Di komplek tempat tinggal kami, saya sering melihat anak-anak kecil bermain perang-perangan. Mereka bak seorang tentara yang siap menghalau musuh. Ketika pertarungan selesai, dan satu kelompok dinyatakan menang, secara serentak anak-anak tersebut akan mengangkat tangan sebagai tanda kemenangan. Mereka terlihat sangat bangga sekali karena telah berhasil memukul kalah lawan mereka.
Orang Yahudi Bangga Berhasil Membunuh Isa
Walau tidak sama, tapi saya melihat rasa bangga juga ada dalam diri orang Yahudi, ketika mereka berhasil membunuh Isa Al-Masih. Sehingga, dengan bangga mereka mengatakan “ . . . Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157).
Bila anak-anak di komplek kami dengan bangga mengangkat tangan atas kemenangan mereka yang pasti, tidak demikian halnya dengan orang Yahudi. Mereka tidak sepenuhnya bangga atas keberhasilan mereka. Mereka merasa ragu, apakah benar yang mereka bunuh adalah Isa Al-Masih atau bukan. Al-Quran mencatat, “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . ” (Qs 4:157).
Benarkah Isa Al-Masih Mati?
Dari pernyataan orang Yahudi di atas, timbul satu pertanyaan. Benarkah Isa Al-Masih mati? Bila merujuk pada Al-Quran dan Injil, maka kita akan mendapatkan jawaban yang pasti. Isa Al-Masih benar-benar mati!
Al-Quran secara jelas memberi kesaksian akan kematian Isa Al-Masih dalam Qs 3:55, “. . . Hai Isa-Almasih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu . . .”
Bahkan pada ayat lain secara sistematis dijelaskan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Tentara Romawi Saksi Mata Atas Kematian Isa
Tentara Romawi adalah salah satu saksi mata yang dapat diajukan atas penyaliban Isa. Inilah kesaksian mereka yang ditulis dalam Kitab Suci, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah [Kalimat Allah]” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).
Kepala pasukan [centurion] yang menyalibkan Isa Al-Masih adalah perwira yang sangat pintar. Memiliki pasukan yang terdiri dari 100 tentara. Dia adalah orang yang sangat pintar dan tidak mudah untuk ditipu. Dia dengan prajurit-prajuritnya menyaksikan penyaliban Isa Al-Masih dengan mata mereka sendiri.
Kesaksian Siti Maryam, Ibu Isa Al-Masih
Selain tentara Romawi, orang lain yang dapat dimintai kesaksian adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri, Siti Maryam. Injil Allah menjelaskan bahwa Siti Maryam, ibu Isa Al-Masih, berdiri di sebelah salib-Nya saat itu. Dia melihat siapa yang disalib (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:25-27). Tentu, seorang ibu tidak akan salah mengenali anaknya yang sedang disalib bukan?
Selain disaksikan oleh tentara Romawi dan ibu Isa Al-Masih. Penyaliban tersebut juga disaksikan oleh dua pengikut Isa Al-Masih, yaitu orang yang sama yang menguburkan-Nya. Juga seorang rasul Melihat-Nya sesudah kebangkitan-Nya dan menyaksikan luka-luka-Nya.
Manakah Kesaksian Yang Dapat Dipercaya?
Bukan bermaksud untuk mencurigai kebenaran Al-Quran, namun bila kita membandingkan pernyataan orang Yahudi yang terdapat dalam Qs 4:157 di atas, dengan kesaksian dari tentara Romawi dan ibunda Isa, tentu dengan mudah kita akan mempercayai kesaksian dari dua saksi terakhir bukan?
Mengapa? Sebab tentara Romawi adalah prajurit yang menyalibkan Isa. Dan Siti Maryam adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri. Jelas kesaksian mereka lebih dapat dipercaya dan dipertanggung-jawabkan kebenaranya karena mereka berada di lokasi saat kejadian.
Penyaliban Isa Al-Masih Membuka Jalan Keselamatan
Secara tidak langsung, pernyataan dalam Qs 4:157 telah meniadakan satu-satunya harapan umat Muslim terhadap penyaliban Isa Al-Masih. Sungguh sulit dimengerti, mengapa justru kitab suci yang diyakini umat Muslim sebagai “kitab penyempurna” ini mengaburkan tentang Keselamatan yang telah dijanjikan Allah jauh sebelumnya.
Melalui penyaliban-Nya, Isa Al-Masih telah membuka Jalan Keselamatan bagi setiap orang. Supaya setiap orang memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga, sebagaimana firman Allah katakan. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Maka, sudah menjadi semestinya, bila kita lebih mempercayai kesaksian dari saksi mata, daripada orang Yahudi yang merasa ragu seperti dalam Qs 4:157. Dan ketahuilah, bahwa
Isa Al-Masih sungguh disalibkan! Ia ingin menjadi Juruselamat Saudara!
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
NoOne mengatakan
~
Saudara Admin,
Bagi saya kebenaran dan asumsi memang bagi seseorang yang tidak mengalami langsung saat kejadian akan menimbulkan pendapat yang sifatnya subjektif. Akhirnya apa yang menjadi pendapat tersebut menjadi suatu keyakinan yang diyakini kebenarannya. Pertanyaannya, apakah salah jika seseorang meyakini suatu hal yang jelas-jelas dia tidak mengalami langsung, melihat, dan mengamati kejadian tersebut?
Menurut saya tidak salah. Kebenaran akhirnya akan terkuak dan terjawab seiring waktu dengan adanya bukti-bukti yang sejatinya akan membangun iman seseorang. Pengalaman rohani akan menguatkan keyakinannya. Sejatinya kita lahir dan mati tidak kita rasa karena belum ada kesadaran.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara NoOne,
Tanggapan sdr menarik. Memang setiap orang bisa berpendapat dan menggunakan asumsi. Hal itu perlu, tetapi asumsi bukanlah sebuah kebenaran yang berdasarkan pada fakta. Sebagaimana cerita rakyat, tidak semuanya benar karena ada cerita yang berdasarkan fakta, namun ada yang berdasarkan asumsi/ fiktif. Tentu alangkah baik bila sdr dan saya percaya pada kebenaran yang berdasarkan fakta, data yang didukung oleh para saksi yang terpercaya. Semuanya dapat ditelususri dengan fakta sejarah. Apakah iman saudara dibangun berdasarkan fakta kebenaran? Bagaimana menurut sdr setelah mencermati penjelasan artikel di atas?
~
Purnama
Anak Tuhan mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Jika allah menginformasikan yang disalib adalah orang yang diserupakan, bagaimana dengan fakta peristiwa yang terjadi setelah kebangkitan dan bertemu murid-murid-Nya, dengan memperlihatkan luka bekas paku ditangan dan kaki serta di lambungnya.
Silahkan baca di Yohanes 20:27. Sekali lagi Injil menyajikan peristiwa dengan saksi sementara Al-Qur’an hanya berasumsi tanpa bukti dan saksi. Satu peristiwa terjadi dianggap ada kebenaran jika ada saksi. Apalagi berbicara tentang Tuhan.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Anak Tuhan,
Baik sekali tanggapan saudara. Kami berharap saudara Hakkullah dapat memikirkan penjelasan sdr. Memang setiap orang melandasi imannya berdasarkan fakta, bukan pada teori spekulasi. Terima kasih sdr Anak.
~
Purnama
Rudy LK mengatakan
~
Ayat ini jelas merupakan klaim yang tidak benar (false claim) karena:
1. Sampai hari ini orang-orang Yahudi tidak pernah mengakui Yesus sebagai Mesias, dan masih menantikanNya. Jadi bagaimana mereka mengatakan bahwa mereka sudah membunuh Mesias?
2. Orang-orang Yahudi pada jaman itu akan merajam orang yang dihukum mati, tidak dengan menyalibkan. Penyaliban hanya dilakukan oleh pemerintah penjajah yakni orang-orang Romawi.
3. Muhammad mungkin mengambil gagasan dari salah satu tulisan 4 abad sebelumnya yang beredar pada saat itu yang menyatakan klaim bahwa ada orang lain yang diserupakan dengan Yesus di kayu salib (Second Treatise of The Greatest Seth).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Rudy LK,
Kami kira saudara dapat membedakan klaim yang benar dan yang palsu.
1. Sampai hari ini orang Yahudi percaya bahwa Isa Al-Masih mati di kayu salib, hanya mereka tidak percaya Isa adalah Mesias. Dalam sejarah orang Yahudi tidak pernah menentang Injil yang mencatat keterlibatan orang Yahudi untuk membunuh Yesus. Mengapa Al-Quran mengklaim Isa tidak mati sedangkan orang Yahudi percaya Isa mati, bangkit setelah di salib? Bagaimana sdr?
2. Benar sekali, hukum rajam sudah berlaku sebelum ada Isa karena berdasarkan Hukum Musa (Taurat). Tetapi saat itu Yahudi dibawah kekuasaan Romawi, yang memulai penghukuman disalib. Itu sebabnya Isa disalib.
3. Pernyataan saudara adalah teori spekulasi yang tidak berdasarkan fakta. Ini yang disebut klaim palsu.
~
Purnama
Kristian Mubarak mengatakan
~
Injil dan Taurat adalah firman Allah. Jika dipalsukan bagaimana dengan janji Allah dalam Al-Quran untuk menjaga firman Nya?
Respon: diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad adalah bukti Allah untuk menjaga firman-firmanNya yang sebelumnya telah Allah wahyukan. Allah menjelaskan kembali tentang ayat ayat yang sebenarnya dari kitab sebelumnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Kristian Mubarak,
Kalau boleh kami tahu, bagian mana ayat-ayat dalam kita sebelumnya yang Allah jelaskan kembali dalam Al-Quran? Bagaimana dengan kisah dalam Injil Isa Al-Masih mati disalib untuk menebus dosa manusia, namun Al-Quran menyatakan Isa tidak disalib? Mengapa Al-Quran berbeda dengan Injil, manakah yang benar? Bolehkah sdr menjelaskan hal itu kepada kami? Terima kasih.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Wildan,
Kami tidak berbicara tentang saudara atau Muslim, tapi kami berbicara tentang Islam. Jika saudara hidup damai itu sangat baik, tapi jika berbicara tentang Islam maka “Janganlah kamu lemah dan minta damai” (QS 47:35) Jadi kami harap saudara mengerti bahwa Indonesia damai bukan karena Islam tapi karena Pancasila.
Mubarak,
Saudara benar, nabi Islam klaim mendapatkan wahyu dari allah Islam bukan dari tuhan karena “tiada tuhan selain allah Islam”. Tapi yang ia sampaikan bukan dari allah Islam langsung tapi perantara roh gua hira yang diklaim sebagai malaikat dan tidak seorangpun dapat membuktikan bunyi bel (wahyu) dari malaikat. Lalu dimana buktinya?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Firman Allah tidak mungkin bertentangan dengan firman Allah. Dalam Taurat dan Injil dicatat bahwa Isa Al-Masih yang adalah Kalimat Allah sendiri datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dengan cara mati di kayu salib. Namun, Al-Quran sepertinya berbeda. Nah, Mengapa Al-Quran berbicara bertentangan dengan fakta Firman Allah dalam Taurat dan Injil? Kami harap teman-teman Muslim dapat menjawab hal itu.
~
Purnama
Abusyech mengatakan
~
Argumen yang disajikan sangat logis, yaitu membanding persaksian dalam Al-Quran dengan persaksian dua orang terakhir, serta mungkin juga ratusan orang yang menyaksikan penyaliban itu.
Tapi penulis lupa, dalam Al-Quran disebutkan yang disalib adalah orang yang diserupakan dengannya. Pernyataan itu bukanlah persaksian seseorang, akan kabar yang diberitakan Allah ke Muhammad Rasulullah dan umat Muslim.
Yang kedua, kalaulah nak dibandingkan antara persaksian dua orang terakhir atau beribu ribu orang dengan persaksian yang disampaikan oleh Allah dalam firmannya itu, mana yang lebih patut secara akal yang akan kita percaya? Jawab sendiri dan mikir sendiri. Sekian.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Abusyech,
Artikel di atas memang sumbernya dari Kitab Allah Injil. Fakta-fakta mendukung bahwa Isa Al-Masih mati tersalib bukan saja dari Injil melainkan dari fakta bangsa Romawi yang berperan untuk menyalibkan Isa Al-Masih. Kami senang sdr dapat memahami, karena data dan fakta sangat mendukung. Kami harap sdr dapat percaya pada yang logis daripada fiktif, benar?
Pertanyaannya, jika Allah yang memberitakan kepada Muhammad, mengapa bertentangan dengan fakta Injil, sejarah Yahudi dan Romawi yang mengakui Isa tersalib? Apakah berita yang salah sumbernya dari Allah? Oh ya, Nabi Islam mendapatkan firman tersebut kapan? Silakan sdr pikirkan supaya sdr mendapatkan pencerahan. Terima kasih.
~
Purnama
Anams mengatakan
~
Orang gila mah bebas mau ngomong apa, tuh buat orang Kristen, Yahudi, atau yang mengaku Islam tapi meragukan Al-qur’an. Sampai kiamat juga nggak akan percaya kebenaran Al-qur’an tanpa rohmat dari Allah. Agamamu agamamu, agamaku agamaku.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Anams,
Sebenarnya kami bukan meragukan Al-Quran tetapi mempertanyakan. Apakah saudara memperhatikan bahwa beberapa ayat Al-Quran menyatakan Isa wafat tetapi di ayat yang lain menyatakan Isa diangkat? Dan lagi, umat Muslim berpendapat bahwa Isa langsung diangkat tanpa melewati kematian. Tentu perlu dipertimbangkan mengapa ada beda pendapat antara ayat Al-Quran satu dengan yang lain. Benar, bukan? Bagaimana saudara menjelaskan hal itu?
Oh ya, fakta Injil dan para saksi mata menyatakan dan menyaksikan bahwa Isa Al-Masih mati Tersalib. Terlebih Isa berfirman: “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Purnama
Steve mengatakan
~
Kenapa anda berhenti mengutip Firman Allah surat Maryam hanya sampai Qs 9:33?
Karena di Qs 9:35 jelas Allah berfirman “Tidak patut Allah mempunyai anak, Dia Maha Suci. Jika Dia Allah berkehendak maka berkata lah “Jadilah”.
Ini memperjelas firman Allah di ayat sebelumnya “Itulah putera Maryam yang diragukan perkataannya yang benar” Qs 9:34
Selanjutnya Isa As bersaksi, “(Isa As berkata) Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah” Qs 9:36
Dan firman-firman Allah & kesaksian Isa As di Al-Quran jelas terbantahkan kesaksian hanya seorang manusia yang tidak tahu mana benar atau fitnah yang Allah buat yang dijadikan seolah firman Allah, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah [Kalimat Allah]” Injil, 27:54
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Steve,
Alangkah baiknya jika kita fokus pada topik artikel di atas yaitu Qs 4:157. Ada banyak fakta yang menunjukan dan membuktikan bahwa Isa Al-Masih benar-benar disalibkan. Ada banyak sekali orang yang menyaksikan penyaliban dan kematian Isa, termasuk tebtara Romawi. Berarti Qs 4:157 tidak sesuai dengan fakta yang ada, bukan?
Bagaimana menurut pendapat saudara?
~
Noni
Steve mengatakan
~
Purnama,
Nah, Mengapa Al-Quran berbicara bertentangan dengan fakta Firman Allah dalam Taurat dan Injil? Kami harap teman-teman Muslim dapat menjawab hal itu.
Respon: Jika anda mengkaitkan Firman Allah di Al-Quran dengan Taurat atau Injil, karena Taurat anda tahu sendiri diturunkan untuk kaum apa. Orang Yahudi yang taat Taurat lebih paham tentang Islam dan Nabi Muhammad dan mereka meyakini Nabi Muhammad adalah orang yang disebut sebagai “Nabi yang akan datang” dalam Taurat, yang sampai saat ini ayat tsb masih ada. Hanya mereka tidak mau meng-Imani karena Nabi Muhammad bukan dari keturunan Bani Israil. Begitu pula Injil, Injil diturunkan untuk Bani Israil yang tidak mau meng-Imani ayat-ayat Taurat tentang sang Mesiah atau “Nabi setelah Nabi Isa As”
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Steve,
Menarik sekali pernyataan sdr. Kalau kami boleh tahu, dari mana sumber informasi sdr bahwa orang Yahudi yakin bahwa nabi sdr adalah nabi yang akan datang yang disebutkan dalam Taurat? Bukankah selama ini orang Yahudi tidak percaya kepada Al-Quran, bagaimana mereka menerima nabi sdr sebagai nabi? Dalam Al-Quran tertulis jelas bahwa Isa Al-Masih adalah Mesias. Nama Isa Al-Masih bermakna “yang diurapi oleh Allah untuk menyelamatkan manusia.”
Kami mengajak sdr untuk mendiskusikannya di link berikut: https://tinyurl.com/yyv8x7cm Karena topik artikel di atas tidak membahas hal itu secara pokok. Kami menunggu tanggapan sdr di link tersebut. Terima kasih.
~
Purnama
Ucok mengatakan
~
Jelas jelas Arab adalah kebohongan suru saja lihat Cristian Prince kalau memang para pengikut Muslim dapat berpikir. See you in heaven with Jesus
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ucok,
Memang kebenaran tidak dapat ditutupi, segala klaim yang dianggap kebenaran dapat terbongkar bila orang-orang berani mendalami, mengkaji serta mempelajari terlebih dahulu. Seperti kisah penyaliban Isa Al-Masih, klaim Al-Quran sama sekali tidak dapat dijadikan sebagai bukti kebenaran karena bertentangan dengan fakta Injil dan data sejarah. Terima kasih.
~
Purnama
Devi mengatakan
~
Anda Islam? Jika anda benar Islam sebaiknya anda belajar lagi yang banyak agar anda paham tentang ayat-ayat Allah. Jika anda punya pertanyaan dengan sesuatu ayat Al-Quran maka untuk mendapatkan jawabannya anda belajar lebih kepada yang lebih paham tentang Al-Quran, dan bukan menjadikannya asumsi yang sebenarnya dalam Islam itu semua sudah jelas. Tapi jika anda bukan Islam kenapa anda harus mempertanyakan tentang kebenaran Al-Quran. Sudahkah anda yakin bahwa kebenaran Injil itu dapat di percaya. Jangan saling mempertanyakan kebenaran suatu kitab yang diyakini suatu agama. Itu hanya menimbulkan perpecahan. Urusi saja agamamu. Untuk mu agama mu dan untukku agamaku.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Devi,
Sebenarnya kami mempertanyakan Al-Quran karena klaim Al-Quran bahwa Isa tidak mati tersalib bertentangan dengan fakta Injil dan pernyataan para saksi mata saat kejadian penyaliban. Lagi, dalam Al-Quran sendiri tercatat bahwa Isa mati (Qs 3:55, 19:33). Manakah yang benar? Jika sdr yakin dengan pernyataan Qs 4:157, maka pertanyaannya, apakah ayat tersebut adalah pernyataan Allah atau manusia? Kapan ayat tersebut diturunkan, apakah sejaman dengan Isa Al-Masih? Kami kira ini perlu sdr dalami bukan saja sekedar diyakini dan dianggap kebenaran. Bagaimana sdr?
Bandingkanlah dengan Injil, sebelum kejadian Isa tersalib, Isa telah menyatakan bahwa Dia akan mati disalib dan dikuburkan serta dibangkitkan (Injil, Rasul Matius 20:18-19).
~
Purnama
Mbah Noto mengatakan
~
Kalau mau tahu siapa yang lebih benar, tunggu saja nanti waktu Isa as turun lagi ke dunia untuk membunuh danial dan menghapus salib serta menikah, tanyakan saja langsung kepadanya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Mbah Noto,
Manusia diberikan pilihan, mau mengetahui kebenaran atau tidak. Jika mau mengetahui kebenaran maka harus dipelajari agar dapat mengetahui. Kebenaran akan membawa manusia mengenal Allah dan mendapatkan surga-Nya. Sedangkan orang-orang yang tidak mau mengenal kebenaran, mereka hanya menerima saja tanpa perlu mempelajari, resikonya tersesat. Mengapa? Karena hanya mengikuti pendapat orang. Ini sama saja orang buta dituntun orang buta. Sudah terlambat mengetahui kebenaran saat Isa turun ke dunia, karena Isa akan menghakimi semua orang dan akan menetapkan neraka atau surga. Semoga sdr dapat pertimbangkan. Terima kasih.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Abusyech,
Saudara mengatakan logis, apakah saudara mengerti perkataan saudara sendiri. Logis itu dapat dijelaskan dengan data dan fakta. Apakah allah Islam dapat saudara katakan logis? Apakah saudara melihatnya? Apakah ia berkata langsung seperti yang Isa lakukan kepada muridnya? Jika allah Islam sebagai persaksian, bukankah lebih tepat persaksian itu secara supranatural bukan logis?
Anams,
Jika kami bebas bicara maka boleh saudara katakan menghayal, tapi kami memberikan data Quran, apakah isi Quran juga khayalan? Buktikan saja jika saudara benar? Bagaimana?
Steve,
Kesaksian manusia tidak dipercaya? Bagaimana allah Islam dengan tipu dayanya (Qs 33:12)? Masih percaya dengannya? Siapakah dia?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Semoga penjelasan sdr dapat dicermati oleh teman-teman yang ada dalam forum ini. Logis adalah sesuatu yang dapat diterima oleh akal dan benar menurut penalaran, masuk akal. Tidak mungkin membenarkan pernyataan Al-Quran yang jaraknya sekitar enam abad dengan Isa Al-Masih. Seharusnya kaum Muslim percaya kepada sumber yang ada di abad tersebut, yaitu Injil.
~
Purnama
Heru mengatakan
~
Assalamualaikum,
Saya baru tahu ada situs dialog agama begini, jadi izinkan saya sedikit berkomentar. Dalam agama Islam sendiri, terdapat 2 perbedaan mengenai penyaliban nabi Isa.as
1. Yang mengatakan nabi Isa.as digantikan. Dan ini yang mayoritas umat Islam yakini.
2. Yang mengatakan nabi Isa.as murni tidak di salib dan telah di angkat oleh Allah SWT, dalam artian yang di salib hanyalah kerangka kosong tanpa rukh.
Jadi ini didak dapat dimasukan dalam kategori mati dalam pensaliban. Dan dalam agama Kristen sendiri bahkan ada ucapan yang sangat terkenal “Illahi, Illahi, mengapa kau meninggalkan aku”. Dan dari sini pulalah pengangkatan nabi Isa as terjadi, hingga gempa melanda. Itu saya kira
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Heru,
Kami senang sdr dapat berinteraksi dalam forum diskusi ini. kedua hal yang sdr sampaikan menunjukkan perbedaan namun pristiwa penyaliban memang terjadi. Pertanyaan kami. Siapakah orang yang menggantikan Isa Al-Masih disalib? Adakah Al-Quran mencatat hal itu? Nah, jika memang tidak ada orang yang disalib, mengapa Al-Quran membuat pernyataan bahwa disalib ada orang? Manakah yang benar?
Sebenarnya apa yang sdr sampaikan diparagraph kedua adalah pernyataan Isa Al-Masih saat sudah berada di kayu salib. Jadi, tidak ada pengangkatan pada saat itu, karena kejadiannya Isa mati diatas kayu salib setelah itu dikuburkan dan pada hari ketiga bangkit. Kami harap sdr dapat menjelaskan pertanyaan kami. Terima kasih.
~
Purnama
K Guchi mengatakan
~
Islam adalah agama yang berlogika mengenai artikel di atas yang disalib itu sebenarnya bukan Isa. Logikanya, ketika orang terlalu fokus akan sesuatu hal dan fokusnya itu akan teralihkan seperti ilusi dalam sulap. Bahkan seorang ahli hipnotis bisa mengalihkan fokus ribuan orang dalam suatu waktu sekaligus, mugkin sebagian kecil orang tak terpegaruh. Jelas orang yang terpengaruh akan mendekati objekd disni jelas yang di salib itu bukan Isa.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara K Guchi,
Kami bertanya kepada sdr. Apakah benar bangsa Indonesia merdeka pada tahun 1945 dan memplokamirkan kemerdekaan tepat di hari ke 17 pada bulan Agustus? Kami percaya sdr setuju, walaupun sdr tidak ada pada saat itu. Mengapa? Karena ada sejarahnya. Ini disebut logis.
Nah, apakah pernyataan Al-Quran Isa tidak disalib melainkan digantikan sesuai logika? Apakah sdr dapat membuktikannya? Selama enam Abad Injil dan orang percaya mengakui dan meladaskan imannya bahwa Isa Al-Masih tersalib, fakta dan data sejarah pun mengakui bahwa Isa benar mati disalib. Namun, mengapa Al-Quran berkata berbeda? Bukankah hal itu perlu sdr kaji kembali?
~
Purnama
Pencerahan mengatakan
~
Umat Islam mempercayai hal yang sesuai dengan Al-Quran begitu juga anda. Saya membaca dari semua komentar anda, anda lebih seperti memaksakan kehendak anda bahwa Injil lah yang paling benar. Di dunia ini ada hal yang ghoib dan benar adanya bahwa segala yang ghoib tidak bisa hanya di cernah dengan logika saja. Sebaiknya anda lebih mendalami Al-Quran agar tahu kebenarannya bukan hanya melihat dan memahaminya sekilas.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pencerah,
Apakah sdr lebih percaya bila ada seorang asing yang berkebangsaan lain datang kepada sdr dan mengatakan Indonesia bukan merdeka pada tahun 1945, atau sdr akan percaya kepada sejarah Indonesia sendiri yang menyatakan bahwa Indonesia meredeka pada tahun 1945? Mana yang masuk logika, pernyataan orang asing atau pernyataan sejarah Indonesia? Bagaimana menurut sdr?
Sama halnya, Injil menyatakan sesuai dengan fakta berdasarkan saksi mata yang hadir pada saat pritiwa penyaliban terjadi.Maka lebih tepat percaya Injil daripada Al-Quran, bukan? Mengapa? Karena Al-Quran dicatat enam abad setelah penyaliban terjadi. Tidak tepat menjadikan Al-Quran sebagai refrensi. Semoga sdr dapat mencermati hal itu. Terima kasih.
~
Purnama
Darma mengatakan
~
Mari kita baca Al-Quran Surah 19 : 33-34 And peace is on me the day I was born and the day I will die and the day I am raised alive. That is Jesus, the son of Mary – the word of truth about which they are in dispute “. = Dan damai sejahtera bagiku pada hari aku dilahirkan dan pada hari aku akan mati dan pada hari aku dibangkitkan hidup-hidup. Itu adalah Yesus, putra Maryam – kata kebenaran yang mereka perselisihkan ” Isa lahir, Mati dan bangkit demikian yang tertulis dalam Al Quran.
Allah bukan deceiver, mengapa Ia harus menggantikan Isa dengan orang lain yang menyerupainya (lantas siapakah dia itu? ada yang tahu?). Bukan karacter Allah “menipu” ribuan saksi mata hanya untuk menyelamatkan Isa.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Darma,
Allah menurut Alkitab adalah Suci, artinya tidak ada sifat dan tidakan yang akan bertentangan dengan sifat-Nya. Jika Allah menipu menyesaatkan, maka hal itu bertentangan dengan sifat-Nya yang benar dan suci. Hanya Allah dalam Islam yang memiliki sifat menipu dan menyesatkan.
Jika mengkaji ayat yang sdr lampirkan, maka jelas Al-Quran mengatakan bahwa Isa mati terlebih dahulu setelah itu bangkit. Pertanyaannya, bagaimana cara Isa mati? Logika umat Islam Allah mengangkat Isa dan nantinya akan turun setelah itu mati dan dikuburkan, sangat bertentangan dengan ayat Al-Quran tersebut. Apa lagi, Isa digantikan saat dikayu salib. Ini jelas, membingungkan, karena Al-Quran tidak memberikan penjelasan, mengapa Isa tidak mati dan siapa yang mengantikannya?
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Steve,
Apakah saudara tahu, kitab-kitab Allah diturunkan hanya untuk kaumnya saja? Mengapa Zabur, Taurat, Injil semua untuk bani Israel?
Devi,
Jika saudara Islam maka tentu paham Quran, dapatkah saudara jelaskan mengapa bani Israel “telah membunuh Al-Masih” pada (Qs 4:157), padahal bani Israel tidak percaya, Isa adalah Al-Masih? Siapakah yang diserupakan allah Islam? Mengapa Muslim berselisih dengan siapa pengganti penyaliban?
Heru,
Jadi mana menurut saudara yang benar? Mengapa Qs 4:157 menyebabkan Muslim berselisih? Mengapa allah Islam tidak menjelaskan agar Muslim paham yang terjadi?
Guchi, Pencerah,
Apakah allah Islam tukang sulap atau penyihir? Dapatkah saudara buktikan allah Islam itu ada?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Seharusnya kaum Muslim dapat membandingkan dan menemukan jawaban, bukan sekedar setuju atau pun membenarkan. Misalnya, dalam Al-Quran ada dua ayat yang mengatakan Isa mati (Qs 19:33, 3:55). Sedangkan hanya satu ayat yang menyangkal bahwa Isa tidak mati disalib (Qs 4:157), itu pun jika dikaji berdasarkan pendapat orang-orang ragu-ragu. Mengapa? Karena mereka hidup di jaman yang berbeda dengan Isa Al-Masih tepatnya 6 abad sesudah kejadian penyaliban. Jadi, adalah bijak bila Muslim menemukan jawaban dari sumber terdekat yaitu Injil. Benar, bukan?
~
Purnama
orang biasa mengatakan
~
Allah yang maha benar atas segala firmanNya. Mengenai nabi Isa wafat / tidaknya wallahu a’lam yang jelas orang yang dibunuh oleh orang Yahudi bukanlah nabi Isa. Allah mengangkat nabi Isa kelangit dan dihari kiamat nanti nabi Isa turun ke bumi untuk membunuh dajjal (bukan juru selamat seperti keyakinan Kristen). Semoga terjawab terimakasih.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Orang biasa,
Sebenarnya yang bunuh Isa Al-Masih adalah tentara Romawi, bukan orang Yahudi. Kami bertanya kepada sdr. Jika memang Al-Quran benar, maka dapatkah sdr tunjukkan siapa yang dibunuh diatas kayu salib? Sebelumnya Al-Quran mengatakan bahwa Isa wafat (Qs 19:33). Bagaimana Isa wafat dan kapan terjadinya? Ada banyak klaim yang disampaikan kaum Muslim namun tidak pernah dibuktikan ataupun menyertakan refrensinya. Kami harap sdr dapat menjelaskannya hal itu. Terima kasih.
~
Purnama
Bukan super hero mengatakan
~
Hoak itu terjadi apabila suatu kalimat bertambah-tambah, tak ada gunanya perdebatan ini, hanya menimbulkan dosa, kalau kalian orang beriman, kalian tidak akan memperdebatkan ini, iman itu di hati pak. Tak ada yang salah dan benar, manusia tempatnya salah yang selalu berusaha untuk terlihat benar dan maha suci allah dengan kebenaranya. Asslamualaikum, salam sejahtera.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Bukan super hero,
Kabar hoaks adalah kabar bohong, sesuatu yang terjadi namun tidak sebagaimana yang disampaikan oleh kabar hoaks. Nah, kami tidak berdebat melainkan untuk meluruskan kebenaran yang selama ini benar namun diselewengkan. Tentu, kebenaran itu terlebih dulu ada, setelah itu datang kebohongan. Pertanyaannya, bagaimana agar sdr tahu bahwa yang sdr ikuti dan percayai adalah benar?
Nah, Injil Allah mengatakan bahwa Isa Al-Masih mati tersalib (Injil, Rasul Besar Yohanes 19). Bahkan sebelum itu terjadi Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia akan mati disalibkan, setelah itu bangkit pada hari ketiga (Injil, Rasul Matius 20:18-19). Hal ini bukan saja tertulis dalam Injil, melainkan dalam sejarah orang Yahudi dan Romawi hingga saat ini. Namun, setelah enam abad kemudian Al-Quran datang dengan sebuah klaim tanpa dapat dibuktikan. Pertanyaannya, manakah kebenaran dan manakah kebohongan? Manakah berita hoaks dan berita terpercaya? Kami kira sdr dapat mebedakannya, bukan?
~
Purnama