• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:46 > Al-Quran Mewajibkan Muslim Percaya akan Kitab Taurat

Al-Quran Mewajibkan Muslim Percaya akan Kitab Taurat

2 Mei 2011 oleh Web Administrator 821 Komentar

TauratQs 5:46 berkata, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat…”

Ayat di atas membuktikan bahwa Al-Quran mewajibkan Muslim untuk percaya Taurat. Mengapa? Karena Taurat adalah kebenaran dari Allah.

Taurat Menubuatkan Kedatangan Isa Al-Masih

Injil adalah berita Kabar Baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih. Berita ini sudah dinubuatkan dalam kitab sebelum Injil, oleh nabi Yesaya “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Kitab Nabi  Besar Yesaya 9:5)

Nubuat serupa juga terdapat dalam Kitab Taurat, “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Taurat, Kitab Ulangan 18:18)

Selain kedua ayat di atas, masih ada beberapa ayat lain dalam kitab sebelum Injil yang menubuatkan kedatangan Isa Al-Masih.

Isa Al-Masih Menggenapi Nubuat Taurat

Kedatangan Isa Al-Masih telah menggenapi nubuat yang disampaikan para nabi Allah ratusan tahun sebelumnya. Selama berada di dunia, Dia juga telah melakukan apa yang menjadi tugas-Nya, yaitu menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa. Dosa yang telah memisahkan manusia dari Kemuliaan Allah. Isa Al-Masih juga telah menjadi “Jalan” agar manusia dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.

Selain itu, Isa Al-Masih juga telah menggenapi nubuat tentang bagaimana kematian-Nya, seperti yang disampaikan oleh Nabi Besar Yesaya, “Tetapi dia (Isa Al-Masih) tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia (Isa Al-Masih) diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya (Isa Al-Masih), dan oleh bilur-bilurnya (Isa Al-Masih) kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:5).

Demikianlah, kedatangan Isa A-Masih telah membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Injil Rasul Besar Matius 5:17)

Al-Quran Mewajibkan Muslim Mengimani Semua Kitab Allah Termasuk Taurat

Salah satu rukun iman Islam adalah beriman kepada kitab-kitab Allah, termasuk Taurat. Walaupun umumnya umat Muslim menolak bahwa Taurat adalah firman Allah, tetapi Al-Quran membenarkan bahwa Taurat adalah Firman Allah yang harus diakui.

Selain itu, Taurat juga dikatakan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Petunjuk itu adalah Isa Al-Masih, Kalimat Allah, satu-satunya jalan yang dapat membawa manusia pada kebenaran Allah dan telah membenarkan kitab suci Allah sebelumnya.

 

[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat mempelajari tentang penyediaan keselamatan Allah secara lebih mendalam di www.isadanislam.org]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Mewajibkan Muslim Percaya akan Kitab Taurat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Ditempatkan di bawah: Al-Maidah 5:46 Ditag dengan:Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. aryl mengatakan

    17 Januari 2019 pada 2:51 pm

    “Dan orang-orang kafir berkata, “Engkau (Muhammad) bukanlah seorang Rasul.” Katakanlah, “Cukuplah Allah dan orang yang menguasai ilmu Al-Kitab menjadi saksi antara aku dan kamu” (Qs. Ar-Ra’d ayat 43).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Januari 2019 pada 9:31 pm

      ~
      Saudara Aryl,

      Memang dalam surat Ar Ra’d tidak ada indikasi bahwa Isa Al-Masih beristrikan Maria Magdalena dan mempunyai keturunan.
      Hanya Simcha Jacobovici seorang sutradara Film dokumenter televisi Discovery Channel yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih dan Maria Magdalena menikah dan punya anak bernama Yudas (Yudah).
      ~
      Slamet

  2. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    18 Januari 2019 pada 10:03 am

    ~
    Buat Sdr Purnama:

    (1) Maaf saya salah menyebutkan ayatnya, seharusnya Qs 7:155-157. Dari Qs 7: 155-157 dapat kita ketahui bahwa ada 70 orang yang menyertai Musa ketika Musa mendengar Allah SWT menyebutkan akan datangnya seorang nabi yang ummi yang namanya tersebut dalam Taurat Dan Injil”. Silakan Anda teliti dan cari nama/kata “Muhammad” dalam Bibel Anda. Saya yakin pasti Anda akan menemukannya.
    (2) Jika Anda katakan bahwa orang Yahudi sangat kuat menjaga budaya dan Firman Allah”, lalu mengapa sampai hari ini orang Yahudi tidak pernah mengakui dan menyangkal kenabian Isa?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Januari 2019 pada 10:50 pm

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Jelas tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menuliskan nama Muhammad. Baik nubuatan tentang kelahiarannya maupun penggenapannya.

      Isa Al-Masih ditolak oleh orang Yahudi karena Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya sebagai Anak Allah. Mari kita lihat dari jawaban Orang Yahudi yang akan melempari Isa dengan batu. “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:18).
      ~
      Slamet

  3. adi kusuma atmaja mengatakan

    20 Januari 2019 pada 8:07 pm

    ~
    Staff Isa dan Al-Quran mengatakan (26 Desember 2018 pada 3:51 pm).

    ~
    Jelas para pemimpin Kristen secara tegas menolak batas usia pernikahan 16 tahun bagi perempuan dalam Pasal 7 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Selain dari aspek kesehatan mengancam kematian ibu, pihak gereja tidak bersedia memberi pemberkahan nikah bagi anak-anak atau belum mencapai usia 18 tahun.

    Jaman dulu Kristen tidak melarang dan memberkahi pernikahan dini. Sebagai contoh coba baca sejarah Caterina Sforza menikah dengan Girolamo Riario keponakan Paus Sixtus IV pada tahun 1473.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Januari 2019 pada 10:59 pm

      ~
      Saudara Adi,

      Pernakah saudara memerhatikan paragraf terkahir pada surat keputusan yang berbunyi, “…disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan catatan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan seperlunya.”

      Oleh karena itu apabila pernikahan Caterina Sforza dengan Girolamo Riario keponakan Paus Sixtus IV pada tahun 1473 tidak lagi sesuai dengan peraturan pernikahan pada zaman now, tentunya boleh disempurnakan, bukan?
      ~
      Slamet

  4. adi kusuma atmaja mengatakan

    20 Januari 2019 pada 10:15 pm

    ~
    Buat sdr Pradjanto, SH. MSi

    Gereja tidak setuju dengan batas usia pernikahan seorang perempuan seperti yang ditetapkan dalam UU Nomor 1 Tahun 1974.

    Anda dapat melihat sejarah : Caterina Sforza menikah dengan Girolamo Riario keponakan Paus Sixtus IV pada tahun 1473 saat umur Caterina 10 tahun dan Girolamo 30 tahun.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Januari 2019 pada 10:39 pm

      ~
      Saudara Adi,

      Saudara mengutip sejarah Caterina Sforza menikah dengan Girolamo Riario keponakan Paus Sixtus IV pada tahun 1473.

      Namun saat ini para pemimpin Kristen secara tegas menolak batas usia pernikahan 16 tahun ke bawah bagi perempuan. Penolakan ini dinyatakan dalam Pasal 7 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Selain dari aspek kesehatan mengancam kematian ibu, pihak gereja tidak bersedia memberi pemberkahan nikah bagi anak-anak atau belum mencapai usia 18 tahun.

      Tentunya tidak salah menyempurnakan suatu aturan yang mungkin cocok untuk beberapa abad yang silam tetapi tidak lagi cocok untuk abad ini, bukan?
      ~
      Slamet

  5. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    21 Januari 2019 pada 3:55 pm

    ~
    Buat Sdr. Adi Kusuma Atmaja:
    (1) Terimakasih atas Informasi Anda. Informasi ini tentunya bertentangan dengan Komentar Sdr. Slamet yang mengatakan bahwa ”Gereja Menentang Pernikahan Usia Dini”.
    (2) Seandainyapun Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad pada Usia 9 Tahun, lalu kenapa Sdr Park/Sdr Slamet mengkritik Muhammad SAW? Bukankah Gereja juga merestui pernikahan seorang anak perempuan berusia 10 tahun?
    (3) Kami tidak bisa membenarkan kisah bahwa Muhammad SAW menikah dengan Aisyah pada usia 9 tahun, karena hal ini bertentangan dengan QS 33: 6 yang menyebutkan bahwa “Isteri-Isteri Nabi Adalah Ibu Ummat Islam”. Bagaimana mungkin anak perempuan berumur 9 tahun bisa menjadi Ibu Ummat Islam?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 Januari 2019 pada 10:45 am

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Terima kasih untuk tanggapan saudara. Memang sangat menarik untuk mendiskusikan tentang pernikahan. Menurut kitab Allah, Allah menyediakan pasangan sepadan. Pernikahan adalah menyatukan dua insan yang mempunyai visi yang sama. Visi ini akan tercapai bila kedua insan sudah sama-sama dewasa, baik secara rohani maupun jasmani. Dapatkah anak di bawah umur mengerti esensi dari sebuah pernikahan? Apa dampak bagi anak yang menikah di bawah umur? Ini perlu dipikirkan. Kami punya link khusus untuk membahas pernikahan, silakan klik di sini https://tinyurl.com/ybhenl7m.

      Oh ya, kami mohon maaf, karena topik diskusi ini bukan mengenai pernikahan melainkan mengenai “Al-Quran mewajibkan Muslim mengimani Taurat dan Injil”, silakan sdr fokus dengan topik di atas. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  6. adi kusuma atmaja mengatakan

    23 Januari 2019 pada 10:06 am

    ~
    Namun saat ini para pemimpin Kristen secara tegas menolak batas usia pernikahan 16 tahun ke bawah bagi perempuan. Penolakan ini dinyatakan dalam Pasal 7 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Bagaimana dengan gereja jaman dulu seperti aturan Gratian Decretum/Dekrit Gratia. Muhammad dianggap melakukan kejahatan kemanusiaan, dan pada saat itu banyak umat agama lain yang melakukannya apakah dianggap kejahatan juga?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 Januari 2019 pada 10:53 am

      ~
      Saudara Adi Kusuma,

      Kami sangat senang sdr begitu atusias mendiskusikan pernikahan. Namun kami mohon maaf, topik kita bukan mengenai pernikahan melainkan ‘Muslim wajib mengimani Taurat’. Kami kira saudara dapat fokus pada pokok artikel di atas. Mohon maaf juga, kami menghapus sebagian komentar sdr karena sudah keluar dari topik artikel ini. Kiranya sdr dapat memahami hal itu. Terima kasih.

      Bila sdr mau melanjutkan topik pernikahan nabi Islam ataupun mengenai pernikahan dibawah umur, silakan sdr berdiskusi di link ini https://tinyurl.com/ybhenl7m. Kami menunggu komentar sdr. Terima kasih Sdr. Adi Kusuma.
      ~
      Purnama

  7. adi kusuma atmaja mengatakan

    23 Januari 2019 pada 6:26 pm

    ~
    Saudara Purnama,

    Terima kasih atas perhatiannya. Saya bukan antusias. Cuma pada diskusi ini ada komentar yang memaksa saya berkomentar.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 Januari 2019 pada 12:37 pm

      ~
      Saudara Adi Kusuma Atmaja,

      Terima kasih untuk tanggapan sdr dan sifat santun sdr, kami sangat menghargai hal itu. Namun maaf, kami harap sdr dapat mengerti untuk dapat membahas tentang pernikahan di link yang kami berikan di sini https://tinyurl.com/ybhenl7m. Kami menunggu komentar sdr. Terima kasih atas perhatian Sdr. Adi Kusuma.
      ~
      Purnama

  8. Jesus Park mengatakan

    26 Januari 2019 pada 7:20 pm

    ~
    SH. MSi,
    Sudah dijelaskan, Isa berkata: “Jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku” (Injil, Rasul Yohanes 5:46), apakah muslim percaya dengan Musa? Jika percaya kepada Musa tentu percaya dengan Isa dan bertentangan dengan Muhammad. Harap saudara membantu kami untuk meneliti bible yang ada kata Muhammad! Kelihatan saudara lebih pakar bible daripada Quran. Mungkin dalam Injil barnabas?

    Adi,
    Apakah ada orang yang menyeleweng Injil, berarti Injil yang salah? Dalam Al-Quran melegalkan perkawinan anak kecil, apakah yang melakukannya salah?
    Untuk keduanya silakan menuju link bahwa Aisyah terbukti dikawini nabi Muhammad.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Januari 2019 pada 5:25 am

      ~
      Saudara Park,

      Jelas di dalam ayat ini Isa Al-Masih menegaskan kalau Musa juga bersaksi tentang diri-Nya. Nabi Musa tidak pernah membicarakan tentang kedatangan nabi Islam. Bahkan Musa menubuatkan bahwa seseorang dapat diselamatkan dari kematian kekal jika ia memercayai kepada Pribadi yang tergantung di kayu salib.

      “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:14-15).

      Demikian terimakasih.
      ~
      Slamet

  9. Sumitro Joyo mengatakan

    18 Februari 2019 pada 3:58 pm

    ~
    “Katakanlah, ‘Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kalian, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain dari Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah (kepada mereka), Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah)'”(Qs. Ali Imran: 64).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Februari 2019 pada 5:26 am

      ~
      Saudara Sumitro,

      Kami menyampaikan terimakasih untuk sebuah ayat yang saudara postingkan. Namun akan lebih tepat bila saudara dapat memberikan komentar terhadap isi artikel “Al-Quran Mewajibkan Umat Muslim Percaya akan Kitab Taurat” berdasarkan ayat tersebut.
      ~
      Slamet

  10. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    11 Maret 2019 pada 12:12 pm

    ~
    Buat Jesus Park,
    (1) Nabi Muhammad SAW telah datang ke dunia ini dan mewariskan Kitab Al-Quran pada 1500 tahun yang silam. Al-Quran jelas menyebutkan bahwa nama Muhammad telah disebut dalam Taurat Dan Injil.
    (2) Jika kemudian ternyata, nama Muhammad itu hilang dari Taurat Dan Injil, maka hal itu tidak bisa dijadikan dasar untuk menolak kenabian Muhammad SAW dan kebenaran Al-Quran, karena kedatangan Nabi Muhammad sudah merupakan fakta sejarah yang valid. Dan kebenaran Al-Quran telah teruji oleh sains moderen.
    (3) Injil Barnabas sama sekali bukan dasar untuk menilai autentisitas dan kebenaran wahyu Al- Quran.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Maret 2019 pada 11:05 pm

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Kalaupun kitab saudara menyatakan bahwa nama Muhammad telah disebut dalam Taurat dan Injil. Itu boleh-boleh saja, karena ada ayatnya yang mengatakan demikian. “Dan ketika Nabi Isa ibni Maryam berkata “Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku ini utusan Allah kepada kamu, mengesahkan apa yang sebelumku, dari Kitab Taurat, dan memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang akan datang kemudian daripadaku, yang bernama Ahmad“ (61:6).

      Namun faktanya dalam Taurat dan Injil tidak ada satu ayatpun yang menuliskan nama nabi saudara itu. Oleh kerena itu sulit sekali bagi umat Kristen memercayai ia sebagai nabi utusan Allah.
      Demikian harap maklum dan terimakasih.
      ~
      Slamet

  11. Raditya mengatakan

    14 Maret 2019 pada 8:32 am

    ~
    Memang Al-Quran mewajibkan Islam untuk mengimani Taurat. Tapi yang mana tidak kesuluruhan isi dari Taurat dan Injil yang harus Islam imani. Intinya apa yang sama dari Al-Quran, Taurat dan Injil itulah yang di Imani. Dan saya bersyukur kepada Allah, apa yang sama dari semua kitab tsb sudah dimasukkan Allah ke dalam Al-Quran. Jika staff berkata tentang perbedaannya, saya sudah tahu dari Allah melalui Al-Quran kenapa terjadi perbedaan. Pertanyaannya sekarang saya balik kepada Anda : Mengapa Anda lebih fokus untuk perbedaan daripada kesamaan semua kitab?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Maret 2019 pada 1:42 pm

      ~
      Saudara Raditya,

      Taurat dan Injil diakui Al-Quran sebagai Firman Allah (Qs 3:3-4), karena itu wajiblah umat Islam mempelajari dan mengimaninya. Nah, bila Al-Quran membenarkan kitab Taurat dan Injil sebagai petunjuk manusia, bukankah artinya semuanya sdr harus pelajari dan imani? Mengapa sdr mengatakan tidak semua isi Taurat dan Injill sementara Al-Quran tidak berbicara demikian? Orang bertakwa adalah mereka yang mendapat petunjuk dan cahaya dari pengajaran Taurat dan Injil (Qs 5:46).

      Sebenarnya kami tidak fokus pada perbedaan, kami fokus kepada kebenaran. Al-Quran mewajibkan sdr mempelajari Taurat dan Injil! Berharap sdr dapat mencermati apa yang Al-Quran sampaikan. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  12. Jesus Park mengatakan

    18 Maret 2019 pada 12:33 am

    ~
    SH. MSi,

    1. Nabi Islam berkata kepada pengikutnya, akan datang rasul bernama Ahmad yaitu aku. Tentu saja mudah berkata demikian karena sayapun dapat mengatakan hal yang sama kepada umat Islam, akan datang nabi lebih baik dari Ahmad, yaitu aku. Secara akal sehat, bukti sangat diperlukan, bukan iman buta seperti saudara yang sering menolak Quran saudara sendiri.
    2. Fakta sejarah Quran memerintah untuk mengikuti Taurat dan Injil palsu (QS 5:47)? Apakah allah saudara menyesatkan Muslim? Fakta lain bahwa nabi saudara mengawini anak kecil. Bumi datar, sains modern? Mungkin google perlu design ulang bentuk bumi?
    3. Selamat, kali ini setuju dengan saudara. Mengapa ada Muslim ingin mengubah Injil?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Maret 2019 pada 1:51 pm

      ~
      Saudara Park,

      Terima kasih untuk tanggapan sdr. Semoga tanggapan sdr dapat dipertimbangkan oleh sdr Pradjanto. Faktanya, nabi Islam disuruh untuk bertanya kepada ahli Kitab bila dia ragu apa yang ditermanya (Qs 10:94). Dan, nabi Islam mengatakan bahwa Taurat dan Injil adalah petunjuk bagi manusia (Qs 3:3-4). Jelaslah, semua orang wajib mempelajari dan mengimani Taurat dan Injil, termasuk umat Islam.

      “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” (Kitab Zabur 19:8).
      ~
      Purnama

  13. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    18 Maret 2019 pada 1:26 pm

    ~
    Buat Sdr Slamet:
    (1) Sebenarnya sangatlah aneh jika Kitab Taurat dan Kitab Injil yang ada sekarang tidak menyebutkan Nama “Nabi Muhammad”, sedangkan Kitab Weda dan Kitab Tripitaka yang ada pada Ummat Hindu dan Ummat Budha sekarang menyebut ”Nama Muhammad” dan menubuatkan kedatangan “Nabi Muhammad”. Bukankah Kitab Weda dan Kitab Tripitaka itu lebih dulu ada daripada Kitab Injil?
    (2) Al Qur’an adalah Kitab Suci paling akhir yang hadir di tengah manusia dan pada kenyataannya Al Qur’an telah merangkum seluruh Kitab Suci yang telah ada sebelumnya. Apakah mungkin menurut logika Anda bahwa “Kitab Suci Yang Terdahulu Bisa Lebih Valid Daripada Kitab Suci Yang Terakhir”?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Maret 2019 pada 2:03 pm

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Taurat dan Injil memuat berita bahwa Allah sendiri akan menjadi Juruselamat manusia berdosa, bukan nabi sdr. Nabi sdr tidak membawa keselamatan atas dirinya maupun umatnya, fakta Al-Quran dan Hadistnya berbicara demikian. Semntara berita Taurat dan Injil, jelas Allah menyelamatkan manusia. Dan itu degenapi oleh Isa Al-Masih. Itu saatnya Isa berfirman: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).

      Saudara, Al-Quran tidak merangkum Taurat dan Injil. Mengapa? karena buktinya Al-Quran mewajibkan Mukmin mengimani Taurat dan Injil (Qs 5:46, 3:3-4). Adalah pendapat sdr sendiri yang menyatakan demikian. Kami harap sdr berlaku jujur dengan pengakuan Al-Quran. Bagaimana sdr?
      ~
      Purnama

  14. hakkullah mengatakan

    19 April 2019 pada 5:37 pm

    ~
    Ayat di atas membuktikan bahwa Al-Quran mewajibkan Muslim untuk percaya Taurat. Mengapa? Karena Taurat adalah kebenaran dari Allah.

    Respon: Salah juga tafsir Anda, itu maksudnya mewajibkan nashara mengimani Taurat belum masuk kepada Alquran ketika Nabi Muhammad saw hadir, maka diwajibkan mengimani Taurat dan Injil sebagaimana ayat di atas tersebut. Ketika Isa hadir, diwajibkan nashara mengimani Taurat, baca dong ayat muhkam artinya jelas, tidak perlu banyak tafsir “Isa bin Maryam, membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat bukan Alquran, sedang Alquran sesudah Injil. Jadi di sini menceritakan bahwa Yesus mendakwahi kepada bani Israel. Ok, bisa anda bantah dan bisa dipahami?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 April 2019 pada 2:59 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Ayat tersebut tidak sedang berbicara Isa berdakwa, melainkan menurut Al-Quran Allah SWT menegaskan, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

      Jadi jelas Al-Quran mengakui bahwa Taurat dan Injil turun dari Allah dan di dalamnya ada petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Tanpa ditafsirkan ayat tersebut sudah berbicara jelas. Bila sdr menggunakan logika dan penafsiran manusia maka bisa jadi ayat tersebut akan berubah. Kami kira cara tersebut tidak benar. Semoga sdr dapat merenungkan ayat tersebut. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  15. hakkullah mengatakan

    26 April 2019 pada 6:17 pm

    ~
    Dakwah itu artinya mengajak, kalau anda itu bilang isinya tidak membicarakan dakwah, namanya anda menafsirkannya. Dari mana anda tahu kalau itu isinya bukan dakwah? “mushaddiqal lima baina yadaih..” membenarkan apa yang didepannya, tapi penerjemah diartikan “sebelumnya” kok bisa? Penafsiran seperti itu apakah berubah ayat Alquran originalnya? Tetap tidak berubah. Dari mana dia artikan seperti itu? Apakah terjemahan Alquran ini bukan buatan manusia? Alquran aslinya tidak bisa diterjemahkan, tapi mudah dipahami. Buktinya bisa diterjemahkan ” sebelumnya” bukan “di depannya” terjemahan itu, pak diambil dari tafsir jalalain. Kalau mau rinci penjelasannya, bisa juga pake tafsir aisir. Ok

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 April 2019 pada 5:55 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Jadi menurut sdr bagaimana dengan pengertian petunjuk dan cahaya serta pengajaran bagi orang bertakwa ada dalam Injil (Qs 5:46). Lagi Al-Quran menegaskan, “Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh” (Qs 2:176). Dalam bahasa asli menyatakan demikian dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh ahli bahasa yang direkomendasikan Depag. Bagaimana sdr menjelaskan hal itu? Semoga sdr menjadi orang bertakwa yang mendapat petunjuk dan pengajaran dalam Alkitab, jika tidak maka sdr adalah orang yang menyimpang sebagaimana yang Al-Quran sampaikan. Bagaimana sdr?
      ~
      Purnama

  16. Jesus Park mengatakan

    28 April 2019 pada 1:03 am

    ~
    Hakkullah,

    Menurut Quran sudah tepat bahwa Taurat dan Injil didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi) agar orang menjadi taqwa. Bahkan nabi saudarapun diperintah allah saudara agar bertanya kepada ahli kitab yang membaca kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil (QS 10:94). Inilah bukti Taurat dan Injil sudah tersebar di berbagai dunia termasuk di semenanjung Arab.

    Jadi imajinasi yang saudara pikirkan tidaklah tepat karena tidak mungkin allah Quran memerintah bertanya kepada ahli kitab sebelumnya. Bahkan imajinasi saudara juga mengakibatkan firman Tuhan tidak berlaku selamanya. Ini menunjukan allah Quran tidak maha tahu karena dapat berubah pikiran dengan melihat situasi.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 April 2019 pada 6:05 pm

      ~
      Saudara Park,

      Banyak hal yang tidak diketahui oleh nabi Islam mengenai berita baik yang ada dalam Tuarat dan Injil, itu sebabnya Allah SWT menyatakan agar nabi Islam dan umat Muslim mempelajari Taurat dan Injil. Berita utamanya bahwa Isa Al-Masih adalah juruselamat bagi semua orang termasuk umat Islam (Injil, Rasul Lukas 2:10-11, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

      “Inilah perkataan-Ku . . . bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci” (Injil, Rasul Lukas 24:44-45). Doa kami, Isa dapat membuka pikiran teman-teman pengunjung yang ada dalam forum ini agar mengerti berita baik yang ada dalam Taurat dan Injil. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  17. Tentang isa mengatakan

    22 Mei 2019 pada 12:29 pm

    ~
    Dear admin sebenarnya kematian Isa Al-Masih itu perkara apa? Apakah mati di kayu salib karena ingin menebus dosa umat termasuk umat Yahudi dan Romawi yang telah membenuhya? Apakah kematianya itu karena suatau pembunuhan orang Romawi dan Yahudi karena tidak senang dengan ajaran yang dibawa Isa yaitu Injil? Apakah itu penyaliban upacara suci yang dilakukan oleh orang Yahudi karena hanya darah Isa yang suci yang pantas untuk menebus dosa bagi umat. Dan satu hal lagi yang saya ingin tanyakan jika dijaman Romawi penyaliban adalah bentuk hukuman dimasanya apakah jika kematian Isa tidak bisa diakhiri dengan dibius dll. Apakah Kristiani akan menggati salib dengan suntikan bius?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      24 Mei 2019 pada 6:16 pm

      ~
      Saudara Tentang Isa,

      Pertanyaan sdr sangat baik sekali. Perlu sdr ketahui, sebelum penyaliban Isa terjadi, Kitab Allah telah menyampaikannya. “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian . . .” (Kitab Nabi Yesaya 53:7). Ini adalah nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yesaya enam ratus tahun sebelum kematian Isa Al-Masih. Dan Isa menyatakannya dalam Injil tujuan kematiannya disalib: “…untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” …dan untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 20: 28, 26:28). Jadi, kematian-Nya untuk menebus dosa, hanya dengan cara demikian sehingga manusia yang sudah berdosa dapat diselamatkan. Demikian penjelasan kami.

      Nah, bagaimana dengan penjelasan artikel di atas, apakah saudara sudah mencermatinya? Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  18. Jesus Park mengatakan

    25 Mei 2019 pada 5:28 pm

    ~
    Tentang Isa,

    Para nabi sudah bernubuat tentang Isa, “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.” (Taurat Nabi, Kitab Yesaya 43:4). Isa juga bernubuat bahwa Ia akan disalib, jadi kematian Anak Manusia sesuai dengan nubuat-Nya dan tidak mungkin dengan cara lain apalagi bius. Dan bagi yang percaya kepada Isa baik dimulut dan dihati maka ia pasti diselamatkan.

    Mengapa allah saudara tidak dapat menjamin surga, tetapi menjamin neraka (QS 19:71)?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Mei 2019 pada 3:51 pm

      ~
      Saudara Park,

      Penjelasan yang sdr sampaikan sangat baik sekali. Untuk informasi mengenai jalan yang lurus, keselamatan di surga serta kebenaran Isa Al-Masih, maka sebaiknya kaum Muslim membaca Taurat dan Injil. Dengan demikian maka orang bertakwa akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan pengajaran. Selain itu hanya dalam Taurat dan Injil lah yang memberikan kabar baik bagaimana manusia berdosa mendapatkan penghapusan dosa dan jaminan keselamatan kekal di surga yaitu melalui Isa Al-Masih. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  19. Fay mengatakan

    6 Juni 2019 pada 1:28 am

    ~
    Ya memang iman kepada kitab-kitab Allah itu rukun iman orang Islam. Tidak sah iman Islam jika tidak percaya Allah menurunkan 1 dr 4 kitab ini. Zabur Taurat Injil dan Al-Quran. Kesemuanya kitab-kitab Allah yang diturunkan pada manusia lewat utusan-utusanNya agar manusia memurnikan ketaatan beribadah kepada Allah saja tanpa mempersekutukanNya dengan apapun.

    Namun, dalam Al-Quran sendri Allah telah mengatakan kitab-kitab sebelumnya telah diubah-ubah dan disembunyikan. Sehingga redaksi yang nabi Isa katakan hanya sebatas membenarkan nabi dan kitab sebelumku (Taurat) dan menghilangkan “membawa kabar gembira dengan utusan sesudahku yang bernama ahmad (mMhammad). Sampai disini umat Islam sepaham semua ajaran nabi monotheisme.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Juni 2019 pada 12:46 pm

      ~
      Saudara Fay,

      Al-Quran jelas menyatakan bahwa kaum Muslim harus mengimani apa yang diturunkan Allah (Qs 2:136). Lagi, Taurat dan Injil adalah firman Allah yang di dalamnya ada cahaya bagi orang bertakwa (Qs 5:46). Namun yang membuat kami bingung kaum Muslim menolak untuk membaca, mempelajari Taurat dan Injil, hanya karena alasan Firman Allah dalam Taurat dan Injil sudah diubah-ubah. Pertanyaannya, siapakah yang dapat mengubah firman Allah? Apakah Allah tidak sanggup menjaga firman-Nya? Bukankah pernyataan Al-Quran dalam Qs 6:115, 43: 34 bahwa Firman Allah tidak dapat diubah? Bagaiamana menurut sdr?

      Injil mencatat bahwa cahaya dan kabar baik adalah Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang nuzul menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Bagaimana dengan nabi Islam, apa kabar gembira yang umat Islam terima melaluinya? Mohon penjelasannya. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  20. Unknown mengatakan

    18 Juni 2019 pada 3:02 pm

    ~
    Salam, kami dari Osean Islamic Department. Di awal artikel anda mencantumkan ayat di mana Allah membenarkan kitab Taurat. Benar! Namun karena penulis atau pembuat website ini tidak ada akal dan bodoh maka kami akan meluruskan. Taurat, Injil itu kitab Allah. Tapi sudah tidak karena diubah ubah oleh manusia.

    Pernyataan Al-Quran itu hanya membenarkan kitab-kitab itu sebelum manusia mengubahnya. Kami sarankan anda untuk menutup website ini. Osean Defense Force akan memburu dan mencari alamat anda jika anda tidak menutup website ini segera!

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      22 Juni 2019 pada 8:59 am

      ~
      ~
      Saudara Unknown

      Kami menghargai atas saran yang saudara sampaikan dan untuk itu kami mengucapkan terima kasih.
      Namun kami perlu pertolongan saudara untuk menunjukkan ayat-ayat dalam Taurat dan Injil yang telah diubah itu. Tunjukkan juga kepada kami, kapan kami mengubah ayat itu?

      Jelas tidak ada seorangpun yang mampu mengubah firman Allah karena Allah menjaganya. “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu. Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya” (Qs 18:27).

      Semoga bermanfaat untuk saudara renungkan.
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 … 18 19 20 21 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Teman Muslim: Al-Quran Berbeda Dari Kitab Taurat,…
  • Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab "Yang Diturunkan"
  • Isa Al-Masih - Sumber Petunjuk dan Cahaya Bagi Umat…
  • Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?
  • Al-Quran Mendukung Alkitab Sepenuhnya

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami