Umat Islam yakin bahwa Al-Quran asli dan tidak dapat dirubah. Mereka percaya “. . . Al-Quran . . . (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh [Sorga]” (Qs 85:21-22). Al-Quran itu terpelihara di sisi Allah. Benarkah sejarah pembukuan Al-Quran membuktikan itu?
Protes Terhadap Naskah Usmani
Awalnya ayat-ayat Al-Quran tertulis pada lembaran lontar atau perkamen, batu tulis berwarna putih, pelepah kurma, tulang dan lembaran kulit. Maka Kalifah Ustman memerintahkan untuk menyusun Al-Quran. Lalu membakar naskah-naskah lainnya.
Aisyah memprotes tindakan itu, karena sebagian ayat-ayat Al-Quran hilang. Katanya “Pada masa Nabi, surah al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Setelah Utsman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi seperti sekarang [yakni 73 ayat].” (dari Jalaluddin Al-Suyuthi dalam kitab al-Itqan).
Perbedaan Mushaf Al-Quran
Ada mushaf/fragmen-fragmen Al-Quran yang berbeda jumlah dan susunan ayatnya dari Al-Quran versi Utsman. Yaitu, Mushaf Ubay 115 surah, Mushaf Ibn Mas’ud 108 surah, Mushaf Ibn Abbas 116 surah. Surah al-Khal dan al-Hafd pada Mushaf Ibn Abbas tidak masuk dalam Mushaf Utsmani.
Beberapa Versi Al-Quran
Menurut Ammi Nur Baits, Al-Quran Syiah – 17.000 ayat dan memiliki mushaf Fatimiyah. Itu berbeda dari Al-Quran Sunni.
Yudhianto menjelaskan bahwa Arab Saudi menyebarkan Al-Quran versi Asim ke seluruh dunia. Sedangkan Al-Quran versi Nafi dan Abu Amr tersisih. Meski langka,masih beredar di Maroko dan sekitarnya.
Al-Quran Sunni, Syiah, versi Asim, Nafi ataukah Abu Amr yang asli dan terpelihara?
Adakah Naskah Asli Al-Quran Yang Lengkap?
Belum ada penemuan naskah Al-Quran yang asli dan lengkap. Yang ada hanyalah mushaf Al-Quran di museum di Topkapi Istanbul -Turki, Tashkent-Uzbekistan, Inggris dan juga Jerman.
Jika terpelihara, mengapa naskah Al-Quran yang asli dan lengkap belum ditemukan? Mengapa sejarah pembukuan Al-Quran ini justru memberikan keragu-raguan pada kebenaran Al-Quran?
Palsukah Alkitab/Wahyu Allah?
Al-Quran mengakui keaslian Alkitab sebagai cahaya dan petunjuk (Qs 5: 46). Tepatlah, Injil Allah menuliskan “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu“ (Injil, Rasul Lukas 21:33).
Penemuan naskah Alkitab di Laut Mati yang berumur lebih dari 200 tahun SM membuktikan bahwa Allah memeliharanya.
Jika ingin tahu naskah Wahyu Allah dari Laut Mati, silahkan Anda mengemail kami di sini.
Mana Layak Dipercayai?
Jelas sejarah pembukuan Al-Quran di atas, menyulitkan kita meyakini bahwa Al-Quran asli dan terpelihara. Terlebih lagi Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) tidak mengakui Al-Quran itu firman Allah.
Maka kita harus menaati Alkitab, Wahyu Allah saja.
Bila Anda meragukan keaslian Alkitab, sampaikan kepada kami melalui email ini.
Tujuan pewahyuan Alkitab ialah “ . . . supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah [Isa Al-Masih] Mesias, . . . , dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31).
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut artikel tentang sejarah pembukuan Al-Quran di atas, mengapa sulit mengimani bahwa Al-Quran itu asli dan terpelihara?
- Menurut Saudara apakah makna pengakuan Al-Quran (Qs 5:46) akan keaslian Taurat dan Injil?
- Dari uraian di atas, Al-Quran ataukah Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) yang adalah wahyu Allah sejati? Berikan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
Raditya mengatakan
~
Mengenai pernyataan saudara bahwa ada Al-Quran yang dibakar Ustman, tentu anda mempunyai bukti bahwa dia membakar Al-Quran tersebut. Ini baru diskusi yang menarik.
staff mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami senang karena saudara menganggap diskusi ini menarik. Kalau boleh tahu, apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bukankah artikel di atas telah menjelaskan hilangnya surat Al-Ahzab sebanyak 127 ayat akibat pembakaran tersebut? Bagaimana saudara menanggapi hal ini?
Dengan kehilangan yang begitu banyak, tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan? Pertanyaan ini telah berulang kali diajukan, tetapi tidak ada seorangpun yang dapat memberikan jawaban logis berdasarkan Al-Quran. Apakah Al-Quran saat ini masih sama dengan Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz? Bagaimana saudara mengetahuinya? Dan tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Anda,
Kalau maksud anda murni, kenapa anda takut dihapus, lakukan saja bagian anda. Dihapus atau tidak dihapus itu sudah bukan tanggung jawab anda lagi. Tanggung jawab anda adalah memberitakan kebenaran. Kalau memang benar-benar anda tahu bukan ilmu taqiyah.
To: Raditya,
Salah satu bukti bahwa Al-Quran itu ada yang dibakar adalah keempat transkrip tertua yang tersimpan sampai saat ini tidak ada yang sama satu sama lainya dan tidak ada yang sama dengan Al-Quran versi modern yang seperti sekarang ini.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Artikel di atas pun telah menjelaskan adanya 127 ayat dari surah Al-Ahzab yang hilang yang disampaikan Aisyah. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan? Kiranya saudara Raditya dapat menjelaskan hal ini secara logis dengan menyertakan bukti-bukti konkret.
~
Solihin
Raditya mengatakan
~
To: Hendy Gunawan,
Mungkin anda benar karena anda yang membuat transkipnya lalu anda yang membakarnya.
staff mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami tertarik dengan pernyataan saudara di atas. Seyogianya tidak seorang pun boleh membakar kitab yang dianggap suci, termasuk orang terdekat. Namun, kami amat menyayangkan sikap Utsman yang membakar Al-Quran. Sesungguhnya salinan yang dibakar Utsman amat berharga untuk dipelajari dan dibandingkan.
Namun, ada pertanyaan yang tidak kunjung dijawab oleh saudara yaitu bila Al-Quran yang ada saat ini sama dengan yang tersimpan di Lauh Mahfuz, bagaimana saudara dapat memastikan hal itu sama karena Utsman telah membakarnya? Sebab Aisyah menyatakan bahwa Surah Al Ahzab saja banyak yang hilang. Setidaknya, ada 127 ayat yang hilang. Bukankah ini janggal bila Al-Quran saat ini masih sama dengan yang tersimpan di Lauh Mahfuz?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Raditya,
Coba anda selidiki, kenapa ke-4 Al-Quran yang tertua yang pada waktu dahulu kala dikirim ke-4 kekafilahan tidak ada yang sama satu sama lainya dan tidak ada yang sama dengan Al-Quran yang sekarang. Lalu kenapa Al-Quran yang dulu gundul, sekarang ini ada tanda bacanya?
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Kiranya saudara Raditya dapat memberikan jawaban dengan menyertakan dalil yang tepat. Sebab kami pun masih menunggu jawaban saudara Raditya mengenai pertanyaan kami.
~
Solihin
Raditya mengatakan
~
To: Hendy Gunawan,
Tentang Al-Quran anda yang harus memberikan bukti. Kalau gundul atau tidaknya saya masih bisa menjelaskan. Di Arab tulisan Arabnya tidak pakai tanda baca (gundul). Kenapa? Karena bahasa mereka, jadi mereka bisa membacanya. Spanduk-spanduk toko ataupun baliho di sana tidak ada pakai tanda baca, kenapa di Indonesia pakai tanda?
staff mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami berterimakasih untuk kesediaan saudara menjawab pertanyaan saudara Hendy. Namun, terlepas dari gundul atau tidaknya tulisan Al-Quran dalam bahasa Arab, adalah baik bila saudara pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kami.
Bila Al-Quran yang ada saat ini sama dengan yang tersimpan di Lauh Mahfuz, bagaimana saudara dapat memastikan hal itu sama karena Utsman telah membakarnya? Sebab Aisyah menyatakan bahwa Surah Al Ahzab saja banyak yang hilang. Setidaknya, ada 127 ayat yang hilang. Bukankah ini janggal bila Al-Quran saat ini masih sama dengan yang tersimpan di Lauh Mahfuz?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Raditya,
Kenapa saya yang harus beri bukti. Memang sudah terbukti bahwa ke-4 transkrip Al-Quran yang dikirim ke-4 kekafilahan dan sekarang disimpan di museum di Topkapi Istanbul – Turki, Tashkent-Uzbekistan, Inggris dan juga Jerman. Tidak ada satupun yang sama dengan Al-Quran yang modern seperti sekarang ini.
Coba anda terangkan kenapa dahulu Al-Quran itu gundul dan sekarang ada tanda bacanya? Apakah anda tahu, bahwa tanda baca itu dapat merubah arti dari suatu kata dan kalimat? Kalau anda tidak percaya, boleh anda selidiki kebenaran komentar saya ini. Sudah banyak peneliti yang membuktikanya. Bahkan ke-4 transkrip Al-Quran yang ada itu tidak ada yang sama satu sama lainya.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Adalah baik memberikan kesempatan kepada saudara Raditya untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan saudara. Sebab kami pun masih menunggu jawaban saudara Raditya mengenai pertanyaan kami. Harap ini menjadi diskusi yang menarik sebagaimana disampaikan saudara Raditya.
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Saudara Admin,
Anda tidak tahu tentang syiah. Syiah mengatakan Al-Quran yang dipegang Muslim tidak lengkap? Al-Quran yang diturunkan pada Muhammad seharusnya diturunkan pada Ali? Dari perkataan berarti syiah bukan Muslim karena yang disebut Muslim yaitu pengikut Muhammad.
Anda membahas Al-Quran, lalu bagaimana dengan Alkitab anda sendiri? Bisa anda jelaskan mengapa Alkitab hanya menggunakan terjemahan tidak beserta bahasa aslinya, bahasa Aramaik/Ibrani? Apa anda yakin Alkitab yang hanya terjemahan 100% asli dengan makna dari bahasa aslinya?
Contoh: Bible di Inggris, King John dan James ada sebutan Lord/Master/Sir untuk panggilan Yesus tapi dalam Injil bahasa, sebutan ketiga itu diterjemahkan Tuhan. Ini beda makna, bukan? Ini masih sebutan saja yang ubah makna, bagaimana dengan ayat yang lain?
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Terlepas dari perbedaan mazhab dalam Islam. Seyogianya tidak seorang pun berani membakar Al-Quran. Bukankah terjadinya perpecahan dalam Islam berkenaan pewaris nabi saudara yang menjadi khalifah selanjutnya?
Namun, kita tidak membahas Syiah dan Sunni, tetapi benarkah Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz memiliki isi yang sama dengan Al-Quran saat ini pasca pembakaran Al-Quran yang dilakukan Utsman? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
Oh ya, sekedar informasi singkat saja. Kami memiliki Alkitab dalam bahasa Ibrani, tetapi juga memiliki Alkitab dalam bahasa Indonesia untuk mengerti maksudnya. Tentu bahasa Ibrani bukan bahasa ibu sehingga tidak mungkin kita dapat mengertinya sekalipun kami dapat membacanya. Ini sekedar informasi saja dan mohon tidak dilanjutkan dalam diskusi. Bila saudara ingin mendiskusikan hal ini lebih lanjut, silakan mengemail kami ke:
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Wiguna Ilham,
Kalau anda kurang yakin dengan bahasa anda, tidak dilarang anda langsung baca bahasa aslinya. Memangya kalau anda baca Al-Quran dengan bahasa Arab, menjadikan anda lebih mengerti maksud dari kata dan kalimatnya? Dengan baca langsung dari Arabnya malah banyak tafsir yang berbeda-beda, apalagi orang awam yang bacanya.
Alkitab diterjemahkan oleh orang yang ahli dalam bahasa, supaya orang-orang dengan bahasa tertentu lebih bisa mengerti, dibanding baca bahasa aslinya. Walaupun kadang-kadang bahasa terjemahan memiliki keterbatasan terjemahan. Anda mengerti tidak? Alkitab itu yang sering di revisi dan banyak versi adalah terjemahannya bukan bahasa aslinya.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami setuju dengan saudara bahwa membaca kitab dalam bahasa asli tidak akan membuat orang Indonesia mengerti maksudnya sebab kitab itu tidak ditulis dalam bahasa ibu. Walaupun kami memiliki Alkitab dalam bahasa Ibrani, tetapi alangkah lebih baik mengerti artinya sehingga kita mengetahui keselamatan dalam Isa Al-Masih.
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Sekedar informasi, jika Anda membahas versi Al-Quran maka tidak ada salahnya saya membahas versi Alkitab, agar menjadi pertimbangan seperti yang Anda tulis diatas. Mana layak dipercayai? Agar semua orang juga mengetahui bahasa asli dan versi Alkitab. Baik, seperti penjelasan saya yang dihapus, mengapa Alkitab tidak menggunakan kedua bahasa, bahasa aslinya Ibrani dan terjemahan bahas ibu?
Sehingga kita bisa belajar dan yakin Alkitab disalin asli dari Ibrani. Kenyataanya, Injil hanya terjemahan.
Anda bilang, Anda punya kitab Ibrani. Pertanyaanya Anda pernah melihat kitab itu dan isinya? Tidak. Jika yakin kitab Anda disalin dari Ibrani, jelaskan asal kata nama Tuhan itu “ALLAH” dalam Injil bahasa Indonesia Anda? Seperti yang kita tau dalam Ibrani tertulis nama-Nya “YHWH” dan ini tidak ada satu pakarpun yang tau cara membacanya.
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kami sangat senang berdiskusi dengan saudara. Namun, sebelum diskusi berlanjut, maka ada baiknya saudara menjawab pertanyaan kami. Sebab hingga saat ini saudara belum menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kami. Benarkah Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz memiliki isi yang sama dengan Al-Quran saat ini pasca pembakaran Al-Quran yang dilakukan Utsman?
Mohon kiranya saudara menjelaskan hal ini dengan menyertakan dalil dan bukti konkret dan dapat dipertanggungjawabkan. Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Wiguna Ilham,
Apa sulitnya, kalau Anda kurang yakin dengan arti bahasa ibu. Anda bisa beli dengan versi bahasa Inggris, Jerman, bahasa Arab dan bahasa lainya di dunia. Bahkan Anda bisa beli Alkitab dengan bahasa aslinya juga, masa gitu saja repot. Bahkan dengan begitu pengertian Anda mengenai arti dan maksud dalam Alkitab lebih jelas dan luas.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Patut disyukuri bahwa Alkitab telah diterjemahkan ke ribuan bahasa di dunia sehingga bagi siapapun Alkitab terbuka untuk diselidiki. Namun, bukan di sana inti diskusi ini. Inti diskusi ini adalah apakah Al-Quran saat ini memiliki isi yang sama dengan Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz mengingat Utsman telah membakar Al-Quran? Kiranya saudara Wiguna dapat menjelaskannya.
~
Solihin
prass tanthawi mengatakan
~
Al-Quran memang kitab yang terpelihara dari ulah tangan jahil manusia terkecuali binatang sejenis kambing.
staff mengatakan
~
Saudara Prass,
Fakta sejarah di mana Utsman telah membakar Al-Quran menjadi catatan penting untuk bertanya, benarkah Al-Quran saat ini sama dengan Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz? Sebab bila tidak sama, maka Al-Quran tidak terpelihara dengan baik dari tangan manusia. Harap ini menjadi bahan kajian yang perlu dipertimbangkan.
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Saudara Staf,
Ketika anda menulis topik anda ini, apa anda sudah melakukan riset ke negara Islam atau setidaknya bertanya kepada tokoh-tokoh Islam dunia? Atau ilmu anda hanya sebatas media maya. Karena aneh jika minim ilmu pengetahuan tentang Islam bisa berkomentar atau menuduh tanpa dasar. Karena sudah jelas sekali sejarah tentang Utsman Bin Affan saat menjadi Khilafah dan penyusunan mushaf Al-Quran. Saat anda menulis topik ini, dari mana anda mendapat informasi? Jika membaca buku, berikan referensinya. Jika mencari ilmu hanya dari media maya maka ini sungguh disayangkan.
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kami membaca berbagai macam literatur yang ada mengenai Al-Quran, termasuk asal-usul Al-Quran. Karena itu, kami mempelajari sejarah terbentuknya Al-Quran. Harap saudara pun berani melakukannya. Oh ya, saudara belum menjawab pertanyaan kami. Benarkah Al-Quran saat ini sama dengan Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz pasca pembakaran Al-Quran yang dilakukan Utsman? Kiranya saudara dapat menjelaskan dengan menyertakan dalil dan bukti konkret.
~
Solihin
Realita mengatakan
~
Sdr. Wiguna Ilham,
Mungkin dalam dialog di situs ini juga ada kaum murtadin yang menjadi percaya kasih pengorbanan Isa Al-Masih memberi keselamatan masuk sorga kekal. Mari pelajarilah Injil. Bukankah anda dianjurkan mengimani Injil? Untuk dapat beriman tentu harus mengetahui, membaca dan mempelajari Injil. Sebab iman tanpa pengertian dan tanpa pengenalan yang benar bisa tertipu oleh karena orang-orang yang picik dan berakal bulus.
staff mengatakan
~
Saudara Realita,
Kami setuju dengan saudara bahwa membaca dan mempelajari Injil akan membantu setiap orang mengetahui kebenaran sesungguhnya. Namun, bila kita mengacu pada artikel di atas, maka kita pun didorong untuk mempelajari Al-Quran sehingga kita mengetahui benarkah Al-Quran terpelihara hingga saat ini mengingat Utsman pernah membakar Al-Quran.
~
Solihin
Bara dunia mengatakan
~
Saya memang percaya Injil, Taurat, dan Zabur pernah ada dan menjadi penerang jalan kebenaran pada waktu dulu, tetapi itu dulu sebelum ada Al-Quran. Saya percaya waktu dulu itu Taurat dll adalah firman Allah, dan saya yakin betul semua isinya benar pada waktu dulu. Tetapi sekarang saya yakin dan percaya kalau Al-Quran adalah betul dari Allah.
Maka dari itu saya percaya Al-Quran. Kita wajib percaya pada zamannya Injil membawa manusia-manusia shaleh sampai nanti ke akhirat dengan benar, tetapi sekarang saya percaya Al-Quran. Saya beriman pada Allah. Saya percaya Muhammad adalah utusan Allah. Injil yang anda punya sekarang saya tidak membacanya, sudah tidak berlaku bagi umat Islam.
staff mengatakan
~
Saudara Bara,
Membaca tanggapan saudara di atas membuat kami berpikir dan bertanya, apakah manusia yang menetapkan masa berlaku sebuah kitab? Bila saudara menyatakan bahwa Taurat, Zabur, dan Injil tidak berlaku lagi, maka saudara adalah penentu dari masa berlaku tersebut. Bukankah demikian saudara?
Lalu, bagaimana dengan fakta sejarah yang pernah terjadi di mana Utsman pernah membakar Al-Quran? Mengapa saudara mengabaikan fakta tersebut sehingga masih memercayai Al-Quran? Benarkah Al-Quran saat ini sama dengan yang tersimpan di Lauh Mahfuz? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
hakkullah mengatakan
~
“Aisyah memprotes tindakan itu, karena sebagian ayat-ayat Al-Quran hilang. Katanya ‘Pada masa Nabi, surah al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Setelah Utsman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi seperti sekarang [yakni 73 ayat]’ (dari Jalaluddin Al-Suyuthi dalam kitab al-Itqan).”
Tidak ada kurang karena Aisyah sendiri berbeda dengan apa yang dilakukan Zaid bin Tsabit dan sahabat lainnya, sebab Zaid langsung menulis di hadapan Muhammad, bahkan beliau yang pernah membaca Al-Quran bersama malaikat Jibril. Jadi, perkataan Aisyah bukan menjadi argumentasi yang kuat, sebab beliau hanya pendapat secara pribadi saja. Lagi pula tidak menjadikan bukti yang kuat bertentangan dengan jaminan Allah berdasarkan surat 15 ayat 9.
staff mengatakan
~
Saudara Hakkulah,
Kami menghargai pendapat saudara. Namun, kami tertarik dengan pernyataan saudara bahwa nabi saudara membaca Al-Quran bersama malaikat Jibril. Kalau boleh tahu, tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Kami berharap saudara dapat menjawabnya.
Bila kita mencermati fakta sejarah di mana Utsman telah membakar Al-Quran, maka pernyataan Aisyah adalah benar. Sebab ada 127 ayat yang hilang. Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa Utsman membakar Al-Quran? Apakah Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz sama dengan Al-Quran saat ini? Mengapa? Bagaimana saudara menjelaskannya?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Bara Dunia,
Kalau begitu saya juga mau buat kitab dul. Saya bilang kitab dul ini langsung wahyu dari Allah, yang lain sudah kadaluarsa dan sudah dipalsukan. Anda akan percaya? Sesuatu itu bisa dibilang palsu kalau ada aslinya. Bagaimana anda bilang sesuatu palsu tetapi tidak ada yang menjadi pembandingnya. Saya mau tanya, bagaimana kalau orang Ahmadiyah yang bilang bahwa kitabnya yang asli, dan Al-Quran itu sudah dipalsukan?
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami berpendapat bahwa menyebut kitab lain palsu diperlukan bukti-bukti konkret agar pernyataan itu bukan bersifat tuduhan yang tidak memiliki bukti. Namun, artikel di atas bukan membahas mengenai kitab yang dipalsukan, melainkan Al-Quran yang pernah dibakar Utsman. Tentu ini menimbulkan tanda tanya besar. Masih samakah Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz dengan Al-Quran saat ini?
~
Solihin
hakkullah mengatakan
~
To: Hendy,
Berarti anda kurang paham konsep Islam. Jelas saja kafir. Sudah selesai. Saya pengikut Imam Syafi’i, Imam Malik, Bukhari, Muslim. Kalau seandainya Al-Quran dibilang palsu oleh orang Ahmadiyah, lewati dulu mereka (Imam Syafi’i, dll). Jika mereka mengatakan Al-Quran itu palsu, tentu saya akan bilang serupa.
staff mengatakan
~
Saudara Hakkulah,
Nampaknya saudara tidak senang bila Al-Quran dikatakan palsu. Hal ini menarik sekali. Namun, kami sering membaca saudara-saudara Muslim memberikan tuduhan bahwa Alkitab palsu. Uniknya, saudara-saudara Muslim tidak dapat membuktikan tuduhan mereka. Namun, kita tidak membahas hal itu, melainkan kesamaan Al-Quran saat ini dengan Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz pasca pembakaran Al-Quran yang dilakukan Utsman. Kiranya saudara dapat fokus dan kembali ke topik di atas.
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Hakkulah,
Kenapa anda tidak percaya sama kitab Ahmadiyah yang paling benar? Bukankah kitab Ahmadiyah paling baru dan bagaimana kalau mereka bilang Al-Quran itu sudah dipalsukan? Yang asli kitab Ahmadiyah. Sama seperti Muslim yang bilang Injil dan Taurat itu sudah dipalsukan.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami dapat memahami bahwa saudara-saudara Muslim tidak mudah menerima bila Al-Quran dikatakan palsu. Tentu ini akan menjadi perdebatan yang panjang. Karena itu, kami perlu mengingatkan saudara untuk kembali ke topik di atas sehingga kita dapat mendalaminya.
~
Solihin
hakkullah mengatakan
~
Karena bukan kitab wahyu. Al-Quran kitab asli murni, karena langsung ditangani para sahabat. Kedua, karena Muhammad adalah penutup para nabi. Siapapun yang mengaku dirinya nabi atau ada kitab lain wajib tidak dipercayai. Selesai.
staff mengatakan
~
Saudara Hakkulah,
Memberikan tuduhan pada kitab lain palsu dan menganggap kitab lain bukan wahyu adalah mudah. Namun, yang diperlukan adalah membuktikan tuduhan dan anggapan tersebut. Namun, kita tidak membahas hal itu. Kami perlu mengingatkan kembali agar kita kembali pada topik di atas agar kita dapat mendalami mengenai Al-Quran saat ini dan yang tersimpan di Lauh Mahfuz.
~
Solihin
hakkullah mengatakan
~
Pak Staf IDI yang terhormat,
Kami mengimani keberadaan kedua kitab itu, baik tidak ada di depan kita atau ada di depan kita, tapi tidak wajib diamalkan. Cukup sampai di sini biar tidak menyeleweng kemana-mana. Kita butuh tafsir.
staff mengatakan
~
Saudara Hakkulah,
Mengimani tanpa mengamalkan berarti tidak mengabaikan dan tidak mau menaati Allah. Bukankah seyogianya kita mengamalkan apa yang difirmankan Allah? Namun, kita tidak membahas hal itu.
Bagaimana dengan pertanyaan kami? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran nabi saudara membaca Al-Quran bersama malaikat Jibril? Mengapa Utsman membakar Al-Quran? Apakah Al-Quran yang tersimpan di Lauh Mahfuz sama dengan Al-Quran saat ini? Mengapa? Bagaimana saudara menjelaskannya?
~
Solihin