Bila Anda mendengar istilah “akhir ajal,” kira-kira apa yang ada dalam benak Anda? Misalnya bila saya memberitahu bahwa tetangga kami sampai kepada akhir ajalnya. Apakah maksudnya? Dalam artikel ini, kita akan mengetahui apa maksud dari Isa Al-Masih sampai pada akhir ajalnya di dalam Qs 3:55.
“Akhir Ajal” = Kematian!
Setiap bahasa mempunyai beberapa cara untuk menjelaskan tentang kematian. Dalam bahasa Indonesia disebut: Wafat, meninggal, meninggal dunia, berpisah, mati. Dalam bahasa Inggris orang berkata: passed away (meninggal), fell asleep (tidur), departed (pergi), expired (ambil nafas terakhir), passed on (lewat). Bahkan beberapa idiom bahasa Inggris untuk meninggal agak lucu: kicked the bucket (menendang ember), bought the farm (membeli kebun), pushing up daisies (mendorong bunga ke atas) dan bit the dust (makan debu).
Bila orang mendengarkan kata-kata atau sinonim ini, mereka pasti tahu apa yang terjadi – seorang meninggal dunia.
Isa Al-Masih Sampai Pada Akhir Ajal-Nya
Al-Quran surah 3:55 berbunyi, “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.’”
Ayat di atas dengan jelas mengatakan bahwa Isa datang kepada “akhir ajal-Nya.” Seharusnya, siapapun yang membaca ayat tersebut tidak akan bingung. Mereka akan tahu bahwa Isa Al-Masih sungguh meninggal. Ia tidak langsung diangkat ke sorga tanpa terlebih dahulu meninggal! Sayangnya hampir semua umat Muslim menolaknya. Mereka berkata Isa Al-Masih tidak mengalami kematian. Ia diangkat langsung oleh Allah ke sorga.
Mengapa Kita Harus Percaya Isa Sampai Pada Akhir Ajal-Nya?
Selain mengetahui kenaikan Isa Al-Masih ke sorga, hal yang terpenting adalah mengetahui tujuan kematian-Nya. Sebagai umat yang mengimani Isa Al-Masih, sudah seharusnya umat beragama – Islam maupun Kristen – mengerti mengapa Isa harus sampai kepada “akhir ajal-Nya.”
Kitab Suci Allah sangat jelas menuliskan. “Ia [Isa Al-Masih] adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2).
Demikianlah, tujuan Isa sampai pada “akhir ajal-Nya” adalah untuk mendamaikan manusia berdosa dengan Allah. Sehingga manusia layak menerima kembali hidup kekal di sorga Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Walau Al-Quran dengan jelas mengatakan Isa wafat, tapi mengapa umat Muslim tetap menolak fakta tersebut?
- Selain menerima “pendamaian” yang telah disediakan Isa melalui kematian-Nya. Menurut Saudara adakah cara lain agar seseorang menerima pendamaian dari Allah? Jelaskan jawaban Saudara!
- Mengapa manusia berdosa membutuhkan pertolongan dari Kalimatullah bagi keselamatan hidup kekal mereka di sorga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “QS 3:55, Isa Al-Masih Sampai Pada “Akhir Ajal-Nya””, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
Aryamsestps mengatakan
~
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16) . Kelahiran, kematian, kebangkitan & kenaikan-Nya ke sorga memberi kehidupan yang kekal bagi orang yang percaya pada-Nya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Aryamsestps,
Terimaaksih atas kekuatan yang saudara berikan bagi kita semua. Sebab kematian dan kematian Isa Al-Masih telah memberikan keselamatan dan hidup kekal bagi kita semua.Isa telah berkorban untuk melunasi semua hutang dosa manusia yang tidak akan mungkin terbayar, sekalipun dengan amal dan perbuatan baik.
~
Noni
Pengikut Isa ibn Maryam mengatakan
~
Bagaimana bisa menafsirkan Al-Quran jika tidak pernah mempelajarinya. Tafsir tidak sama dengan terjemah. Tafsir lebih luas. Demi Allah Ayat itu jelas dan sangat jelas. Isa pasti akan mengalami kematian (Akan). Tapi nanti setelah Isa membunuh dajjal.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pengikut Isa Ibn Maryam,
Kami senang bisa mempelajari Al-Quran sekalipun kami bukan ahli tafsir. Benar sekali bahwa ayat dalam Qs 3:55 sangat jelas. Bahwa Isa Al-Masih diakatakan benar-benar wafat atau menemui ajal. Namun ayat tersebut tidak mengatakan bahwa Isa akan wafat setelah membunuh dajjal, bukan?
Tidak ada keterangan waktu yang jelas dari ayat tersebut. Namun jika kita melihat fakta dan catatan sejarah, Isa Al-Masih dituliskan disalibkan, mati dan dikuburkan dan bangkit pasda hari ketiga. Hal ini juga yang tertulis dalam Kitab Injil.
~
Noni
Imdra mengatakan
~
Dalam Qs 3:55 tidak menyebutkan ajal.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Indra,
Mari kita lihat bersama :
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu…” (Qs 3:55). Dalam ayat tersebut Firman Allah menyatakan bahwa Isa akan sampai pada akhir ajalnya. Sesuai yang dinubuatkan oleh para nabi ribuan tahun sebelumnya bahwa isa Al-Masih harus disalibkan, wafat dan bangkit kembali (Yesaya 53). Artinya Isa Al-Masih benar-benar mengalami kematian.
Bagaimana menurut pendapat saudara mengenai hal ini?
~
Noni
Bertaubat mengatakan
~
Assalamualaikum,
Halo admin yang terhormat, sudah baca belum hal pengajaran sesat Matius 7? Dan baca Al-Maidah 72 berbunyi sungguh kafir orang yang mengatakan Allah itu Isa putra Maryam.
Jadi orang kafir itu kok senang sih bingung.Yang umat ditinggikan itu umat yang pertama Nabi Isa Alaisallam yang mentauhidkan Allah. Bukan kamu. Itu kalau kita anggap Yesus disalib. Kalian tetap tidak selamat kris. Mau kamu jawab baca dulu kitabmulah, kamu tidak dikenal Yesus pada hari akhir dan kamu pembuat kejahatan. Bertobatlah. Assalamualaikum.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Bertaubat,
Penjelasan yang menarik sekali. Kami bersyukur saudara mengingatkan kami untuk bertobat sebab anjuran tobat itu sangat positif. Tetapi keyakinan kami akan rahmat Allah atas kami tidak mungkin kami sangkali sebab kami hidup karenanya. Kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih sungguh suatu jaminan kekal untuk sorga yang mulia itu.
Bukan kami dan bukan Paulus yang mentuhankan Isa Al-Masih, tetapi seperti dalam Qs 3:45 jelas mengatakan Isa Al-Masih yang terkemuka di dunia dan akhirat. Siapa lagi selain Allah yang terkemuka di dunia dan akhirat, kan tidak ada lagi.
Jadi maukah saudara mengenal lebih lanjut siapakah Isa Al-Masih itu?
~
Noni
Dedi Yoga mengatakan
~
Yang terhormat Admin,
Saya sangat beruntung membaca tentang Surat Ali-Imran tersebut di atas, menambah keyakinan saya terhadap Tuhan Yesus. Saya sangat baru terima Tuhan Yesus sekitar Juli 2016 hingga sekarang. Oleh karena itu saya sangat beruntung menerima Tuhan Yesus sebagai Juru selamat saya. Tuhan Yesus memberkati.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Dedi Yoga,
Terimakasih telah memberikan membagikan pengalamannya yang indah. Kiranya iman saudara semakin bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan Allah. Juga semakin mengasihi mereka yang belum berjumpa dengan Isa Al-Masih. Kami mengundang saudara untuk membaca artikel-artikel kami lainnya. Kiranya nama Tuhan dimuliakan.
~
Noni
Daffa mengatakan
~
Kepada Admin, seharusnya anda tidak mencari kata ”ajal” di KBBI. Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab dan kata yang disinggung di sini “mutawaffika” yang anda artikan menyampaikan ajal, dan ketika ada yang menjelaskan makna kata “mutawaffika” dari konteks Arab ke Indonesia anda malah membalas dengan arti kata ajal di KBBI, Ini sangat tidak nyambung.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Daffa,
Terimakasih atas saran dan penjelasan saudara. Saudara benar, bahwa makna bahasa lekat pada konteks bahasa. Demikian juga dengan riwayat suatu peristiwa, lekat dengan konteksnya.
Riwayat kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih, adalah konteks Taurat dan Injil, konteks historis yang tercatat dalam sejarah Yahudi, Romawi dan Kristen bahkan sejarah dunia. Tetapi enam ratus tahun kemudian, seseorang yang dianggap sebagai nabi mulai membangun suatu komunitas dan mengajarkan pada pengikutnya bahwa Isa Al-Masih tidak mati disalibkan. Demikianlah umat Islam mempercayainya hingga saat ini. Apakah saudara masih percaya akan hal itu?
~
Noni