Seorang sahabat Muslim berkata, “Saya yakin Al-Quran berbeda dari Kitab Taurat, Zabur dan Injil.” Apakah perbedaan itu merupakan bukti Al-Quran sebagai firman Allah? Atau Alkitab yang terbukti?
Perbedaan Pengakuan akan Pewahyuan
Jauh sebelum Islam muncul, Allah memberi Taurat dan Zabur kepada orang Yahudi. Kemudian, orang Kristen menerima Injil, dan mengakui Taurat serta Zabur lima abad sebelum Muhammad.
Mungkin itulah sebabnya Al-Quran juga mengakui pewahyuan Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil). “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . .” (Qs 5:44). “. . . Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . .” (Qs 5:46).
Perbedaan Kesahihan Kesaksian Akan Isa Al-Masih
Meski Al-Quran menulis soal Isa Al-Masih, Muhammad bukanlah saksi mata. Ada rentang waktu sekitar 500 tahun lebih, antara masa Isa Al-Masih dengan masa Muhammad.
Sebaliknya, dalam Taurat dan Zabur terdapat nubuat kedatangan Isa Al-Masih. Juga, karena Injil dicatat oleh pendamping Isa Al-Masih sendiri, dari wahyu Allah. Pastilah kesaksian mereka paling sahih.
Perbedaan Fakta Soal Penyaliban Isa Al-Masih
Al-Quran tidak mengakui penyaliban Isa Al-Masih. Sebaliknya, Injil mencatat dengan jelas penyaliban Isa Al-Masih. Isa Al-Masih meramalkan penyaliban-Nya (Rasul Besar Matius 16:21-28, 17:22-23, 20:17-19, Matius. 20:17-19 dll.) Lagi, musuh-musuh-Nya sungguh menyalibkan-Nya (Injil, Rasul Lukas 23:26-43).
Peristiwa penyaliban Isa Al-Masih juga terdapat dalam catatan sejarawan non-Kristen. Seperti: Josephus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan: “Pada masa ini, hiduplah seorang bijak yang dipanggil Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”
Tacitus (56- 117 Masehi), sejarawan Romawi, mencatat penyaliban: “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”
Mengapa orang Islam tidak tahu peristiwa yang sudah terjadi 500 tahun sebelumnya? Dapatkah kesahihan bukti Al-Quran Firman Allah dapat dipercaya. Jelas Al-Quran berbeda dari kitab Taurat, Zabur, dan Injil. Jika masih ada pertanyaan mengenai penyaliban Isa Al-Masih, silakan menghubungi kami.
Perbedaan Soal Jaminan Keselamatan
Karena konsep keselamatan dalam Islam ditentukan oleh amal kebaikan, maka tidak ada kepastian keselamatan dalam Islam. Bahkan Al-Quran mengajarkan bahwa setiap Muslim harus masuk nereka terlebih dahulu. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Sebaliknya, Isa Al-Masih menjamin hidup kekal. Firman-Nya, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku . . . tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Manakah Kitab Yang Wajib Kita Percayai?
Alkitab tidak mengakui Al-Quran karena tidak mencatat fakta-fakta penting mengenai Isa Al-Masih. Yaitu penyaliban Isa Al-Masih, yang juga tercatat dalam tulisan sejarawan terpercaya. Juga Al-Quran tidak menjamin kepastian keselamatan. Al-Quran berbeda dari kitab Taurat, Zabur, dan Injil.
Sebaliknya, Al-Quran mengakui Alkitab adalah wahyu Allah. Alkitab sesuai fakta sejarah dan juga menjamin keselamatan setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
Jadi umat beragama perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan. Manakah yang wajib kita percayai dan amalkan? Setiap orang harus, sesudah penyelidikan yang tulus, percaya yang sungguh-sungguh berasal dari Allah!
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa makna perbedaan-perbedaan antara Al-Quran dan Alkitab di atas bagi iman Saudara?
- Jelas perbedaan–perbedaan itu bukanlah bukti Al-Quran wahyu Allah. Sebaliknya, meneguhkan bahwa Alkitab adalah wahyu Allah. Maka bagaimana sikap kita yang benar terhadap Al-Quran?
- Mengapa kita wajib memilih Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) daripada Al-Quran?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Teman Muslim: Al-Quran Berbeda Dari Kitab Taurat, Zabur dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
Farizal mengatakan
~
1. Kami mengakui Alkitab sebagai wahyu Allah. Namun sekarang isinya telah berubah. Anda tahu bahwa Injil sering direvisi. Dan demi Allah, jika semua Al-Quran di muka bumi ini dibakar, maka akan dapat disusun 1 Al-Quran tanpa kurang atau lebih satu hurufpun, karena banyak penghafalnya.
2. Kitab Nabi Yesaya 29:12, “Dan ketika kitab itu diberikan kepada dia yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia menjawab: “Aku tidak dapat membaca.”
Menurut sejarah Muhammad SAW buta huruf, maka dia tidak dapat membaca.
staff mengatakan
~
Saudara Farizal,
Alkitab sebagai wahyu Allah, jelas isinya tidak akan berubah karena Allah berkuasa menjaga wahyu-Nya. “Tak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat Allah” (Qs 6:34).
Yesaya dipanggil menjadi nabi utusan Allah pada tahun 740 SM, sedangkan nabi Islam lahir 570 M. Jadi ketika Nabi Yesaya menulis kitabnya, nabi Islam ini belum lahir. Mereka berdua tidak saling kenal, apalagi Yesaya adalah nabi bangsa Israel sedangkan nabi saudara adalah orang Arab.
~
Slamet
muhtadi thoeplik mengatakan
~
Di sekitar peristiwa penyaliban Yesus ketika itu ada 2 orang yang akan disalib memakai nama Yesus yakni Yesus Kristus dan Yesus Barabas.
Pernah disampaikan di sini bahwa nama Yesus umum dipakai orang saat itu. Kristus adalah sebutan yang biasanya diberikan kepada pemuka agama atau kepada raja.
Adapun Barabas belum ada penjelasan apakah merupakan nama atau sebutan. Kemudian diputuskan Yesus Kristus disalib dan Yesus Barabas dibebaskan.
staff mengatakan
~
Saudara Muhtadi,
Perlu diketahui bahwa Yesus Kristus lahir dan hidup sebagai orang Yahudi selama di dunia. Yesus Kristus dikenal sebagai orang nabi besar, bahkan dipandang sebagai seorang Mesias, yaitu seorang yang diutus Allah untuk membebaskan umat-Nya dari cengkraman dosa dan kematian.
Yesus Kristus dibenci oleh orang Farisi karena Dia mengaku sebagai Anak Allah. “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?” Jawab Yesus Kristus, “Benar, engkau telah mengatakannya.” Maka imam besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata, “Ia sudah menghujat Allah, untuk apa kita perlu saksi lagi?”(Injil, Rasul Besar Matius 26:63-66).
Jelas yang dihukum mati oleh Pilatus adalah Yesus Kristus. Bahkan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib Yesus Kristus, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi” (injil, Rasul Besar Yohanes 19:19).
~
Slamet
Yusah mengatakan
~
Andai saja Injil yang ada sekarang itu benar maka tidak perlu lagi ada Al-Quran. Silakan direnungkan!
staff mengatakan
~
Saudara Yusah,
Jelas orang Kristen tidak lagi memerlukan Al-Quran, karena Kitab Suci Injil adalah Firman Tuhan yang
benar dan tidak pernah berubah. Isa Al-Masih mengatakan, “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
Al-Quran juga mengatakan bahwa Kalimat Allah teleh sempurna. “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat -Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs 6:115).
~
Slamet
Realita mengatakan
~
Dihitung berdasar jumlah keseluruhan kata-kata dan kalimat dalam Alkitab dibanding Al-Quran tentu sangat jauh perbedaan jumlahnya. Bila ada yang menghitung perbedaan jumlah tersebut mungkin diperkirakan perbandingannya yaitu ada 10.000 kata dalam Alkitab, dan 2000 kata dalam Al-Quran.
Jadi berdasarkan jumlah kata-kata dan kalimat Alkitab berbanding Al-Quran adalah 5:1 atau 4:1
Alkitab ditulis 40 orang, penulis ada komunikasi langsung dari Allah seperti Musa, Samuel, Yesaya, dan seteturnya. Semuanya saling berhubungan, bertujuan untuk keselamatan hidup kekal semua umat manusia.
Tapi Al-Quran ditulis 1 orang, dimana kalau dihayati tidak pernah exist bertemu langsung dengan Allah, tetapi seperti buah pikiran saja, untuk kepentingan sendiri bukan universal seluruh umat manusia.
masmuliyah mengatakan
~
Buat Saudara Isa,
Al Quran memang kitab suci.Injil yang diterima Isa memang kitab suci. Tapi ingat, Injil sekarang bukan kitab suci lagi karena sudah terlalu banyak perubahan isi yang tidak sesuai. Yang namanya suci itu asli, bersih tanpa ada perubahan. Bnayak contoh di kehidupan nyata, antara asli dan palsu. Mirip tapi kualitas tidak sama.
Farizal mengatakan
~
Al-Quran benar-benar diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Tahu. Mengapa? Karena kitab yang diturunkan 1400 tahun lalu berhasil menjelaskan fenomena-fenomena yang belum bisa dijangkau pengetahuan manusia waktu itu.
Contohnya: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS 21:33) . Al-Quran telah menjelaskan adanya garis orbit planet yang manusia baru tahu pada sekitar tahun 1000 Masehi.
Masih banyak bukti lain bahwa Al-Quran benar. Sebagian lain masih belum terbukti sebagaimana dulu orang yang hidup sebelum tahun 1000 Masehi belum tahu bahwa bulan dan bumi terbukti punya garis orbit. Maka saya meyakini Muslim masuk surga benar.
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Sdr. Farizal,
Masih banyak bukti lain bahwa Al-Quran benar. sebagian lain masih belum terbukti sebagaimana dulu orang yang hidup sebelum tahun 1000 masehi belum tahu bahwa bulan dan bumi terbukti punya garis orbit.
Respon: Saudaraku, zaman Mesir Ariestoteles sudah mengungkapkan tentang mahluk hidup. Carles Darwin juga demikian itu 1500 tahun yang lalu, sampai sekarang menjadi bahan ajaran di sekolah. Sama dengan Al-Quran bahan ajaran sekolah, bukan bukti nyata kebenaran Alloh. Itu hanya tafsiran boleh betul boleh tidak sebagai ilmuan bukan religius.
Maka saya meyakini Muslim masuk surga benar.
Respon : Tak terbukti saudaraku, Muhammad lebih thajir 5 waktu sholat dan Isra Miraj, juga tidak di sorga, bagaimana anda masuk sorga?
Farizal mengatakan
~
Respon: Jikapun sebelum itu pernah dikemukakan oleh seseorang, apakah pada zamannya langsung diterima? Tentu tidak, seperti halnya pemahaman holoisentris Copernicus yang tidak diterima. Bahkan pihak gereja menentangnya karena mereka memiliki pemahaman geosentris. Pihak gereja menyuruh Copernicus untuk membuktikannya.
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya” (Qs 21:30).
Ini mengemukakan teori Big Bang, teori yang baru dicetuskan abad 20. Masih banyak fakta lain di Al-Quran.
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Sdr. Farizal,
Nicolaus Copernicus atau Niclas Kopernik pencetus Heliocentis, ilmuwan bukan religius (keagamaan).
Saudaraku, jangan campur adukkan teori Heliocentris dengan Kitab Alloh, tidak baik. Itu namanya menghujat Alloh. Anda mengenal Muhammad dan beliau saja mengakui Taurat (Qs32:23) dan Injil (Qs 5:46) adalah Kalam Alloh.
Saudaraku, Alloh tidak pernah menyatakan Kebenaran melalui benda di langit, itu tak ada hubungan dengan ke imanan manusia kepada Alloh. Bila ada seseorang mengimani ke benda-benda di langit itu sama halnya berhala. Oleh karena itu dapat saya katakan Muhammad menciptakan Al-Quran dengan kejadian- kejadian menurut pengetahuan bumi dan antariksa inilah bukti penghujat Alloh. Wajarlah Alloh menempatkan beliau di kuburan.
# Stefan # mengatakan
~
Sdr. Jhon Lukas,
Sangat disayangkan, tanggapan saudara pada ayat Qs 10:23. Perlu saudara ketahui bahwa Muhammad adalah seorang nabi/rasul utusan Allah SWT untuk menyampaikan risalah/wahyu buat keselamatan umat manusia berupa petunjuk dan peringatan.
Adapun wahyu yang diterimanya itu adalah kisah-kisah di masa yang lalu. Jadi yang dimaksud dengan kata-kata,” Jika engkau dalam keraguan, adalah pengandaian. Sebab dalam kenyataannya Muhammad bukan dalam keraguan. Buktinya Allah telah menegaskannya dalam kelanjutan ayat tersebut. Hanya bagi orang-orang yang kurang mengertilah menyebabkan artinya berbeda. Mudah-mudahan dapat memakluminya.
Dapat saudara menyebutkan nama seseorand/pribadi yang semenjak dari kecilnya adalah yatim piatu, tidak bisa tulis baca, jujur, berbudi luhur disegani baik kawan maupun lawan digelari Al-Amin. Lalu mengaku jadi nabi dan menerima wahyu dan berhasil membentuk suatu masyarakat dan negara yang mengagumkan para ahli sejarah dan mempunyai pengikut beratus juta manusia setiap masa dan zaman.
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Sdr Stefan,
Muhammad adalah seorang nabi/rasul utusan Allah
Respon: Saudaraku, hanya umatnya yang mengatakan Muhammad adalah nabi.
Dengarlah Kalam Yesus Kristus dalam Injil: “Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian manusia” (Injil Rasul Besar Yohanes 5:34).
Bukankah anda bersaksi dihadapan Alloh, bahwa Muhammad utusan Aloh, benarkah anda melakukan ini?
Kata Anda: “adalah pengandaian”.
Respon : Anda salah mengartikan bahwa Firman Alloh tidak ada pengandaian, yang ada bukti nyata, Pahamilah Alloh. Alloh menegur Muhammad, dan Muhammad ragu akan Alloh. Bukti Qs 46:9, “Aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu.”
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Memang tidak mudah bagi orang Kristen menerima Muhammad sebagai nabi. Apakah dia benar seorang nabi seperti yang diakui oleh umat Muslim, atau hanya manusia biasa yang merasa mendapat pewahyuan dari Allah.
Orang Kristen tidak dapat memberi penilaian kepada Muhammad bukan tanpa alasan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mereka bersikap demikian, salah satunya adalah nubuatan Kitab Suci Allah.
Jelas tidak adanya nubuat dalam Injil maupun kitab-kitab sebelumnya tentang kedatangan Muhammad.
~
Slamet
predyagustinus sirai mengatakan
~
Makin bertambah pengetahuanku membaca yang satu ini. Mantap sudah!
staff mengatakan
~
Saudara Predyagustinus,
Terimakasih untuk komentar saudara.
Kami senang apabila saudara merasa diberkati melalui artikel dalam situs ini. Harapan kami kedepannya semoga melalui situs ini saudara dapat diperlengkapi dan bertumbuh dalam pengenalan akan Allah di dalam Isa Al-Masih.
~
Slamet
#TELADAN# mengatakan
~
Sdr.Slamet,
Saya benar-benar tidak habis pikir terhadap diri saudara-saudara. Saudara sebagai pengikut Yesus yang setia, apakah benar saudara telah membaca dan memahami betul isi Alkitab?
Pertanyaan saya: Samakah hukum-hukum yang dinyatakan Yesus dalam kitab PL dengan hukum-hukum yang terdapat kitab PB” Tolong dijawab dengan sejujur-jujurnya.
Dalam kitab PL Yesus menyata bahwa Dia hanyalah utusan Allah. Lalu kenapa dalam kitab PB Dia dinyatakan Allah sendiri. Siapa yang telah merobah pernyataan ini? Saudara jangan pura-pura tidak mengetahuinya. Semua keterangan ini tercantum dalam Kisah Para Rasul yang dikarang oleh Paulus. Paulus hadir setelah kematian Yesus. Hal inilah yang perlu diklarifikasi. Renungkanlah.
staff mengatakan
~
Saudara Teladan,
Terima kasih untuk komentar saudara.
Kami juga percaya Isa Al-Masih itu utusan Allah, namun kami juga percaya bahwa Dia adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Apabila Isa Al-Masih hanya sejajar nabi, tentunya Dia tidak mempunyai kuasa untuk membangkitkan semua orang yang tinggal di kuburan dan dihakimi pada Hari Kiamat. “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:28-29).
Perlu saudara ketahui Perjanjian Lama sebenarnya juga sudah ada ayat yang menyatakan tentang keilaihan Isa Al-Masih. Mari kita perhatikan Kitab Nabi Yesaya 9:6, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
Saudara berkata: “Oya apakah saudara sudah mendapat jaminan masuk sorga?”
Respon : Saudaraku, tentu jawaban saya, mengapa? Karena Injil mencatat: “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia memperoleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Johanes 3:36).
Saudaraku, adakah saudara mendapat sorga dengan Al-Quran?
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Hanya Isa Al-Masih berkuasa untuk memberikan jaminan hidup kekal. Artinya Ia dapat memberikan jaminan untuk masuk surga. “Isa Al-Masih berkata, “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Tentunya tidak ada nabi lain yang berani berkata seperti yang Isa Al-Masih katakan, bukan? Dan kita mengetahui bahwa yang dapat memberikan hidup kekal itu hanya Allah saja.
~
Slamet
#TELADAN# mengatakan
~
Sdr. Jhon Lukas,
Sekali lagi saya jelaskan kepada saudara bahwa
Al-Quran adalah kitab suci umat lslam. Al-Quran adalah kitab yang berisikan ayat-ayat suci/ wahyu Allah yang diturunkan kepada Muhammad berupa petunjuk dan peringatan dari Allah SWT bagi umat manusia.
Sengaja Allah menurunkan Al-Quran ini terutama bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mengerjakan segala perintahnya dan meninggalkan/menjauhi laranganNya. Terutama sekali tidak mempersekutukan Dia dengan yang lain.
Tiada Tuhan selain Allah. Maka kelak Allah menyediakan surga buat hamba-hambaNya sesuai
dengan tingkat ketaqwaanNya kepada Allah. Semuanya tercantum dalam Al-Quran.
Jadi bukan Al-Quran yang menjamin masuk surga tetapi Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Teladan,
Apabila benar bahwa Allah dalam Al-Quran dapat menjamin keselamatan umat Muslim yang taat kepadanya, tentunya Allah tidak menetapkan setiap Muslim mendatangi neraka, bukan?
Tetapi kenyataannya bahwa setiap Muslim harus mendatangi neraka itu adalah kepastian yang sudah ditetapkan Allah. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Bagaimana penjelasan saudara, kami menunggunya.
~
Slamet
paulus rasul gadunga mengatakan
~
Ayat-ayat Tuhan yang ragu-ragu:
Tuhan ragu-ragu dalam ispirasi wahyu-Nya, sehingga memakai kata dugaan “kira-kira”.
Kira-kira jam 3 malam (Matius 14:25, Markus 6:48), kira-kira jam 3 (Matius 27:46), Kira-kira jam 3 petang (Kisah Para Rasul 10: 3) . Kira-kira jam 4 (Yohanes 1:39), Kira-kira jam 5 petang (Matius 20:6), Kira-kira jam 5 (Matius 20:9), Kirakira jam 9 (Kisah Para Rasul 23:23).
Kira-kira jam 9 pagi (Matius 20:3), Kira-kira jam 12 (Lukas 23:44, Yohanes 19:14), (irakira pukul 12 (Matius 20:5, Yohanes 4: 6, Kisah Para Rasul 10:9), Kira-kira 2 jam (Kisah Para Rasul 19:34), Kira-kira 3 jam (Kisah Para Rasul 5:7).
staff mengatakan
~
Kami berharap kita dapat mendiskusikan topik di atas dengan baik. Karena itu, kami terpaksa menghapus setiap komentar yang tidak sesuai topik, melebihi satu kolom, menggunakan kalimat yang tidak santun.
Apabila ada di antara kita yang mengalami kesulitan untuk fokus dengan topik di atas, kami persilakan untuk memberikan jawaban pada pertanyaan di bawah ini.
1. Apa makna perbedaan-perbedaan antara Al-Quran dan Alkitab di atas bagi iman Saudara?
2. Jelas perbedaan–perbedaan itu bukanlah bukti Al-Quran wahyu Allah. Sebaliknya, meneguhkan bahwa Alkitab adalah wahyu Allah. Maka bagaimana sikap kita yang benar terhadap Al-Quran?
3. Mengapa kita wajib memilih Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) daripada Al-Quran?
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Sdr #TANDA TANYA # 2017-05-04 07:47
Saudaraku, mengapa Anda heran? Alkitab adalah Firman Alloh, Alkitab terbagi dua yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bukankah kita wajib membaca kisah perjalanan para nabi terdahulu, agar kita dapat mengerti apa sebenarnya yang terjadi? Dan itulah mengapa Muhammad mengatakan Qs 32:23 adalah Kalam Alloh di Qs 5:46 adalah orang yang bertaqwa kepada Alloh?
Saudaraku, P. Lama dan P. Baru sangatlah terpaut satu dengan yang lain, seperti Kitab Hosea 13:4 Mencatat : “Akulah Tuhan Allohmu”, sama dengan kalam-Nya: “Aku Alfa dan Omega”, “Firman Tuhan Alloh”, “Yang ada, Yang sudah ada, Yang akan datang”, “Yang Maha Kuasa” (Injil Surat Wahyu 1:8). Yang artinya Alloh tetap tidak berubah.
staff mengatakan
~
Sdr. Jhon Lukas,
Terimakasih sudah menanggapi pertanyaan sdr Tanda Tanya. Taurat, Zabur dan Injil adalah Firman Allah yang diwahyukan kepada orang-orang yang mengalami perjumpaan dengan Allah (Qs 5:44,46). Jelas, perbedaannya sangat jauh dengan Al-Quran yang adalah wahyu Muhammad sebagai kitab peringatan (Qs 7:63).
~
Purnama
Numpang lewat mengatakan
~
Saran saya. Jika kalian ingin mengetahui kebenaran, bukalah akal pikir kalian jangan cuma pakai sudut pandang itu itu lagi. seperti website ini, baca Quran dipenggal-penggal, di sambung sambungkan sama Alkitab biar kelihatan Alkitab paling benar. Terus mana sering sekali ini pada gagal paham sama tafsir ayatnya.
staff mengatakan
~
Sdr. Numpang lewat,
Kami sudah mempelajari Al-Quran dengan jelas, dan terbukti Al-Quran mempunyai perbedaan dengan Kitab Suci Allah Taurat dan Injil. Al-Quran mencatat kisah Isa Al-Masih yang simpang siur bahkan pristiwa kematian dan penyaliban-Nya pun berbeda dengan apa yang di sampaikan Injil. Dan lagi, Al-Quran tidak memberikan janji keselamatan bagi orang bertakwa maupun yang berdosa semuanya sama akan mendatangi neraka (Qs 19:71). Bukankah sebenarnya Kitab Suci harus mencatat solusi yang Allah berikan supaya manusia dapat memperoleh hidup yang kekal?
Sebaliknya Taurat dan Injil adalah Firman Allah, diwahyukan dan dicatat oleh orang-orang yang menjadi saksi mata saat pristiwa penyaliban terjadi. Injil juga menggenapi apa yang sudah dinubuatkan dalam Taurat tentang keselamatan yang kekal bagi manusia melalui Isa Al-Masih.
Jadi, sebaiknya sdr dapat mengimani Taurat Zabur dan Injil daripada Al-Quran.
~
Purnama
#TANDA TANYA #ii mengatakan
~
Jhon Lukas,
Sdr mengatakan Allah turun ke dunia berupa wajah manusia. Bukan main. Kalau sdr tidak berkeberan seperti apakah wajah Allah itu? Kalau memang Allah itu berupa wajah manusia pasti ada yang kira-kira menyerupai Dia. Memang sdr manusia tidak beriman. Tidak tahu artinya ghaib.Baik dalam dalam Alkitab maupun Al-Quran bahwa Allah itu tidak berwujud. Hanya orang-orang kafir yang mengatakan Allah itu mempunyai wujud.
staff mengatakan
~
Sdr. Tanda Tanya,
Kesulitan umat Islam mengenal Allah disebabkan karena alloh Islam tidak pernah membuktikan dirinya secara konkrit kepada umatnya. Kami senang berdiskusi dengan saudara mengenai hal ini, untuk itu silahkan menghubungi kami di . Untuk mendapat penjelasan lebih lagi.
Perbedaan Al-Quran dengan Taurat, Zabur dan Injil sangat jelas, dan mebuktikan Al-Quran bukanlah Firman Allah. Salah satu contohnya pristiwa penyaliban Isa sudah dicatat oleh beberapa sejarawan ternama pada saat itu, bahwa penyaliban Isa benar-benar terjadi. Tetapi sebaliknya Al-Quran tidak mempercayainya. Bagaimana saudara?
~
Purnama
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Mengenai peristiwa penyaliban Yesus, saya lebih percaya Al-Quran. Sangat mudah bagi Allah menyerupakan pohon pisang menjadi tubuh Yesus, menggantikan seekor domba pengganti penyembelihan anak Ibrahim saja bisa. Kedua, dalam sejarah para Rasul, tidak ada seorang rasulpun yang tewas dihajar musuh-musuhnya, Abraham, Musa, Daud, sampai Isa dan Muhammad semua diselamatkan Allah dengan cara yang berbeda.
staff mengatakan
~
Sdr. Gandhi Waluyan,
Adalah hak saudara jika tidak mempercayai pristiwa penyaliban Isa Al-Masih. Tetapi Pristiwa ini sudah dinubuatkan oleh Kitab Nabi Yesaya 53 dan digenapi dalam Injil. Dan lagi penyaliban disaksikan oleh banyak orang tentara Romawi, orang-orang Yahudi juga murid-murid Isa Al-Masih termasuk Ibuda-Nya siti Maryam. Pristiwa ini dicatat secara akurat oleh orang-orang yang menjadi saksi mata dan yang luar biasa hal ini tercatat oleh sejarah.
Pertanyaannya adalah bukankah kita lebih mudah percaya kepada para saksi yang sahih daripada cerita Al-Quran yang hanya bersadar pada prasangka orang yang jauhnya sekitar enam abad? Bagaimana sdr.
~
Purnama