Siapakah nama anak yang dikorbankan Ibrahim, Ismail atau Ishak? Kristen percaya bahwa dia adalah Ishak. Sebaliknya, Islam menyakini bahwa dia adalah Ismail. Agar iman kita tidak salah, penting untuk menyelidiki kesaksian-kesaksian terpercaya yang lebih tua dari Al-Quran.
Kesaksian Al-Quran
Qs 37:99-103 tidak menjelaskan bahwa Ibrahim mengorbankan Ismail. “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)” (Qs 37: 103). Al-Quran tidak menyebutkan nama “anak itu.” Inilah yang membuat para ahli sejarah Islam bingung dan berbeda pendapat.
Kesaksian Tokoh Muslim, Ismail atau Ishak?
Beberapa tokoh Muslim mengakui pengorbanan Ishak.
Shaykh Hamza Yusuf, misalnya, menyatakan“. . . Mayoritas scholar [sarjana] abad-abad terakhir mengatakan bahwa ia adalah Ismail, namun banyak dari scholar [sarjana] abad-abad terdahulu mengatakan ia adalah Ishak . . .”
Dengan sangat yakin, Al-Tabari menegaskan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak, bukannya Ismail. Katanya, “. . . beberapa mengatakan Ishak, sementara yang lain mengatakan Ismael. Kedua pendapat . . . berasal dari Rasulullah . . . , Al-Quran menyebutkan nama Ishak yang lebih bisa terima sebagai anak yang dikorbankan.”
Kesaksian Taurat dan Injil Allah
Taurat Allah – penulisannya sekitar tahun 1450 sebelum Masehi – dengan tegas menyatakan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak. Firman Allah kepada Ibrahim, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak . . . persembahkanlah dia . . . di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
Injil Allah juga menyaksikan “Karena iman maka Abraham . . . mempersembahkan Ishak . . .” (Injil, Surat Ibrani 11:17). “Bukankah Abraham . . . mempersembahkan Ishak, anaknya, atas mezbah?” (Injil, Surat Yakobus 2:21). Injil Allah lebih tua sekitar 600 tahun dari Al-Quran.
Kesaksian Targum
Targum adalah tradisi lisan dari kitab Taurat, Zabur (Mazmur) dan kitab nabi-nabi. Targum ini lebih tua sekitar 300 tahun dari Al-Quran. Targum Pseudo-Jonathan dan Onkelos, mencatat “. . . Dia berkata, ambillah sekarang anakmu yang kamu kasihi Ishak . . . persembahkan dia . . . di atas salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Pengorbanan Ishak dan Isa Al-Masih
Jadi Ibrahim mengorbankan Ishak, anak perjanjian (Taurat, Kejadian 17:21). Umat Isa Al-Masih merasa pengorbanan Ishak yang diganti domba melambangkan pengorbanan Isa Al-Masih. Sebab pengorbanan domba untuk penebusan jiwa dilanjutkan oleh Musa, Daud, dan para nabi lainnya.
Injil Allah juga menggenapkan, “Lihatlah Anak Domba Allah [Isa Al-Masih] yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul besar Yohanes 1:29 ). Melalui pengorbanan Isa Al-Masihlah, keturunan Ibrahim memberkati bangsa-bangsa dengan keselamatan (Kitab Taurat, Kejadian 22:18). Anda sendiri termasuk “bangsa-bangsa” yang diberkati dengan tawaran keselamatan kekal. Kunci, mempercayakan diri kepada Isa Al-Masih.
Fokus Pertanyaan Untuk jawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa pengorbanan Ishak lebih layak percayai? Jelaskanlah jawaban Saudara!
- Apa berkat agung pengorbanan Isa Al-Masih yang dilambangkan dalam pengorbanan Ishak?
- Kitab Suci Kristen memberitakan kebenaran bahwa Ishak yang korbankan, kalau begitu bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadapnya? Jelaskanlah jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel atas.Bila bersea, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ismail Atau Ishak Yang Dikorbankan Ibrahim?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .