan 6:4).
Konsep Trinitas bukan menyatakan Allah ada tiga. Namun, Allah yang esa menyatakan diri melalui tiga pribadi dalam satu kesatuan. Masing-masing memiliki fungsi, namun tetap esa.
Istilah “Anak Allah” menjelaskan bahwa “Isa itu sesungguhnya ruh Allah dan firman Allah” (Shahih Muslim 284). Isa menjadi pernyataan Kalimatullah bagi manusia. Allah dan Firman-Nya adalah satu. Inilah Tauhid yang sebenarnya.
Anda bisa mempelajari lebih dalam mengenai topik ini pada:
Isa Al-Masih Sumber Terang
Jadi, jelas keliru jika orang Kristen disebut kafir. Karena orang Kristen yang benar adalah pengikut Isa Al-Masih yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).
Isa Al-Masih, sang Kalimatullah berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Orang-orang yang mengikuti Isa Al-Masih adalah orang-orang yang telah menerima terang kemuliaan Allah. Orang yang mengikuti jalan yang benar sehingga Allah tinggikan di atas orang kafir (Qs. 3:55).
Jadi Anda tidak perlu takut disebut kafir jika mengimani Isa. Anda justru akan mendapatkan terang kehidupan. Anda akan mendapat rahmat Allah di bumi dan akhirat. Mari mengimani Isa Al-Masih!
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut mengenai Isa Al-Masih, kami memberi Anda beberapa opsi:
- Membaca Kitab Allah dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) klik link ini.
- Menyelidiki kisah Isa Al-Masih secara terperinci dan gratis, klik di sini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik di sini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, tepatkah pemakaian kata kafir dalam konteks kebangsaan? Jelaskan jawaban Saudara.
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Al-Quran yang menyatakan salah orang Kristen disebut kafir dan bahkan sangat meninggikan pengikut Isa?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa Al-Masih yang adalah terang Allah untuk manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Al-Quran Tidak Setuju Menyebut Orang Kristen itu Kafir” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
- 5 Pertanyaan Utama Muslim Untuk Nasrani
- Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa “Nasrani Sesat”?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .