Pernyataan berikut ini sering disampaikan oleh teman-teman Muslim yang mengunjungi situs kami: “Sangat jelas Isa tidak pernah berkata dialah Tuhan dalam Al-Quran, Dia bukan Tuhan. Isa hanya utusan Tuhan”. Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Memang demikian yang tertulis dalam Kitab Suci umat Muslim (Al-Quran) surat Al-Maidah 116.
Isa Menyangkal Dia Tuhan
“. . . Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.’ Isa menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau . . .’” (Quran Surat Al-Maidah 116).
Ayat di atas adalah dasar penolakan umat Muslim akan ketuhanan Isa Al-Masih. Mereka percaya ayat tersebut disampaikan sendiri oleh Isa. Terlihat seolah-olah Isa Al-Masih hendak mengemis kepada manusia untuk dijadikan Tuhan. Sehingga Allah harus memberikan teguran dengan berdialog langsung kepada Isa.
Perkataan Isa dalam Al-Quran Surat Al-Maidah 116 Bertentangan Injil
Pernyataan Isa dalam Al-Quran Surat Al-Maidah 116 tentu bertentangan dengan wahyu Injil. Dalam satu moment, Dia mengatakan hal yang tidak pernah dikatakan oleh manusia. “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Isa Al-Masih juga memiliki kuasa yang hanya dimiliki oleh Tuhan. Bahkan Dia pernah bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:58). Dan untuk mempertegas asal usul-Nya, Ia bersabda, “. . . Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Tentu ini menjadi pertanyaan besar bagi kita, bukan? Mengapa Injil menyatakan Isa Al-Masih adalah Tuhan? Berbanding terbalik dengan Al-Quran.
Siapa yang Berkata dalam Al-Quran Surat Al-Maidah?
Al-Quran muncul kurang lebih 6 abad setelah kedatangan dan keberadaan Isa Al-Masih di dunia. Dan lagi, Al-Quran sepertinya hendak mengulang dan mempertegas status Isa Al-Masih. Al-Quran mencoba mengoreksi bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh para pengikut Isa dengan menuhankan Isa. Bukankah Al-Quran sudah sangat terlambat, jika bertahun-tahun kemudian datang dan menyangkal ke-Ilahian Isa?
Pertanyannya adalah, kapankah tepatnya pengakuan Isa dalam Quran Surat Al-Maidah 116 terjadi? Sebelum atau sesudah Muhammad lahir? Dan siapakah pendengarnya? Setidaknya ini yang perlu dijawab umat Muslim untuk membuktikan kebenaran perkataan Isa Al-Masih dalam Al-Quran.
Injil Bukti Isa Al-Masih Adalah Tuhan
Apakah Isa Al-Masih Tuhan? Sesungguhnya Ketuhanan Isa Al-Masih bukan karena pengakuan manusia. Tetapi karena hakikat Isa Al-Masih adalah Tuhan. Injil telah membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Pribadi Tuhan yang telah merendahkan diri untuk mengambil rupa dalam bentuk tubuh manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14).
Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Bukankah manusia memerlukan keselamatan dari Tuhan?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, benarkah Isa Al-Masih yang berkata-kata dalam Al-Quran atau pribadi lain? Berikan buktinya!
- Manakah yang dapat dipercaya, kesaksian Isa Al-Masih dalam Al-Quran atau dalam Injil? Jelaskan jawaban Saudara?
- Jika Isa Al-Masih sudah lama ada di sorga, adakah bukti bahwa Isa Al-Masih yang berkata dalam Qs. 5:116?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Surat Al-Maidah 116: Benarkah Isa Al-Masih Tuhan?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Terimakasih boleh ikut bergabung di sini. Saya yakin isi dari Qs 5:116 adalah tulisan manusia yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan karena tidak adanya saksi yang melihat.
Saya bingung di satu sisi isi Al-Quran wajib dipercaya tanpa boleh dibantah, tetapi isinya tidak didukung oleh bukti sejarah yang akurat. Pasti sanggahan umat Muslim adalah semua kuasa dan mukjizat Yesus atas seizin Allah.
~
Saudara Frans,
Terima kasih atas kesediaan saudara untuk bergabung pada situs Isa dan Al-Quran ini. Kami juga sependapat dengan pandangan saudara mengenai Al-Quran, khususnya Qs 5:116 yang sedang dipaparkan.
Semoga penjelasan saudara dapat memberikan bahan perenungan bagi saudara kita umat Muslim.
~
Slamet
~
Bahwasannya memang benar yang berkata dalam Al-Quran (Surat Al-Maaidah ayat 116) adalah Allah menegur pada Rasul Isa. Dan Isa tidak membentuk pribadi lain. Diri Isa yang sebenarnya adalah roh tanpa jasmani. Sampai sekarang surga masih kosong dan Roh Isa berada di tempat nikmat di Alam Barzah, bukan di Surga.
Sulit memang untuk menjelaskan hal ini. Untuk membuktikannya seseorang harus tembus pandangannya sampai ke Alam Baqa (orang harus makrifatullah), dan jika orang tidak makrifatullah maka dia tidak akan pernah bisa membuktikannya.
~
Tidak ada satupun ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih melakukan kesalahan sehingga Allah perlu menegur-Nya.
Alkitab justru mencatat bahwa baik perkataan maupun tindakan Isa Al-Masih selalu menyukakan hati Allah. Itu sebabnya Allah dari sorga berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Injil, Rasul Besar Matius 3:17).
Untuk menjelaskan kalau saat ini Isa Al-Masih di sorga, tidaklah sulit. Karena ada seorang yang bernama Stefanus telah melihat Isa di sorga dan ia berkata, “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia [Isa Al-Masih] berdiri di sebelah kanan Allah” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 7:56).
~
Slamet
~
Yang dapat dipercaya adalah yang di dalam Al-Quran yang membuktikan bahwasannya Isa bukan Tuhan. Isa adalah makhluk Tuhan dan bukan Tuhan. Tuhan berdiri sendiri dan mengendalikan seluruh alam ini.
Jika Isa adalah Tuhan mestinya tidak mengalami kematian, akan tetapi Isa tetap ada dan bisa mengendalikan alam ini jika Isa adalah Tuhan.
~
Penyangkalan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan tidak terjadi pada masa kini saja. Ketika Dia berada di bumi pada abad 1, hampir semua umat beragama menolak tentang keilahian-Nya. Dan untuk mengatasi penolakan ini Isa Al-Masih berkata: “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:58).
Melalui ayat ini kita mengerti bahwa Isa Al-Masih menjelaskan kalau diri-Nya adalah kekal karena Tuhan itu kekal.
Ketika Isa Al-Masih mati, yang mati adalah tubuh-Nya, sedangkan keilahian-Nya tidak mati. Oleh karena itu Dia sanggup memelihara alam semesta.
“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” (Injil, Surat Ibrani 1:3).
~
Slamet
~
Saudara Nasrani,
Bukankah anda sendiri yang mengatakan bahwa Yesus adalah Alfa dan Omega. Artinya Yesus secara Roh bersifat unlimited (tidak dibatasi ruang dan waktu). Yesus sudah berbicara kepada Tuhan dan tahu apa yang akan terjadi sebelum Dia ada dan sebelum hal itu terjadi. Anda mengatakan Yesus adalah Alpha dan Omega, tetapi anda sendiri tidak memahami apa artinya.
~
Orang Kristen tidak pernah mentabiskan bahwa Isa Al-Masih adalah Alfa dan Omega. Kata “Alfa” dan “Omega” adalah sebuah sebutan nama diri yang digunakan oleh Isa Al-Masih ketika Yohanes mendapatkan penglihatan di Pulau Patmos. “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang” (Injil, Surat Wahyu 1:8).
Arti kata Alfa dan Omega, istilah yang mengacu pada huruf alfabet Yunani yang pertama dan terakhir, sangat mudah kita pahami. Seperti huruf A dan Z, Alfa dan Omega juga berarti huruf “pertama” dan “terakhir”. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memahami konsep ini dengan mudah. Sesuatu dimulaidan diakhiri.
Namun tidak demikian dengan kata Alfa dan Omega yang tercantum dalam Kitab Suci Allah. Dua kata yang digunakan oleh Isa Al-Masih menggambarkan tentang ketuhanan-Nya. Sebagai Sang Alfa, Isa Al-Masih tidak memiliki awal. Dia telah ada sebelum semuanya ada dan sebelum dunia ini dijadikan.
Dan Sang Omega, seperti yang kita ketahui, Dia bukanlah “yang akhir”. Dia akan terus hidup di masa mendatang yang kekal dan tanpa akhir. “Yesus Kristus tetap sama, baik dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya” (Injil, Surat Ibrani 13:8).
~
Slamet
~
Jawaban no. 2
Saya lebih percaya Injil karena pengikut-pengikut Isa Al-Masih lebih mengerti dan mengenal akan Dia ,dibandingkan lainnya.
Al-Quran dibuat 800 tahun sesudah Injil, dan isi Al-Quran itu sebenarnya adalah “copy-an” dari Alkitab yang isinya diputar balikkan.
~
Orang Kristen atau pengikut Isa Al-Masih jelas mempercayai dan menyembah Isa Al-Masih sebagai Tuhan karena ini yang diajarkan dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi dan Injil.
Sebenarnya di dalam Al-Quran juga ada ayat-ayat yang menunjukkan tentang keilahian Isa Al-Masih. Misalnya, Isa Al-Masih adalah “seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
Pernyataan ini didukung oleh ayat dalam Injil. “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus” (Kisah Para Rasul 4:30).
Jika kita menyelidiki Al-Quran maupun Alkitab, kita akan melihat bahwa semua nabi lain pernah berdosa. Isa Al-Masih adalah satu-satunya nabi yang tidak pernah berdosa. Dan Hanya Allah yang tidak berdosa! Kesimpulannya: Isa Al-Masih adalah Tuhan karena Ia juga tidak pernah berdosa.
~
Slamet
~
Saya adalah umat Muslim. Saya menjalankan sholat, shunnah nabi, hadist, dan Al-Quran tetapi saya masih bingung. Mengapa Allah kita sangat kejam dan kita tiap hari mendoakan nabi kita serta keturunannya agar masuk surga? Bukankah seharusnya dia yang membawa kita ke surga. Terimakasih saya boleh bergabung di forum ini.
~
Sekalipun seorang Mukmin menjalankan amal dan ibadah, sebenarnya tetap saja ia tidak dapat menjamin kepastian keselamatan.
Allah maupun nabi Muhammad juga tidak menjamin umat Muslim masuk sorga karena amal dan ibadah mereka. “Amal saleh seseorang diantara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga dan tidak dapat menjauhkannya dari azab api neraka dan tidak pula aku, kecuali dengan rahmat Allah” (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528).
Sebaliknya Isa Al-Masih berjanji kepada setiap orang bahwa Allah akan menghapus dan mengampuni dosa mereka. Apabila mereka tidak mengandalkan ibadah dan amal untuk keselamatan, melainkan bersandar penuh pada pengorbanan Isa Al-Masih yang sempurna.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
~
Slamet
~
“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Injil, Rasul Besar Matius 10:32-34).
~
Saudara Ponari,
Terimakasih untuk ayat-ayat Firman Allah, yang saudara sampaikan.
Namun kami senang apabila saudara mengirimkan komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut saudara, benarkah Isa Al-Masih yang berkata-kata dalam Al-Quran atau pribadi lain? Berikan buktinya!
2. Manakah yang dapat dipercaya, kesaksian Isa Al-Masih dalam Al-Quran atau dalam Injil? Jelaskan jawaban saudara?
3. Jika Isa Al-Masih sudah lama ada di sorga, adakah bukti bahwa Isa Al-Masih yang berkata dalam Qs 5:116?
Demikian, harap maklum.
~
Slamet
~
Saudaraku umat Kristen yakin jika Yesus itu Tuhan.
Rasul Besar Matius dalam pembukaan Perjanjian Baru nya menuliskan silsilah Yesus. Sudah pasti kan kalau Rasul Besar Matius menulisnya berdasarkan inspirasi dari Roh Kudus.
Malah silsilahnya diinspirasikan dengan sangat rinci. Namun silsilah itu dirunut dari jalur ayahnya, Yusuf suami dari Maria. Padahal Yusuf bukan ayah biologis Yesus. Silsilah biasanya diperlukan oleh manusia makhluk selainnya sepertinya tidak memerlukan silsilah. Apalagi Tuhan.
Bagaimana menjelaskan ini? Bukankah malah Al Quran yang konsisten menyebut Isa anak dari Maryam?
~
Saudara Muhtadi,
Sebenarnya kami senang apabila saudara memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel “QS 5:116, Benarkah Merupakan Pernyataan Isa Al-Masih?”
Injil Rasul Besar Matius menuliskan silsilah bahwa Isa adalah keturunan Daud yang sah dengan merunut garis keturunan Yusuf yang berasal dari keluarga Daud. Walaupun Isa Al-Masih dikandung oleh Roh Kudus, secara resmi Dia tetap dicatat sebagai anak Yusuf sebagaimana kebiasaan Yahudi ketika itu. Dan menurut hukum, Dia adalah anak Daud.
Karena Allah sudah berjanji bahwa Mesias akan menjadi keturunan Abraham dan Daud. Oleh karena itu Rasul Besar Matius merunut silsilah Isa sampai ke kedua tokoh ini. Dan untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Isa mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.
“Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu” (Injil, Rasul Lukas 1:69).
~
Slamet
~
Saudaraku Slamet,
QS 5:116 adalah Firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril. Firman itu terpateri dalam hati Nabi Muhammad kemudian disampaikan kepada kaumnya dan bersama dengan firman lainnya kemudian dibukukan sebagai Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam Al-Quran memang tidak tertulis bagaimana ayat itu sampai kepada Nabi Muhammad.
Bagaimana ayat itu sampai kepada Nabi Muhammad, ada asbabun nuzul (sebab turunnya ), itu bisa diketahui dari hadis. Kapankah Isa putera Maryam mengatakan hal itu? Sudah tentu itu dikatakannya kepada umatnya sewaktu Isa masih hidup di dunia.
Bukankah Isa putera Maryam mengatakan: “Hukum yang utama, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” Masihkah diperlukan penjelasan lagi?
~
Jelas umat Kristen tidak percaya akan adanya tiga Allah. Umat Kristen menyembah Allah yang esa, sebagaimana ajaran Isa Al-Masih.
“Jawab Yesus: ‘Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa'” (Injil, Rasul Markus 12:29).
Umat Kristen juga tidak pernah mengangkat Maryam sebagai Tuhan. Karena Maryam adalah orang berdosa yang memerlukan Juruselamat. “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (Injil, Rasul Lukas 1:46-47).
Oleh karena itu, tidaklah salah bila ada orang yang membaca Al-Quran kemudian ia bertanya, “Dari mana ide palsu ini datang?” Jelas ini tidak datang dari Allah!
Tampaknya ada seorang yang kurang mengerti tentang kepercayaan umat Kristen, kemudian memberikan informasi salah pada nabi Muhammad.
~
Slamet
~
[quote name=”Mohammad Izal”]~
Saya adalah umat Muslim. Saya menjalankan sholat, shunnah nabi, hadist, dan Al-Quran tetapi saya masih bingung. Mengapa Allah kita sangat kejam dan kita tiap hari mendoakan nabi kita serta keturunannya agar masuk surga? Bukankah seharusnya dia yang membawa kita ke surga. Terimakasih saya boleh bergabung di forum ini.[/quote]
Mohammad Izal, mohon dipikirkan lagi karena pertanyaan anda tidak masuk akal.
Saat nabi-nabi mengajar umatnya, ia sudah mengorbankan diri, waktu, tenaga, pikiran, harta, keluarga, dan lain-lain. Dan melalui ajarannya itu juga nabi membawa umatnya agar bisa ke surga.
Terlalu gila kalau berpikir cara nabi “membawa” umatnya ke surga itu seperti supir bus, mengajak umatnya naik lalu diantarkan ke surga, dan gratis pula.
~
Jelas, seorang nabi yang memerlukan doa dari umatnya, tidak dapat disebut sebagai Juruselamat. Sebab, bagaimana mungkin seseorang yang keselamatannya saja belum pasti, dapat menyelamatkan pengikutnya?
Isa Al-Masih adalah Juruselamat. Dia tidak memerlukan doa pengikut-Nya agar selamat. Justru Dia berdoa dan juga memberikan keselamatan sorgawi bagi para pengikut-Nya.
Isa Al-Masih berkata: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Memang berita keselamatan melalui kematian Isa Al-Masih dianggap sebagian orang sebagai suatu kebodohan. “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (Injil, Surat 1 Korintus 1:18).
~
Slamet
~
Assalammualaikum wr. wb.
Apa di Alkitab, Yesus pernah bilang “Akulah Tuhan?”
“Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29).
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 12:28).
Dari kutipan ayat tersebut tidak ada yang mengatakan atau mengartikan kesetaraan Yesus dengan Bapa.
~
Kami setuju dengan saudara bahwa ayat-ayat Alkitab yang saudara tuliskan ini tidak dapat dijadikan petunjuk tentang keilahian Isa Al-Masih.
Sebenarnya apabila saudara bersedia membaca Alkitab dengan teliti dan jujur, saudara akan menemukan banyak ayat-ayat yang membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Misalnya, “…Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
Slamet
~
Menurut Injil dengan adanya Isa turun ke dunia untuk menebus dosa manusia, berarti apakah umat manusia akan masuk surga?
~
Saudara Al Fasy,
~
Kitab Suci menuliskan bahwa Allah menghendaki supaya setiap umat manusia dapat diselamatkan dan tidak binasa dalam neraka. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat”(Injil, Surat 2 Petrus 3:9).
Namun Allah tidak pernah memaksa manusia untuk mempercayai firman-Nya maupun melakukan kehendak-Nya. Karena Allah menghargai kehendak manusia.
Jadi, Allah hanya mengijinkan seseorang masuk sorga, apabila orang tersebut percaya pada Isa Al-Masih. “Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia menganugerahkan Sang Anak yang tunggal itu, supaya setiap orang yang percaya kepada Sang Anak tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:30-33).
Sudah sangat jelas tidak bisa diperdebatkan lagi status nabi Isa AS!
~
Saudara Hamba Allah,
Kami sependapat dengan ayat Al-Quran yang saudara sampaikan bahwa Isa Al-Masih sebagai utusan Allah, Dia tidak sombong. Karena dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih juga mengatakan demikian. “Dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Injil Rasul Besar Matius 11:29).
Oleh karena itu sebagai pribadi yang rendah hati tidaklah mungkin Isa Al-Masih berani berkata:“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah” (Qs 5:116), bukan?
~
Slamet
~
[quote name=”hamba allah”]Karena ada seorang yang bernama Stefanus telah melihat Isa di sorga dan ia berkata, “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia [Isa Al-Masih] berdiri di sebelah kanan Allah” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 7:56).
~
Slamet[/quote]
“Berdiri di sebelah kanan Allah” kalimat itu sudah sangat menjelaskan kedudukan Nabi Isa AS bahwa sesungguhnya Dia bukan Tuhan seperti kalian maksud, Dia hanyalah nabi/rasul yang diberikan kelebihan/mujizat. Allah tidak beranak atau diperanakkan. Maha Suci Allah.[/quote]
~
Makna istilah ‘berdiri di sebelah kanan Allah Bapa’ tidak terbatas dengan pengertian hurufiah. Karena istilah tersebut mempunyai arti yang lebih luas.
Kalaupun Isa Al-Masih dikatakan ‘berdiri’ di sebelah kanan Allah, karena Dia sebagai ‘pribadi yang terkemuka di dunia dan di akhirat’ tinggal bersama-sama Allah dan mempunyai kuasa seperti yang dimiliki oleh Allah.
Dengan kata lain, Isa Al-Masih yang berasal dari sorga tentunya kembali ke sorga. “Ia datang dari Allah serta harus kembali kepada Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes13:3).
~
Slamet
~
Sepertinya para saudara-saudara Muslim banyak yang sengaja menghindari konteks Qs 5:116. Saya perhatikan hanya saudara Muhtadi Thoeplik yang mencoba menerangkan dengan dalil semampunya. Itupun awalnya beliau mulai dari luar konteks dulu.
Saudara Muhtadi berkata, “QS 5:116 adalah Firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.” Jadi mungkin ilustrasinya dialognya, “Hai muhammad, Allah pernah bertanya kepada Isa, “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia,…?”
Sesibuk itukah Allah yg maha hadir sehingga Firman yg kritis seperti itu tidak dapat dikatakan langsung kepada nabi besar?
~
Saudara 777 Child,
Kami menyampaikan terima kasih untuk komentar saudara. Kami menghargai dengan komentar kritis saudara. Semoga saudara-saudara yang lain bersedia memberikan tanggapan tentang ayat Qs 5:116 ini.
~
Slamet
~
Siapa yang berkata dalam Al-Quran (Qs 5:116)?
Jawab: Silakan baca dari Qs 5:110-120. Di sini jelas sekali semua adalah perkataan Allah bukan Muhammad. Muhammad hanya bertugas menyampaikan ayat-ayat ini tentang percakapan Isa dengan Allah. Sama seperti Injil, Al-Quran juga punya cerita para nabi. Dalam ayat-ayat ini lah Allah menceritakan kembali kejadian-kejadian di zaman nabi Isa AS. Jadi ayat-ayat ini turun di zaman nabi Muhammad yang menceritakan umat di zaman nabi Isa.
Jawaban kapan pengakuan Nabi Isa “Sembahlah Allah Tuhanku dan juga Tuhanmu”(Qs 5:117) adalah di zaman nabi Isa. Sebelum Muhammad lahir. Pendengarnya? Ini percakapan Isa dan Allah, tentunya agar bisa jadi referensi umat manusia. Sekali lagi ‘jangan menafsirkan Al-Quran seperti menafsirkan Injil.
~
Saudara Rose,
Jauh sebelum Al-Quran ada, dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih mengaku bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Dan hanya melalui pribadi-Nya saja manusia dapat melihat sifat-sifat Allah yang tidak kelihatan:“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
Kitab Suci Injil juga menyatakan ketika Allah di sorga mendengar pengakuan Isa Al-Masih ini, Allah tidak pernah menegur-Nya. Sebaliknya Allah justru berkenan kepada pribadi Isa Al-Masih. “Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” (Injil, Rasul Markus 9:7)
Namun enam ratus tahun setelah Isa Al-Masih kembali ke sorga, baru muncul sebuah teguran dari makhluk yang bernama Jibril mengatakan:“Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” (Qs 5:116). Aneh bukan?
~
Slamet
~
Injil membuktikan Isa Al-Masih bukanTuhan:
“Sebab Bapa lebih besar dari pada Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29; 14:28).
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah”(Injil, Rasul Besar Matius 12:28).
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah” (Injil, Rasul Lukas 11:20).
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar. Dan penghakimanKu adil, sebab Aku tidak menuruti kehendaKu, melainkan kehendak Dia yang mengutusKu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30).
Jelas Yesus tidak bisa berbuat apa-apa menurut kehendak-Nya, melainkan ada campur tangan Tuhan. Orang yang mengakui ketidakmampuannya, melainkan semua berasal dari Tuhan adalah Muslim. Jadi Yesus Muslim. Dia percaya Allah dan tidak ada yang menyamainya.
~
Saudara Rose,
Terima kasih untuk ayat-ayat yang saudara sampaikan. Namun saudara perlu mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang hidup. Sehingga hanya dengan mengatakan “kun fayakun” atau “jadilah” Isa Al-Masih melakukan mujizat-Nya.
Mari kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
“Isa Al-Masih menjamah mata mereka (yang buta) sambil berkata: “JADILAH kepadamu menurut imanmu” Maka meleklah mata mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 9:29).
“Maka Isa Al-Masih menjawab dan berkata kepadanya: ‘Hai ibu, besar imanmu, maka JADILAH kepadamu seperti yang kau kehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh” (Injil, Rasul Besar Matius 15:18).
“Lalu Isa Al-Masih mengulurkan tangan-Nya. Menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, JADILAH engkau tahir” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya” (Injil, Rasul Lukas 5:13).
~
Slamet
[quote name=”Staff Isa dan Al-Quran”]~
Saudara Rose,
Jauh sebelum Al-Quran ada, dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih mengaku bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Dan hanya melalui pribadi-Nya saja manusia dapat melihat sifat-sifat Allah yang tidak kelihatan:“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
[/quote]
Tapi tidak ada ayat yang secara gamblang dalam Injil yang mengatakan ‘Saya Yesus Tuhan-mu maka sembahlah aku’ atau semacamnya. Jadi sangat jelas bahwa Yesus dan Allah terpisah. Yesus hnyalah media untuk menyampaikan ayat-ayat Allah sama seperti Muhammad.
~
Saudara Rose,
Walaupun dalam Kitab Suci Allah, Isa Al-Masih tidak pernah berkata:”Aku adalah Yesus Tuhan-mu maka sembahlah Aku!” Namun ada cukup banyak ayat yang menunjukkan keilahian Isa Al-Masih. Misalnya, Isa Al-Masih berkata: “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Rasul Besar Yohanes 13:13 ). Dan lagi Isa Al-Masih berkata: “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Jelas dari dua ayat itu saja kita bisa mengerti apa maksud Isa Al-Masih mengatakan hal itu. Tidak mungkin Isa Al-Masih mengaku diri Tuhan jika Dia bukan Tuhan. Dan tidak mungkin Isa Al-Masih berdusta. Mungkinkah seorang pendusta mengadakan mujizat, tidak mungkin bukan?
~
Slamet
~
Injil, Rasul Besar Yohannes 14:1-14 jelas menceritakan Yesus sama dengan Muhammad (utusan/pemberi petunjuk jalan ke surga).
“Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohannes 14:5-6).
Dan Injil Rasul Besar Yohanes 14:9 sebenarnya, bukan berarti yang lihat Yesus sama dengan melihat Allah. Tapi melihat Allah melalui mukjizat kenabian Isa AS. Sekali lagi, ayat-ayat ini sama dengan apa kami Muslim yakini bahwa Isa adal nabi sebagaimana Muhammad.
~
Saudara Rose,
Walaupun Isa Al-Masih dan Muhammad disebut sebagai utusan Allah, namun keduanya tidak sama.
Isa Al-Masih dapat melakukan mujizat, sedangkan Muhammad tidak dilengkapi mujizat. Muhammad hanya berkata, “Sesungguhnya mu’jizat-mu’jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku [Muhammad] hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50).
Isa Al-Masih sedang membangun kerajaan rohani yakni kerjaan surgawi, Jawab Isa AL-Masih: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:36). Sedangkan Muhammad membangun kerajaan dunia (kerajaaan fisik) melalui agama Islam.
Selain itu Isa Al-Masih adalah jalan ke sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Sedangkan Muhammad hanyalah penunjuk jalan. “Sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus” (Qs 42:52).
~
Slamet
~
Diskusi ini tidak akan pernah ada habisnya sebagaimana di web & blog lainnya. Saya menemukan adanya ‘efek doktrinisasi’, ketika kita sudah terdoktrin dengan ideologi tertentu akan sangat susah mengubahnya. Jadi ada baiknya kalau belajar Al-Quran dan Injil kita mulai dengan namanya ‘gelas kosong’.
Saya sendiri pernah terdoktrin dengan Al-Quran oleh gerakan ekstrimist Islam ‘bawah tanah’. Cara tafsir Al-Quran sama dengan bagaimana saudara-saudara Kristen menafsirkan Injil, sepotong-sepotong bahkan ibadah dalam Islam sebagaimana biasanya menjadi tidak wajib.
Saya bukan Islam yang taat tapi ke-esaan Tuhan itu sudah mutlak. Menurut saya dari pencarian Tuhan di kitab-kitab agama lain, hanya Islam yang paling dekat ajarannya dengan definisi Tuhan yang saya pahami.
~
Saudara Rose,
Memang benar bahwa doktrin agama itu dapat membelenggu pikiran kita. Oleh karena itu melalui situs ini, kami tidak memberitakan tentang doktrin agama Kristen. Kami justru mengabarkan berita sukacita di dalam Injil. Dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih menjanjikan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Isa Al-Masih berkata:“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:31-32). Artinya apabila kita percaya pada Isa Al-Masih dan firman-Nya maka kita sungguh-sungguh akan dimerdekakan dari perbudakan dosa dan kematian kekal.
Bagaimana dengan saudara? Apabila saudara menginginkan kemerdekaan dari kebinasaan kekal, terimalah Isa Al-Masih sebagai Juruselamat!
~
Slamet