Umat Islam yakin akan nabi mereka, “Mukjizat Muhammad” yang terbesar ialah Al-Quran. Apakah Isa Al-Masih bermujizat? Memahami mujizat keduanya kita akan tahu siapa yang terbesar.
Kesaksian Muhammad Tentang Mujizatnya
Muslim percaya bahwa Nabi mereka memiliki 300 mujizat. Namun ia tidak melakukannya ketika ditantang orang kafir Mekah.
“Dan orang-orang kafir Mekah berkata: ‘Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya? Katakanlah: Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata’” (Qs 29:50).
Jika Muhammad memiliki mujizat, mengapa Al-Quran tidak mencatat mujizat-mujizatnya?
Mukjizat Muhammad Yang Terbesar
Umat Islam percaya bahwa mujizat “nabi” Muhammad yang terbesar adalah Al-Quran. Apakah Al-Quran menjanjikan kepastian keselamatan bagi umat Muslim? Al-Quran menuliskan, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Mujizat terbesar tidak menjamin umat Muslim ke sorga, sebaliknya pasti masuk neraka. Bukankah ajaran itu menambah kekuatiran kita akan siksa neraka. Mengapa Allah SWT hanya menjanjikan masuk neraka, bukannya sorga?
Coba Anda bandingkan dengan mujizat Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih: Kun maka Fayakun Mujizat-Nya
Injil Allah menyaksikan bahwa Isa Al-Masih melakukan puluhan mujizat dengan Kun-Nya. Dengan firman-Nya, Isa Al-Masih menyembuhkan orang buta, orang lumpuh, orang gila, meredakan badai dan banyak lagi.
Dengan Kun-Nya Isa Al-Masih membangkitkan beberapa orang mati. Yaitu anak lelaki seorang janda di kota Nain, anak gadis Yairus, juga Lazarus yang telah empat hari dalam kubur (gua).
Banyak mujizat Isa Al-Masih terwujud karena sabda-Nya, tanpa menunggu kuasa Allah seperti nabi-nabi lainnya. Kuasa Kun Isa sehebat Kun Allah.
Mujizat Terbesar Isa Al-Masih
Namun mujizat-mujizat itu bukanlah yang terbesar. Mujizat terbesar Isa Al-Masih adalah bangkit dari kematian, naik ke sorga dan menjamin keselamatan.
Ia “. . . memberikan nyawa-Nya [Isa Al-Masih] menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius20:28). “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Ketika turun menjadi manusia, Ia rela mati disalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Ia berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal di sorga bagi siapapun yang percaya kepada-Nya.
Siapakah Isa Al-Masih sebenarnya kok berkuasa mengampuni dosa? Injil Allah menyaksikan bahwa Isa “. . . adalah Kalam . . . Kalam itu adalah Allah” (Kitab Suci Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Siapakah yang Terbesar?
Meskipun mukjizat Muhammad yang terbesar adalah Al-Quran, namun Al-Quran tidak menjamin keselamatan umatnya.
Sebaliknya Isa Al_masih , Sang Kalimatullah mengampuni dosa dan menjamin sorga bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa Muhammad tidak melakukan mujizat ketika orang kafir Mekah meminta mujizat kepadanya?
- Mengapa firman Isa Al-Masih berkuasa menghasilkan mujizat, sebaliknya para nabi lainnya tidak bisa?
- Isa melakukan banyak mujizat, berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup yang kekal. Siapakah Dia sebenarnya? Jelaskan jawaban Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mukjizat Muhammad dan Isa, Siapa yang Terhebat?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Raditya mengatakan
~
Maksud QS:29:50 : Jika terjadi pun suatu mukjizat, itu bukan karena Nabi Muhammad pribadi tetapi karena ada izin Allah. Begitu juga dengan Nabi yang lainnya (QS:Ar-Ra’d:38), dan itu sesuai dengan masa masing Nabi. Nabi Musa jamannya sihir salah 1 mukjizatnya tongkatnya bisa menjadi ular. Nabi Isa jamannya kedokteran dan pengobatan, mukjizatnya menghidupkan orang mati, menyembuhkan buta, sopak dan lainnya (QS:5:110). Nabi Muhammad jamannya syair dan sastra, maka turunlah Al-Quran. Anda mengetahui tidak semua baris/bait dari satu syair/puisi itu lgsg bisa di pahami maksud dari kata-katanya. Begitu juga dengan AlQuran perlu pemikiran untuk memahaminya. Makanya di dalam Al-Quran banya pertanyaan : Tidakkah engkau mengerti?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Pada kenyataannya, nabi Islam tidak berbuat mujizat karena dia hanya seorang pembawa peringatan. Bila nabi nabi Allah tidak berbuat mujizat, artinya dia bukan nabi Allah? Bukankah, begitu? Lagi, menurut Al-Quran, nabi Islam tidak membawa satu pun wahyu baru, dia hanya seorang yang memberi petunjuk dan peringatan tentang semua yang Allah sudah nyatakan dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. “Dia menurunkan Kitab (Quran) kepada engkau (ya Muhammad) dengan sebenarnya serta membenarkan (Kitab) yang sebelumnya, dan Dia menurunkan Taurat dan Injil” (Qs 3:3).
Bandingkan dengan Isa yang bermujizat dari dalam dirinya sendiri, bahkan menjamin dosa diampuni dan manusia diselamatkan. Apakah manusia berdosa tidak membutuhkan Isa Al-Masih? Pasti ya. Sangat membutuhkan, termasuk sdr dan saya.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Isa Al-Masih mengakui bahwa Dia bagian dari Tritunggal, tapi yang saya tanya : Bagaimana Isa Al-Masih menganggap Allah. Apakah Nabi Isa menganggap Allah sebagai Tritunggal atau Tauhid?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Terima kasih untuk pertanyaan saudara. Kami akan menjawabnya, bila sdr mengirimkan pertanyaannya pada link yang kami lampirkan sebelumnya, silakan sdr klik di sini: https://tinyurl.com/y84wosrc Karena artikel di atas tidak membahas secara khusus tentang Tritunggal. Semoga sdr dapat mengeti hal itu, terima kasih.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
– Mukjizat terus, sudah saya katakan Nabi Muhammad membelah bulan.
– Anda memuat (QS:3:3), Saya ingin bertanya kepada anda. Menurut Anda kenapa Allah menurunkan kitab-kitab itu secara bertahap, kenapa tidak sekaligus?
– Setiap umat yang ngikuti apa yang dibawa pada masa masing-masing nabi, pasti akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah bukan Nabi tersebut, begitu juga dengan Nabi Muhammad (QS:Ali-Imran:31) : Katakanlah (Muhammad) : “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
– Jika prtanyaan saya tidak sesuai topik, jawab saja ke email saya atau anda ingin saya menambahkan catatan pertanyaan-pertanyaan yg tidak dapat anda menjawabnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Membelah bulan bukanlah berbicara mujizat nabi Islam. Jika itu adalah mujizat nabi Islam maka Al-Quran akan mencatatnya secara jelas. Silakan sdr perhatikan koteks Al-Quran agar sdr tidak salah memahami tentang bulan terbelah.
Nabi sdr adalah manusia berdosa, itu sebabnya dia membutuhkan pengampunan dosa, tepat seperti saya dan sdr yang membutuhkan pengampunan dosa. Namun, pertanyaannya apakah nabi sdr dan umat Islam yakin mendapatkan pengampunan Allah? Bagaimana caranya? Apakah Nabi sdr terjamin keselamatannya? Mohon pencerahan sdr. Terima kasih.
Injil Allah menyatakan: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia (Isa Al-Masih) adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Raditya,
Isa sendiri sudah mengakui bahwa Ia adalah Tuhan semesta, sehingga kami percaya selain bukti-bukti lainnya. Jika Ia mengatakan “aku bukan tuhan” maka tentu saja kami tidak akan menyembah Isa. Apakah saudara ingin terus menuduh iman Kristen tanpa mau membaca Injil?
Nabi Islam sudah mengakui bahwa ia tidak diberi mujizat dan saudara mengakuinya, sedangkan bukti kenabian salah satunya mujiat. Apakah saudara mengakui Muhammad adalah nabi palsu? Mengenai syair, allah Quran tidak pernah mengajarkan syair (QS 36:69), mengapa saudara bertentangan dengan allah saudara? Apakah saudara malu dengan Quran atau tidak pernah belajar Quran tetapi ahli dengan Alkitab?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Terima kasih. Penjelasan sdr sangat baik sekali. Semoga dapat dibaca dan dicermati oleh sdr Raditya. Memang para nabi Allah dilengkapi mujizat agar pengikutnya percaya bahwa benar dia datang dari Allah. Namun, berbeda dengan nabi Islam, dia adalah seorang pembawa peringatan untuk kaum keluarganya, itu sebabnya dia tidak dapat melakukan mujizat.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Munurut staff apa yang salah pada saya dalam memahami konteks Al-Quran tolong jelaskan.
Sekarang saya kutip 1 ayat dari Al-Quran untuk staff dan Jesus Park tolong jelaskan maksud ayat ini.
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka”(Qs 4:159).
Nabi Isa jaman kedokteran dan pengobatan dan Nabi Isa lebih hebat dari dokter-dokter pada masa itu.
Nabi Muhammad jaman syair dan sastra dan Al-Quran lebih hebat dari syair, bukan Al-Quran itu syair.
Allah berfirman dalam Qs 2:269, Staff dan Jesus Park tidak akan dapat mahami Al-Quran jika anda tidak punya pikiran. Anda belum menjawab kenapa kitab-kitab itu bertahap.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami tidak mengatakan salah terhadap tafsiran saudara tentang Qs 4:159. TidaK ada bila seseorang menafsirkan ayat menurut pemahamannya sendiri. Asalkan tidak sesuai dengan maksud dari ayat tersebut.
Memang kitab suci Allah itu diwahyukan secara progresif. Allah tidak langsung memberikan seluruh wahyunya sekaligus. Salah satunya, karena kemampuan manusia untuk mengerti kebenaran pun bertumbuh secara bertahap. Dengan semakin banyak wahyu yang tersingkap, manusia pun menjadi semakin mengerti kebenaran, dan mampu mengerti kebenaran yang lebih mendalam.
Dengan kalimat lain, karena Allah memimpin sejarah manusia melewati berbagai tahap yang berbeda.Tentunya Allah juga memberikan perintah yang sesuai untuk setiap tahapnya.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicarakepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
~
Slamet
Raditya mengatakan
~
Maaf ada yang ketinggalan tentang tanggapan saya kepad staff.
Staff pasti mengetahui Qs 48:2, Saya ingin mengutip sebgian dari ayat tsb. Apakah mungkin Allah memberikan jaminan ampunan dosa yang akan datang kepada seorang manusia….bila manusia tsb memang suka berbuat dosa?
Jika memang beliau pendosa, bisa saja Nabi Muhammad berbuat dosa setelah turunnya ayat Qs 48:2. Karena dia mengetahui bahaw Allah tetap memberikan ampunan dosa kepadanya.
Tetapi Nabi Muhammad tetap bersyukur dan tetap mohon ampun kepada Allah meskipun setelah turun Qs 48:2.
Anda tidak akan mahami Al-Quran jika anda tidak menggunakan akal dan pikiran. QS 2:269 yang ayat-ayatnya lebih hebat dari syair tetapi bukan syair.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Jelas orang yang suka berbuat dosa dan orang ‘tersandung’ dosa tidaklah sama. Orang yang suka berbuat tentunya belum memiliki jaminan keselamatan.
Sebaliknya orang telah diampuni dan dihapus dosanya oleh Allah, tentunya ia akan menanggalkan sifat lama dan mengenakan sifat baru. “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu” (Injil, Surat Kolose 3:5,8).
Bagaimana menurut saudara?
~
Slamet
Raditya mengatakan
~
Bukankah Nabi Muhammad telah mendapat jaminan dari Allah (Qs 48:2). Saya tidak mengerti maksud dari komentar anda. Bagaimana dengan kesalahan saya dalam mengartikan Al-Quran, tolong jelaskan.
Dan bila staff paham dengan Al-Quran tolong jelaskan maksud dari QS 4:159 “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Memang dalam Qs 48:2 terdapat janji pengampunan dari Allah akan dosa umat Islam masa lalu dan masa yang akan datang. Sehingga umat Islam sering mengucapkan,”Bila kamu ingin masuk sorga, ikutilah agama Islam, bukan agama lain! ”
Benarkah dalam Islam ada jaminan keselamatan? Bila benar ada jaminan keselamatan dari Allah, tentunya Allah tidak akan pernah mngatakan, “Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Bagimana menurut saudara?
~
Slamet
Raditya mengatakan
~
Qs 19:71 ayat andalan bagi anda yang tidak mengerti untukk melemahkan Islam. Saya akan jelaskan 1x lagi untuk anda, tapi tidak akan cukup dengan 1 kolom. Jika anda kurangi kata-kata dari 2 kolom tsb, maka artinya akan berbeda, berarti anda sama dengan ahli kitab dahulunya.
1. Buatlah garis sepanjang 15cm, di sebelah kiri titik A (timbangan Amal baik/buruk) dan kanan titik B (Surga). Garis tersebut dinamakan Garis Shirot
2. Gambarlah di sepanjang bawah garis tersebut, api yang bergejolak
3. Misalkan si Fulan di titik A, setelah selesai ditimbang amal baik/buruknya, maka dia di suruh berjalan menuju titik B (Surga).
4. Jika si Fulan lebih banyak amal buruknya maka dia akan jatuh ke dlm neraka, jika sebaliknya maka dia akan sampai ke surga.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami menyampaikan terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan.
Sebenarnya Qs 19:71 bukan ayat yang hanya melemahkan, tetapi bertetangan dengan sifat Allah yang sangat mengasihi orang berdosa.
Karena Allah itu menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Meskipun Allah sangat membenci dosa namun Allah mengasihi orang berdosa. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar 3:16).
~
Slamet
Raditya mengatakan
~
Anda baca kembali Qs 19:71 di situ ada kata” mendatangi.” Coba anda bayangkan seorang berjalan dari titik A ke titik B, dia pasti mendatangi neraka tersebut, karena neraka tersebut ada di bawahnya.
Lalu anda baca Qs 19:72, Allah akan menyelamatkan orang yang banyak amal baiknya dan memasukkanya ke surga serta membiarkan orang yang banyak perbuatan buruknya jatuh dalam neraka. Logiskan jika mau surga jangan jahat dan tidak cukup hanya dengan percaya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Memang dalam Qs 19:71 itu ada kata “mendatangi” neraka. Namun pernahkah saudara merenungkan mengapa umat Islam yang saleh dan taat kepada Allah, wajib mendatangi neraka. Tentunya akan lebih menyenangkan bila kita meninggal dunia akan mendatangi sorga, bukan?
Dan Allah menyelamatkan seseorang dari neraka bukan karena amal kebaikannya. Mari kita perhatikan Hadist, “Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka . . . kecuali dengan rahmat dari Allah”(HR. Muslim no. 2817).
Jadi manusia diselamatkan karena rahmat Allah. Rahmat Allah ini hanya diperoleh melalui pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib.
~
Slamet
Raditya mengatakan
~
Jembatan Shirot adalah satu-satunya jembatan menuju surga. Siapapun orangnya dia pasti mendatangi neraka tsb. Tapi belum tentu masuk ke dalam neraka yang berada di bawahnya. Tergantung amal masing-masing manusia tsb.
Tentang Hadists pada kometar anda di atas. Memang benar, tidak mungkin Allah memberi rahmat kepada manusia yang banyak perbuatan buruknya. Jadi tidak ada yang salah dalam hadits tsb. Anda yang salah menafsirkannya.
Sudah saya katakan dalam Islam perlu otak utk berpikir. Ingat (Qs 2:269) artinya org yang dapat menerima Islam, hanya orang yang dapat menggunakan akalnya untuk berpikir.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami memang setuju bila saudara mengatakan jalan/jembatan menuju sorga hanya satu. Hanya ada satu jalan menuju Allah di sorga. Isa Al-Masih itulah jalan, Dia adalah satu-satunya “Jalan Lurus” yang dapat memberi jaminan sorga kepada setiap orang.
Perhatikan pengakuan Isa Al-Masih ini, “Akulah jalan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
Raditya mengatakan
~
Anda memuat Injil Rasul Besar Yohanes 14:6, seorang nabi pada masanya masing-masing pasti mengatakan hal serupa kepada setiap manusia pada masanya. Saya ulangi sekali lagi, begitu juga dengan Nabi Muhammad (Qs:Ali-Imran:31) : Katakanlah (Muhammad) : “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Saya pikir tujuan dan isi dari Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6 dan Qs:Ali-Imran:31 adalah sama. Tahukah staff, anda hidup setelah zaman Nabi Muhammad bukan jaman Nabi Isa. Maukah anda mengikuti ajakan Nabi Muhammad seperti dalam Qs:Ali-Imran:31.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Jelas pengakuan Isa Al-Masih dan nabi saudara tentang kepastian masuk sorga jauh berbeda. Isa Al-Masih yang saat ini berada di sorga adalah bukti bahwa pengakuann-Nya dapat diandalkan. “Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).
Sedangkan saat ini nabi saudara ada di makam, dan ia pun tidak mengetahui akan nasibnya. Apakah ia ada di sorga ataupun di tempat yang lain, semua itu itu bergantung pada Allah. Mudah-mudahan masuk sorga, bukan?
Tentunya akan lebih bijak mengikuti pribadi yang kini ada di sorga, dan akan datang kembali menjemput pengikut-Nya untuk tinggal bersama-sama dengan Dia di sorga, bukan?
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
Raditya,
Akhirnya saudara menyangkal pernyataan sendiri, bahwa ayat Al-Quran bukanlah syair. Qs 48:2 membuat citra allah Islam makin rusak, karena allah Islam tidak menjamin nabi Islam ke surga, apalagi Muslim dan saudara Raditya, bukan?
Selain itu allah Islam menetapkan Muslim ke neraka termasuk orang taqwa dan Qs 19:72 hanya berlaku untuk orang suci, dan untuk orang berdosa maka mereka kekal di neraka (QS 43:74). Artinya jembatan shirot terputus untuk orang berdosa, akibatnya saudara ditetapkan di neraka seperti Qs 19:71?
Jadi cita-cita mendapat bidadari hanya harapan bagi Muslim karena mereka tidak ada juruselamat atas dosa mereka. Bagaimana menurut saudara?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Jelas pandangan Isa Al-Masih dengan Allah Al-Quran. Isa Al-Masih yang menyatakan isi hati Allah kepada manusia, menghendaki semua orang mengalami kebahagiaan, keselamatan. Dia tidak mau ada satu orang pun yang salah jalan dan menjauh dari-Nya. Orang yang sesat jalannya tidak dibiarkan malah dicari sampai ia menemukan jalan yang benar.
“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?”(Injil, Rasul Lukas 15:4).
~
Slamet
Raditya mengatakan
~
Sedangkan saat ini nabi saudara ada di makam, dan ia pun tidak mengetahui akan nasibnya.
Sudah saya katakan Islam itu perlu otak utk memahami ayat-ayatnya (Qs 2:269). Bukankah Nabi Muhammad telah mendapat jaminan dari Allah (Qs 48:2). Jika sudah mendapatkan jaminan ampunan dosa berarti Nabi Muhammad itu suci bukan. Jika tidak ada dosa brarti tempatnya di surga. Selama saya ikut dalam situs ini staff dan Nasrani yang nanggapi comment saya, selalu berputar-putar karena tidak mau memikirkannya dulu. Sedangkan Isa Al-Masih di surga. Bukankah anda yakin dia akan turun kembali kedua kalinya ke dunia. Coba anda baca QS:4:159, artinya Nabi Isa akan wafat setelah turun ke bumi. 1 kali lagi saya bilang perlu otak untuk berpikir(Qs 2:269).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Qs 48:2 bukanlah berbicara jaminan dari Allah melainkan sebuah harapan agar Allah dapat mengampuni dosa nabi sdr. Nah, dosa membuat nabi Islam menjadi takut dan tidak tahu mengenai keselamatan dan apa yang akan Allah perbuat terhadapnya (Qs 33:56, 46:9). Kami mengutip penafsir Al-Quran yang ada di Indonesia menyatakan: Quraish Sihab, dalam tafsir Al-Misbah, menjelaskan, “Tidak benar. Saya ulangi lagi tidak benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan Surga. Nah, surga itu hak prerogratif Allah. Ya tho?”
Pertanyaannya, mengapa sdr mengikuti nabi yang ada dalam kuburan dan keselamatannya masih terus didoakan oleh pengikut-pengikutnya? Bagaimana sdr?
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Comment anda pada 4/6/19,
Tidak jauh berbeda pendapat anda dan saya tentang kenapa Allah menurunkan kitab itu secara bertahap. Pendapat saya : Sebuah Kitab yang dipegang seorang Nabi berisi
1. Perintah dan Larangan : Dengan itu Allah menguji manusia siapa yg mengikuti perintahnya dan menjauhkan diri dari larangannya. Dan itu diturunkan Allah secara bertahap karena Allah mengetahui manusia tidak akan mampu mengikuti perintah dan larangan tsb secara sekaligus. Dan Di dlm Al-Quran komplit semuanya.
2. Berisi ttg kejadian masa lampau sebelum Nabi yang memegang kitab, kejadian pada masa Nabi tsb, maupun masa yang akan datang. Makanya anda tidak bisa menjawab gambaran kiamat, surga, neraka, karena komplitnya di Al-Quran.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Selain yang sdr sampaikan, ada lagi sesuatu hal yang penting mengapa Kitab Suci Allah diturunkan. Yaitu, manusia sudah berdosa dan manusia membutuhkan pertolongan Allah agar tidak binasa di neraka akibat dosa. Pertanyaannya, bagaimana agar manusia berdosa tidak binasa kekal di neraka? Ini yang perlu dijawab oleh kitab suci Allah, karena jawaban dari pertanyaan ini adalah kebutuhan rohani paling penting manusia. Injil Allah menyampaikan kabar baiknya. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya (Isa Al-Masih) yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Apakah Al-Quran menjamin sdr ke surga?
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Ya. Quran menjamin untuk ke surga. Memang anda kurang dapat untuk mengartikan sebuah kalimat. Anda tahukan ayat QS:19:72. Bukankah di situ Allah menyelamatkan orang-orang bertaqwa dan membiarkan orang-orang zalim di dalam neraka. Jadi kalau mau surga harus menyembah Allah, simple kan.
Mungkin anda akan berkata : Jika memeluk Nasrani dan percaya Yesus sebagai Tuhan, tidak akan mengalami neraka. Apakah anda akan berkata hiduplah semaumu dan berbuat dosalah sebanyak-banyaknya, dan pasti Yesus akan memasukkan ke surga. Jika begitu tolong periksa comment anda pada halaman 2 dan anda tidak tahu dengan kitab anda.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Al-Quran jelas menyatakan orang berdosa dan bertakwa dalam Islam berada dalam neraka (Qs 19:71-72), karena Allah SWT menentapkan neraka bagi manusia dan jin (Qs 32:12). Al-Quran juga mencatat bahwa neraka adalah tempat hukuman yang kekal (Qs 2:81:43:74, 20:74). Artinya, jika ada orang berdosa sudah masuk neraka, maka tidak ada lagi yang dapat meloloskan diri. Pertanyaannya, mengapa orang bertakwa harus mendatangi neraka, mengapa tidak langsung ke surga?
Jalan satu-satunya ke surga dibawah kolong langit ini hanya melalui Isa Al-Masih. Saudara perlu mempelajari ajaran Isa Al-Masih, agar tidak keliru memahami. Allah membenci dosa, karena Itu isa Al-Masih menebus dosa, bukan berarti agar manusia dapat bebas melakukan dosa. Semoga sdr memahami hal itu.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Anda memuat Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16, bukanlah seorang Muslim jika dia tidak mempercayai Isa sebagai Nabi. Jika anda merasa yakin dengan kemurnian Injil, jalankan perintah Yesus Markus 16:17-18
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Muslim hanya percaya Isa sebagai nabi, namun pernahkah sdr berpikir mengapa Isa dapat melakukan mujizat dari dalam diri-Nya sendiri? Mengapa Isa dapat menciptakan dan menjamin dosa diampuni serta membrikan surga bagi yang percaya kepada-Nya? Apakah seorang nabi dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan Isa Al-Masih?
Kami bertanya kepada sdr. Apa yang sdr pahami dari Injil, Rasul Markus 16:17-18? Silakan sdr menjawab pertanyaan kami. Terima kasih.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Anda banyak memuat ayat Al-Quran, jika anda tidak mengerti dengan QS:19:72. Coba anda baca QS: 4:48 Allah mengampuni segala dosa kecuali syirik. Syirik artinya menyembah kepada selain Allah. Jika anda minta penjelasan dari saya ttg Markus 16:17-18 sebenarnya anda takut minum racun atau digigit ular berbisa.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami bertanya kepada sdr. Apa yang sdr pahami tentang ayat Al-Quran (Qs 19:72)? Mohon pencerahan sdr. Selain itu, kami sudah membaca penjelasan Qs 4:48. Pertanyaannya, bagaimana caranya Allah SWT mengampuni dosa Muslim? Lagi, mengapa Al-Quran menyatakan untuk menyembah Allah dan Isa Al-Masih (Qs 9:31, 4:172)? Bagaimana sdr menjelaskan hal itu?
Bila sdr sudah tahu itu racun apakah sdr akan meminumnya? Kami rasa tidak. Demikian kami tidak akan meminumnya karena racun bisa menyebabkan kematian. Tetapi yang pasti, mujizat Isa Al-Masih akan menyertai orang-orang yang percaya kepada-Nya.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Bagaimana Jika seorang keturunan Nasrani yang hidupnya jauh dari gereja, selalu mabuk-mabukan, berbuat zina karena dia mempunyai kekayaan dan dia mengalami kematian sebelum melakukan pertobatan. Pertanyaannya : Bagaimana keadaannya setelah mati apakah dia berada di surga atau di neraka?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Sebenarnya dilahirkan sebagai Nasrani ataupun Muslim sama saja. Mengapa? Karena semua orang perlu dilahirkan kembali. Isa berfirman: “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali” (Injil, rasul Besar Yohanes 3:6-7). Artinya, seseorang yang mati dalam keadaan berdosa tanpa memiliki Juruselamat jelas tujuannya adalah neraka (Injil, Surat 1 Korintus 6:9-10, Kitab Wahyu 21:27). Demikian penjelasan kami. Terima kasih.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
Mengapa Al-Quran menyatakan untuk menyembah Allah dan Isa Al-Masih (Qs 9:31, 4:172)?
Anda mengartikan 2 ayat Al-Quran tsb untuk menyesuaikan dengan apa yang anda inginkan. Memang benar firman Allah, yang dapat memahami Al-Quran hanya orang-orang yang mendapatkan hikmah/yang mempunyai pikiran. Maksud saya, di mana anda sekolah dan siapa guru bahasa Indonesia anda?
Begini saja staff, Aku bukan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu juga bukan menyembah apa yang aku sembah. Bagiku Agamaku, bagimu Agamamu.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Pada kesempatan yang lalu Staff mengatakan sebenarnya Al-Quran meninggikan Isa Al-Masih, karena Dia terkemuka di dunia dan di akhirat (Qs 3:45, 9:31, 4:172). Apakah saudara mau meninggikan Isa Al-Masih?
Jelas kalaupun Mukmin meninggikan Allah dan Isa Al-Masih tentunya tidak salah karena Isa Al-Masih ada pada Allah dan Allah juga ada di dalam Isa Al-Masih. “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?” (Injil Rasul Yohanes 14:10).
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
Raditya,
1. Apakah Muslim diajarkan menggunakan akal? Qs 2:269 bertentangan dengan Qs 5:101 agar Muslim tidak menggunakan akalnya? Qs 48:2 lebih tragis karena allah Islam tidak memberikan kepastian ampunan
2. Apa yang dilarang allah Islam? Mengapa zina legal, apakah termasuk ujian?
3. Jika percaya Isa mengapa saudara tidak melakukan seperti yang dilakukan Paulus yaitu racun dan sihir tidak mempan, bukankah nabi islam terkena racun dan sihir?
4. Muslim ditetapkan neraka, bukankah nabi Islam juga syirik karena percaya batu hitam menghilangkan dosa?
5. Orang berbuat dosa sesukanya sama saja menolak teladan Isa, apakah saudara mengikuti nabi Islam, yaitu siapa yang mengganti agama dibunuh?