Seorang sahabat Muslim berkata, “Saya yakin Al-Quran berbeda dari Kitab Taurat, Zabur dan Injil.” Apakah perbedaan itu merupakan bukti Al-Quran sebagai firman Allah? Atau Alkitab yang terbukti?
Perbedaan Pengakuan akan Pewahyuan
Jauh sebelum Islam muncul, Allah memberi Taurat dan Zabur kepada orang Yahudi. Kemudian, orang Kristen menerima Injil, dan mengakui Taurat serta Zabur lima abad sebelum Muhammad.
Mungkin itulah sebabnya Al-Quran juga mengakui pewahyuan Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil). “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . .” (Qs 5:44). “. . . Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . .” (Qs 5:46).
Perbedaan Kesahihan Kesaksian Akan Isa Al-Masih
Meski Al-Quran menulis soal Isa Al-Masih, Muhammad bukanlah saksi mata. Ada rentang waktu sekitar 500 tahun lebih, antara masa Isa Al-Masih dengan masa Muhammad.
Sebaliknya, dalam Taurat dan Zabur terdapat nubuat kedatangan Isa Al-Masih. Juga, karena Injil dicatat oleh pendamping Isa Al-Masih sendiri, dari wahyu Allah. Pastilah kesaksian mereka paling sahih.
Perbedaan Fakta Soal Penyaliban Isa Al-Masih
Al-Quran tidak mengakui penyaliban Isa Al-Masih. Sebaliknya, Injil mencatat dengan jelas penyaliban Isa Al-Masih. Isa Al-Masih meramalkan penyaliban-Nya (Rasul Besar Matius 16:21-28, 17:22-23, 20:17-19, Matius. 20:17-19 dll.) Lagi, musuh-musuh-Nya sungguh menyalibkan-Nya (Injil, Rasul Lukas 23:26-43).
Peristiwa penyaliban Isa Al-Masih juga terdapat dalam catatan sejarawan non-Kristen. Seperti: Josephus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan: “Pada masa ini, hiduplah seorang bijak yang dipanggil Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”
Tacitus (56- 117 Masehi), sejarawan Romawi, mencatat penyaliban: “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”
Mengapa orang Islam tidak tahu peristiwa yang sudah terjadi 500 tahun sebelumnya? Dapatkah kesahihan bukti Al-Quran Firman Allah dapat dipercaya. Jelas Al-Quran berbeda dari kitab Taurat, Zabur, dan Injil. Jika masih ada pertanyaan mengenai penyaliban Isa Al-Masih, silakan menghubungi kami.
Perbedaan Soal Jaminan Keselamatan
Karena konsep keselamatan dalam Islam ditentukan oleh amal kebaikan, maka tidak ada kepastian keselamatan dalam Islam. Bahkan Al-Quran mengajarkan bahwa setiap Muslim harus masuk nereka terlebih dahulu. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Sebaliknya, Isa Al-Masih menjamin hidup kekal. Firman-Nya, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku . . . tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Manakah Kitab Yang Wajib Kita Percayai?
Alkitab tidak mengakui Al-Quran karena tidak mencatat fakta-fakta penting mengenai Isa Al-Masih. Yaitu penyaliban Isa Al-Masih, yang juga tercatat dalam tulisan sejarawan terpercaya. Juga Al-Quran tidak menjamin kepastian keselamatan. Al-Quran berbeda dari kitab Taurat, Zabur, dan Injil.
Sebaliknya, Al-Quran mengakui Alkitab adalah wahyu Allah. Alkitab sesuai fakta sejarah dan juga menjamin keselamatan setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
Jadi umat beragama perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan. Manakah yang wajib kita percayai dan amalkan? Setiap orang harus, sesudah penyelidikan yang tulus, percaya yang sungguh-sungguh berasal dari Allah!
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa makna perbedaan-perbedaan antara Al-Quran dan Alkitab di atas bagi iman Saudara?
- Jelas perbedaan–perbedaan itu bukanlah bukti Al-Quran wahyu Allah. Sebaliknya, meneguhkan bahwa Alkitab adalah wahyu Allah. Maka bagaimana sikap kita yang benar terhadap Al-Quran?
- Mengapa kita wajib memilih Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) daripada Al-Quran?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Teman Muslim: Al-Quran Berbeda Dari Kitab Taurat, Zabur dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
Galang mengatakan
~
Aassalamualaikum,
Halo semuanya salam damai, saya ingin bertanya, bagaimana jika saya Muslim, tetapi saya percaya pada Yesus/Isa Al-Masih bahwa dia adalah juruselamat, tetapi saya juga percaya bahwa Muhamad ada dan mengajar dengan baik?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Galang,
Kitab suci Allah dengan jelas mengatakan setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat tentu akan diselamatkan dari hukuman kekal di neraka. “… setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16)
Dan hanya melalui Isa Al-Masih saja seseorang dapat sampai kepada Allah di sorga, bukan yang lain. Mari kita perhatikan pengakuan Isa Al-Masih, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Semoga dapat memberikan pencerahan bagi saudara.
~
Slamet
Says mengatakan
~
Al Qur’an menjelaskan kitab Injil dahulu bukan Injil yang sekarang!
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Says,
Menarik sekali tanggapan sdr. Kalau boleh kami tahu, bagaimana bentuk dan isi Injil dahulu menurut Al-Quran? Kami harap sdr dapat menunjukannya. Perlu sdr ketahui, sebelum ada Al-Quran Injil sudah ada di tanah Arab dan tersebar dimana-mana dan Injil pada saat itu sama dengan Injil yang ada sekarang di tanggan orang Kristen.
Oh ya, apakah sdr sudah membaca penjelasan artikel di atas? Bagaimana menurut sdr? Mohon pencerahannya. Terima kasih.
~
Purnama