Apakah Isa Al-Masih benar-benar disalibkan? Bukankah Allah mengangkat Dia ke sorga sebelum penyaliban terjadi? Yang disalib bukan Isa, melainkan orang lain yang diserupakan dengan-Nya. Orang inilah yang akhirnya ditangkap, disiksa, dan disalibkan. Demikian Qs 4:157 menuliskan: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” Benarkah ajaran ini berdasarkan fakta?
Kitab Suci dan Fakta Berkata: Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan
Untuk mengetahui kebenarannya, simaklah beberapa fakta-fakta berikut ini:
1) Isa Al-Masih berulang kali menyatakan bahwa Ia harus ke Yerusalem untuk dibunuh. Sebelum peristiwa penyaliban terjadi, Ia telah menyatakannya.
2) Di Yerusalem ada banyak orang yang ingin membunuh Isa Al-Masih. Jika ingin aman, tentu Ia tak mau datang ke sana, bukan? Anehnya, dengan sengaja Ia datang ke kota itu. Inilah bukti kesediaan-Nya menyerahkan nyawa-Nya.
3) Jika yang tersalib bukan Isa Al-Masih, orang tersebut tidak akan berkata hal-hal mulia yang Isa Al-Masih ucapkan di kayu salib. Ia pasti meronta-ronta saat ditangkap, dicambuk, apalagi disalibkan. Sumpah serapah pasti terucap saat merasakan hebatnya siksaan salib. Tentu ia menyangkal bahwa dirinya Isa Al-Masih. Sebaliknya, Alkitab mencatat bahwa Isa Al-Masih dengan tenang menghadapi semua proses penyaliban. Bahkan Isa berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
4) Pendapat lain berkata, Isa Al-Masih tidak mungkin disalibkan. Karena Ia nabi, tidak semestinya kalah. Faktanya, nabi-nabi sebelumnya juga ditolak dan disiksa. Hal itu wajar karena tugas nabi adalah memperingatkan umat Allah yang menyimpang dari jalan-Nya. Dalam sejarah, ada nabi yang digergaji karena menegur dosa sang ratu. Ada juga yang dipenggal kepalanya karena mengingatkan seorang raja. Dengan demikian, penyaliban Isa Al-Masih oleh musuh-musuh-Nya adalah peristiwa yang masuk akal.
5) Sejak abad pertama, umat Kristen sudah merayakan peristiwa ini. Mereka bersemangat mengabarkan penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih. Sebagai akibatnya, banyak yang teraniaya karena keyakinan tersebut. Memang benar, banyak orang rela mati untuk keyakinannya. Tapi tidak seorangpun mau mati untuk sebuah kebohongan.
6) Para ahli sejarah Kristen dan non-Kristen mencatat penyaliban Isa Al-Masih sebagai fakta sejarah. Ini bersumber dari para saksi mata kejadian. Catatan sejarah ini masih terpelihara di berbagai museum di penjuru dunia.
Mengapa Isa Al-Masih Harus Disalibkan?
Dengan enam fakta di atas, sulit bagi siapapun untuk membuktikan kebenaran ajaran “bukan Isa yang disalib.” Dengan terbuktinya penyaliban Isa, muncullah pertanyaan, “Mengapa Isa Al-Masih benar-benar disalibkan?”
Semua umat manusia telah berdosa. Dosalah memisahkan kita dari Allah yang Mahasuci. Karena kemaha-adilan-Nya, Ia menghukum dosa kita di neraka kekal. Di lain pihak, Allah juga Maha pengasih. Ia tidak tega mencampakkan kita dalam penderitaan kekal. Ia sangat mengasihi kita, orang berdosa. Nah, melalui penyaliban Isa Al-Masih, keadilan sekaligus kasih Allah bertemu! Penyaliban-Nya bertujuan untuk menggantikan hukuman dosa kita.
Bukti kasih Allah atas keselamatan kita tidak berhenti pada kematian Isa Al-Masih. Pada hari ketiga, Ia bangkit! Tahukah Anda, dari manakah kata “Minggu” berasal? Dari bahasa Portugis “Dominggo” yang berarti Tuhan. Dengan demikian, hari Minggu berarti “hari Tuhan”, hari peringatan kebangkitan Isa Al-Masih. Itulah sebabnya umat Kristen beribadah pada hari Minggu, hari saat Allah menyatakan kemenangan-Nya atas kuasa maut.
Tawaran Allah Bagi Keselamatan Kita
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang suci tanpa dosa. Ia berkenan hadir ke dunia. Karenanya, hanya Dialah yang tersalib, yang layak menanggung hukuman dosa kita. Saat kita menaruh iman percaya kepada-Nya, itulah saat dimana kita mempunyai jaminan keselamatan. Isa Al-Masih bersabda, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28).
Bersediakah Anda menerima pengampunan dosa? Beriman atas kematian dan kebangkitan-Nya. Inilah pintu bagi jaminan keselamatan kekal Anda.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut
- Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa!
- Menurut Saudara, mengapa peristiwa penyaliban Isa Al-Masih menjadi fakta sejarah yang paling berpengaruh bagi kehidupan umat manusia?
- Bagi Saudara, seberapa pentingkah jaminan keselamatan kekal itu? Jelaskan jawaban Saudara
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Ngkoes mengatakan
~
Konon Yudas mengganti Yesus disalib padahal Yudas sudah mati gantung diri sebelum Yesus disalib.
Jadi yang disalibkan adalah mayat Yudas. Pantas saja semua orang ragu-ragu. Yudas yang gantung diri dipindahkan dipaku di kayu salib.
staff mengatakan
~
Saudara Ngkoes,
Memang secara tidak langsung, pernyataan yang tertulis dalam Qs 4:157 telah mencoba satu-satunya harapan bagi umat Muslim untuk diselamatkan melalui penyaliban Isa Al-Masih.
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka”(Qs 4:157).
Mengapa justru kitab suci yang diyakini umat Muslim sebagai “kitab penyempurna” ini mengaburkan tentang Keselamatan yang telah dijanjikan Allah jauh sebelumnya?
~
Slamet
Jembot kuning mengatakan
~
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan” (Qs 6:108).
Kita yakin pada keyakinan kita sendiri. Dan ternyata staf IDI mengakui Isa itu rasul.
staff mengatakan
~
Saudara Jembot,
Isa Al-Masih sendiri juga tidak menolak bahwa Dia adalah utusan Allah. Isa Al-Masih bersabda, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:38).
Namun di pihak lain Isa Al-Masih juga menyatakan bahwa diri-Nya adalah wujud Allah yang tidak kelihatan. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
Slamet
Jembot kuning mengatakan
~
Pendapat lain berkata, Isa Al-Masih tidak mungkin disalibkan. Karena Ia nabi, tidak semestinya kalah. Faktanya, nabi-nabi sebelumnya juga ditolak dan disiksa. Hal itu wajar karena tugas nabi adalah memperingatkan umat Allah yang menyimpang dari jalan-Nya.
staff mengatakan
~
Saudara Jembot,
Walaupun dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah selalu melindungi nabi-nabi-Nya, sehingga tidak mungkin nabi Allah itu dihina maupun maupun dianiaya. ”Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu)” (Qs 15:95)
Namun fakta membuktikan bahwa nabi-nabi sebelum Isa Al-Masih juga dihina bahkan disiksa. Bahkan Isa Al-Masih memberikan peringatan kepada para pengikut-Nya bahwa para nabi Allah juga menderita aniaya.
“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:11-12).
~
Slamet.
Go-Block mengatakan
~
Menurut Islam apa makna dari “penyerupaan” Isa dengan orang lain itu? Tidak ada bukan? Hal ini dikatakan demikian hanya untuk menyalahkan keyakinan yang sebelumnya saja.
Ayat Qs 4;157 adalah bualan kosong. Karena buat Islam sendiri tidak mengandung arti apapun, selain untuk menyalahkan keyakinan sebelumnya.
Supaya Al-Quran tampil sebagai yang benar, memang harus ada yang disalahkan.
staff mengatakan
~
Saudara Go Block,
Terimakasih untuk komentar saudara di atas. Memang ,bila Al-Quran itu benar-benar kitab penyempurna tentunya ia tidak perlu menyalahkan kitab-kitab pendahulunya.
~
Slamet
muslim mengatakan
~
Allah menciptakan neraka, dunia, manusia, mencipta Anak-Nya kemudian mematikan-Nya untuk penngampunan manusia. Kenapa perlu banyak kerja yang dibuat? Sebaiknya neraka dihapuskan saja, dan semua manusia masuk ke sorga, begitu kan senang.
Dalam Islam, manusia diturunkan ke dunia untuk diuji dengan ajaran agama. Siapa yang taat akan dimasukkan ke surga dan siapa yang ingkar akan di humbankan ke neraka.
staff mengatakan
~
Saudara Muslim,
Pada kolom komentar ini akan lebih tepat bila saudara bersedia memberikan tanggapan artikel “Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?”
Namun kami juga mempunyai artikel yang membicarakan tentang sorga dan neraka. Bila berkenan silakan saudara mengunjungi link http://tinyurl.com/gmv75ln
Terimakasih
~
Slamet
muhtadi thoeplik mengatakan
~
Tiga penulis Perjanjian Baru: Matius, Markus dan Lukas menulis di sekitar penyaliban Yesus bahwa mereka mengisahkan peran seorang yang bernama Simon dari Kirene yang dipaksa memikul salib Yesus.
Namun mereka sama tidak mengisahkan salib yang dipikul oleh Simon dikembalikan kepada Yesus. Membaca kisah itu memunculkan pertanyaan apakah Yesus benar jadi disalib? Salib dari mana yang dikenakan oleh Yesus? Bagaimana dengan nasib Simon?
staff mengatakan
~
Saudara Muhtadi,
Jelas bukan Simon dari Kirene yang disalib tetapi Isa Al-Masih. Simon dari Kirene hanya menggantikan Isa Al-Masih untuk memikul salib ke bukit Golgota karena keadaan Isa Al-Masih terlalu lemah untuk memikul salib. Mengapa?
Hal ini diputuskan oleh serdadu Roma untuk menghindari Isa “mati” sebelum waktunya Dia dihukum salib di bukit Golgota. Dan ini juga cocok dengan nubuat Isa Al-Masih bahwa diri-Nya akan menderita aniaya, mati disalib dan bangkit pada hari ketiga.
Penulis ke empat Injil juga menyatakan dengan jelas bahwa Isa Al-Masih disalibkan dan mati di kayu salib:
“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 27:50).
“Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Markus 15:37).
“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Lukas 23:46).
“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:30).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa!
Fakta penyaliban berasal dari Injil yang banyak versinya. Dan selalu ada perubahan yang dilakukan oleh orang Kristen sendiri. Sangat terlihat mereka tidak konsisten dengan pernyataan ayat di dalamnya, sehingga tidak meyakinkan.
Al-Quran selalu dijaga keasliannya dalam bahasa Arab sejak awal berada, selalu konsisten menyatakan Isa tidak di salib dan Isa bukan Tuhan. Sudah disampaikan dalam Al-Quran, memang banyak aliran dalam Kristen, termasuk sebagian besar percaya bahwa Yesus itu Tuhan, padahal bukan. Ini juga menjadi bukti bahwa Al-Quran benar dan konsisten.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Jelas para prajurit yang menyalibkan Isa Al-Masih, orang Farisi dan saksi mata yang lain tidak ragu dengan siapa yang disalib, walaupun Allah Al-Quran mengaburkan mata mereka.
Dan apabila yang tersalib bukan Isa Al-Masih, tentunya orang yang disalib itu tidak mungkin berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebangab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34). Sebaliknya ia pasti mengucapkan sumpah serapah karena kesakitan akibat hebatnya siksaan salib.
Ketika Isa Al-Masih di kayu salib, para saksi juga mengolok-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!” (Injil, Rasul Besar Matius 27:42).
~
Slamet
anto mengatakan
~
Peristiwa penyaliban disaksikan sangat banyak orang termasuk para murid khususnya Yohanes rasul-Nya berada di depan salib saat itu. Jelas Yohanes rasul ini kemudian mencatat semuanya dalam Injil Yohanes supaya setiap orang yang percaya akan kematianNya, kebangkitanNya dan kenaikan kembali ke Surga mendapat keselamatan hidup kekal di Surga.
Hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, karena barangsiapa percaya akan menerima Roh Kudus yang menuntun manusia ke jalan yang benar dalam hidup di dunia ini.
staff mengatakan
~
Saudara Anto,
Terima kasih atas komentar saudara, semoga setiap orang yang percaya akan kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih memperoleh keselamatan kekal di sorga.
“Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” (Injil, Surat 1 Korintus 15:16-17).
~
Slamet
heri mengatakan
~
Saudara Malikul Kudus,
Sudahkah anda pernah membaca berulang-ulang Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes dengan hati yang Kudus tanpa ada noda niat-niat jahat, kebencian, kebohongan taqiyah?
Cobalah baca berulang-ulang dengan hati yang murni mau membandingkan secara fairness, kejujuran, kebaikan, mendengarkan hati nuranimu yang terdalam tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Semoga kamu bertemu kebenaran cepat atau lambat.
staff mengatakan
~
Saudara Heri,
Kita berharap agar Roh Allah memberikan pencerahan kepada setiap pembaca Injil. Karena
setiap orang yang menolak Injil, akan hidup dalam kegelapan rohani. Mereka tidak mampu melihat kebenaran sejati dari Allah.
Namun berbahagilah kita yang telah menerima kebenaran Injil sebagai kekuatan Allah karena kita akan hidup bersama dengan Allah baik di dunia yang fana ini maupun di dunia akhirat. Kita akan menerima kehidupan kekal yang telah dijanjikan oleh Isa Al-Masih sendiri.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Saudara Slamet, Anto dan Heri,
Tidak ada dalam hati saya kebohongan dalam menyampaikan fakta dalam Injil dan Al-Quran. Kalau anda melihat kebohongan saya silakan tunjukan.
Saya membaca berulang-ulang Injil, hari inipun saya sedang baca, dan semakin saya membaca, semakin saya menemukan bahwa Yesus di bumi adalah nabi manusia yang luar biasa tapi bukan Tuhan. Dia adalah utusan Tuhan.
Kalau anda ingin mencoba, silakan bandingkan ayat-ayat dalam Injil saudara, sebelum membandingkan dengan Al-Quran. Saya ingin menyampaikan pada anda semua, jangan kontradiksikan dalam membaca Al-Quran. Satu sisi anda ingin menyatakan ketuhanan Yesus di sisi lain anda menyalahkan Al-Quran.
Kalau anda tidak meyakini, tidak perlu anda menyampaikan ayat Alquran, kami maklum anda semua tidak percaya Al-Quran.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Kami mempercayai Al-Quran dan Hadits yang sesuai dengan Injil. Misalnya dengan jelas ada ayat-ayat yang mendukung tentang keilahian Isa Al-Masih.
Al-Quran mengatakan Isa Al-Masih adalah satu-satunya nabi yang suci. “Ia (Jibril) berkata: sesungguhnya aku ini hanyalan utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki (Isa Al-Masih) yang suci” (Qs 19:19).
Kalau begitu siapa itu Isa Al-Masih sebenarnya sehingga disebutkan sebagai satu-satunya Pribadi yang suci. Bukankah Yang Suci hanya Allah saja?
Dan yang paling penting, Isa berkuasa memberikan kehidupan kekal kepada yang percaya kepada-Nya. “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Slamet
natal mengatakan
~
Buat Malikul Kudus,
Yesus Kristus harus disalibkan, karena mengenapkan Perjanjian Lama. Malikul kudus anda harus paham bahwa Yesus Kristus yang sejati hanya di Alkitab bukan ada di Al-Quran,
Anda mengakui bahwa Yesus itu adalah Isa Al-Masih? Kata saya tidak, harus kamu pahami, Muhammad mendapat wahyu dari Allah? Apakah Allah berbohong tentang penyaliban Yesus itu?
Maka supaya manusia tetap jatuh dalam dosa, Jin atau saitan lah menyampaikan bahwa Yesus tidak disalibkan. Apa buktinya kata Muhammad sebelum wafat kepada istrinya: “Nafasku [Muhammad] ada pada putra Maryam, mengapa tidak katakan pada Allah yang disembah?”
staff mengatakan
~
Saudara Natal,
Terima kasih atas komentar saudara. Kematian Isa Al-Masih di kayu salib itu bukanlah sesuatu tanda kekalahan, tetapi justru kemenangan.
Penderitaan dan wafat-Nya itu memang merupakan suatu ‘kebodohan’ menurut hikmat manusia, tetapi merupakan ‘kemenangan’ menurut hikmat Allah.
“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah”(Injil, Surat 1 Korintus 1:18).
~
Slamet
natal mengatakan
~
Buat Malikul Kudus,
Bila anda meragukan Yesus Kristus bukan Allah, apakah anda meragukan Firman-Nya, “Lihatllah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia [ umat manusia] (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29b).
Dan juga Firman-Nya: “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Jadi siapakah yang dapat menghapus dosa manusia? Bukankah Allah itu sendir? Muhammad saja mengatakan, “Tak satupun anak Adam dijamah saitan kecuali Putra Maryam, Isa Al-Masih.
Siapakah pencipta saitan? Bukankah Allah (Yesus Kristus ) itu sendiri. Manakah keraguan anda bahwa Yesus Kristus bukan Allah?
staff mengatakan
~
Saudara Natal,
Sebenarnya secara tidak langsung, Al-Quran mengakui Isa Al-Masih itu adalah Allah. “Al-Quran, yang menyebutkan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. “ Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Ketika di dunia, Dia menyatakan kemuliaan Allah pada beberapa kesempatan. Dia tetap Allah sepenuhnya, bahkan ketika Ia merendahkan diri-Nya, sifat-sifat manusiawi dan Ilahi-Nya tetap tidak berkurang sedikitpun. “Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” (Injil, Surat Filipi 2:6-7).
~
Slamet
@***Jhon Lukas***@ mengatakan
~
Dalam Injil Rasul Matius, Markus, Lukas dan Johanes, Yesus Kristus (Isa Al-Masih) itu sungguh benar disalibkan. Penyaliban itu untuk menebus umat manusia dari dosa. Dan Yesus Kristus (Isa Al-Masih) juga hendak “Mengembalikan Kemulian Allah” pada manusia yang telah rusak.
Sabda Isa Al-Masih (Yesus Kristus): “Karena semua orang elah berdosa dan telah hilang kemulaian Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Memang benar salah tujuan kematian Isa Al-Masih di kayu salib adalah untuk memulihkan ‘kemuliaan Allah’ yang telah rusak pada diri manusia. Maksudnya kejatuhan manusia ke dalam dosa, membuat potensi manusia dalam moralnya pun menjadi terbatas. Manusia tidak mampu lagi mencapai kesucian Allah.
Keselamatan dalam Isa Al-Masih hendak mengembalikan manusia kembali kepada rancangan-Nya semula, yaitu menciptakan manusia dengan standard kesucian Allah. Sehingga manusia dapat mengambil bagian dalam kodrat Ilahi.
“Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji j yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (Injil, Surat 2 Petrus 1:4).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Berita penyaliban dalam Injil tidak meyakinkan, karena kondisi Injil sudah banyak dirubah, sehingga sifatnya hanya dugaan.
Saat ini saja yang saya tahu ada Injil tahun 1974, 1985 dan 2006, kalau tidak salah ada Injil tahun 1954 dan sebelumnya. Rasanya saya pernah lihat edisi tahun 2013.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Sebenarnya penyaliban Isa Al-Masih telah dicatat dalam sejarah bangsa Romawi dan juga tercatat sebagai sejarah dunia. Tentunya tidak mungkin dunia akan menerima kebohongan, bukan?
Permasalahannya hanya agama saudara saja yang menolak Isa Al-Masih telah disalib. Padahal kisah penyaliban Isa Al-Masih telah dinubuatkan oleh para nabi terdahulu 700 tahun sebelum kedatangan Isa Al-Masih.
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Yesaya 53:5).
~
Slamet
@natal mengatakan
~
Buat Malikul Kudus,
Saudaraku, Injil, Rasul Besar Maitus, Lukas, Markus dan Johanes mencatat Isa Al-Masih disalibkan.
Sama halnya dengan Muhammad mengimani, katanya: “Imanilah Injil, didalamnya terdapat Petunjuk dan Cahaya dan orang bertqwa” (Qs 5:46).
Muhammad mendapat bisikan jin, takkala ia mengatakan Isa Al-Masih bukan Allah, dan tidak disalibkan serta ajaranku mendatangi neraka Surat Maryam 19:7. Karena ucapan adalah doa, sehingga Allah menimpakan anugerah kuburan pada Muhammad, itulah dosa Muhammad.
staff mengatakan
~
Saudara Natal,
Sebenarnya penyaliban hingga kebangkitan Isa Al-Masih merupakan rancangan yang telah Allah buat untuk menyelamatkan manusia ciptaan-Nya. Karena Allah Mahakuasa, maka Ia memilih untuk menjadi manusia, merendahkan diri-Nya. Karena Allah tidak dapat menyangkali kasih-Nya yang teramat besar bagi manusia.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Sdr. Malikul,
Saudaraku, bila anda mengatakan keraguan Isa Al-Masih tidak disalibkan, mengapa Muhammad mengatakan imanilah Injil (Qs 5:46) dan imani Taurat adalah Firman Allah (Qs 32:23). Bukankah ini adalah Firman Allah atau Kitab orang Kristen?
Saudaraku, mengapa Muhammad tidak mengatakan imani Al-Quran, di siniah keraguan manusia bahwa Al-Quran adalah bisikan Jin atau sejenis Saiton.
Allah [Isa Al-Masih] Kalam-Nya:“Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menuliskan tentang Aku [ Allah / Isa Al-Masih ]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:46).
Saudaraku, Kesimpulan : Muhammad dan Al-Quran adalah ajaran Penghujat Allah. Amin.
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Umat Muslim memang meragukan kematian Isa Al-Masih di atas kayu salib namun Kitab Suci Injil dengan jelas mencatat bahwa Isa Al-Masih telah mati dibunuh, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga.
“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus. 15:3-4).
Oleh karena itu apabila Al-Quran yang baru diterbitkan 700 tahun setelah Kitab Suci Injil ditulis menyatakan bahwa Isa Al-Masih ‘akan’ mati dan bangkit jelas salah.
~
Slamet
muhtadi thoeplik mengatakan
~
Pernah disampaikan di sini nama Yesus umum dipakai orang ketika itu. Sebelum peristiwa penyaliban ada dua orang yang bernama Yesus yaitu Yesus Kristus dan Yesus Barabas.
Kemudian yang harus dihukum salib adalah Yesus Kristus, sedangkan yang dibebaskan dari hukuman salib adalah Yesus Barabas.
Kristus adalah sebutan untuk pemuka agama ataupun untuk raja. Adapun Barabas sampai saat ini belum/tidak akan ada penjelasannya apakah nama atau sebutan. Sekedar contoh Simon Bar Jonah artinya Simon anak Jonah
Lalu siapakah sesungguhnya Yesus Kristus maupun Yesus Barabas (Yesus Bar Abbas?) itu?
staff mengatakan
~
Saudara Muhtadi,
Pada puncak pengadilan Yesus Kristus, Pilatus menghadirkan pilihan kepada orang banyak, antara Yesus Kristus Yesus Barabbas. Sesungguhnya Barabbas ini adalah pemberontak yang ternama, kemungkinan adalah pemimpin dari pemberontakan pada saat itu.
Bagi orang Israel pada waktu itu Barabbas juga dianggap sebagai tokoh gerakan mesianis namun mempunyai tujuan yang berbeda dengan Yesus Kristus.
Barabbas seorang mesias yang memimpin pertikaian bersenjata, dan yang menjanjikan kemerdekaan dan kerajaaannya sendiri. Sedangkan Yesus Kristus mengajarkan tentang jalan kehidupan menuju Kerajaan Allah dengan cara kehilangan nyawanya.
Sebagaimana jaman dulu, sekarang pun kita dihadapankan dengan dua pilihan. Yesus Barabbas dengan kerajaan duniawi ataukah Yesus Kristus dengan jalan salib tapi menuju kejayaan surgawi?
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr. Jhon Lukas,
Saya sangat tidak percaya Isa disalib. Saya percaya Injil dan sangat percaya Al-Quran, tapi Injil yang ada sekarang bukan Injil asli Yesus. Karena sudah bercampur dengan hal yang tidak benar, makanya ada nabi Muhammad dan Al-Quran.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Jelas KItab Suci Injil dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al-Masih telah mati di kayu salib, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
Orang Kristen tidak perlu kesaksian nabi Islam dan kitabnya. Karena kesaksian mereka justru menolak fakta sejarah tentang kisah penyaliban Isa Al-Masih.
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
To: Malikul,
Saudaraku, coba renungkan Qs 19:34,
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Memang benar bahwa nabi Islam tidak pernah menyangkal kebenaran Taurat dan Injil. Ini yang dituliskan dalam Al-Quran (Qs 5:46), sebagaimana telah dikutip oleh saudara. Karena itu, memercayai Injil mengenai riwayat penyaliban Isa Al-Masih adalah tepat. Kami berharap saudara Malikul berkenan membaca dan mempelajari Injil secara menyeluruh.
~
Solihin
Ilham Nur mengatakan
~
Yesus itu Tuhan atau Anak Tuhan?
staff mengatakan
~
Saudara Ilham,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Hakekat-Nya tidak pernah berubah sekalipun Dia menjadi manusia. Ini terbukti dari seluruh kuasa dan sifat-Nya. Dia berkuasa mengampuni dosa manusia (Injil, Rasul Markus 2:5-11). Itu adalah salah satu contoh kuasa Isa Al-Masih.
Kembali pada topik di atas. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bagaimana pandangan saudara mengenai artikel di atas?
~
Solihin