“. . . Janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu).” (Qs 4:171). Al-Quran dan umat Muslim mengira bahwa orang Kristen menyembah tiga Tuhan, sebab mereka mengartikan demikian ayat di atas.
Pernah saya mendengar beberapa teman Muslim bertanya “Berapa Tuhan Kristen? Apakah orang Kristen menyembah Allah yang Esa?” Agar tidak keliru, maka perhatikan penjelasan di bawah ini.
Umat Kristen Menyembah Satu Allah
Berdasarkan pernyataan Kitab Allah, agama Kristen menyembah hanya satu Allah! Injil, Rasul Markus 12:29, berkata, “Jawab Isa Al-Masih: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” Maka, tidak benar orang Kristen menyembah tiga Allah!
Sayangnya umat Muslim salah mengartikan Tritunggal. Sehingga, secara sepihak mereka menyimpulkan bahwa Tritunggal berarti “menyembah tiga Allah”. Mereka mencoba menyimpulkan tentang ke-Tritunggal-an Allah dengan kemampuan mereka sendiri.
Tritunggal: Tiga Oknum Dalam Satu Pribadi
Memang tidak mudah untuk mengerti secara penuh konsep Tritunggal dengan keterbatasan manusia. Namun perlu mengetahui dengan baik, apa yang dimaksud dengan Tritunggal. Yaitu Allah yang esa hadir dalam tiga Pribadi: Allah Bapa, Kalimat Allah, dan Roh Allah. Dan ketiga Pribadi ini mempunyai esensi, kedudukan, kuasa, dan kemuliaan yang sama. Sehingga ketiganya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
“Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita . . .” (Taurat, Kitab Kejadian 1:26). “Kita” merupakan subyek pada ayat di atas, menunjuk ‘jamak’, bukan ‘tunggal’.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).
Kedua ayat di atas merupakan bukti nyata, bahwa Tritunggal merupakan ajaran Alkitab.
Allah Bapa
Allah Bapa merupakan Sumber Utama terjadinya alam semesta. Pewahyuan ilahi dan keselamatan adalah Allah Bapa yang memulai. Namun, Allah Bapa tidaklah lebih tinggi daripada Kalimat Allah dan Roh Allah.
Allah Bapa juga sumber dari kasih. Ia juga meneladani kasih itu sendiri. Itulah sebabnya Allah merendahkan diri-Nya dalam rupa manusia (Isa Al-Masih), dan datang ke dunia. Allah mengasihi manusia.
Kalimat Allah
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat Allah] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Kalimat Allah dalam diri Isa Al-Masih, datang ke dunia untuk melakukan karya besar Allah Bapa bagi manusia. Yaitu memberi keselamatan. Mati di salib, dikuburkan, dan bangkit dari antara orang mati, merupakan hukum yang telah Allah tetapkan. Sebab, hanya dengan kematian-Nya maka karya penyelamatan Allah dapat tergenapi.
Sekali lagi, dalam hal ini, Kalimat Allah tidaklah lebih rendah daripada Allah Bapa
Roh Allah
Pribadi ketiga dalam Tritunggal adalah Roh Allah. Disebut juga sebagai Penolong atau Penghibur yang tidak terlihat. Namun Dia ada di hati setiap manusia yang telah menerima keselamatan dan hidup kekal dari Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih. Lagi kepribadian Roh Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Allah Bapa maupun Kalimat Allah.
Kristen dan Keimanannya
Sesungguhnya, orang Kristen menyembah satu Allah. Jadi, pandangan kaum Muslim selama ini tidak berdasarkan ajaran Alkitab. Memang tidak ada ilustrasi yang sesuai untuk menggambarkan ke-Tritunggal-an Allah. Sebab Allah Maha Besar. Dia jauh lebih Agung daripada manusia.
Seorang Kristen yang telah menerima keselamatan dan hidup kekal dari Isa Al-Masih, dengan iman mereka, mereka dapat mengerti bahwa Allah Yang Esa adalah Allah yang terdiri dari tiga Oknum tapi satu Pribadi. “. . . Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Injil, Rasul Yohanes 20:29).
[Staff Isa dan Islam – Langkah pertama untuk mengerti Tritunggal ialah menerima Anugerah Keselamatan dalam Isa Al-Masih. Mungkin artikel: Membandingkan Ketauhidan Dan Konsep Tritunggal menarik perhatian Pembaca].
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Benarkah Bagian Tauhid Dalam Islam Ini Mendukung Tritunggal Nasrani?
- Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tritunggal
- Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
- Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Maka sebab itulah terdapat jurang yang luas /pertentangan penyataan Yesus dan penyataan orang beratus-ratus tahun sesudah ketiadaan Yesus dalam Bible.
Ananilisis ini dibuat oleh orang Amerika yang yang bukan calang-calang orangnya tentunya orang yang terpelajar berpendidikan tinggi.
Tulisan berdakwat berwarna merah nampaknya seperti benar-benar dari Yesus dimana mengharam atau melarang sama sekali membuat patung (maksudnya dilarang menyerupakan Tuhan). Kemudian ada tulisan dakwat warna lain seperti merah jambu, kelabu dan hitam.
Dakwat hitam langsung ini tak dapat dipastikan ketulenannya yaitu dari siapakah sebenarnya dan nilainya begitu rendah sekali?
Kejadian 2:26 di atas dalam kategori dakwat mana itu? Mana lebih bernilai penyataan Yesus atau orang lain? Kalau pilih selain penyataan Yesus artinya anda tidak menghormati Yesus dan agama anda bukan agama Yesus.
Maaf nampaknya seperti menghina tapi bukan maksud saya merendahkan anda.
~
Dalam dunia sekular tidak hanya di Amerika Serikat, dimana kotbah tentang pertobatan, hukuman kekal, dan keselamatan dalam Isa Al-Masih sangat dimusuhi. Oleh sebab itu para teolog “murtad” mencoba memutar- balik kebenaran Alkitab. Mereka mengolah ayat-ayat dalam Alkitab menjadi berita yang bersifat skandal, sensasional, kontroversial, dan provokatif lebih laku di jual melalui mass media pada masa kini.
Walaupun ada banyak tuduhan bahwa ajaran Isa Al-Masih dalam Alkitab sudah direvisi, diedit, atau bahkan coba dirusak dengan cara yang sistematis. Namun kebenaran Alkitab sebagai wahyu Allah tetap kokoh tidak tergoyahkan. Sudah pasti! Allah tetap memelihara FirmanNya sekalipun ada kelemahan manusia yang tidak disengaja maupun serangan-serangan yang disengaja untuk menggoyahkan.
Mohon maaf, kami tidak menemukan alamat ayat dalam Taurat, Kitab Kejadian 2:26, mungkin Saudara salah menuliskan.
~
SL
*
Yang menjadi pertanyaan saya adalah menurut anda siapakah Isa Al-Masih itu?
Jika Dia adalah Tuhan ; Tuhan yang berhak disembah selain Allah.
Kalaupun Dia adalah Anak Allah; Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakan.
~
Kami, umat Kristiani menyatakan bahwa ‘gelar’ untuk Isa Al-Masih adalah Tuhan. Hal ini berkaitan dengan keimanan Kristiani bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Sebagai Allah, Isa Al-Masih tidak pernah minta disembah namun Dia tidak menolak penyembahan dari manusia.
Istilah “Anak Allah” bukan berarti Allah menikah kemudian mempunyai anak yang bernama Isa Al-Masih. “Anak Allah”menunjukkan bahwa Isa Al-Masih mempunyai hubungan yang dekat dengan Allah. Dengan melihat pada diri Isa Al-Masih, maka manusia telah melihat diri Allah.
“Barangsiapa telah melihat Aku (Isa Al-Masih), ia telah melihat Bapa (Allah); bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa (Allah) itu kepada kami.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9b)
Bagi manusia, yang lebih penting adalah dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, berarti manusia telah menerima keselamatan dari Allah sendiri.
~
SL
*
Pak, tolong dijelaskan:
1. Mengapa kalian menamakan diri Kristen? Adakah tertulis dalam Alkitab bahwa
kalian pengikut Isa Al-Masih sehingga diberi nama agama Kristen ?
2. Lalu siapakah Isa Al-Masih /Jesus bagi kalian?
3. Jika ia nabi/rasul Allah, mengapa kemudian kalian pengikut-Nya (Kristen) bisa
memanggilnya Tuhan ?
4. Apa konsepsi Tuhan bagi orang Kristen?
Terimakasih atas kesediannya untuk menjawab pertanyaan saya.
~
Arti kata Kristen dalam bahasa Indonesia adalah “pengikut Kristus”. Hal ini sesuai dengan Injil, Surat Kisah Para Rasul 11:26. Mengaku “Kristen” berarti menjadikan Kristus dan Firman-Nya sebagai yang utama dalam hidup sekarang dan hidup yang akan datang.
Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman Allah yang telah menjadi manusia. Orang Kristen mempercayai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Isa Al-Masih bukan hanya utusan atau penyampai firman Allah saja tetapi Dia adalah Kalimat/Firman Allah. “Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1)
Iman Kristen memahami Tuhan sebagai pribadi yang unik dan sangat mengasihi manusia. Dia rela meninggalkan kemuliaan-Nya di sorga, mati di salib untuk menyelamatkan manusia berdosa (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
SL
*
Bukankah umat Kristen tidak pernah menyembah Allah Bapa? Ketika beribadah/berdoa bukankah umat Kristen hanya memohon dan bernyanyi-nyanyi lagu pujian kepada Yesus? Lantas bagaimana bisa mengatakan menyembah Allah Bapa? Kapan dan bagaimana caranya?
Bandingkanlah dengan tata cara berdoa umat Islam yang menunjukkan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada AllahTuhannya. Kaum Islam akan bersujud mencium bumi dengan kerendahan hatinya ketika berdoa kepada Tuhannya.
Menurut saya, umat Kristen adalah umat yang angkuh dan sombong, merasa malu untuk menyembah Allah Bapanya.
~
Firman Allah mengajarkan bahwa Allah adalah Roh dan kebenaran. Jadi kita harus menyembah –Nya dalam Roh dan Kebenaran.
Menyembah Allah dalam Roh adalah suatu penyembahan yang sangat spiritual, penyembahan dengan kerendahan hati dan roh bukan secara fisik. Bukan dengan lokasi, arah atau jam tertentu. Tetapi menyembah Allah dapat dimana saja dan kapan saja.
Dan menyembah Allah dalam Kebenaran adalah penyembahan yang dilaksanakan menurut kebenaran Bapa yang dinyatakan di dalam Anak dan diterima melalui Roh Kudus.
Mereka yang mengajarkan penyembahan terlepas dari kebenaran dan ajaran Firman Allah sebenarnya telah mengesampingkan satu-satunya landasan penyembahan yang benar.
~
SL
*
Tolong disebutkan ayat Injil yang menjelaskan kalau Yesus menyuruh kalian untuk menyembah-Nya? Saya rasa pasti tidak ada.
Beda dengan Al-Quran yang banyak di dalamnya terdapat ayat yang menyuruh manusia untuk menyembah Allah SWT.
~
Kitab Suci tidak pernah menulis secara persis bahwa Isa Al-Masih mengatakan, “Aku adalah Allah, maka sembahlah Aku.”
Namun ini tidak berarti bahwa Dia tidak memproklamirkan diri-Nya bukan Allah. Ambil sebagai contoh Isa Al-Masih mengaku, “Aku dan Bapa adalah satu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30)
Pengakuan Isa Al-Masih, “Aku dan Bapa adalah satu” menyatakan bahwa Isa Al-Masih dan Bapa memiliki satu Dzat, satu Hakekat yaitu Allah.
Konteks kata “satu” menunjukkan pernyataan Isa Al-Masih adalah Allah, yang “satu” sama hakekat dengan Bapa.
Ayat di atas lebih lanjut dipertegas oleh Isa Al-Masih, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9)
~
SL
*
Di salah satu ayat Al-Quran dijelaskan, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk MenyembahKu.” (Qs Dzariyat :56)
Maksud dari ayat di atas sangatlah jelas artinya bahwa memang ada perintah untuk menyembah Allah SWT.
Bagaimana dengan umat Kristen? Jika di dalam kitab Injil tidak ada perintah untuk menyembah Yesus, lantas mengapa kalian menyembahNya? Atas perintah siapa?
Bukankah kitab suci merupakan firman Tuhan yang diturunkan kepada kita untuk dijadikan sebagai pedoman hidup kita dan pasti sangat di jaga keasliannya. Terima kasih.
~
Kitab Suci tidak memerintahkan orang Kristen untuk menyembah Isa Al-Masih. Dan Isa Al-Masih juga tidak minta orang untuk menyembahNya, apalagi kepada orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya. Karena orang-orang yang demikian tetap tak akan sujud-menyembah Isa Al-Masih sebelum mereka percaya.
Sementara orang-orang yang percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia , memang sudah menyembah-Nya. Sehingga bukanlah hal yang perlu bagi Isa Al-Masih meminta orang untuk sujud-menyembah Dia. Itu tidak berguna sama-sekali. Malahan jadi aneh, seperti orang gila-hormat.
Bahkan Kitab Suci menyatakan bahwa sejak pertama kali hadir di dunia ini, Isa Al-MAsih sudah menerima penyembahan.
“Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.”(Injil, Rasul Besar Matius 2:2,11)
~
SL
*
Kalau Isa Al-Masih tidak ada secara tegas mengatakan “sembahlah Aku sebagai Tuhanmu.” Maka jelaslah ini hanyalah perkataan dari murid murid-Nya.
Kalau Anda menyebutnya 3 oknum 1 pribadi, mengapa tidak menyembah Allah saja?
~
Isa Al-Masih tidak pernah secara terus terang berkata: “Sembahlah Aku”, tetapi Isa Al-Masih ini tahu benar bahwa manusia hanya boleh menyembah Allah saja. Dan Isa Al-Masih juga tidak melarang orang datang untuk menyembah-Nya.
“Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.” (Injil, Rasul Besar Matius 28:9)
Orang Kristen tidak menyembah manusia tetapi menyembah Allah. Orang Kristen yang telah menerima keselamatan dan hidup kekal dari Isa Al-Masih, mereka tentunya beriman kepada Allah yang terdiri dari tiga Oknum tapi satu Pribadi.
~
SL
*
Kepada staf Isa dan Al-Quran,
Siapa yang menciptakan alam semesta dan manusia. Allah atau Isa Al Masih? Semestinya manusia hanya menyembah kepada Tuhan yang menciptakan-Nya.
~
Sebagai Kalimat Allah, Isa Al-Masih tidak lain adalah Allah itu sendiri. Dia adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu baik yang ada di surga maupun yang ada di bumi termasuk alam semesta.
“karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” (Injil, Surat Kolose 1:16)
~
SL
*
Ada Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh jelas ada tiga Allah.
Bapa Tuhan, Isa Tuhan, dan Roh Allah juga Tuhan jelas ada Tiga Tuhan.
Bapa disembah, Isa disembah, Roh Allah juga disembah jelas ada Tiga yang disembah…
Silakan membuat hipotesa Tritunggal tapi hati tidak bisa menerima.
~
Alkitab mengajarkan bahwa Bapa, Isa Al-Masih dan Roh Kudus adalah Allah yang Esa. Meskipun kita hanya memahami beberapa hal mengenai hubungan antar Pribadi dalam Tritunggal, pada akhirnya kita tetap tidak dapat mengerti secara keseluruhan.
Walaupun Allah Tritunggal adalah ajaran yang tidak mungkin dapat dimengerti secara penuh oleh manusia apalagi untuk dijelaskan. Tapi, tidak berarti bahwa Tritunggal tidak benar atau ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab.
“Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” (Taurat, Kitab Ulangan 29:29)
~
SL
*
Anda bilang: “Walaupun Allah Tritunggal adalah ajaran yang tidak mungkin dapat dimengerti secara penuh oleh manusia apalagi untuk dijelaskan”.
Bagaimana umat Kristiani bisa hidup dengan menyembah 3 Tuhan (Allah, Anak dan Roh) yang akhirnya tidak bisa dimengerti.
Islam percaya Allah menciptakan akal dan logika pada manusia agar bisa mengenal Tuhannya. Bagaimana bisa Tuhan sampai sulit dimengerti?
~
Pada umumnya umat Muslim mengatakan bahwa orang Kristen percaya akan tiga Tuhan. Tentu saja hal ini tidak benar, sebab iman Kristen mengajarkan Allah yang Esa, namun mempunyai tiga Pribadi.
Untuk memahami hal ini memang diperlukan keterbukaan hati untuk memandang Tuhan dari sudut pandang yang mengatasi pola berpikir manusia. Jika kita bersikeras menyatakan bahwa Tuhan harus dapat dijelaskan dengan logika manusia semata-mata, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk melihat gambaran yang lebih luas tentang Tuhan.
Jadi logika manusia tidak mungkin dapat memahami pikiran Tuhan karena Tuhan bukan manusia. Namun orang yang telah diberi pengertian oleh-Nya, dapat mengerti dan mengenal Tuhan. Jika Tuhan tidak membuka hati dan pikiran kita, bagaimanakah mungkin ciptaan ini dapat mengenal Penciptanya?
~
SL
*
Logika diciptakan Allah untuk manusia, agar mereka bisa mengenal Dia. Maka melalui kitab suci, Allah menuntun ciptaannya dengan bahasa yang sederhana dan logis. Dalam Al-Quran, ribuan ayat menyuruh umat untuk menyembah Allah, bagaimana dengan Injil?
Berapa ayat yang menyuruh untuk menyembah Allah Bapa, berapa ayat yang disuruh menyembah Allah Anak (Yesus) dan berapa ayat yang menyuruh untuk menyembah Allah Roh?
Mohon dijawab jumlah ayatnya.
Terima kasih.
~
Saudara Maha,
Sebelum menjawab pertanyaan saudara, kami ingin mengetahui jawaban saudara atas pertanyaan ini. Dapatkah saudara menyebutkan jumlah ayat Al-Quran dengan tepat tentang perintah menyembah Allah dan juga sebutkan nama surah serta nomor ayatnya?
Mengetahui jumlah ayat dalam kitab suci yang berbicara tentang suatu topik memang baik, tetapi itu bukanlah esensi. Hal yang penting adalah ayat-ayat kitab suci itu harus dipahami dengan baik, dipercayai dan yang paling penting adalah dilakukan.
Dalam Injil, Isa Al-Masih memberikan peringatan kepada kita tentang hal ini, dengan mengatakan: ”Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40)
~
SL
*
Adakah ayat yang mengatakan bahwa Yesus mengajarkan agama Kristen dengan kitab sucinya Injil?
~
Selama di bumi, Isa Al-Masih menghabiskan banyak waktu Dia untuk memberitakan Kerajaan Allah. Ini adalah kebenaran yang sesungguhnya dan Kerajaan Allah itu bukan agama.
“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.” (Injil, Rasul Besar Matius 9:35)
Agama adalah ciptaan manusia dan usaha manusia mencari Tuhan, sementara kerajaan Allah adalah undangan dari Allah kepada kita untuk masuk ke dalamnya.
Bahkan sejak semula Allah juga tidak pernah mendirikan agama. Allah menciptakan umat manusia agar mereka dapat beriman dan mengabdi kepada-Nya. Umat manusialah yang tidak mau mengerti, lalu lari ke mana-mana mencari Allah dalam agama.
~
SL
*
Menurut hemat saya, Yesus itu bukan reinkarnasi Allah tetapi merupakan benar-benar seorang manusia utusan (Nabi) Allah sama hal nya nabi terdahulu seperti Nabi Ibrahim, Musa, dan Nabi Muhammad. Tugas mereka sama untuk mengajak semua manusia hanya untuk menyembah Allah Tuhan Yang Esa saja.
Yesus dikatakan dalam injil merupakan sebagai utusan Allah. Lihat Injil Yohanes 12:49 di situ jelas ada 2 pribadi yang berbeda Yesus sebagai utusan Allah dan Bapak (Allah) sebagai Tuhan.
Banyak hal yang menunjukan kalau Yesus hanya mahluk Allah itu bukan Tuhan, misalnya Tuhan tidak mungkin mati, dan Tuhan tidak mungkin lemah.
~
Kitab suci Injil, menunjukkan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman Allah yang telah menjadi manusia, datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)
Dan Al-Quran juga menyatakan secara tersirat bahwa Isa Al-Masih lebih dari seorang utusan Allah atau nabi. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Roh Allah.
“…Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya…” (Qs. 4:171).
Oleh sebab itu tidak heran kalau Isa Al-Masih mempunyai sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah, karena Isa Al-Masih adalah Sang Pencipta itu sendiri
Isa Al-Masih ditetapkan oleh Allah sendiri, sedangkan nabi-nabi dipanggil melalui Roh-Nya. Dia berbicara tentang diriNya sendiri sebagai “tangan pertama” yang berkuasa, sedangkan nabi-nabi berbicara tentang Dia.
~
SL
*
Saudara belum menjelaskan ayat Injil Yohanes 12:49?
Menurut saudara intisari ayat tersebut apa? di situ ada 2 pribadi yang berbeda yaitu Yesus dan Bapa.Menurut saya ayat tersebut sangat jelas dan mudah dicerna.
Mohon pencerahannya.
~
Saudara Henry,
Kalau kita perhatikan isi perkataan Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 12:49, “Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.”
Ayat ini sepintas lalu menunjukkan kepada kita bahwa Isa Al-Masih hanyalah sekedar utusan Allah. Namun sebenarnya Isa Al-Masih lebih dari utusan Allah, Dialah yang menyatakan Allah kepada manusia.
“Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18)
Isa Al-Masih bukan hanya dalam perkataan-Nya menyatakan Allah , tetapi seluruh keberadaan-Nya menyatakan Allah, karena Dia adalah Kalimat Allah. Allah yang telah menjelma menjadi manusia.
~
SL
*
Yohanes 12:49, “Ayat ini sepintas lalu menunjukkan kepada kita bahwa Isa Al-Masih hanyalah sekedar utusan Allah. Namun sebenarnya Isa Al-Masih lebih dari utusan Allah, Dialah yang menyatakan Allah kepada manusia.”
Menanggapi kutipan di atas, “namun sebenarnya” itu apa-apaan? Tahu dari mana anda benar? Di mana logika anda dapat menjelaskan ini?
“lebih dari utusan Allah?” namanya utusan ya tetap saja utusan, walaupun anda sebut lebih dari utusan Allah, dia tetap saja utusan, bukan Allah yang sebenarnya.
~
Saudara Riyen,
Isa Al-Masih itu ber-dwikodrati. Dia adalah Allah-manusia. Dia dapat bertindak sebagai pemberi wahyu namun di lain pihak sebagai penerima wahyu.
Sebagai nabi yang menerima wahyu Allah, Isa Al-Masih tidak dapat berbuat apa-apa selain menyampaikan wahyu Allah. Dalam Injil Rasul Besar Yohanes 5:30, Isa Al-Masih berkata: “…sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Namun sebagai Sang Pemberi wahyu, perkataan Isa Al-Masih adalah perkataan Allah yang menghendaki “terjadi” atas sesuatu. ”Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah’, maka jadilah ia.” (Qs 40:68)
Misalnya, ketika menyembuhkan orang buta, Isa Al-Masih tidak perlu berdoa kepada Allah. Dia hanya menjamah mata mereka (yang buta) sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka (Injil, Rasul Besar Matius 9:29).
~
SL
*
Dalam Islam sendiri, selain firman Allah ada yang namanya sabda nabi, yang biasa disebut Al Hadist. Tapi tidak semua Hadist ini mutlak kebenaranya, melainkan hanya Hadist sahih saja yang wajib kita amalkan.
Dalam Al-Quran, Allah berkali-kali menyebutkan tentang Taurat maupun Injil sebagai kitab yang telah diwahyukan kepada rasul-Nya. Dan Allah mewajibkan umat Muslim untuk mengimani kitab tersebut.
Namun perlu diingat, mengimani tidak berarti kita mengikuti apa semua yang ada dalam Injil dan Taurat (setelah turunya Al Quran). Karena Al-Quran satu-satunya kitab yang dijaga sendiri oleh Allah keasliannya.
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Qs 6:115:)
Adakah dalam Injil atau Alkitab ayat yang serupa ini?
~
Saudara Bolank,
Mohon maaf kalau kami harus mengedit dan menjadikan satu kolom untuk komentar saudara. Dengan tujuan agar jelas maksudnya dan enak dibaca oleh pembaca lainnya.
Kami akan senang memberikan tanggapan apabila saudara memberikan komentar tentang isi artikel “Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga.“
Istilah “iman” dalam Alkitab sebenarnya mengandung komponen-komponen dengan makna: Percaya dan menerima bahwa sesuatu itu benar, mengandalkan/mempercayakan diri, setia, dan taat.
Ada cukup banyak ayat dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Firman Allah sempurna dan tak berubah. Misalnya: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35)
~
SL
*
Pada akhirnya tetap amal ibadah kita yang akan menentukan dimana kita akan tinggal nanti sorga atau neraka!
Terima kasih.
~
Sorga itu bukanlah sesuatu yang murah, sehingga untuk masuk sorga kita tidak dapat membayarnya dengan amal ibadah atau perbuatan baik. Apalagi amal ibadah merupakan hal yang dapat dilakukan oleh semua orang.
Dan kalaupun benar bahwa amal ibadah kita dapat mengantarkan kita ke surga, maka sebenarnya kita tidak memerlukan Allah lagi untuk membawa ke surga, mengapa? Karena amal ibadah adalah usaha manusia dan bukan usaha Allah.
Kitab Suci Allah mengatakan bahwa seseorang dapat masuk sorga karena anugerah Allah dalam Isa Al-Masih. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,” (Injil, Surat Efesus 2:8).
Isa Al-Masih juga bahwa seseorang tidak akan sampai ke sorga kalau tidak melalui Dia (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
Sekedar koreksi tentang “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…“ (Taurat, Kitab Kejadian 1:26) “Kita” merupakan subyek pada ayat di atas, menunjuk ‘jamak’, bukan ‘tunggal’.
Kata Kita itu bukan kata jamak dalam jumlah tetapi merupakan penghormatan dalam bahasa Ibrani (perjanjian lama memakai literatur bahasa Ibrani). Coba saudara cek di search engine kata ini “Arabic and Hebrew plural of respect”
~
Saudara Arif,
Memang ada satu pandangan yang menganggap bentuk jamak “Kita” di sini sebagai bentuk kejamakan kemuliaan (plural of majesty). Namun “ kejamakan kemuliaan” dalam bahasa Ibrani pasti diikuti oleh kata benda. Sedangkan dalam Taurat Kitab Kejadian 1:26 ini diikuti oleh kata kerja tunggal “menjadikan.”
Untuk memahami konsep Trirunggal dalam Taurat Kitab Kejadian 1:26, kita perlu memperhatikan konteks ayat 26-27 secara lebih seksama. “Maka Allah menciptakan manusia (tunggal) itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia (tunggal); laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka (jamak).” (Taurat, Kitab Kejadian 1:27)
Dari ayat di atas terlihat bahwa manusia yang – diciptakan menurut gambar dan rupa Allah – diciptakan sebagai kesatuan dalam kejamakan.
Jadi melalui penciptaan manusia sebagai gambar dan rupa Allah sebenarnya turut merefleksikan konsep keberadaan Allah yang Tritunggal.
~
SL
Staf IDI mengucapkan terimakasih untuk setiap komentar yang diberikan. Kami berharap agar komentar yang masuk hanya menanggapi tiga pertanyaan di bawah ini:
1. Mengapa umat Muslim mengatakan Allah umat Kristen ada tiga?
2. Apakah Isa Al-Masih sebagai pribadi kedua dari Tritunggal terlibat dalam penciptaan?
3. Manakah yang lebih penting, keselamatan kekal jiwa kita, memahami pengertian Tritunggal, dan Tauhid?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. Dan bila saudara ingin memberi komentar yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: .
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
Terimakasih.
~
SL
*
Kitab Suci tidak pernah menulis secara persis bahwa Isa Al-Masih mengatakan, “Aku adalah Allah, maka sembahlah Aku.”
Lo mengapa demikian bukankah ini akan memperjelas? Karena akan ada perbedaan antara satu dalam fisik dan satu dalam misi.
Lagi pula ada berapa jumlah putra Allah? Karena Injil, Rasul Besar Matius 5:9 menuliskan, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
~
Saudara Arif,
Silakan saudara membaca penjelasan kami untuk pertanyaan dari saudara # ima 2012-08-23 21:22# tentang penyataan Isa Al-Masih: “Akulah Allah, sembahlah Aku.”
Alkitab dengan jelas membedakan istilah “Anak Allah” dan “anak-anak Allah.” Gelar “Anak Allah” hanya disandang oleh pribadi kedua dari Tritunggal yaitu Isa Al-Masih.
Sedangkan gelar anak-anak Allah diberikan kepada orang-orang yang bersedia menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12)
~
SL
*
Wahai Admin!
Adakah anda percaya bahawa Allah di dalam Al-Quran adalah sama dengan Bapa di dalam Bible?
~
Umat Kristen dan umat Muslim memandang Allah sebagai Yang Berdaulat, Mahakuasa, Mahatahu, Mahahadir, suci, adil, benar. Baik Islam maupun Kristen percaya kepada Allah yang Esa adalah Sang Pencipta segalanya.
Namun demikian, terdapat perbedaan paling menyolok dalam pandangan Muslim dan Kristen mengenai Allah adalah konsep inkarnasi. Umat Kristen percaya bahwa Allah telah menjadi manusia dalam diri Isa Al-Masih. Karena hanya dengan menjadi manusia, Allah dapat mati untuk menyediakan keselamatan dan pengampunan dosa.
Umat Muslim memandang konsep ini sebagai penghujatan terbesar. Kaum Muslimin tidak pernah dapat menerima pemikiran bahwa Allah mau menjadi manusia untuk mati bagi dosa-dosa dunia.
“UmatKu binasa karena tidak memiliki pengertian tentang Allah, karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” (Kitab Nabi Hosea 4:6)
~
SL