Masalah ke-Esa-an Allah adalah topik menarik untuk dibicarakan. Baik orang Islam maupun Kristen percaya menyembah pada Allah yang Esa.
Apakah sebenarnya arti kata “Esa” itu sendiri? Mengapa Islam dan Kristen mempunyai pandangan yang sama tentang sifat Allah yang satu ini? Apakah Al-Quran dan Muhammad mengartikan Allah yang Esa sama dengan pengertian dalam Injil?
Esa Hanya Milik Allah
Kata Esa dalam bahasa Arab disebut juga Ahad atau Ahadun. Dalam pengalaman kami berinteraksi dengan umat Muslim, mereka sangat yakin kata Esa hanya milik Allah SWT sebab Allah mutlak satu dan tunggal.
Atas dasar inilah, para ahli umat Muslim masa lalu mengembangkan rukun Islam mengenai Allah yang Esa. Konsep ini disebut “Tauhid” dalam bahasa Arab.
Muhammad mengartikan Allah Yang “Ahadun”
Al-Quran hanya menjelaskan satu kali bahwa Allah itu esa atau Ahadun. “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa” (Qs 112:1). Dan lima kali menjelaskan Allah yang esa atau ahadun itu, tidak ada yang menyerupai-Nya (diantaranya Qs 89:25).
Berdasarkan pengertian yang demikian, umat Muslim percaya setelah penciptaan dunia, Allah hanya berada di sorga. Ia tidak boleh melakukan kegiatan apapun di dunia. Semua kehendak dan rencana-Nya, harus dan hanya dijalankan oleh malaikat-malaikat-Nya untuk berinteraksi dengan manusia.
Siapapun, . . . Adalah “Ahadun”
Sayangnya, dalam menjelaskan ahadun Al-Quran memberi dua pandangan yang berbeda. Siapapun juga dapat disebut ahadun.
Tidak seorangpun juga disebut ahadun (menyerupai Allah). “Katakanlah: “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun (ahadun) yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya” (Qs 72:22).
Namun di ayat lain dikatakan seseorang dapat disebut “ahadun”. “. . . Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang (ahadun) seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujahmu di sisi Tuhanmu”. . .” (Qs 3:73).
Ahad atau Ahadun
Bila demikian, maka kata Esa atau Ahad atau Ahadun bukan milik Allah semata. Tetapi dapat menjadi milik siapapun. Sehingga kata Esa tidak berarti mutlak “satu” tetapi bagian dari “kesatuan.”
Jadi, inilah pertanyaan yang perlu direnungkan: Manakah yang benar: Allah itu Tunggal atau Allah itu Esa? Karena tidak pernah ada keputusan dalam sejarah umat Muslim maupun Kristen yang mengatakan Allah itu Tunggal. Juga tidak ada isi doa mengatakan: “kepada Allah yang Tunggal”.
Dan karena Allah bukan hanya memiliki Roh, tetapi juga memiliki bagian diri-Nya yang lain. Diri-Nya yang lain berarti Allah juga punya perasaan, sehingga Ia dapat mengasihi. Allah juga punya pikiran, sehingga Ia bisa mengadili dengan seadil-adilnya.
Allah yang “Echad” dalam Alkitab
Dua ribu tahun sebelum agama Islam muncul, Kitab Taurat Musa telah mendeklarasikan bahwa Allah itu Esa (Ibrani: echad) (Taurat, Kitab Ulangan 6:4). Seharusnya Al-Quran dan Muhammad mengartikan Allah sesuai dengan kitab terdahulu agar kaum Muslim tidak keliru memahami maksud dari Allah yang Esa.
Adapun arti kata echad adalah “satu” yang merupakan “kesatuan” yang tidak terpisahkan. Pengertian ini tidak berbeda dengan pengertian dari kata ahad atau ahadun yang sudah dijelaskan di atas.
Dengan kesamaan pengertian tersebut, maka patut dipertanyakan apa yang dimaksud dengan Allah itu esa atau satu tapi merupakan kesatuan?
Allah Adalah Satu Kesatuan
Orang Kristen menyebut Allah adalah Esa, pengertian yang sama dengan menyebut Allah Tri-Tunggal. Hal ini bukan dimaksudkan dengan formula 1+1+1=3. Tetapi dengan pengertian formula 1x1x1=1. Bukan dimaksud dengan relasi dari Tiga Allah (dari penganut sekte Unitarian) dan bukan pula dimaksudkan dengan tiga keberadaan yang tiga-tiganya adalah Allah (dari penganut sekte Triteisme).
Ketiga oknum itu dikenal dengan nama: Allah Bapa, Allah Roh, dan Kalimat/Firman Allah. Ketiga oknum ini, selain merupakan satu kesatuan, juga mempunyai kesetaraan yang sama.
Kalimat Allah Menyelamatkan Dunia
Kemudian diterangkan juga bahwa Allah mengutus Kalimat-Nya ke dunia dalam rupa Isa Al-Masih. Selama proses dalam rahim, Isa Al-Masih juga disebut berasal dari Roh Allah (Qs 4:171). Ini berarti bahwa ada Allah, ada Roh Allah dan ada Kalimat Allah dalam rupa Isa Al-Masih. Inilah yang disebut “satu” yang merupakan “kesatuan” yang tidak terpisahkan.
Dijelaskan lebih lagi, tujuan Kalimat Allah tersebut datang ke dunia untuk memberi jaminan kepastian keselamatan bagi setiap orang yang mau menerima-Nya. “. . . setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
[Staf Isa dan Islam – Bacalah kesaksian dari orang-orang yang telah menerima Jaminan Keselamatan dari Kalimat Allah pada artikel kesaksian ini.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa” , silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Andy mengatakan
~
Slamet: “Tentunya Allah juga tidak akan meninggikan orang Kristen, apabila mereka orang kafir, bukan? Faktanya pengikut Isa Al-Masih atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kristen, akan diletakkan di atas orang-orang kafir.”
Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Quran yang menyebutkan pengikut Isa Al-Masih dengan sebutan Kristen. Sepertinya umat Kristen sangat percaya diri dengan anggapan mereka. Padahal, mereka tidak bisa memahami isi Kitab dengan baik. Pengikut Isa yang berada di atas orang kafir hingga hari kiamat (Qs 3:55) adalah Muslim (Qs 3:52).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Andy,
Pengikut Isa Al-Masih yang juga dikenal dengan orang Kristen telah dikenal oleh masyarakat Arab, jauh sebelum nabi saudara lahir. Dan umat Muslim selaku pengikut nabi Islam baru muncul sekitar abad 7. Artinya selama 700 tahun para pengikut Isa Al-Masih mempercayai bahwa mereka adalah anak-anak Allah karena percaya dan menerima Isa Al-Masih.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12). Tentunya Allah hanya akan memuliakan anak-anak-Nya saja, bukan?
Oleh karena sangatlah tepat apabila Allah mengatakan kepada nabi Islam bahwa pengikut Isa Al-Masih adalah orang-orang yang dimuliakan oleh Allah.
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
Justru anda salah kata kristen tidak terdapat dalam Injil, karena nabi Isa as tidak pernah mengajak masuk Kristen memperkenalkannya. Nabi Isa as mengajarkan Tauhid kepada pengikutnya, ajaran islam/tauhid sudah ada sejak zaman Nabi Adam as hingga ke zaman Nabi Muhammad saw. Jadi sangat keliru sekali jika anda katakan Islam ada sejak masa Nabi Muhammad saw. Pengikut nabi Isa as terbelah 2, yaitu masih teguh pada prinsip tauhid/islam (inilah pengikut Nabi Isa as yang dimuliakan Allah swt); Dan satu lagi murtad/kafir karena menganggap Yesus Tuhan/Anak Tuhan. Kitab Yesaya 46, “sejak dahulu bahwasanya Akulah Allah tidak ada yang lain (Yesus dan roh kudus). Aku Allah tidak ada yang seperti Aku.”
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Memang Isa Al-Masih datang ke dunia bukan untuk mendirikan agama Kristen, tetapi memberitakan tentang “Kerajaan Sorga” atau rumah Bapa. Dan untuk masuk dalam rumah Bapa ini, seseorang harus beriman kepada Allah dan Isa Al-Masih. Mari kita baca pengakuan Isa Al-Masih,“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
Seperti pengikut Isa Al-Masih memeluk agama Kristen, demikian juga dengan pengikut Nabi Islam memiliki agama Islam. Dan agama Islam dimulai tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, Nabi Islam mendapat wahyu yang pertama di Goa Hira. Jadi tidak benar kalau agama Islam ada sejak zaman Nabi Adam.
~
Slamet
Ridho mengatakan
~`
To Staff,
Islam adalah agama semua para nabi/rasul, tidak ada yang beragama Kristen atau Yahudi. Nabi bersabda, “para nabi itu saudara seayah walau ibu mereka berlainan dan agama mereka satu”(HR Bukhari). Dasar hubungan para nabi adalah aqidah, akhlak dan syariat. Qs Al Baqarah 132,“Ibrahim berkata sesungguhnya Allah telah memilih ini (Islam) sebagai agamamu maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk Islam.”
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Tujuan Allah memanggil Abraham bukanlah untuk mendirikan agama. Melalui Abraham ini Allah menghendaki munculnya suatu bangsa pilihan yang memiliki kehidupan yang ‘berbeda’ dari bangsa-bangsa lain di dunia ini. “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya” (Taurat, Kitab Kejadian 18:19).
Jelas Allah menghendaki Abraham dan semua keturunannya menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah. “Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua” (Injil, Surat Roma 4:16).
Dan janji Allah ini digenapi di dalam Isa Al-Masih, Sang Juruselamat manusia yang hanya dapat kita terima dengan iman kepada-Nya. Percayakah saudara dengan janji kekal Allah ini?
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
Hawariyyun sahabat Nabi Isa as beragama Islam. Dalilnya dalam Qs Al Imran 52,” Kami beriman kepada Allah; saksikanlah bahwa sesunguhnya kami adalah orang orang Muslim”. Qs Al A’raf 126, Penyihir Firaun Taubat; berkata (“wafatkanlah kami dalam keadaan Muslim”). Qs Annamal 31, “(Nabi Sulaiman as berkata kepada ratu Bilqis, “janganlah kalian sombong kepadaku; datanglah kepadaku sebagai Muslim). Setiap nabi dan umatnya bersyahadat artinya mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, nabi/rasul sebagai utusan Allah. Itu bukti ke islaman para nabi/rasul.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Jelas Kaum Hawariyyun atau sahabat Isa Al-Masih bukanlah beragama Islam. Sahabat Isa Al-Masih tidak lain adalah 12 rasul yang selalu menyertai dan tinggal bersama-sama dengan Isa Al-Masih.“Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 15:15).
Dan sebelum agama Islam ada Isa Al-Masih telah memerintah kepada para pengikut-Nya ini agar mereka mempercayai Allah dan diri-Nya. “Inilah hidup kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
Semoga dapat memberikan pencerahan untuk saudara Ridho.
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
Injil Rasul Besar Yohanes 17:3 menyatakan Allah swt satu-satunya Tuhan; dan Yesus utusanNya. Tidak mungkin Sang Utusan mengambil alih status Tuhan hanya karena mengemban amanah Tuhan. Sama seperti seorang raja mengirim utusan untuk suatu misi, tidak mungkin utusan menjadi raja. Murid nabi Isa as begitu juga mereka meneruskan misi rasul namun tidak menjadikan mereka seorang rasul.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Saudara tidak salah kalau mengatakan Isa Al-Masih itu adalah Utusan Tuhan. Karena ketika Isa Al-Masih diutus ke dunia dalam wujud manusia ada Dia berada dalam batasan-batasan inkarnasi sehingga posisi Bapa saat itu adalah lebih besar. Namun ketika Isa Al-Masih naik ke surga maka Dia yang adalah Allah itu sendiri kembali dalam pada eksistensi-Nya yang hakiki.
Dengan kata lain pada saat Allah mengutus Isa Al-Masih sama halnya dengan Allah mengutus Kalimat Allah. Jadi bisa diartikan Allah mengutus Allah, karena Kalimat Allah adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Mari kita lihat ayat referensi dalam Alkitab tentang Allah mengutus Firman Allah, “Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 55:11).
~
Slamet
ROJA mengatakan
~
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku adalah orang yang paling dekat dan paling mencintai Isa bin Maryam di dunia maupun di akhirat. Para nabi itu adalah saudara seayah walau ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu.”
Agama para nabi yang diutus oleh Allah di muka bumi ini adalah Tauhid yaitu memurnikan segala bentuk ibadah kepada Allah semata. “Allah mensyari’atkan bagi kalian ajaran agama yang telah Allah wasiatkan kepada Nuh, dan sebagaimana juga Kami wahyukan kepadamu, dan yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu hendaknya kalian menegakkan agama dan tidak berpecah belah di dalamnya…” Jangan dipahami dijalani saja!
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Roja,
Terima kasih atas saran saudara. Memang sebagai umat Allah, kita seharusnya tidak hanya menerima firman Allah sampai tingkat akali saja. Sudah selayaknya apabila kita bersedia menerima dalam hati dan menerapkannya dalam perbuatan. Isa Al-Masih juga memberikan kritikan yang cukup keras terhadap orang-orang yang mencari kebenaran Allah tetapi tidak pernah melakukannya.
Mari kita perhatikan peringatan Isa Al-Masih ini, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
Hal yang aneh jika dikatakan Allah mengutus Allah, seolah-olah Allah berfirman kepada diri-Nya untuk menyuruh diriNya turun ke dunia menjadi manusia. Di saat Allah turun ke dunia menjadi Yesus maka kekuasaan (penguasa) di langit kosong karena Yesus turun ke dunia dalam tubuh sifat Tuhan. Lalu apa fungsi Roh Kudus ketika Allah berada di bumi? Lalu kitab Yesaya 55:11″ Ia akan melaksanakan apa yang Ku kehendaki”, berarti ada 2 hal yang terlibat yaitu yang menyuruh (Allah) yang disuruh (nabi Isa as).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Meskipun Allah “menjelmakan” diri-Nya di dalam Isa, namun Allah itu sendiri tidaklah berubah, Allah tetap ada, bukan tiada. Dan ketika Roh Allah diam di dalam tubuh Isa Al-Masih selama dunia, jelas tidak ada kevakuman di surga. Allah itu Mahakuasa dan Dia tetap berkuasa memelihara segala sesuatu yang telah Dia ciptakan.
Jadi ketika Allah menjelma menjadi manusia, bukan berarti Allah hilang lalu ganti jadi manusia (saja). Allah itu Roh adanya. Namun Dia telah menyatakan diri-Nya di dalam Isa Al-Masih. Dan, Isa sendiri dengan tegas mengatakan, “Bapa [Allah] di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:45).
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
Perlu diperjelas pemahaman ini apakah Allah menjelma menjadi manusia atau Allah diam; berada di dalam tubuh manusia. Kalau Allah menjelma menjadi manusia jadi wujud Allah hilang berganti menjadi wujud manusia yang memiliki tubuh selayaknya manusia biasa(transformasi/berubah wujud). Namun jika Allah diam ; berada dalam tubuh manusia berarti Allah mendiami(numpang) tubuh yang berwujud Yesus. Sehingga ada 2 unsur didalah tubuh yesus yaitu Yesus sendiri. Allah (lalu dimanakah Roh Kudus saat itu? Apakah ikut juga menjelma menjadi Yesus atau juga mendiami tubuh Yesus? Kemudian ketika Yesus disalib Roh Kudus juga merasakan kematian/kesakitan juga? Adakah penjelasannya/dalil di Injil?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Sebenarnya kata “menjelma” bukanlah merupakan suatu kata yang tepat untuk menjelaskan hal pernyataan Allah yang hadir sebagai manusia Isa Al-Masih (inkarnasi). Namun demikian istilah “menjelma” dapat dipergunakan, tetapi tidaklah dalam arti kata menurut kamus bahasa Indonesia. Pengertian “menjelma” yang dikaitkan dengan ke-Allahan di dalam Alkitab maksud itu dikatakan “menyatakan.” Misalnya, dalam Injil Surat 1 Timotius 3:16, “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Ajaran Tritunggal menyatakan Allah yang Esa dalam tiga pribadi yaitu Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah. Ketiganya adalah satu didalam satu kesatuan yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Saudara juga percaya Allah adalah Roh yang tidak dapat dilihat manusia, bukan? Agar Allah dapat dilihat maka pribadi ke-dua dari Tritunggal yaitu Kalimat Allah perlu menjadi manusia. Dan tentunya Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah tidak dapat mati atau kesakitan yang mati adalah tubuh Kalimat Allah yaitu Isa Al-Masih.
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
Tetapi statemen anda yang lalu mengatakan nabi Musa as melihat punggung Allah. Jadi mana yang benar?(padahal selama di dunia manusia tidak pernah melihat Allah).Tentang Roh Allah, mengapa Allah memiliki roh? Padahal hanya makhluk (manusia jin) saja yang punya roh. Tetapi dalam kitab Injil Ibrani 12;29″ sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan”,
yesaya 26:24″percaya kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal”. Jadi sebenarnya dalam gambaran Injil Allah itu api danbatu? Jika anda menyangkal maknanya yang sangat jelas ini, berarti ini ayat palsu yang terdapat di dalam Injil? Mengapa bisa seperti itu? Apa tidak pernah dikoreksi kebenarannya?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Orang Kristen percaya bahwa Allah itu adalah satu dalam tiga pribadi, Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah.
Kalau dikatakan Allah itu api yang mengahuskan artinya kita tidak main-main dengan Allah dan sebagai gunung batu karena Allah dapat menjadi pelindung kita seperti gunung batu yang kuat. Ini semua adalah kiasan. Tentunya saudara mengerti kata kiasan, bukan?
~
Slamet
Arya mengatakan
~
Pada mulanya Firman. Lalu turun ke dunia jadilah Yesus. Nah sekarang kan Yesus sudah gak ada di manakah Dia? Di sorga? Kembali menjadi firman atau jadi satu dengan bapa atau duduk dikanan Bapa?
Akhir jaman kan Yesus turun lagi ke dunia. (Waktu jaman Yesus) Bapa (roh) di sorga Yesus (manusia) di dunia. Ini bukan pribadi yang berbeda tapi 2 unsur yang beda. Bukan esa. Kalian nyembah 2 unsur yang beda tinggal di 2 tempat yang beda secara bersamaan + Roh Kudus. Kalian nyembah 3 unsur yg beda. Bukan esa. Kalau 1 dengan 3 pribadi yang berbeda contohnya begini.
Anak di rumah pribadinya anak. Disekolah pribadinya murid di lingkungan temen pribadinya jadi teman. Orangnya satu beda-beda tempat itu baru 1 dengan 3 pribadi.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Arya,
Apabila saudara mempunyai pandangan Tritunggal Al-Quran ialah Allah, Isa dan Maryam. ” . . . Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? (Qs 5:116). Tentunya kami tidak dapat menyalahkan saudara, karena berdasarkan ayat itu kaum Mukmin mengira orang Kristen menyembah tiga Allah.
Sebenarnya Tritunggal Kristen bukanlah Allah, Isa dan Maryam. Melainkan Allah, Isa Al-Masih/Firman Allah dan Roh Kudus, yang Esa dalam Dzat-Nya/Hakekat-Nya/Esensi-Nya dalam tiga pribadi. Memang ada tiga pribadi yang berbeda tetapi dalam satu kesatuan itu yang benar. Oleh karena itu Isa Al-Masih mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
Slamet
cinta mengatakan
~
Yang dimaksud dalam QS 3:73, ahadun di sini menunjukkan pada seseorang. Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu”. Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”(Qs3:73).
Yaitu dan jangan lah kamu percaya bahwa akan di berikan kepada seseorang. Tapi pengertian dari ahad atau ahadun adalah satu tidak ada yang lain. Contoh orang atau seseorang itu berbeda, kalau ‘orang’ itu bisa jadi jumlah nya banyak tapi kalau ‘seseorang’ itu jelas jumlah nya satu. Lalu di mana kah menurut saudara perbedaan nya antara QS 72:22 dengan QS 3:73? Maaf saya kasih huruf besar agar anda mengerti apa yang di maksud ahadun dalam ayat ini.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Cinta,
Kembali kepada istilah ‘esa’, jJels kata “esa” menurut kamus Indonesia adalah satu. Namun istilah “esa” di dalam bahasa aslinya memakai kata ‘echad’, atau ‘ekhad’. Yang dalam bahasa Arab disebut sebagai ‘ahad’.
Jadi yang benar echad/ekhad berarti: satu, (yang terdiri dari) satu kesatuan. Misalnya, “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa (echad)!” (Taurat, Kitab Ulangan 6:4).
Dalam Sura Al-Ikhlas ayat 1, Al-Quran juga menyebutkan bahwa Allah itu esa (Ahad dalam bahasa Arab). “Kul Hua Allahu Ahad.” Bila diterjemahkan berarti “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (ahad)” (Qs 112:1).
~
Slamet
Mr shodik guru mtk mengatakan
~
Yang benar itu 1+1+1=3. Sungguh tak bisa bila 1+1+1=1. Satu punya pikiran sendiri, satu lagi punya pikiran sendiri. Jadi bila allah itu 1+1+1= pasti punya perbedaan pendapat/pemikirannya. Dan bila menciptakan sesuatu pasti rundingan dulu. Antara Allah satu dan Allah yang lain.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Mr Shodik,
Kami setuju dengan pendapat saudara kalau tiga itu tidak sama dengan satu. Dan sebenarnya tidak ada ilustrasi yang tepat untuk menyatakan tentang Allah. Bila kita dapat menyatakan Allah dengan tepat , maka Dia bukan lagi Allah. Sesungguhnya hakikat keallahan Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidak terpisah. Hakikat-Nya adalah Allah. Namun, dengan konsep Trinitas kita semakin mengenal dan mengetahui bahwa Allah maha kuasa dan maha kasih. Sebab Allah berkenan datang ke dunia menjadi manusia dalam Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dan hanya melalui Isa Al-Masih ini saja, kita dapat mengenal Allah. “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18).
~
Slamet
subair mengatakan
~
Itulah kerancuan ajaran roh yang dibuat-buat oleh manusia bikin tambah mumet saja ini otak. Apa yang diajarkan di dalam Al-Quran tidak diajarkan tentang adanya roh Allah. Kalau itu ada berarti apa bedanya makhluk ciptaannya pada hal Allah maha sempurna. Allah hanya mengajarkan kita di dalam Al-Quran untuk tidak memikirkan bentuknya Allah dan dzat-Nya. Allah mengajarkan kita untuk beribadah padanya, kalau mau tahu tentang Allah maka cukuplah surah Al-Ikhlas di dalam alquran yang menjelaskannya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudar Subair,
Jika kita ingin mengetahui tentang Allah, tentunya lebih tepat bila kita belajar dari Pribadi yang berasal dari Allah, bukan?
“Jawab Yesus kepada mereka:”Ajaranku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 7:16).
Ayat di atas adalah jawaban Isa Al-Masih terhadap orang-orang yang heran dengan ajaran Isa Al-Masih di Bait Allah. Mereka heran darimana Isa Al-Masih mendapat pengetahuan seperti itu tanpa belajar. Oleh karena itu Isa menjawab bahwa ajaran-Nya bukan berasal dari diri-Nya sendiri, tetapi dari Allah yang telah mengutus-Nya.
Bahkan Isa Al-Masih menegaskan bahwa hanya Dia saja yang mengenal Allah karena Dia berasal dari Allah, “Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 7:29).
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
1. Itulah makanya anda mencampuradukkan antara Tuhan dengan utusan yang akhirnya sistem Trinitas yang anda yakini semakin tidak jelas. Suatu saat sebagai Tuhan di lain waktu mengambil peran sebagai utusan/nabi, Ini artinya Tuhan ingin mendominasi peran nabi-Nya/utusan-Nya.
2. Tentang Ibrani 12:29 “Allah kita adalah api”(berarti membantah dalil Tuhan itu Yesus), yesaya 26:24 “Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal”,ini dalil yang bertentangan satu dengan lainnya.
3. “Ajarannya bukan darinya” ini ucapan Yesus yang membuktikan bahwa Yesus tanpa firman Allah swt tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan kapan hari kiamat Yesus tidak mengetahuinya (Markus 13:32).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Kalau kita memahami dan percaya kalau Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia, sehingga di dalam pribadi Isa Al-Masih terdapat sifat Allah dan manusia. Tentunya kita tidak ada lagi bingung terhadap ajaran Isa Al-Masih.
Dan kitab cuci Allah juga mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Juru Selamat manusia yang menghapuskan dosa-dosa kita. Dia adalah Pengantara kita yang menghubungkan kita dengan Allah. Sebagai manusia, Isa dengan kehendak bebas-Nya mempersembahkan kurban penghapus dosa, yaitu diri-Nya sendiri, dan karena Ia adalah Tuhan, maka korban-Nya ini bernilai tak terbatas. Sehingga Dia mampu menghapus semua dosa manusia di sepanjang sejarah. Jelas ke-Allahan Isa Al-Masih dan kemanusiaan-Nya, adalah ‘kedua hal yang sama pentingnya dalam karya keselamatan Allah.’
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”(Injil, Surat 1 Timotius 2: 5).
~
Slamet
Ridho mengatakan
~
To Staff,
Dalam Qs 6:164, “seorang berdosa akan memikul dosanya sendiri.” Kitab Ulangan 24:16,”setiap orang dihukum mati karena dosanya sendiri.”
Jadi ajaran penebus dosa itu sebenarnya tidak ada, bagaimana mungkin Yesus mau menanggung dosa orang lain walau sesuci apapun Yesus. Ajaran penebus dosa berasal dari Paulus (Galatia 3:13),coba anda bandingkan ajaran nabi Isa as dengan paulus pasti berbeda. Karena ajaran nabi isa as murni keillahiannya.
Jika melihat sejarah Paulus ini penganiaya Kristen, bertobat dan mengangkat dirinya sendiri sebagai rasul. Darinyalah ajaran Trinitas ; penebus dosa ada, yang sebelumnya ajaran itu tidak terdapat pada Injil yang murni yang berasal dari Nabi Isa as.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Memang seorang berdosa tidak mungkin dapat memikul dosa orang lain. Bagaimana kalau ada pribadi yang tidak berdosa? Tentunya dia dapat menanggung dosa orang lain, bukan? Hanya Allah saja yang tidak berdosa sehingga Dia dapat menanggung dosa manusia.
Jelas Kitab Suci Allah mengatakan Isa Al-Masih adalah suci, oleh karena itu Dia dapat memikul dosa manusia berdosa. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 15:34).
Jadi hanya Isa Al-Masih saja yang dapat menyelamatkan manusia dari kematian kekal di neraka, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Yohanes 10:28).
~
Slamet
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Mr. Shodik guru matematika
Saya guru kimia. saya kasih contoh supaya anda mengerti : Hidrogen + Hidrogen + Oksigen menjadi senyawa dan menghasilkan air.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hendy,
Terimakasih untuk ilustrasi yang saudara berikan.
Sebenarnya ada cukup banyak ilustrasi untuk menggambarkan Allah Tritunggal, namun tidak ada yang dapat menjelaskan dengan tepat tentang makna Tritunggal. Oleh karena itu akan lebih baik apabila kita menerima dengan iman ejatan Tritunggal ini. Tritunggal adalah konsep yang tidak mungkin dapat dimengerti secara penuh oleh manusia, apalagi untuk dijelaskan. Allah jauh lebih besar dan agung dari kita, karena itu jangan berharap bahwa manusia dapat memahamiNya secara utuh.
~
Slamet
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Slamet,
Allah Tri Tunggal memang tidak bisa di mengerti secara mendalam dengan 1 ilustrasi, kalau kita ingin mendalami Allah Tri Tunggal harus memberikan banyak ilustrasi dan analogik. Tetapi konsep Allah Tri Tunggal bisa dijelaskan dan dimengerti secara benar apabila kita betul-betul mendalami dan merenungkan AlKitab secara menyeluruh. Karena Allah Tri Tunggal telah memperkenalkan Diri Nya melalui Alkitab. Berbeda dengan Allah swt yang katanya tunggal absolut, Al-Quran sendiri tidak bisa menjelaskan Alloh swt yang Tauhid dan esa itu seperti apa, cuma kasih clue tidak ada yg sama dan setara dengan Alloh swt, orang yg dengernya juga cuma bisa melongo, bengong atau ngangguk-ngangguk sambil tidak mengerti.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hendy,
Memang konsep Allah Tri Tunggal bisa dijelaskan dan dimengerti secara benar apabila kita betul-betul mendalami dan merenungkan Alkitab secara menyeluruh.
Karena melalui pengajaran Alkitab secara utuh dan lengkap, barulah kita dapat melihat bahwa di satu sisi Alkitab menegaskan keesaan Allah, tapi di sisi lain, kita menemukan adanya kejamakan di dalam keesaan tersebut.
~
Slamet
Farid mengatakan
~
Terimakasih atas semua komentar dan tanggapan admin. Saya membaca dan menganalisis semuanya sesuai kitab onjil dan Quran. Ternyata analisis saya bahwa,
1. Tuhan itu esa tidak beranak dan tidak diperanakan.
2. Isa atau Yesus itu utusan Allah dalam Islam dia itu sebagai nabi pembawa kabar berita kepada uuatnya.
3. Sem ya kitab benar isini dan tidak ada dalam Injil mengakua bahwa Yesus adalah tuhan dan sembahlah aku. Dan bahkan dalam Quran jelas dikatakan bahwa Isa bulan tuhan tetapi sembahlah allah.
Demikian dari saya. Gbu
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara farid,
Kami senang bila saudara telah menganalisis Injil dan Al-Quran, karena dengan demikian saudara akan tahu tentang kebenaran sebagaimana pernyataan Kitab Suci Allah. Namun, perlu sdr perhatikan bahwa analisis yang baik akan menghasilkan pemahaman yang baik dan benar. Jadi, sdr harus jujur menyesuaikan analisis sdr berdasarkan pernyataan Allah melalui Kitab Suci-Nya. Kami akan menanggapi analisis sdr.
1. Benar, bahwa Tuhan tidak beranak dan diperanakan. Mengapa? Karena Tuhan bukan manusia. Injil tidak pernah menyatakan Tuhan beranak. Hal itu hanya ada dalam Al-Quran, jadi pernyataan Al-Quran tidak sesuai dengan Injil.
2. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang nuzul menjadi manusia, Allah telah mengutus Kalimat-Nya menjadi manusia untuk menjadi Juruselamat bagi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14, Rasul Lukas 2:10-11, serta Qs 3:45).
3. Dalam Injil Isa tidak mengatakan, sembahlah Aku, tetapi Isa tetap disembah oleh manusia. Mengapa? Karena faktanya Isa adalah Tuhan yang layak disembah. Silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/ya7863h4 yang menjelaskan alasan mengapa Isa disembah oleh manusia. Berharap sdr dapat mecermati penjelasan kami.
~
Purnama
Ronyfkw mengatakan
~
Shema Israel : Adonai Elaihimnu, Adonai echad.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Rony,
Terimakasih untuk kesediaan sdr sudah berkomentar dalam forum ini. Allah dalam Alkitab adalah Allah yang esa, Allah yang memilki Kalimat dan Roh dan bersatu dalam satu kesatuan sebagaimana yang dijelaskan pada artikel di atas. Oh ya, kalau boleh kami tahu, bagaimana pandangan sdr setelah membaca penjelasan artikel di atas? Kiranya sdr berkenan membagikannya dalam forum ini. Terimakasih.
~
Purnama