• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:46 > Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?

Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?

21 Januari 2013 oleh Web Administrator 142 Komentar

bibleUmumnya orang Islam beranggapan bahwa Muhammad dan Isa Al-Masih menulis sebuah Kitab Suci. Anggapan ini jelas salah. Karena, baik Al-Quran ataupun Injil bukanlah kitab yang ditulis oleh Muhammad atau Isa Al-Masih.

Al-Quran merupakan kumpulan buku yang ditulis oleh sahabat Muhammad setelah kematiannya. Sedangkan Injil adalah empat kitab pertama dari Alkitab yang menjelaskan tentang kehidupan dan ajaran Isa Al-Masih yang ditulis oleh murid-murid-Nya.

Persoalan siapakah yang menulis “buku” tersebut bukanlah hal utama. Yang terpenting ialah, dari siapakah wahyu tersebut datang, dan bagaimana caranya hingga wahyu itu diberikan kepada manusia?

Darimana Datangnya Al-Quran? Atau Kitab Suci Injil?

Umat Muslim percaya Al-Quran diturunkan kepada Muhammad. Bahkan mereka meyakini Al-Quran salah satu mujizat Allah lewat Muhammad. Namun sejarah menyatakan, Muhammad menerima “wahyu” tersebut dari satu makhluk roh secara lisan. Lalu Muhammad meneruskan kepada sahabat-sahabatnya untuk mereka hafalkan. Setelah Muhammad wafat, barulah “hafalan-hafalan” tersebut dibukukan. Jadi, sebenarnya Muhammad tidak menerima wahyu itu langsung dari Allah. Melainkan dari sesuatu makhluk roh.

Injil diberikan dengan cara yang berbeda dari semua kitab suci lainnya. Murid-murid Isa Al-Masih menulis kata-kata Allah yang mereka dengar dari Allah sendiri. Dengan ilham Ilahi dari Roh Kudus, Injil ditulis oleh murid-murid Isa Al-Masih. Perhatikanlah ayat suci ini: “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Yohannes 14:26).

Tidak hanya firman Allah yang diberikan secara langsung kepada manusia, melainkan Roh Kudus memastikan bahwa Pesan Allah lengkap.

Allah Mewajibkan Muslim Membaca Injil

Mungkin itulah alasannya mengapa Al-Quran mendorong agar orang Muslim membaca Injil, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Selain itu Muhammad juga diperintahkan untuk bertanya kepada orang-orang yang telah membaca Kitab Suci sebelumnya, “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab”

Mengapa Allah Ingin Anda Baca Injil?

Injil adalah buku unik di antara semua buku-buku agama lainnya. Injil juga merupakan biografi kehidupan Kalimat Allah (Isa Al-Masih) selama Ia di dunia. Injil mencatat kehidupan Isa-Masih dari lahir-Nya sampai kembali-Nya kepada Bapa di Surga.

Ayat ini mengikhtisarkan mengapa Injil ditulis. “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohannes 20:31). Tidak ada buku lain yang pernah ditulis yang dapat memimpin manusia kepada keselamatan.

[Staf Isa dan Islam – Bila Saudara rindu untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Keselamatan yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Artikel tentang Keselamatan dapat membantu Saudara.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Maidah 5:46 Ditag dengan:Islam Terhadap Kitab Suci

Reader Interactions

Comments

  1. Janto mengatakan

    17 Agustus 2015 pada 7:41 pm

    ~
    Haruskah Umat Muslim Membaca Injil? Menurut saya bukan harus membaca tapi sering-sering membaca Injil agar saudara-saudara Muslim lebih memahaminya, entah bermaksud mencari kesalahan atau memperoleh hikmat kebijaksanaan.

    Percayalah semakin banyak membaca Injil akan semakin kagum, karena mengajarkan “kasih Tuhan” bukan kebencian kepada sesama.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2015 pada 4:39 am

      ~
      Saudara Janto,

      Terimakasih atas komentar saudara. Sebagaimana harapan saudara, demikian juga halnya dengan kami.

      Sesuai dengan tujuan Kitab Suci Injil ditulis. Kiranya dengan membaca Kitab Suci Injil ini, umat Muslim akan menemukan hidup kekal di dalam Isa Al-Masih.

      “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:13).
      ~
      Slamet

  2. usil mengatakan

    21 Agustus 2015 pada 12:54 pm

    ~
    Injil diberikan dengan cara yang berbeda dari semua kitab suci lainnya. Murid-murid Isa Al-Masih menulis kata-kata Allah yang mereka dengar dari Allah sendiri. Dengan ilham Ilahi dari Roh Kudus, Injil ditulis oleh murid-murid Isa Al-Masih. Perhatikanlah ayat suci ini: “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:26).

    Respons: Kalian mengenal Yesus dan Roh Kudus melalui ayat tersebut. Ayat tersebut adalah tulisan Rasul Yohanes. Kalian (Nasrani) bukanlah pengikut Yesus karena kalian beriman kepada Yohanes. Kalian adalah pengikut ajaran murid murid Yesus termasuk Yohanes.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2015 pada 4:54 am

      ~
      Jelas umat Kristen bukan pengikut Yohanes, melainkan pengikut Isa Al-Masih Sang Juruselamat manusia, Namun demikian Rasul Yohanes adalah salah satu saksi tentang Firman Allah yang hidup yaitu Isa Al-Masih.

      Mari kita lihat kesaksian Rasul Yohanes dalam Kitab Suci Allah. “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:1).

      Tentunya saudara percaya akan kesaksian yang tertulis dalam Kitab Suci Allah, bukan?
      ~
      Slamet

  3. Agus winanto mengatakan

    22 Agustus 2015 pada 12:25 pm

    ~
    Sebenarnya orang Kristen tidak mengerti tentang apapun mengenai ajaran Kristen, tidak mengerti siapa Tuhan mereka (Yesus) dan ajaran-Nya. Mereka hanya bisa mengutip kata kata murid murid Yesus (Paulus) di dalam Alkitab. Roh Kudus pun tidak ada di dalam hati mereka, karena mereka tidak akan mengenalnya kalau Paulus tidak memperkenalkan-Nya di dalam Alkitab. Tetapi herannya: mereka mengaku pengikut Yesus padahal yang mereka imani adalah tulisan Paulus di dalam Alkitab. Mereka sesungguhnya adalah pengikut ajaran Paulus!

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2015 pada 5:11 am

      ~
      Saudara Agus Winanto,

      Apabila Roh Kudus memang benar ada di dalam hati saudara, tentunya saudara berani bersaksi bahwa Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia. Karena ini adalah salah satu tanda bagi seseorang yang telah menerima Roh Kudus.

      Dalam Kitab Suci Allah, Isa Al-Masih telah mengatakan, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Injil, Surat Kisah para Rasul 1:8).
      ~
      Slamet

  4. Agus winanto mengatakan

    22 Agustus 2015 pada 1:13 pm

    ~
    Benarkah Al-Quran berasal dari Allah? Satu-satunya cara untuk meyakini isi kitab suci berasal dari Allah, bila nubuat-nubuat dalam kitab tersebut digenapi. Dalam Al-Quran tidak ada nubuat, kecuali yang berhubungan dengan hari penghakiman.

    Respons: Berikan contoh nubuat di dalam Alkitab yang terbukti di dalam kenyataan! Al-Quran menubuatkan akan ditemukannya jasad Firaun dalam keadaan utuh 1400 tahun sebelum jasad itu ditemukan!

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2015 pada 5:36 am

      ~
      Isa Al-Masih mengatakan bahwa nubuat-nubuat Alkitab tentang diri-Nya telah digenapi. “Aku berkata bahwa semua yang sudah tersurat Aku harus digenapi, baik dalam Kitab Suci Taurat yang disampaikan melalui Nabi Musa, dalam kitab tulisan para nabi, dan dalam Kitab Zabur”(Injil, Rasul Lukas 24:44).

      Alkitab sudah ada ribuan tahun sebelum Al-Quran dicetak, telah menulis tentang kematian Firaun. “Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut” (Taurat, Kitab Keluaran 14:30).

      Tentunya rakyat Mesir yang menemukan jasad rajanya akan membalsam dan memakamkannya, bukan? Jelas Surat Yunus 92, bukanlah mujizat Al-Quran. Karena Al-Quran yang baru terbit sekitar tahun 700, dapat mengutipnya dari Alkitab.

      Jadi akan lebih tepat kalau umat Muslim mengatakan bahwa Al-Quran membenarkan Alkitab sebagai wahyu Allah yang terdahulu.
      ~
      Slamet

  5. edrian mengatakan

    27 Agustus 2015 pada 9:21 am

    ~
    Umat Kristen,

    Seharusnya umat Kristen yang mulai membaca dan mempelajari Kitab Suci Al-Quran. Baca dan renungkan dengan hati yang dingin. Renungkan konsep Ketuhanan bahwa hanya Allah SWTyang Maha Satu tidak ada lagi.

    Tuhan dan Allah tidak akan menjelma menjadi apapun apalagi untuk menebus dosa manusia. Allah dengan Maha Rahmat-Nya, mengampuni dan menghapus dosa hambanya cukup dengan tobat sebenarnya dan menjauhi dosa itu lagi.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Agustus 2015 pada 1:29 pm

      ~
      Memang benar Tuhan itu esa, bahkan Isa Al-Masih pun mengajarkan Tuhan yang esa. “Sabda Isa kepadanya, “Perintah yang terutama ialah, ‘Dengarlah hai orang Israel, Allah, Tuhan kita, adalah Tuhan Yang Maha Esa” (Injil, Rasul Markus 12:29).

      Namun yang perlu saudara pahami bahwa keesaan Tuhan tidak membatasinya untuk menyatakan diri-Nya dalam wujud pribadi Isa Al-Masih. Sebab, hanya dengan cara demikianlah Dia dapat langsung menyatakan diri-Nya dan kasih-Nya kepada manusia berdosa. “Akan tetapi, Allah sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita, karena Al Masih telah mati untuk kita ketika kita masih menjadi pendosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
      ~
      Slamet

  6. edrian mengatakan

    1 September 2015 pada 10:06 am

    ~
    Kepada Umat Kristen,

    Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Apa lagi yang kalian tunggu tertera pada Injil, Rasul Markus 12:29. “Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.”

    Dalam ayat tersebut Yesus (Nabi Isa as) menjawab Allah adalah Tuhan-nya Yesus (Nabi Isa as) dan seluruh manusia, Dan juga Yesus menjawab bahwa Allah itu Esa (satu).

    Balas
    • staff mengatakan

      10 September 2015 pada 3:55 am

      ~
      Saudara Edrian,

      Kitab Suci Injil menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. Kalaupun Dia memerintahkan agar umat Israel menyembah Tuhan yang Esa, kenapa harus dipersoalkan?

      Bukankah Allah dalam Al-Quran juga mengatakan: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (Qs 2:21)

      Jadi, jika Allah di dalam Al-Quran memerintah supaya menyembah Tuhan, maka Tuhan mana lagi yang dimaksudkan selain dari diri Allah itu sendiri, bukan?
      Demikian juga tidak ada salahnya apabila Isa Al-Masih yang adalah Allah memerintahkan kepada umat-Nya. “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Injil, Rasul Markus 12:29).
      ~
      Slamet

  7. no name mengatakan

    7 September 2015 pada 4:39 pm

    ~
    Ada ayat dalam Bible yang menyatakan bahwa Yesus itu hanyalah utusan Allah:
    “Bapa/Allah yang mengutus aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 12:49).
    “Aku diutus hanya kepada … umat Israel”(Injil, Rasul Besar Matius 15:24-26).
    “Yesus yang telah Engkau (Allah) utus”(Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
    “Dia/Allah yang mengutus aku”(Injil, Rasul Besar Matius 10:40).
    “Dia/Allah yang telah mengutus aku”(Injil, Rasul Lukas 4:18).

    Juga ayat yang menyatakan Yesus adalah nabi Allah:
    “Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi”(Injil, Rasul Markus 6:4-6a).
    “Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi”(Injil, Rasul Lukas 4:24).
    “Yesus bersaksi bahwa dirinya hanya seorang Nabi”(Injil, Rasul Besar Yohanes 4:44).
    “Yesus membenarkan wanita yang menyebut dirinya hanya Nabi”(Injil, Rasul Besar Yohanes 4:19).
    Dan masih banyak lagi.

    Balas
    • staff mengatakan

      10 September 2015 pada 4:25 am

      ~
      Saudara Noname,

      Terima kasih untuk ayat-ayat Kitab Suci Injil yang saudara sampaikan. Dan kami juga mengakui bahwa Isa Al-Masih itu adalah utusan/nabi/rasul Allah.

      Namun bagaimana menurut saudara tentang ayat-ayat Kitab Suci Injil di bawah ini?
      1.Isa adalah pencipta segala sesuatu (Injil, Rasul Yohanes 1:1-3)
      2. Isa akan membangkitkan semua orang yang mati (Injil, Rasul Yohanes 6:40)
      3. Isa akan menghakimi segala bangsa (Injil, Rasul Yohanes 5:22-23b)
      4. Isa Maha Tahu (Injil, Rasul Yohanes 1:47-48)
      5. Isa berkuasa mengampuni dosa (Injil, Markus 2:5-12)
      Kami menunggu penjelasan saudara
      ~
      Slamet

  8. edrian mengatakan

    11 September 2015 pada 9:03 am

    ~
    Bpk Slamet & umat Nasrani,

    Pernyataan anda: Terima kasih untuk ayat-ayat Kitab Suci Injil yang saudara sampaikan. Dan kami juga mengakui bahwa Isa Al-Masih itu adalah utusan/nabi/rasul Allah.

    Dahsyat sekali pengakuan anda. Maka Tunggu apa lagi. Bertuabatlah lah. jangan anda terjerumus ke dalam lubang kesesatan yang lebih dalam.

    “Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti kekuasaan Allah untuk Bani lsrail”(Qs 43:59).

    Pelajari lah Al-Quran lebih baik, maka dengan Rahmat Allah SWT Anda akan mendapat hidayah. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 September 2015 pada 2:15 am

      ~
      Saudara Edrian,

      Isa Al-Masih itu mempunyai dwikodrati. Dia adalah Allah-manusia. Dia dapat bertindak sebagai pemberi wahyu namun di lain pihak sebagai penerima wahyu.

      Sebagai nabi yang menerima wahyu Allah, Isa Al-Masih tidak dapat berbuat apa-apa selain menyampaikan wahyu Allah. Isa Al-Masih berkata: “Sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30).

      Namun sebagai Sang Pemberi wahyu, perkataan Isa Al-Masih adalah perkataan Allah yang menghendaki “terjadi” atas sesuatu. ”Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah’, maka jadilah ia”(Qs 40:68).

      Misalnya, ketika menyembuhkan orang buta, Isa Al-Masih tidak perlu berdoa kepada Allah. Dia hanya menjamah mata mereka (yang buta) sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka”(Injil, Rasul Besar Matius 9:29).
      ~
      Slamet

  9. amir mengatakan

    6 Oktober 2015 pada 2:49 pm

    ~
    Admin website,

    Memberitakan dusta karena ayat-ayat Al-Quran dirubah seenaknya?

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Oktober 2015 pada 10:05 pm

      ~
      Saudara Amir,

      Injil atau kabar baik yang kami sampaikan melalui situs ini bukanlah dongeng isapan jmpol. Sesungguhnya Injil  menceritakan bahwa Isa, Kalimat Allah menjadi manusia untuk membebaskan umat manusia dari belenggu dosa, melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
      Berkat keselamatan dari Injil kepada semua manusia adalah janji Allah yang diturunkan-Nya kepada Ibrahim, Ishak, dan Ya’Qub. Tentunya Allah tidak pernah lalai dalam menepati janji-Nya, bukan?.

      Bagi mereka yang mempercayai karya keselamatan ini, Isa Al-Masih akan memberikan hidup keka atas hidup mereka. “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

      Jelas kami tidak dapat merubah Al-Quran, karena Al-Quran itu dijaga oleh Allah, bukan?
      “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharaanya”(Qs 15:9).
      ~
      Slamet

  10. noris mengatakan

    8 Oktober 2015 pada 7:55 am

    ~
    Kepada Staf,

    Mengapa orang Islam harus membaca Injil? Darimana kesimpulan ini anda dapatkan? Apakah ada kalimat dari ayat yang anda kutip diatas mengatakan agar orang Islam membaca Injil? Kesimpulan yang sembrono.

    Al-Quran adalah kitab petunjuk bagi umat Islam yang membacanya saja kami sudah mendapatkan pahala. selain itu Al-Quran adalah kitab paripurna yang sudah sangat lengkap mengenai semua kebutuhan manusia.

    Kami hanya diwajibkan untuk percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran, namun kami tidak diwajibkan untuk membacanya. Apalagi dengan kondisi Taurat dan Injil yang sudah tidak murni lagi. Dari pada membaca Injil, mending kami membaca hadits-hadits nabi yang merupakan penjabaran dari Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Oktober 2015 pada 10:11 pm

      ~
      Saudara Noris,

      Sebenarnya beriman kepada Injil, itu tingkatannya lebih tinggi apabila dibandingkan dengan hanya membaca atau mempelajarinya.

      Seseorang yang mempelajari Injil dengan sungguh-sungguh , belum tentu ia beriman terhadap Injil. Sebaliknya seseorang yang mengimani Injil sebagai wahyu Allah, tentunya ia sudah mempelajarinya atau paling sedikit ia pernah membaca dan mendengarnya.

      Iman kepada Injil adalah sikap mengakui serta tunduk kepada otoritas Injil sekaligus mengandung unsur kemauan untuk mentaati apa yang menjadi tuntutan dari Injil tersebut.
      “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan dengaran oleh firman Kristus ” (Injil, Surat Roma 10:17).
      ~
      Slamet

  11. Kebenaran mengatakan

    18 Oktober 2015 pada 7:04 pm

    ~
    Ada ayat dalam Injil yang menyatakan bahwa Yesus itu hanyalah utusan Allah:
    “Bapa yang mengutus Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 12:49).
    “Aku hanya diutus kepada … umat Israel”(Injil, Rasul Besar Matius 15:24-26).
    “Yesus yang telah Engkau utus”(Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
    “Dia yang mengutus Aku”(Injil, Rasul Besar Matius 10:40).
    “Dia yang telah mengutus Aku”(Injil, Rasul Lukas 4:18).

    Juga ayat yang menyatakan Yesus adalah nabi Allah:
    Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi (Injil, Rasul Markus 6:4-6a).
    Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi (Injil, Rasul Lukas 4:24).

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Oktober 2015 pada 3:32 pm

      ~
      Saudara Kebenaran,

      Sebenarnya komentar yang menyatakan Isa Al-Masih hanyalah sekedar utusan Allah atau nabi berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci Injil sudah pernah disampaikan.

      Untuk ini kami persilakan saudara membaca lagi kolom komentar dan kolom jawaban di atas dengan teliti, Terima kasih.
      ~
      Slamet

  12. Go-block mengatakan

    22 Januari 2016 pada 2:46 am

    ~
    Umat Islam harus membaca, pertama untuk studi perbandingan, menambah wawasan akan Ke-Tuhanan, dan untuk kebaikan diri sendiri.

    Tetapi jika membaca dengan tujuan mencari-cari jejak Ismail, Muhammad, dan kesalahan maka anda akan sia-sia membuka Alkitab, karena semua yang anda cari tidak ada di situ.

    Jika anda kecewa karena tidak menemukannya, maka anda akan mengatakan Alkitab sudah diubah. Dan Anda akan semakin jauh dari wawasan yang seharusnya anda cari. Jadi bacalah Alkitab dan Al-Quran untuk wawasan dan studi bading yang obyektif.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Februari 2016 pada 11:28 am

      ~
      Saudara Go Block,

      Saudara benar dengan membaca Kitab Suci Injil, kita akan mempunyai wawasan yang lebih luas mengenai hal-hal rohani. Bahkan kita akan mengetahui hidup kekal yang disediakan oleh Isa Al-Masih bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

      “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:13).
      ~
      Slamet

  13. santoso mengatakan

    4 Februari 2016 pada 9:55 am

    ~
    Umat selain islam apa tidak boleh membaca Injil?Kenapa hanya umat Islam terus yang diajak berdebat. Hindu, Budha, Khong Hucu juga harus diajak biar seru.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Februari 2016 pada 11:47 am

      ~
      Saudara Santoso,

      Injil yang dibawa oleh Isa Al-Masih bukan hanya untuk suku bangsa dan agama tertentu, tetapi untuk seluruh umat manusia yang bersedia menerima-nya. “Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16).

      Kalaupun dalam situs ini, kami mengajak umat Muslim berdiskusi, tujuannya agar umat Muslim dapat mengenal Pribadi Isa Al-Masih secara utuh dan lengkap. Karena pada umumnya umat Muslim mengenal Isa Al-Masih hanya sebatas nabi utusan Allah.
      ~
      Slamet

  14. agus mengatakan

    13 Februari 2016 pada 8:30 am

    ~
    Jika anda sudah tahu Kitab Injil banyak simpang siurnya dan kebenaran Isa itu bukan Tuhan. Sebaiknya jangan diteruskan perbandingannya denga Al-Quran, anda akan malu sebab kebenaran milik Allah.

    “Sesungguhnya Al Quran ini menjelaskan kepada Bani Israel sebagian besar dari ( perkara-perkara ) yang mereka berselisih tentangnya. Dan sesunggunya Al Quran itu menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Qs 27:76-77). .

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Februari 2016 pada 11:59 am

      ~
      Saudara Agus,

      Apabila Kitab Suci Injil itu simpang siur, tentunya Allah akan melarang Nabi saudara agar tidak membaca Injil.

      Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, Allah justru memberitahukan kepada nabi saudara bahwa dalam Injil ada cahaya dan petunjuk. “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

      Jadi melalui ayat di atas kita mengerti bahwa Terang dan Cahaya Allah terdapat dalam Kitab Suci Injil dan Taurat.
      ~
      Slamet

  15. Muslimah mengatakan

    21 Februari 2016 pada 5:40 am

    ~
    Selamat siang untuk admin yang terhormat saya tertarik dengan pembahasan yang anda berikan di website ini, saya pikir anda mau memberikan sedikit waktunya untuk kita saling share tentang agama kita masing masing. Saya tunggu email kakak di

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Februari 2016 pada 12:07 pm

      ~
      Saudara Muslimah,

      Terimakasih atas kunjungan dan komentar saudara sampaikan pada situs kami. Sesungguhnya, kami berharap saudara dapat memberikan komentar sesuai dengan artikel di atas.

      Mengingat banyaknya komentar dan email yang harus kami jawab, bila saudara menginginkan “share” sebaiknya saudara menulis email ke
      ~
      Slamet

  16. Ben Ascal mengatakan

    10 Maret 2016 pada 3:19 am

    ~
    Tetapi bukankah Injil ditulis setelah wafatnya Isa Al-Masih oleh sahabat baginda. Buktinya, Injil itu mempunyai banyak versi seperti Lukas, Matius, Barnabas dan banyak lagi. Ini karena Injil ditulis mengikut pemahaman para sahabat Isa. Ada juga Injil yang ditulis di kepulauan Cyprus.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 April 2016 pada 11:16 am

      ~
      Saudara Ben,

      Injil adalah wahyu Allah yang ditulis dalam kitab oleh empat orang murid Isa Al-Masih. Yaitu: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mereka menguraikan Injil tersebut menurut sudut pandang mereka.

      Walaupun mereka menguraikan berdasarkan sudut pandang mereka, tetapi sumbernya tetap satu. Yaitu Isa Al-Masih. Empat kitab tersebut saling melengkapi. Itulah sebabnya mengapa kejadian yang sama bisa kelihatan sedikit berbeda, tergantung dari saksi-mata yang melihatnya.

      Penjelasan mengenai Injil dapat saudara baca pada artikel di link http://tinyurl.com/k7xnyp8
      ~
      Slamet

  17. agus mengatakan

    18 Maret 2016 pada 7:42 pm

    ~
    Tahukah anda mengapa Allah menurunkan Injil setelah Taurat dan Zabur? Itu karena pengikut ahli kitab mengubah sariat dan isi aslinya untuk kepentingannya.

    Injil pun hadir dengan Isa Al Masih. Begitu juga mengapa Allah menurunkan Al-Quran setelah Injil? Itupun karena ahli kitab juga mengubah sariat dan isi aslinya. Dan kebesaran Allah lah Al-Quran ditetapkan-Nya sebagai wahyu terakhir yang tak bisa di tambah maupun dikurangi isi ayat-ayat-Nya.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 April 2016 pada 11:29 am

      ~
      Saudara Agus,

      Sebagai orang Muslim yang taat kepada Allah SWT, tentunya saudara percaya dengan kitab-kitab Allah SWT yang telah diturunkan kepada masing-masing nabi. Empat kitab itu diantarnya adalah Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran.

      Saudara juga percaya bahwa Allah berkuasa menjaga kitab suci yang diwahyukan itu, bukan? Pertanyaannya, apabila Allah berkuasa menjaga Al-Quran, tentunya Dia juga berkuasa menjaga Taurat, Zabur, dan Injil?

      Sebaliknya apabila Allah tidak berkuasa menjaga Zabur, Taurat, dan Injil, tentunya Dia juga tidak dapat menjaga Al-Quran dari tangan manusia.
      ~
      Slamet

  18. agus mengatakan

    27 April 2016 pada 5:51 am

    ~
    Allah tetap menjaga hukum Taurat dan Zabur di dalam kitab terakhir yang diturunkanNya yaitu di Al-Quran. Semua hukum dan sariat yang di kerjakan oleh para nabi terdahulu, di laksanakan juga oleh Muhammad sekaligus penutup dari para nabi dan umatnya (umat Islam).

    Lain dengan anda dan umat Nasrani, yang tidak mau menjalankan sariat yang diturunkan Allah, tapi malah menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk kebohongan anda.

    Sebenarnya telah dinubuatkan didalam Taurat dan Injil tentang nabi akhir yang umi (buta huruf) tapi ahli kitab menyembunyikan kebenaran itu.

    “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri AlKitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juni 2016 pada 9:44 pm

      ~
      Saudara Agus,

      Orang Kristen jelas sulit untuk mempercayai nabi saudara sebagai nabi yang terakhir. Kitab saudara sebagai kitab penutup. Mengapa?

      Karena dalam kitab-kitab Taurat, Zabur, dan Injil tidak ada satu ayatpun yang menuliskan tentang ke dua hal di atas.
      ~
      Slamet

  19. agus mengatakan

    14 Mei 2016 pada 9:08 am

    ~
    Bagaimana anda mengatakan Isa buat seluruh bangsa sedang Dia sendiri berkata dalam Injil, Rasul Besar Matius 15:24,“Jawab Isa: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

    Jelas berbeda dengan Muhammad: “Tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam” (Qs Al- Anbiya:107). Semua nabi membawa cahaya kitab Allah untuk bangsanya tapi Muhammad Rahmat untuk seluruh alam.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juni 2016 pada 10:00 pm

      ~
      Saudara Agus,

      Isa Al-Masih mengetahui bahwa pelayanan-Nya di dunia tidak lama tetapi hanya tiga setengah tahun. Oleh karena itu Dia memprioritaskan untuk memberitakan berita keselamatan pada umat Israel.

      Sebenarnya kalau kita membaca Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih juga tidak mengabaikan keselamatan orang-orang di luar Israel. Untuk ini dapat kita perhatikan pelayanan Isa Al-Masih pada orang-orang Samaria.

      Justru bangsa Samaria adalah bangsa yang pertama kali menyatakan Isa Al-Masih adalah Juruselamat dunia. Orang-orang Samaria berkata, “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:42).
      ~
      Slamet

  20. ardiana mengatakan

    7 Juni 2016 pada 9:37 am

    ~
    Al-Quran menjelaskan bahwa Al-Quran adalah penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juni 2016 pada 10:14 pm

      ~
      Saudara Ardiana,

      Kitab Suci Injil, sebagai kitab pendahulu dengan jelas menyatakan bahwa Isa Al-Masih telah amati disalib dan bangkit pada hari yang ketiga.

      Sebagai kitab penyempurna, Al-Quran dapat juga memberikan penjelasan agara umat Muslim tidak bingung, tapi faktanya Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih tidak disalib. Justru Al-Quran, mengaburkan tentang keselamatan melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib. “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . ” (Qs 4:157).
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

  • Isa Al-Masih - Sumber Petunjuk dan Cahaya Bagi Umat…
  • Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab "Yang Diturunkan"
  • Ilmuwan Dapat Membaca Alkitab Tertua Di Dunia
  • Teman Muslim: Al-Quran Berbeda Dari Kitab Taurat,…
  • Adakah Versi Injil Bahasa Arab?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami