• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Hadith > Alasan Muslimin Dan Muslimah di Jazirah Arab Menjadi Ateis

Alasan Muslimin Dan Muslimah di Jazirah Arab Menjadi Ateis

14 Januari 2019 oleh Web Administrator 206 Komentar

Kita tahu bahwa banyak orang Eropa menjadi ateis. Tapi di Timur Tengah ada jutaan Muslimin dan Muslimah yang telah menjadi ateis. Mereka meninggalkan Islam, agama yang mereka yakini sebagai agama Allah.

Mengapa para Muslim dan Muslimah di Timur Tengah menjadi atheis?

Jutaan Muslim di Timur Tengah Jadi Ateis

Menurut  survei WIN/Gallup 2012, 19%  [sekitar 5.688.600] penduduk Arab Saudi mengaku tidak lagi orang beragama, dan 5% [sekitar 1.472.500] mengaku sebagai kaum ateis yang yakin.

Hasil survei dan polling lembaga Dar Al Ifta di Mesir (Desember 2014) ada sekitar 6 juta atheis di Arab Saudi.

Statistical Center of Iran (tahun 2011) melaporkan ada sekitar 0,3% dari populasi Iran/sekitar 164.043 orang yang mengasosiasikan diri sebagai non-agama.

Mengapa Para Muslim Menjadi Ateis?

Menurut ulama Syafii Maarif, salah satu sebab utama Muslim Arab Saudi menjadi atheis ialah ketidak-percayaan terhadap ulama dan para penguasa.

Ahmad Husain Harqan, murid Yasir Birhami, tokoh salafi besar Mesir menjadi ateis karena menemukan kontradiksi dalam Al-Quran. Menurut dia, ISIS dan Boko Haram yang membunuh dan menarik jizya/pajak dari non-Muslim merepresentasikan Islam dan apa yang Muhammad lakukan.

Beragama, Lebih Baikkah Dari Atheis?

Baik Islam dan Nasrani menentang ateisme. Meninggalkan Islam, agama yang telah mereka imani, dan menjadi ateis bukanlah pilihan yang terbaik. Orang–orang ateis akan dihukum di neraka kekal karena dosa-dosa mereka.

Para Muslim percaya bahwa Islam adalah agama yang diakui Allah dan jelas lebih baik dari ateis. Namun, Islam mengajarkan bahwa para Muslim akan mendatangi neraka (Qs 19:71). Mereka harus melewati jembatan sirat/neraka yang sangat mengerikan.

Allah akan menimbang amal para Muslim di akhirat. Mereka akan dihisab/disiksa di neraka karena dosa-dosanya. Nabi Islam menjelaskan, “. . . barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa” [Muttafaqun ‘alaihi].

Para Muslim dan Muslimah yang jadi ateis jelas menolak janji-janji Islam itu, dan menganggapnya bukanlah pilihan yang terbaik. Sayangnya, menjadi ateis juga bukan pilihan terbaik. Kalau begitu, bagaimana seharusnya cara agar seseorang dapat menghindari neraka? Jawablah di email ini.

Inikah Pilihan Terbaiknya?

Isa Al-Masih berjanji, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal di sorga bagi orang yang percaya kepada-Nya.

Bukankah mengimani Isa Al-Masih itu pilihan terbaik? Jelaskan pendapat Anda di email ini.

Jadi beriman kepada Isa Al-Masih adalah pilihan terbaik bagi manusia. Karena Isa Al-Masih, Sumber Kehidupan berkuasa mengampuni dosa dan menjamin masuk sorga setiap orang yang percaya kepada-Nya.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa para Muslim menjadi atheis di negara-negara Arab itu? Jelaskan pendapatmu!
  2. Sesuai artikel di atas, apakah pilihan terbaik bagi kepastian keselamatan manusia? Berikan alasannya!
  3. Selain melalui percaya Isa Al-Masih, menurut saudara adakah pilihan terbaik lainnya bagi keselamatan manusia? Jelaskan!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Mengapa Orang Beragama Menjadi Atheis?
  2. Hisab, Benarkah Bukti Kasih Sayang Allah pada Muslim?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Ditempatkan di bawah: Hadith

Reader Interactions

Comments

  1. hakkullah mengatakan

    4 April 2019 pada 8:51 am

    ~
    Orang atheis memandang sesuatu yang nampak, bukan karena kontradiksi, bukan karena ulama, namanya juga atheis, tidak percaya Tuhan. Anda lupa; atheis juga sebuah keyakinan dan ideologi. Cara menyikapi bukan dengan Alquran atau Alkitab, kita menyikapi mereka juga dengan logika mereka. Coba anda baca ideologi-ideologi atheis, atheis itu argumennya luar bisa. Tidak punya ilmu, debat kusir yang ada, patahkan pemikiran mereka! Mereka bukan tidak percaya dengan ulama atau kontradiksi, tetapi ada pengaruh-pengaruh pemikiran idielogi yang datang dari luar, belum saya temukan, mempelajari Alquran terus tiba-tiba jadi atheis. Kalaupun itu jadi atheis atau liberal, karena ada pengaruh luar, sepert “Maarif”

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      4 April 2019 pada 2:34 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Beberapa fakta yang ditemukan bahwa orang-orang Timur Tengah menjadi Atheis dikarenakan kurang percayanya kepada ulama dan para penguasa serta kontradiksi dalam Al-Quran. Artinya kekecewaan dan ketidakpuasan dalam Islam dan ajarannya yang menyebabkan mereka mengambil tindakan demikian. Kami jujur tidak setuju dengan tindakan tersebut. Adalah baik beragama daripada tidak! Kelemahannya, orang-orang Atheis cenderung hanya menggunakan logika dan asumsi, mereka mengabaikan dan tidak mau mempelajari menyelidiki fakta.

      Isa Al-Masih konsisten dengan sifat dan tindakannya, ajarannya seimbang, barangsiapa percaya akan diselamatkan, siapa yang tidak maka akan dihukum. Firman Isa Al-Masih: “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18).
      ~
      Purnama

  2. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    4 April 2019 pada 12:57 pm

    ~
    Buat Sdr Jesus Park,

    Adakah manusia yang lebih sempurna daripada Nabi Muhammad SAW? Kalau ada, siapakah dia? Kalau Yesus Anda anggap lebih sempurna daripada Nabi Muhammad SAW, maka dimanakah lebih sempurnanya Yesus? Sebagai contoh: (1) Anda tidak bisa belajar apa-apa mengenai bagaimana cara menjadi Kepala Rumah Tangga/Suami yang baik dari Yesus, karena Yesus tidak punya Istri dan Anak (kata Bibel). (2) Anda tidak bisa belajar apa-apa mengenai cara menjadi Kepala Pemerintahan yang baik dari Yesus, karena Yesus tidak pernah jadi Kepala Negara. (3) Anda tidak akan bisa belajar apa-apa dari Yesus mengenai cara berperang yang baik, karena Yesus tidak pernah jadi Panglima Perang.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      4 April 2019 pada 3:04 pm

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Sebenarnya pertanyaan sdr terjawab dalam Al-Quran bahwa hanya Isa yang sempurna, Dia suci tidak berdosa, benar dalam perkataan-Nya, terkemuka di dunia dan di akhirat, mempunyai pengetahuan tentang hari kiamat (Qs 19:19, 34, 3:45, 43:61). Apakah nabi saudara memiliki sifat demikian? Mengapa para Muslim di Arab saudi meninggalkan Islam?

      Dalam Injil Isa Al-Masih mengajarkan agar manusia mengasihi Allah dan sesama. Kedua hal ini cukup menjadi jaminan seorang suami mengasihi Istri dan sebaliknya. Termasuk sikap orang tua kepada anak-anak dan juga sebaliknya. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  3. hakkullah mengatakan

    4 April 2019 pada 4:27 pm

    ~
    Faktanya tidak ada. Mana buktinya?. Mereka Atheis bukan karena ulama atau kontradiksi. Anda, kan dengar berita doang, tapi tidak bisa dibuktikan kebenarannya dari ujung rambut sampai ujung kaki, sampai botak kai ape gue jamin tidak ada, Atheis itu tidak percaya adanya Tuhan. Mana contohnya? Asal mulanya diciptakan manusia adalah barasal dari monyet menurt Darwin. Mereka lebih percaya dengan evolusi. Baca dong, pemikiran-pemikiran Atheis, jadi disitu kita mengambil sebuah kesimpulan bukan karena ulama atau kontradiksi. Jangan anda kira, Timur Tengah semua Muslim, ada juga agama Kristen. Di Palestina juga ada juga Kristen, jangan-jangan orang Kristen kale Atheis. Anda belum menguasai pengetahuan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 April 2019 pada 1:40 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Menurut survei WIN/Gallup 2012, 19% [sekitar 5.688.600] penduduk Arab Saudi mengaku tidak lagi orang beragama, dan 5% [sekitar 1.472.500] mengaku sebagai kaum ateis yang yakin. Hasil survei dan polling lembaga Dar Al Ifta di Mesir (Desember 2014) ada sekitar 6 juta atheis di Arab Saudi. Statistical Center of Iran (tahun 2011) melaporkan ada sekitar 0,3% dari populasi Iran/sekitar 164.043 orang yang mengasosiasikan diri sebagai non-agama. Ini adalah data yang perlu sdr selidiki. Dan adalah hak sdr bila tidak mempercayai hal tersebut.

      Di Timur Tengah memang banyak yang beragama Kristen, tetapi yang memilih menjadi Atheis adalah orang-orang yang beragama Muslim. Sesuai yang kami sampaikan sebelumnya, karena ada alasan tidak puas dengan Islam. Tentu sdr harus mempertimbangkan hal tersebut, karena orang-orang tersebut adalah Muslim yang berasal dari kiblat Islam.
      ~
      Purnama

  4. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    5 April 2019 pada 10:32 am

    ~
    Buat Sdr Purnama:
    (1) Al Qur’an tidak pernah mengatakan bahwa ”Keislaman Orang Arab Pasti Akan Lebih Baik Daripada Keislaman Orang Non Arab”. Jadi, tidak dapat dipastikan bahwa “Keislaman Orang Arab” selalu lebih baik daripada ”Keislaman Orang Indonesia/Cina/Afrika/Amerika”. Al Qur’an Dan Islam tidak identik dengan ”Arab”. (2) Islam dan Kristen sama-sama memiliki ”Prinsip Mengasihi Tuhan Dan Manusia”. Tetapi tentunya Prinsip ini harus diwujudkan dalam Ibadah dan Amal Perbuatan, bukan?. Muhammad SAW telah memberikan Contoh Teknis dan Teladan yang sempurna bagi manusia tentang ”Bagaimana Cara Mewujudkan Prinsip Mengasihi Tuhan Dan Manusia” itu dalam Ibadah dan Amal Perbuatan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 April 2019 pada 1:53 pm

      ~
      Saudara Pradjanto,

      1. Kiblat Islam ada di Arab Saudi, tentunya orang-orang ini lebih mendalami Islam dari pada Indonesia atau negara lain. Secara bahasa dan budaya semuanya sangat Islami. Tapi, mengapa mereka memilih meninggalkan Islam? Bukankah Islam adalah agam sempurna? Ini yang perlu sdr pertimbangkan, bukan?
      2. Menarik sekali. Isa Al-Masih mengajarkan mengasihi sesama manusia, bahkan musuh pun harus di doakan dan dikasihi. Bagaimana dengan nabi sdr? Bagaimana dengan mengkafirkan dan membunuh serta berperang yang nabi sdr ajarkan? Silakan sdr lihat dalam artikel ini; https://tinyurl.com/y3k7caef Semoga sdr mendapat memikirkan hal tersebut. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  5. Jesus Park mengatakan

    6 April 2019 pada 11:42 pm

    ~
    Hakkullah,
    Saudara tidak percaya Allah menjadi manusia sehingga menolaknya, tetapi mengapa saudara tidak menolak allah Quran menyingkapkan betisnya? Atheis menggunakan logika dibanding data, apakah Islam menggunakan logika? Islam kadang menolak data jika tidak sesuai moral, dll.

    SH. MSi,
    Isa adalah Allah, tentu apa yang diajarkan untuk kebaikan manusia bukan bagaimana membalas kejahatan dengan kejahatan. Isa mengajarkan mengasihi sesama termasuk istri, bagaimana jika istri diduakan bahkan diempatkan? Isa juga mengajarkan agar taat kepada pemerintahan, bukan menghukum orang tetapi tidak berlaku pada dirinya. Menghormati bukan berarti berkata dusta, bukan? Oya, saudara belum menjawab pertanyaan?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 April 2019 pada 2:07 pm

      ~
      Saudara Park,

      Kami sangat senang jika teman-teman di forum ini dapat membuktikan pernyataan mereka dengan menyertai data dan fakta. Artikel di atas adalah data yang dirilis oleh beberapa sumber survei terpercaya. Kami memang merasa prihatin dengan orang-orang Timur Tengah yang memilih tidak beragama atau menjadi Atheis.

      Sebaiknya mengikuti Isa Al-Masih, karena Isa Al-Masih tidak pernah mengecewakan. Firman Isa Al-Masih yang indah: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Matius 11:28). Agama dan manusia dapat mengecewakan tetapi Isa Al-Masih, menghibur dan memberikan keselamatan.
      ~
      Purnama

  6. Palsma mengatakan

    7 April 2019 pada 8:01 pm

    ~
    Staff 4 April 2019 pada 3:04 pm: “Mempunyai pengetahuan tentang hari kiamat (Qs 19:19, 34, 3:45, 43:61)”.
    Jawab:
    Menurut pendapat sdr, benarkah Yesus mengetahui hari kiamat?

    Staff: “Dia suci tidak berdosa,”
    Jawab: Pencuri tdk berdosa? Yesus mencuri Mat. 21:1-3, 7.

    Diperkuat Lukas 19
    33 “And as they were loosing the colt, the owners thereof said unto them, Why loose ye the colt?”
    33 “Dan ketika mereka kehilangan keledai itu, pemiliknya berkata kepada mereka, Mengapa kamu melepaskan keledai itu?” Pemiliknya protes. Pantaskah figur pencuri tdk. berdosa?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 April 2019 pada 2:15 pm

      ~
      Saudara Palsma,

      Silakan sdr membaca ayat-ayat yang kami lampirkan terlebih dahulu, sepertinya sdr belum membacanya. Lagi, saudara perlu membaca seluruh Injil, Rasul Lukas 21? Karena tidak ada kata mencuri. Sdr hanya menggunakan ayat tersebut untuk membenarkan pendapat sdr. Mengenai hari kiamat hanya Isa yang mengetahu, sedangkan nabi saudara tidak. Silakan sdr membacanya lebih lanjut pada artikel ini; https://tinyurl.com/y23jre4c Terima kasih.
      ~
      Purnama

  7. Palsma mengatakan

    7 April 2019 pada 8:41 pm

    ~
    Kata pengantar diatas. Islam mengajarkan bahwa para Muslim akan mendatangi neraka (Qs 19:71). Mereka harus melewati jembatan sirat/neraka yang sangat mengerikan.

    Jawab:
    Staff melakukan pemelintiran ayat-ayat Qur’an lagi. Padahal kontex ayat tersebut dimulai dari Qs 19/69 s/d 71. Siapakah yang dimaksud ayat 19/71 tersebut? Yaitu golongan sdr. sendiri (yang tdakk percaya hari berbangkit). Sedangkan kami Muslim dinyatakan pada Qs 19/72. Pada situs sdr. yang lain, masalah ini sudah saya jawab.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 April 2019 pada 2:24 pm

      ~
      Saudara Palsma,

      Tidak ada keuntungan bagi kami untuk memelitir atau mengaburkan ayat Al-Quran. Ayat tersebut walaupun dikaitkan dari sebelumnya atau sesudah tetap saja ayat tersebut berdiri sendiri dan maknanya sangat jelas. Silakan sdr perhatikan penjelasannya lebih lanjut di sini; https://tinyurl.com/y8lfo8bx Al-Quran berlaku bagi kaum Muslim sedangkan pengikut Isa mengimani Taurat, Zabur dan Injil.

      Firman Isa Al-Masih: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2). Percayalah pada Isa karena Dia tidak pernah mengecewakan.
      ~
      Purnama

  8. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    9 April 2019 pada 10:35 am

    ~
    Buat Sdr Slamet:
    (1) Benar sekali bahwa ”Kita Wajib Mengasihi Tuhan Dan Manusia”. Muhammad SAW telah menunjukkan betapa Beliau sangat mencintai Allah SWT. Beliau telah ”Berjihad Mempertaruhkan Jiwa, Raga, Harta Dan Keluarga” untuk membela Keagungan Allah SWT, Al Qur’an, dan Agama Islam. Muhammad SAW juga telah menunjukkan kasih sayangnya terhadap Wanita, Fakir Miskin, dan Anak-Anak Yatim selama hidup Beliau. Setiap Sore, Beliau selalu ”Menemui Seorang Wanita Tua Buta Berkebangsaan Yahudi Di Sebuah Pasar Di Madinah Untuk Memberi Makan Dan Menyuapinya”. Padahal, Wanita Tua Pengemis ini sangat benci terhadap Nabi Muhammad SAW.
    (2) Apakah semua hal tersebut pernah dilakukan oleh Yesus?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 April 2019 pada 2:33 pm

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Kami sudah menanggapi komentar sdr di kolom sebelumnya. Apakah berjihad dan membunuh, perang bagian dari mengasihi manusia? Bandingkan dengan sifat dan perbuatan Isa Al-Masih. Memberi makan, menyembuhkan, menolong dan menghibur manusia dalam keadaan susah bahkan sampai mati untuk menebus orang berdosa. Isa mengasihi sesama seperti diri sendiri.

      Injil Allah menyatakan: “Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Injil, Surat Roma 13:9). Bila mengasihi sesama artinya dia tidak berbuat dosa, membenci, membunuh atau perang. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  9. hakkullah mengatakan

    11 April 2019 pada 4:47 pm

    ~
    Survei masak dipercayai? Benar atau tidak anda datang sendiri ke sana. survei tapi tidak ada buktinya. Mana buktinya? Siapapun bisa survei, tapi kenyataannya tidak ada atheis yang mengakui adanya Tuhan.
    Kalau penyebabnya kontradiksi, semua dibilang kontradiksi. Apakah anda bisa membantah persoalan yang dihadapi oleh atheis? Mereka bilang, Tuhan itu mitos, tidak ada Tuhan. Waallahi, tidak ada atheis, orang yang menyurvei bukan Tuhan. Penelitian lama bisa dibatalkan dengan penelitian baru pahami dulu atheis itu apa? Apakah Allah berbentuk kalimat? atau kalimat berbentuk Allah? Anda bisa jawab? Baca lagi pemikiran atheis. bisakah anda membantah argumen mereka? Silakan koreksi!

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 April 2019 pada 5:23 am

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Tentunya survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga dunia tersebut bukanlah asal-asalan. Mereka tidak akan berani mengumumkan hasil survei mereka kalau tidak berdasarkan fakta yang terjadi. Mereka tidak akan berani mengambil resiko hanya untuk berita ‘hoax.’

      Sebenarnya bukan hanya di dunia Arab ateisme itu mulai menampakkan diri secara terang-terangan. DR. Ali Sina kelahiran Iran yang menyatakan dirinya sebagai mantan Muslim, sekarang menjadi warga Kanada telah menulis sebuah karya di bawah judul: Understanding Muhammad: A Psychobiography of Allah’s Prophet (Penerbit: Felibri.com, edisi 2, 1 Mei 2008). Dalam karya setebal 316 halaman ini, penulisnya dengan panjang lebar memaparkan perjalanan hidupnya yang berliku sampai akhirnya menjadi seorang ateis.

      Tentunya akan lebih bijak bila saudara bersedia merenungkan fakta ini, mengapa hal ini bisa terjadi daripada mencari argumen untuk membatahnya.
      ~
      Slamet

  10. hakkullah mengatakan

    11 April 2019 pada 4:53 pm

    ~
    Selama ini anda tidak punya pengalaman. Selama ini anda diskusi dengan orang Islam saja. Kita umat Islam sering diskusi dengan atheis dari hal yang kecil sampai yang paling terberat. Menghadapi atheis itu berat sekali. karena pemikirannya bebas, membuat kita pusing. Dia tidak pakai Al-Quran, Alkitab, kitab Weda, Konhucu. Pokoknya bebas terserah dia, orang-orang Kristen, Hindu, Budha tidak punya pengalaman menghadapi atheis. Bagaimana anda bisa mengerti persoalan yang dihadapi atheis? Cobalah baca buku tentang atheis.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 April 2019 pada 5:41 am

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Kita tidak sedang membicarakan atheis yang berasal dari orang-orang dengan nenek-moyang atheis. Mari kita kembali ke topik artikel ini. Kita sedang mendiskusikan tentang atheis yang berlatar belakang Islam. Apa alasan para Muslimin dan Muslimah di Jazirah Arab menjadi atheis?

      Jelas para atheis ini adalah orang-orang yang sangat paham dengan Al-Quran dan Hadis. Bahkan mereka ini berasal dari tempat yang dianggap paling suci di negeri-negeri Arab.
      ~
      Slamet

  11. Palsma mengatakan

    11 April 2019 pada 7:48 pm

    ~
    Staff 11 April 2019 pada 2:15 pm
    “Mengenai hari kiamat hanya Isa yang mengetahui, sedangkan nabi saudara tidak”.
    Jawab: Berarti sdr. mengamini bahwa Isa AS tahu hari kiamat, sedangkan Al-Quran jelas mengatakan bahwa tidak ada satupun yang tahu kedatangan hari kiamat (Qs 7:187) selain Allah.

    Jika sdr. mengamini pendapat ini berarti sdr. menempatkan Alkitab sebagai kitab pembohong. Matius 24:36, Markus 13:32.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 April 2019 pada 6:10 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Jelas Isa Al-Masih yang dinyatakan suci oleh Al-Quran, tidak mungkin berbohong.
      Memang di dalam Injil Rasul Besar Matius 24:36 tertulis, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

      Jika kita teliti membaca, maka akan Isa Al-Masih tidak mengatakan, “Aku tidak tahu”, melainkan “Anak tidak tahu”. Pernyataan itu membedakan status-Nya saat itu, yaitu saat Dia masih ada di dunia sebagai Anak Manusia.

      Sebagai “Anak Manusia”, Isa Al-Masih tidak tahu tentang hari kiamat, demikian pula sebagai nabi, Dia tidak tahu Hari Kiamat. Namun, sebagai Allah, tentu saja Dia tahu tentang saat kedatangan-Nya kembali pada Hari Kiamat.
      ~
      Slamet

  12. Palsma mengatakan

    11 April 2019 pada 8:11 pm

    ~
    Menurut ulama Syafii Maarif, salah satu sebab utama Muslim Arab Saudi menjadi atheis ialah ketidak-percayaan terhadap ulama dan para penguasa.

    Ahmad Husain Harqan, murid Yasir Birhami, tokoh salafi besar Mesir menjadi ateis karena menemukan kontradiksi dalam Al-Quran. Menurut dia, ISIS dan Boko Haram yang membunuh dan menarik jizya/pajak dari non-Muslim merepresentasikan Islam dan apa yang Muhammad lakukan.

    Jawab:
    Mereka (Muslim) menjadi ateis karena melihat tingkah laku umat.
    Tetapi ahli-ahli fikir orang Kristen manjadi ateis karena melihat fenomena alam tidak cocok/bertentangan dengan Alkitab. Sebagai contoh KEJADIAN: terang muncul lebih dahulu Kejadian 1:3, daripada sumber terang itu Kejadian 1:14 s/d 19.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 April 2019 pada 6:28 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Kami menghargai pendapat saudara kalau Muslim menjadi ateis karena melihat tingkah laku umat.
      Memang kalau kita menjadikan manusia sebagai teladan atas kehidupan kita maka kita akan gagal dalam hidup ini.

      Sebaliknya kalau seseorang mengaku beriman kepada Allah di dalam Isa Al-Masih, maka Isa Al-Masih lah yang harus menjadi teldannya. Supaya ia tidak mejadi atheis. Tentu saja bukan gaya hidup Isa Al-Masih secara jasmani atau fisik yang harus ia teladani, akan tetapi gaya hidup manusia batiniahnya yang harus kita teladani.

      Sikap, tindakan, perkataan, perbuatan, bahkan sampai kepada gerak pikiran dan perasaan Isa Al-Masih harus nampak jelas dalam kehidupannya. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Filipi 2:5).

      Semoga bermanfaat agar hidup kita tidak hambar dan akhirnya menjadi atheis.
      ~
      Slamet

      ,

  13. Palsma mengatakan

    11 April 2019 pada 8:45 pm

    ~
    Saudara Palsma,
    “Tidak ada keuntungan bagi kami untuk memelitir atau mengaburkan ayat Al-Quran. Ayat tersebut walaupun dikaitkan dari sebelumnya atau sesudah tetap saja ayat tersebut berdiri sendiri dan maknanya sangat jelas”.

    Jawab:
    Jika tidak ada keuntungan, untuk apa sdr masalahkan ayat tersebut? Bahkan sdr paksakan penafsirannya menurut pendapat sdr. (tiap ayat berdiri sendiri). Supaya sdr. ketahui bahwa seluruh ayat-ayat Qur’an itu saling terkait satu dengan yang lain. Jika satu kata tidak kita ketahui maknanya, bisa kita cari pada ayat yang lain apa makna kata tersebut, semisal kata “Kalimat” bukan firman tetapi ketentuan/hukum-hukum Qs 18/109.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 April 2019 pada 2:54 pm

      ~
      Saudara Palsma,

      Kami tidak mempersalahkan ayat-ayat Al-Quran ataupun menafsirkannya. Hanya saja pada kenyataannya, Al-Quran memang tidak menjamin kaum Mukmin dapat ke surga ataupun selamat hanya karena amal baik. Silakan saudara membaca penjelasan hal itu di link ini: https://tinyurl.com/y9vq4zkb

      Demikian juga mengenai Qs 18:109, tidak berbicara tentang Kalimat Allah, karena Kalimat Allah yang dimaksud adalah Pribadi bukan lisan, teks. Kami bertanya kepada saudara. Siapakah yang berfirman dalam ayat tersebut? Apakah Allah atau manusia? Bandingkan dengan nama Kalimat Allah yaitu Isa Al-Masih dalam Qs 3:45. Semoga saudara mencermati maksud kami.

      Isa berfirman: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:51). Isa adalah Firman/Kalimat Allah yang hidup.
      ~
      Purnama

  14. Palsma mengatakan

    11 April 2019 pada 9:03 pm

    ~
    Staff 11 April 2019 pada 2:24 pm
    “Al-Quran berlaku bagi kaum Muslim sedangkan pengikut Isa mengimani Taurat, Zabur dan Injil”.

    Jawab:
    Kami Muslim mengimani Al-Quran, dan kitab-kita terdahulu (Taurat/Injil). Ini adalah salah satu rukun iman kami. Demikian juga pengikut Isa AS, mengimani kitab-kitab terdahulu (Taurat, Zabur) dan Injil. Tapi kami sedikitpun tidak mengimani/mempercayai Alkitab. Yang diimani umat Kristen bukan Taurat, Zabur dan Injil, tetapi Bible/Alkitab yang berisi PL dan PL.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 April 2019 pada 6:38 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Saudara memberikan penjelasan yang tepat sekali kalau pengikut Isa Al-Masih mengimani kitab-kitab Taurat, Zabur dan Injil. Dan Al-Quran mengatakan kalau pengikut Isa Al-Masih itu adalah orang-orang yang ditinggikan di atas orang kafir pada Hari Kiamat. “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).

      Bagaimana dengan saudara, percayakah saudara kalau para pengikut Isa Al-Masih akan didinggikan Allah?
      ~
      Slamet

  15. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    12 April 2019 pada 11:02 am

    ~
    Buat Sdr Jesus Park:
    (1) Taurat mengajarkan bahwa ”Mata Balas Mata, Gigi Balas Gigi” dan itu merupakan Keadilan Tuihan. Injil mengajarkan ; ”Kasihilah Musuhmu”. Al Qur’an mengajarkan: “Balaslah Kejahatan Dengan Kejahatan Yang Setimpal. Tetapi Jika Kamu Dapat Memaafkan, Maka Itu Lebih Baik Bagimu”. Di sini terlihat bahwa Hukum Al Qur’an lebih sempurna dan lebih manusiawi daripada Hukum Taurat dan Hukum Kasih Injil.
    (2) Bisakah saya mengajar Anda berenang, jika saya belum pernah berenang? Bisakah Yesus mengajarkan untuk ”Mengasihi Seorang Istri” padahal Yesus belum pernah beristri (kata Bibel)?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 April 2019 pada 3:09 pm

      ~
      Saudara Pardjanto,

      Kami kira saudara salah memahami ajaran Alkitab, Allah Alkitab mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia bukan membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebenarnya, ungkapan mata ganti mata dan gigi ganti gigi hanya bermaksud bahwa kornpensasi yang dibayar sebanding dengan kerusakan atau kerugian yang ditimbulkan, tak lebih dan tak kurang. Silakan sdr mempelajari Taurat agar sdr tidak sesat.

      Alkitab mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia, membalas kejahatan dengan kebaikan tepat seperti Firman Isa Al-Masih: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Matius 5:44). Silakan sdr lihat penjelasan lebih lanjut dalam artikel ini; https://tinyurl.com/y3k7caef Terima kasih.
      ~
      Purnama

  16. Jesus Park mengatakan

    14 April 2019 pada 2:24 am

    ~
    Palsma,
    Saudara setuju jika allah saudara berdusta mengatakan Isa suci? Apakah disetujui oleh pemilik berarti mencuri? Bagaimana dengan allah saudara memerintah merampok orang kaya dan tidak disetujui oleh pemiliknya bahkan membunuh pemilik harta? Apakah saudara tidak setuju dengan perintah allah Quran?

    SH. MSi,
    Jika ingin bercerita boleh saja, tetapi jika diskusi kebenaran tidak pantas berimajinasi. Bukankah yang menolak nabi Islam hukumannya mati, bahkan siapa yang menghina nabi Islam maka darahnya halal seperti wanita penulis puisi Asma bin Marwan (Ibn Ishaq, Hal. 675). Apakah semua hal tersebut pernah dilakukan oleh Isa? Makin saudara mengarang makin banyak orang yang meninggalkan Islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 April 2019 pada 3:16 pm

      ~
      Saudara Park,

      Perkataan dan ajaran Isa Al-Masih sejalan dengan perbuatan dan tindakan-Nya. Adalah terbaik bila teman-teman dalam forum ini mengikuti teladan dan ajaran Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mengajarkan hal-hal yang terbaik, moral tertinggi dan kasih mengasihi. Terlebih lagi, Isa memberikan janji dan pengharapan pasti yaitu pengampunan dosa dalam nama-Nya dan keselamatan kekal di surga. Tidak mengecewakan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Doa kami pengunjung forum ini mendapat hidayah dari Isa Al-Masih. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  17. hakkullah mengatakan

    16 April 2019 pada 7:23 am

    ~
    Apa alasan para Muslimin dan Muslimah di Jazirah Arab menjadi atheis?

    Respon: Tidak ada bukti, mau jawab bagaimana? Kalau paham Alquran dan hadits, lebih tidak mungkin lagi. Tujukkan bukti kepada saya, baru bisa saya jawab. Ini alasannya begini Alquran itu tidak mungkin salah. Orang-orang survei tidak bisa membuktikan kebenarannya, karena mereka sendiri belum menyaksikan perdebatan orang atheis yang keluar dari Islam dengan orang Mukmin. Apakah benar orang Atheis paham Alquran dan hadits? Dicek dulu kebenarannya dian diuji, justru orang Atheis yang memahami Alquran dan hadits malahan masuk Islam. Kenapa dia masuk Islam?. itu benar-benar fakta dan bisa dibuktikan di youtube. Kenapa atheis masuk Islam?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 April 2019 pada 3:32 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Saudara sikapnya seperti salah satu Murid Isa Al-Masih yang menyatakan sebelum melihat aku tidak percaya, tetapi Isa berkata: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”(Injil, Rasul Besar Yohanes 20:29).

      Lembaga survie tidak akan sembarang merilis hasilnya jika tidak didasari data dan fakta. Apalagi, lembaga survei tersebut terpercaya. Lihatlah lebaga survei di Indonesia, contohnya dengan Quick count hasil PilPres, ada lembaga terpercaya dan tidak. Orang-orang akan mempercayai sesuatu yang dapat dipercayai, bukan?

      Nah, masalahnya orang-orang yang menjadi Atheis adalah berlatarbelakang agama Islam, bukan orang tanpa agama. Sangat janggal, mengapa orang Islam memilih menjadi Atheis? Tentu ada alasan yang membuat mereka memilih hal tersebut, seperti fakta yang disampaikan artikel di atas.
      ~
      Purnama

  18. Palsma mengatakan

    16 April 2019 pada 12:44 pm

    ~
    Saudara Palsma,
    Saudara memberikan penjelasan yang tepat sekali kalau pengikut Isa Al-Masih mengimani kitab-kitab Taurat, Zabur dan Injil. Dan Al-Quran mengatakan kalau pengikut Isa Al-Masih itu adalah orang-orang yang ditinggikan di atas orang kafir pada Hari Kiamat. “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).

    Jawab:
    Siapa yang mengakui kalien adalah pengikut Isa AS? Kristen adalah pengikut Paulus, karena Yesus tidak pernah mengajarkan Kristen adalah ajarannya.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 April 2019 pada 3:51 pm

      ~
      Saudara Palsma,

      Sebutan pengikut Isa Al-Masih adalah Kristen, mereka adalah orang-orang yang mengamalkan ajaran dan mengikuti teladan Isa Al-Masih. Nah, Paulus termasuk salah satu pengikut Isa Al-Masih. Lihat pernyataan Paulus berikut, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Injil, Surat Galatia 2:20). Doa kami saudara mendapat petunjuk oleh Isa Al-Masih dan mendapat bagian dalam keselamatan kekal-Nya. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  19. Pradjanto, SH. MSi mengatakan

    16 April 2019 pada 2:37 pm

    ~
    Buat Sdr Purnama:
    (1) Bagaimana mungkin seseorang yang “Tidak Menyayangi Dirinya Sendiri Bisa Menyayangi Orang Lain”? Bukankah kita tidak akan “Membiarkan Orang Lain Kelaparan” ketika ”Kita Telah Tahu Betapa Menderitanya Diri Kita Ketika Lapar”?
    (2) Jika Yesus ”Tidak Menyayangi Dirinya Sendiri Dan Membiarkan Dirinya Dibunuh” maka Yesuspun ”Tidak Akan Mungkin Menyayangi Orang Lain Dan Tidak Akan Mungkin Pula Membela Orang Lain Yang Akan Dibunuh”.
    (3) ”Menyayangi Sesama Manusia” adalah wajib, tetapi ”Menyayangi Diri Sendiri” adalah juga wajib. Mungkinkah Anda ”Memberikan Baju Anda Untuk Orang Lain Yang Telanjang Dan Membiarkan Anda Sendiri Telanjang”?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 April 2019 pada 4:05 pm

      ~
      Saudara Pradjanto,

      Terima kasih untuk tanggapan sdr. Kami melihat diskusi saudara lebih kepada ajaran Isa Al-Masih, maka kami sarankan agar sdr dapat berdiskusi pada link yang kami lampirkan sebelumnya. Silakan sdr lebih lanjut dalam artikel ini; https://tinyurl.com/y3k7caef kami akan menanggapi komentar sdr pada artikel tersebut. Terima kasih untuk pengertian sdr.
      ~
      Purnama

  20. hakkullah mengatakan

    18 April 2019 pada 4:12 pm

    ~
    Anda tidak paham-paham. Penelitan ke sana bisa terjangkau, jadi siapapun bisa melakukan hasil survei kecuali mengadakan penelitian ke luar angkasa di langit pertama.
    Memang setiap orang bisa ke sana? Kalau bertentangan dengan Al-Quran, biasanya tidak bertentangan kecuali sesama astronot. Percaya astronot atau Pencipta? Tentu lebih tahu Pencipta daripada astronot. Kalau anda tidak percaya, silahkan anda pergi saja ke sana. Jadi, berita sampai kepada anda ghaib. Apakah anda percaya itu? Kenapa anda percaya? Pihak kami, anda tertipu sama seperti QC. Kenapa kita tidak percaya? Itu permainan sistem karena kita orang pinter, tidak tertipu permainan mereka. Buang sampah saja, matikan TV.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 April 2019 pada 10:45 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Sebenarnya pada era informatika ini berbagai berita di belahan bumi yang lain, tidak begitu menjadi masalah. Seakan-akan hanya dibatasi oleh sebidang tembok pemisah. Jadi berita sebagian orang Muslim di Jazirah Arab yang menjadi Atheis adalah fakta bukan hoaks.
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 5 6 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Adakah Kejanggalan Dalam Al-Quran Dan Hadits?
  • Allah Islam Membedakan Dosa Kecil Dan Besar
  • Kiamat Menurut Hadist Islam - "Salib, Babi, dan Jizyah"
  • Bagaimana Cara Mengatasi Depresi Dalam Islam Dan Kristen?
  • Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami