Siapakah nama anak yang dikorbankan Ibrahim, Ismail atau Ishak? Kristen percaya bahwa dia adalah Ishak. Sebaliknya, Islam menyakini bahwa dia adalah Ismail. Agar iman kita tidak salah, penting untuk menyelidiki kesaksian-kesaksian terpercaya yang lebih tua dari Al-Quran.
Kesaksian Al-Quran
Qs 37:99-103 tidak menjelaskan bahwa Ibrahim mengorbankan Ismail. “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)” (Qs 37: 103). Al-Quran tidak menyebutkan nama “anak itu.” Inilah yang membuat para ahli sejarah Islam bingung dan berbeda pendapat.
Kesaksian Tokoh Muslim, Ismail atau Ishak?
Beberapa tokoh Muslim mengakui pengorbanan Ishak.
Shaykh Hamza Yusuf, misalnya, menyatakan“. . . Mayoritas scholar [sarjana] abad-abad terakhir mengatakan bahwa ia adalah Ismail, namun banyak dari scholar [sarjana] abad-abad terdahulu mengatakan ia adalah Ishak . . .”
Dengan sangat yakin, Al-Tabari menegaskan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak, bukannya Ismail. Katanya, “. . . beberapa mengatakan Ishak, sementara yang lain mengatakan Ismael. Kedua pendapat . . . berasal dari Rasulullah . . . , Al-Quran menyebutkan nama Ishak yang lebih bisa terima sebagai anak yang dikorbankan.”
Kesaksian Taurat dan Injil Allah
Taurat Allah – penulisannya sekitar tahun 1450 sebelum Masehi – dengan tegas menyatakan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak. Firman Allah kepada Ibrahim, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak . . . persembahkanlah dia . . . di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
Injil Allah juga menyaksikan “Karena iman maka Abraham . . . mempersembahkan Ishak . . .” (Injil, Surat Ibrani 11:17). “Bukankah Abraham . . . mempersembahkan Ishak, anaknya, atas mezbah?” (Injil, Surat Yakobus 2:21). Injil Allah lebih tua sekitar 600 tahun dari Al-Quran.
Kesaksian Targum
Targum adalah tradisi lisan dari kitab Taurat, Zabur (Mazmur) dan kitab nabi-nabi. Targum ini lebih tua sekitar 300 tahun dari Al-Quran. Targum Pseudo-Jonathan dan Onkelos, mencatat “. . . Dia berkata, ambillah sekarang anakmu yang kamu kasihi Ishak . . . persembahkan dia . . . di atas salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Pengorbanan Ishak dan Isa Al-Masih
Jadi Ibrahim mengorbankan Ishak, anak perjanjian (Taurat, Kejadian 17:21). Umat Isa Al-Masih merasa pengorbanan Ishak yang diganti domba melambangkan pengorbanan Isa Al-Masih. Sebab pengorbanan domba untuk penebusan jiwa dilanjutkan oleh Musa, Daud, dan para nabi lainnya.
Injil Allah juga menggenapkan, “Lihatlah Anak Domba Allah [Isa Al-Masih] yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul besar Yohanes 1:29 ). Melalui pengorbanan Isa Al-Masihlah, keturunan Ibrahim memberkati bangsa-bangsa dengan keselamatan (Kitab Taurat, Kejadian 22:18). Anda sendiri termasuk “bangsa-bangsa” yang diberkati dengan tawaran keselamatan kekal. Kunci, mempercayakan diri kepada Isa Al-Masih.
Fokus Pertanyaan Untuk jawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa pengorbanan Ishak lebih layak percayai? Jelaskanlah jawaban Saudara!
- Apa berkat agung pengorbanan Isa Al-Masih yang dilambangkan dalam pengorbanan Ishak?
- Kitab Suci Kristen memberitakan kebenaran bahwa Ishak yang korbankan, kalau begitu bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadapnya? Jelaskanlah jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel atas.Bila bersea, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ismail Atau Ishak Yang Dikorbankan Ibrahim?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Siapakah yang dikorbankan oleh Ibrahim, Ismail atau Ishak, terpulang kepada setiap orang siapakah yang diyakininya. Karena kisah itu ditulis jauh setelah yang bersangkutan (Ibrahim, Ismail dan Ishak) wafat.
Yang bersangkutan tidak ada meninggalkan catatan. Al Quran memang tidak menyebutkan nama anak yang dikorbankan, namun dikisahkan pengorbanan Ibrahim diterima Allah dan menggantinya dengan sembelihan yang besar.
Sedangkan Alkitab menyebutkan Ishak (anaknya yang tunggal) yang dikorbankan. Entah mengapa Ishak bisa dikatakan sebagai anaknya yang tunggal padahal ada saudaranya seayah namun lain ibu yaitu Ismail yang paling tidak sudah bisa berjalan ketika Ishak lahir.
Masih relevankah saat ini menanyakan siapa yang dikorbankan? Padahal yang Allah terima adalah takwanya.
~
Saudara Muhtadi Thoeplik,
Alkitab menyatakan bahwa Ishak disebut “anak tunggal.” Karena secara historis, pada saat itu tidak ada anak lain lagi selain Ishak. Sebelum peristiwa terjadinya “pengorbanan anak”, Hagar dan Ismael sudah “diusir” dari rumah Abraham (Taurat, Kitab Kejadian 21:14)
Dan secara teologis, Ishak disebut “anak tunggal” karena Allah menetapkan yang berhak menerima janji Allah adalah keturunan Abraham yang berasal dari Ishak (Taurat, Kitab Kejadian 13:14-18).
Kisah nubuat “pengorbanan anak” ini sangat penting karena sasaran akhir adalah keselamatan manusia. Dan nubuat ini digenapi melalui pengorbanan Isa Al-Masih sebagai Anak Tunggal Allah di kayu salib. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
Tidak ada penggenapan bila Ismail yang dipercaya mau dikorbankan, karena tidak ada makna apa-apa melalui Muhammad sebagai klaim keturunan Ismail.
Idul Qurban atau Idul Adha sama sekali tidak menyentuh arti yang terkandung dari peristiwa Abraham yang dengan percaya saja kepada perintah Allah supaya mengorbankan putranya. Oleh karena itu, Ishak lah yang hendak dikorbankan, karena penggenapannya 100% dalam kurban Isa Al- Masih.
~
Saudara Boas,
Kami setuju dengan komentar saudara bahwa kisah Nabi Ibrahim rela mengorbankan anaknya yang tunggal, merupakan gambaran Allah Bapa yang rela mengorbankan Kalimat Allah bagi keselamatan manusia.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
Kepada Muhtadi,
Adam diciptakan oleh Allah dari tanah dengan firman-Nya. Adam diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya. Jasad Adam dihidupkan oleh nafas hidup yang ditiupkan langsung oleh-Nya. Adam menjadi penguasa atas ciptaan yang lain, maka Adam adalah ciptaan Allah yang paling mulia.
Tetapi Adam kehilangan kemuliaannya itu karena memakan buah larangan. Bagaimana memulihkan kembali kemuliaan yang jatuh itu? Kemuliaan itu dipulihkan dari keturunan Ishak yaitu “buah” tubuh seorang anak dara, Maria. Dengan firman Allah menciptakan Adam dan dengan firman juga Allah memulihkan Adam. Karena manusia yang perlu dipulihkan maka firman itupun turun menjadi manusia, bukan buku. Oleh karena itu sekali lagi, yang hendak dikorbankan adalah, Ishak.
~
Saudara Boas,
Terima kasih atas komentarnya. Kiranya komentar saudara dapat memperkaya pandangan umat Muslim
~
Slamet
~
Saudara Usil,
Mohon maaf kalau kami harus menghapus komentar saudara. Karena tidak sesuai dengan topik di atas.
Namun apabila saudara menghendaki jawaban atas pertanyaan saudara, kami sarankan saudara dapat mengirimkannya pada . Terimakasih.
~
Slamet
~
Jelas Ishak yang mau dijadikan korban persembahan. Sekarang kita lihat dari latar belakang para nabi, bukankah mereka orang Israel yang adalah bangsa pilihan Allah. Sehingga mereka selalu dipelihara dan lagi tidak ada ceritanya ada nabi keturunan Ismael. Karena memang Ismael tidak terlalu diperhatikan oleh Allah. Bahkan sampai pada kematian Abraham sendiri tidak ada kisah Ismael yang katanya anak soleh berbakti saja tidak bagaimana bisa dikatakan anak soleh.
~
Saudara Yohanes,
Sebenarnya Allah memberkati Ismael dan Ishak karena mereka berdua adalah keturunan Nabi Ibrahim. Namun yang memiliki gelar “Anak Perjanjian” adalah Ishak. Dan melalui Ishak lahirnya bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah. Juga garis keturunan Ishak lahirlah Juruselamat manusia, Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Siapa yang meyakini yang dikorbankan oleh Ibrahim ialah Ismail silakan, begitu pula yang meyakini yang dikorbankan ialah Ismail silakan.
Karena siapapun yang dikorbankan kedua orang itu adalah keturunan langsung dari Ibrahim, dan kenyataannya kedua orang itu tidak jadi dikorbankan.
Bukankah yang diujikan Allah kepada Ibrahim adalah ketaatannya atas perintah Allah? Mengapa masih ada di antara kita yang ‘mengangkat’ Ishak dan ‘menginjak’ Ismail sementara Ismail maupun Ishak bersama-sama menguburkan Ibrahim ketika meninggal. Ini membuktikan mereka berdua rukun-rukun saja meskipun dikisahkan Ismail dan Hajar pernah diusir.
~
Saudara Muhtadi,
Alkitab sebagai kitab suci pendahulu jelas tidak mungkin salah, tentang anak Nabi Ibrahim yang akan dikorbankan. Untuk itu mari kita perhatikan Taurat, Kitab Kejadian 22:9, “Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.”
Jelaslah bahwa dari ayat ini, Ishak-lah yang dipersembahkan bukan Ismael. Al-Quran juga tidak menyebut nama Ismael ketika berbicara tentang anak nabi Ibrahim yang dikorbankan.
Sebenarnya perbedaan ini tidak akan terjadi apabila Nabi Ibrahim dapat menahan diri, dan sabar menunggu janji Tuhan kepadanya.
~
Slamet
~
Maaf seharusnya: Siapa yang meyakini yang dikorbankan oleh Ibrahim ialah Ismail silakan, begitu pula yang meyakini yang dikorbankan ialah Ishak silakan.
~
Saudara Muhtadi,
Memang kita tidak boleh memaksa ataupun menghalangi keyakinan seseorang. Namun fakta sejarah menunjukkan bahwa Ishak telah dipilih Allah sebagai anak perjanjian.
Dan melalui keturunan Ishaklah lahir Sang Mesias, juruselamat dunia yaitu Isa Al-Masih. “Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: “dan kepada keturunanmu”, yaitu Isa” (Injiil, Surat Galatia 3:16).
~
Slamet
~
Saudara Muhtadi,
Rencana Allah penuh arti dan makna, rencana Allah lurus, damai sejahtera, dan untuk memperbaiki mahkota ciptaan yang jatuh. Rencana Allah adalah Ya dan Amin.
Allah sudah berjanji kepada Abraham yang akan mempunyai keturunan dari Sarah sebelum Hagar didekati oleh Abraham dan melahirkan Ismail. Mengapa Allah berkata kepada Abraham supaya mengorbankan “Putra Tunggal-Nya”? Karena Allah sejak semula tidak menghendaki poligami selagi istri yang sah masih hidup (Sarah),dan Ishak sebagai bukti nyata janji Allah kepada Abraham dan Sarah yang bagi manusia sudah tidak mungkin. Maka Ishak lah anak perjanjian dan anak tunggal itu,dan penggenapannya dalam Isa Al Masih yang lurus,pembawa damai sejahtera, Isa Al Masih adalah Amin. Isa Al Masih adalah kurban agung.
~
Saudara Boas,
Terima kasih atas penjelasan yang saudara sampaikan bahwa kisah anak tunggal Abraham yang dikorbankan adalah gambaran Isa Al-Masih Anak Tunggal Allah yang menjadi Kurban Agung.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
Siapakah yang tahu kehendak Allah sehingga bisa mengatakan dari semula Allah tidak menghendaki poligami selagi isteri yang sah masih hidup.
Apalagi perkataan itu dikaitkan dengan dilakukannya poligami oleh Ibrahim yang malah Sarah sebagai isteri pertama Ibrahim yang memberi Ibrahim Hajar, hambanya. Dan meminta Ibrahim untuk memperistri Hajar agar karenanya ia (Sarah) memperoleh seorang anak. Ismail dan Ishak keduanya adalah anak yang patuh kepada orang tua. Adakah di kitab suci disebutkan bahwa di antara anak Ibrahim ada yang harus ditinggikan dan ada yang boleh direndahkan/dihinakan?
~
Saudara Muhtadi,
Memang Allah memberkati Ismael dan Ishak karena mereka berdua adalah keturunan Abraham. Namun berdasarkan janji Allah kepada Abraham, Ishak lah yang disebut sebagai “Anak Perjanjian.”
“Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (taurat, Kitab Kejadian 19:17).
Jadi melalui Ishak ini lahirlah bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah. Juga garis keturunan Ishak lahirlah Juruselamat manusia, Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Saudara Boas dan Muhtadi,
Kami berterimakasih untuk kesediaan saudara mengunjungi dan memberikan komentar pada situs kami.
Namun kami berharap saudara juga tidak membuang waktu dalam sebuah diskusi yang berkepanjangan dan tidak sesuai dengan topik di atas.
Oleh Karena itu, mohon maaf kalau kami terpaksa menghapus setiap komentar yang terdiri dari beberapa kolom.
Kiranya saudara berdua dapat memaklumi akan hal ini.
~
Slamet
~
Dasar yang menetapkan bahwa anak itu Ismail alaihisalam. adalah kalimat عليه di ayat 113
kata عليه di sini adalah milik Nabi Ismail dan bukan Nabi Ibrahim, mengapa demikian, karena pada kelanjutan ayat Allah berfirman : Dzurriyati hima
dhamir هِـمَا adalah milik Ismail dan Ishaq, karena mereka adalah saudara seayah, sehingga anak cucu mereka yang disebut Allah, bukan anak cucu Ibrahim dan Ishaq, karena keduanya adalah bapak beranak, jadi yang tepat adalah anak cucu Ibrahim dari putra beliau Ismail dan Ishaq.
~
Saudara Bism,
Dalam menyampaikan komentar, mohon saudara tidak mengutip secara langsung dialog antar agama. Kami senang apabila saudara bersedia sedikit mengedit dan mengambil inti sarinya, sehingga komentar saudara menjadi jelas dan dimengerti semua pembaca. Terimakasih.
~
Slamet
~
Tidak perlu rasanya memperkaya pengetahuan kami. Karena kami sebagai umat Muslim menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Al-Quran tidak mengajarkan misi Islamisasi, tapi Al-Quran mengajarkan bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
Jika ingin debat soal jalan yang lurus saya pikir lebih elok kita buat sebuah forum dan hadirkan pakar Al-Qu’an dan pakar Injil (kalau bisa yang menguasai bahasa Ibrani). Dan saya pikir situs ini tidak lebih dari misi Kristenisasi. Jadai tolong jangan gunakan nama nabi kami yang mulia Isa ibnu Maryam. Karena Isa bukan lah Yesus dan Yesus bukan lah Isa. Isa tidak mati di kayu salib, Allah melindungi Isa ibnu Maryam dari tangan-tangan kotor orang Romawi dan Yahudi yang hendak membunuhnya dan mengingkari ajaran-Nya.
~
Saudara Idris,
Kami tidak memaksa saudara untuk mengikuti ajaran agama lain. Tetapi kami ingin membagikan pemahaman dan pengertian yang kami miliki mengenai anak Ibrahim yang dikorbankan.
Dan semoga yang kami sampaikan ini dapat menjadi bahan perenungan bagi umat Muslim.
Kami juga tidak sedang mengajak saudara untuk berdebat, melainkan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih. Kami ingin mengenalkan Isa Al-Masih sesuai dengan Alkitab maupun Al-Quran. Karena ada banyak di kalangan umat beragama yang tidak mengetahui Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih atau Yesus Kristus adalah nama satu pribadi. Dia bukan orang Arab tetapi orang Yahudi dari Nazaret. “Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea” (Injil, Rasul Besar Matius 21:11).
~
Slamet
~
Yang dikorbankan sudah sangat jelas bukan Ismail, dan bukan pula Ishak. Atau bagaimana ini sih maksudnya?Terimakasih
~
Saudara Imitri,
Jelas Allah dalam Alkitab memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan Ishak. Firman Allah kepada Ibrahim, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak … persembahkanlah dia … di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
Allah bermaksud menguji iman dan ketaatan Ibrahim kepada Allah. Ternyata Ibrahim lulus dalam ujian tersebut, maka Allah melarang Ibrahim untuk mengorbankan Ishak sebagai korban kemudian diganti dengan seekor domba.
~
Slamet
~
Ishak yang lahir dari istri Abraham adalah benar anak yang dijanjikan Allah. Sebab Allah berjanji di depan Abraham dan Sara.
Janji yang disampaikan malaikat ini, membuat Sara tertawa dibalik tirai, karena Sara sedah berumur 90 tahun. Mana mungkin hal ini dapat terjadi?
Abraham juga mengambil budaknya, Hagar. Hagar juga hamil tapi menjadi sombong terhadap Sara, Dan akhirnya Allah menepati janji-Nya kepada Sara dan Abraham,- lahirlah Ishak. Sara berkata pada Abraham, “Usirlah budak dan anaknya itu, karena anaknya tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku, Ishak.”(Taurat, Kitab Kejadian 21;10). Jadi Ishaklah yang dipilih Allah, bukan Ismail.
~
Saudara Anak Domba,
Terimakasih untuk komentarnya, kiratnya kebenaran yang saudara sampaikan dapat memberikan pencerahan bagi pembaca.
~
Slamet
~
Tidak mengherankan jika, hingga hari ini perasaan sakit hati Ismail kepada Ishak masih terasa diantara para keturunannya. Dan sampai kini juga, keturunan Ismail masih hidup dalam “perhambaan” kepada Allah, sedangkan keturunan Ishak sang pangeran, kini sudah hidup menjadi “anak-anak” Allah.
Karena memang Ishak adalah “anak”, dan Ismail adalah “hamba”. Seorang hamba tidak lebih tinggi dari tuannya, dan tidak heran bila ada hamba yang sakit hati akan membunuh tuannya.
Oleh karena itu bila anda ingin bebas dari hidup dalam perhambaan, percayalah bahwa anda sudah ditebus, harganya sudah dibayar, ikutlah Dia sang penebus itu, yang terkemuka di Dunia dan Akhirat.
~
Saudara Anak Domba,
Memang benar hanya dengan menerima Isa Al-Masih saja status kita dapat diubah, dari hamba menjadi anak-anak Allah.
“Semua orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
~
Slamet
~
Umat Kristen yakin yang dikorbankan oleh Ibrahim ialah Ishak, anaknya yang tunggal, untuk melandasi yang tertulis dalam Injil Rasul Besar Yohanes 1:29, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.”
Pasti Yohanes penulis Injil bukanlah Yohanes murid Yesus. Apakah Yesus mengajarkan penebusan dosa? Paulus dalam Injil pun tetap menulis :Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka dalam dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri (Injil, Surat Roma 2:5-8).
~
Saudara Daandiet,
Isa Al-Masih tidak hanya mengajarkan keselamatan berdasarkan penebusan, tetapi justru tujuan kedatangan-Nya untuk menebus manusia.
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”(Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Slamet
~
Sdr. Slamet,
Tolong saudara kutipkan dari Alkitab bahwa Yesus langsung mengatakan kalau kedatangannya di dunia adalah untuk menebus manusia. Perkataan Yesuskah dalam Injil, Markus 10:45 yang saudara kutip itu?
~
Saudara Daandiet,
Dalam Injil Rasul Markus pasal 10 ini terdapat sebuah nas yang menubuatkan tentang penyaliban Isa Al-Masih. “Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa …. Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:41-45).
Jelas ayat di atas adalah perkataan Isa Al-Masih, yang digenapi dalam Injil, Rasul Markus 15:20, “Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya.
Yesus disalibkan. Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan”
Jelas menurut firman Allah, Isa Al-Masih mati disalib, bila ada yang mengatakan “mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa” berarti bukan dari Allah.
~
Slamet
~
Membaca Injil Rasul Markus 10:41-45 tentunya tidak bisa dipisahkan dari ayat sebelumnya paling tidak dimulai dari ayat 35 dst tentang keinginan dua orang murid Yesus, yang memanggil Yesus dengan sebutan Guru (mengapa bukan menyebut Yesus sebagai Tuhan?).
Untuk kelak bisa duduk di sebelah kanan dan kirinya Yesus, untuk keinginan itu Yesus menjawab ia tidak berhak memberikannya (lalu siapa yang berhak mengabulkan?). Kemudian terjadilah silang pendapat di antara para murid-Nya yang akhirnya setelah menyaksikan itu Yesus menegaskan bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan menjalankan kuasanya dengan keras dan kepada para murid-Nya diminta untuk menjadi pelayan dan hamba bagi lainnya untuk menjadi besar dan terkemuka. Mana penyalibannya?
~
Saudara Daandiet,
Ajaran Isa Al-Masih dalam Kitab Suci Injil yang saudara kutip, sebenarnya menyatakankan bahwa kebesaran yang sejati bukanlah soal kepemimpinan, kekuasaan, atau prestasi perorangan yang tinggi melainkan sikap hati yang dengan sungguh-sungguh ingin hidup bagi Allah dan bagi sesama manusia.
Sedangkan nubuat bahwa Isa Al-Masih sendiri akan mati disalib terdapat dalam Injil, Rasul Markus 10:45, “Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
~
Slamet
~
Ishak disebutkan “Anak Tunggal” dalam Perjanjian Lama, Ishak adalah keturunan yang “sah” atas perkawinan yang sah dan juga dinubuatkan oleh Allah sendiri. Ishak adalah anak perjanjian dan dari padanyalah janji pemulihan manusia untuk kembali kepada rancangan Allah semula. Sesuai rencana, kehidupan awal manusia yang sesuai dengan kehendak-Nya. Buktikanlah lewat cara hidupmu, agar menjadi saksi hidup, sekaligus persembahan yang hidup nyata bahwa Kristus ada di dalam kamu dan kamu ada di dalam Kristus.Amin
~
Saudara Machmud,
Terimakasih atas harapan saudara bagi kami sebagai “surat hidup” yang dibaca oleh semua orang. Kiranya Roh Kudus menolong kami itu melakukan hal itu.
~
Slamet
~
Yang dikorbankan bukan Ishak atau Ismail tapi yang dikorbankan yaitu seekor domba. Domba itu adalah bentuk tersirat dari Yesus Kristus. Jadi domba dikorbankan agar menghapus dosa dunia. Terimakasih
~
Saudara Nandoligouri,
Peristiwa pengorbanan Ishak ini memang gambaran Kalimat Allah yang turun ke dunia dalam wujud manusia mati disalib demi keselamatan umat manusia.
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (Injil, Surat 1 Petrus 1:18).
~
Slamet
~
Saya lebih mempercayai Ishak yang akan dikorbankan. Dalam Taurat Kitab Kejadian 22:2 dikatakan bahwa Ishak adalah anak tunggal Abraham. Saya setuju dengan pendapat tersebut karena saat itu Ismail sudah tidak bersama keluarga Abraham (Taurat, Kitab Kejadian 21:8-21). Jadi satu-satunya anak Abraham di situ adalah Ishak.
Sering diperdebatkan pula bahwa isi Alkitab sudah diedit sehingga menyimpang, tetapi menurut saya berita suka cita Alkitab tidak dapat diedit. Mereka hanya menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa lain agar mudah dipahami oleh bangsa yang dituju.
~
Saudara Limpat,
Alkitab mencatat dengan jelas bahwa anak yang dijanjikan Allah kepada Abraham adalah Ishak dan Allah juga yang memerintahkan Abraham untuk menyembelih Ishak.
Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
Sebenarnya nabi Islam sendiri tidak pernah mengklaim hal ini dan tidak menyebut nama sang anak yang akan dikorbankan oleh Abraham melainkan tafsiran para ulama Islam.
~
Slamet
~
Saya yakin dan percaya yang dikorbankan Ismael.
Karena hanya umat Muslim yang merayakan hari raya kurban sedangkan umat Kristen tidak.
Dan Ismael adalah anak pertama dari Abraham yang artinya seorang kakak harus rela berkorban demi adik nya. Itulah makna pengorbanannya Ismael karena Ismael adalah kakak dari Ishak. Jadi Ismaellah yang berkorban untuk Allah dan juga Ishak.
Semoga Dapat diterima.
Saya yakin Ismael dikorbankan karena dari Ismael kecil dia sudah melalui banyak pencobaan. Dari dibuang dan diasingkan oleh Abraham ke padang gurun pasir yang tandus karena Sarah tidak menyukai Hagar dan Ismael. Jadi Ismail sudah banyak berkorban demi Ishak dan Sarah.
Saya yakin dan percaya saya bahwa Ismael yang dikorbankan bukan Ishak.
~
Saudara Alex,
Saudara boleh saja memberikan penjelasan tentang anaknya Ibrahim yang dikorbankan adalah Ismail. Karena dalam Al-Quran tidak menyebutkan nama anak Ibrahim yang akan dikorbankan itu. Namun apabila kita membaca Kitab Taurat kita akan tahu dengan pasti tentang hal tersebut.
Memang pada awalnya nabi Ibrahim meminta kepada Allah agar yang menjadi ‘anak perjanjian’ adalah Ismail. Tapi Allah dengan tegas menolaknya dan Allah menyatakan bahwa anak perjanjian yang dimaksud adalah Ishak. “Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Taurat, Kitab Kejadian 17:18-19).
~
Slamet