• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > An-Nisa’ 4:157 > Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?

Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?

15 Juli 2012 oleh Web Administrator 702 Komentar

pistol-pistolanDi komplek tempat tinggal kami, saya sering melihat anak-anak kecil bermain perang-perangan. Mereka bak seorang tentara yang siap menghalau musuh. Ketika pertarungan selesai, dan satu kelompok dinyatakan menang, secara serentak anak-anak tersebut akan mengangkat tangan sebagai tanda kemenangan. Mereka terlihat sangat bangga sekali karena telah berhasil memukul kalah lawan mereka.

Orang Yahudi Bangga Berhasil Membunuh Isa

Walau tidak sama, tapi saya melihat rasa bangga juga ada dalam diri orang Yahudi, ketika mereka berhasil membunuh Isa Al-Masih. Sehingga, dengan bangga mereka mengatakan “ . . . Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157).

Bila anak-anak di komplek kami dengan bangga mengangkat tangan atas kemenangan mereka yang pasti, tidak demikian halnya dengan orang Yahudi. Mereka tidak sepenuhnya bangga atas keberhasilan mereka. Mereka merasa ragu, apakah benar yang mereka bunuh adalah Isa Al-Masih atau bukan. Al-Quran mencatat, “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . ” (Qs 4:157).

Benarkah Isa Al-Masih Mati?

Dari pernyataan orang Yahudi di atas, timbul satu pertanyaan. Benarkah Isa Al-Masih mati? Bila merujuk pada Al-Quran dan Injil, maka kita akan mendapatkan jawaban yang pasti. Isa Al-Masih benar-benar mati!

Al-Quran secara jelas memberi kesaksian akan kematian Isa Al-Masih dalam Qs 3:55, “. . . Hai Isa-Almasih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu . . .”

Bahkan pada ayat lain secara sistematis dijelaskan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).

Tentara Romawi Saksi Mata Atas Kematian Isa

Tentara Romawi adalah salah satu saksi mata yang dapat diajukan atas penyaliban Isa. Inilah kesaksian mereka yang ditulis dalam Kitab Suci, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah [Kalimat Allah]” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).

Kepala pasukan [centurion] yang menyalibkan Isa Al-Masih adalah perwira yang sangat pintar. Memiliki pasukan yang terdiri dari 100 tentara. Dia adalah orang yang sangat pintar dan tidak mudah untuk ditipu. Dia dengan prajurit-prajuritnya menyaksikan penyaliban Isa Al-Masih dengan mata mereka sendiri.

Kesaksian Siti Maryam, Ibu Isa Al-Masih

Selain tentara Romawi, orang lain yang dapat dimintai kesaksian adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri, Siti Maryam. Injil Allah menjelaskan bahwa Siti Maryam, ibu Isa Al-Masih, berdiri di sebelah salib-Nya saat itu. Dia melihat siapa yang disalib (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:25-27). Tentu, seorang ibu tidak akan salah mengenali anaknya yang sedang disalib bukan?

Selain disaksikan oleh tentara Romawi dan ibu Isa Al-Masih. Penyaliban tersebut juga disaksikan oleh dua pengikut Isa Al-Masih, yaitu orang yang sama yang menguburkan-Nya. Juga seorang rasul Melihat-Nya sesudah kebangkitan-Nya dan menyaksikan luka-luka-Nya.

Manakah Kesaksian Yang Dapat Dipercaya?

Bukan bermaksud untuk mencurigai kebenaran Al-Quran, namun bila kita membandingkan pernyataan orang Yahudi yang terdapat dalam Qs 4:157 di atas, dengan kesaksian dari tentara Romawi dan ibunda Isa, tentu dengan mudah kita akan mempercayai kesaksian dari dua saksi terakhir bukan?

Mengapa? Sebab tentara Romawi adalah prajurit yang menyalibkan Isa. Dan Siti Maryam adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri. Jelas kesaksian mereka lebih dapat dipercaya dan dipertanggung-jawabkan kebenaranya karena mereka berada di lokasi saat kejadian.

Penyaliban Isa Al-Masih Membuka Jalan Keselamatan

Secara tidak langsung, pernyataan dalam Qs 4:157 telah meniadakan satu-satunya harapan umat Muslim terhadap penyaliban Isa Al-Masih. Sungguh sulit dimengerti, mengapa justru kitab suci yang diyakini umat Muslim sebagai “kitab penyempurna” ini mengaburkan tentang Keselamatan yang telah dijanjikan Allah jauh sebelumnya.

Melalui penyaliban-Nya, Isa Al-Masih telah membuka Jalan Keselamatan bagi setiap orang. Supaya setiap orang memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga, sebagaimana firman Allah katakan. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).

Maka, sudah menjadi semestinya, bila kita lebih mempercayai kesaksian dari saksi mata, daripada orang Yahudi yang merasa ragu seperti dalam Qs 4:157. Dan ketahuilah, bahwa
Isa Al-Masih sungguh disalibkan! Ia ingin menjadi Juruselamat Saudara!

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: An-Nisa’ 4:157 Ditag dengan:Kematian Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. hakkullah mengatakan

    30 Agustus 2019 pada 12:32 am

    ~
    Namun, setelah enam abad kemudian Al-Quran datang dengan sebuah klaim tanpa dapat dibuktikan. Pertanyaannya, manakah kebenaran dan manakah kebohongan? Manakah berita hoaks dan berita terpercaya? Kami kira sdr dapat mebedakannya, bukan?

    Respon: Masalahnya anda tidak berada di sana. Anda meyakini yang ada dalam Alkitab, tapi tidak bisa dibuktikan dengan akal sehat. Kita hanya mencoba membuktikan dengan akal.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Agustus 2019 pada 2:36 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Sebenarnya tanggapan sdr sama sekali tidak logis. Membuktikan sebuah kebenaran bukan berarti sdr harus ada ditempat, apa lagi bila sdr jaraknya jauh dengan sumber pristiwa. Nah, manakah yang logis, Injil atau Al-Quran? Injil ditulis oleh para saksi mata, bahkan diakui kebenarannya oleh orang-orang yang bukan Kristen/pengikut Isa. Khususnya tentang penyaliban Isa Al-Masih. Sedangkan Al-Quran, tidak pernah tahu bagaimana kehidupan Isa kecuali menyalin dari cerita-cerita yang disampaikan orang-orang Kristen di jaman nabi Islam. Itupun informasinya tidak jelas. Mengapa? Karena penulis Al-Quran bahkan yang bersaksi bahwa Isa tidak disalib adalah orang-orang yang hidup setelah enam abad pristiwa penyaliban terjadi.

      Isa berfirman: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Injil, Rasul Matius 20:18-19).
      ~
      Purnama

  2. hakkullah mengatakan

    31 Agustus 2019 pada 11:03 pm

    ~
    Saya sudah bilang, Allah sebagai saksi. Anda tidak berada di sana, tapi anda dengar dari persaksian yang anda anggap sebagai saksi. Para saksi mata itu tidak tahu apa yang dilakukan Allah. Allah tahu apa yang dilakukan mereka. Al-Quran ini bukan buku sejarah, tapi pedoman atau peta petunjuk. Bagaimana kita ingin tahu keadaan Isa AS. Peta petunjuk menjelaskan Isa belum mati. Peta petunjuk ini diterangkan/dijelaskan beliau saw dan Isa AS akan turun ke bumi. Isa akan hadir sebagai saksi.
    Saya tanya antum, apakah Yesus itu Tuhan? Hati nuranimu dan akalmu menolaknya karena kamu sudah tanda tangani kontrak dengan Allah bahwa Allah itu Tuhan. Kenapa manusia lupa setelah berada di bumi? Ok sip.

    Balas
  3. Okki Lukman mengatakan

    1 September 2019 pada 7:32 pm

    ~
    Terimakasih kepada penulis artikel. Ketika ayat Al-Quran diterjemahkan dengan salah, maka umat Muslim akan mengerti letak kesalahannya meskipun satu huruf. Seperti yang ditulis di artikel ini:
    “…Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157)
    Kesalahan penulisan huruf “K” kapital dan “k” kecil bisa mengandung arti dan makna yang jauh berbeda. Yang benar seharusnya menggunakan “k” kecil seperti ini:
    “…Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157)
    Ini yang membedakan penulisan Al-Quran dan Kitab Bible. Al-Quran diterjemahkan dengan sangat hati-hati dari sumber bahasa Arab yang sama di seluruh dunia.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 September 2019 pada 4:29 pm

      ~
      Saudara Okki Lukamn,

      Terimakasih atas penjelasannya. Tentu saja benar sekali dalam memahami Firman Allah kita harus berhati-hati. Karena keliru memahami Firman-Nya sangat fatal akibatnya.

      Siapapun yang dimaksud dengan “kami” dalam ayat tersebut, namun ayat dalam Qs 4:157 menyatakan bahwa ada orang yang membunuh Isa namun ternyata yang dibunuh itu bukan Isa tetapi Allah telah menyerupakan wajahnya dengan Isa. Jadi Allah telah menipu banyak orang. Apakah mungkin Allah adalah penipu?

      Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Noni

  4. Jesus Park mengatakan

    6 Desember 2019 pada 8:53 pm

    ~
    Orang biasa,

    Apakah saudara tahu almasih dajjal datang sebagai tuhan palsu? Mengapa dajjal dibanding dengan rab? Apakah Al-Masih Isa adalah Tuhan sebenarnya?

    Bukan super,

    Mengapa tidak ada yang salah dan benar? Jadi tentang penyaliban, menurut saudara Isa tersalib dan bukan Isa tersalib? Apakah saudara tidak tahu yang salah dan benar? Sesuatu pertentangan tentu ada yang salah dan benar, bukan? Bagaimana menurut saudara?

    Hakkullah,

    Saudara ingin bukti? Mengapa saudara percaya Al-Quran yang tidak ada siapapun dapat membuktikan Al-Quran dari Tuhan? Kami yakin saudara tidak berada di jaman nabi Islam takkala ia memenngal kepala kafir dan membakar Muslim yang munafik. Selalu saja menggunakan akal abu-abu.

    Balas
  5. yandi mengatakan

    2 April 2020 pada 4:31 pm

    ~
    Jika Isa Al-Masih itu dilahirkan ke bumi berarti Dia bukan Tuhan. Sekarang saya tanya, Dia disalib sebagai penebus dosa. Jikalau sudah ada penebus dosa, bolehkah orang lain memperkosa ibumu ? Adik mu, kakak mu bahkan istrimu ? Bukankah itu perbuatan dosa ? Jadi selagi ada penebus dosa maka anda akan mempersilahkan orang-orang ini melakukan hal tersebut.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      6 April 2020 pada 4:41 pm

      ~
      Saudara Yandi,

      Pandangan manusia menganggap jika Isa dilahirkan di dunia berarti itu bukan Tuhan. Ini adalah logika manusia yang terbatas. Lalu bagaimana dengan pandangan Allah? Apakah Allah juga memiliki pandangan seperti saudara?Jika seperti itu pandangan Allah, maka Allah tidak mahakuasa, sebab Allah memiliki keterbatasan.
      Jika Allah mahakuasa, maka apapun dapat Allah lakukan, bukan? Termasuk jika Allah berkehendak datang ke dunia menjadi manusia Isa Al-Masih. Sayang sekali jika kita membatasi kuasa Allah dengan logika manusia yang terbatas.

      Isa Al-Masih menebus manusia dari dosanya, hal ini berlaku bagi mansuia yang sungguh-sungguh menyadari akan dosanya dan mau bertobat. Isa tidak akan menebus manusia yang sengaja selalu melakukan dosa.
      ~
      Noni

  6. Adek mengatakan

    3 April 2020 pada 8:18 am

    ~
    Kalau Injil yang sekarang sudah banyak perubahan bos. Entah sudah berubah berapa kali sama orang gereja. Sudah tidak asli sebagian besar. Jadi harus hati-hati. Sedangkan Al-Quran dari jaman dulu wahyu turun sampai akhir zaman akan tetap sama. Karena akan dijaga sendiri oleh Allah SWT dan isinya pun asli dan tidak ada yang bohong karena terbukti secara ilmiah.sehingga logis nya mana yang bisa dipercayaa bos?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      7 April 2020 pada 5:10 pm

      ~
      Saudara Adek,

      Pandangan saudara bahwa Injil sudah diubah oleh orang gereja adalah asumsi darimana? Mohon penjelasannya. Sebab jika kita menyatakan asumsi harus memiliki dasar yang jelas.Jika itu hanya sekedar asumsi nabi Islam kami menghargai pendapat nabi saudara. Namun itu tidak lebih dari sekedar pendapat yang bersifat subjektif.

      Bagaimana pandangan saudara mengenai Isa Al-Masih yang diserupakan oleh Allah dalam QS 4:157? Saat disalibkan orang banyak menganggap itu adalah Isa. Namun ternyata bukan Isa melainkan Yudas Iskariot. Artinya Allah membohongi orang banyak. Mungkinkah Allah berbohong?
      ~
      Noni

  7. Ismail murtadin mengatakan

    7 April 2020 pada 9:13 pm

    ~
    Maaf, saya hanya ingin mengomentari beberapa tanggapan di atas yang mengatakan Injil sudah diubah sedangkan Al-Quran sejak dulu sama & tidak ada perubahan. Berikut saya sampaikan bantahan saya. Karena menurut saya Al-Quran adalah Kitab Suci yang paling amburadul..
    31 Versi Al-Quran yang berbeda saat ini kemungkinan bisa bertambah.

    Balas
  8. Ismail Murtadin mengatakan

    7 April 2020 pada 9:15 pm

    ~
    95% Riwayat Hafs dari Ashim, sebagian besar negara Islam termsok Indonesia (versi ini baru disahkan th.1924 di Kairo, tidak sama persis dengan versi zbad ke-7_
    3% Riwayat Warsy dari Nafi tersebar di Aljazair, Maroko, sebagian Tunisia, Afrika Barat & Sudan.
    0,7% Riwayat Qolun dari Nafi tersebar di Libya, Tunisia & sebagian Qatar.
    0,3% Riwayat al-Duri dari Abu Amr tersebar di Sudan.
    0,7% Riwayat Qolun dari Nafi tersebar di Libya, Tunisia & sebagian Qatar.
    0,3% Riwayat al-Duri dari Abu Amr tersebar di Sudan & sebagian Afrika Barat.
    1% Qir’at Ibnu Amir tersebar di Yaman.
    Ada 4 perbedaan pokok Mushaf Al-Quran:
    1. Sistem Penulisan.
    2. Sistem Harokat.
    3. Sistem Tanda Baca.
    4. Sistem Tanda Waqof.

    Semua perbedaan ini menyebabkan pula perbedaan arti. Inilah akibat kelemahan sistem hafalan. Masing-masing mempercayai apa yang dihafalkan tanpa bisa dibuktikan kebenarannya karena sumber awalnya sudah tidak ada. Karena diturunkan turun temurun. Penentunya adalah mana yang terbaik dengan suara terbanyak. Perbedaan penulisan berarti perbedaan arti.
    https://youtu.be/VhEW8xnLQjA

    Balas
  9. Ismail Murtadin mengatakan

    7 April 2020 pada 9:21 pm

    ~
    Benarkah Al-Quran tidak berubah? Aisyah sendiri membantahnya:

    Al-Quran sudah berubah. Aisyah menyatakan Surah al-Ahzab 33:56 pada masa Nabi adalah lebih panjang, yaitu dibaca “Wa’ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal” selepas “Innalla ha wa Mala’ikatahu Yusalluna ‘Ala al-Nabi…” Aisyah berkata,”Yaitu sebelum Usman mengubah mushaf-mushaf. ”

    Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab) adalah 3 kali lebih panjang daripada yang ada dalam mushaf Usman.
    Sumber:
    Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol.4 p.434.
    Suyuti, al Durre Manthur, vol.5 p.180.
    Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol.1 p.226.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      13 April 2020 pada 11:58 am

      ~
      Saudara Ismail Murtadin,

      Al-Quran pernah mengalami perubahan atau revisi saat khalifah Usman. Artinya Al-Quran pun penah diubah. Namun perubahan yang ada tidak membuat umat Muslim meragukan Al-Quran sebaagi Firman Allah, bukan?

      Terimakasih atas tanggapan saudara. Senang berdiskusi dengan saudara.
      ~
      Noni

  10. Jesus Park mengatakan

    10 Mei 2020 pada 2:36 am

    ~
    Yandi,

    Jika Tuhan datang ke dunia dengan cara dilahirkan, apakah bukan Tuhan lagi? Bagaimana allah Islam yang turun ke langit untuk mendengar sholat muslim, apakah allah Islam bukan allah karena masuk ke dalam ciptaannya (hanya bandingkan akal sehat, bukan berarti setuju allah Islam adalah Tuhan)? Menurut Injil, jika sudah percaya Isa, tidak boleh sengaja melakukan dosa. Saudara sebaiknya jangan samakan dengan Islam, karena Islam boleh perkosa/zina kecuali syirik (HR. Bukhari, 5827)

    Adek,

    Yang bisa dipercaya? Bukti bukan fitnah. Apakah saudara bisa buktikan Injil dipalsukan? Sering allah Islam fitnah Isa, seperti klaim Isa tidak disalib, tapi allah Islam tidak bisa buktikan siapa yang disalib.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Mei 2020 pada 8:53 pm

      ~
      Saudara Jesus Park,

      Kemahakuasaan Allah membuat Allah dapat melakukan apapun juga sesuai kehendak-Nya. Benar sekali bahwa sekalipun menjadi manusia Allah tetaplah Allah Sang Pencipta.
      ~
      Noni

  11. Wisnu jelek mengatakan

    30 Mei 2020 pada 7:58 am

    ~
    Saksi yang lebih adil adalah Tuhan. Dia yang maha melihat dan maha yang mengetahuinya. Misal Al-Quran bilang gitu, anusia bisa apa. Mau membantah Tuhan.gak bisa juga, sebab Tuhan lebih tahu.

    Jika pun saya punya mesin waktu dan ngelihat kejadian penyaliban, saya tanya prajurit sama Maryam pun ada berapakah setan, tuyul pocong dll yang di sana. Logikanya pasti mereka jawaban nya gak tahu.
    Misal aku tanya Tuhan. ya bakal dijawab sebab hal yang gaib pun Tuhan tahu. Apakah mereka juga tahu jika saya tanya di samping Isa Al-Masih ada Jibril. Tentu tidak kan.
    Jadi wajar dong kenapa habis disalib gak di test dna.
    Pasti bakal jawab gak ada alatnya. Apalagi yang diserupakan

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 Juni 2020 pada 12:05 pm

      ~
      Saudara Wisnu,

      Benar ekali bahwa saksi yang paling ter[ercaya adalah Allah. Namun faktanya saat penyaliban Isa Al-Masih ada banyak orang yang menyaksikan dan peristiwa ini dicatat dalam sejarah Romawi dan Yahudi sebagai peristiwa penting dalam sejarah manusia.

      Para saksi saat itu melihat bagaimabna Isa Al-Maih disalibkan, wafat dan bangkit kembali. Bahkan saat Isa kembali ke urga, disaksikan oleh banyak orang.
      ~
      Noni

  12. Jesus Park mengatakan

    15 Juni 2020 pada 11:16 pm

    ~
    Wisnu jelek,

    Tuhan tentu adil, tapi apakah allah Islam adil? Ternyata tidak, “allah Islam menyesatkan, siapa yang Dia kehendaki” (Qs 13:27). Sehingga saat penyaliban, allah Islam menipu dengan cara menyerupakan Isa dengan orang lain. Jadi Al-Quran tidak bisa dipercaya lagi karena yang menurunkan Al-Quran adalah dzat yang sering menyesatkan.

    Saudara mengaku Tuhan tahu hal gaib, itu benar. Tapi allah Islam tidak tahu hal gaib, buktinya juga disebutkan di Al-Quran, Katakanlah: ‘Ruh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit’.” (Qs 17:85). Bukti allah Islam tidak dapat menjelaskan kepada nabi Islam, sehingga nabi Islam tidak dapat menjelaskan pada orang sekitar.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Juni 2020 pada 11:14 am

      ~
      Saudara Jesus Park,

      Tentu kita setuju bahwa Allah bukanlah penipu yang menipu manusia. Sehingga klaim bahwa yang disalibkan bukanlah Isa Al-Masih melainkan orang lain yang diserupakan Allah menunjukan bahwa Allah bertentangan dengan sifat Allah sendiri.
      ~
      Noni

  13. rama noor mengatakan

    1 Juli 2020 pada 10:09 pm

    ~
    Al-Quran secara jelas memberi kesaksian akan kematian Isa Al-Masih dalam Qs 3:55, “ . . . Hai Isa-AlMasih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu . . .”

    Bahkan pada ayat lain secara sistematis dijelaskan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33). Itu kematian saat kedatangannya yang kedua bukan saat peristiwa penyaliban

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      8 Juli 2020 pada 5:31 pm

      ~
      Saudara Rama Noor,

      Baik sekali saudara telah menjelaskan mengenai ayat-ayat Al-Quran tersebut. Sudah memang seharusnya pemahaman disertai pula dengan bukti ayat. Ayat-ayat yang saudara kutip benar, menjelaskan kebenaran tentang kematian Isa Al-Masih. Tetapi kapan Isa Al-Masih mati dan bangkit, Al-Quran tidak menjelaskan dengan pasti.

      Bila kita membuka diri pada fakta, maka sejarah Yahudi maupun Romawi tidak menggugat fakta di dalam Alkitab. Di dalamnya tercatat segala peristiwa, mulai dari kelahiran, kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. Jika saudara berkenan, silakan membaca di dalam Alkitab.

      Ada tertulis: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Isa Al-Masih telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan kitab suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan kitab suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
      ~
      Noni

  14. Eddy Ahmad mengatakan

    25 Oktober 2020 pada 11:30 am

    ~
    Kita sama-sama manusia, sama-sama dapat berlogika, dan semua logika itu masuk akal.

    Dalam beragama dan berkeyakinan yang dibutuhkan bukan dengan berlogika, namun dengan takwa yang sebenar-benar takwa. Cukup katakan “Agamaku-agamaku, agamamu-agamamu”. Selesai masalah perdebatan dan berlogika untuk kebenaran masing-masing individu, agama bukan untuk diperdebatkan, namun untuk diyakini dan diimani. Salam.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Oktober 2020 pada 1:04 pm

      ~
      Saudara Eddy Ahmad,

      Memang benar kita tidak perlu berdebat soal klaim-klaim agama. Tetapi boleh bagi kita yang berbeda agama berdialog mencari manakah Jalan Allah. Jalan Allah bukan agama, sekalipun dalam agama ada klaim jalan Allah. Jalan Allah adalah Allah itu sendiri yang tidak dikotak-kotakan oleh namanya agama. Jika agama membuat kita saling membenci, berarti ada masalah pada agama tersebut atau ada masalah dalam kita memahami panggilan agama.

      Sesungguhnya agama membawa kita bertuhan. Dari bertuhan itulah kita berjalan. Isa Al-Masih berkata “Akulah Jalan…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Tidak satupun pernah mengklaim dirinya “Jalan”. Apakah saudara melihat keunikan Isa Al-Masih yang mengatakan diri-Nya sebagai Jalan?Namun bukanlah sekedar Jalan, tetapi Jalan yang menuntun pada Kebenaran dan hidup kekal
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 16 17 18

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

  • Kebenaran Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4:157

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami