• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:110 > Al-Quran Atau Alkitab, Sumber Sahih Tentang Isa Al-Masih?

Al-Quran Atau Alkitab, Sumber Sahih Tentang Isa Al-Masih?

11 Juli 2016 oleh Web Administrator 181 Komentar

alkitab alquranTeman Muslimku setuju, ketika saya katakan bahwa sumber untuk mengenal Muhammad, adalah Al-Quran, Hadis dan Sirat Muhammad. Dia juga setuju bahwa untuk mengenal Isa Al-Masih, haruslah dari sumber sahih, Alkitab, bukan Al-Quran.  Al-Quran Atau Alkitab, manakah sumber sahih tentang Isa Al-Masih?

Kesaksian Al-Quran atau Injil Lebih Dekat dengan Kehidupan Isa?

Isa Al-Masih “ . . . adalah Firman; . . . dan Firman itu adalah Allah“ (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Ia turun  ke dunia pada tahun 1-33 masehi. Para Rasul mencatat kehidupan Isa Al-Masih dalam Injil sekitar tahun 80 masehi. Jadi sekitar 50 tahun setelah kehidupan Isa Al-Masih.

Sedangkan Al-Quran ditulis tahun 625M, yaitu sekitar 600 tahun dari kehidupan Isa Al-Masih. Manakah yang lebih bisa dipercaya catatannya?

Muhammad atau Murid-murid Isa Yang Bertemu Isa Al-Masih?

Muhammad hidup tahun 625M. Ia tidak pernah bertemu dengan Isa Al-Masih. Sebaliknya, sebagian penulis Injil hidup tidak lama setelah Isa Al-Masih. Bahkan Rasul Besar Matius, Yohanes, Yakobus, Petrus belajar langsung dari Isa Al-Masih. Tentu catatan mereka lebih akurat, bukan?

Al-Quran dan Kisah Isa Al-Masih Palsu/Injil Palsu

Qs 5:110 adalah contoh Isa Al-Masih dalam Al-Quran. Isa “. . . dapat berbicara . . . di waktu masih dalam buaian . . . kamu membentuk dari tanah . . . berupa burung . . . kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung . . .” (Qs 5:110). Sumber ayat ini adalah “Injil Masa Kecil,” yaitu injil palsu tertulis tahun 140-180M. Dan penulisnya bukanlah Rasul-rasul Isa Al-Masih, sebelum tahun 100 M.

Dapatkah kita mempercayai Al-Quran adalah wahyu Allah, jika Isa Al-Masih dalam Al-Quran berasal dari injil palsu?  Jadi apakah benar Al-Quran adalah sumber sahih tentang Isa Al-Masih?

Kitab 10Isa Al-Masih Pusat Wahyu Allah

Kitab Taurat, Zabur dan Kitab Para Nabi (Perjanjian Lama) menubuatkan Isa Al-Masih. Sedangkan Injil dan wahyu kepada Para Rasul (Perjanjian Baru) menggenapinya. Allah yang mewahyukan juga menjaga Alkitab dari pemalsuan.

Allah menubuatkan penyaliban Isa Al-Masih 700 tahun sebelumnya. “ . . .  dia [Isa Al-Masih] diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, . . .” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53: 5).

Nubuat ini tergenapi dalam Injil ketika Isa mati tersalib, bangkit dari kematian dan naik ke sorga.Tujuannya untuk memberikan pengampunan dosa dan hidup yang kekal kepada orang yang percaya kepada-Nya.

Mengapa Memakai Ayat Al-Quran?

Kalau Al-Quran bukan sumber sahih tentang Isa Al-Masih, mengapa memakai ayat-ayat Al-Quran tentang Isa Al-Masih? Meskipun tidak memercayai isi Al-Quran, kami memakainya sebagai sarana agar kaum Muslim berlajar tentang Isa Al-Masih dari sumber sahih, yaitu Injil Allah.

Jika Anda ingin mengenal Isa Al-Masih secara benar, belajarlah dari Injil Allah.


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa Injil Allah dan bukan Al-Quran sumber sahih tentang Isa Al-Masih?
  2. Jelaskanlah hubungan Kitab Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi (Perjanjian Lama) dengan Injil Allah  dan Wahyu Allah kepada para Rasul (Perjanjian Baru) berkaitan tentang Isa Al-Masih
  3. Bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap Injil Allah/Alkitab? Berikan alasannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.  Atau SMS/WA ke: 081281000718.

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Maidah 5:110 Ditag dengan:Al-Quran, Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. Malikul Kudus mengatakan

    20 Agustus 2016 pada 10:51 am

    ~
    Sdr Slamet yang baik,

    Tentunya anda sudah mendengar bahwa ayat ini diperdebatkan karena para Teolog Barat yang obyektif seperti Robert Funk, seorang Profesor ilmu Perjanjian Baru dari Universitas Harvard. Dalam buku “The Five Gospels”, Hugh J. Sconfield (nominator nobel) dan yang lainnya, sepakat mengakui bahwa Injil Rasul Besar Matius 28:19 adalah palsu.

    Seharusnya Injil Rasul Besar Matius pasal 28 berakhir sampai dengan ayat 15 yang berbunyi: “Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini”. Ayat inilah penutup Injil Rasul Besar Matius 28 yang mana pada ayat 15 yang berbunyi “Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini” menjadi ceritera selama puluhan tahun.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 September 2016 pada 7:56 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Tuduhan yang mengatakan bahwa teks Injil Rasul Besar Matius 28:19 adalah tambahan dari gereja adalah salah. Karena tuduhan ini tidak dapat dipertanggung-jawabkan, yang menandakan ketidaktahuan atau ketidakjujuran.

      Teks Injil Rasul Besar Matius 28:19 adalah asli, karena Isa Al-Masih sendiri berjanji untuk melindungi umat-Nya. “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
      ~
      Slamet

  2. anto mengatakan

    3 September 2016 pada 10:52 pm

    ~
    Matius, Markus Lukas dan Yohanes adalah rasul-rasul dan murid yang mengiringi, melihat dengan mata kepala sendiri semua pristiwa yang dilakukan Yesus. Juga pristiwa penyaliban-Nya, kebangkitan-Nya, dan naik ke atas/ Sorga. Mereka adalah saksi yang dipercaya.

    Isa Al-Masih perintahkan mereka menjada saksi, maka Injil Matius Markus Lukas dan Yohanes mereka tulis. Dalam perjalanan Kekristenan lebih 150 tahun kemudian muncul orang menulis kisah masa kecil, dimana penulis hanya berasumsi, tidak pernah bersama Isa Al-Masih. Jelas tidak diterima karena itu namanya palsu. Jadi Injil yang sahih ditulis oleh orang yang ada hadir dalam pristiwa Injil diberitakan Isa Al-Masih dan diberi mandat langsung oleh Isa sendiri.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 September 2016 pada 3:40 am

      ~
      Saudara Anto,

      Rasul Besar Matius dan Rasul Besar Yohanes adalah murid Isa Al-Masih. Mereka adalah saksi mata dan penulis kisah hidup Isa Al-Masih. Rasul Besar Matius adalah penulis Injil Matius sedangkan Rasul Besar Yohanes menulis Injil Yohanes.

      Dan Yohanes Pembaptis tidak menulis Injil, ia adalah orang yang merintis bagi kedatangan Juruselamat, Isa Al-Masih. Yohanes Pembaptis adalah orang yang berseru-seru di padang gurun: “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Injil, Rasul Lukas 3:4).

      Oleh karena itu apabila ada orang lain yang menulis masa kecil Isa Al-Masih, setelah berabad-abad kemudian, tentunya ia penulis palsu.
      ~
      Slamet

  3. Malikul Kudus mengatakan

    4 September 2016 pada 8:59 am

    ~
    Sdr Anto,

    Setelah saya baca, saya tidak melihat ada nama Markus dalam 12 murid langsung Yesus, Lukas juga bukan murid langsung, dan dalam kitab Yohanes, tidak disebutkan nama Yohanes sebagai muridnya, Matius yg disebutkan dalam kitab Matius, bukanlah penulis kitab, coba anda baca secara teliti dan tulis sendiri nama murid langsung berdasarkan kitabnya.

    Perhatikan bahasa penjelasannya yang menggunakan kata “mereka”, “murid-muridnya”, itu bukanlah karakter seorang penulis langsung, seharusnya menggunakan kata “kami, kita”
    Injil yang anda pegang masih dalam proses perbaikan oleh para ahli kitab, jadi kesahihannya perlu diuji, termasuk oleh para profesor Kristen tersebut.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 September 2016 pada 4:00 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Tidak semua penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Yaitu sudut pandang yang menggunakan kata ganti seperti “Aku” ataupun “Kami” pada tokoh utama cerita. Dalam sudut pandang ini penulis atau pembuat cerita seolah-olah terlibat dalam ceritanya dan dia sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita.

      Tetapi ada penulis yang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut ”Dia”, Dan narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh ”Dia” tersebut. Narator mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu (omniscient).

      Semoga bemanfaat bagi saudara
      ~
      Slamet

  4. Malikul Kudus mengatakan

    21 September 2016 pada 9:44 am

    ~
    Saudara Slamet,

    Terima kasih atas dugaan anda, saya tidak pernah baca tulisan yang menggunakan teori anda. Terlihat sekali penulis bukan murid langsung Yesus, karena namanya tidak disebutkan dalam Injil. Yang saya tahu Markus adalah murid Petrus, maaf kalau salah.

    Selain itu Yesus juga punya Injil sendiri, perhatikan ayat berikut:
    Injil, Rasul Lukas 20:1, “Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil.”

    Injil, Rasul Markus 1:14, “Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,”

    Injil, Rasul Besar Matius 4:23, “Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah
    Yesus terpisah dengan Injil.”

    Injil, Rasul Markus 8:35, “…barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil.”

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 9:20 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Yang jelas istilah “Injil” dan “Kitab Injil” adalah dua hal yang berbeda. Injil artinya kabar baik, sedangkan Kitab Injil adalah Kitab yang menuliskan tentang kabar baik mengenai kisah Yesus Kristus.
      Dalam Alkitab terdapat 4 Injil, yang ditulis oleh para rasul Yesus Kristus yaitu: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, .

      Jadi ketika Kitab Injil Matius menuliskan Yesus “memberitakan Injil” artinya Yesus “memberitakan Kabar Baik”. Jikalau masih binggung, Saudara boleh saja mengganti terjemahan di atas, (kata Injil diganti dengan kata “Kabar-Baik”).

      Misanya, dalam Injil Rasul Lukas :20, “Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil [Kabar Baik].”
      ~
      Slamet

  5. Anto mengatakan

    25 September 2016 pada 4:55 am

    ~
    Saudara Malikul..

    Baiklah kita bahas sebutan Rasul yaitu 12 orang yang dipilih langsung, Petrus, Yohanes, Yakobus, Andreas, dan seterusnya.

    Sebutan murid waktu itu, yang melihat langsung pelayanan tanda mujizat dan perkataan Isa Al-Masih dan menjadi percaya dan senang/selalu hadir dimana Isa Al-Masih melayani. Contoh: Orang Farisi Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:38).

    Pelayanan 3,5 tahun, Penyaliban, Kebangkitan dan Naik ke atas/Surga itu membuat orang Yahudi, Yunani dan bangsa bangsa lain banyak menjadi percaya pada Dia adalah Mesias, semua disebut murid. Mereka semua bersekutu, berdoa dengan para Rasul dan murid yang berpendidikan Lukas dan Markus. Mereka menulis tentang kisah hidup Yesus. Tulisan mereka tidak ada yang bertolak belakang tapi saling melengkapi.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 9:54 am

      ~
      Saudara Anto,

      Terima kasih atas komentar saudara, semoga penjelasan saudara dapat memberikan pencerahan bagi saudara Malikul Kudus.
      ~
      Slamet

  6. Malikul Kudus mengatakan

    25 September 2016 pada 1:00 pm

    ~
    Saudara Anto,
    Murid-murid di Injil Matius dan Markus adalah 1. Simon Petrus, 2. Andreas, 3. Filipus, 4. Tomas, 5. Yudas Iskariot, 6. Bartolomeus, 7. Simon orang Zelot, 8. Matius pemungut cukai, 9. Yakobus anak Alfeus, 10.Yakobus anak Zebedeus, 11. Yohanes, 12. Tadeus

    Sedangkan dalam Injil Lukas, 11 namanya sama, tidak ada Tadeus tapi Yudas anak Yakobus. Dan Injil Yohanes :1 sampai dengan 5 adalah sama
    6. Natanael
    7. Nikodemus
    8. Yudas, yang bukan Iskariot
    9. Yusuf dari Arimatea
    10 dan 11 anak2 Zebedeus (Yakobus dan Yohanes)
    12. Murid yang dikasihi Yesus. (Bisa Markus, Matius atau Lukas, bukan ?)
    Kenapa bisa beda? Dalam setiap “Injil” tidak ada istilah rasul, yang ada ke 12 murid.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 9:48 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Orang Kristen jelas mengetahui siapakah murid yang dikasihi Yesus Kristus itu . Mari kita perhatikan penjelasan Kitab Injil Yohanes. “Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya” (Injil, Rasul Yohanes 13:23)

      “Murid yang dikasihiNya”, menduduki tempat di sebelah Yesus Kristus. Karena itu ia dapat bersandar pada dada sang Juruselamat mengingat posisi berbaring miring dengan bertumpu pada satu siku tangan yang biasa dipakai. Maka kepada murid yang dikasihiNya inilah Maria ibu Yesus ini dipercayakan (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:26-27).

      Jadi Murid yang dikasihi Yesus bukanlah Matius, atau Lukas melainkan Yohanes. Dan sebutan “murid yang dikasihi Yesus” yang dikenakan pada Yohanes ini tidak menjadi masalah.
      ~
      Slamet

  7. Malikul kudus mengatakan

    16 Oktober 2016 pada 6:01 am

    ~
    Saudara Anto,

    Anda dan anggota admin ISA ingin merubah logika saya mengenai ketuhanan yang sangat tunggal, menjadi ketuhanan Yesus. Tapi anda hanya mengandalkan perkataan para ahli gereja seperti berikut:

    Semua Ahli Theologia tahu penulis Injil Yohanes adalah Rasul Yohanes, Saya membaca beberapa buku karangan orang-orang gereja, dan sebetulnya sejak awal sejarah Kristen sampai saat ini masih terjadi pertentangan antar mereka, salah satu buktinya sebetulnya dalam Kristen sendiri ada kelompok unitarian yang percaya Yesus adalah manusia

    Juga ada yang meragukan Injil Yohanes, berarti tidak semua ahli theologi percaya Yohanes adalah penulis bukunya. Sebaiknya keyakinan anda harus didukung dengan yang sahih, Injil Yohanes bukan Injil Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 10:32 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Sebenarnya alasan utama dari Saudara menolak keotentikan Injil Yohanes adalah karena Yohanes telah dengan begitu jelasnya menyatakan ke-llahan Yesus Sang Penebus sebagai pusat dan inti narasi Injilnya. Bagi kami hal itu tidak menjadi masalah.

      Juga tidak ada seorang yang sungguh Kristen menolak keilahian Isa Al-Masih, walaupun banyak bidat Kristen, termasuk saudara yang sampai saat ini menolak hal tersebut. Namun kami tetap berdoa dan berharap pada Allah, agar saudara dapat mengenal Isa Al-Masih secara utuh dan lengkap.

      “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati” (Injil, Surat Filipi 3:10-11).
      ~
      Slamet

  8. Anto mengatakan

    18 Oktober 2016 pada 4:12 pm

    ~
    Saudara Malikul,

    Dari jawaban anda kelihatan tidak nyambung apa sebenarnya Injil? Injil itu adalah kabar baik, berita gembira dari surga, apa inti utamanya? Inilah intinya bahwa Allah sendiri datang menebus dosa manusia dan menjadi Juruselamat manusia supaya manusia boleh masuk surga.

    Syarat masuk surga tidak boleh ada dosa baik dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan, berdasarkan syarat ini tidak ada satupun manusia bisa masuk, sehingga Isa Al-Masih memberi nyawaNya sebagai tebusan dosa.

    Saya bersukacita, dan membalas kasihNya dengan berjalan selama hidup dalam kebenaran, iman yang kudus karena Roh Kudus menyertai saya.
    Kabar baik/ berita gembira itu dicatat, dilaporkan oleh Rasul Yohanes, Rasul Matius dan murid Markus dan Lukas.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Oktober 2016 pada 10:02 am

      ~
      Saudara Anto,

      Semoga komentar yang saudara sampaikan dapat membuat hati saudara Malikul terbuka bagi kabar baik yang disampaikan Isa Al-Masih. Sehingga ia bersedia membuka hati bagi Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat.
      ~
      Slamet

  9. Malikul Kudus mengatakan

    21 Oktober 2016 pada 2:12 am

    ~
    Sdr Anto,

    Pasti menurut anda kelompok Unitarian adalah bidat.
    Yang ingin saya sampaikan, kelompok yang menentang Yesus itu Tuhan, bukan hanya Islam, tapi adalah orang Kristen yang bermacam-macam artinya ketuhanan Yesus diperdebatkan di kalangan Kristen sendiri, seharusnya anda mendengar hal ini.

    Demikian juga mengenai Injilnya yang banyak macamnya. Kenapa terjadi perdebatan dikalangan cendikiawan Kristen, karena banyak pertentangan dalam Injil. Pertentangan ayat-ayat Injil ini yang menyebabkan kesahihan Injil Matius, Lukas, Yohanes dan Markus diragukan sebagai kitab dari Tuhan

    Apakah anda yakin kalau Injil Markus, Yohanes, Lukas Matius langsung dari Tuhan dan tidak ada yang merubah?

    Balas
    • staff mengatakan

      25 November 2016 pada 8:05 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Apabila Kitab Suci Injil sudah diubah tentunya Allah tidak akan menurunkan perintah kepada Nabi Saudara seperti ini, “Jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94).

      Sebaliknya bila memang Injil dan Taurat telah diubah, maka hal itu memiliki konsekuensi terhadap Al-Quran juga. Bila kitab-kitab pendahulu itu telah diubah, berarti dengan Al-Quran juga diragukan kebenarannya. Mengapa? Karena “tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Qs 43:34).
      ~
      Slamet

  10. @natal mengatakan

    1 November 2016 pada 4:56 pm

    ~
    Sdr Malikul Kudus,

    Sesungguhnya Injil adalah wahyu Allah (Isa Al-Masih), “Tetapi sekalipun kami dari seorang malaikat sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” ( Injil, Surat Galatia 1:8 ).

    Penjelasan Al-Quran tentang Isa Al-Masih sangat jauh berbeda dibandingkan dengan penjelasan Injil. Kisah kelahiran, kehidupan, penyaliban, kematian, kebangkitan dan kenaikan Isa Al-Masih ke sorga secara lengkap sudah tertulis dalam Injil. Dan itu jelas tidak mungkin dapat diubah, umat Muslim juga sangat kagum kepada Isa Al-Masih. Amin

    Balas
    • staff mengatakan

      25 November 2016 pada 8:34 am

      ~
      Saudara Natal,

      Terima kasih atas komentar saudara.

      Walaupun penjelasan Al-Quran tentang Isa Al-Masih sangat jauh berbeda dibandingkan dengan penjelasan Injil namun tanpa disadari Al-Quran juga dipakai Allah untuk menyatakan keilahian Isa Al-Masih.

      Al-Quran memberikan gelar Kalimat Allah yang menjadi manusia ini dengan sebutan “Seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat” (Qs 3:45).
      ~
      Slamet

  11. @ Jhon Lukas mengatakan

    4 November 2016 pada 5:18 pm

    ~
    Dari artikel di atas ya Alkitablah sumber terpecaya tentang Yesus Kristus (Isa Al-Masih), karena pada Yesus Kristus terlekat Alkitab.

    Kalau Al-Quran yang dibawa Muhammad sebagai kitab umat Muslim, sesungguhnya saya tidak tahu apa ada certia Yesus Kristus (Isa Al-Masih) di Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 November 2016 pada 8:45 am

      ~
      Saudara John,

      Sebenarnya ada cukup banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Pribadi Isa Al-Masih. Bahkan jauh lebih banyak dibanding ayat yang menjelaskan tentang Muhammad, nabi umat Muslim.

      Diantaranya dikatakan bahwa “Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).

      Isa Al-Masih juga disebut sebagai “Tanda” bagi seluruh umat manusia. “Jibril berkata: “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan” (Qs 19:21).

      Al-Quran juga menyebutkan bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya yang suci. “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
      ~
      Slamet

  12. Malikul Kudus mengatakan

    5 November 2016 pada 2:41 am

    ~
    Sdr Jhon,

    Di dalam Al-Quran ada banyak ayat yang menceritakan mengenai Isa Al-Masih. Hampir di setiap surat yang mempunyai ayat yang banyak, akan ada beberapa ayat yang menceritakan Isa Al-Masih.

    Anda bisa browsing di internet mengenai surat dan ayat-ayat Al-Quran tentang Isa Al-Masih.

    Balas
    • staff mengatakan

      26 November 2016 pada 10:37 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Kami setuju dengan saudara pandangan saudara bahwa dalam Al-Quran ada cukup banyak ayat tentang Isa Al-Masih. Namun yang paling penting bagi kita bukan hanya sekedar tahu tentang banyaknya ayat yang menyatakan Isa Al-Masih tapi percaya kepada-Nya.

      “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5: 39-40).

      Sudahkah saudara datang kepada Isa Al-Masih untuk menerima hidup kekal di sorga?
      ~
      Slamet

  13. Anto mengatakan

    5 November 2016 pada 2:20 pm

    ~
    Sdr. Malikul,

    Kitab suci Kristen bukan petikan-petikan dari kitab suci Yahudi, karena Allah di kitab suci Perjanjian Baru, dan tidak ada yang bertentangan, sehingga keseluruhan Perjanjian lama lengkap tertulis dalam Alkitab, bukan cerita yang diulang sehingga bisa keliru.

    Pertanyaannya mengapa nabi Islam Muhammad menceritakan ulang, petikan-petikan?Bukankah ayat-ayat Al-Quran beberapa saling bertentangan.

    Balas
    • staff mengatakan

      26 November 2016 pada 10:48 am

      ~
      Saudara Anto,

      Memang sumber yang paling jitu dan paling terpercaya untuk memperoleh informasi tentang kisah Isa Al-Masih adalah Alkitab. Alkitab adalah satu-satunya wahyu Allah yang menulis secara rinci informasi atas peri kehidupan Isa Al-Masih. Informasi itu disusun berdasarkan fakta bahwa Isa Al-Masih, mengajar, menderita kematian dan menang atas maut dan naik ke sorga.

      Dengan perkataan lain Alkitab menulis tentang Isa Al-Masih secara lengkap dan utuh. Alkitab menuliskan sisi kemanusiaan dan keilahian Isa Al-Masih. “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:30).
      ~
      Slamet

  14. Malikul Kudus mengatakan

    24 Desember 2016 pada 7:51 am

    ~
    Saudara Anto,
    Tolong tunjukan pertentangan dalam Al-Quran

    Kalau dalam Alkitab sebagaiberikut :
    Kitab Nabi Hosea 11:9,Allah bukan manusia,… anda menyatakan Yesus (manusia) adalah Tuhan”

    Yesus mengajarkan untuk taat pada Taurat dalam Injil Rasul Besar Matius 5:18, Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”

    Paulus mengajarkan untuk tidak mengikuti Taurat
    Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.

    Banyak sekali pertententangan dalam Alkitab, tapi sudah pasti kolom di sini tidak akan muat.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Februari 2017 pada 1:45 pm

      ~
      Saudara Malikul,

      Jelas Alkitab mennyatakan Isa Al-Masih adalah Allah, tapi Dia juga manusia. Jadi hal ini tidaklah menunjukkan pertentangan dalam Alkitab.

      Ketuhanan Isa Al-Masih dinyatakan sebelum kedatangan-Nya oleh para malaikat, oleh Zakaria dan Elizabet ( Injil, Rasul Besar Lukas 1:43), dan oleh Maria.

      Ketuhanan-Nya juga diproklamirkan pada saat datang menjadi manusia oleh para malaikat. Disaksikan oleh para gembala, oleh nabi Simeon dan nabiah Hana. Dan dikonfimasi oleh kabangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga disaksikan oleh ratusan saksi mata (Injil, Surat 1 Korintus 15:6).

      Murid-murid rela mati demi memberitakan Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. Tentunya mereka mau mati karena kebohongan, bukan? Mereka mati karena kebenaran demi keselamatan manusia agar manusia datang kepada Isa Al-Masih untuk menerima keselamatan.

      Bahkan Isa Al-Masih mengakui ketuhanan-Nya dengan berkata, “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Injil, Surat Wahyu 1:8).
      ~
      Slamet

  15. @natal mengatakan

    27 Desember 2016 pada 2:22 am

    ~
    Buat Malikul Kudus,
    Topik : Al-Quran Atau Alkitab, Sumber Sahih Tentang Isa Al-Masih?

    Saudaraku, terima kasih membaca Firman Allah, sehinggah anda mengenal siapa Isa Al-Masih [Allah] itu, tetapi imanilah Injil agar melekat dihatimu.

    Saudaraku, mau bertanya ..?
    Isa Al-Masih [ Allah ] adalah Tuhan Allahmu, Dia manusia ketika berada sama dengan kita [ jangan batasi kekuasaan Allah ], Ketika dia di sorga adalah Bapa dalam ujud sebenarnya, sama dengan Kalamnya: “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

    Semoga engkau semakin suka dengan firman Allah dan imanilah seperti kata Muhammad dalam Qs 5:46. Jangan mungkir!

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Februari 2017 pada 2:04 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Terima kasih, semoga komentar saudara dapat memberikan manfaat bagi saudara Malikul Kudus.

      Dalam Kitab Suci Allah, Isa Al-Masih juga berfirman, “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18).

      Jelas melalui ayat ini kita mengetahui bahwa Isa Al-Masih menyatakan bahwa diri-Nya adalah Allah. Tentunya hanya Allah saja yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa, bukan?
      ~
      Slamet

  16. @Kamelia mengatakan

    31 Januari 2017 pada 2:46 pm

    ~
    Buat Malikul,
    Perihal Al-Quran Atau Alkitab, Sumber Sahih Tentang Isa Al-Masih..?

    Jelas sekali saudaraku, Al-Quran mengatakan : imanilah Injil karena didalamnya ada cahaya,terang dan orang bertaqwa kepada Allah [Isa Al-Masih] Qs 5:46.

    Kalam Isa Al-Masih : Tetapi sekalipun kami atau seseorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami turunkan kepadamu, terkutuklah dia (Injil, Surat Surat Galatia 1:8).

    Dua kitab yang berbeda (Injil dan Al-Quran) mengatakan bahwa Injil adalah Kebenaran, sehingga Al-Quran adalah keraguan atau tafsiran belum nyata dan meragukan firman Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Februari 2017 pada 2:12 pm

      ~
      Saudara Kamelia,

      Terimakasih atas pandangan saudara kalau Al-Quran menyatakan dalam Injil ada terang. Hal ini sejalan dengan pengakuan Isa Al-Masih bahwa diri-Nya adalah terang dunia.

      “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup”(Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
      ~
      Slamet

  17. notidentified mengatakan

    1 Februari 2017 pada 6:34 am

    ~
    Pada hakikatnya, AlQuran datang untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan kembali menegaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya.
    Dalam hal ini Al-Quran menampakkan haq yang terdapat pada kitab-kitab sebelumnya dan mendukungnya, serta menampakkan kebatilan yang terdapat pada kitab-kitab sebelumnya dan menolaknya.

    Jika dilihat substansi dari kitab-kitab atau ajaran nabi terdahulu termasuk Injil yang diajarkan oleh Yesus Kristus, maka tidak salah terdapat banyak kesamaan dengan Al-Quran terutama mengenai konsep tauhid. Hanya saja oleh karena kelakuan ahli kitab dari kalangan Bani Israil seperti yang dinubuatkan Nabi Musa pada Kitab Ulangan 31 : 24-30 yang menjadikannya seperti bertentangan. Bahkan dalam PB pun Yesus ikut mewanti-wanti ulah Bani Israil dalam Kitab Wahyu 22 :18-19.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Februari 2017 pada 2:22 pm

      ~
      Saudara Notidentified,

      Injil sebagai kitab pendahulu menyatakan bahwa Isa Al-Masih telah membuka Jalan Keselamatan bagi setiap orang. Supaya setiap orang memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

      Namun Al-Quran telah meniadakan satu-satunya harapan umat Muslim terhadap penyaliban Isa Al-Masih. Sungguh sulit dimengerti, mengapa justru kitab suci yang diyakini umat Muslim sebagai “kitab penyempurna” ini mengaburkan tentang Keselamatan yang telah dijanjikan Allah jauh sebelumnya?
      ~
      Slamet

  18. # Jhon Lukas @ mengatakan

    1 Februari 2017 pada 3:57 pm

    ~
    Saudaraku, Injil dan Al-Quran sangatlah berbeda, bagaimana anda mengatakan banyak persamaan, tentang Isa Al-Masih?
    Di dalam Injil, Isa Al-Masih adalah Allah. Injil mencatat: “Tetapi Aku adalah Tuhan Allahmu, …dan tidak ada Juruselamat selain dari Aku [Isa Al-Masih].” Sementara Al-Quran mengatakan Isa Al-Masih adalah Nabi Allah, sangat beda bukan?

    Injil adalah ajaran menuju sorga Kalam-Nya: “Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup [Sorga]…..” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6) Dan Muhammad berkata:Ajaranku mendatangi Neraka (Surat Maryam 19:71).

    Jadi hanya Injil sumber sahih tentang Isa Al-Masih.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Februari 2017 pada 3:48 am

      ~
      Saudara Jhon,

      Terima kasih untuk penjelasan saudara. Kami sependapat dengan pandangan saudara bahwa jelas ajaran Injil tidak sama dengan ajaran Al-Quran.

      Pertanyaannya adalah mengapa tidak sama? Sebab riwayat Isa Al-Masih dalam Al-Quran dan Yesus dalam Injil berbeda. Tetapi sosok yang dimaksud adalah sama. Karena itulah, situs ini hadir untuk memberikan pemahaman dan pengenalan yang benar mengenai Isa Al-Masih.

      Di samping itu, kami mendasarkan pemahaman kami pada Injil yang mencatat riwayat Isa Al-Masih lebih akurat dan detail serta waktu yang lebih dekat dengan Isa Al-Masih dibandingkan dengan Al-Quran.
      ~
      Slamet

  19. notidentified mengatakan

    1 Februari 2017 pada 9:25 pm

    ~
    Buat Jhon Lukas,

    Jika saudara meyakini bahwa Injil berbeda dengan Al Quran, lantas mengapa saudara melalui website ini selalu memaksakan kesamaan Injil dengan Al-Quran? Apakah hanya untuk mencari pembenaran atas dogma agama saudara?

    Kalaupun demikian, sebelum saudara lebih jauh menggali tentang Al-Quran ada baiknya saudara kembali membaca Alkitab, cobalah untuk mengabaikan doktrin dan gunakanlah logika. Jika saudar buntu, saya siap membantu.

    Sama seperti saudara, dulu saya juga seorang Kristen yang memiliki pemikiran kristis terhadap Islam. Hingga sampai detik ini, saya masih menyembunyikan identitas keislaman saya dari keluarga dan para sahabat.

    Mengenai Kitab Nabi Hosea yang saudara kutip, jujur Saya sudah bosan mengeluarkan jurus itu-itu saja untuk mencoba membantah argumen teman-teman Kristen.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Februari 2017 pada 4:13 am

      ~
      Saudara Notidentified,

      Kami menggunakan Al-Quran dan mengutip beberapa ayat dari sana karena kami menemukan bahwa Isa Al-Masih diceritakan di Al-Quran. Walaupun sesungguhnya Injil lebih detail dan jelas menjelaskan Pribadi Isa Al-Masih. Karena itu, kami menggunakan Al-Quran sebagai referensi saja.

      Apabila benar saudara memiliki pemikiran kristis terhadap Islam, tentunya saudara tidak akan meninggalkan Isa Al-Masih. Mengapa?

      Al-Quran sendiri mengatakan bahwa pengikut Isa al-Masih adalah orang-orang yang akan ditinggikan Allah pada Hari Kiamat.
      Al-Quran berkata, “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).

      Sedangkan untuk umat Muslim Al-Quran mengatakan, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
      ~
      Slamet

  20. notidentified mengatakan

    1 Februari 2017 pada 10:09 pm

    ~
    Kenapa saya pindah keyakinan? Karena saya tertarik untuk mengkaji akibat dari kelakuan para Ahli Kitab. Mereka tidak saja berselisih keyakinan dengan orang Yahudi, sesama mereka pun sebagai pengikut Yesus saling bertentangan. Pertentangan itu hanyalah mengenai ideologi mereka masing-masing, sebut saja perselisihan antara Yakobus, Paulus, dan Barnabas.

    Selain itu ada juga yang berselisih tentang sifat Yesus sebagai Tuhan dan manusia, ada juga yang menolak ajaran penebusan dosa, bahkan setelah kesepakatan mengenai konsep ketuhanan Yesus melalui trinitas serta pengenalan siapa sebenarnya Roh Kudus, diantara mereka masih ada yang menentang. Karena perselisihan itu terjadi jauh hari setelah kenaikan Yesus, Maka timbulah pertanyaan, “Apa sebenarnya yang diajarkan oleh Yesus Kristus?”

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Februari 2017 pada 4:39 am

      ~
      Saudara Notidentified,

      Sebelum meninggalkan Isa Al-Masih dan mengikuti nabi Islam, pernahkah saudara merenungkan tentang nasib akhir Muhammad dan Isa Al-Masih?

      Jelas Nabi Islam meninggal dan kuburannya ada hingga sekarang. Sehingga Nabi Islam tidak dapat memberikan keselamatan kepada saudara. Sebab ia pun tidak tahu keselamatannya.
      “Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan” (Qs 46:9).

      Sebaliknya Isa Al-Masih memang benar-benar wafat. Namun tidak berhenti di situ. Isa kemudian bangkit pada hari ketiga. Dan 40 hari kemudian Isa naik ke surga. Artinya Isa Al-Masih benar-benar hidup telah berada di sorga.

      “Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perem puan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring”(Injil, Rasul Besar Matius 28:5-6).

      Oleh sebab itu, bagi kita lebih perlu datang kepada Isa Al-Masih yang hidup untuk menerima hidup kekal di sorga, bukan? Semoga saudara bersedia mempertimbangkan lagi tentang hal ini.
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 5 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Salah Satu Mukjizat Isa: Memulihkan Hubungan Kita dengan Allah
  • Mengenal Allah Dalam Al-Quran dan Injil
  • Bagaimana Isa dalam Al-Baqarah, Puncak Al-Quran?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Salah Satu Mukjizat Isa: Memulihkan Hubungan Kita dengan Allah
  • Bagaimana Isa dalam Al-Baqarah, Puncak Al-Quran?
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?
  • Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Ulama Islam: Isa Al-Masih Itu Juruselamat Dan Kalimatullah!

Artikel Yang Terhubung

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami