• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Berapa Hal Yang Harus Mukmin Lakukan Untuk Menghapus Semua Dosa?

Berapa Hal Yang Harus Mukmin Lakukan Untuk Menghapus Semua Dosa?

11 Februari 2019 oleh Web Administrator 243 Komentar

Anda, sebagai orang beragama, pasti pernah bertanya: “apa yang harus saya lakukan untuk menghapus semua dosa saya?” Pertanyaan itu sangat penting!

Namun, mungkin Anda masih belum tahu jawaban yang pasti. Barangkali, Anda pernah mendengar beberapa jawaban berbeda dan kurang tahu mana yang benar. Setelah membaca artikel ini, Anda akan tahu cara yang benar untuk menghapus semua dosa Anda.

Mengapa Cara Menghapus Dosa Penting?

Sebelum mencari jawaban untuk pertanyaan di atas, kita harus memahami mengapa semua dosa kita harus dihapus. Setiap orang beragama sudah tahu bahwa dosa tidak baik. Tetapi, mengapa demikian?

Pertama, Allah Maha Suci dan tidak memperbolehkan dosa di hadapan-Nya. “. . . Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa” (Qs 4:107).

Kedua, dosa memisahkan kita dari Allah. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Allah, Nabi Besar Yesaya 59:2).

Jadi, semua dosa kita harus dihapus jika mau diterima Allah dan masuk surga.

Cara Menghapus Semua Dosa Menurut Islam

Ketika mencari jawaban untuk cara menghapus dosa menurut ajaran Islam, saya menemukan 17 cara yang berbeda! Di antaranya:

  • Bertaubat
  • Berhenti melakukan perbuatan dosa besar
  • Istighfar
  • Berbuat amal kebaikan
  • Amalan kebaikan untuk orang yang meninggal
  • Memohon syafaat Nabi Islam
  • Perbanyak sedekah
  • Sholat
  • Menjaga wudhu
  • Puasa
  • Naik Haji
  • Meninggal/tewas di jalan Allah (Abdullah Bin Al-Mubarak)

Waduh! Bagaimana seseorang bisa mengingat dan melaksakan semuanya dengan baik? Seandainya seseorang rajin melakukan semua amalan di atas, adakah jaminan mereka akan masuk surga?

Sampaikan pandangan Anda di sini.

Apakah 17 Atau Satu Cara Menghapus Dosa?

Sebenarnya, hanya ada satu hal, bukan 17 hal, yang kita harus lakukan untuk menghapus semua dosa. Satu saja! Itu apa?

Allah menjamin untuk mengampuni dosa setiap orang yang mengakui dosanya dan percaya kepada Isa Al-Masih. Karena Isa sudah menanggung dosanya.

Kitab Allah menyatakan, “Tentang Dialah [Isa Al-Masih] semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih], ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Injil, Kisah Para Rasul 10:43).

Allah tidak mau membebankan manusia, tapi ingin memberi kelegaan (Injil, Rasul Besar Matius 11:28-30).

Anda Tidak Harus Gelisah Lagi!

Jadi, Anda tidak harus lagi gelisah tentang dosa! Isa Al-Masih akan menghapus semua dosa Anda – di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Anda bisa langsung ke surga setelah meninggal.

Saya sudah bertobat dan memutuskan untuk percaya kepada Isa Al-Masih. Saya mengundang Anda untuk juga percaya. Silakan hubungi kami jika Anda ingin mempercayai Isa hari ini!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Setujukah Saudara bahwa Mukmin harus melakukan 17 hal untuk menghapus dosanya? Mengapa?
  2. Apakah Saudara merasa tertekan karena dosa saudara dan apa yang harus saudara lakukan agar dosa saudara dihapus?
  3. Jika Saudara belum percaya kepada Isa untuk pengampunan, mengapa? Adakah cara menghapus dosa yang lebih pasti?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Berapa Banyak Pahala Diperlukan Orang Islam Guna Menghapus Dosa?
  2. Pandangan Islam dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Ditempatkan di bawah: Ayat Lainnya

Reader Interactions

Comments

  1. kembalikejalankebenaran mengatakan

    23 Maret 2019 pada 8:40 am

    ~
    Apakah saya bunuh diri sekarang, saya bisa masuk surga? Saya harap Tuhan memberi kasih sayang kepada saya tanpa saya harus bersusah payah bekerja di dunia

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Maret 2019 pada 4:35 am

      ~
      Saudara Kembali,

      Kitab Suci Allah melarang setiap manusia membunuh sesama. “Jangan membunuh” (Taurat, Kitab Keluaran 20:13). Jelas perintah ini berlaku pada bunuh diri. Artinya bunuh diri termasuk dosa. Dan upah dosa adalah maut (Injil, Surat Roma 6:23).

      Bahkan Isa Al-Masih sendiri mengulangi dan memperluas perintah Allah “Jangan membunuh.” Dia menjelaskan bahwa pembunuhan, sebagaimana dosa-dosa lainnya berasal dari dalam hati. “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar  Matius 15:19).

      Semoga saudara mendapat pencerahan dan hidayah dari Allah.
      ~
      Slamet

  2. qasya mengatakan

    25 Maret 2019 pada 6:50 am

    ~
    Ini situs apa sih judulnya ngawur? Al-Quran itu kitab yang dibawa Muhammad, bukan Isa As. Hukum syariat Muhammad yang dipakai.
    Kenapa di Indonesia Bible disebut Injil? Padahal kitab orang Kristen itu Bible bukan Injil dalam Al-Quran.
    Kenapa menyamakan nabi Isa As dengan Yesus Kristus, padahal yang disalib dalam Al-Quran itu bukan Isa As?
    Kenapa orang Kristen Indonesia mencatut nama Allah di kitab mereka? Sedangkan orang Belanda dan Portugis yang bawa agamanya ke sini saja tidak meyakini Allah di Bible mereka. Mencatut nama Allah ke dalam Bible kemudian dengan lancang mengatakan bahwa dia sama dengan Yesus atau bapaknya Yesus,
    ini dakwah keblinger namanya.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      26 Maret 2019 pada 6:40 am

      ~
      Saudara Qasya,

      Jelas kami tidak asal pilih atau ‘ngawur’ untuk situs ini. Kami menggunakan situs ini untuk menyatakan umat beragama bahwa Isa Al-Masih bukan saja untuk umat Kristen tetapi juga umat Islam. Mengapa?

      Pada umumnya tidak banyak orang Kristen maupun orang Islam mengetahui kalau Isa Al-Masih atau Yesus Kristus adalah pribadi yang sama. Kisah-Nya tertulis dalam Al-Quran maupun dalam Injil.

      Isa Al-Masih adalah rahmat yang datang langsung dari Allah bagi semua manusia. Di dalam kitab Islam tertulis: “Kami menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami…” (Qs 19:21). “Kami jadikan dia dan anaknya (Isa Al-Masih) sebagai tanda (kebesaran Allah) bagi seluruh alam” (Qs 21:91).

      Pertanyaan-nya, apakah saudara bersedia menerima rahmat Allah ini? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet

  3. qasya mengatakan

    27 Maret 2019 pada 12:06 am

    ~
    Admin tidak menjawab satupun pertanyaan saya di atas?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Maret 2019 pada 5:01 am

      ~
      Saudara Qasya,

      Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan pengertian ‘Bible’ bukan ‘Bibel.’
      Alkitab dalam bahasa Inggris: Bible adalah sebutan untuk sekumpulan kitab suci dalam Kekristenan. Kata “Alkitab” yang digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab. Sama seperti umat Muslim menyebut kitab sucinya dengan sebutan Al-Qur’an.

      Alkitab merupakan sekumpulan kitab suci yang ditulis pada waktu yang berlainan, oleh para penulis yang berbeda di lokasi-lokasi yang berbeda. Kitab-kitab dalam Alkitab adalah hasil dari pengilhaman ilahi, dan sebagai catatan otoritatif mengenai hubungan antara Allah dengan manusia.

      Hal yang paling penting di antara kitab suci orang beragama, hanya Alkitab saja yang dengan tegas dan jelas bahwa jaminan keselamatan masuk ke sorga melalui Yesus Kristus.“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

      Jelas hanya Yesus Kristus saja yang berani berkata seperti itu, sedangkan pemimpin agama lain hanya bisa berharap semoga ia bersama umatnya bisa masuk sorga.
      ~
      Slamet

  4. qasya mengatakan

    27 Maret 2019 pada 12:46 am

    ~
    Admin,
    Justru ayat yang anda kutip di atas menunjukkan kebesaran Allah SWT semata, bukan untuk kebesaran makhluknya. Satu lagi, Rahmat Allah yang disebutkan itu untuk Bani Israel pengikutnya Isa As dizaman nya.

    Pertanyaan saya apakah umat Kristen mengikuti nabi Isa sebagai seorang nabi menurut Al-Quran? Atau justru mengikuti Yesus sebagai seorang Tuhan menurut Gereja?

    Yesus dan Isa saja sudah berbeda sosoknya. Dan jika anda mengakui kebenaran Al-Quran tentang Isa As itu sebagai Yesus, andalah yang seharusnya mengikuti Al-Quran. Kembali kepada Tauhid.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Maret 2019 pada 5:16 am

      ~
      Saudara Qasya,

      Sebenarnya Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah orang yang sama.
      Nama “Isa” diserap dari bahasa Arab yang dalam bahasa Ibrani “Yesyua.” Baik bahasa Ibrani maupun Arab termasuk rumpun bahasa Semitic. Arti “Yesyua” adalah “Allah menyelamatkan”.

      Sedangkan gelar Al-Masih, juga diserap Al-Quran dari Alkitab, sumber yang sama, dengan istilah “Hamasiakh”. Artinya adalah “Yang Diurapi”, mengandung makna dipilih/ditentukan/ditetapkan oleh Allah sendiri.

      Dengan demikian “Yesyua Hamasiakh” atau “Yesus Kristus” atau “Isa Al-Masih” mengandung makna orang yang telah Allah tentukan untuk menjadi Juruselamat umat manusia. “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).

      Jelas Yesus Kristus atau Isa Al-Masih itu adalah orang Israel. Dia keturunan Daud raja Israel. Oleh karena itu untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai Isa Al-Masih/Yesus Kristus , maka kita harus membaca Kitab Suci Injil bukan Al-Quran. Hanya dengan membaca Kitab Suci Injil barulah kita akan memperoleh kebenaran mengenai Isa Al-Masih atau Yesus Kristus.
      ~
      Slamet

  5. harimau jadian mengatakan

    27 Maret 2019 pada 6:33 am

    ~
    Slamet,

    Kitab Suci Allah melarang setiap manusia membunuh sesama. “Jangan membunuh” (Taurat, Kitab Keluaran 20:13). Jelas perintah ini berlaku pada bunuh diri. Artinya bunuh diri termasuk dosa. Dan upah dosa adalah maut (Injil, Surat Roma 6:23).

    Respon: Tapi saya telah mengambil Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Makanya semua dosa saya akan dipikul oleh Tuhan Yesus. Tidakkah setiap Kristiani pasti memasuki surga. Mengapa pula saya dikecualikan!

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Maret 2019 pada 5:55 am

      ~
      Saudara Harimau,

      Memang benar Tuhan Yesus telah mati di kayu salib untuk memikul dosa manusia. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran…” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).

      Oleh karena itu setiap orang yang mati di dalam Yesus Kristus, ia pasti akan tinggal di sorga bersama dengan Dia. Juga saudara akan tinggal di sorga kalau saudara sampai akhir hayat berada di dalam Tuhan Yesus Kristus.

      Demikian semoga bermanfaat.
      ~
      Slamet

  6. qasya mengatakan

    28 Maret 2019 pada 2:24 am

    ~
    Admin,
    Setiap agama juga mengklaim golongannya yang masuk surga, tapi anda harus tahu dulu apa itu surga dan siapa penciptanya, surga adalah bagian dari perbendaharaan langit.

    “Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran, maha tinggi Allah dari apa yg mereka (persekutukan) bersama-Nya yaitu berhala-berhala” (AnNahl:3). Allah yang menciptakan tentu Allah pula yang mengijinkan siapa yang berhak masuk ke surga Nya.

    “Milik-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi, dan orang yg kafir terhadap ayat Allah mereka itulah orang yang rugi” (Az Zumar:63)

    Rasulullah Saw bersabda :”kunci surga adalah kesaksian La ilaha ilallah” (HR.Ahmad). Jadi jelas untuk mencapai surga anda harus menjadi seorang Muslim.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 Maret 2019 pada 8:16 pm

      ~
      Saudara Qasya,

      Benarkah untuk mencapai sorga harus menjadi Muslim? Bukankah Allah dalam Al-Quran telah menetapkan bahwa setiap Muslim harus masuk neraka. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

      Sebenarnya hanya Isa Al-Masih yang dapat membawa seseorang untuk masuk sorga. Mari kita perhatikan pengakuan-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).

      Jadi agama tidak dapat membawa seseorang masuk sorga, melainkan hanya bersedia menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat.
      ~
      Slamet

  7. qasya mengatakan

    28 Maret 2019 pada 2:39 am

    ~
    Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus lah pencipta langit dan bumi. Dan hanya Al-Quran yang jelas mengatakan siapa saja yang tidak akan masuk ke dalam surga Allah. “Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan? sekali kali tidak!” (Al-Ma’arij:38-39).

    Tentu anda tahu siapa yang dianggap kafir dalam Al-Quran itu bukan? Ahlul kitab dan orang musyrik.

    Tentang Yesus dan Isa jelas dua sosok yang berbeda. Isa lahir di bawah pohon kurma, Yesus lahir dikandang domba. Isa lahir saat pohon kurma berbuah (April-Agustus), Yesus lahir 25 Desember, Isa tidak pernah disalib, Yesus mati disalib, Isa diutus sebagai nabi, Yesus menurut gereja itu Tuhan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 Maret 2019 pada 8:04 pm

      ~
      Saudara Qasya,

      Memang menurut Al-Quran, orang kafir tidaklah mungkin dapat masuk sorganya Alla. Namun tidak demikian dengan para pengikut Isa Al-Masih/ orang Kristen. Orang-orang Kristen justru akan ditinggikan oleh Allah (masuk sorga) pada hari Kiamat.

      “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).

      Demikian semoga bermanfaat untuk saudara.
      ~
      Slamet

  8. harimau jadian mengatakan

    28 Maret 2019 pada 6:49 am

    ~
    Slamet,

    Oleh karena itu setiap orang yang mati di dalam Yesus Kristus, ia pasti akan tinggal di sorga bersama dengan Dia. Juga saudara akan tinggal di sorga kalau saudara sampai akhir hayat berada di dalam Tuhan Yesus Kristus.

    Respon: Bunuh diri dibenarkan oleh Tuhan Yesus. Haleluya!

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 Maret 2019 pada 7:55 pm

      ~
      Saudara Harimau,

      Memang Alkitab mengajarkan bahwa suatu saat orang-orang Kristen sejati akan diangkat menyongsong Isa Al-Masih di angkasa. Baik orang Kristen yang masih hidup maupun yang telah mati akan diubahkan, diubahkan pada saat itu untuk berjumpa Dia dalam awan.

      “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (Injil, Surat 1 Tesalonika 4:16-17).

      Demikian semoga dapat memberikan bahan pencerahan untuk saudara.
      ~
      Slamet

  9. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    28 Maret 2019 pada 2:02 pm

    ~
    Buat Sdr Slamet,
    (1) Pertanyaan Sdr Harimau Jadian ini tentu tidak akan terjawab oleh Bibel karena adanya kontradiksi dalam ajaran Bibel. Jika Sdr Harimau Jadian masuk dan kekal dalam Neraka karena ia melakukan bunuh diri, maka dimanakah janji bahwa Yesus telah menangggung dosa dan menjamin Surga Bagi Sdr Harimau Jadian? Jika Sdr Harimau Jadian masuk surga maka untuk apa ada Kitab Keluaran 20:13 yang melarang “Membunuh (termasuk Bunuh Diri).”
    (2) Pertanyaan Sdr Harimau Jadian ini akan sangat mudah dijawab oleh Al-Quran. Jika Sdr Harimau Jadian adalah seorang Muslim sampai akhir hayatnya, maka Surga tetap terbuka baginya, tetapi ia harus terlebih dulu menebus dosanya itu di Neraka.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Maret 2019 pada 8:21 am

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Kitab Suci Allah tidak pernah bertentangan dan selalu dapat menjawab persoalan di segala zaman. Salah besar, bila saudara berpendapat bahwa orang yang telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, bebas melakukan dosa apa saja. Jelas orang yang sudah diselamatkan Isa Al-Masih, ia tidak boleh hidup menurut hawa nafsunya.

      Dia harus menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. Dia harus mengenakan manusia baru Kitab Suci Injil mengatakan, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu” (Injil, Surat Kolose 3:5).

      Allah memang maha kasih, Dia tidak menghendaki setiap manusia ciptaan-Nya masuk ke dalam neraka. Oleh karena itu Dia rela datang ke dunia dalam wujud manusia, mati di salib untuk menyelamatkan mereka dari hukuman kekal neraka. Namun Allah juga adil, Dia akan tetap menghukum setiap orang yang menolak keselamatan yang telah ditawarkan-Nya di neraka.

      Semoga bermanfaan untuk menjadi bahan perenungan saudara.
      ~
      Slamet

  10. Rizki mengatakan

    28 Maret 2019 pada 5:24 pm

    ~
    Mohon maaf admin Slamet, cara bertaubat dalam Islam itu adalah
    1. Menyesali kesalahan
    2. Berhenti dari kesalahan nya
    3. Berjanji tidak mengulangi

    Kalau yang kesalahan yang berhubungan dengan orang lain, maka harus meminta maaf pada orang tersebut, tentu ini harus dilakukan. Karena kesalahan kita pada orang lain, maka kita harus meminta maaf. Terkadang kita dengan sengaja melupakan kesalahn kita pada orang lain.

    Adapun poin-poin yang anda sebutkan itu merupakan ibadah yang biasa dilakukan orang Mukmin. Adapun mengenai kejelasan surga berhubungan dengan keyakinan kita, kami memang tidak yakin masuk surga atau neraka. Karena kami tidak tahu yang gaib, bahkan kiamat saja kami tidak tahu kapan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 Maret 2019 pada 5:06 am

      ~
      Saudara Rizki,

      Kami tetap menghargai penjelasan yang saudara sampaikan tentang pertobatan.

      Sebenarnya pertobatan itu lebih dari penyesalan akan kesalahan dan permintaan maaf. Karena ada penyesalan yang membawa pada pertobatan, tetapi juga ada penyesalan yang tidak membawa pada pertobatan.

      Makna dasar pertobatan itu adalah perubahan pikiran atau transformasi konsep berpikir. Pertobatan adalah sebuah pembalikan tujuan hidup dan kecintaan kita. Apa yang dahulu kita cintai yaitu dosa sekarang kita benci. Dan apa yang dahulu kita benci yaitu Allah sekarang kita cintai.

      Dengan kata lain pertobatan bukan hanya ada pergeseran dan sedikit perubahan, tetapi ada pembalikan arah yang total. Perubahan dari manusia (sifat) lama menjadi manusia (sifat) baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).

      Seseorang yang telah menyadari keberdosaannya dan ketidakmampuannya memperoleh hidup kekal melalui perbuatan baik serta yang beriman pada karya penebusan Isa Al-Masih barulah ia masuk dalam proses pertobatan itu.
      ~
      Slamet

  11. qasya mengatakan

    29 Maret 2019 pada 12:49 am

    ~
    Semua orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri, Allah tidak menerima tebusan berapapun dan dari siapapun untuk dosa selain dirinya sendiri.
    “Sungguh, orang-orang kafir dan mati dalam kekafiran tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang diantara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya, maka mereka itulah yg mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong” (Ali-Imran:91).

    La Ilaha ilallah…
    Admin katanya mau dialog, kok tiga komentar saya tidak dimunculkan?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 Maret 2019 pada 5:37 am

      ~
      Saudara Qasya,

      Memang semua orang berdosa bertanggung jawab atas dosanya sendiri. Dan sebagai akibat dosa-dosa nya maka semua manusia wajib masuk neraka. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

      Bagaimana manusia dapat memperoleh hidup kekal di sorga? Hanya ada pada Isa Al-Masih jawabannya. Hanya Isa Al-Masih dapat menyelamatkan manusia, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” (Injil, Rasul Yohanes 10:28).

      Semoga dapat bermanfaat untuk menjadi bahan perenungan saudara.
      ~
      Slamet

  12. hakkullah mengatakan

    29 Maret 2019 pada 7:03 am

    ~
    Coba, mulai sekarang saudara belajar jujur dengan Firman Allah, maka saudara akan menerima berkah Allah dengan limpah. Bagaimana saudara?

    Respon:
    Fondasi kita surat Al-Ikhlas, kemudian dipertegaskan Maryam:30-32. Isa seorang hamba Allah dijadikan seorang Nabi dan dia tidak dijadikan orang sombong lagi celaka.

    Digaris bawahi “tidak sombong lagi celaka”, artinya kalau sifatnya dia itu keilahian, maka dia termasuk sombong, padahal Allah tidak menjadikan dia sombong. Yang dijadikan dia itu sombong itu adalah orang-orang kafir Kristen. Jadi, kita bukan mencari-cari ayat kemanusiannya, tapi kita membantah keilahian Yesus karena kami ingin mensucikan dia dari hal-hal dosa dan kemusyrikan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      31 Maret 2019 pada 7:38 pm

      ~
      Saudara Hakkulah,

      Sebenarnya yang sombong itu adalah orang yang menolak kitab suci Allah. Seandainya Isa Al-Masih hanya manusia biasa, tentunya kitab suci Allah tidak akan memberikan gelar ilahi pada Isa Al-Masih.

      Baik Injil maupun Al-Quran memberikan gelar Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
      Uniknya, Al-Quran juga menyatakan hal yang sama. “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan” (Qs 3:45).

      Jadi kalau kitab suci Allah menyatakan kalau Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, mengapa saudara tetap menolak-Nya?
      ~
      Slamet

  13. Rizki mengatakan

    29 Maret 2019 pada 2:09 pm

    ~
    Saudara Slamet,

    Penjelasan saudara mengenai pertaubatan sudah termasuk dalam 3 poin di atas. Orang jika sudah bertaubat maka seharusnya tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Jadi apakah jawaban saya sudah menjawab pertnayaan di artikel saudara?
    Kalau sudah mari kita bahas yang lain lagi. 17 Poin itu hanya sebagian perintah Allah, masih banyak kebaikan lain yang bisa dilakukan oleh umat Muslim.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      31 Maret 2019 pada 7:48 pm

      ~
      Saudara Rizki,

      Memang kita sudah mendiskusikan tentang pertobatan, agar tidak berkepanjangan maka kami setuju bila beralih ke topik yang lain. Karena menurut saudara masih banyak kebaikan lain yang bisa dilakukan oleh umat Muslim.
      ~
      Slamet

  14. qasya mengatakan

    30 Maret 2019 pada 12:35 am

    ~
    Admin,

    Tidak ada satupun dalil yang mengatakan semua orang harus masuk neraka dulu. Surat Maryam:71 itu hanya mengatakan manusia mendatangi neraka yaitu melewati jembatan Shirothol, yang dibawahnya memang neraka, mereka yang bertakwa akan selamat melewatinya.

    “Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yg zhalim didalam (neraka) dalam keadaan berlutut”(Maryam:72).
    “Dan yang membuat seseorang masuk surga atau neraka adalah berdasarkan timbangan amalnya” (Surat Al-Araf:8-9).

    Dan pertanyaan anda bagaimana orang Islam bisa hidup kekal di surga? “Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya”(Al-Baqarah:82).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Maret 2019 pada 12:37 pm

      ~
      Saudara Qasya,

      Kalau syarat masuk sorga adalah ketakwaan kepada Allah, maka pertanyaannya seberapa besar ketakwaan yang diperlukan?
      Tentunya saudara mengetahui bahwa orang yang paling bertakwa kepada Allah adalah nabi saudara. Namun demikian nabi saudara tidak berani mengatakan setelah meninggal dunia ia pasti masuk sorga.

      Nabi saudara hanya mengatakan, “Aku bukanlah rasul yang pertama diantara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu…”(Qs 46: 9). Oleh karena itu milyaran umat Muslim di dunia diwajibkan mengucapkan “Assalamu ’alaika ayyuhan Nabi” (semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi) setiap sholat.

      Di sisi yang lain Isa Al-Masih dapat menjamin masuk sorga bagi setiap pengikut-Nya, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      Slamet

  15. Jesus Park mengatakan

    30 Maret 2019 pada 1:26 am

    ~
    SH. MSi,

    Apakah sakit, allah Al-Quran pelakunya atau manusia yang tidak menjaganya? Saudara terkena penyakit kanker, apakah allah Quran pelakunya? Seseorang diciptakan mempunyai tujuan, bukan karena Allah ingin orang itu menjadi wanita atau pria. Jadi wanita atau pria tergantung dari kesuburan orang tua bukan karena sesukanya Allah. Tetapi berbeda dengan allah saudara, takdir saudara sudah ditentukan sejak dalam kandungan, jadi untuk apa saudara beramal yang tinggal sehasta ternyata berpaling ke neraka karena sudah ditetapkan (HR. Bukhari, 3208)?

    Mantel, Kembali,
    Mengapa saudara ingin bunuh diri, apakah saudara sedang mengikuti teladan nabi saudara dengan bunuh diri?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      3 April 2019 pada 8:50 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang umat Mulim banyak yang percaya pada takdir Allah. Demikian juga dengan ajaran masuk neraka atau sorga itu adalah takdir Allah.

      Hadist menyatakan bahwa Allah menetapkan manusia masuk sorga atau neraka. “Tidak ada seorangpun di antara kalian kecuali telah ditetapkan duduknya di nereka atau pun sorga” (HR. Bukhari dan Muslim).

      Sebaliknya Allah Alkitab tidak menghendaki semua orang masuk neraka“ Ia [Allah] menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9).

      Kecuali bagi seseorang yang menginginkan kematian dengan cara bunuh diri, jelas Allah tidak akan menolongnya.
      Ia sendiri yang telah menentukan takdirnya untuk masuk neraka.
      ~
      Slamet

  16. harimau jadian mengatakan

    30 Maret 2019 pada 10:57 am

    ~
    Slamet!

    Bunuh diri tidak berdosa bagi pengikut Yesus.
    Sebabnya: 1) Yesus sendiri membunuh dirinya di tiang salib. Lukas 23:46. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.”

    2) Perintah “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13) hanya diberikan kepada orang Israel kuno sahaja (Ulangan 5:​2, 3; Mazmur 147:19, 20). Orang Kristian tidak tertakluk kepada Hukum Musa, bahkan orang Kristian yang berbangsa Yahudi juga “tidak lagi terikat kepada 10 Hukum Taurat” (Roma 7:6). Hukum Musa telah digantikan oleh “hukum Kristus” yang meliputi semua perintah Yesus kepada para pengikutnya (Galatia 6:2; Matius 28:19, 20).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Maret 2019 pada 12:02 pm

      ~
      Saudara Harimau,

      Jelas kematian Yesus Kristus di kayu salib berbeda dengan kematian Yudas Iskariot yang mati gantung diri.

      Kedatangan Yesus Kristus tidak untuk menggantikan semua perintah dalam Hukum Taurat. Sebenarnya secara keseluruan Hukum Taurat dibagi menjadi hukum moral, hukum seremonial, dan hukum Yudisial.

      Perintah Allah yang dikenal dengan 10 Hukum Allah salah satunya, “Jangan membunuh” (Taurat, Kitab Keluaran 20:13) tidak pernah diganti. Karena hukum ini yang mengatur moral manusia di segala zaman. Bahkan Yesus Kristus menyatakan hukum ini dengan Hukum Kasih. Kasih kepada Allah dan manusia.

      Sedangkan yang diganti oleh Yesus Kristus adalah hukum seremonial. Misalnya hukum persembahan kurban (Taurat, Kitab Imamat 1-12) tidak lagi digunakan karena Yesus adalah persembahan kurban yang sempurna. Hukum yudisial, misalnya hukum cambuk tidak boleh lebih dari empat puluh kali (Taurat Kitab Ulangan 25:3) juga telah ditiadakan.

      Semoga dapat memberikan pencerahan bagi saudara.
      ~
      Slamet

  17. harimau jadian mengatakan

    30 Maret 2019 pada 12:44 pm

    ~
    Slamet,
    Kita diampuni tidak didasari oleh apa yang kita lakukan atau tidak lakukan. Kita diampuni semata-mata karena apa yang Yesus lakukan. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya (Efesus 1:17).

    Darah Yesus membayar lunas hutang dosa seluruh dunia termasuk dosa orang yang tak bertobat dan orang yang bunuh diri (1 Yohanes 2:2). Mereka yang mati bunuh diri pasti bersama Yesus (Yohanes 14:3). Saya bukan Kristen, saya bukan mahu bunuh diri, tapi sekedar menyamar jadi Kristen jadi-jadian. Sekian. Maaf ya!

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Maret 2019 pada 4:17 pm

      ~
      Saudara Harimau,

      Memang perbuatan baik seseorang tidak dapat membawanya masuk ke dalam sorga, tetapi hanya rahmat Allah melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib. “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Injil, Surat Efesus 1:17).

      Sejak awal kami sudah mengetahui kalau saudara hanya main-main. Darimana kami mengetahui hal ini? Karena apa yang saudara sampaikan dangkal sekali, dan saudara tidak memahami arti “hidup di dalam Dia (Yesus Kristus).”

      Bagi kami tidak masalah, karena komentar yang kami sampaikan tidak hanya untuk saudara saja, tapi bagi orang lain yang sungguh-sungguh memerlukan jalan keselamatan.
      Jadi “… tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita…”(Injil, Surat Filipi 1:18).

      Kami mendoakan saudara semoga Roh Kudus menjamah saudara, sehingga saudara menjadi Kristen sejati.
      ~
      Slamet

  18. harimau jadian mengatakan

    30 Maret 2019 pada 7:34 pm

    ~
    @Slamet,

    Sejak awal kami sudah mengetahui kalau saudara hanya main-main. Darimana kami mengetahui hal ini? Karena apa yang saudara sampaikan dangkal sekali, dan saudara tidak memahami arti “hidup di dalam Dia (Yesus Kristus).”

    Respon: Apa itu “hidup di dalam Dia (Yesus Kristus).” Apakah ini melibatkan intervensi Roh Kudus!

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      3 April 2019 pada 9:21 pm

      ~
      Saudara Harimau,

      Saudara akan memahami makna hidup di dalam Yesus Kristus, apabila saudara sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus dan Juruselamat. Bukan “Kristen” jadi-jadian.
      ~
      Slamet

  19. qasya mengatakan

    31 Maret 2019 pada 12:07 pm

    ~
    Admin,

    Ini jaminan, “tahukah kalian, apa itu Al-Kautsar?, beliau bersabda “itu adalah sungai, Allah janjikan utk diberikan kepadaku disurga, jumlah gayungnya sebanyak bintang” (H.R Muslim 400).

    “Nabi disurga, abu bakar disurga, Umar disurga, Utsman disurga, Ali disurga” (H.R Ahmad 1631).

    Tentang ayat Al-Ahqaf yang anda catut itu adalah jawaban terhadap orang musyrik Quraish, “aku tidak tahu apa yang diperbuat terhadapku” apakah beliau akan diusir atau dibunuh sebagaimana para nabi terdahulu.
    “dan terhadapmu” apakah kalian akan dibenamkan kedalam bumi ataukah dilempari batu-batu dari langit sebagaimana kaum-kaum terdahulu”

    Adapun sholawat itu sebagai bentuk penghormatan kepada nabi saja” (Al-Ahzaab:56).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      4 April 2019 pada 7:43 pm

      ~
      Saudara Qasya,

      Kami juga percaya kalau Allah dalam Al-Quran telah menentukan jaminan untuk umat Islam. Mari kita lihat dalam Qs 19:71, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”

      Memang kami setuju kalau nabi saudara tidak tahu apa yang akan diperbuat Allah terhadapnya. Namun tidak demikian dengan Isa Al-Masih, Dia mengetahui segala sesuatu akan terjadi terhadap diri-Nya.

      Isa Al-Masih berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit” (Injil, Rasul Markus 10:33-34).
      ~
      Slamet

  20. qasya mengatakan

    31 Maret 2019 pada 1:06 pm

    ~
    Tidak perlu bertanya seberapa besar taqwa yang dibutuhkan untuk sampai ke surga, cukup jalankan dengan konsisten apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, maka itu yang dinamakan taqwa.
    “Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba yang selalu bertaqwa” (Maryam:63).

    Anda ngerti tidak tentang ayat Ali-Imran:55 itu? “serta menyucikanmu (Isa) dari orang-orang kafir dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu diatas orang-orang kafir sampai hari kiamat.”

    Itu adalah kedudukan umat Nasrani yang kembali berpegang pada Tauhid (Islam) atas sekte Nasrani Ya’qubiyah (yang meyakini Isa anak Tuhan) dan sekte Nasrani Nasturiyah (yang meyakini Isa adalah bagian dari Tuhan/tritunggal) mereka ini pengikut gereja.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      4 April 2019 pada 7:56 pm

      ~
      Saudara Qasya,

      Kalau kita mau berpikir dengan ikhlas, tentunya akan muncul sebuah pertanyaan yang besar di dalam setiap Muslim.
      Mengapa Allah di dalam Al-Quran sangat meninggikan umat Nasrani pada hari Kiamat? Seharusnya umat Muslim itulah yang harus ditinggikan Allah di atas orang kafir.

      Dan mengapa Muslim yang taat harus mendatangi neraka? Akan lebih baik tepat bila dikatakan setiap kafir itu wajib mendatangi neraka.

      Semoga saudara bersedia berpikir ulang mengenai (Qs 3:55) dan (Qs 19:71) ini.
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 5 6 7 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Isa Al-Masih atau Perbuatan Baik Menghapus Dosa?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?
  • Ismail Atau Ishak Yang Dikorbankan Ibrahim?
  • Bentuk Bumi Sebenarnya - Al-Quran, Alkitab, Atau…
  • Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami