Kaum Mukmin mengklaim bahwa Muhammad ada didalam Alkitab, khususnya dalam Kitab Ulangan 18:15,18 memberikan nubuat tentang Muhammad. Dalam Alkitab: “Seorang nabi . . . , dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku . . .” (18:15). “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” (18:18).
Mereka berkata, Muhammad seperti Musa dalam berbagai hal. Ia adalah seorang nabi, pemberi hukum, dan pemimpin militer. Juga berasal dari suku yang terhubung dengan Israel, melalui Ismail. Benarkah? Mari melihat ayat-ayat Alkitab dalam konteksnya.
Benarkah Kitab Ulangan Berbicara Nubuat Tentang Muhammad?
Taurat, Kitab Ulangan 1:1 berkata, “Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel . . .” Semua pesan di Kitab Ulangan diarahkan kepada bangsa Israel. Sangat jelas, nabi yang dimaksud berasal dari Israel. Jika kita melihat bagian-bagian lain dari Kitab Taurat, Israel sama sekali tidak mengharapkan seorang nabi dari Ismail, tetapi dari Ishak (Taurat, Kejadian 17:18-21; 21:10-12).
Kitab Allah juga mengatakan, “Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel” (Taurat, Kitab Ulangan 34:10).
Apakah Allah berbicara langsung kepada Muhammad? Tidak! Malaikat Jibril-lah yang berbicara kepadanya. Dan lagi, Muhammad bukan keturunan bangsa Yahudi, melainkan suku Quraisy. Jelas, Taurat, Kitab Ulangan tidak berbicara nubuat tentang Muhammad.
Isa Al-Masih Menggenapi Nubuatan
Isa Al-Masih adalah orang Israel dari suku Yehuda. Ia juga berbicara kepada Allah secara langsung. “. . . Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:28).
Ia juga membawa sebuah pesan yang selaras dengan Musa. Ia memberikan Injil dan Perjanjian Baru (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:17). Perjanjian Baru adalah penggenapan dan penyelesaian Hukum dan Perjanjian Lama, yang dikenal sebagai Taurat. Musa membawa Taurat. Tetapi, Muhammad membawa pesan yang bertentangan dengan Taurat, seperti doa-doa wajib, Naik Haji, Ramadan, dll.
Musa dan Isa Al-Masih Melakukan Keajaiban, Muhammad Tidak!
Kesamaan lain yang Isa miliki dengan Musa adalah mendemonstrasikan kuasa Allah melalui keajaiban-keajaiban. Isa membangkitkan orang mati, menyembuhkan orang sakit, berkuasa atas cuaca (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:17-44; Injil, Rasul Lukas 7:2-10; Injil, Rasul Besar Matius 8:23-27).
Musa menunjukkan keajaiban-keajaiban yang sama ketika di Mesir dan di padang gurun (Taurat, Kitab Keluaran 14:16-21, Taurat, Kitab Bilangan 21:7-9). Al-Quran bahkan mencatat keajaiban-keajaiban yang dilakukan Isa (Qs 5:110). Tetapi, Al-Quran tidak pernah mencatat keajaiban yang Muhammad lakukan. Sebaliknya, ketika orang kafir di Mekah meminta dia melakukan mujizat, Muhammad hanya berkata “Sesungguhnya mu’jizat-mu’jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50).
Oleh karena itu, tidak satupun kriteria di atas yang dapat diaplikasikan kepada Muhammad. Jadi jelas bahwa nabi umat Islam Muhammad tidak ada dalam Alkitab.
Isa Al-Masih, Bukan Muhammad, Membawa Kabar Baik
Seperti yang dikatakan oleh Roh Allah melalui Rasul Besar Petrus, dalam Injil, Kisah Para Rasul 3:22, “Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.”
Apa yang Isa katakan kepada kita? Ia membawa kabar baik bahwa Allah menyelamatkan orang-orang berdosa. Kita harus mempercayai bahwa Isa mati dan telah bangkit untuk menebus kita dari dosa-dosa kita. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa tidak ada nubuat tentang Muhammad dalam Alkitab? Mengapa hanya Isa Al-Masih yang dinubuatkan?
- Menurut saudara, hal apakah yang mendorong umat Muslim mencari nubuat tentang Muhammad dalam Alkitab?
- Apa yang seharusnya Anda lakukan dengan Kabar Baik yang dibawa Isa Al-Masih ke dunia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Benarkah Tidak Ada Nubuat Tentang Muhammad Dalam Alkitab?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Halleluyah,
Kita lihat saja, dari keturunan abraham melalui Ishak banyak menghasilkan nabi-nabi yang diimani. Tetapi keturunan Ismail, “benang merahnya” ini kemana? Rancu, siapakah yang menjadi anak perjanjian dan yang disembelih oleh Abraham itupun rancu.
~
Saudara Laga,
Tentu bukanlah hal mudah bagai saudara-saudara kita umat Muslim menjawab pertanyaan saudara. Sebab Al-Quran tidak pernah mencatat dengan jelas siapa yang dikurbankan Ibrahim. Walaupun memang mereka bersikeras mengatakan yang dipersembahan itu adalah Ismail, bukan Ishak.
Sementara Alkitab dengan jelas mengatakan Abraham mempersembahkan Ishak. Sebab dari awal memang Allah telah mempersiapkan Ishak sebagai tanda perjanjian-Nya dengan Abraham.
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
~
Slamet
~
Pertanyaan yang mudah untuk Muhammad kalau dia masih hidup. Darimana ia tahu yang dikurbankan oleh Ibrahim/Abraham adalah Ismail? Apa bukti dan saksinya ? Dan Muhammad membaca dari sumber mana?
Sebenarnya jawabannya mudah karena kalau sampai Al-Quran menulis bahwa yang dikurbankan adalah Ishak, maka garis silsilah menuju Muhammad akan terputus dan ia tidak bisa memplokamirkan dirinya menjadi nabi dan utusan Allah.
Nah, supaya ia bisa menjadi nabi dan utusan Allah, maka ia paksakan untuk masuk ke garis silsilah Ibrahim/Abraham, dengan cara “sekali lagi” memaksakan bahwa yang dikurbankan adalah Ismail.
~
Saudara Frans,
Terimakasih atas komentar saudara, dan juga apresiasi saudara bagi situs ini.
Semoga apa yang saudara jelaskan di atas dapat memberikan pencerahan khususnya bagi saudara-saudara kita umat Muslim. Sehingga mereka dapat mengerti bahwa kebenaran Allah dalam Alkitab tidak dapat diputar-balikan oleh manusia.
Allah mengatakan kepada orang-orang apa yang Ia pilih untuk dikatakan dan ditulis. Ada dalam Alkitab, Sebab, tidak pernah pesan dari Allah dikabarkan hanya atas kemauan manusia. Tetapi Roh Allah menguasai orang untuk menyampaikan pesan dari Allah sendiri (Injil, Surat 2 Petrus 1:21).
~
Slamet
~
Kelebihan Muhammad adalah dia tidak memiliki mukjizat karena mukjizatnya telah menyatu dengan Al Quran yang berlaku untuk semua umat sepanjang masa.Tidak ada kelebihan dari mukjizat Yesus,karena Ibrahim, Musa, Sulaiman juga memiliki mukjizat.
~
Mukjizat adalah salah satu tanda yang diberikan Allah kepada nabi yang diutusnya.
Misalnya nabi Musa yang diutus Allah untuk membebaskan umat Israel dari Firaun maka Allah memperlengkapi Musa dengan mukjizat.
Setelah Musa masih ada banyak lagi nabi-nabi lainnya, Elia, Elisa, dan lain-lain. Dan para nabi tersebut lahir dari bangsa Yahudi.
Pada akhirnya puncak dari pengutusan para nabi-nabi ialah kedatangan Isa Al-Masih untuk menggenapi seluruh Firman yang disampaikan para nabi tersebut. Penggenapan itu ialah pemberian jalan keselamatan bagi manusia melalui pengorbanan Isa Al-Masih.
Seperti tertulis: “Tentang Dialah (Isa Al-Masih) semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya (Isa Al-Masih), ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya (Isa Al-Masih)” (Injil, Kisah Para Rasul 10:43).
Muhammad bukan orang Israel, dia juga tidak dilengkapi Allah untuk melakukan mukjizat, sangat sulit bagi Muhammad untuk menduduki posisi sebagai nabi Allah, bukan?
~
Slamet
~
Kepada Staf IDI,
Allah telah memberikan mujizat terbesar kepada Nabi Muhammad melalui Al-Quran. Dan dengan Al- Quran pulalah seseorang yang buta huruf tidak dapat membaca dan menulis dapat menyebarkan ajarannya ke seluruh penjuru dunia.
Hingga saat ini jumlah penganut agama Islam lebih dari 1 milyar orang di seluruh dunia. Menurut Anda apakah mungkin seorang nabi palsu dapat melakukan hal tersebut ?
Apakah mungkin ada orang lain yang buta huruf dapat melakukan hal-hal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad? Inilah bukti kemuliaan dan keajaiban dari wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Al-Quran. Karena beliau diutus sebagai nabi terakhir kepada seluruh umat manusia di dunia.
~
Memang umat Muslim mempercayai bahwa Al-Quran adalah perkataan Allah, tanpa adanya campur tangan manusia. Dengan mengklaim Muhammad sebagai nabi buta huruf, maka dengan sendirinya tidaklah mungkin seorang Muhammad mengarang, atau mendapatkan pengetahuan ilahi selain dari Allah sendiri.
Namun hal ini sangat bertentangan dengan fakta yang ada. Sebuat ayat dalam Hadith menyebutkan bahwa Muhammad bukanlah seseorang yang umi.
“Diriwayahkan Amir ibn Shahr: …….Rasulullah menulis dokumen bagi Dhu Marran……” (Sunan Abu-Dawud Book 19, Number 3021). Jika Muhamad tidak dapat membaca bagaimana ia tahu kata-kata mana yang harus dihapuskan?
Selain itu paman Muhammad, Abu Thalib begitu mengasihi keponakannya itu lebih dari anaknya sendiri. Ali, sepupu Muhammad, yang adalah anak Abu Thalib adalah seorang yang terpelajar, bahkan ia menulis sebuah karya berjudul Nahj al Balaghah (The Path of Eloquence).
Jadi Muhammad tidak buta huruf karena tidaklah mungkin Abu Thalib membiarkan Muhammad tumbuh dewasa tanpa mendapatkan pendidikan baca tulis sama sekali.
~
Slamet
~
Kepada Staf IDI,
Yang perlu dipahami disini adalah bahwa pada saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama Beliau dibimbing oleh Jibril untuk membaca dengan mengucapkan “Iqra”. Itulah mengapa ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Quran adalah “Iqra” yang artinya adalah “Bacalah”.
Lalu Nabi Muhammad mengatakan : “Aku tidak bisa membaca.” Hingga Jibril mengulanginya selama 3 kali dan setelah itu barulah Jibril menuntun dan mengajarkan kepada Muhammad membaca wahyu pertama.
Jadi sebelum di turunkannya wahyu pertama Muhammad sama sekali tidak bisa membaca. Dan Jibril lah yang membimbing dan mengajarkannya secara perlahan-lahan hingga akhirnya Beliau bisa membaca.
~
Lebih jelas lagi bukti kalau Muhammad tidak buta huruf dapat dilihat pada hadis ini. Dimana Aisha mengatakan: “… Ia kemudian membebaskan saya dan kembali meminta saya untuk membaca, namun sekali lagi saya menjawab “Saya tidak tahu bagaimana membaca (atau, apa yang harus saya baca?” (Sahih Bukhari, Volume 1, Book 1, Number 3).
Tanpa harus ditafsirkan lagi, Hadis ini menunjukkan kalau Muhammad dapat membaca. Muhamad sendiri mengatakan bahwa ia tidak yakin apa yang harus dibacanya sehingga ia tanya “Apa yang harus saya baca?”
Mengapa kita lebih senang dan mempercayai bahwa Muhammad buta huruf? Seharusnya kita lebih senang kepada pribadi Isa Al-Masih yang dapat membawa kita masuk ke sorga, bukan?
~
Slamet
~
Kepada Mr. Anomali.
Nabi Muhammad buta huruf, itu pendapat para muslimin.
Nabi Muhammad s.a.w sebelum menjadi nabi, beliau ialah seorang pedagang, dari negara ke negara. Pasti beliau berjumpa dan bercerita dengan ramai orang, bukan? Jika pun beliau buta huruf, pasti cerita-cerita dalam Bible sudah beliau dengar sepanjang hidup beliau berdagang, bukan?
Selain itu, pada tahun ke-berapa-kah kemunculan Al Quran? Bisa-bisa saja beliau memerintahkan kepada siapa pun untuk menulis isi Al-Quran, bukan?
~
Saudara Noryed,
Terima kasih atas penjelasannya, kiranya penjelasan saudara dapat memberikan pencerahan bagi umat Muslim.
Sebagai seorang pedagang Muhammad sangat piawai dalam hal mengarsipkan dokumennya.
“Yazid ibn Abdullah, yang meriwayahkan, “Kami berada di Mirbad. Datanglah seorang dengan rambut terurai dan memegang selembar kulit merah di tangannya. …Kami kemudian bertanya: Siapa menuliskan dokumen ini untuk mu ? Ia menjawab: Rasulullah saw” (Sunan Abu-Dawud Book 19, Number 2993).
~
Slamet
~
Kepada Staf IDI,
Saya lihat anda selalu mengutip ayat di dalam Hadits adalah untuk menegaskan bahwa Nabi Muhammad dapat membaca dan menulis. Bolehkah saya meminta darimanakah sumber anda dalam menerima suatu Hadits ? Dan mohon maaf apakah anda hafal dalam urutan “Sanad”, Matan, dan juga Perawi-nya sebagai syarat untuk membuktikan keshahihan suatu Hadits? Karena di Internet banyak sekali Kutipan-Kutipan Hadits yang memakai nama Shahih Bukhari dan Muslim.
Karena terus terang selama saya mempelajari Ilmu Hadits, terutama Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim terus terang saya belum pernah melihat Hadits yang anda kutip di atas.
~
Saudara Mr. Anomali,
Kalaupun hadits yang kami gunakan sebagai dasar untuk membuktikan bahwa Muhammad tidak buta huruf dianggap hadits palsu, itu memang hak saudara. Kami tidak mempermasalahkan, ternyata sekarang banyak hadits palsu!
Namun bagaimana dengan ayat Al-Quran ini. “Dan Al Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian” (Qs 17:106).
Apakah ayat Al-Quran yang menunjukkan bahwa Muhammad bukan nabi yang umi ini juga dianggap palsu? Ataukah memang benar bahwa di dalam Al-Quran sendiri banyak ayat yang saling bertentangan.
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka…” (Qs 7:157),
Bagaimana saudara menjelaskan ayat-ayat Al-Quran tersebut di atas?
~
Slamet
~
Kepada Staf IDI,
Seperti yang sudah paparkan sebelumnya di atas bahwa Nabi Muhammad sebelum menerima wahyu pertama beliau adalah seorang yang ummi. Itulah kenapa ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Quran adalah ‘Iqra’ atau ‘Bacalah’. Lalu Beliau mengatakan ‘Aku tidak bisa membaca’ sebanyak 3 kali. Hingga akhirnya Jibril menuntunnya membaca wahyu pertama secara perlahan.
Allah menurunkan suatu mukjizat kepada seorang Nabi dan Rasul disesuaikan dengan keadaan Kaum-nya. Sebagai contoh Musa diberi Mukjizat oleh Allah karena waktu itu Kaum-nya banyak yang mempercayai ilmu sihir. Begitu juga dengan Nabi Muhammad. Beliau diutus kepada Kaum yang ummi, dan terbelakang karena sedikit sekali yang bisa baca tulis.
~
Mr. Anomali,
Tampaknya diskusi tentang tentang Muhammad bukanlah nabi yang “ummi” tidak menghasilkan “titik temu.” Untuk hal ini, akan bijaksana kalau kita membaca kesimpulan dari Dr Muhammad Syahrur, seorang penulis Al-Kitab wal Quran.
Dr Muhammad Syahrur mengatakan, “Nabi Muhammad memang ummi, tetapi beliau mampu membaca dan menulis. Dan kalau keraguan masih ada, izinkan saya meminta untuk kembali membaca, surat pertama Allah kepada nabi-Nya, “Bacalah (Muhammad) dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan!” (Qs 96:1).
~
Slamet
~
Yesus berkata:” Akulah kebenaran dan hidup,tiada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku.”
Yesus mengatakan bahwa manusia hanya bisa datang kepada Tuhan melalui Dia, padahal Tuhan mendatangkan manusia dan Yesus lahir ke dunia dari rahim ibunya.Yesus dan ajarannya mengajarkan manusia untuk durhaka kepada orang tua.
~
Isa Al-Masih memerintahkan kepada pengikut-Nya untuk mengasihi, bahkan mengasihi musuh. “Tetapi kepada kamu yang mendengarkan kata-kata-Ku, Aku berkata: Kasihilah orang yang menyeterui kamu dan berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkah dari Allah untuk orang yang mengutuk kamu dan berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).
Jelas Isa Al-Masih tidak mengajarkan untuk membenci musuh. Kalau musuh saja harus dikasihi, apalagi orang tua. Dari mana saudara mendapat ide bahwa Isa mengajarkan agar kita durhaka kepada orang tua?
~
Slamet
~
Dalam Taurat Kitab Ulangan 18:17-22 tertulis, “…seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka… apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai…”
Poin 2, dalam ayat ini, umat Islam telah mengklaim bahwa Muhammad telah dijanjikan setelah Musa. Musa ditentukan tidak mugkin akan masuk ke tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan. Bangsa Israel harus mendapatkan seorang pengganti yang sama seperti Musa yang dari kalangan/saudara mereka sendiri yaitu bangsa Israel.
Tuhan tidak pernah mengangkat bangsa lain menjadi nabi bagi Israel, apalagi dari Median. Dalam Kitab Yosua 1:2, setelah Musa mati, Yosua mempimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan (Palestina). Dan Muhammad bukan saudara dari bangsa Israel dalam konteks ini.
~
Jelas Muhammad bukanlah nabi yang dimaksudkan oleh Musa dalam Kitab Taurat Ulangan 18:18. Karena Muhammad berasal dari Arab, suku Quraisy.
Apalagi dalam Kitab Taurat sudah ada ketetapan dari Allah bahwa nabi-nabi Israel itu harus berasal dari keturunan Ishak.
“engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Taurat, Kitab Kejadian 17:19).
~
Slamet
~
Kepada Saudara Pengamat yang terkasih,
Jauh sebelum Muhammad lahir, semua nabi telah bersaksi, termasuk Muhammad bahwa Yesus akan datang. Ketika sura ini dimasukan dalam Al-Quran dan Hadis, di situ sudah ada pengakuan bahwa Yesus akan datang.
Dalam Al-Quran (Qs 19:19; 19:21; 3:46; 5:19, 20,110; 19:31; 5. 3:49; 5:110; 3:45; 4:171; 21:91)
Dalam Hadits (HSB. 1496; HSB. 1090; H. Anas bin Malik hal. 72; HSM Jilid I hal. 74;H. Ibnu Majah)
Hanya saudara yang tidak mau percaya!
~
Memang dalam Al-Quran dan Hadits terdapat ayat-ayat tentang Isa Al-Masih. Tidak hanya ayat-ayat tentang kedatangan-Nya yang pertama, melainkan juga ayat-ayat tentang kedatangan-Nya kembali pada hari kiamat.
Misal, dalam Qs 4:159 tertulis, “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
~
Slamet
~
Dalam Taurat Kitab Ulangan 18:20 tertulis, “Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.”
Siapakah nabi yang dimaksud dalm ayat tersebut?
~
Saudara Drago,
Taurat Kitab Ulangan 18:20 ini memang sering digunakan umat Muslim menolak Isa Al-Masih sebagai nabi yang dinubuatkan Musa. Karena Isa Al-Masih dianggap nabi dusta dan palsu yang “mati dibunuh” oleh kaum-Nya sendiri. Benarkah demikian?
Jelas Isa Al-Masih bukan nabi palsu. Dia tidak pernah berdusta, justru perkataan Isa Al-Masih mempunyai kuasa untuk menghakimi semua manusia di akhirat. “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, akan tiba waktunya dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Sang Anak yang datang dari Allah, dan mereka yang mendengarnya akan hidup”(Injil, Rasul Besar Yohanes 5:25).
Dan Isa Al-Masih mati bukan karena Dia dibunuh oleh orang Israel. Dia tidak dapat mati kalau Dia tidak menyerahkan nyawa-Nya, karena tidak ada seorangpun baik di sorga maupun di bumi ini yang sanggup mencabut nyawa Isa Al-Masih.
“Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:18).
~
Slamet
~
Sebelum menjawab pertanyaan dari admin terlebih dulu saya klarifikasi pertanyaannya. Menurut saya pertanyaan admin itu salah, karena itu sebuah pertanyaan sepihak yang menuntut jawaban harus membenarkan bahwa buku Allah tidak menubuatkan tentang kedatangan Muhammad, tetapi Isa Al-Masih.
Itu adalah hanya sebuah klaim sepihak umat Kristen. Dan umat Muslim bukan mencari nubuat tentang nabi Muhammad dalam Alkitab melainkan mengingatkan umat Kristen bahwa di dalam Alkitab serta kitab-kitab suci agama di dunia (Budha, Hindu, Parsi, dan sebagainya) telah menubuatkan kedatangan nabi Muhammad saw.
~
Saudara Anton,
Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengingatkan orang Kristen tentang nubuatan kedatangangan Muhammad di Alkitab.
Sebenarnya Allah dalam Al-Quran sudah menjelaskan bahwa tidak ada nabi yang berasal dari keturunan Ismael, melainkan semua nabi Allah hanya berasal dari keturunan Ibrahim, Ishak dan Yakub.
“Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya`qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh”(Qs 29:27).
Al-Quran dengan tegas mengatakan garis kenabian hanya berasal dari keturunan Ibrahim, Ishak dan Ya’qub. Nama lain Ya’kub adalah Israel, karena itu nabi-nabi sebelum Muhammad berasal dari Israel. Muhammad itu bukan keturunan Yakub, melainkan keturunan Ismael, bukan? Jadi Muhammad tidak pernah dinubuatkan dalam Alkitab sebagai nabi Allah.
~
Slamet
~
Saudara Anton,
Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-koment ar saudara karena tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masu kan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masu kan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .
Kiranya petunjuk-petunj uk di atas dapat kita perhatikan.
Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
~
Slamet
~
Muhammad SAW adalah keturunan Ismail yang akan menggantikan peran saudara-saudaranya dari bangsa Israel yang telah dijanjikan Allah dalam Alkitab. Simak ayat berikut dari Alkitab anda sendiri.
Lagi kata malaikat Tuhan itu kepadanya:“Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” Selanjutnya kata malaikat Tuhan itu kepadanya : “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu” (Taurat, Kitab Kejadian 16:10-11).
“Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan kuberkati, kubuat beranak cucu dan beranak banyak; ia akan memperanakkan 12 raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”(Taurat, Kitab Kejadian 17:20).
~
Saudara Anton,
Apabila anggapan saudara benar bahwa Muhammad nabi bangsa Arab menggantikan posisinya nabi bangsa Israel, tentunya Muhammad juga akan mengasihi bangsa Israel, bukan?
Tetapi faktanya tidak demikian, Muhammad dan Allah dalam Al-Quran tidak berusaha menyelamatkan orang-orang Yahudi melainkan justru memberikan kutuk. “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab (Yahudi dan Nasrani=Kristen ) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs 98:6).
Sebaliknya Allah Alkitab adalah Allah yang mengasihi semua manusia ciptaan-Nya. Walaupun Ismael bukan termasuk “Anak Perjanjian”, namun Allah tetap memberkati keturunan Abraham melalui Ismael.
Allah mendengar dan menjawab doa Abraham. “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan kuberkati, kubuat beranak cucu dan beranak banyak; ia akan memperanakkan 12 raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”(Taurat, Kitab Kejadian 17:20).
~
Slamet
~
Benar sekali saudara Slamet.
Justru itulah kenapa nabi terakhir dipilih Allah dari keturunan Ismail. Karena bangsa Israel sudah diberikan sedemikian banyak kenikmatan oleh Allah.
Bahkan sebagian besar nabi adalah keturunan Israel namun apa yang terjadi yakni Allah sudah sangat murka terhadap pembangkangan mereka. Sungguh sangat melampaui batas. dan itulah Allah sangat tidak suka kepada manusia yang melampaui batas.
~
Saudara Anton,
Walaupun Allah memberkati secara jasmani keturunan Ismael karena Ibrahim namun menurut Alkitab tidak ada seorang nabi pun yang berasal dari Arab. Semua nabi Allah hanya berasal dari keturunan Ibrahim, Ishak dan Yakub (Israel).
Dan sejak zaman dahulu banyak kali Allah telah berbicara melalui nabi-nabi Israel ini dengan memakai bermacam-macam cara. Tetapi pada zaman akhir ini Allah berbicara kepada manusia dengan perantaraan Isa Al-Masih. Mengapa Isa Al-Masih?
Hanya melalui Isa Al-Masih manusia dapat mengenal pribadi Allah karena Dia dengan sempurna menyatakan Allah kepada manusia. Dia adalah Kalimat Allah dan dengan sempurna menjelaskan kehendak dan sifat Allah kepada manusia.
~
Slamet
~
Bukankah sudah jelas ucapan Yesus di dalam Injil, Rasul Besar Matius 7:21-23.
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Sudah jelas bukan ayat di atas? Anda hanya mengaku sebagai umat Yesus tetapi Yesus sendiri tidak mengakui anda sebagai umat-Nya.
~
Saudara Anton,
Ayat di atas itu untuk orang-orang yang menyebut Isa Al-Masih Tuhan namun masih tetap melakukan kejahatan. Yaitu orang yang tidak sungguh-sungguh menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Sedangkan bagi mereka yang sungguh menjadi pengikut Isa Al-Masih, mereka akan ditinggikan dimuliakan oleh Allah. Bahkan Al-Quran menyebutkan bahwa pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang dimuliakan Allah “di atas orang kafir kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Sebagai umat Muslim yang soleh, tentunya saudara mengimani ayat Al-Qura ini, bukan?
~
Slamet
~
Sungguh ironis.
Di lain waktu anda meyakini jika anda percaya dan menjadikan Isa/Yesus sebagai Juru Selamat karena Yesus telah menebus dosa-dosa manusia. Namun sekarang anda berkata lain yakni orang-orang yang menyebut Yesus Tuhan namun masih berdosa maka akan masuk neraka.
Bagaimana mungkin orang berbuat sesuatu dengan menyebut Yesus sebagai Tuhannya dikatakan tidak sungguh-sungguh?
Semua kitab-kitab agama di dunia ini menubuatkan kedatangan nabi Muhammad. Saudara baca Alkitab dengan sungguh-sungguh maka anda akan diantarkan kepada kebenaran Al-Quran.
~
Saudara Anton,
Umat Kristen tidak pernah mentahbiskan Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Justru malaikat Tuhan utusan sorgawi yang memberitahukan kepada manusia bahwa Isa Al-Masih itu adalah Tuhan dan Juruselamat. “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa; Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
Juga perlu saudara mengetahui bahwa pada akhir zaman banyak orang akan menyebut Isa Al-Masih adalah Tuhan hanya di bibir saja, tetapi dalam hatinya tidak mengakui akan ketuhanan-Nya. “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Injil, Rasul Besar Matius 7:22-23).
Kiranya saudara juga tidak salah paham, ayat di atas tidak berarti bahwa Isa Al-Masih menolak akan ketuhanan-Nya.
Jelas tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menubuatkan tentang kedatangan Muhammad
~
Slamet
~
Ibarat tiang sebuah rumah semuanya ada 4 tiang, supaya rumah itu bisa di huni oleh manusia harus mulai di bangun satu demi satu tiang-tiang tersebut.
Tiang tersebut adalah Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran. Semua nya berasal dari Allah diberikan kepada manusia pilihan yang ditunjuk-Nya.
Kesamaan dari 4 tiang tersebut adalah membicarakan bahwa Tuhan itu Esa, tidak ada yang menyerupai daripada-Nya. Sama seperti angin .. Kita tak dapat melihatnya, tapi dapat merasakannya.
Kita tidak dapat melihat Tuhan kecuali melihat tanda-tanda kebesaran-Nya, ciptaan-Nya. Marilah kita bersuka cita melaksanakan apa yang di perintahkan-Nya agar dapat masuk ke dalam surga-Nya kelak.
~
Saudara Nova,
Memang kitab Taurat dan Zabur, adalah kitab-kitab yang telah meletakkan dasar nubuat bagi kedatangan Isa Al-Masih yang akan mengorbankan diri-Nya bagi dosa-dosa manusia.
Dan kitab Injil, yang menuliskan penggenapan nubuat tentang kematian Isa Al-Masih di kayu salib karena memikul dosa manusia. “Ia [Isa] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat I Petrus 2:24).
Jadi kitab-kitab suci ini kita mendapatkan segala yang kita perlukan untuk hidup kekal dan hidup yang saleh. “Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Isa Al-Masih” (Injil, Surat 2 Timotius 3:15).
Walaupun Al-Quran menolak kisah kematian Isa Al-Masih di salib, namun ia tetap meninggikan Isa Al-Masih sebagai pribadi yang “terkemuka di dunia dan akhirat” (Qs 3:45).
~
Slamet
~
Meskipun jalan yang di tempuh berbeda-beda, namun kita akan bertemu di satu titik. Tuhan itu Esa, laksanakanlah perintah-Ku maka Kerajaan Tuhan (surga) terbuka lebar lebar bagimu.
Saudaraku ketahuilah kami juga meng-imani nabi nabi sebelum Muhammad, termasuk kitab-kitab dan ajaran yang dibawanya. Sungguhlah kami termasuk org-orang kafir apabila tidak mengimani kitab kitab tersebut.
~
Saudara Nova,
Pepatah memang mengatakan ada banyak jalan menuju Roma, namun tidak demikian dengan jalan yang menuju sorga.
Suatu hari Isa Al-Masih menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia akan kembali ke sorga. Lalu Tomas seorang murid-Nya itu bertanya,” “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ? (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:5).
Perhatikanlah jawaban Isa Al-Masih,” “Akulah jalan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jadi jalan menuju sorga hanya ada satu yaitu Isa Al-Masih. Hanya Isa Al-Masih saja satu-satunya “Jalan Lurus” yang dapat memberi jaminan sorga kepada setiap orang.
~
Slamet
~
Saudara Nova,
Agar diskusi kita fokus pada topik artikel di atas, kami berharap saudara dapat memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut Anda, mengapa Buku Allah tidak menubuatkan tentang kedatangan Muhammad, tetapi Isa Al-Masih?
2. Menurut saudara, hal apakah yang mendorong umat Muslim mencari nubuat tentang Muhammad dalam Alkitab?
3. Apa yang seharusnya Anda lakukan dengan Kabar Baik yang dibawa Isa Al-Masih ke dunia?
Mohon maaf, bila kami terpaksa menghapus komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas. Terima kasih.
~
Slamet
~
Ingin bertanya. Siapa yang lahir dahulu, Ismail atau Ishak? Jadi yang disebut Anak tunggal yang pertama ataukah yang kedua?
~
Saudara Hamba Allah,
Kitab Taurat menceritakan bahwa Abraham disuruh mengorbankan anaknya yang tunggal sebagai korban bakaran diatas gunung Moria.
Dalam Taurat tersebut ditegaskan bahwa anak tunggal itu yang bernama Ishak. “Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak” (Taurat Kitab Kejadian 22:2).
Mengapa Ishak disebut anak tunggal padahal sudah ada Ismael sebagai anak pertama Abraham? karena setelah Ismael diusir bersama ibunya, anak Abraham yang tinggal bersamanya tinggal seorang yaitu Ishak jadi disebut tunggal.
~
Slamet