• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > An-Nisa’ 4:157 > Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?

Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?

15 Juli 2012 oleh Web Administrator 683 Komentar

pistol-pistolanDi komplek tempat tinggal kami, saya sering melihat anak-anak kecil bermain perang-perangan. Mereka bak seorang tentara yang siap menghalau musuh. Ketika pertarungan selesai, dan satu kelompok dinyatakan menang, secara serentak anak-anak tersebut akan mengangkat tangan sebagai tanda kemenangan. Mereka terlihat sangat bangga sekali karena telah berhasil memukul kalah lawan mereka.

Orang Yahudi Bangga Berhasil Membunuh Isa

Walau tidak sama, tapi saya melihat rasa bangga juga ada dalam diri orang Yahudi, ketika mereka berhasil membunuh Isa Al-Masih. Sehingga, dengan bangga mereka mengatakan “ . . . . Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157).

Bila anak-anak di komplek kami dengan bangga mengangkat tangan atas kemenangan mereka yang pasti, tidak demikian halnya dengan orang Yahudi. Mereka tidak sepenuhnya bangga atas keberhasilan mereka. Mereka merasa ragu, apakah benar yang mereka bunuh adalah Isa Al-Masih atau bukan. Al-Quran mencatat, “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . . ”  (Qs 4:157)

Benarkah Isa Al-Masih Mati?

Dari pernyataan orang Yahudi di atas, timbul satu pertanyaan. Benarkah Isa Al-Masih mati? Bila merujuk pada Al-Quran dan Injil, maka kita akan mendapatkan jawaban yang pasti. Isa Al-Masih benar-benar mati!

Al-Quran secara jelas memberi kesaksian akan kematian Isa Al-Masih dalam Qs 3:55, “ . . . Hai Isa-Almasih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu . . .”

Bahkan pada ayat lain secara sistematis dijelaskan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33)

Tentara Romawi Saksi Mata Atas Kematian Isa

Tentara Romawi adalah salah satu saksi mata yang dapat diajukan atas penyaliban Isa. Inilah kesaksian mereka yang ditulis dalam Kitab Suci, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah [Kalimat Allah]” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).

Kepala pasukan [centurion] yang menyalibkan Isa Al-Masih adalah perwira yang sangat pintar. Memiliki pasukan yang terdiri dari 100 tentara. Dia adalah orang yang sangat pintar dan tidak mudah untuk ditipu. Dia dengan prajurit-prajuritnya menyaksikan penyaliban Isa Al-Masih dengan mata mereka sendiri.

Kesaksian Siti Maryam, Ibu Isa Al-Masih

Selain tentara Romawi, orang lain yang dapat dimintai kesaksian adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri, Siti Maryam. Injil Allah menjelaskan bahwa Siti Maryam, ibu Isa Al-Masih, berdiri di sebelah salib-Nya saat itu. Dia melihat siapa yang disalib (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:25-27). Tentu, seorang ibu tidak akan salah mengenali anaknya yang sedang disalib bukan?

Selain disaksikan oleh tentara Romawi dan ibu Isa Al-Masih. Penyaliban tersebut juga disaksikan oleh dua pengikut Isa Al-Masih, yaitu orang yang sama yang menguburkan-Nya. Juga seorang rasul Melihat-Nya sesudah kebangkitan-Nya dan menyaksikan luka-luka-Nya.

Manakah Kesaksian Yang Dapat Dipercaya?

Bukan bermaksud untuk mencurigai kebenaran Al-Quran, namun bila kita membandingkan pernyataan orang Yahudi yang terdapat dalam Qs 4:157 di atas, dengan kesaksian dari tentara Romawi dan ibunda Isa, tentu dengan mudah kita akan mempercayai kesaksian dari dua saksi terakhir bukan?

Mengapa? Sebab tentara Romawi adalah prajurit yang menyalibkan Isa. Dan Siti Maryam adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri. Jelas kesaksian mereka lebih dapat dipercaya dan dipertanggung-jawabkan kebenaranya karena mereka berada di lokasi saat kejadian.

Penyaliban Isa Al-Masih Membuka Jalan Keselamatan

Secara tidak langsung, pernyataan dalam Qs 4:157 telah meniadakan satu-satunya harapan umat Muslim terhadap penyaliban Isa Al-Masih. Sungguh sulit dimengerti, mengapa justru kitab suci yang diyakini umat Muslim sebagai “kitab penyempurna” ini mengaburkan tentang Keselamatan yang telah dijanjikan Allah jauh sebelumnya.

Melalui penyaliban-Nya, Isa Al-Masih telah membuka Jalan Keselamatan bagi setiap orang. Supaya setiap orang memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga, sebagaimana firman Allah katakan. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).

Maka, sudah menjadi semestinya, bila kita lebih mempercayai kesaksian dari saksi mata, daripada orang Yahudi yang merasa ragu seperti dalam Qs 4:157. Dan ketahuilah, bahwa
Isa Al-Masih sungguh disalibkan! Ia ingin menjadi Juruselamat Saudara!

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: An-Nisa’ 4:157 Ditag dengan:Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. mengatakan

    6 November 2014 pada 6:23 am

    ~
    Saya boleh ikut berkomentar dalam topik ini?
    Pastinya akan terjadi akan ada salah tafsir dan makna dalam ayat Al Quran, kalau Admin menyampaikannya secara setengah-setengah. Seperti biasa kalau pesan di sampaikan secara setengah-setengah, akan menimbulkan arti dan makna yang berbeda.

    Seandainya Admin mau belajar, coba setiap mengutip ayat Al-Quran itu yang lengkap tiap ayatnya dan lanjutan ayat tersebut yang masih berkaitan, pasti Admin dan seluruh pembaca akan menemukan jawabannya. Terimakasih

    Balas
    • staff mengatakan

      10 November 2014 pada 4:44 am

      ~
      Saudara Joedha,

      Terima kasih atas kunjungan dan saran saudara.

      Kami akan senang menanggapi komentar saudara, bila saudara bersedia memberikan komentar tentang fakta penyaliban Isa Al-Masih yang terdapat dalam Al-Quran yaitu Qs 4:157 ini.
      ~
      Slamet

  2. mengatakan

    19 November 2014 pada 1:40 am

    ~
    “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah378”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa’ (Qs 4:157).

    Itulah terjemahan lengkap Qs 4:157. Jadi kalau Admin bingung, itu sudah di prediksi 1400 tahun yang lalu. Coba Admin cari arti Doa Bangun Tidur Para Muslim; apakah kami mati?

    Balas
    • staff mengatakan

      28 November 2014 pada 4:02 am

      ~
      Saudara Joedha,

      Yang membingungkan umat manusia adalah bukan saja Qs 4:157 itu menghapus fakta sejarah tentang kematian Isa Al-Masih, tetapi juga menolak satu-satunya cara Allah untuk menyelamatkan semua manusia.

      Karena melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib itu, segala dosa manusia ditangguhkan. “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah;” (Injil, Surat Rasul 1 Petrus 3:18).
      ~
      Slamet

  3. muhtadi mengatakan

    28 November 2014 pada 6:46 am

    ~
    Waktu Yesus disidang untuk dihukum bersamanya ada dua orang lagi yang juga disidangkan. Salah seorang yang bersama Yesus itu bernama Barabbas (Yesus Barabbas). Ketika Pontius Pilatus bertanya kepada kaum Yahudi siapa yang harus dibebaskan, Yesus Juru Selamat apa Yesus anak bapa? Kaum Yahudi menjawab Yesus anak bapa yang harus dibebaskan. Apa betul kisah itu tertulis di Alkitab?

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Desember 2014 pada 1:33 am

      ~
      Saudara Muhtadi,

      Memang benar bahwa Injil Rasul Besar Matius 27:17-26, mencatat bahwa Pontius Pilatus menawarkan pilihan kepada orang Yahudi untuk membebaskan Yesus Barabas (Bar-Abbas berarti “anak dari bapa”) atau Yesus Kristus (Anak Allah).

      Ternyata orang Yahudi memilih Yesus Barabbas untuk dibebaskan, sedangkan Yesus Kristus dihukum mati menggantikan dia. ”Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan” (Injil, Rasul Besar Matius 27:26).
      ~
      Slamet

  4. muhtadi thoeplik mengatakan

    17 Desember 2014 pada 9:33 am

    ~
    Saudara Slamet,

    Yesus BarAbbas (Yesus Putera Bapa) dibebaskan, jadi tidak mati melalui penyaliban.

    Siapakah Yesus Putera Bapa itu? Selama ini umat Kristen juga menyebut Isa Al Masih dengan sebutan Yesus Putera Bapa.

    Balas
    • staff mengatakan

      23 Desember 2014 pada 5:29 am

      ~
      Sebagaimana jawaban kami sebelumnya, memang benar bahwa Yesus BarAbbas tidak disalib oleh tentara Romawi.

      Umat Kristen tidak pernah bingung dengan Isa Al-Masih atau Yesus Kristus yang dikenal juga sebagai Anak Allah/Putera Allah. Karena Dia adalah satu-satunya Kalimat Allah yang telah menjadi manusia dan mati disalib untuk menyelamatkan orang berdosa.
      ~
      Slamet

  5. Pencari Kebenaran mengatakan

    24 Desember 2014 pada 7:20 am

    ~
    Jika 99 dari 100 saksi semuanya bohong dengan berkata si A salah. Dari kondisi tersebut, manusiawi sekali jika orang-orang percaya bahwa si A memang salah, karena persentasi saksi jadi logikanya.

    Jika Maryam mengetahui anaknya akan dibunuh, dan saat hari H-nya ternyata ia mendapat pertolongan agar anaknya selamat, apakah anda yakin Maryam akan jujur pada para musuh? Sedangkan kejujuran akan benar-benar membunuh anaknya.

    Kalau saya jadi Ibu atau temannya Isa, sudah pasti saya akan bohong. Tentara Romawi adalah musuh. Mereka menyakini Isa adalah anak Allah (Rasul Besar Matius 27:54), tapi tetap membantu pembunuhan. Bukankah hanya para pengkhianat saja yang mau percaya pada musuh?

    Kesimpulan: kebenaran hanya milik Allah, dan untuk mereka yang mau mencari, Allah pasti akan memberi petunjuk.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Januari 2015 pada 4:52 am

      ~
      Jelas Siti Maryam dan Kepala pasukan serta prajurit-prajurit Romawi adalah saksi mata sejarah penyaliban Isa Al-Masih yang dapat dipercayai.

      Sedangkan isi ayat Qs 4:157 adalah klaim sejarah, tetapi jauh dari kepastian sejarah. Karena klaim ini dibuat ratusan tahun setelah peristiwa itu terjadi dan tidak memiliki saksi mata. Hanya Muhammad satu-satunya saksi dari klaimnya bahwa Jibril berbicara kepadanya.

      Dan Al-Quran juga tidak menjelaskan, mengapa Allah harus mengubah peristiwa sejarah yang sudah terjadi selama ratusan tahun itu?
      ~
      Slamet

  6. krisdi mengatakan

    28 Desember 2014 pada 6:23 pm

    ~
    Umat Islam pun percaya penyaliban dan pembunuhan di kayu salib. Tetapi ayat di atas sudah jelas, siapa yang disalib. Wajar orang Romawi dan Israel percaya dan bersaksi penyaliban Yesus telah terjadi.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Januari 2015 pada 5:10 am

      ~
      Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang ditulis ratusan tahun sebelum Al-Quran, yang menyatakan bahwa yang disalib adalah orang “yang diserupakan dengan Isa Al-Masih.”

      Dan yang membingungkan umat Muslim adalah Al-Quran sendiri tidak menjelaskan siapakah orang “yang diserupakan dengan Isa Al-Masih” dan mati di kayu salib itu?
      ~
      Slamet

  7. Hajjah Indo mengatakan

    30 Desember 2014 pada 9:33 am

    ~
    Biarkan saja mereka (Umat Nasrani) berkata sesuai dengan keyakinan mereka. Jika suatu saat nanti ajal telah sampai ditenggorokan, maka celakalah orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat Allah (Al-Quran).

    Jika mereka telah mati, maka mereka memohon kepada Allah untuk dihidupkan kembali ke dunia dan masuk ke dalam agama Allah (Islam). Tiada guna mereka memohon, karena Allah telah memberi peringatan bagi mereka, tetapi mereka telah melampaui batas. Semoga Rahmat dan Anugrah Allah selalu dilimpahkan kepada umat Muslim. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Januari 2015 pada 2:50 am

      ~
      Saudara Hajjah Indo,

      Kiranya saudara perlu mengetahui bahwa umat Nasrani bukanlah orang yang mendustakan / menyembunyikan kebenaran Allah. Umat Nasrani justru menyampaikan Injil sebagai “kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16) supaya memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga.

      Dan menurut Al-Quran, umat Nasrani atau pengikut Isa Al-Masih bukanlah orang yang “celaka”, melainkan orang yang dimuliakan Allah pada hari kiamat. “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada- Ku serta membersihkan kamu dari orang- orang yang kafir, dan menjadikan orang- orang yang mengikuti kamu di atas orang- orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
      ~
      Slamet

  8. cukup mengatakan

    22 Maret 2015 pada 8:06 am

    ~
    Isa Al-Masih adalah Kalam Allah yang menjelma menjadi manusia. Isa Al-Masih ilahi karena sehakekat dengan Allah yaitu Kalam Allah yang nuzul. Sedangkan yang masuk kerahim Mariam adalah kemanusian-Nya yang sehakekat dengan kita. Namun bedanya Isa itu suci tak berdosa.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Maret 2015 pada 1:45 am

      ~
      Saudara Cukup,

      Kami menyampaikan terima kasih atas komentar saudara, dan kami akan menanggapi dengan senang apabila komentar saudara sesuai dengan topik artikel “Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?”

      Sebaliknya maaf apabila kami harus menghapus komentar saudara yang tidak sesuai dengan topik tersebut.

      Demikian harap maklum dan terima kasih.
      ~
      Slamet

  9. oca mengatakan

    24 Maret 2015 pada 3:25 pm

    ~
    “ . . . . Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157).

    “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . . ” (Qs 4:157)

    Sebenarnya 2 potongan ayat ini satu ayat dari Qs 4:157 kemudian disambung dengan ayat sesudahnya yaitu Qs 4:158, “bahwa sebenarnya Allah mengangkat Isa kepadaNya.”

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Maret 2015 pada 2:01 am

      ~
      Saudara Oca,

      Terima kasih untuk ayat Al-Quran yang saudara sampaikan, namun kami senang apabila melalui ayat tersebut saudara bersedia memberikan komentar, atau pertanyaan.
      ~
      Slamet

  10. Nazarudin mengatakan

    29 Maret 2015 pada 10:56 am

    ~
    Staf Isa dan Islam,

    Sdr. Slamet, Anda mengatakan bahwa dalam Alkitab tidak ada menyebutkan seseorang yang menyerupai Yesus untuk disalib. Jelas tidak. Di mana saat itu orang-orang lagi berbantah-bantah, benar tidak ada yang disalib dan itu bukan Yesus.

    Justru dalam Al-Quranlah Allah memberitahukan kepada kepada Muhammad, sebab Allah sendiri yang bersaksi. Terus terang umat Islam tidak merasa bingung karena semuanya ini Allah yang punya kuasa. Agar melalui Muhammad memberitahukankan kepada umat-Nya. Semoga anda paham. Untuk mempelajari Al-Quran hendaknya jangan hanya terjemahannya saja sekali gus berikut tafsirnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      9 April 2015 pada 3:16 am

      ~
      Saudara Nazarudin,

      Kalau kita memperhatikan hanya dalam Injil Rasul Besar Matius 27:17, “Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?”

      Maka pendapat saudara benar, karena dalam ayat tersebut hanya menunjukkan perdebatan antara Pilatus dengan orang banyak tentang siapa yang disalibkan.

      Namun kalau kita perhatikan ayat selanjutnya, saudara akan menemukan kesulitan kalau yang disalibkan itu bukan Isa Al-Masih.

      “Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: “Inilah Yesus Raja orang Yahudi. Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 27:37-38).

      Oleh karena itu akan lebih baik bagi saudara mohon pencerahan kepada Isa Al-Masih. “Isa berikanlah iman kepada saya, agar saya dapat mengimani bahwa Engkau telah mati disalib untuk memikul dosa saya”. Amin
      ~
      Slamet

  11. Narsum mengatakan

    11 April 2015 pada 4:13 am

    ~
    Oleh karena itu akan lebih baik bagi saudara mohon pencerahan kepada Isa Al-Masih. “Isa berikanlah iman kepada saya, agar saya dapat mengimani bahwa Engkau telah mati disalib untuk memikul dosa saya”. Amin
    ~
    Slamet

    Anda mengajak seseorang mengikuti ajaran agama anda? Ini namanya bukan dialog ,tetapi mengkris tenisasi seseorang. Alangkah baiknya anda sebagai missioner datang kepedalaman Kalimantan atau Papua yang belum mempunyai pegangan hidup dalam beragama. Akan tetapi bila anda sampaikan kepada kepada umat Islam, sama saja bohong. Atau dengan kata lain anda melanggar norma-norma beragama. Uruslah agama anda sendiri menurut keyakinan masing-masing. Wassalam.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 April 2015 pada 2:13 am

      ~
      Kami tidak bermaksud mengajak saudara menjadi pemeluk agama Kristen. Karena tidak ada sebuah agama di dunia ini yang dapat membawa saudara masuk ke sorga, termasuk agama Kristen. Kecuali Isa Al-Masih.

      Untuk hal ini Isa Al-Masih sendiri telah berjanji, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).

      Adakah pemimpin agama di dunia, yang dapat memberikan kepastian keselamatan seperti Isa Al-Masih ini? Tentunya tidak ada, bukan?
      ~
      Slamet

  12. Halilintar mengatakan

    15 April 2015 pada 3:34 am

    ~
    Sdr Slamet,

    Tolong anda simak baik-baik. Apakah ayat-ayat di bawah ini wahyu/firman Tuhan Yesus ?
    Roma 1:1; Galatia 1:1; Lukas 1:1; Kisah Rasul 1:1 ; Yakobus 1:1; 1 Petrus 1:1; 2 Yohanes 1:1; Yudas 1:1.

    Adapun ayat-ayat Alkitab tersebut (misalnya Roma 1:1) jelas sekali itu berasal dari si penulis kitab itu sendiri. Siapa pun yang membacanya, akan mengatakan bahwa itu tulisan sipenulisnya. Makanya tidaklah keliru jika dikatakan bahwa Alkitab itu adalah 100% kitab Ilahi, dan 100% kitab Insani karena di dalamnya bercampur antara firman Allah dan tulisan manusia. Dan hal itu merupakan suatu bukti yang tidak mungkin terbantahkan.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 April 2015 pada 2:13 am

      ~
      Saudara Halilintar,

      Ada yang beranggapan Alkitab ditulis langsung oleh Tuhan Allah, diturunkan dari langit oleh Allah bahkan ada yang beranggapan Tuhan Yesus lah penulis Alkitab. Jelas ini salah!

      Alkitab memang ditulis oleh kurang lebih 40 orang dengan latar belakang yang berbeda-beda dalam kurun waktu 1500 tahun.

      Namun Alkitab “dinafaskan” oleh Allah. Allah mengawasi para manusia yang menulis kitab-kitab dalam Alkitab sehingga sekalipun mereka menulis dengan gaya tulisan dan kepribadian mereka masing-masing, tapi mereka tetap mencatat secara persis apa yang Allah ingin mereka katakan.

      “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
      ~
      Slamet

  13. Pertiwi mengatakan

    15 April 2015 pada 3:41 am

    ~
    Staff Isa dan Al-Quran,

    Oca wrote:

    “ . . . . Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157).
    “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . . ” (Qs 4:157)
    Sebenarnya 2 potongan ayat ini satu ayat dari Qs 4:157 kemudian disambung dengan ayat sesudahnya yaitu Qs 4:158, “bahwa sebenarnya Allah mengangkat Isa kepadaNya.”

    Sekarang anda telah membaca ayat-ayat yang disampaikan Saudara Oca. Komentar apa yang anda ingin sampaikan?

    Balas
    • staff mengatakan

      28 April 2015 pada 2:35 am

      ~
      Saudara Oca dan Pertiwi,

      Sebenarnya Qs 4:157, yang menyebutkan bahwa ada “orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka”. Pernyataan demikian bertentangan dengan kesaksian keempat Injil kanonik sebagai wahyu Allah yang terdahulu. Tentunya wahyu Allah itu tidak mungkin bertentangan, bukan?

      Bahkan pernyataan Qs 4:157-158 itu sendiri bertentangan dengan kesaksian Qs 3:55 dan Qs 19:33. Dan lebih dari itu, pernyataan ini bertentangan dengan fakta penyaliban Isa Al-Masih yang disaksikan dan diakui oleh orang Yahudi.

      Dan orang Yahudi tidak pernah mempermasalahkan tentang siapa yang mereka salibkan. Mereka sepakat tentang fakta penyaliban Isa Al-Masih. Justru yang mereka perdebatkan dengan pengikut Isa Al-Masih adalah apakah Isa Al-Masih yang tersalib itu sungguh bangkit lagi pada hari ketiga ataukah tidak bangkit.
      ~
      Slamet

  14. muhtadi thoeplik mengatakan

    22 April 2015 pada 8:12 am

    ~
    Sewaktu akan dilakukan penyaliban, bersama Yesus Kristus ada juga Yesus Barabas yang diadili untuk dihukum.

    Dikisahkan dalam Alkitab Petrus menyangkal kenal dengan Yesus. Ini menjadi dalih pembenaran perkataan Yesus bahwa Petrus akan menyangkalnya tiga kali.

    Ketika Yesus akan ditangkap, Petrus yang merupakan murid utama Yesus (Paus pertama dalam agama Katolik?) telah bertindak heroik dengan menebas putus telinga salah seorang prajurit Romawi. Ini tindakan yang sudah seharusnya dilakukan oleh seorang murid guna melindungi guru yang sangat dihormatinya.

    Namun Alkitab kemudian mengisahkan sikap Petrus berubah seratus delapan puluh derajad yaitu menyangkal kenal Yesus. Mengapa bisa jadi demikian? Adakah cara pandang lain terhadap sikap Petrus itu?

    Balas
    • staff mengatakan

      28 April 2015 pada 3:18 am

      ~
      Alkitab memang mencatat bahwa Petrus telah menyangkal Isa Al-Masih sebanyak 3 kali (Injil, Rasul Besar Matius 26:69-75). Namun benarkah Petrus gagal menjadi pengikut Isa Al-Masih?

      Sebenarnya “kegagalan” itu hanya terjadi pada orang yang luar biasa berani seperti Petrus tatkala menghadapi keadaan yang tidak biasa. Ia gagal sementara semua murid yang lain telah melarikan diri meninggalkan Isa Al-Masih.

      Sebenarnya Petrus sangat mengasihi Isa Al-Masih. Ia tetap bertahan, tidak ada langkah yang cukup beralasan baginya untuk Gurunya walaupun akhirnya ia jatuh dan gagal.

      Dan sebagai konsekwensinya maka Petrus harus menebusnya dengan tangisan penuh kesedihan; dan barangkali hal ini jarang dilakukan oleh orang se-pragmatis Petrus. Namun hal ini terjadi ‘kasih’ dalam hati Petrus tehadap Isa Al-Masih sedang tergores. Hal yang paling penting Petrus menyadari akan kesalahannya.
      ~
      Slamet

  15. muhtadi thoeplik mengatakan

    23 April 2015 pada 9:11 am

    ~
    Kisah dalam Alkitab di sekitar penyaliban Yesus :
    – Ketika itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Namun Matius maupun Lukas tidak secara jelas mengisahkan apakah salib itu dipasangkan kembali kepada Yesus.
    – Atas permintaan orang-orang Yahudi kepada Pilatus agar orang-orang yang disalib itu dipatahkan kakinya dan mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki kedua orang yang bersama-sama disalib dengan Yesus, ketika sampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia telah mati mereka tidak mematahkan kaki Yesus. Orang yang melihat itu sendiri yang bersaksi dan kesaksiannya benar supaya kamu juga percaya.
    – Pilatus heran waktu mendengar Yesus sudah mati.
    Demikian kutipan kisah dari Alkitab.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 April 2015 pada 3:35 am

      ~
      Penyaliban Isa Al-Masih dilambangkan sebagai penyembelihan Anak Domba Paskah, dan tulangnya tidak ada yang dipatahkan sudah dinubuatkan dalam Kitab Zabur.

      Nubuat:“Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah” (Zabur, Kitab Mazmur 34:21) .
      Penggenapan: “Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:32-33),

      Jelas hal ini bukan rekayasa umat Kristiani. Karena tidak mungkin umat Kristiani dapat menentukan agar tidak ada “tulang” Isa yang dipatahkan seperti yang terjadi di atas kayu salib. Semuanya itu dilakukan oleh prajurit Romawi dan segala sesuatunya sesuai dengan nubuatan dan rencana Allah yang kekal.
      ~
      Slamet

  16. muhtadi thoeplik mengatakan

    29 April 2015 pada 7:26 am

    ~
    Orang-orang Yahudi maupun Pilatus ketika itu tentu sudah punya pengalaman agar orang yang disalib cepat mati yaitu dengan cara mematahkan kakinya.
    Karena Yesus tidak dipatahkan kakinya. Dan Pilatus heran ketika mendengar Yesus sudah mati.

    Apakah tidak dipatahkannya kaki Yesus merupakan pembenaran nubuat seperti yang tertulis di Mazmur 34:21? Jika membaca Mazmur 34 dari awal demikian bunyinya : Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi….

    Bila di depan Abimelekh saja Daud berpura-pura tidak waras pikirannya, lalu atas dasar apa ia kemudian bisa bernubuat?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Mei 2015 pada 3:56 am

      ~
      Saudara Muhtadi,

      Kami setuju dengan saudara, ketika Daud mengatakan nubuat dalam Zabur Kitab Mazmur 34:21, Daud pura-pura gila.

      Namun ayat ini tidak salah kalau dijadikan dasar nubuat bahwa “tidak satu pun yang patah” dari tulang Isa Al-Masih. Karena Injil mencatat, Rasul Yohanes sebagai saksi mata kejadian penyaliban Isa Al-Masih bersaksi, “Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan”
      (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:36).

      Rasul Yohanes secara khusus menunjukkan bahwa kematian Isa di kayu salib adalah penggenapan dari tipologi-tipologi Paskah yang dianalogikan berulang-kali pada masa Perjanjian Lama.

      “Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan” (Taurat, Kitab Keluaran 12:46).
      ~
      Slamet

  17. Ini baru berita mengatakan

    5 Mei 2015 pada 1:45 am

    ~
    Alkitab memang ditulis oleh kurang lebih 40 orang dengan latar belakang yang berbeda-beda dalam kurun waktu 1500 tahun.

    Sdr. Slamet,
    Saya mau bertanya kepada anda setelah membaca keterangan diatas ini pengertian/kesimpulan apa saja yang bisa anda tangkap? Coba anda bayang kan selama 15 abad lamanya menulis Alkitab oleh 40 orang yang berbeda latar belakangnya bisa dijadikan sebuah AlKitab. Sesuatu yang luar biasa dan impossible.

    Tahukah saudara bahwa Al-Quran saja diturunkan kepada nabi Muhammad hanya 23 tahun. Lalu oleh sahabat-sahabatnya dibukukan beberapa tahun kemudian. Maka jadilah kitab bernama Al-Quran. Lebih lengkap lebih sempurna. Apa-apa yang tidak terdapat dalam Alkitab anda justru dalam Al-Quran jawabannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Mei 2015 pada 4:43 am

      ~
      Apabila kita melihat integritas orang-orang yang menjadi penulis Alkitab, tentunya kita harus mengatakan: “Luar biasa!” Inilah salah satu bukti eksternal bahwa Alkitab benar-benar Firman Allah.

      Sebenarnya tanpa disadari Muhammad juga dipakai Allah untuk menarik satu benang merah yang terdapat dalam Taurat, Zabur, dan Injil yaitu berita sukacita. Sebuah berita tentang keselamatan dari Allah bagi manusia yang terancam kebinasaan akibat dosa. Dan puncaknya adalah Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang menjadi manusia. “Seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat” (Qs 3:45).

      Bagi kami inilah hal luar bisa yang ada dalam Al-Quran.
      ~
      Slamet

  18. HIDAYAH mengatakan

    5 Mei 2015 pada 2:53 am

    ~
    Manakah Kesaksian Yang Dapat Dipercaya?
    Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?
    Kenapa para staf IDK yang bingung?

    Umat Islam tidak merasa bingung sama sekali. Umat Kristen lebih percaya kepada tentara Romawi daripada kepada Allah, sebagai saksi bahwa Yesus/Isa Al-Masihlah yang disalib. Padahal tentara Romawi itu adalah ciptaan Allah. Padahal pada masa itu banyak para saksi yang meragukannya sehingga mereka saling berbantahan.

    Wahai para staf ADK yth,
    Tolong simak baik-baik ayat Al-Quran yang berbunyi : “Inilah Al-Quran yang tidak diragukan kebenaran annya datang dari Allah menjadi petunjuk bagi orang yang taqwa taat kepada Allah dan bertauhid” (Qs 2 2). Semoga kalian mendapat hidayah.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Mei 2015 pada 5:15 am

      ~
      Kematian Isa Al-Masih di kayu salib adalah sebuah fakta sejarah. Ada banyak para saksi mata yang menyaksikan peritiwa penyaliban itu.

      Bukan hanya tentara Romawi, tapi ibu Isa Al-Masih dan dua murid Isa Al-Masih, yaitu orang yang sama yang menguburkan-Nya. Juga seorang murid menyaksikan bekas lubang paku di tangan Isa Al-Masih sesudah kebangkitan-Nya.

      Tentu begitu sulit bagi Muhammad dan umat Muslim mengakui tentang kematian Isa Al-Masih di salib. Karena ada rentangan waktu kurang lebih 600 tahun. Apalagi Muhammad hanya mendengar dari bisikan Jibril,

      Bukankah hal ini patut disayangkan, karena ada banyak orang yang percaya akan hal tersebut, bukan?
      ~
      Slamet

  19. muhtadi thoeplik mengatakan

    6 Mei 2015 pada 10:08 am

    ~
    Kisah penyaliban Yesus banyak yang meyakini namun tidak sedikit juga yang tidak meyakini terjadinya.

    Matius ketika menuliskan itu menyebut yang menyaksikannya adalah banyak perempuan di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak Zebedus.
    Sedangkan Markus menulis : Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses serta Salome.
    Yang ditulis Lukas : Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat termasuk perempuan-perempuan.
    Lalu yang dituliskan Yohanes: Dan dekat salib Yesus berdiri ibunya dan saudara ibunya, Maria isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibunya dan murid yang dikasihi-Nya.

    Dari kisah itu Matius, Markus dan Lukas tidak menulis Yohanes menyaksikan penyaliban.
    Lalu Yohanes manakah yang menjadi saksi mata?

    Balas
    • staff mengatakan

      8 Mei 2015 pada 2:15 am

      ~
      Ketika Allah melakukan mujizat-mujizat yang ajaib dan dahsyat bagi orang-orang Israel, apakah semua itu mengakibatkan mereka menaati Dia? Tidak, orang-orang Israel tetap saja tidak taat dan memberontak melawan Allah sekalipun mereka telah melihat semua mujizat.

      Demikian juga pada jaman sekarang ini, kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih adalah mujizat-Nya yang terbesar. Tetap saja banyak orang yang tidak percaya. Bagaimana dengan saudara? Percayakah saudara bahwa Isa Al-Masih telah mati di kayu salib untuk memikul dosa saudara?

      Injil Rasul Besar Matius menuliskan, ketika Isa Al-Masih ditangkap di Taman Getsemani; semua murid ‘melarikan diri’. Termasuk Yohanes bin Zebedeus.
      Tetapi Yohanes tidak seterusnya melarikan diri, ia mendatangi gurunya saat gurunya itu tergantung di kayu salib di Golgota, di sinilah terjadi percakapan antara Isa Al-Masih dengan Yohanes, murid yang dikasihi-Nya. Secara singkat, akhir dari pembicaraan tersebut Yohanes menerima Maria ibu Isa Al-Masih di rumahnya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:27).
      ~
      Slamet

  20. HIDAYAH mengatakan

    7 Mei 2015 pada 5:55 am

    ~
    Saudara Slamet,

    Nah di sini letaknya kelemahan umat Kristen. Semuanya hanya percaya kepada yang nyata saja. Ingin bukti yang bisa dilihat dengan mata saja.

    Kepercayaan dalam Islam melebihi daripada kepercayaan dalam Kristen. Maka tidak salah bahwasanya Al-Quran itu lebih sempurna dari kitab-kitab lainnya. Simak dalam Al-Quran, “Yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat , mengeluarkan zakat dari harta yang Allah karuniakan kepada mereka” (Qs 2:3).

    Menurut anda mana yang lebih tinggi pengetahuan malaikat atau manusia. Sekalipun anda katakan saksi mata banyak menyaksikan Isa disalib. Kalau Al-Quran mengatakan tidak, anda mau apa. Mau percaya silakan. Kalau tidak terserah saudara.

    Balas
    • staff mengatakan

      8 Mei 2015 pada 3:02 am

      ~
      Orang Kristen tidak hanya percaya pada fakta penyaliban Isa Al-Masih, tetapi juga beriman tentang makna pengorbanan Isa Al-Masih.

      Karena hanya korban di atas kayu salib ini yang memulihkan hubungan Allah dan manusia yang terputus. Tanpa korban Isa Al-Masih di kayu salib tidak mungkin manusia mempunyai hubungan dengan Penciptanya.

      “Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus” (Injil, Surat Kolose 1:20).

      Mungkinkah Allah membelokan kisah sejarah yang sudah terjadi 600 tahun sebelum Al-Quran jadi?
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 … 18 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Kebenaran Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4:157

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami