Islam adalah agama yang cinta damai. Bagaimana dengan agama Kristen? Merenungkan artikel ini kita akan mengenal agama yang menekankan kedamaian.
Gus Dur dan NU Menampilkan Islam yang Damai
Ada kelompok Islam yang keras, menindas, membom, meneror dan sebagainya. Akibatnya orang menganggap Islam bukan agama damai.
Syukurlah, Gus Dur dan NU menampilkan Islam yang damai dan jauh dari kekerasan. Sehingga Islam dikagumi di dunia, di tengah stigma yang mengkait-kaitkan Islam dengan terorisme.
Benarkah Beberapa Ajaran Islam Adalah Agama Cinta Damai?
(1) Pertama, menyebut non-Muslim kafir. Berdasarkan Qs 9: 30-31, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyatakan bahwa orang Yahudi, Nasrani, dan umat agama lain adalah kafir.
(2) Kedua, membunuh kafir. “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . .” (Qs 2:191). Tiga golongan kafir, yaitu kafir harbi (al-muhâribîn), kafir yang memiliki perjanjian dengan kaum Muslimin (ahlu al-‘ahd), kafir ahlu dzimmah (adz-dzimmi).
Kafir harbi wajib “. . . diperangi, apabila ia atau negaranya telah menampakkan . . . perang terhadap kaum Muslimin.” Atau “ . . . kaum Muslimin terlebih dahulu mengumumkan perang terhadap mereka setelah orang-orang kafir ini menolak ajakan kepada Islam.”
(3) Ketiga, membunuh murtadin. “Siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia” (HR. Bukhari 3017). Ammi Nur Baits menuliskan “. . . , hukuman bunuh untuk orang . . . murtad, 100% berdasarkan keputusan dari Nabi . . .”
Apakah penerapan ajaran-ajaran Islam adalah agama cinta damai?
Kasih Menghasilkan Kedamaian
Penyebutan kafir (yang harus diperangi) kepada orang yang berbeda agama tidaklah menyenangkan. Termasuk bagi para Muslim sendiri. Jauh lebih baik mengasihi dan memanggil “saudara atau sahabat” kepada orang yang berbeda agama.
Allah saja tidak memaksa orang. Maka orang lain, organisasi agama tidak boleh memaksa orang. Sebab hakekat agama ialah hubungan seseorang dengan Tuhan, maka biar Allah sendiri yang menghukumnya.
Jika semua orang saling mengasihi pastilah tercipta kedamaian hidup.
Ajaran Isa Al-Masih dalam Mewujudkan Kedamaian
Isa Al-Masih, Sang Kalimatullah mengajarkan dan mempraktekan perdamaian. Firman-Nya, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 5:9).
Bagaimana cara membawa damai kepada sesama? Isa mengajarkan “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Damai dengan Sesama dan Allah
Jelaslah bahwa ajaran Isa Al-Masih lebih menekankan perdamaian. Para pengikut Isa Al-masih wajib mewujudkan perdamaian itu.
Sebab Isa sudah mendamaikan orang Kristen sejati dengan Allah. Ketika Ia tersalib untuk menanggung hukuman dosa mereka. Maka mereka yang percaya kepada-Nya menjadi anak-anak Allah, beroleh pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal di sorga.
Jika Anda punya pertanyaan akan pokok ini, silakan hubungi kami di email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah umat Islam mau mengalami ketiga ajarannya di atas? Mengapa?
- Mengapa ketiga ajaran di atas tidak membuktikan bahwa Islam adalah agama cinta damai?
- Membandingkan ajaran Islam dan Kristen di atas, manakah ajaran yang benar-benar Wahyu Allah? Alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
Wiguna Ilham mengatakan
~
Kepada Hendy Gunawan,
Allah berfirman tidak ada paksaan dalam beragama Islam. Jadi, kalau ada orang Islam yang membunuh jangan salahkan agama atau kitabnya. Para kafir-kafir Kristen juga banyak yang membunuh, bukan? Soal surat ke-8 itu artinya saja harta rampasan perang sudah pasti itu saat dalam keadaan perang. Makanya baca seluruh ayat-ayatnya di surat ke-8 itu.
Ada banyak ayat-ayat damai juga di situ. Kok kamu bacanya cuma 1 atau 2 ayat? Kamu tidak nyambung jadinya. Sama seperti admin web ini memetik surat ke 2:191, padahal ayat-ayat sebelumnya dan selanjutnya banyak ayat-ayat tentang damai kepada musuh. Ingat! Islam hanya dakwah dan memberitahu, kamu mau ikut atau tidak itu tidak ada masalah.
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kalau boleh memberikan pendapat mengenai Muslim Indonesia dan ajaran Al-Quran, maka hal itu dua hal yang berbeda. Mengapa demikian? Muslim Indonesia adalah Muslim yang penuh rasa kemanusiaan. Sedangkan ajaran Al-Quran kurang memerhatikan aspek tersebut. Kami memohon maaf menyatakan hal ini.
Bila kita mencermati ayat-ayat Al-Quran yang mengajarkan membunuh kaum kafir dan hadits (Qs 2:191; 8:12; 9:5, 29), maka barangkali Muslim Indonesia akan mengkaji kembali ajaran Al-Quran tersebut dan mencoba melihat ajaran Isa Al-Masih yang mengajarkan kasih. Sebab Isa Al-Masih tidak pernah memaksa setiap orang untuk mengikuti-Nya. Ini adalah contoh yang baik. Bukankah demikian saudara?
~
Solihin
Kurniawan mengatakan
~
TB (1974)SABDAweb Yes 14:21, “Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek moyang o mereka, supaya mereka jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota.”
Apakah agama yang damai ini mengajarkan pembantaian anak? Jihad dalam Islam pun tidak sembarangan. Di situ ada aturan jelas tidak boleh membunuh anak-anak dan wanita dan tidak merusak tempat ibadah agama lain. Bahkan khalifah Umar RA saat menaklukan Yerusallem tidak merusak dan tidak mau sholat di gereja kudus kalian setelah ditawari oleh pendeta Nasrani sendiri. Karena alasan untuk melindungi gereja tersebut. Mohon saudara staff kaji lagi hadist hadist semoga Allah memberikan kalian hidayah dan semoga situs ini segera tiada karena memancing keresahan.
staff mengatakan
~
Saudara Kurniawan,
Memang bila kita hanya terpaku pada satu ayat itu saja, maka kita dapat menyimpulkan demikian. Tetapi bila kita membaca ayat-ayat itu mulai dari ayat pertama, maka kita tidak akan terburu-buru membuat kesimpulan seperti itu. Konteks ayat itu merupakan penghukuman Allah terhadap Babel yang menyesatkan banyak orang.
Lagi pula, bila kita mencermati sifat Allah yang mahakasih dan maha penyayang, maka Allah tidak mungkin berbuat demikian, kecuali karena menghukum manusia. Bukankah saudara mengetahui bahwa Allah adalah adil? Artinya setiap orang yang berbuat salah pasti dihukum. Itu sebabnya, Isa Al-Masih datang ke dunia agar manusia diselamatkan karena manusia telah berbuat salah dan dosa. Harap ini menjadi pemikiran saudara.
~
Solihin
Realita mengatakan
~
Sdr Kurniawan,
Sekarang itu zaman kasih karunia di mana Isa Al-Masih telah menggenapkan seluruh kitab/hukum Taurat dan para nabi. Pengikut Kristus tidak pernah melakukan kekerasan atas nama ayat dalam Alkitab. Bijaksana kalau saudara tidak mengada dengan mengutip yang orang lain tidak lakukan.
Perlu saudara sadari, negara-negara Eropa dulu memasuki suatu wilayah bukan merampok dan memaksa orang lain harus pindah agama. Tapi memerintah/kontrol wilayah tersebut, membentuk sistem pemerintahan, membangun wilayah tersebut. Lihat banyak peninggalan mereka yang mendidik bangsa kita jadi dokter, insinyur, sarjana hukum, dll.
Situs ini membuat supaya orang mengetahui siapa sesungguhnya Isa Al-Masih. Sesuai yang tertulis dalam Injil dan yang ada dalam Al-Quran. Justru situs ini membantu pemerintah kita supaya umat meninggalkan faham radikal dan penebar kebencian dan pemaksaan dan pembunuhan. Situs ini memberi pencerahan akan kasih Isa Almasih untuk saling mengasihi sesama manusia.
staff mengatakan
~
Saudara Realita,
Setiap tindakan kekerasan atas nama apapun bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Karena itu, kita patut bersyukur memiliki Isa Al-Masih yang mengajarkan untuk mengasihi sesama, termasuk mengasihi musuh. Harap ini menjadi pedoman bagi saudara Kurniawan juga.
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Kepada staf Isa,
Saya benar-benar tidak mnyangka ada banyak kafir-kafir di Indonesia yang masih berpikir Islam agama pembunuh. Apa anda benar tidak tahu perjuangan Muslim untuk memerdekakan negara ini? Kapan anda melihat kafir-kafir diancam pindah agama? Mana muallaf-mualaf yang diancam dibunuh?
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kami senang dapat bergaul dengan Muslim Indonesia. Mereka sangat perhatian dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Menurut kami, bila ada pandangan bahwa Islam adalah agama pembunuh, maka itu disebabkan kaum radikalisme yang mempertontonkan kekerasan dan pemenggalan kepala orang-orang kafir. Menjadi pertanyaan besar adalah darimanakah Islam radikal ini memperoleh ajaran tersebut? Barangkali saudara mengetahui dan dapat membagikannya kepada kami.
~
Solihin
Kurniawan mengatakan
~
To: Saudara Realita,
Berarti ayat yang saya kutip pada zaman dulu di mana kalian anggap zaman firman Tuhan turun tidak sesuai dengan zaman sekarang. Berarti apa yang ada di Alkitab sudah expired semua. Kasihan Tuhan kalian tidak dianggap lagi firman-Nya.
staff mengatakan
~
Saudara Kurniawan,
Harap tidak terburu-buru juga membuat kesimpulan demikian. Firman tersebut ditujukan kepada bangsa Israel pada waktu itu. Namun, Allah sejak semula mengajarkan untuk mengasihi musuh (Taurat, Keluaran 23:5). Isa Al-Masih menegaskan kembali untuk mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Bukankah ini ajaran yang sama dan tetap berlaku hingga kini?
Karena itu, ajaran Allah untuk mengasihi sesama tidak pernah berubah dan tetap berlaku hingga kini. Kami berharap saudara-saudara di forum ini lebih mengikuti ajaran Isa Al-Masih dibandingkan ajaran lain.
~
Solihin
Rizky mengatakan
~
To: Hendy Gunawan,
Menambahkan, seperti organisasi teroris seperti ISIS ulama menyatakan mereka sesat karena caranya sekali lagi tidak sesuai Islam. Islam sempurna namun Muslim tidak. Kalau anda menilai Islam dari ISIS atau kelompok radikal lainnya, saya bisa menyatakan umat Kristen adalah penjajah dan penyiksa pribumi.
Sekarang lihat Amerika yang sekarang mayoritas Kristen. Dulunya adalah jajahan kolonialis Kristen Eropa di mana pribumi dihabisi kemudian sambil menjajah dengan zalim menyebarkan agama Kristen yang kalian anut.
staff mengatakan
~
Saudara Rizky,
Kami setuju dengan pernyataan para ulama Islam Indonesia mengenai ISIS. Kami berpendapat bahwa Muslim Indonesia tetap menjunjung nilai-nilai para leluhur. Namun, bila mengacu pada ajaran Al-Quran, maka mau tidak mau kita harus mengakui bahwa Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari, sebuah tindakan yang pasti ditentang Muslim Indonesia juga, bukan?
Karena itu, kami setuju dengan saudara bahwa kekerasan, penjajahan, pembunuhan, dan pemenggalan kepala bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Kami berharap saudara dan rekan-rekan di forum ini mengikuti ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama, termasuk mengasihi musuh.
~
Solihin
Realita mengatakan
~
Rizky,
Sadarkah anda seperti tadi pagi di pasar saya mendengar percakapan beberapa bapak-bapak, mengarah ke sel-sel radikal? Dari mana mereka punya ide radikal?
Baiklah saudara sudah katakan mereka tidak sesuai syariat Islam, tapi ketahuilah contoh saya tadi sudah mulai banyak terpengaruh ajaran radikal. Semoga semakin banyak ulama yang sejalan dan menyokong pemerintah kita berdasar Pancasila, jangan terpengaruh radikal.
staff mengatakan
~
Saudara Realita,
Kelebihan Muslim Indonesia dibandingkan Muslim Arab adalah tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut dapat dikatakan sesat sebagaimana telah disampaikan saudara Rizky. Kami senang membaca tulisan saudara Rizaky mengenai hal ini. Karena itu, alangkah lebih baik bila kita mengikuti ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama, termasuk mengasihi musuh.
~
Solihin
Rizky mengatakan
~
Maksudnya mungkin menegaskan bahwa hukum Taurat yang dikutip di komentar sebelumnya harus kalian berlakukan sekarang jika kalian adalah orang-orang yang patuh. Sudah jelas ada ayatnya kenapa tidak kalian laksanakan.
staff mengatakan
~
Saudara Rizky,
Memahami sebuah kitab tidak hanya memerhatikan teks, tetapi juga konteks. Konteks pada zaman Taurat berbeda dengan zaman Isa Al-Masih. Walaupun demikian, Allah sejak zaman Taurat mengajarkan untuk mengasihi musuh (Taurat, Keluaran 23:5). Demikian juga sekarang. Isa Al-Masih mengajarkan manusia untuk mengasihi musuh juga (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Karena itu, sikap dan tindakan yang tepat adalah mengikuti ajaran Isa Al-Masih dibandingkan ajaran lain yang mengajarkan untuk membunuh. Harap saudara pun mengikuti ajaran Isa Al-Masih.
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Kurniawan,
Apakah anda tidak tahu di Timur Tengah, kalau menjadi murtad akan dibunuh, makanya banyak yang menjadi murtad, cuma sembunyi-sembunyi atau mereka berbakti di dalam tanah atau sembunyi-sembunyi. Kita para pengikut Kristus punya informasi-informasi yang bisa dipercaya. Tidak usah jauh-jauh, di Indonesia saja, banyak KTP orang-orang non-Muslim yang dibuat dengan agamanya Muslim, ketika diprotes, proses perubahanya lama, apalagi ada Muslim yang mau pindah keyakinan pasti lebih berbelit. Jadi, data yang mengatakan bahwa orang Nasrani cuma 5-10% itu tidak tepat.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Memang kita tidak dapat mengabaikan fakta yang terjadi di belahan Timur Tengah bahwa Muslim yang murtad mendapat fatwa mati. Ini adalah ketentuan yang berlaku di negara itu karena menganut sistem negara yang berbeda dengan Indonesia. Karena itu, kita patut bersyukur bahwa Indonesia menganut sistem negara demokrasi dan Pancasila sebagai dasar negara.
~
Solihin
HambaAllah mengatakan
~
Sudah jelas ajaran agama Islam adalah penyempurnaan dari ajaran Injil dan Taurat yang diturunkan kepada nabi Isa serta Musa untuk orang Yahudi.
staff mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami menghargai rasa percaya diri saudara terhadap agama Islam. Memang sudah seharusnya demikian. Namun, bila agama Islam disebut penyempurna, maka saudara perlu memeriksa ajaran apa yang disempurnakan sehingga saudara dengan percaya diri juga memberikan dalil yang tepat. Bukankah demikian saudara?
Kami bertanya kepada saudara. Kalau boleh tahu, ajaran apa yang disempurnakan agama Islam dari ajaran Isa Al-Masih? Tertulis dimanakah penyempurnaan ajaran Isa Al-Masih tersebut dalam Al-Quran? Kami senang kita dapat mendiskusikan hal ini agar kebenaran tetap menjadi kebenaran.
~
Solihin
Mosesnoriwari mengatakan
~
Saat Yesus Kristus mati di kayu salib perkataan terakhir yang diucapkan yaitu: Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat.
1. Ada pengampunan.
2. Ada pembebasan.
3. Ada anugerah.
4. Dan Damai sejahtera. Allah di dalam Yesus dan oleh tuntunan Roh kudus menyertai Anda dan saya.
staff mengatakan
~
Saudara Moses,
Saudara memberikan pendapat yang menggugah hati. Bila kita membayangkan kondisi Isa Al-Masih yang pada saat itu tercabik-cabik karena dicambuk – tetapi memberikan perkataan pengampunan – maka hal itu membuktikan Isa Al-Masih adalah sumber ajaran damai. Harap ini menjadi perenungan bersama.
~
Solihin
budi mengatakan
~
Mosesnoriwari,
Menarik, bagaimana bisa Tuhan berkata ya Bapa ampunulah mereka, karena mereka tidak tau. Mengapa Tuhan memohon sama Tuhan? Apakah Tuhan Yesus itu jelmaan Allah? Kalau jelmaan, terus bagaimana rupa Allah? Kenapa yang terpampang itu jelmaanya bukan Allahnya? Dan kenapa yang disembah itu makhluk ciptaanya/jelmaanya? Apakah Allah itu manusia?
staff mengatakan
~
Saudara Budi,
Saudara memberikan pertanyaan yang sangat menarik. Kami perlu membatasi diri agar diskusi tetap pada fokusnya, sekalipun kami tertarik untuk menanggapi. Namun, perkataan Isa Al-Masih di kayu salib membuktikan bahwa Isa Al-Masih konsisten dengan ajaran-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Bagaimana mungkin seseorang dapat mengampuni dalam kondisi tubuh yang sudah tercabik-cabik dan disiksa begitu kejam tetapi masih memberikan pengampunan? Bukankah ini luar biasa, saudara? Karena itu, kita perlu memikirkan sebenarnya manakah ajaran yang membawa damai?
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Kepada staf, bukannya Isa juga mengajarkan muridnya membeli pedang untuk membela diri? Islam mengajarkan membela diri jika Muslim diserang kaum kafir. Saya jelaskan ke-3 poin yang Anda tulis. Pertama menyebut non Muslim kafir” penjelasan, kafir berasal dari bahasa Arab yaitu kafir (tunggal) kuffar (jamak) artinya menolak, tidak percaya agama Allah. Lalu kenapa non Muslim keberatan jika disebut kafir oleh Muslim?
Sah saja bukan? Kedua, membunuh kafir. “dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka…”(Qs 2:191). Penjelasan, ayat itu belum selesai. Dan jika baca ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya maka Anda paham Muslim yang sangat sedikit saat itu membela diri diserang kaum kafir quraisy yang banyk dan ada kata damai bagi musuh yang ingin damai dan tidak membabi buta. Ketiga, membunuh murtadin. Alsannya murtad yaang fitnah Islam dihukum.
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kami berterimakasih untuk penjelasan saudara. Kalau boleh berpendapat, penjelasan saudara telah menjelaskan ajaran Islam sebenarnya. Tentu kita tidak boleh membunuh, termasuk orang yang murtad, bukan? Apakah karena ia murtad, maka ia pantas dibunuh? Benarkah itu ajaran Allah? Kami berharap kita memikirkan hal ini.
Saudara, Isa Al-Masih membeli pedang bukan untuk membela diri. Kami senang bila saudara dapat menyebutkan ayat yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih membeli pedang untuk membela diri agar lebih jelas. Mohon kiranya saudara menunjukkan kepada kami.
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Kepada Staf,
Tidak semua orang yang murtad menghina dan mencemarkan nama Islam dan rasulnya. Di zaman rasulullah, ada seorang murtad yang licik. Seorang kafir Yahudi yang mengaku bertobat dan masuk Islam tetapi tujuannya untuk mengintai rasul dan para pengikutnya dan menyusun strategi agar dapat menyerang Islam. Lalu dia keluar dari Islam, memfitnah Islam dan bekerja sama dengan kaum kafir lainnya.
Sejak itu, Allah memerintahkan seorang murtad pemfitnah Islam dihukum keras karena fitnah itu lebih kejam. Yesus juga mengajarkan membela diri bagi murid-muridnya yang diserang pemberontak. Anda bisa baca ayat Lukas 22:36-38.
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kami menghargai pendapat saudara. Walaupun hal itu masih membutuhkan bukti konkret, bukan sekedar pendapat semata. Alangkah lebih baik bila saudara mencantumkan sumber yang meriwayatkan peristiwa tersebut sehingga kita dapat menguji dan memeriksa kebenaran sumber tersebut agar kita tidak mengembangkan asumsi dalam diskusi.
Kami menemukan sebuah fakta dan saudara dapat memeriksa fakta yang kami temukan dalam hadits. Nabi saudara berkata, “Siapapun yang mengganti agama Islamnya, maka bunuhlah dia” (Hadith as-Bukhari, Vol.9, Bk.84, No. 57). Kami mengajak saudara mengkaji hal ini. Mengapa nabi saudara mengeluarkan perkataan itu bila ada yang meninggalkan Islam? Bukankah membunuh tidak membawa damai? Kiranya saudara dapat menjelaskannya kepada kami.
Saudara, Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan murid-murid-Nya membela diri saat diserang. Bagian mana dari ayat Injil tersebut yang mengajarkan demikian? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
HambaAllah mengatakan
~
Banyak komen yang dihapus disini, takut akan kebenaran?
staff mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami memiliki ketentuan untuk berdiskusi sesuai dengan topik, menggunakan kata-kata santun, tidak melebihi satu kolom, dan lain-lain. Tentu kita perlu mengikuti ketentuan tersebut. Sebab kami pun memberlakukan ketentuan itu pada kami sendiri. Harap ini menjadi komitmen kita bersama.
Bagaimana pandangan saudara mengenai artikel di atas? Tentu saudara telah membacanya, bukan? Kiranya saudara dapat membagikan pandangan saudara berkenaan dengan artikel di atas.
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Kepada staf,
“Dia seorang yahudi yg masuk Islam, kemudian murtad. Maka Mu’adz mnjawab; “Kalau aku, sungguh akan kupenggal tengkuknya.” (HR Bukhari). Beberapa jenis murtad, pertama karena terpaksa disebut Riddah Mujaradah diberi waktu taubat. Kedua Riddah Mugholladhah yaitu orang kafir lalu beriman lalu kafir akan dihukum berat mengolok Rasul dan Islam.
Yesus mengajarkan membeli pedang, Injil, Rasul Lukas 22:36-38 “Jawab mereka: “Suatupun tidak.” Kata-Nya kepada mereka: “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi. Kata mereka: “Tuhan, ini dua pedang.” Jawab-Nya: “Sudah cukup.”
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Kami berterimakasih untuk tanggapan dan jawaban saudara. Hadits yang dikutip saudara telah membuktikan bahwa setiap orang yang murtad layak dibunuh. Bukankah demikian saudara? Dalam tanggapan sebelumnya, kami telah menyampaikan bahwa membunuh bertentangan dengan firman Allah kepada Nabi Musa (Taurat, Keluaran 20:13). Kalau boleh tahu, mengapa Islam mengajarkan untuk membunuh?
Mengenai ayat Injil. Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan murid-Nya membeli pedang untuk membela diri. Kami bertanya kepada saudara. Pada bagian mana pada ayat tersebut yang menyatakan membeli pedang untuk membela diri? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Wiguna Ilham,
Terus menurut Anda siapakah yang berhak menghakimi seseorang itu murtad yang bisa diberi waktu untuk taubat dan seseorang lainya itu murtad yang tidak bisa diberi waktu taubat? Memang manusia bisa tahu sedalam-dalamnya hati manusia? Makanya yang berhak menghakimi manusia hanya Allah, bukan manusia lainya yang penuh dosa juga.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Memang ini menjadi pemikiran dan pertanyaan besar. Membunuh karena alasan murtad merupakan tindakan pemaksaan agama. Tentu Islam yang menyatakan diri sebagai agama damai seyogianya tidak membunuh orang yang murtad atau meninggalkan Islam. Kiranya ini kita renungkan bersama.
~
Solihin
Wiguna Ilham mengatakan
~
Sdr Solihin,
Saya belum selesai menjelaskan karena batas tempat. Dalil-2 yang ada baik dari Al-Quran maupun Hadits yang mengatakan agar orang yang keluar dara Islam itu dibunuh tidak dipahami hanya sebatas pada faktor keluarnya dari agama Islam saja. Tetapi ia juga memerangi kaum Muslimin, menciptakan teror, dan menyebarkan fitnah. Hukumn mati bagi kaum murtad tidak boleh dilakukn hanya sebatas alasan murtad. Akan tetapi mereka dihukum mati karena melakukan tindakan-tindakan lain selain kemurtadannya.
Seperti melakukan tindakan memecah-belah kaum Muslimin atau memaksa orang-orang Muslim untuk menjadi murtad. Itulah tindakan-tidakan yang termasuk dalam kategori memerangi agama Islam sebagaimana firman Allah. Ia yang hanya murtad tidak pernah dibunuh dalam sejarah Rasul. Islam menegaskn akan memerangi orang-orang yang menyerang Islam dahulu.
staff mengatakan
~
Saudara Wiguna,
Terimakasih atas penjelasan saudara tentang sikap Islam terhadap orang-orang yang murtad.
Benarkah Islam hanya membunuh orang-orang yang lebih dulu menyerang atau memerangi Islam?
Sejarah Islam menunjukkan bahwa dalam awal perkembangnya, faktor “pedang” memegang peranan paling penting dalam penyebaran Islam. Karena “pedang” lah Islam berkembang jauh lebih pesat dibanding agama lainya.
Bahkan dalam hadis, nabi Islam memerintahkan pengikutnya untuk membunuh Musyrikin, selakipun sekalipun mereka tidak memerangi umat Islam. “Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, dengan jiwa-raga kalian, dan dengan ucapan-ucapan kalian” (HR. Ahmad).
Semoga bermanfaat bagi saudara.
~
Slamet
Hendy Gunawan mengatakan
~
Kepada Wiguna Ilham,
Nggak usah yang murtad, yang bukan murtad dari Islam saja, hanya ngomentari salah satu ayat Al-Quran saja sudah banyak Muslim yang marah. Ajaran macam apa itu?
Makanya saya tanya siapa yang berhak menyimpulkan bahwa si murtad ini mengadu domba. memaksa Muslim murtad. Apakah anda manusia yang banyak dosanya berhak? Saya percaya si murtad kalau ngomong A saja bisa dibilang memaksa Muslim dan memecah belah Muslim, benar kan?
Alkitab menjelaskan bahwa hanya Allah saja yang berhak menghakimi manusia, bukan manusia lainya. Karena kalau dihitung mungkin lebih banyak dosanya dari manusia yang sedang di hakimi.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Mohon maaf, apabila kami terpaksa mengedit komentar saudara.
Memang penghakiman itu bukan wewenang kita, melainkan milik Tuhan sendiri. Yang menjadi bagian kita adalah mengijinkan Tuhan untuk menangani orang lain. Biarlah Tuhan sendiri yang bertindak karena Ia punya cara dan waktu sendiri untuk menangani masalah yang terjadi.
Sebaliknya yang harus kita lakukan adalah perintah firman Allah. “…jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya” (Injil, Surat Roma 12:20).
Semoga pendapat saudara dapat memberikan pencerahan bagi Saudara Wiguna.
~
Slamet
anda stress mengatakan
~
Kepada Hendi,
Kenapa Anda mengungkit-ungkit peristiwa di luar sana dan membawanya di forum ini?
Banyak artikel-artikel di sini yang sangat mirip dengan “penistaan agama”, kenapa kok bermunculan lagi ya? Saya Muslim tidak pernah bicara Injil selain di sini, karena di sini umat Nasrani suka salah tentang Islam.
staff mengatakan
~
Saudara Anda,
Kami sangat menghargai komentar saudara. Memang kita tidak boleh membicarakan masalah tentang isu SARA dalam forum ini.
Sebaliknya mohon saudara tidak memandang isi artikel-artikel yang kami paparkan ini sebagai upaya untuk mendiskreditkan umat Islam.
Mari kita belajar hidup damai seperti yang diajarkan Isa Al-Masih dalam Kitab Suci Allah. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 5:9).
~
Slamet