Di komplek tempat tinggal kami, saya sering melihat anak-anak kecil bermain perang-perangan. Mereka bak seorang tentara yang siap menghalau musuh. Ketika pertarungan selesai, dan satu kelompok dinyatakan menang, secara serentak anak-anak tersebut akan mengangkat tangan sebagai tanda kemenangan. Mereka terlihat sangat bangga sekali karena telah berhasil memukul kalah lawan mereka.
Orang Yahudi Bangga Berhasil Membunuh Isa
Walau tidak sama, tapi saya melihat rasa bangga juga ada dalam diri orang Yahudi, ketika mereka berhasil membunuh Isa Al-Masih. Sehingga, dengan bangga mereka mengatakan “ . . . . Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah” (Qs 4:157).
Bila anak-anak di komplek kami dengan bangga mengangkat tangan atas kemenangan mereka yang pasti, tidak demikian halnya dengan orang Yahudi. Mereka tidak sepenuhnya bangga atas keberhasilan mereka. Mereka merasa ragu, apakah benar yang mereka bunuh adalah Isa Al-Masih atau bukan. Al-Quran mencatat, “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . . ” (Qs 4:157)
Benarkah Isa Al-Masih Mati?
Dari pernyataan orang Yahudi di atas, timbul satu pertanyaan. Benarkah Isa Al-Masih mati? Bila merujuk pada Al-Quran dan Injil, maka kita akan mendapatkan jawaban yang pasti. Isa Al-Masih benar-benar mati!
Al-Quran secara jelas memberi kesaksian akan kematian Isa Al-Masih dalam Qs 3:55, “ . . . Hai Isa-Almasih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu . . .”
Bahkan pada ayat lain secara sistematis dijelaskan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33)
Tentara Romawi Saksi Mata Atas Kematian Isa
Tentara Romawi adalah salah satu saksi mata yang dapat diajukan atas penyaliban Isa. Inilah kesaksian mereka yang ditulis dalam Kitab Suci, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah [Kalimat Allah]” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).
Kepala pasukan [centurion] yang menyalibkan Isa Al-Masih adalah perwira yang sangat pintar. Memiliki pasukan yang terdiri dari 100 tentara. Dia adalah orang yang sangat pintar dan tidak mudah untuk ditipu. Dia dengan prajurit-prajuritnya menyaksikan penyaliban Isa Al-Masih dengan mata mereka sendiri.
Kesaksian Siti Maryam, Ibu Isa Al-Masih
Selain tentara Romawi, orang lain yang dapat dimintai kesaksian adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri, Siti Maryam. Injil Allah menjelaskan bahwa Siti Maryam, ibu Isa Al-Masih, berdiri di sebelah salib-Nya saat itu. Dia melihat siapa yang disalib (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:25-27). Tentu, seorang ibu tidak akan salah mengenali anaknya yang sedang disalib bukan?
Selain disaksikan oleh tentara Romawi dan ibu Isa Al-Masih. Penyaliban tersebut juga disaksikan oleh dua pengikut Isa Al-Masih, yaitu orang yang sama yang menguburkan-Nya. Juga seorang rasul Melihat-Nya sesudah kebangkitan-Nya dan menyaksikan luka-luka-Nya.
Manakah Kesaksian Yang Dapat Dipercaya?
Bukan bermaksud untuk mencurigai kebenaran Al-Quran, namun bila kita membandingkan pernyataan orang Yahudi yang terdapat dalam Qs 4:157 di atas, dengan kesaksian dari tentara Romawi dan ibunda Isa, tentu dengan mudah kita akan mempercayai kesaksian dari dua saksi terakhir bukan?
Mengapa? Sebab tentara Romawi adalah prajurit yang menyalibkan Isa. Dan Siti Maryam adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri. Jelas kesaksian mereka lebih dapat dipercaya dan dipertanggung-jawabkan kebenaranya karena mereka berada di lokasi saat kejadian.
Penyaliban Isa Al-Masih Membuka Jalan Keselamatan
Secara tidak langsung, pernyataan dalam Qs 4:157 telah meniadakan satu-satunya harapan umat Muslim terhadap penyaliban Isa Al-Masih. Sungguh sulit dimengerti, mengapa justru kitab suci yang diyakini umat Muslim sebagai “kitab penyempurna” ini mengaburkan tentang Keselamatan yang telah dijanjikan Allah jauh sebelumnya.
Melalui penyaliban-Nya, Isa Al-Masih telah membuka Jalan Keselamatan bagi setiap orang. Supaya setiap orang memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga, sebagaimana firman Allah katakan. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Maka, sudah menjadi semestinya, bila kita lebih mempercayai kesaksian dari saksi mata, daripada orang Yahudi yang merasa ragu seperti dalam Qs 4:157. Dan ketahuilah, bahwa
Isa Al-Masih sungguh disalibkan! Ia ingin menjadi Juruselamat Saudara!
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
muhtadi thoeplik mengatakan
~
Kisah di sekitar peristiwa penyaliban Yesus Kristus di Alkitabpun ada 4 versi,
Markus 15:21 :…Simon orang Kirene mereka paksa untuk memikul salib Yesus…
Matius 27:32 :…Simon orang Kirene mereka paksa untuk memikul salib Yesus…
Lukas 23:26 :…Simon dari Kirene memikul salib Yesus sambil mengikuti Yesus…
Sedangkan Yohanes 19:17 :…Yesus sambil memikul salibNya Ia pergi ke Tempat Tengkorak (Golgota)…
Menurut keyakinan Kristen para penulis tersebut memperoleh inspirasi dari Roh Kudus, namun adanya perbedaan dalam menuliskannya jadi membingungkan. Karena 3 penulis mengatakan yang memikul salib bukan Yesus sedangkan 1 penulis mengatakan Yesus yang memikul salib. Lalu siapa yang benar?
staff mengatakan
~
Para penulis kitab dalam Injil tidak ‘didekte’ Roh Kudus melainkan memberikan inspirasi. Oleh karena itu dalam detail penulisan Injil ada perbedaan dalam gaya penulisan, maupun hal yang ditekankan dalam penulisan mereka.
Namun perbedaan dalam detail ini tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi dan memberikan gambaran yang jelas kepada kita mengenai kisah kehidupan Al-Masih. Termasuk kisah penyaliban-Nya di Golgota.
Jadi kesaksian yang beragam dari para penulis kitab dalam Injil, namun tidak bertentangan ini sebenarnya saling mengokohkan kesaksian satu sama lainnya. Sehingga kita dapat menyimpulkan semua kesaksian kitab dalam Injil adalah valid.
~
Slamet
gege mengatakan
~
Dalam Injil Yohanes 19:25-27 tertulis.
19:25: “Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.” (Perhatihan kata ini menjelaskan ada dua orang ibunya dan saudara ibunya)
19:26: “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya” (Ini agak aneh perhatikan coba lebih cocok bila tidak dibaca). Ketika Yesus melihat ibu-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”
19:27: “Kemudian kata-Nya ( kata siapa ini ) kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” (“Inilah ibumu!” kata yang cocok untuk anak yang hilang dari ibunya,)
staff mengatakan
~
Tidak ada yang melarang apabila saudara mengubah cita rasa bahasa sehingga sesuai dengan selera saudara, asalkan tidak mengubah makna yang ada dalam Injil Rasul Besar Yohanes 19:25-27.
Jelas melalui ayat tersebut kita mengetahui bahwa kematian Isa Al-Masih adalah fakta, yang paling sedikit disaksikan sendiri oleh Maria dan Yohanes murid Isa Al-Masih. Dan fakta ini tidak dapat digugurkan oleh sebuah ayat dalam Qs 4:157, yang baru ada 700 tahun setelahnya.
~
Slamet
Penjelasan, mengatakan
~
Penulis Staf IDI,
Mengapa Qs 4:157 Membingungkan? Sebenarnya tidak membingungkan. Cuma penglihatan manusia di waktu itu Allah telah menipu penglihatan mereka.
Orang Yahudi bangga berhasil membunuh Isa’
Pernyataan keliru. Allah telah menyelamatkan Isa Al-Masih.
Kesaksian Allah yang lebih benar daripada tentara Romawi. Tidak ada kesaksian yang lebih benar kecuali Allah. Karena Allah yang lebih berkuasa dan lebih mengetahui-Nya.
staff mengatakan
~
Jelas kepala pasukan dan prajurit Romawi tidak tertipu, mereka telah benar-benar menyalibkan Isa Al-Masih. Dan tentang hal ini Kitab Suci Injil telah menulis. “Ketika kepala pasukan dan para prajurit yang menjaga Isa melihat gempa bumi dan semua perkara yang telah terjadi, mereka menjadi sangat takut serta berkata, “Sesungguhnya orang ini adalah Sang Anak yang datang dari Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).
Dan kalau Isa Al-Masih diselamatkan Allah dari kayu salib tentunya Isa Al-Masih tidak akan berseru: “Kemudian kira-kira pukul tiga sore, berserulah Isa dengan suara nyaring, “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya, “Ya Tuhan-Ku, ya Tuhan-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Injil, Rasul Besar Matius 27:46).
Allah memang maha kuasa dan maha tahu, Oleh karena itu Dia pasti mampu menjaga firman-Nya tentang fakta keselamatan manusia melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib, bukan?
~
Slamet
Hamba Allah mengatakan
~
Firman Allah Ta’ala: “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” “Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka”(Qs 4:157-159).
Dalam Islam, Isa a.s, tidaklah disalib, ataupun dibunuh. Pada akhir zaman nanti Isa akan turun kembali ke dunia, dan setiap ahli kitab akan beriman kepada Allah dan hanya menyembah Allah.
Kita buktikan saja nanti di akhir zaman (bila anda percaya dengan hari kiamat). Agama siapakah yang benar? Bagimulah agamamu, bagikulah agamaku.
staff mengatakan
~
Dalam Kitab Suci Injil, tertulis,”Al Masih sudah mati karena dosa kita sebagaimana telah tersurat dalam Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan dan telah dibangkitkan pada hari yang ketiga, sebagaimana telah tersurat dalam Kitab Suci. Ia telah memperlihatkan diri-Nya” (injil, Surat 1 Korintus15:3-5).
Kini Isa berada di sorga dan akan datang kembali sebagai Hakim yang adil. Sebab, demikianlah yang tertulis dalam Kitab Suci Injil, “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap ” (Injil, Surat 2 Petrus 3:10).
Namun bagi mereka yang mempunyai jaminan keselamatan, akan masuk bersama Isa Al-Masih dalam Kerajaan Allah. “Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:3).
Tentunya kita akan terlambat masuk sorga, apabila kita ingin membuktikan ini di akhir zaman, bukan?
~
Slamet
khadafi mengatakan
~
Anda ini sok tahu sekali .Menurut Injil anda sendiri Yesus tidak mati disalib, serta tidak pula disalib.
staff mengatakan
~
Jelas Kitab Suci Injil menyatakan bahwa Isa Al-Masih telah mati di atas kayu salib, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran”(Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
Jika yang tersalib bukan Isa Al-Masih, orang tersebut tidak akan berkata hal-hal mulia yang Isa Al-Masih ucapkan di kayu salib. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
Para ahli sejarah Kristen maupun non-Kristen juga menyatakan bahwa penyaliban Isa Al-Masih adalah fakta sejarah.
~
Slamet
pemuda kristus mengatakan
~
Terpujilah Tuhan Yesus,
Saya sangat berterimakasih atas pemberitaan Staff Isa dan Al-Quran, anda seorang yang sangat sabar dalam memberitakan Injil, Tuhan Yesus selalu memberkati kita semua, Amen
staff mengatakan
~
Ketika Isa Al-Masih ada di bumi pelayanan difocuskan kepada pemberitaan Injil. Dia menegaskan bahwa Injil Allah harus disampaikan kepada semua bangsa.
“Marilah kita pergi ke tempat lain, yaitu ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana pun Aku dapat memberitakan Injil, karena untuk itulah Aku datang” (Injil, Rasul Markus 1:38)
Isa Al-Masih telah ada di sorga, namun pemberitaan Injil belum selesai dan kini tugas itu diberikan kepada kita yang telah menerima keselamatan.
~
Slamet
staff mengatakan
~
Saudara Andhikarafael,
Terima kasih untuk komentarnya, namun mohon maaf kami terpaksa menghapusnya karena komentar saudara tidak sesuai dengan topik yang dibicarakan.
Kami senang bila saudara dapat memberikan omentar tentang “Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?”
~
Slamet
joko mengatakan
~
~
Saudara Muslim,
Kalau saudara menerima penjelasan bahwa Injil sekarang sudah diubah, seharusnya saudara bertanya kepada guru yang mengajar. Kira-kira kapan ayat-ayat Injil tersebut diubah? Apakah sebelum atau setelah Al-Quran ada?
Ini adalah jawaba Admin sendiri: “Alkitab memang ditulis oleh kurang lebih 40 orang dengan latar belakang yang berbeda-beda dalam kurun waktu 1500 tahun.”
Jadi kalau dari waktunya yang sekian lama dan jarak Isa ke turunnya Al-Quran hanya 600 tahun berarti Injil itu sudah diubah dari sebelum sampai jauh setelah Al-Quran diturunkan. Kalau begitu patut diduga bahwa Injil hari ini telah “mencuri kebenaran”, dan berupaya memutar balikan fakta.
staff mengatakan
~
Alkitab yang terdiri dari 66 kitab itu ditulis dalam kurun waktu lebih dari 1500 tahun oleh sekitar 40 penulis yang memiliki latar belakang, pendidikan, dan profesi yang berbeda.
Walaupun para penulis Alkitab membicarakan ratusan masalah kontroversial namun masing- masing berkesinambungan dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu. Dalam semuanya itu menguraikan satu kisah yaitu “Penebusan manusia oleh Allah melalui penyaliban Isa Al-Masih.”
Justru kisah yang ‘mutawatir’ ini, kurang lebih 600 tahun kemudian diputar oleh makhluk yang mengaku bernama jibril dengan mengatakan, “…mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . . ” (Qs 4:157).
~
Slamet
Mochamad Nasrun mengatakan
~
Saudaraku semuanya, marilah kita berfikir dengan jernih. Jangan berdebat tentang sesuatu, di mana sumber informasinya (referensinya) belum diteliti kebenaran informasinya. Contoh: Percayakah Yesus mati di tiang salib? Kalau anda percaya, mana sumber infonya? Kalau jawabannya Alkitab, percayakah anda pada isi Alkitab? Kalau percaya, apa dasarnya?
Kita sebagai manusia yang punya akal, seharusnya meneliti dulu apakah sumber informasi tersebut benar? Dan bandingkanlah secara objective dan jujur tentang Alkitab dengan Al-Quran. Ingat saudaraku, kita hidup hanya sekali, jangan sampai kita salah meyakini informasi di dalam kitab “suci” yang ternyata hanya akan menyesatkan kita. Selamat berfikir dan evaluasi dengan jujur.
staff mengatakan
~
Kisah kematian Isa Al-Masih di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati bukanlah fiksi melainkan fakta sejarah. Sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi bukan sekedar sebuah keyakinan yang tertulis pada sebuah kitab suci.
Hal ini dikuatkan oleh kesaksian sejarawan Yahudi yang bernama Joseph bin Matthias. Lahir tahun 37M di Yerusalem. Pada tahun 93M dia menulis buku Antiquitates Judaicae atau Jewish Antiquities. Terdiri terdiri dari 20 buku. Dalam bukunya, ia menuliskan bagaimana Pilatus telah menghukum Isa Al-Masih di kayu salib dan kebangkitan-Nya.
~
Slamet
Edie mengatakan
~
Siapa saja nama para tentara Romawi itu? Dan apakah para saksi mata itu tidak berdusta? Lagi pula Injil itu ditulis ratusan tahun setelah nabi Isa diangkat. Bisa jadi cerita ditambah-tambah dengan bumbu penyedap. Bisa jadi ada niat tersembunyi dari Paulus waktu menulis Injil. Sebab Paulus itu orang Yahudi. Sebagaimana diketahui watak Yahudi yang licik dan pembangkang. Dan mereka juga tidak suka orang lain mengikuti agama mereka. Bahkan Isa juga tega mereka celakai.
staff mengatakan
~
Walaupun Kitab Suci Injil tidak menyebutkan nama para prajurit Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih, namun para prajurit itu tidak mungkin berdusta. Karena pada saat itu terjadi gempa bumi, kepala prajurit dengan ketakutan berkata:“Sungguh orang ini adalah orang benar!”(Injil, Rasul Lukas 23:47).
Penulis Injil adalah murid yang hidup bersama-sama Isa Al-Masih. Mereka melihat semua yang dialami Isa Al-Masih, mulai penderi, penyaliban, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Isa Al-Masih ke sorga. Murid Isa ini adalah saksi mata yang paling akurat dan tidak perlu lagi diragukan kebenarannya.
Juga perlu saudara ketahui bahwa pada akhir hidupnya, sebagian besar para murid ini banyak yang mati sebagai martir. Jelas tidak mungkin dan tidak ada manfaatnya bagi mereka, apabila berita yang mereka kabarkan adalah sebuah dusta.
~
Slamet
Sibego mengatakan
~
Yang jelas tanpa keragu-raguan dan tanpa berbelok-belok Al-Quran menyatakan kalau nabi Isa tidak disalib. Yang disalib adalab orang yang diserupakan dengan dia wajahnya.
Kalian umat Kristen mau percaya terserah tidak juga terserah. Kamu percaya kitabmu dan kamipun begitu. Kalau kalian umat Nasrani tidak percaya Al-Quran mengapa Al-Quran sebagai rujukan.
staff mengatakan
~
Saudara Sibego,
Sebuah pernyataan dapat dibenarkan apabila pernyataan itu sesuai dengan fakta disertai dengan bukti-bukti yang benar.
Oleh karena itu, apabila Al-Quran menyatakan yang disalib adalah orang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih, tentunya Al-Quran mencatat nama orang tersebut, bukan? Atau paling tidak adakah saksi mata dalam peristiwa itu?
Jelas hal ini bertentangan dengan kisah penyaliban Isa Al-Masih yang tertulis dalam Kitab Suci Injil. Salah seorang murid Isa Al-Masih sebagai saksi mata berkata, “Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 3:15).
Demikian, semoga bermanfaat bagi saudara.
~
Slamet
don don mengatakan
~
Dari sekian nabi dan rasul mengapa hanya Isa yang tidak memiliki bapak biologis? Dan mengapa Isa lah yang nantinya dipilih menjadi hakim atas yang hidup dan yang mati pada saat kiamat? Mengapa hanya Isa? Mengapa bukan yang lain?
staff mengatakan
~
Saudara Don Don,
Terimakasih atas komentar saudara. Saudara memberikan komentar yang baik sekali. Semoga pertanyaan-pertanyaan yang saudara ajukan justru menjadi bahan perenungan bagi umat Muslim. .
~
Slamet
don don mengatakan
~
Apabila kita sungguh-sungguh membaca Alkitab dan Al-Quran, kita menemukan ajaran kasih dan damai. Dengan kita membenci /tidak menyukai, satu dari yang lain, maka sebetulnya kita sudahlah menjadi kafir.
Kita sebagai kaum Mukmin dan Muslim, marilah bersama belajar semua kitab mulai dari Taurat, Zabur, Injil, dan Quran itu sendiri. Ingat kata pertama di Al-Quran adalah Iqra (baca)! Insya Allah niscaya pintu hati kita akan terbuka tentang siapa itu Isa. Dan bagaimana yang dahulu dan nantinya, itu semua misteri Allah SWT. Namun dengan membaca maka kita akan mendapatkan pengetahuan.
staff mengatakan
~
Saudara Don Don,
Tampaknya diskusi kita ini sudah mulai menyimpang dari topik artikel di atas.
Kami akan merasa senang, apabila saudara kembali fokus pada artikel “Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?”
Demikian harap maklum dan terima kasih.
~
Slamet
orang mengatakan
~
Kepada Staff Isa dan Al-Quran,
Menurut saya Isa Al-Masih yang terdapat di Al-Quran berbeda dengan Yesus Kristus.
Isa Al-Masih yang terdapat di Al-Quran tidak jelas latar belakangnya dan kegiatannya serta kejadiannya.
Semua kejadian Isa dalam Al-Quran diceritakan oleh manusia yang tidak dekat dengan peristiwa kehidupan Isa.
staff mengatakan
~
Saudara Orang,
Kami sependapat dengan penjelasan yang saudara sampaikan.
Informasi yang disampaikan Al-Quran tentang Isa Al-Masih juga tidak lengkap. Sebaliknya Kitab Suci Injil, mencatat kisah kelahiran, kematian, kebangkitan, kenaikan dan kedatangan Isa Al-Masih kembali secara rinci dan lengkap.
Kitab Suci Injil juga mencatat bahwa tujuan kedatangan Isa Al-Masih yang pertama adalah untuk menyelamatkan manusia. “Sebab Allah mengutus Anak-Nya [Kalimat-Nya] ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:17) .
Sedangkan kedatangan-Nya kedua adalah untuk menghakimi semua manusia. Isa Al-Masih akan datang kembali pada akhir jaman, dan “Ia sudah siap menghakimi orang yang masih hidup dan yang sudah mati” (Injil, Surat 1 Petrus 4:5).
~
Slamet
Jembot kuning mengatakan
~
Saat penyalipan Yudas dibunuh tentara Romawi. Saat itu Romawi berkuasa penuh atas umat Isa Al-Masih. Dan di situlah revisi-revisi kitab semena-mena dalam campur tangan manusia iblis.
Injil memang wahyu Allah yang diturunkan ke Isa Al-Masih. Tapi semua berakhir dengan revisian oleh Paulus dan Romawi. Membolak-balikkan keadaan dan pendeta jaman sekarang cuma meniru apa yang telah dilakukan moyangnya dulu.
staff mengatakan
~
Saudara Jembot,
Yudas tidak dibunuh oleh tentara Romawi, tetapi mati karena bunuh diri. Kitab Suci Allah memberikan bukti kepada kita. “Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Injil, Rasul Besar Matius 27:3-8).
Injil adalah wahyu Allah yang dijamin keasliannya. Kalau Allah sanggup menjaga keaslian Al-Quran yang sekarang, pasti Allah juga menjaga keaslian Taurat dan Injil yang sekarang, bukan? “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan Kamilah yang memeliharanya” (Qs 15:9)
~
Slamet
lucki mengatakan
~
Tapi nubuat Yunus untuk Isa tidak terpenuhi? Selama tiga hari dan tiga malam harus tetap hidup. Ketika Yunus masuk ke laut dalam keadaan hidup, masuk perut, dan dimuntahkan ikan juga masih hidup.
Lalu kenapa Isa mati? Seharusnya Isa di perut bumi selama tiga hari tiga malam seperti Yunus, tapi tidak demikian dengan Isa Al-Masih, bukan?
staff mengatakan
~
Saudara Luki,
Keberadaan Yunus dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam hanya merupakan gambaran terhadap Isa Al-Masih yang akan berada dalam “rahim bumi” selama tiga hari.
Sebagai gambaran/typology tanda nabi Yunus tidak harus sama terjadi kepada Isa Al-Masih. Jika harus sama maka Isa Al-Masih seharusnya juga berada di kapal, kemudian dibuang ke laut, dimakan ikan besar, dan tinggal didalam perut ikan selama tiga hari tiga malam.
Jadi tujuan Isa Al-Masih memakai peristiwa Yunus di dalam ikan itu sebenarnya hanya untuk menggambarkan pengalaman kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya.
Jelas kisah kematian Isa Al-Masih di kayu dan kebangkitan-Nya adalah fakta sejarah yang tidak bisa dihapus. “Jadi, jika Al Masih tidak dibangkitkan, sia-sialah imanmu dan kamu masih tinggal di dalam dosa-dosamu. Tetapi sesungguhnya Al Masih memang telah dibangkitkan dari antara orang mati” (Injil, Surat 1 Korintus 15:17,).
~
Slamet
Alfhin mengatakan
~
Saya cuma memberikan saran kepada umat Muslim agar berdoa saja. Panggil Isa Al-Masih dan tanyakan langsung Dia itu Tuhan atau bukan? Tetapi harus dengan hati dan jiwa yang haus akan kebenaran, karena ada tertulis seorang yg haus akan kebenaran akan di puaskan.
staff mengatakan
~
Saudara Alfhin,
Sebenarnya tidak ada yang dapat mengenal siapakah Isa Al-Masih itu? Tuhan ataukah hanya manusia biasa apabila ia tidak mendapat pencerahan dari Allah.
Oleh karena itu agar kita dapat mengenal Isa Al-Masih dengan benar, kita harus “meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar” (Injil, Surat Efesus 1:17).
~
Slamet
staff mengatakan
~
Math is Logic,
Mohom maaf kalau kami terpaksa menghapus komentar saudara. Akan lebih bermafaat bagi pembaca apabila saudara dapat memberikan komentar yang tidak menyimpang dari topik artikel yang sedang dibicarakan.
~
Slamet
Hamba Allah mengatakan
~
Wah ini yang bingung yang post kali ya? Tolong dikaji kembali, agar tidak ada kesalahpahaman. Al-Quran adalah pedoman hidup pelengkap dan penerus kitab-kitab sebelumnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung di akhirat kelak.
staff mengatakan
~
Hamba Allah,
Al-Quran sebagai pelengkap dan penerus kitab-kitab sebelumnya menjelaskan Isa Al-Masih telah mati. “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Dan penjelasan yang lebih lengkap dan sistematis dapat kita baca pada Kitab Suci Injil. “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Injil, Rasul Besar Matius 16:21).
Isa Al-Masih mati disalib sebagai kurban yang berkenan dalam pemandangan Allah. “Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah” (Injil, Surat Efesus 5:2).
~
Slamet
Rizal1971 mengatakan
~
Admin yang terhormat,
Bisakah anda menunjukan fakta otentik atau fakta ilmiah pada Alkitab anda, sebagai bukti bahwa Alkitab anda adalah firman Tuhan.
staff mengatakan
~
Saudara Rizal,
Sebenarnya kami senang apabila saudara dapat memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel “Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?”
Alkitab pada dasarnya memang bukanlah buku mengenai ilmu pengetahuan, namun ketika ia membicarakan sesuatu secara ilmiah, ia akurat. Faktanya, ia bahkan sudah akurat jauh sebelum buku-buku ilmiah lain ditulis.
Misalnya menyatakan bahwa bentuk bumi itu bulat. “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” (Kitab Nabi Yesaya 40:22).
~
Slamet
Go-Block mengatakan
~
Bukan Isa yang di salib, tapi orang yang “di serupakan” dengan Isa. Inilah yang paling menarik dari Islam.
1. Menuduh Allah sebagai “penukar” yang tidak jujur. 2. Ini adalah bentuk dari “penistaan” agama sebelumnya.
3. Untuk lebih meyakinkan umatnya bahwa yang “satu” itu palsu, karena ajaran tersebut. Akhirnya muncul rasa skeptis, benci, memandang sebelah mata pada umat yang lain. Bahkan dicap kafir dan harus dibunuh. Quran berkata bukan Isa yang disalib, karena
Al-Quran memang tidak tahu apa yang terjadi, karena mereka tidak hadir dalam peristiwa penyaliban itu. Dan sesungguhnya mereka tidak peduli akan peristiwa penyaliban itu, karena tidak mengandung arti/makna buat mereka.
Jadi mudah saja mereka ngomong, untuk tujuan politik dan menarik konsumen.
staff mengatakan
~
Saudara Go Block,
Terimakasih atas komentar saudara. Semoga penjelasan saudara dapat memberikan manfaat dan bahan perenungan bagi umat Muslim.
~
Slamet
Go-Block mengatakan
~
Kemurahan Allah telah diberikan kepada manusia, namun 600 tahun kemudian ada orang yang tidak mengerti karena kebodohannya telah menolak kemurahan Allah. Dan sekarang penolakan itu telah diikuti banyak orang, mereka masih berpikir bahwa dengan mengusahakan amal-ibadah akan menerima kemurahan Allah sebagai harapannya.
Amal ibadah akan sia-sia jika tidak mau menerima kemurahan Allah yang telah dianugerahkan kepada manusia. Isa lah kemurahan Allah itu, yang telah diberikan dan diutus untuk menyucikan manusia dari dosa supaya manusia layak berdiri dihadapan Allah.
Jadi bukan amal ibadah atau korban binatang yang dapat menyelamatkan manusia. Karena Allah telah memberi keselamatan melalui Isa Al-Masih. Itulah kemurahan Allah untuk manusia.
staff mengatakan
~
Saudara Go Block,
Terimakasih untuk komentarnya. Memang benar manusia berdosa tidak mungkin dapat membayar hutang dosanya. Sekalipun dengan mengumpulkan amal dan ibadah. Hanya melalui kematian Isa Al-Masih, seseorang memperoleh keselamatan.
Dengan jelas Kitab Suci Allah menuliskan hal ini, “Jadi, oleh anugerahlah kamu telah diselamatkan melalui iman: Itu bukan berasal dari dirimu sendiri, melainkan pemberian Allah, itu bukan karena amalmu . . . ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9 KSI).
~
Slamet