Masalah ke-Esa-an Allah adalah topik menarik untuk dibicarakan. Baik orang Islam maupun Kristen percaya menyembah pada Allah yang Esa.
Apakah sebenarnya arti kata “Esa” itu sendiri? Mengapa Islam dan Kristen mempunyai pandangan yang sama tentang sifat Allah yang satu ini? Apakah Al-Quran dan Muhammad mengartikan Allah yang Esa sama dengan pengertian dalam Injil?
Esa Hanya Milik Allah
Kata Esa dalam bahasa Arab disebut juga Ahad atau Ahadun. Dalam pengalaman kami berinteraksi dengan umat Muslim, mereka sangat yakin kata Esa hanya milik Allah SWT sebab Allah mutlak satu dan tunggal.
Atas dasar inilah, para ahli umat Muslim masa lalu mengembangkan rukun Islam mengenai Allah yang Esa. Konsep ini disebut “Tauhid” dalam bahasa Arab.
Muhammad mengartikan Allah Yang “Ahadun”
Al-Quran hanya menjelaskan satu kali bahwa Allah itu esa atau Ahadun. “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa” (Qs 112:1). Dan lima kali menjelaskan Allah yang esa atau ahadun itu, tidak ada yang menyerupai-Nya (diantaranya Qs 89:25).
Berdasarkan pengertian yang demikian, umat Muslim percaya setelah penciptaan dunia, Allah hanya berada di sorga. Ia tidak boleh melakukan kegiatan apapun di dunia. Semua kehendak dan rencana-Nya, harus dan hanya dijalankan oleh malaikat-malaikat-Nya untuk berinteraksi dengan manusia.
Siapapun, . . . Adalah “Ahadun”
Sayangnya, dalam menjelaskan ahadun Al-Quran memberi dua pandangan yang berbeda. Siapapun juga dapat disebut ahadun.
Tidak seorangpun juga disebut ahadun (menyerupai Allah). “Katakanlah: “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun (ahadun) yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya” (Qs 72:22).
Namun di ayat lain dikatakan seseorang dapat disebut “ahadun”. “. . . Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang (ahadun) seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujahmu di sisi Tuhanmu”. . .” (Qs 3:73).
Ahad atau Ahadun
Bila demikian, maka kata Esa atau Ahad atau Ahadun bukan milik Allah semata. Tetapi dapat menjadi milik siapapun. Sehingga kata Esa tidak berarti mutlak “satu” tetapi bagian dari “kesatuan.”
Jadi, inilah pertanyaan yang perlu direnungkan: Manakah yang benar: Allah itu Tunggal atau Allah itu Esa? Karena tidak pernah ada keputusan dalam sejarah umat Muslim maupun Kristen yang mengatakan Allah itu Tunggal. Juga tidak ada isi doa mengatakan: “kepada Allah yang Tunggal”.
Dan karena Allah bukan hanya memiliki Roh, tetapi juga memiliki bagian diri-Nya yang lain. Diri-Nya yang lain berarti Allah juga punya perasaan, sehingga Ia dapat mengasihi. Allah juga punya pikiran, sehingga Ia bisa mengadili dengan seadil-adilnya.
Allah yang “Echad” dalam Alkitab
Dua ribu tahun sebelum agama Islam muncul, Kitab Taurat Musa telah mendeklarasikan bahwa Allah itu Esa (Ibrani: echad) (Taurat, Kitab Ulangan 6:4). Seharusnya Al-Quran dan Muhammad mengartikan Allah sesuai dengan kitab terdahulu agar kaum Muslim tidak keliru memahami maksud dari Allah yang Esa.
Adapun arti kata echad adalah “satu” yang merupakan “kesatuan” yang tidak terpisahkan. Pengertian ini tidak berbeda dengan pengertian dari kata ahad atau ahadun yang sudah dijelaskan di atas.
Dengan kesamaan pengertian tersebut, maka patut dipertanyakan apa yang dimaksud dengan Allah itu esa atau satu tapi merupakan kesatuan?
Allah Adalah Satu Kesatuan
Orang Kristen menyebut Allah adalah Esa, pengertian yang sama dengan menyebut Allah Tri-Tunggal. Hal ini bukan dimaksudkan dengan formula 1+1+1=3. Tetapi dengan pengertian formula 1x1x1=1. Bukan dimaksud dengan relasi dari Tiga Allah (dari penganut sekte Unitarian) dan bukan pula dimaksudkan dengan tiga keberadaan yang tiga-tiganya adalah Allah (dari penganut sekte Triteisme).
Ketiga oknum itu dikenal dengan nama: Allah Bapa, Allah Roh, dan Kalimat/Firman Allah. Ketiga oknum ini, selain merupakan satu kesatuan, juga mempunyai kesetaraan yang sama.
Kalimat Allah Menyelamatkan Dunia
Kemudian diterangkan juga bahwa Allah mengutus Kalimat-Nya ke dunia dalam rupa Isa Al-Masih. Selama proses dalam rahim, Isa Al-Masih juga disebut berasal dari Roh Allah (Qs 4:171). Ini berarti bahwa ada Allah, ada Roh Allah dan ada Kalimat Allah dalam rupa Isa Al-Masih. Inilah yang disebut “satu” yang merupakan “kesatuan” yang tidak terpisahkan.
Dijelaskan lebih lagi, tujuan Kalimat Allah tersebut datang ke dunia untuk memberi jaminan kepastian keselamatan bagi setiap orang yang mau menerima-Nya. “. . . setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
[Staf Isa dan Islam – Bacalah kesaksian dari orang-orang yang telah menerima Jaminan Keselamatan dari Kalimat Allah pada artikel kesaksian ini.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa” , silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Wahyunata mengatakan
~
Pakai dasar ayat saja, bahasa-Nya yang sudah jelas:
Yohanes 8:42, “Kata Yesus kepada mereka: ‘…sebab Aku keluar dan datang dari Allah…’”
Yohanes 15:26, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.”
Firman dan Roh Kudus keluar dan datang dari Bapa, dari satu asal yaitu Bapa. Semestinya sampai sini sudah jelas, bahwa Firman dan Roh yang “keluar dan datang” dari Bapa adalah Bapa sendiri.
Apakah perkataan dan perbuatan yang “keluar dan datang” dari diri kita bukan kita? Kalau bukan kita, lalu siapa?
Yohanes 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu.”
Yohanes 10:38 “…, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”
Hamdi mengatakan
~
Ahad :satu, seseorang, esa, hari ahad. Kalu mainya bahasa semua tergantung istilah dan konsteks kalimat. Coba kita contohkan dibawah ini kalo artinya esa, kan tidak nyambung bila disebut “ahadun.”
“…Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang (adahun) …..”(Qs 3:73).
Dan satu lagi, konsep komperatif yang anda sajikan tidak seimbang antara Isa dan Al-Quran
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamdi,
Terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan. Memang dalam kontek ayat tersebut yang tepat adalah ‘wahid’ yang artinya tunggal.
Namun berkaitan dengan atribut Allah, “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa” (Qs 112:1) maka istilah yang cocok untuk ini adalah ‘ahad.” Al-Quran tidak mengatakan “Dia-lah Allah yang Tunggal (wahid).”Terima kasih.
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
“Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa'” (Qs 112:1), “Kul Hua Allahu Ahad (satu unity).” Dan tidak ada seorang pun, yang setara dengan Dia (Qs 112:4), “Walam yakun lahu kufuwan ahad (satu unity)”. Tidak ada yang menjelaskan tauhid. Adakah ajaran Tauhid dalam Al-Quran?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Terima kasih untuk pernyataan dan pertanyaan yang saudara sampaikan. Kami berharap umat Muslim dapat memberikan jawaban menjawab pertanyaan saudara.
~
Slamet
Awalul muslim mengatakan
~
Trinitas: Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus, tapi bukan 3 Tuhan namun 1 Tuhan. Tuhan Bapa itu mahakuasa, Tuhan Anak itu maha kuasa, dan Roh Kudus maha kuasa, tapi bukan 3 yang maha kuasa namun 1 yang maha kuasa. Pribadi Bapa, Pribadi Anak, Pribadi Roh Kudus, tapi tidak 3 pribadi namun 1 pribadi. Saya heran, bahasa apa yang anda gunakan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Awalul,
Sebenarnya Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Tiga Pribadi Allah yang esa. Karena Ketiga Pribadi ini sepenuhnya Allah, maka baik Bapa, Anak, maupun Roh Kudus sama-sama memiliki sifat Maha Tahu, Maha Benar, Maha Kuasa, Maha Penyayang, Maha Adil, dan seterusnya.
Dengan kata lain Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah pribadi-pribadi dalam Allah Trinitas yang memiliki kedudukan dan kuasa yang setara. Allah tidak lebih tinggi dari Kalimat Allah dan Roh Allah demikian sebaliknya.
Kami mempunyai artikel yang menjelaskan tentang Trinitas, bila berkenan silakan mengunjungi link https://tinyurl.com/y8tsqkae.
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
Untuk Muslim,
Saudara yang menjelaskan sendiri, mengartikan sendiri, dengan bahasa sendiri, dengan bahasa yang tidak dimengerti sendiri. Bukan hanya heran tetapi pusing sendiri.
Muhammad mengambil mengartikan Esa menggunakan kata Ahad, sudah sesuai dengan pengertian Yahudi.
Tetapi Muhammad tidak bisa menjelaskan Ahad (satu unity), sehingga Al-Quran hanya menyebut dengan kata “kami” ketika allah Quran berkata. Bisakah saudara menjelaskan maksudnya, mengapa allah Quran menyebutnya jamak?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Menurut arti kata dalam bahasa Indonesia, kata ‘Kami’ berarti yang berbicara bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak berbicara). Oleh karena itu tepat sekali bila kata Ahad dapat diartikan sebagai satu kesatuan bukan tunggal.
Isa Al-Masih pada suatu kesempatan juga menggunakan kata ‘kami’ dalam ajaran-Nya, “Sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:11).
Semoga komentar yang saudara sampaikan dapat memberikan pencerahan untuk saudara Muslim.
~
Slamet
Hamba ALLAH mengatakan
~
Tidakkah ini jelas? Bukan seperti Alkitab kalian yang sudah dicampuri kotor tangan manusia yang keasliannya diragukan.
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya” (Ali ‘Imran: 19).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamba,
Benarkah kitab Suci Injil sudah tercemar oleh tangan kotor manusia? Kalau tuduhan saudara itu benar tentunya nabi saudara tidak akan mengatakan bahwa di dalam Injil ada petunjuk dan cahaya, bukan?
Jelas Allah telah mmemberikan wahyu kepada nabi saudara yang menyatakan kalau dalam Kitab Injil adalah petunjuk dan cahaya. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”(Qs 5:46).
Bahkan kami juga dapat menunjukkan kepada saudara “Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?” untuk ini silakan buka link http://tinyurl.com/ych5s9y3 Demikian semoga bermanfaat.
~
Slamet
Tono Efendi mengatakan
~
Salam berbagi ilmu, Allah itu esa tidak beranak dan tidak diperanakan dan tidak ada sekutu baginya. Tidak ada kuasa lain selain kekuasaan Allah swt, Allah memiliki Wujud, dan Dzatnya Allah sendiri yang tahu. Manusia tidak berhak menafsirkannya bahwa wujud Allah seperti apa.
Esa adalah satu, beda dengan Trinitas, di dalam Trinitas Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus. Kenapa Trinitas itu sesat, karena yang berkuasa adalah tiga Tuhan, karena ketiganya di sebut Allah, berarti dalam sisi manapun dalam bahasa apapun dengan akal dan logika apapun Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh kudus yang berkuasa adalah tiga. Itu membingungkan, beda dengan ketegasan Islam bahwa Allah itu adalah satu.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Tono,
Kami menyampaikan terima kasih untuk komentar saudara. Sebenarnya orang Kristen juga percaya kalau Allah itu tidak beranak dan diperanakkan. Demikian juga dengan Allah sesembahan mereka. Jelas orang Kristen tidak menyembah dua Tuhan atau tiga Tuhan.
Kalaupun saudara mengatakan orang Kristen menyembah tiga Tuhan, atas dasar apa saudara mengatakan hal ini? Mungkinkah saudara terinspirasi dengan isi ayat yang mengatakan, “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: Hai ’Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ’Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” (Qs 5:116)?.
Demikian semoga Saudara lebih bijaksana dalam memahami tentang hakikat Allah.
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
Untuk Hamba,
Saudara menjelaskan yang mana? Saudara tidak menjelaskan apapun dan hanya menuduh saja. Sama seperti allah Quran juga menuduh pada (QS 3:19). Padahal allah Quran juga mengatakan bahwa ahli kitab diperintah memelihara kita-kitab Allah, dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Dan jika tidak mengikuti apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir (QS 5:44).
Bagaimana saudara, dari manakah kata Esa sebelumnya? Dapatkah saudara menjelaskan pengerti Esa yang sebenarnya? Berikan referensinya?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Faktanya Alkitab tidak palsu, karena tuduhan selama ini tidak pernah dapat dibuktikan oleh kaum Muslim. Sebaliknya, Al-Quran menyatakan nabi Islam untuk bertanya pada ahli kitab Qs (10:94), bahkan Alkitab adalah kitab yang wajib diimani oleh semua orang bertakwa (Qs 5:46). Bukankah refresi Al-Quran jelas? Berharap saudara Hamba dapat mempelajari Alkitab agar dapat masuk pada katagori orang bertakwa. Untuk mendiskusikan hal ini sebaiknya mengunjungi link ini http://tinyurl.com/ych5s9y3.
Terima kasih untuk komentar dan tanggapannya Sdr. Park, sangat baik sekali, berharap dapat diperhatikan dan dijawab oleh saudara Hamba.
~
Purnama
Ateng mengatakan
~
Situs atau blog sampah, menyesal saya mampir dan sedikit membaca!
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ateng,
Kami menyampaikan terima kasih atas kunjungan saudara. Sayangnya saudara hanya membaca artikel yang kami sajikan hanya sambil lalu.
Sebenarnya kami memberitakan kabar baik tentang Isa Al-Masih sebagai satu-satunya jalan lurus. Sebuah jalan yang selalu dipanjatkan oleh umat Islam setiap kali sholat, “Tunjukkilah kami jalan yang lurus!”
Bagaimana kita tahu? Kitab Suci Allah telah mencatat pengakuan Isa Al-Masih, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Kami berdoa semoga Roh Allah juga menjamah hati saudara sehingga saudara mengalami pencerahan dan menerima jalan lurus di dalam Isa Al-Masih yang selama ini saudara nantikan.
~
Slamet
Insani mengatakan
~
Ucapkan sebagaimana yang telah tersirat di dalam Al-Qur’An. Allahu, Allaha, Allahi, Muhammadu, TUHAN, Malaikat, Syaitan, dan lain sebagainya…
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Insani,
Terimakasih untuk tanggapan sdr. Namun, kami masih belum paham dengan maksud yang sdr sampaikan. Kami bertanya kepada sdr. Apakah saudara sudah membaca dan mencermati penjelasan artikel di atas dengan baik? Dan, apa maksud dari komentar sdr, apakah hal itu ada kaitan dengan artikel di atas? Bagaimana sdr? Mohon penjelasannya, terima kasih.
~
Purnama
Windi mengatakan
~
Hanya Allah SWT yang maha tahu niat Anda bikin situs ini dengan semua ajaran Kristen Anda disini. Kalau Anda memang merasa memiliki ilmu agama yang tinggi, sebaiknya Anda mengajak orang-orang Islam yang memiliki ilmu tinggi juga tentang agama Islam untuk berdiskusi. Anda pasti tahu banyak nama-nama mereka seperti Ustadzah Irene Handono, Ust. Abdul Somad dll. Karena terus terang saya juga tertipu masuk situs ini kok ternyata isinya malah tidak sesuai dengan Islam, agama yang saya yakini adalah satu-satunya agama yang mengakui bahwa Tuhan itu maha Esa.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Widi,
Terima kasih untuk komentar sdr. Sebenarnya forum diskusi ini terbuka dengan siapa saja, di mana setiap orang dapat mempelajari tentang Islam serta kebenaran Isa Al-Masih dalam Injil. Penting untuk sdr memahami hal ini.
Maaf, kami juga tidak bermaksud menipu ataupun hal lainnya, perlu sdr ketahui bahwa artikel di atas adalah berdasarkan kebenaran Kitab Suci Allah. Allah itu Esa bukan tunggal, bukan juga Allah beranak, pemahaman keliru ini sering tertanam dipemikiran kaum Muslim. Inilah maksud adanya forum ini, agar kita dapat mengetahui kebenaran berdasarkan ajaran Kitab Suci Allah. Apakah sdr mencermati artikel di atas? Terima kasih.
~
Purnama
Puarada mengatakan
~
Mohon penjelasannya sodara. Apa perbedaan antara roh Isa Al-Masih dengan roh kita manusia biasa ini?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Puarada,
Terima kasih untuk pertanyaan sdr yang menarik. Jelas ada perbedaan, Roh Isa Al-Masih adalah pencipta dan kekal, Suci dan tidak berdosa, sementara roh manusia adalah ciptaan, itu sebabnya jatuh dalam dosa. Roh manusia menjadi rusak karena peristiwa kejatuhan dalam dosa, kemampuannya untuk bersekutu dengan Allah menjadi rusak. Manusia memang tidak mati secara fisik tetapi secara roh, mati (Injil, Surat Efesus 2:1-5; Surat Kolose 2:13).
Bagaimana roh manusia dapat dipulihkan seperti semula. Caranya terimalah Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia (Isa Al-Masih) adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9). Roh Allah akan membarui roh manusia menjadi ciptaan baru. ( Injil, Surat 2 Korintus 5:17; Surat 1 Yohanes 4:13, Surat Roma 8:16.). Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.
~
Purnama
Abu mengatakan
~
Antara Bapa, Anak dan Roh Kudus, siapakah yang pernah merasakan kematian?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Abu,
Yang bisa mengalami kematian hanyalah manusia. Sebab kematian adalah akibat dari kejatuhan manusia dalam dosa. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah manusia, sehingga tentu tidak akan mengalami kematian. Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu kesatuan yang Esa yakni Allah Sang Pencipta.
~
Noni
orang biasa mengatakan
~
Ingin meluruskan, Allah tidak memiliki roh karena Dia bukan Mahluk seperti mahkluk-mahkluk lain Dia adalah Dzat yang maha sempurna juga bukan punya perasaan seperti artikel diatas namun Allah mempunyai sifat seperti maha Pengasih, maha Besar, maha Adil dst dalam asmaul husna. Surat Al ikhlas seharusnya sudah menjawab semua devinisi tentang Tuhan. Semoga terjawab terima kasih.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Orang biasa,
Kami akan melampirkan pernyataan Al-Quran. “… Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya…” (Qs 4:171). Lagi, “maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna” (Qs 19:17). Melalui ayat Al-Quran tersebut, jelas Allah memiliki Roh.
Pertanyaannya, dari mana pendapat sdr mengatakan bahwa Allah tidak memiliki Roh? Semoga sdr dapat menjelaskannya. Terima kasih.
~
Purnama
Faizal mengatakan
~
Ahad/esa/satu itu satu “tanya Semua manusia dari yang baru pandai bicara hingga yang dah tua. Mesti memahami satu itu satu (bukan dua atau tiga atau Lima Dan lain-lain seterusnya. Kalau kesatuan bermaksud ramai sesuatu yang ramai disatuakan baru kesatuan. Itu bermaksud ada yang tidak benar dalam ilmu (akademik). Jadi sama-sama fahami dan baca langsung dari sumber bukan yang di belit-belit tampa dasar! Dari hujah saya makan kalian nilaikan yang mana benar Dan yang mana salah atau memutar-mutar. Terima kasih
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Faizal,
Satu adalah satu, atau disebut tunggal. Contohnya, satu batang kayu. Itu disebut tunggal. Apakah Allah pernah disebut tunggal? Kami kira tidak pernah. Allah disebut Esa. Mengapa? Karena kata esa memiliki makna satu kesatuan. Kesatuan bukanlah tunggal. Benar? Al-Quran sendiri mengatakan bahwa Allah memiliki Kalimat dan Roh (Qs 3:45, 19:17, 4:171). Semoga sdr dapat mengkaji hal itu. Terima kasih.
~
Purnama
Tauhid mengatakan
~
Ini adminnya gak mau ngalah. Konsisten lah jika Yesus adalah anak Tuhan yang lahir dari Maria. maka yang patut kalian sembah itu ya Nabi Adam. Dia lebih keren dari Yesus karena lahir tanpa ibu dan bapak.
Sudah lah temen-temen Muslim gak usah ke sini. Mereka ini gak ngerti sejarah mereka sendiri.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Tauhid,
Terimakasih atas respon saudara terhadap forum diskusi ini. Mohon maaf jika kami terkesan tidak mau ngalah. Kami bukan tidak mau mengalah, tetapi kami berusaha konsisten teerhadap fakta yang ada.
Sekalipun Nabi Adam lebih istimewa dari manusia lainnya, ia tetaplah manusia ciptaan Allah. Karena itu tidak layak kita menyembah Nabi Adam. Namun Isa Al-Masih tidak diciptakan, Isa ada karena Firman Allah karena itulah Isa disebut Kalimatullah.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Orang biasa,
Pendapat saudara abu-abu dan bertentangan. Kami setuju Allah Islam tidak punya perasaan dan tidak punya roh (patung). Nabi Islamlah yang menghidupkan dan menggerakkan allah Islam. Tapi tanpa perasaan, tidak mungkin ia dapat disebut pengasih dan penyayang? Memang sulit diskusi dengan Muslim karena akal sehatnya bertentangan.
Faizal,
Berikut logika Muslim lain. Jika saudara berkumpul dengan teman-teman di suatu ruangan, apakah dapat disebut esa? Dapatkah saudara jelaskan (Qs 112:4) Ahad = tidak seorangpun?
Tauhid,
Tidak baik mengajak orang lain kabur dari masalah. Sepertinya saudara ahli sejarah, sejarah apa yang saudara maksud? Ingat sejarah dengan imajinasi tidak sama?
B mengatakan
~
Ahad dari kata echad artinya satu. Samad dari kata tsamad artinya kesatuan.
Bahasa Hebrew.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara B,
Terimakasih atas penjelasannya. Ahad memiliki arti satu seperti yang dipercaya umat Muslim bahwa Allah adalah satu, tunggal. Dan echad dalam bahasa Ibrani memiliki arti kesatuan. Artinya Allah yang bertahta di surga menjalankan karya keselamatan-Nya dengan datang ke dunia dalam Isa Al-Masih dan Roh Allah tetap ada di dunia ini menyertai para pengikut Isa. Inilah makna bahwa Allah adalah kesatuan.
~
Noni
dani mengatakan
~
Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 48.
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai hakim terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.”
Ahad (bahasa Arab)=satu, bukan esa
esa=Indonesia
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Dani,
Pengertian Islam mengenai Allah yang esa atau satu memiliki pengertian yang berbeda dengan pengertian Allah yang esa atau satu menurut Kitab Taurat. Sebab dalam Kitab Taurat kata echad menunjuk arti kesatuan bukan satu tunggal.
Jadi Allah yang esa bukan menunjuk pada bilangan satu atau tunggal. Tetapi menunjuk pada kesatuan bahwa Allah menyatakan diri-Nya dalam dalam pribadi lain tetapi satu kesatuan sebagai bagian dari diri Allah.
~
Noni
Hamba Allah mengatakan
~
Anda salah mengartikan kata. Lihat KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
esa tunggal; satu;– hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dari — , mengaji dari alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dari permulaan;
ber·e·sa-e·sa·an v 1 cak berada seorang diri saja; 2 merasa lengang;
meng·e·sa·kan v menjadikan (menganggap) satu: ~ Tuhan (mengakui bahwa Tuhan hanya satu);
ke·e·sa·an n sifat yang satu: ~ Tuhan
Esa bukan berarti satu kesatuan.
Jangan main main dengan agama.
Lakum Diinukum Wa Liya Diin.