• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Ismail Atau Ishak Yang Dikorbankan Ibrahim?

Ismail Atau Ishak Yang Dikorbankan Ibrahim?

14 September 2015 oleh Web Administrator 182 Komentar

abraham korbanSiapakah nama anak yang dikorbankan Ibrahim, Ismail atau Ishak?  Kristen percaya bahwa dia adalah Ishak. Sebaliknya, Islam menyakini bahwa dia adalah Ismail. Agar iman kita tidak salah, penting untuk menyelidiki kesaksian-kesaksian terpercaya yang lebih tua dari Al-Quran.

Kesaksian Al-Quran

Qs 37:99-l13 tidak menjelaskan bahwa Ibrahim mengorbankan Ismail. “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)” (Qs 37: 103).  Al-Quran tidak menyebutkan nama “anak itu.” Inilah yang membuat para ahli sejarah Islam bingung dan berbeda pendapat.

Kesaksian Tokoh Muslim, Ismail atau Ishak?

Beberapa tokoh Muslim mengakui pengorbanan Ishak.

Shaykh Hamza Yusuf, misalnya, menyatakan“… Mayoritas scholar [sarjana] abad-abad terakhir mengatakan bahwa ia adalah Ismail, namun banyak dari scholar [sarjana] abad-abad terdahulu mengatakan ia adalah Ishak….”

Dengan sangat yakin, Al-Tabari menegaskan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak, bukannya Ismail. Katanya, “…beberapa mengatakan Ishak, sementara yang lain mengatakan Ismael. Kedua pendapat … berasal dari Rasulullah …, Al-Quran menyebutkan nama Ishak yang lebih bisa terima sebagai anak yang dikorbankan.”

tauratKesaksian Taurat dan Injil Allah

Taurat Allah – penulisannya sekitar tahun 1450 sebelum Masehi – dengan tegas menyatakan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak. Firman Allah kepada Ibrahim, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak … persembahkanlah dia … di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).

Injil Allah juga menyaksikan “Karena iman maka Abraham … mempersembahkan Ishak…” (Injil, Surat Ibrani 11:17). “Bukankah Abraham …mempersembahkan Ishak, anaknya, atas mezbah?” (Injil, Surat Yakobus 2:21). Injil Allah lebih tua sekitar 600 tahun dari Al-Quran.

Kesaksian Targum

Targum adalah tradisi lisan dari kitab Taurat, Zabur (Mazmur) dan kitab nabi-nabi. Targum ini  lebih tua sekitar 300 tahun dari Al-Quran. Targum Pseudo-Jonathan dan Onkelos, mencatat “…Dia berkata, ambillah sekarang anakmu yang kamu kasihi Ishak … persembahkan dia … di atas salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

Pengorbanan Ishak dan Isa Al-Masih

Jadi Ibrahim mengorbankan Ishak, anak perjanjian (Taurat, Kejadian 17:21). Umat Isa Al-Masih merasa pengorbanan Ishak yang diganti domba melambangkan pengorbanan Isa Al-Masih. Sebab pengorbanan domba untuk penebusan jiwa dilanjutkan oleh Musa, Daud, dan para nabi lainnya.

Injil Allah juga menggenapkan, Lihatlah Anak Domba Allah [Isa Al-Masih] yang menghapus dosa dunia“ (Injil, Rasul besar Yohanes 1:29 ). Melalui pengorbanan Isa Al-Masihlah, keturunan Ibrahim memberkati bangsa-bangsa dengan keselamatan (Kitab Taurat, Kejadian 22:18). Anda sendiri termasuk “bangsa-bangsa” yang diberkati dengan tawaran keselamatan kekal. Kunci, mempercayakan diri kepada Isa Al-Masih. 

Focus Pertanyaan Untuk jawab Pembaca

Staf  IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa pengorbanan Ishak lebih layak percayai? Jelaskanlah jawaban Saudara!
  2. Apa berkat agung pengorbanan Isa Al-Masih yang dilambangkan dalam pengorbanan Ishak?
  3. Kitab Suci Kristen memberitakan kebenaran bahwa Ishak yang korbankan, kalau begitu bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadapnya? Jelaskanlah jawaban Saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan  atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel  atas.Bila bersea, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ismail Atau Ishak Yang Dikorbankan Ibrahim?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Ayat Lainnya

Reader Interactions

Comments

  1. Ahmad iqbal mengatakan

    11 Agustus 2018 pada 7:59 am

    ~
    “Firman-Nya:’Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu’”(Kejadian 22:2).

    Atas dasar ayat inilah umat Kristen mengklaim bahwa anak yang hendak dikorbankan Abraham adalah Ishak, bukan Ismael. Benarkah kesimpulan ini? Mari kita kritisi!

    Nama Ishak dalam Kejadian 22:2 yang disebut sebagai “anak tunggal Abraham” itu patut dipertanyakan. Karena fakta-fakta dalam Bibel menyebutkan bahwa Ismael dalam Alkitab berusia lebih tua 14 tahun dibandingkan adiknya, Ishak. Karena Ismael dilahirkan ketika Abraham berusia 86 tahun (Kejadian 16:16).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      17 Agustus 2018 pada 7:42 pm

      ~
      Saudara Ahmad,

      Kami menghargai penjelasan yang saudara sampaikan. Sebenarnya untuk mengetahui kebenaran tentang istilah “anak tunggal” Abraham boleh hanya didasarkan pada satu ayat dalam Taurat Kejadian 16:6 saja. Kita harus bersedia melihat konteknya dalam Alkitab.

      Kalaupun Ishak disebut “anak tunggal” Abraham, salah satu sebabnya Allah menetapkan yang menjadi keturunan Abraham adalah yang berasal dari Ishak. Melalui garis keturunan Ishak ini, Allah menggenapi janji-Nya kepada Abraham tentang Mesias yaitu Juruselamat dunia. Semoga dapat menjadi bahan perenungan untuk saudara.
      ~
      Slamet

  2. Tegar mengatakan

    28 November 2018 pada 6:44 am

    ~
    Di dalam beberapa atsar yang shahih disebutkan bahwa yang disembelih itu memang Nabi Isma‘il bukan Ishaq. Demikianlah riwayat dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, Abu Thufail, Amir bin Wathsilah dari kalangan shahabat, dan Saad bin Musayyab, Said bin Jubair, al-Hasan al-Bashri, Mujahid, asy-Sya‘bi, Yusuf bin Mihran, Rabi‘ bin Anas, Muhammad bin Ka‘ab al-Qurdli, al-Kalbi, Alqamah, Abu Ja‘far Muhammad bin Ali, dan Abu Shaleh dari kalangan tabi‘in. Semua mereka itu berkata: Anak yang disembelih itu adalah Nabi Isma‘il, dan pernyataan tersebut dikuatkan oleh al-Qurthubi dalam tafsirnya, bro bikin questioner tentang Yesaya 42 dong, biar lebih mantap diskusinya.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 November 2018 pada 4:11 pm

      ~
      Saudara Tegar,

      Rata-rata yang mengakui anak yang akan dikurbankan nabi Ibrahim adalah Ismael, semuanya dari pihak Kaum Muslim. Herannya pendapat tersebut berdasarkan anggapan dan tafsiran saja, sementara Al-Quran tidak pernah mencantumkan siapa nama anak yang dibawa oleh nabi Ibrahim pada saat itu. Berbeda dengan Alkitab, Alkitab berbicara dengan jelas dan gamblang bahwa anak yang dibawa Ibrahim adalah Ishak. Tentunya, adalah bijak mempercayai riwayat Taurat yang mencatat mengenai nabi Ibrahim yang akan mengurbankan anaknya daripada mempercayai Al-Quran yang dicatat berbeda ribuan tahun setelah pritiwa tersebut. Bagaimana menurut saudara?

      Untuk berdiskusi dengan kami mengenai topik yang diluar dari artikel di atas, contohnya tentang Yesaya 42, maka kami mengajak saudara untuk berdikusi lewat email di . Kami menunggu pertanyaan saudara. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  3. Jesus Park mengatakan

    4 Desember 2018 pada 5:55 pm

    ~
    Untuk Tegar,

    Al-Quran dan hadis tidak pernah menyebutkan Ismael yang dikurbankan oleh Ibrahim, sedangkan Taurat dengan jelas menyebutkan Ishaq. Menurut akal sehat, sudah seharusnya kita merujuk pada bukti dan bukan pada tafsiran. Selain itu Taurat sudah mengkonfirmasi bahwa Allah hanya memberikan ketetapan dan hukum-Nya hanya pada bani Israel (Zabur, Kitab Mazmur 147:19-20). Al-Quran melengkapi dengan menyatakan kenabian pada keturunan Ishaq, yang nanti menjadi keturunan perjanjian Allah hingga akhirat (QS 29:27). Sedangkan Ismael bukan dari keturunan bani Israel. Bukti-bukti sudah sangat jelas, maka tafsiran menimbulkan perselisihan diantara Muslim (QS 17:53). Bagaimana menurut saudara?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      5 Desember 2018 pada 3:05 pm

      ~
      Saudara Park,

      Penjelasan saudara sangat baik sekali. Kiranya dapat dicermati dengan baik oleh saudara Tegar. Memang fakta sudah berbicara dengan jelas, tafsiran hanya menimbulkan kebingungan. Terima kasih saudara Park untuk tanggapan sdr.
      ~
      Purnama

  4. Wahyu mengatakan

    5 Januari 2019 pada 1:06 pm

    ~
    Al-Qur’an semua perkataan Allah tidak ditambah atau dikurangi atau di edit. Perkataan Allah langsung untuk menerangkan/petunjuk yang sebenarnya. Dan menerangkan apa yang diperbantahkan manusia. Dan Allah berfirman menghendaki manusia yang diberiNya petunjuk dan yang tidak dikehendakiNya adalah dalam kesesatan yang nyata.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      7 Januari 2019 pada 4:04 pm

      ~
      Saudara Wahyu,

      Kami menghargai pendapat sdr mengenai Al-Quran. Kalau boleh kami bertanya, Jika Al-Quran adalah perkataan langsung, mengapa Al-Quran tidak tahu siapa anak yang dibawa oleh Ibrahim untuk dikurbankan? Berbeda dengan Alkitab, yang menyatakan dengan gamlang anak tersebut adalah Ishak. Bagaimana menurut sdr?

      Allah Alkitab menghendaki agar semua manusia dapat memperoleh keselamatan bukan kesesatan (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Injil Allah menyatakan: “Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus…” (Injil, Surat 1 Timotius 2:3-5). Berharap sdr dapat membedakan tujuan antara Allah Alkitab dengan tujuan Allah Al-Quran. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  5. Setiawan Daves mengatakan

    7 Januari 2019 pada 12:02 pm

    ~
    Secara singkat Kepercayaan Abraham diuji setelah Hagar dan Ismael di usir , Allah mencoba Abraham untuk mengorbankan anak nya yang tunggal …. Sudah Jelas bahwa yang akan di Kurbankan adalah Ishak , dikarenakan Hagar dan Ismael sudah di usir terlebih dahulu …

    – Kejadian 21 – Abraham mengusir Hagar dan Ismael
    – Kejadian 22 , Kepercayaan Abraham diuji untuk Mengorbankan Ishak

    Dalam QS 37:102 – As-Saffat Tidak spesifik yang di sebut adalah Ismail, di karenakan nama Ismail menggunakan tanda Kurung (…) , yang berarti tafsiran.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      7 Januari 2019 pada 4:11 pm

      ~
      Saudara Setiawan Daves,

      Saudara memberikan penjelasan yang sangat baik sekali. Kami berharap hal itu dapat memberikan pencerahan bagi teman-teman Muslim. Alkitab memang menjelaskan secara akurat tentang kisah hidup dan perjalanan Abraham. Sepatutnya kita untuk mengetahui kisah tersebut lebih bijak melalui Alkitab, bukan Al-Quran. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  6. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    9 Januari 2019 pada 4:20 pm

    ~
    Buat Sdr Setiawan Daves/Purnama:

    Kalau yang akan disembelih adalah Ishak, mengapa Kaum Yahudi dan Kaum Nasrani tidak pernah lagi melaksanakan Ibadah Qurban. Kenapa malah kami Ummat Islam yang dengan setia selalu memperingati kisah Ibrahim itu dan berkurban setiap tahun?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      10 Januari 2019 pada 5:22 am

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Terima kasih untuk pertanyaan yang saudara sampaikan. Sebenarnya secara tidak langsung kami sudah memberikan penjelasan bahwa kisah anak tunggal Abraham yang dikorbankan adalah gambaran Isa Al-Masih Anak Tunggal Allah yang menjadi Kurban Agung. Dan hari di mana Isa Al-Masih menjadi kurban disebut Jumat Agung.

      Hari Jumat Agung jatuh pada 2 hari sebelum Hari Raya Paskah, yaitu hari peringatan kebangkitan Isa Al-Masih kematian. Jadi Jumat Agung adalah peringatan saat Yesus Kristus disalibkan dan wafatNya di Bukit Golgota setelah diadili oleh Mahkamah Agama Yahudi. Setelah menjalani penyiksaan dan penderitaan akhirnya Isa Al-Masih mati di atas kayu salib.

      Demikian semoga bermanfaat untuk saudara
      ~
      Slamet

  7. Jesus Park mengatakan

    9 Januari 2019 pada 6:55 pm

    ~
    Wahyu,

    Apakah benar Al-Quran perkataan langsung Allah? Bukankah nabi saudara mendapat wahyu dari roh gua Hira bahkan terkadang ia mendapat wahyu syaitan? Apakah saudara ingin mengatakan bahwa wahyu langsung itu dari roh dan syaitan?

    Jika wahyu Al-Quran tidak diedit mengapa terlalu banyak tafsiran ulama untuk menjelaskan Al-Quran? Mengapa Al-Quran tidak dapat menjelaskan dirinya sendiri bahkan yang dikurbankan Ibrahim? Bukankah hal ini dapat menjadikan perselisihan bagi Muslim dan akibatnya syaitan berkuasa dengan tafsiran. “Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia” (Qs 17:53).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Januari 2019 pada 1:22 pm

      ~
      Saudara Jesus Park,

      Memang seringkali kita memperdebatkan mengenai siapakah yang dikurbankan. Namun kita harus kembali lagi pada fakta yang tertulis baik dalam Al-Quran maupun Alkitab, bahwa bukan Ishak atau Ismail yang dikurbankan, tetapi hewan.
      ~
      Noni

  8. Setiawan Daves mengatakan

    10 Januari 2019 pada 5:09 pm

    ~
    Untuk Pradjanto, SH. MSi,

    Dalam Perjanjian Lama manusia hidup dalam Taurat. Salah satunya 10 perintah Allah dan pasti manusia tidak akan selamat melewatinya. Hukum ini ditujukan untuk manusia dan harus digenapi oleh manusia. Hal ini yang melatarbelakangi kelahiran, kematian dan kebangkitan Isa Al- Masih (dalam wujud manusia ) supaya kita beroleh keselamatan.

    Satu-satunya Pribadi yang tidak berbuat dosa yaitu Isa Al-Masih. Kematian-Nya bertujuan untuk menggenapi Taurat. Melalui Kematian-Nya kita memasuki Perjanjian Baru (Zaman Kasih Karunia Keselamatan ) tanpa menghilangkan Taurat itu sama sekali (Baca Matius 5:18). Isa bagi kami adalah Kurban yang Agung.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Januari 2019 pada 1:22 pm

      ~
      Saudara Setiawan Daves,

      Benar sekali bahwa sebelum kedatangan Isa Al-Masih, manusia hidup dibawah hukum yang mengikatnya. Nmaun ternyata manusia tidak ada yang sanggup melakukan hukum tersebut dengan sempurna, apapun usaha yang dilakukan manusia. Isa Al-Masih adalah Kurban yang sesungguhnya. Kurban-kurban yang ada sejak zaman para nabi hanya gambaran dari kurban yang sesungguhnya, yaitu kurban yang sejati. Sebab itu isa disebut Kurban Agung yang melunasi semua hutang dosa manusia.
      ~
      Noni

  9. Gatot mengatakan

    2 Februari 2019 pada 2:53 am

    ~
    Eh, sudah dikasih tahu Al kitab banyak yang diubah masih saja ngeyel nge les lagi dasar pengikut aliran sesat Paulus.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      4 Februari 2019 pada 5:35 pm

      ~
      Saudara Gatot,

      Terima kasih untuk komentar saudara. Menanggapi pernyataan sdr, maka kami bertanya kepada sdr. Kalau boleh tahu, siapa yang mengubah Alkitab, kapan itu terjadi dan yang aslinya seperti apa? Semoga sdr dapat menjawab pertanyaan kami.

      Kembali pada topik di atas. Alkitab membuktikan bahwa anak yang dibawa oleh Ibrahim adalah Ishak, bukan Ismail. Sementara Al-Quran sama sekali tidak tahu siapa anak yang dibawa oleh Ibrahim. Pertanyaannya, mengapa firman Allah SWT tidak tahu siapa anak yang dibawa oleh Nabi Ibrahim? Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  10. Jesus Park mengatakan

    7 Februari 2019 pada 7:46 pm

    ~
    Untuk Gatot,

    Sebenarnya saudara ingin memberitahu atau menyesatkan kami semua seperti allah saudara sebaik-baik tipu daya (QS 3:54). Karena pernyataan tanpa bukti menandakan saudara sedang menyebarkan hoax dan ingin mendustakan wahyu Allah dalam Injil. Padahal Taurat dengan sangat jelas menyatakan bahwa Ishak yang dikurbankan oleh Ibrahim, sedangkan Quran dan nabi saudara tidak pernah menyebut nama. Apakah allah saudara tidak tahu nama yang dikurbankan atau karena allah saudara sudah tahu bahwa Ishaklah yang dikurbankan menurut Taurat dan tidak perlu menyebut namanya lagi? Apakah saudara setuju dengan hal ini?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      13 Februari 2019 pada 6:37 pm

      ~
      Saudara Park,

      Kebenaran dapat dipelajari dan diselidiki, bila ada yang menyatakan bahwa Alkitab palsu maka harus membuktikan aslinya seperti apa? Demikian, Alkitab menyatakan anak yang dikurbankan nabi Ibrahim adalah Ishak. Al-Quran memang tidak memberitahu siapa anak yang dibawa Ibrahim, maka jawabannya hanya ada dalam Alkitab. Berharap kaum Muslim bersedia mempelajari Taurat agar kisah Ibrahim dapat dipahami dengan benar. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  11. HAMBA ALLAH mengatakan

    10 Februari 2019 pada 1:11 am

    ~
    Perlu diketahui bersama, dalam Bibel mereka sendiri, Nabi Ibrahim as dipercayai mempunyai 3 istri. Yang pertama adalah Sarah (Kejadian 16:1-4), yang kedua Hajar (Kejadian 16:1-4) dan yang ketiga adalah Ketura (Kejadian 25:1-6). Dari ketiga istrinya tersebut, Nabi Ibrahim as kemudian mempunyai 8 putra, yakni Ismail dari Hajar (Kejadian 16 : 15-16), Ishaq dari Sarah (Kejadian 21 : 3-5), dan Ketura punya 6 anak yakni Zimron, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah (Kejadian 25 : 1-2). Bahkan didalam Kejadian 17 : 6, Tuhan akan membuat engkau (Nabi Ibrahim as) akan beranak cucu sangat banyak sekali.

    Tentang permasalahan “anak tunggal”, mayoritas orang pasti sudah pada mengetahui bahwa “anak tunggal” bisa berarti anak itu tidak punya saudara-saudara lain yang se-ayah (atau dalam hal ini yaitu saudara kandung se-ibu), atau pada saat itu sang ayah baru punya anak satu saja. Hal ini tentu sangat mudah difahami bagi orang yang mau berfikir dengan logika yang sehat dan mengedepankan kebenaran, bukan pembenaran di dalam menelaah suatu permasalahan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      12 Februari 2019 pada 4:15 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Terima kasih untuk komentar yang saudara sampaikan. Namun mengingat terbatasnya kolom yang tersedia, terpaksa kami harus menghapus komentar saudara yang terlalu panjang ini.

      Kitab Taurat dengan jelas menyebut nama Ishak yang harus dikorbankan oleh Ibrahim. “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, … persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran…” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).

      Kitab Suci Injil juga menyaksikan bahwa anak Ibrahim yang dikorbankan adalah Ishak. “Karena iman maka Abraham … mempersembahkan Ishak…” (Injil, Surat Ibrani 11:17).

      Sedangkan Allah dalam kitab saudara tidak menyebutkan nama anak Ibrahim yang dikorbankan, melainkan hanya kata ‘anak’ saja. “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya),…” (Qs 37:103).

      Justru hal inilah yang membuat para ahli sejarah Islam menjadi bingung dan berbeda pendapat, karena kitab saudara tidak menyebutkan nama Ismael. Silakan saudara menjelaskan dengan singkat.
      ~
      Slamet

  12. Azry mengatakan

    27 Februari 2019 pada 10:50 pm

    ~
    Menurut saya, maksud kata ‘ambillah anakmu yang Tunggal,’ istilah ‘tunggal’ itu dalam bahasa diartikan satu tapi dalam keluarga anak tunggal adalah anak pertama yang belum punya adik. Jadi kata” Anak Tunggal itu sebenarnya bisa diartikan bahwa yang dkurbankan oleh nabi ibrahim as adalah anaknya yang tunggal/pertama yakni Nabi Ismail as. Sedangkan kalau istilah tunggal itu adalah anak kedua maka tidak cocok dan pasti akan dtulis: ambillah anak kamu yang kedua. Karena memang mereka dua bersaudara. Jadi pertanyaannya apakah anak kedua bisa dipanggil anak tunggal padahal dia punya kakak. Kalau tidak itu berrti Nabi Ismali yang dkurbankan. Trimakasih

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Februari 2019 pada 10:45 pm

      ~
      Saudara Azry,

      Terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan dan kami juga menghargai.
      Jelas istilah ‘Tunggal’ yang dikenakan pada Ishak anak Ibrahim tidak seperti arti kata ‘anak tunggal’ menurut bahasa Indonesia.

      Penyebutan ‘anak tunggal’ bagi Ishak mempunyai paling tidak mempunyai 2 makna:
      1. Ishak dikatakan “anak tunggal” karena pada saat itu tidak ada anak lain lagi, lihat Kejadian 21:14 yaitu peristiwa sebelum terjadinya “pengorbanan-anak” ini, bahwa Hagar dan Ismael sudah “diusir” dari rumah Abraham.
      2. Ishak disebut “anak tunggal” karena Allah menetapkan yang menjadi keturunan Abraham adalah yang berasal dari Ishak.

      Jadi berdasarkan pengertian ini, sangatlah tepat bahwa anak Ibrahim yang akan dikorbankan itu adalah Ishak.
      ~
      Slamet

  13. Kusnadi mengatakan

    28 Februari 2019 pada 1:35 am

    ~
    Sebagai seorang Muslim saya tetap percaya 100 % persen Al-Quran secara logika. Ismail lebih dulu
    dulu lahir daripada Ishak. Sedang Ibrahim sekian lama perkawinan tidak punya anak. Tentu saja dia lebih menyayangi Ismail karena dia anak yang sekian lama Ibrahim dambakan. Di Al-Quran Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya. Untuk mengetes keimanannya Ibrahim / Abraham
    yang Ibrahim sayangi tentunya Ismail.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Februari 2019 pada 6:06 pm

      ~
      Saudara Kusnadi,

      Sebenarnya terhadap wahyu Allah kita tidak boleh berspekulasi. Jelas dalam kitab saudara tidak ada satu ayatpun yang menyebutkan nama anak Ibrahim yang harus disembelih. Kitab Islam hanya menyebutkan anak Ibrahim yang dikorbankan dengan istilah ‘anak’ bukan nama Ismael. “Ibrahim berkata, “Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” (Ash-Shaffat: 102).

      Alkitab sebagai wahyu Allah yang telah ada ribuan tahun sebelum kitab Islam mengatakan bahwa yang disembelih Ibrahim adalah Ishak. “Firman Allah kepada Ibrahim, ‘Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak … persembahkanlah dia … di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu’” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
      ~
      Slamet

  14. Jesus Park mengatakan

    28 Februari 2019 pada 7:10 pm

    ~
    Hamba,

    Detail bukan Taurat jika dibaca dengan lengkap, lanjutkan bacanya. Taurat menjelaskan Ishaq menjadi anak perjanjian dengan Allah dan juga Ismael diusir dari tempatnya Abrahim. Maka tidak mungkin Ismael. Jadi jangan karena kata “anak tunggal” melupakan semua kisah Taurat sebelumnya.
    Selain itu, terlepas dari klaim Muslim tentang yang dikurbankan Ibrahim tidak menjadikan nabi islam menjadi nabi Allah. Muhammad tetap menjadi hanya menjadi nabi Islam saja karena ajaran nabi Islam sangat menentang Alkitab dan menurut Alkitab, siapa yang menentang Alkitab maka dia disebut dengan nabi palsu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Februari 2019 pada 10:04 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang tidak ada catatan dalam kitab Islam tentang siapa nama anak Ibrahim yang dikorbankan. Kitab Islam hanya mengatakan, “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya )” (Qs 37:103).

      Sebaliknya Alkitab dengan jelas mencatat nama anak Ibrahim yang akan disembelih itu. “Firman Allah kepada Ibrahim, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak … persembahkanlah dia … di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).

      Jadi Ishaklah anak sah Ibrahim yang akan dikorbakan sebagai korban bakaran untuk Allah.
      ~
      Slamet

  15. Wahyu Kurniawan mengatakan

    5 Maret 2019 pada 1:14 pm

    ~
    “Al-Quran tidak menyebutkan nama “anak itu.” Inilah yang membuat para ahli sejarah Islam bingung dan berbeda pendapat.”
    Masa perasaan yang bingung cuma anda saja. Nabi Ibrahim punya 4 istri dan 13 anak, tapi yang diketahui hanya 2 istri dan 2 anak (Ismail dan Ishak).

    Qs 37:112, dijelaskan Ishak lahir setelah peristiwa penyembelihan artinya “anak” di QS 37:102 itu ya Ismail. Yang bingung itu anda, tapi anda bawa “para ahli sejarah Islam.”

    “Injil Allah lebih tua sekitar 600 tahun dari Al-Quran.” Ya terus masalahnya apa kalau Injil lebih tua 600 tahun dari Al-Quran? Andai pun Injil lebih tua 1.000 tahun dari Al-Quran terus masalahnya apa?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      13 Maret 2019 pada 6:09 am

      ~
      Saudara Wahyu,

      Jelas ada hal penting yang harus dikaji berkaitan dengan usia “Injil Allah lebih tua sekitar 600 tahun dari Al-Quran.
      Karena selama 600 tahun itu, Injil Allah telah dipercayai oleh setiap pengikut Isa Al-Masih sebagai wahyu Allah dan fakta sejarah.

      Oleh karena itu sangat sulit untuk dibiaskan oleh kitab yang berasal dari bisikan roh di Goa Hira. Tentunya fakta sejarah itu lebih bisa dipertanggung-jawabkan bila dibandingkan dengan bisikan roh yang tidak jelas, bukan?
      ~
      Slamet

  16. Imamat Rajani mengatakan

    9 Maret 2019 pada 11:23 am

    ~
    Maksud kata “anakmu yang tunggal” karena memang saat itu Ishak memang anak tunggal. Karena seperti kita ketahui, Ismael dan Hagar, ibunya telah diusir oleh Abraham atas permintaan Sarah. Biasalah wanita tidak mau dimadu,makanya Hagar dan Ismail diusir supaya tidak rebutan hak waris dengan Ishak, anak perjanjian.

    Kejadian 21:10 (TB) Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”

    Kenapa disebut anak hamba? Karena memang Hagar adalah budak Sara sebelum diambil menjadi istri Abraham agar Abraham punya keturunan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 Maret 2019 pada 12:00 pm

      ~
      Saudara Imamat,

      Saudara memberikan penjelasan yang tepat bahwa sebutan ‘anak tunggal’ itu layak diberikan terhadap Ishak. Karena Ishak adalah anak dari Sara sebagai istri yang sah Abraham.

      Memang kebanyakan orang mengira bahwa apa yang dilakukan Allah kepada Abraham untuk mempersembahkan ‘anaknya yang tunggal’ itu sebagai ‘ujian iman’ saja. Sebenarnya yang dilakukan Allah adalah lebih dari itu, di mana sekali lagi diberikan nubuat dalam Tipologi bahwa pada saatnya nanti ada “Anak Tunggal” Allah yang diberikan untuk keselamatan manusia berdosa.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      Slamet

  17. Jesus Park mengatakan

    17 Maret 2019 pada 2:44 pm

    ~
    Wahyu,
    Jika pendapat saudara demikian maka Islam bukan agama logika, karena jika menggunakan logika maka kisah kurban ditulis jelas yaitu Ishaq. Lalu 600 tahun tidak dijelaskan siapa kurban itu, dan ulama menafsir sendiri. Berarti Islam bukan dari allah Al-Quran tetapi dari ulama, bagaimana?

    Bagi kami tidak kesulitan memahami karena Alkitab sudah menjelaskan dengan lengkap kisah kurban itu yang tidak ada di Al-Quran. Maka yang menjadi masalahnya adalah Islam bukan dari Tuhan tetapi dari ulama yang menentukan kejadian berdasarkan pikirannya sendiri. Mengapa saudara lebih tertarik dengan pikiran ulama dibanding dengan nabi Musa yang saudara percaya dan kisah itu ditulis oleh nabi Musa?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 Maret 2019 pada 12:19 pm

      ~
      Saudara Park,

      Penjelasan yang saudara sampaikan tepat sekali. Kisah Ishak yang dikorbankan sudah terjadi sekitar 1500 SM tidak masuk akal bila digantikan oleh Ismael yang baru diterbitkan pada abad 7. Jelas fakta sejarah tidak mungkin diganti oleh pikiran/pendapat para ulama, bukan?
      ~
      Slamet

  18. Annisa mengatakan

    4 April 2019 pada 8:18 pm

    ~
    Maka karena kitab mereka lebih tua 600 tahun dari Al-Quran perlu diperbaiki lagi agar tidak semakin lama kontradiksinya. Yang dikurbankan anak bayi Ishak atau remaja 14 tahun Ismail yang sudah punya akal untuk menuruti perintah ayahnya?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 April 2019 pada 6:56 pm

      ~
      Saudara Annisa,

      Jelas kitab suci Allah tidak pernah berubah, dan berlaku si segala zaman. “Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di sorga” (Zabur, Kitab Mazmur 119:89).

      Dan faktanya tidak ada seorangpun yang berani mengubah firman Allah, baik itu orang Yahudi maupun orang Kristen. Kalaupun saudara berinisiatip mau mengubah kitab saudara, bagi kami itu tidak menjadi masalah.
      Demikian semoga bermanfaat untuk saudara renungkan.
      ~
      Slamet

  19. Trio mengatakan

    14 April 2019 pada 6:54 pm

    ~
    Tuhan sudah menegaskan bahwa yang dikorbankan anak tunggal tentunya Ismail karena adiknya Iskhak belum lahir. Kalau Ismail sudah punya adik pasti disebut bukan anak tunggal. Tuhan maha pengasih dan penyayang rasanya tidak akan diskriminasi terhadap ciptaannya. Kita sebagai manusia saja mengakui bahwa anak yang beda ibu atau bapak kita yang lebih muda itu adik. Apalagi Tuhan yang menciptakan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 April 2019 pada 9:43 pm

      ~
      Saudara Trio,

      Ketika Ishak lahir Abrahim dan Sara sudah lanjut usia. Sedangkan Ismail dan Hagar ibunya, sudah tidak tinggal bersama Abraham. Dengan kata lain Ishak adalah anak yang pengharapan bagi Ibrahim dan Sara. Oleh karena itu tidak salah apabila Ishak disebut sebagai anak tunggal yang dikasihi.

      “Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
      ~
      Slamet

  20. Jesus Park mengatakan

    20 April 2019 pada 11:14 pm

    ~
    Trio,

    Saudara lebih tegas daripada allah saudara karena saudara mengatakan Ismael tetapi allah saudara tidak pernah menyebut Ismael. Hal ini menandakan saudara lebih tahu dibanding allah saudara? Atau allah saudara tidak tahu sebenarnya yang dikurbankan? Mungkinkah allah saudara baru memberitahu saudara?

    Uniknya nabi Islam tidak pernah menceritakan kisah yang dikurbankan adalah Ismael kecuali Ishaq. Menurut hadis (HR. Ahmad, 2658): “Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil, lalu setan itu pun menghilang. Kemudian, ketika Ibrahim hendak menyembelih putranya Ishaq, ia berkata kepada ayahnya; ‘Wahai ayah, ikatlah aku agar tidak berontak sehingga darahku mengenaimu ketika engkau menyembelihku.”

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 April 2019 pada 8:02 pm

      ~
      Saudara Park,

      Terima kasih untuk komentar yang saudara sampaikan. Memang baik Allah di dalam kitab Islam maupun nabinya tidak pernah menyebutkan Ismael sebagai anak Ibrahim yang dikorbankan.

      Sebaliknya Alkitab dengan jelas menyebutkan nama anak Ibrahim yang dikorbankan yaitu Ishak. Firman Allah kepada Ibrahim, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak … persembahkanlah dia … di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).

      Semoga bermanfaat untuk saudara Trio.
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 5 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Bentuk Bumi Sebenarnya - Al-Quran, Alkitab, Atau…
  • Pemberi Hidup Kekal: Nabi Ma'shum Atau Nabi Suci?
  • Apakah Isa Al-Masih atau Perbuatan Baik Menghapus Dosa?
  • Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?
  • Islam, Kristen Dan Beragama Yang Benar

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami