• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:46 > Al-Quran Mewajibkan Muslim Percaya akan Kitab Taurat

Al-Quran Mewajibkan Muslim Percaya akan Kitab Taurat

2 Mei 2011 oleh Web Administrator 821 Komentar

TauratQs 5:46 berkata, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat…”

Ayat di atas membuktikan bahwa Al-Quran mewajibkan Muslim untuk percaya Taurat. Mengapa? Karena Taurat adalah kebenaran dari Allah.

Taurat Menubuatkan Kedatangan Isa Al-Masih

Injil adalah berita Kabar Baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih. Berita ini sudah dinubuatkan dalam kitab sebelum Injil, oleh nabi Yesaya “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Kitab Nabi  Besar Yesaya 9:5)

Nubuat serupa juga terdapat dalam Kitab Taurat, “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Taurat, Kitab Ulangan 18:18)

Selain kedua ayat di atas, masih ada beberapa ayat lain dalam kitab sebelum Injil yang menubuatkan kedatangan Isa Al-Masih.

Isa Al-Masih Menggenapi Nubuat Taurat

Kedatangan Isa Al-Masih telah menggenapi nubuat yang disampaikan para nabi Allah ratusan tahun sebelumnya. Selama berada di dunia, Dia juga telah melakukan apa yang menjadi tugas-Nya, yaitu menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa. Dosa yang telah memisahkan manusia dari Kemuliaan Allah. Isa Al-Masih juga telah menjadi “Jalan” agar manusia dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.

Selain itu, Isa Al-Masih juga telah menggenapi nubuat tentang bagaimana kematian-Nya, seperti yang disampaikan oleh Nabi Besar Yesaya, “Tetapi dia (Isa Al-Masih) tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia (Isa Al-Masih) diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya (Isa Al-Masih), dan oleh bilur-bilurnya (Isa Al-Masih) kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:5).

Demikianlah, kedatangan Isa A-Masih telah membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Injil Rasul Besar Matius 5:17)

Al-Quran Mewajibkan Muslim Mengimani Semua Kitab Allah Termasuk Taurat

Salah satu rukun iman Islam adalah beriman kepada kitab-kitab Allah, termasuk Taurat. Walaupun umumnya umat Muslim menolak bahwa Taurat adalah firman Allah, tetapi Al-Quran membenarkan bahwa Taurat adalah Firman Allah yang harus diakui.

Selain itu, Taurat juga dikatakan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Petunjuk itu adalah Isa Al-Masih, Kalimat Allah, satu-satunya jalan yang dapat membawa manusia pada kebenaran Allah dan telah membenarkan kitab suci Allah sebelumnya.

 

[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat mempelajari tentang penyediaan keselamatan Allah secara lebih mendalam di www.isadanislam.org]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Mewajibkan Muslim Percaya akan Kitab Taurat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Ditempatkan di bawah: Al-Maidah 5:46 Ditag dengan:Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Raditya mengatakan

    14 April 2018 pada 9:02 pm

    ~
    Apakah secara tidak langsung anda mengatakan perbuatan orang yang telah membunuh anak, memperkosa istri orang lain “Yesus tetap menebus perbuatan dosanya?

    Balas
  2. Ridho mengatakan

    17 April 2018 pada 12:59 pm

    ~
    To Staff,
    Sudah jelas ayat tersebut menegaskan tentang perselisihan di dalam kitab. Al-Quran ada untuk meluruskan perselisihan tersebut dengan mengkoreksi segala ayat-ayat yang tidak bersumber dari firman Allah swt, seperti tentang ajaran penebus dosa, penyaliban Nabi Isa as, meyakini Isa Al-Masih anak Tuhan. Masih ada lagi kekeliruan dalam kitab Injil yang perlu diluruskan. Jadi anda perlu baca Injil secara utuh agar bisa menemukan banyak kejanggalan dari kitab tersebut. Dan yang diperhatikan isi kitab Injil tersebut apakah utuh firman Allah atau telah tercampur dengan pendapat manusia (penulis injil) seperti Markus, Yahya, Paulus dan sebagainya. Jadi perlu sikap kritis anda bukan bersandar pada dogma yang tidak berdasar.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      22 April 2018 pada 8:05 am

      ~
      Saudara Ridho,
      Sebenarnya ajaran Isa Al-Masih dicatat dalam Injil oleh para penulisnya tidak perlu diluruskan karena Isa Al-Masih sendiri adalah kebenaran (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Di dalam Injil Isa Al-Masih tidak mengajarkan poligami, Dia mengatakan kedudukan pria dan wanita setara. Isa Al-Masih tidak mengajarkan bahwa Allah bernaung dalam satu tempat pada waktu-waktu tertentu, sehingga bila berdoa harus menghadap ke tempat itu. Isa Al-Masih berkata, “Percayalah kepada-Ku, …bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23).

      Kalaupun kemudian muncul ajaran baru yang menyatatakan setiap laki-laki boleh menikahi 2, 3 atau 4 istri, tentunya bertentangan dengan ajaran pendahulunya, bukan? “Nikahilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi masing-masing dua, tiga, atau empat—kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja—atau kawinilah budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya” (Qs 4:3). Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet

  3. Ilham Wiguna mengatakan

    18 April 2018 pada 6:11 pm

    ~
    Sdr. Purnama, simak dengan cerdas. Membenarkan bukan berarti kitab anda benar isinya, tapi artinya betul percaya Taurat, Injil turun dari Musa dan Isa. Tapi kitab-kitab itu diubah setelah wafatnya kedua nabi itu. Dan hanya Quran yang dijaga karena kitab terakhir dan Al-Quran ada banyak penghafalnya jadi tidak akan berubah sampai kiamat.
    “Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yg memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, padahal dia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui” (Qs 3:78)

    “Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri..” (Qs 2:79).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 April 2018 pada 1:48 am

      ~
      Saudara Ilham,
      Sebelum mengatakan bahwa Alkitab sudah diubah, sebaiknya saudara berpikir terlebih dahulu dengan pertanyaan berikut ini.
      Kapan Alkitab dipalsukan? Alkitab telah tersebar di seluruh bahkan di luar kekaisaran Romawi. Jika Perjanjian Lama telah dibukukan tahun 400 BC, maka ada selisih 1000 tahun dengan nabi Islam mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H. Sedangkan Perjanjian Baru dibukukan tahun 397 AD. Ada selisih 200-an tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H.
      Mengapa Allah begitu mudah berubah? Tahun-tahun pertama nabi saudara mendapat ilham, Allah mengatakan Alkitab benar. Namun tahun berikutnya, Allah mengatakan sudah tidak benar. Allah seperti apakah jika perkataan-Nya berubah-ubah!
      Apakah orang Yahudi dan Kristen mau bekerja sama dalam memalsukan Alkitab? Hal yang sama dengan aliran Islam Shia, tidak mungkin bekerja-sama dengan Islam Sunni (sekalipun sama-sama beragama Islam). Orang Yahudi sendiri berbeda keyakinan dengan orang Kristen, dan agama Yahudi bukan agama Kristen.
      Semoga bermanfaat bagi saudara.
      ~
      Slamet

  4. no name mengatakan

    20 April 2018 pada 10:08 pm

    ~
    Saya perhatikan kalian semua itu “berebut tulang tak berisi.” Sampai kapanpun prdebatan kalian tak akan pernah brtemu titik terangnya. Karena kalian hanya membahas segala sesuatu dari sisi materi/fisik/luar saja. Pada dasarnya Isa Al-Masih mengajarkan ilmu Tauhid yang pada dasarnya hanya orang yang bisa menjernihkan hatinya dari hawa nafsu yang bisa memahami.
    “Aku dan Bapa adalah satu.” Itu konsep penyatuan kedirian manusia terhadap Allah. Saya kurang percaya kalau Isa Al-Masih berkata, “Eli Eli lamasabaktani” layaknya seseorg yang belum memahami ilmu ke-Tuhanan. Itu bukan Isa Al-Masih. Ingat simbol kepala bermahkotakan duri adalah simbol perdebatan kalian hanyalah kesia-sia-an karena pikiran kalian itu tak kan mampu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 April 2018 pada 3:54 am

      ~
      Isa Al-Masih tidak hanya mengajarkan agar manusia kembali kepada Allah, tetapi Dia menekankan bahwa manusia dapat sampai kepada Allah hanya melalui pribadi-Nya. “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      Tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia adalah untuk menggenapi Taurat dan Kitab Para Nabi, oleh karena itu tidak salah apabila ketika akan meninggalkan dunia Dia menyerukan, “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan aku!” Isa Al-Masih sesungguhnya telah mengutip apa yang telah dinubuatkan Nabi Daud dalam Zabur, Kitab Mazmur 22:1.
      ~
      Slamet

  5. Sai Fujiwara mengatakan

    22 April 2018 pada 11:02 am

    ~
    Komentar saya, anda salah menafsirkan kalau Injil lebih benar dari Taurat. Karena Injil bersifat menggenapi isi Taurat yang artinya dasar yang benar pasti sudahh diletakkan Allah dalam Taurat, sedangkan Injil datang menambahkan syariat yang sudah ada dengan detil tertentu sehingga lebih lengkap karena lebih sesuai dengan kondisi fisik dan jaman kenabian Isa As yang usia umatnya sudah tak sepanjang usia umat Israel di jaman Musa. Sehingga Yesus pernah bernubuat atau bersabda bahwa minuman baru harus diletakkan dalam wadah yang baru karena wadah lama sudah tak kuat dan daya tahannya sudah lemah bisa bolong. Buktinya adalah perintah Taurat tak pernah dijalankan Israel sehingga Yesus mengulang lagi perintah Allah tsb.

    Percayalah kepada-Ku, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23). Dalam ayat ini prediksi Yesus juga mengabarkan umat Islam yang akan datang meluruskan apa yang disesatkan Yahudi dan Nasrani. Semua nabi termasuk Isa Al-Masih jelas Islam juga karena bersaksi bahwa Muhammad juga seperti dirinya yaitu rasul utusan Allah. Allah menyebut nabi-Nya dalam Al-Quran sebagai saksi mutlak bahwa Allah memang mengutus nabi disetiap bangsa agar mengerti perintah Allah. Dalam veda kitab dijelaskan Tuhan itu Esa dan gaib.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      24 April 2018 pada 10:15 pm

      ~
      Sdr. Sai Fujiwara,

      Terimakasih untuk komentarnya. Perlu sdr ketahui, kami tidak pernah menafsirkan kalau Injil lebih sempurna dari Taurat itu adalah pernyataan sdr. Injil dan Taurat keduanya adalah Firman Allah, Taurat menyampaikan nubuatan tentang sesutu yang akan datang dan hal itu digenapi dalam Injil, yaitu keselamatan yang datang dari Allah melalui Isa Al-Masih (Injil, Surat Ibrani 10:1). Isa Al-Masih berkata dalam Injil, Rasul Matius 5:17  “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”

      Saudara mengartikan Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23 sebagai prediksi Isa mengabarkan tentang umat Islam yang akan datang. Pertanyaannya adalah dimana terletak dari ayat tersebut bahwa Isa menyebutkan tentang Islam? Bukankah ayat tersebut menegaskan bahwa penyembah Allah tidak akan berada di tempat tertentu, melainkan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran? Kami kira pendapat sdr keliru, karena pendapat sdr berujung kepada pembenaran Islam tanpa memperhatikan pernyataan Taurat dan Injil.
      ~
      Purnama

  6. Ilham Wiguna mengatakan

    23 April 2018 pada 5:09 pm

    ~
    Allah tidak pernah berubah-ubah dalam agama Tauhid. Tapi ahli waris kitab yang merubah. Anda menjelaskan tentang agama Yahudi dan Kristen tidak sama ya benar. Pertama anda harus mmbedakan Yahudi sebagai bangsa dan agama. Bangsa Yahudi mengubah Taurat Musa dan alhasil lihat sekarang bangsa Yahudi menciptakan agama Yahudi dengan Talmud Kitabnya yang melenceng dari Taurat, pemuja raja Solomon.
    Jelas bukan? Lalu Paulus menciptakan Kristen dengan Trinitas pemuja Yesus. Bukankah ini jelas anda Yahudi, Nasrani punya sekutu untuk menandingi Allah padahal mereka hanya nabi manusia biasa makan minum tidur mati. Al-Quran membongkar perbuatan para kaum Israil. Jadi kita tahu agama Yahudi dan Kristen akalan manusia belaka.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      24 April 2018 pada 6:17 am

      ~
      Saudara Ilham,
      Memang umat beragama cenderung untuk menjunjung tinggi pemimpin agamanya, namun tidak demikian dengan kehidupan Kristen. Tanpa Yesus Kristus kehidupan Kristen itu akan layu dan mati. Hubungan Yesus Kristus dan orang-orang Kristen dapat digambarkan sebagai pohon dan ranting-rantingnya. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:5).
      Jadi Yesus Kristus bukan hanya sebagai pemimpin orang-orang Kristen, Dia adalah sumber kehidupan para pengikut-Nya. “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:6).
      ~
      Slamet

  7. aat mengatakan

    24 April 2018 pada 5:56 pm

    ~
    Website aneh membahas sesuatu yang tidak penting.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      24 April 2018 pada 10:21 pm

      ~
      Saudara Aat,

      Terimakasih untuk penilaian sdr. Tetapi bolehkah kami tahu, bagian mana yang sesat dari situs ini? Bukankah yang tertulis di atas benar sebagaimana pengakuan Al-Quran. Qs 5:46 berkata, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat…” Jelas, Taurat adalah firman Allah yang wajib diimani oleh kaum Muslim, bukan? Bagaimana menurut sdr? Mohon pencerahannya.
      ~
      Purnama

  8. Fathur Rizq mengatakan

    24 April 2018 pada 11:44 pm

    ~
    Assalamualaikum wr. wb,

    Mohon maaf yang sebesar besarnya pendapat yang bikin saya janggal dalam agama Kristen adalah mereka meyakini bahwa tuhan itu tidak mati, dan mereka meyakini bahwa Isa Al-Masih adalah tuhan mereka, tapi kenapa Isa Al-Masih mati. Mohon pencerahan nya. Wasalamualikum wr. wb.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 April 2018 pada 8:06 pm

      ~
      Saudara Fathur Rizq,

      Kami memahami bila sdr merasa janggal, tidak mudah memahami Allah berdasarkan ukuran pikiran manusia. Perlu sdr ketahui dalam Kekristenan meyakini bahwa Allah tidak dapat mati. Mengapa? Karena Allah kekal. “Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal . . .” (Kitab Nabi-nabi, Yesaya 40:28). Nah, Isa Al-Masih datang di dunia ini sebagai manusia, hidup dalam daging, tentunya yang namanya fisik pasti mati, bukan? Namun, Isa mati tidak berarti kemahakuasaan-Nya sebagai Tuhan ikut mati, Dia tetap berkuasa, hal itu membuktikan bahwa kematian tidak berkuasa atas diri-Nya. Dia bangkit dengan tubuh kemuliaan, dan sekarang sudah berada di sorga. Kematian-Nya adalah untuk menebus dosa manusia supaya manusia dapat memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga. Silakan sdr melanjutkan diskusi mengenai hal itu di link ini https://tinyurl.com/y6w2wkvs.

      Selanjutnya, silakan sdr menanggapi sesuai dengan penjelasan artikel di atas. Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  9. Nya mengatakan

    25 April 2018 pada 1:17 am

    ~
    Terimakasih untuk penilaian sdr. Tetapi bolehkah kami tahu, bagian mana yang sesat dari situs ini? Bukankah yang tertulis di atas benar sebagaimana pengakuan Al-Quran. Qs 5:46 berkata, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat…” Jelas, Taurat adalah firman Allah yang wajib diimani oleh kaum Muslim, bukan? Bagaimana menurut sdr? Mohon pencerahannya

    Tentang blog ini, staff Isa dan Al-Quran tidak memenuhi syarat sebagai penafsir Al-Qur`an, ada syarat yang harus dipenuhi sebagai ahli tafsir dan semua staff tidak memilikinya, jadi apapun yang di jelaskan dari ayat-ayat Al-Qur’an dalam blog ini menyesatkan. Iman adalah percaya. Yang diperintah adalah mengimani adanya Taurat Injil, tidak ada perintah menjalankan apa yang ada dalam Taurat Injil. Segala hukum yang berlaku sebelum diutusnya Nabi Muhammad Saw. Sudah dibatalkan semenjak diutusnya Nabi Saw.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 April 2018 pada 8:22 pm

      ~
      Saudara Nya,

      Menarik sekali komentar sdr. Memang ayat Al-Quran yang kami sampaikan mudah dipahami, tanpa ditafsirkan jelas hal itu tertulis demikian. Perhatikan: “Katakanlah (hai orang-orang Mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara kami dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136). Nah, Taurat dan Injil adalah Firman Allah, sehingga tidak salah bila Al-Quran mengatakan di dalam Taurat dan Injil terdapat petunjuk, cahaya serta pengajaran bagi orang-orang bertakwa (Qs 5:46).

      Tetapi bila membaca komentar sdr, sepertinya sdr hanya mengakui Taurat dan Injil tanpa mengimani, sedangkan Al-Quran dan rukun Iman Islam mengakui untuk mengimani Taurat dan Injil, artinya harus dipelajari setelah itu diimani. Pertanyaannya adalah mengapa sdr mengatakan Firman Allah telah dibatalkan? Bukankah Firman Allah kekal? Dan di mana hal itu tertulis dalam Al-Quran bahwa Taurat dan Injil sudah dibatalkan? Berharap sdr dapat menjelaskannya.
      ~
      Purnama

  10. Rico mengatakan

    25 April 2018 pada 10:29 am

    ~
    Talmud bukan kitab suci, tetapi semacam kitab tafsir, orang Yahudi tetap menggunakan kitab Taurat yang sama dengan orang Kristen, ini membuktikan Taurat yang sekarang adalah asli.

    Ajaran penebusan dosa memang berasal dari Tuhan, jadi orang Yahudi diperintahkan oleh Tuhan untuk mempersembahkan korban bakaran untuk penebusan dosa, karena upah dosa adalah maut.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 April 2018 pada 8:33 pm

      ~
      Saudara Rico,

      Terimakasih untuk komentar dan penjelasan sdr, kami berharap hal itu dapat memberikan pencerahan bagi pembaca yang ada di forum ini.
      ~
      Purnama

  11. Wahyunata mengatakan

    26 April 2018 pada 8:31 am

    ~
    Ilham wiguna:
    QS 3:78 ada segolongan yang memutar-mutarkan lidahnya: membaca Alkitab (padahal bukan Alkitab) dan mengatakan dari sisi Allah (padahal bukan dari Allah), dan mereka mengetahui (mereka tau mereka telah berbohong).

    Respon:
    Arti dari kalimat tersebut adalah bahwa Alkitab benar. Sedangkan segolongan yang memutar-mutarkan lidahnya itu siapa? Banyak orang-orang Muslim di forum ini menjadi bukti telah memutar balikkan fakta dari Alkitab. Contohnya:
    – Yesus mengajarkan Trinitas kepada para murid-Nya, tapi mengatakan Rasul Paulus yang menciptakan ajaran Trinitas.
    – Mencomot kata dari kalimat Alkitab kemudian membandingkan dengan yang lain untuk menimbulkan seakan-akan bertentangan.

    Balas
  12. Ridho mengatakan

    28 April 2018 pada 4:21 pm

    ~
    To Wahyunata,
    Justru anda keliru memahami Qs 3:78, Allah swt berfirman bahwa telah ada sebagian golongan dari ahli kitab yang berbuat demikian dengan menyembunyikan kebenaran(tauhid dan syariah Islam) serta mengganti dengan ajaran penyembah nabi, malaikat (roh kudus) ini sesuai Qs 3:79-80. Sejarah mengatakan sejak konsili Nicea tahun 325, para Uskup gereja mengangkat Isa Al-Masih sebagai Tuhan atau berlakunya hukum Trinitas. Padahal tidak semua uskup menyetujuinya, mereka inilah yang tetap meyakini Isa Al-Masih hanya seorang nabi bukan Tuhan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 April 2018 pada 6:19 am

      ~
      Saudara Ridho,
      Sebenarnya bukan hasil konsili Nicea tahun 325 yang menetapkan keilahian Isa Al-Masih. Jauh sebelum konsili tersebut, Allah melalui malaikat utusan Allah menyampaikan bahwa Yesus Kristus/ Isa Al-Masih adalah Tuhan. “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
      Tentunya kita tidak tahu kalau Isa Al-Masih itu Tuhan dan Juruselamat kalau Allah tidak menyampaikan kepada kita, bukan?
      ~
      Slamet

  13. Ridho mengatakan

    29 April 2018 pada 8:13 am

    ~
    To Staff,

    Ini fakta sejarah, Paulus mengembangkan konsep trinitas dan didukung oleh pemerintah Romawi untuk musyawarah dan merumuskan konsep trinitas, bahwa pada saat konsili nicea para pengikut Yesus terbelah 2, ada yang masih tetap teguh pada tauhid dan meyakini Isa Al-Masih seorang rasul/nabi dan yang lainnya meyakini Isa Al-Masih Tuhan, karena mereka mayoritas sehingga yang berfaham tauhid tersingkir/terabaikan, Arius yang menolak konsili nicea diasingkan karena tidak menyetujui konsep trinitas yang ditawarkan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 April 2018 pada 10:52 am

      ~
      Saudara Ridho,

      Konsili Nicea tidak membentuk atau menentukan doktrin dan dogma. Mereka berkumpul untuk merumuskan Pernyataan Pengakuan berdasarkan isi Injil, yaitu Kitab Allah, Buku Allah! Sayangnya, sering pakar Islam mengajarkan bahwa doktrin kepercayaan orang Kristen dibentuk pada Konsili Nicea, tahun 325. Jelas ajaran ini salah! Untuk memahami dengan benar tentang konsili nicea, sebaiknya sdr mengunjungi artikel yang membahas hal itu. Silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/ybmckuqu. Berharap dapat menolong sdr supaya tidak keliru memahami tentang Konsili Nicea.
      ~
      Purnama

  14. Umi mengatakan

    29 April 2018 pada 11:12 am

    ~
    Berkata, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat…”
    Ayat di atas membuktikan bahwa yang benar dihadapan Allah adalah Kitab Taurat.
    Jawab :
    Ayat itu sebagai konfirmasi kepada bani Israil bahwa Injil adalah Kitab jilid 2, kelanjutan dari hukum Taurat Karena kala itu Ahli Taurat tidak menerima ke hadiran Nabi Isa. Dengan ayat tersebut Nabi Isa sah sebagai penerus Musa. Siapakah penerus Nabi Isa? Muhammad keturunan Ibrahim dri Ismail saudara kandung Ishak. Nabi penutup dengan kitab jilid 3 yaitu Al-Quran.
    Ya, Muslim sudh melaksanakan hukum Taurat. Bagaimana dengan Nasrani?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 April 2018 pada 4:57 am

      ~
      Saudara Umi,
      Jika saudara menganggap Kitab Taurat, Injil, dan Al-Quran, masing-masih sebagai kitab yang berjilid 1, 2, dan 3, tentunya tidak benar.
      Kami memang setuju biala Kitab Taurat dan Injil adalah kitab yang berkesinambungan, karena dalam Taurat ada cukup banyak ayat yang menubuatkan tentang Isa Al-Masih yang digenapi dalam Injil. Bagaimana dengan Al-Quran?
      Kitab saudara justru kitab yang menolak bahwa Isa Al-Masih telah mati disalib untuk menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman kekal di neraka.
      “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
      Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet

  15. Abdullah mengatakan

    29 April 2018 pada 6:51 pm

    ~
    Iya benar sekali masbro, Islam harus dan memang beriman kepada Taurat, Injil, Zabur, dan semua kitab suci yang Allah turunkan loh, semua kitab tanpa terkecuali, dari kitab suci awal sampai kitab terakhir Al Quran.
    Qs 5:48 “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)… “

    Jadi Al-Quran sendiri yang membenarkan nya, yaitu kitab-kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Tetapi yang kami imani adalah Kitab Suci Allah yang murni Allah turunkan kepada para utusan-Nya seperti melalui Malaikat Jibril yang tidak ada perubahan dalamnya.

    Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah Rasul Allah

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 April 2018 pada 4:38 am

      ~
      Saudara Abdullah,

      Kalaupun saudara beriman kepada Injil selaku kitab pendahulu, tentunya saudara juga percaya bahwa Isa Al-Masih telah mati di kayu salib untuk memikul dosa-dosa saudara. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).

      Tapi faktanya saudara menolak penyaliban Isa Al-Masih dengan alasan bahwa Allah telah mengangkat Dia dan yang disalib adalah orang yang diserupakan dengan Isa. Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Slamet

  16. Wahyunata mengatakan

    30 April 2018 pada 8:13 am

    ~
    To Muslim,

    Terang dan gelap tidak mungkin jadi satu. Alkitab (Taurat, Injil, Zabur) berbeda dengan Al-Quran. Pembedanya sangat jelas: Alkitab mengatakan menyembah kepada Allah tetapi Al-Quran menyembah kepada illah lain yaitu SWT. Yang membedakan antara Allah dan illah juga sangat jelas: Allah adalah kasih tetapi illah mengajarkan kebencian. Silahkan menanggapi jika ada yang tidak setuju.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 April 2018 pada 11:03 am

      ~
      Saudara Wahyu,

      Memang tidak dapat disangkal bahwa Al-Quran dan Alkitab memiliki perbedaan, tetapi Al-Quran mempunyai kemajuan yaitu merekomendasikan pengikutnya untuk mempelajari Taurat dan Injil, yang di dalamnya ada petunjuk, cahaya serta pengajaran (Qs 5:46). Hal itu benar karena Alkitab adalah firman Allah. “Katakanlah (hai orang-orang Mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara kami dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136). Kami berharap teman-teman yang ada d forum ini dapat menyelidiki Firman Allah dalam Taurat dan Injil. Terimakasih untuk komentarnya Sdr. Wahyu.
      ~
      Purnama

  17. Rico mengatakan

    30 April 2018 pada 10:25 am

    ~
    Hukum Taurat eksklusif untuk bangsa Israel, umat Kristen sudah tidak perlu melaksanakan hukum Taurat, bisa dilihat di Ulangan 23:20 “Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga–supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya.” Jadi sesama orang Israel tidak boleh memungut riba, tetapi kepada non-Israel diperbolehkan, ini membuktikan hukum Taurat eksklusif untuk bangsa Israel.

    Balas
  18. Ridho mengatakan

    3 Mei 2018 pada 11:39 pm

    ~
    To Wahyu,
    Sebenarnya yang membuat berbeda adalah keyakinan Allah memiliki Anak Isa Al-Masih dan Roh Kudus sebagai Tuhan. Juga adanya keyakinan Yesus disalib dan penebus dosa, itulah yang berbeda hukumnya syirik dan kafir. Kalau tentang ajaran kasih, justru Islamlah yang mengajarkan ajaran kasih sayang. Bahkan jika ada Muslim yang berbuat zalim, Allah swt membencinya dan dihukum berdosa. Jadi karena anda “sangat sedikit sekali” pengetahuan tentang Islam makanya punya kesimpulan seperti itu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Mei 2018 pada 8:20 pm

      ~
      Saudara Ridho,
      Benarkah Islam mengajarkan tentang kasih sayang? Jika Allah dalam Al-Quran sangat mengasihi manusia berdosa tentunya mendatangi neraka bukanlah suatu kepastian yang sudah ditetapkan Allah (Qs 19:71). Jelas hanya Allah di dalam Alkitab yang sengat mengasihi manusia berdosa sehingga “Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet

  19. Nasehat mengatakan

    4 Mei 2018 pada 10:34 pm

    ~
    Setiap petunjuk akan disempurnakan sampai utusan terakhir. Manusia tanpa petunjuk akan eror melebihi binatang. Ingat mati.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Mei 2018 pada 3:44 am

      ~
      Saudara Nasehat,
      Saudara menyampaikan sebuah komentar yang baik sekali. Alkitab adalah satu-satunya kitab suci yang mencatat secara lengkap tentang bagaimana Allah berinteraksi dengan manusia. Ketika Allah berkomunikasi dengan manusia dalam zaman Perjanjian Lama, hal itu dilakukan melalui bermamacam-macam cara berbicara di dalam para nabi Allah. Dan dalam zaman Perjanjian Baru, Allah datang ke antara manusia dan berbicara di dalam Anak Allah. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
      Hanya melalui Isa Al-Masih inilah kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah, yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya. Dia itulah penggenapan pesan Allah, bahkan Isa Al-Masih itulah pesan Allah sendiri, yaitu Kalimat-Nya. Dia adalah pesan Allah untuk semua orang di segala zaman.
      ~
      Slamet

  20. Jaya mengatakan

    8 Mei 2018 pada 4:04 pm

    ~
    Assalamualikum wr wb.
    Semoga Allah senantiasa merahmati kita dimanapun kita berada. Dengan tdk mengurangi rasa hormat saya kepada siapapun yang terlibat di blog ini. Mari kita mengurus agama kita masing-masing. “Untukku agamaku,dan untukmulah agamamu”.
    Dan kita lihat nanti di hari kebangkitan kita semua (hari kiamat) siapakah yang akan merugi dan siapa yang akan beruntung.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Mei 2018 pada 5:24 am

      ~
      Saudara Jaya,
      Kalau kita menunggu sampai hari kiamat datang untuk membuktikan kebenaran Allah, tentunya sudah terlambat? Selama masih hidup di dunia marilah kita beriman kepada wahyu yang telah disampaikan oleh Allah bahwa “keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
      Bahkan Al-Quran juga menunjukkan kalau pengikut Isa Al-Masih akan ditinggikan Allah pada hari kiamat. “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).
      Tentunya saudara beriman kepada kitab suci Allah, bukan?
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 … 13 14 15 16 17 … 21 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Teman Muslim: Al-Quran Berbeda Dari Kitab Taurat,…
  • Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab "Yang Diturunkan"
  • Isa Al-Masih - Sumber Petunjuk dan Cahaya Bagi Umat…
  • Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?
  • Al-Quran Mendukung Alkitab Sepenuhnya

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami