Dalam kebanyakan agama terdapat ajaran mengenai surga dan neraka. Surga merupakan tempat yang indah. Neraka merupakan tempat yang mengerikan.
Beberapa hadits menuliskan bahwa di antara orang Muslim akan ada yang Allah selamatkan dari neraka. Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani sebagai penggantinya. Apakah benar demikian?
Allah Menghukum Orang Yahudi Dan Nasrani Sebagai Pengganti Muslim di Neraka
Beberapa hadits menjelaskan Allah menyelamatkan Muslim dengan mengangkat dosa mereka. Lalu Dia menimpakannya kepada orang Yahudi dan Nasrani. Maka, Allah dengan rahmat-Nya memperbolehkan orang tersebut masuk ke sorga. Sementara orang Yahudi dan Nasrani di neraka menggantikan mereka.
“Akan datang Hari Kebangkitan, Allah akan menyelamatkan setiap Muslim dengan mengorbankan seorang Yahudi atau Nasrani sebagai korban pengganti di neraka jahanam” (Sahih Muslim, Buku 37, no. 6665).
Muslim Bertanggung-jawab atas Hidupnya Sendiri
Ajaran mengenai Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani sebagai pengganti Muslim, perlu kita kaji lebih mendalam. Beberapa ayat Al-Quran (Qs. 3:25, 14:51; 20:15; 45:22) mengajarkan setiap orang bertanggung-jawab atas perbuatan baik dan buruk yang dilakukan semasa hidupnya. Apakah ajaran ini sesuai dengan ajaran di hadits, dimana Allah menimpakan dosa Muslim kepada orang Yahudi dan Nasrani?
Hanya Muslim Tertentu yang Akan Ditebus
Menurut hadis tertentu, hanya sekelompok Muslim yang akan ditebus dari neraka. Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani untuk menderita menggantikan mereka. Untuk setiap dosa yang dilakukan oleh setiap pengikut Nabi Islam .
Hanya Allah yang berhak menentukan siapa yang akan diselamatkan dari neraka. Apakah Anda yakin akan selamat dari neraka? Silakan mengirim email kepada kami jika ingin selamat dari neraka.
Korban Penghapus Dosa
Dalam pengajaran Nasrani, terdapat aturan tentang bagaimana umat Allah menebus dosa mereka. Yaitu dengan cara mempersembahkan kambing domba kepada seorang imam sebagai korban bakaran (Kitab Allah, Kitab Imamat 5:14-6:7) Hal ini dilakukan sebagai tanda pendamaian.
Allah menuntut setiap manusia bertanggung-jawab atas dosa mereka sendiri. Hal ini membuat manusia harus menebus dosa mereka melalui korban bakaran. Tetapi hal ini tidak cukup untuk hidup kekal dan keselamatan .
Isa Al-Masih Sebagai Korban yang Sempurna
Terdapat kemiripan dengan pengajaran Nasrani yaitu Allah menghukum Isa Al-Masih sebagai pengganti umat-Nya. Karena kasih, Isa Al-Masih rela menggantikan Anda untuk menerima hukuman dari Allah (Kitab Allah, Injil Yohanes 3:16). Isa Al-Masih menjadi korban penghapus dosa yang sempurna untuk selama-lamanya.
Hal ini membuat Anda tidak perlu dihukum di neraka. Karena Isa Al-Masih sudah menanggung semua dosa manusia (Kitab Allah, I Yohanes 2:2). Apakah Anda ingin Isa Al-Masih menanggung dosa Anda?
Silakan hubungi staf kami jika Anda ingin mengenal Isa lebih mendalam.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Al-Quran menekankan tanggung-jawab seorang Muslim, daripada menukarkan mereka dengan Orang Yahudi atau Nasrani?
- Bagaimana tanggapan Saudara tentang Sahih Muslim, Buku 37 no 6665?
- Bagaimana menurut Saudara tentang Isa Al-Masih yang menanggung seluruh dosa manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
hakkullah mengatakan
~
@admin,
Syariat Isa as beda syariat Nabi Muhammad SAW, melihat cewek dan untuk niat menikahi tidak berdosa. Berdosa itu ketika kita mengikuti hawa nafsu. Dalam agama Kristen, berdosa dan orang yang melakukan itu harus dihukum dengan mencungkilkan matanya. Kalau tidak, mereka benar-benar tidak melaksanakan hukum Allah.
Kalau dalam Islam, melihat cewek cantik dan fikiran-fikran kotor, kemudian dia mengurungkan niatnya dan bertobat, tidak perlu lagi mencungkilkan matanya. QS:3:25 ahli kitab tidak melaksanakan hukum Allah yang tertera di dalam kitab mereka, akibatnya mereka akan mendapatkan resiko dosa yang ditimpanya di hari kiamat. Jadi, anda tidak melaksanakan hukum Allah. Berat, bukan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Kami sudah menjelaskan kepada saudara mengenai hal itu sebelumnya. Sangat disayangkan bila sdr tidak membaca secara baik dan benar ajaran Allah dalam Alkitab. Mengapa? Karena akan menyesatkan sdr sendiri. Faktanya, Isa Al-Masih lebih menekankan ajaran kesucian hati lebih penting, karena dari dalam hati timbul segala jenis kejahatan. Silakan sdr membaca jawaban Saudara Slamet sebelumnya.
Kami bertanya kepada sdr. Apakah dengan sdr bertobat sudah dapat menjamin dosa-dosa yang sdr lakukan sebelumnya terhapus? Bagaimana caranya? Al-Quran menyatakan orang berdosa bertanggungjawab dengan dosanya dan hukumannya kekal dalam neraka (Qs 2:81). Bagaimana sdr menjelaskan hal ini? Karena pertanyaan ini diulang-ulang sedangkan jawaban sdr berputar-putar.
~
Purnama
samud mengatakan
~
Sdr Staff,
Saya sudah berkomentar untuk nomor 3 saja. Dan pertanyaan saudara berikutnya sudah ada di komentar saya. Selain itu, saya tidak punya kewenangan, atau kemampuan untuk membicarakan keyakinan agama lain. Terlihat sudah sedikit bergeser dari topik dalam beberapa balasan (menurut penilaian saya).
Trims.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Samud,
Kami sangat menghargai saran yang saudara sampaikan.
Memang tanpa terasa dari pertanyaan dan balasan komentar yang ada mulai bergeser pada topik artikel ini.
Oleh karena itu mari kita kembali pada topik ‘Apakah Allah Menghukum Orang Yahudi dan Nasrani di Neraka?’
Terima kasih.
~
Slamet
Hendy Gunawan mengatakan
~
Kepada Cili,
Apakah anda tidak baca komentar saya sebelumnya. Selain Allah Mahakasih, Allah Mahakudus dan Mahaadil. Tuhan ingin manusia itu kembali pada hakikatnya yang semula, seperti ciptaan pertama tanpa dosa. Karena dosalah yang membawa manusia, masuk ke dalam kematian kekal. Sebab itu apabila anda mebaca seluruh Perjanjian Lama, maka anda akan melihat seolah-olah Allah itu kejam. Tapi sebetulnya Allah itu sedang menyatakan kekudusan Nya, tanpa kekudusan tidak ada seorangpun masuk Surga yang mahasuci. Makanya Allah dalam Yesus telah menyerahkan Nyawa-Nya untuk keselamatan manusia, sebagai bukti Kemahakasih-Nya itu. Beda sama allah-allah lain yang cuma Omdo dan Nato, cuma bisanya nuntut pada manusia.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hendy,
Terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan.
Semoga hal ini dapat menambah bahan perenungan untuk saudara Cili dan para pembaca yang lain. Dengan demikian mereka akan memahami sifat-sifat yang dimiliki Allah dengan benar dan lengkap.
~
Slamet
hakkullah mengatakan
~
@admin,
Harus yakin, kenapa tidak? Allah Maha Pengampun, Maha Penerima Tobat Hamba-Nya. Sekarang, kesucian hati yang bagaimana? Anda tidak berfikiran berbuat jahat, tapi disisi lain Anda menduakan Allah, artinya hati anda belum bersih.
QS, 2:81, maksudnya : kejahatan dosa syirik kepada Allah, bukan dosa kejahatan lain. Jangan lupa, pak syirik adalah kejahatan dosa terbesar daripada kejahatan zina, pembunuhan. Lembut tapi sangat membahayakan. Makanya, kejahatan zina, pembunuhan tidak menyebabkan kekal di neraka, kita tidak membahas masalah itu, kita membahas masalah kejahatan syirik di ayat itu. Ayat Alkitab, Anda sembarangan menafsirkannya, akhirnya kita yang menafsirkannya. Ok.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Kami belum menemukan jawaban saudara dari pertanyaan kami. Kami bertanya kembali kepada saudara. Apakah dengan saudara bertobat sudah dapat menjamin dosa-dosa yang saudara lakukan sebelumnya terhapus? Bagaimana caranya Allah SWT menghapus dosa saudara?
Bukankah Al-Quran menyatakan orang berdosa bertanggung jawab dengan dosanya dan hukumannya kekal dalam neraka (Qs 2:81)? Syirik dan dosa-dosa yang saudara sebutkan adalah bagian dari dosa, dan yang namanya dosa tidak berkenan masuk dalam surganya Allah. Mohon diskusi ini dituntaskan sebelum ke topik yang lain. Terima kasih.
~
Purnama
hakkullah mengatakan
~
@Admin,
Kalau tidak yakin, berbuat saja kejahatan terus. Masa anda tidak paham. Ambillah kesimpulan apa yang saya omongkan. Yang harus ditanyakan, tandanya atau cirinya, Allah Maha Pengampun, Allah Maha Penerima Tobat. Begitu saja anda tidak bisa mengambil kesimpulan. Di dalam Al-Quran banyak janji Allah.
Ayat itu tidak begitu tafsirnya. Kalau anda mati dalam keadaan musyrik, tempat kembalinya neraka kekal. Sudah saya jelaskan, cara memahami sebuat ayat kitab suci, tidak boleh bertentangan dengan ayat lain. Anda memahami ayat itu seperti apa? Cara memahami orang Kristen terhadap Alkitab tidak sama dengan memahami Al-Quran. Orang Kristen memahami Alkitab ngawur, tidak ada aturan mainnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
‘Orang Kristen memahami Alkitab ngawur, tidak ada aturan mainnya’ itu kan pendapat saudara. Jelas Alkitab tidak boleh ditafsirkan sesuka hati. Sebaliknya bila kita bersedia menerima penjelasan para penulis Alkitab tentang ayat-ayat yang ditulisnya, maka Alkitab akan benar-benar ”bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Demikian semoga bermanfaat untuk saudara.
~
Slamet
Hendy Gunawan mengatakan
~
Kepada Hakkulah,
Coba anda belajar mencerna kata dan kalimat dengan benar. “Sesungguhnya, orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam” (Qs 43:74)
Jelas-jelas orang berdosa itu kekal di neraka, tidak ada perincian dosa mana yang kekal itu. Apakah anda itu orang berdosa?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kita mengetahui kalau setiap orang itu telah berdosa dihadapan Allah dan akibat dosa itu adalah kematian kekal di neraka. Dan neraka itu adalah tempat yang siksaan tanpa ada jalan keluar. Tidak ada seorangpun yang bisa kabur dari neraka, dengan alasan apapun. Tidak ada purgatory, tidak ada kesempatan kedua, tidak ada keringanan hukuman karena kelakuan baik.
Alkitab juga mengajarkan kita kenyataan bahwa orang yang terhilang tidak akan pernah pergi ke surga, dan yang selamat karena percaya Isa Al-Masih tidak akan pernah pergi ke neraka (Injil, Rasul Besar Matius 25:42). Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih atas kesedian saudara untuk menjelaskan tentang kebenaran Allah kepada setiap pembaca dalam situs ini.
~
Slamet
samud mengatakan
~
Sdr Slamet dan staff,
Untuk pertanyaan kalian, saya jawab “Ya”. Trims
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Samud,
Jika untuk pertanyaan, Apakah Allah Menghukum Orang Yahudi dan Nasrani di Neraka? Saudara memberikan jawaban ya. Bagaimana saudara menjelaskan dalam kitab saudara bahwa Allah akan meninggikan pengikut Isa Al-Masih di atas orang kafir pada Hari Kiamat (Qs 3:55)?
~
Slamet
hakkullah mengatakan
~
Malaikat tidak berdosa, binatang tidak berdosa. Kenapa manusia bisa berdosa? Belajar memahami bagaimana cara ahli tafsir menafsirkannya. Dan saya menilai anda, bagaimana cara anda menafsirkan Alkitab, kenapa tafsir anda bisa kacau.
Bapak, anda menjelaskan ayat Alkitab, itu namanya tafsir kalau bahasa Indonesianya, “penjelasan/penjabaran”. Memperdalam cara-cara menafsirkannya, aturan-aturannya, ini namanya ilmu tafsir. Kalau tidak ada ilmu tafsir, namanya asal tafsir, tidak punya aturan mainnya. Anda bisa menilai sendiri. Saya menilai berdasarkan ilmu pengetahuan saya. Coba jelaskan kenapa manusia bisa berdosa, sedang malaikat dan binatang tidak berdosa? Jelaskan dengan singkat dan ilmiah.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Kalaupun saudara memerlukan ilmu tafsir dalam memahami kitab suci, kami tidak mempersoalkan itu adalah hak saudara. Namun kalau sudah ada yang Kitab Suci Allah yang sudah jelas dapat dimengerti, tentunya tidak perlu ditafsirkan lagi, bukan?
Misalnya, sebuah catatan seorang saksi mata yang menulis tentang kisah Isa Al-Masih menyatakan, “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Besar Matius 16:21).
Bagaimana menurut saudara ?
~
Slamet
hakkullah mengatakan
~
@admin,
contoh ayat yang jelas begini, Albaqorah ayat 173 bahwa Allah mengharamkan daging babi. Apakah perlu ditafsirkan/dijelaskan?. Paham maksud saya?
Jadi maksud ayat Alkitab itu bahwa Yesus dibunuh, berarti Yusus bukan tuhan. Kenapa anda tulis huruf N? Itu artinya anda mau bilang Yesus itu Allah. Padahal di ayat lain, Yesus memiliki Tuhan.
Kenapa malaikat dan binatang tidak berdosa, sedang manusia berdosa? Jawabnya pake ilmiah, bukan asal jawab. Jadi saya mau bilang, Yesus itu tuhan atau manusia? Kalau Tuhan, tidak boleh ada kata dilahirkan, dibunuh atau dibangkitkan. Ayatnya jelas, tapi yang mau dibahas apa? Paham maksud saya? Kurasa anda tidak bisa membantahnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Saudara pernah menyatakan memahami kitab suci tanpa perlu penafsiran. Bagaimana dengan ayat ini: QS 16: 6 mengajarkan, kalau semua orang dihukum setimpal dosanya, maka niscaya tidak dapat luput satupun manusia dari neraka. Artinya manusia berdosa pasti akan menerima hukuman.
Kecuali dosanya dihapuskan, tapi dalam Al-Quran tidak dinyatakan dosa dihapuskan melainkan harus dipertanggungjawabkan. Itu sebabnya Al-Quran berbicara tegas dosa harus dihukum (Qs 43:74), bahkan semua mukmin berada di dalam neraka (Qs 19:71). Bukankah ayat tersebut jelas berbicara demikian? Bagaimana menurut saudara?
Sesungguhnya Isa Al-Masih datang ke dunia ini adalah kehendak-Nya sendiri, Dia lahir, mati dan bangkit dan naik ke sorga adalah kehendak-Nya. Tidak ada manusia yang dapat melarang-Nya. Nah, Al-Quran sendiri bersaksi bahwa Isa berasal dari Kalimat Allah (Qs 3:45), bahkan Al-Quran menyuruh Mukmin menyembah-Nya.
“Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak malaikat-malaikat yang terdekat. Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya” (Qs 4:172). Silakan direnungkan.
~
Purnama
hakkullah mengatakan
~
@Admin,
Kalau disuruh, pasti orang Mukmin sudah menaruh patung Yesus. Tapi kenyataan diharamkan harus ada buktinya dengan fakta kenyataan yang dilakukan oleh para sahahabat. Jadi anda mengada-ada,
apa yang anda pahami tidak ada buktinya dalam kehidupan Nabi Muhammad saw dan para shahabatnya. Begitu bapak.
Yesus itu Tuhan atau manusia? Keterangan di dalam Alkitab bahwa Yesus adalah seorang utusan dan begitu juga keterangan di dalam Al-Quran. Dan itu banyak ayat Al-Quran menerangkan hal itu.
Nah, pada surat 4:172, Nya kembali kepada Allah, bukan kembali kepada Isa as. Jadi, para malaikat meraka dianggap putra-putra Allah sebagaimana kaum Nashara menganggap Yesus sebagai putra Allah. Jelas?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Kami berterima kasih atas penjelasan yang saudara sampaikan, sayangnya penjelasan saudara tidak lengkap mengenai Isa Al-Masih.
Memang tidak salah mengatakan Isa Al-Masih adalah utusan Allah kepada manusia, seperti pengakuan-Nya.
“Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku” (Injil, RasulBesar Yohanes 5:36).
Namun Alkitab juga menunujukkan kepada kita, kalau malaikat-malaikat Allah itu harus menyembah Isa Al-Masih. “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: ‘Semua malaikat Allah harus menyembah Dia'” (Injil, Surat Ibrani 1:6).
Jadi tidak salah apabila ada ayat dalam Al-Quran yang memerintahkan para malaikat Allah untuk menyembah Isa Al-Masih.
~
Slamet
samud mengatakan
~
Saudara Slamet dan Staff,
“Bagaimana saudara menjelaskan dalam kitab saudara bahwa Allah akan meninggikan pengikut Isa Al-Masih di atas orang kafir pada Hari Kiamat.” Meninggikan, bukan berarti tidak akan dihukum.
Terima kasih.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Samud,
Terimakasih untuk pertanyaan saudara.
Tentunya saudara mengetahui beriman Hari Kiamat atau Hari Akhir itu artinya meyakini dengan teguh apa yang diberitakan oleh Allah dalam kitab-Nya. Dan juga beriman apa yang disampaikan oleh utusan-Nya berkaitan dengan peristiwa yang terjadi sesudah mati termasuk penghakiman Allah dan seterusnya.
Oleh karena itu, bila para pengikut Isa Al-Masih ditinggikan oleh Allah pada Hari Penghakiman, tentunya mereka ini tidak akan mengalami murka Allah yang akan datang. Hal ini juga ditegaskan oleh Injil Allah, “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:17-18).
Semoga hal ini dapat menjadi bahan perenungan untuk saudara.
~
Slamet
hakkullah mengatakan
~
@Admin,
Di dalam Al-Quran, tidak ada para malaikat menyembah Isa as. Al-Quran sudah jelas sekali:
1. Malaikat dan Isa as tidak enggan atau tidak merasa malu jadi Hamba Allah. Coba apa maknanya? 2. Allah tegaskan; siapa saja yang tidak mau atau merasa berat untuk menyembah-Nya dan Nya ini kembali kepada Allah bukan kepada Isa as. Coba apa maknanya?
Itulah cara menafsirkannya, anda mengatakan Nya itu kembali kepada Isa? Karena anda menuhankan Yesus, padahal Alkitab sudah jelas menerangkan bahwa Isa itu adalah utusan. Nah, malaikat menginformasikan bahwa Isa as lahir, lalu siapa tuhannya malaikat? Otak anda sudah tidak waras. coba saja mikir! bisa dipahami? Ok
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Kami tidak menolak kebanaran yang saudara sampaikan kalau malaikat itu adalah hamba yang melayani Allah. Di dalam Alkitab, Allah berfirman, “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api” (Injil, Surat Ibrani 1:7).
Sekalipun Isa Al-Masih tidak minta disembah namun Isa Al-Masih tidak menolak penyembahan setiap pribadi baik yang berada di sorga maupun di bumi. “… dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan…” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
Semoga saudara juga mengalami pencerahan Allah, sehingga saudara dapat berpikir dengan jernih.
~
Slamet
Hamba mengatakan
~
To Staff,
Jika Alkitab yang anda imani sekarang adalah tidak benar dan segala sesuatu yang disampaikan Isa Al-Masih di Al-Qur’an lah yang benar. Bagaimana anda akan menghadapi pengadilan Allah? Kemanakah anda berlindung? Ataukah anda akan bertanya sebaliknya kepada kami tentang kebenaran Al-Qur’an?
Al-Qur’an adalah kalimat-kalimat sang pencipta, apakah mungkin Muhammad mengada-ada tentang tentang penciptaan manusia, langit, dan alam semesta. Saya tidak tahu mengapa anda keras seperti batu ingin tidak menjadi Muslim, jelas akan masuk neraka.
Apakah anda berfikir semua Muslim akan masuk neraka? Apakah anda yang tau ataukah Allah janjinya pada Al-Qur’an?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamba,
Al-Quran dan nabi saudara sudah memberikan rujukan bahwa di dalam Alkitab ada petunjuk, cahaya serta pengajaran bagi orang-orang bertakwa (Qs 5:46). Lagi, Qs 2:176 menegaskan Alkitab adalah dari Allah yang adalah kitab kebenaran. Kami harap saudara mengikuti rujukan Al-Quran, agar saudara termasuk golongan orang bertakwa.
Al-Quran adalah wahyu dari nabi saudara. Qs 69:40 menyatakan “Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu Rasul yang mulia.” Kami mengajak saudara untuk mendiskusikan hal itu pada artikel yang bersangkutan. Silakan saudara klik link ini https://tinyurl.com/yavvkmh4.
Semua Muslim, Al-Quran yang mengatakan akan pasti mendatangi neraka yang kekal (Qs 19:71). Kami harap saudara dapat mempertimbangkan pernyataan Al-Quran bagi saudara.
~
Purnama
Hamba mengatakan
~
Staff,
Sekalipun Isa Al-Masih tidak minta disembah namun Isa Al-Masih tidak menolak penyembahan setiap pribadi baik yang berada di sorga maupun di bumi. “… dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan…” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
Respon,
Sudahkah anda membaca Al-Qur’an? Atau mengapa anda menolak kebenaran Al-Qur’an?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami sudah menjawab pertanyaan saudara pada kolom komentar di atas. Atau, saudara dapat mengunjungi link yang sudah kami lampirkan agar saudara dapat memahami mengapa Al-Quran tidak diimani oleh pengikut Isa Al-Masih. Kami harap saudara bersedia mempelajari terlebih dahulu. Terima kasih.
~
Purnama
Raditya mengatakan
~
(Injil, Rasul Besar Yohanes 5:36), Nabi Isa mengaku bahwa Dia hanya utusan.
(Injil, Surat Ibrani 1:6), siapa anak sulung Allah, dan siapa yang bungsu.
(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:17-18), siapapun Nabi dan Rasulnya pada masanya. Dan siapa yang percaya kepadanya pasti tidak akan terhukum dan pasti terbebas dari dosa. Dan sekarang adalah masa Nabi Muhammad saw.
(Injil, Surat Filipi 2:10-11) kalimat terakhirnya bagi Kemulian Allah, Bapa. Siapa yang lebih mulia Yesus atau Bapa. Ayat ini bukan dari Allah dan Yesus bukan Tuhan, apa buktinya?
Ayat ini menyatakan segala yang di langit dan di bumi bertekuk lutut kepada Yesus. Tetapi Yesus bertekuk lutut pada manusia untuk di salib. Bukankah manusia bagian dari bumi.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Raditya,
Memang Isa Al-Masih tidak datang untuk menjadi orang yang “terkemuka di dunia” melainkan menjadi hamba yang merendahkan diri. Dan bahkan mati di kayu salib agar setiap orang yang menerima-Nya dapat diampuni dan dilepaskan dari kuasa dosa.
Tentunya saudara percaya, malaikat itu juga utusan Allah, bukan?
Sebelum Isa Al-Masih lahir ke dunia, malaikat Allah mengatakan kepada Maria dan Yusuf untuk menamakan bayi mereka Isa Al-Masih. “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21), dan “Ia…akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi” (Injil, Rasul Lukas 1:32).
Jadi kita gagal memandang Isa Al-Masih, apabila kita gagal mendengarkan perkataan malaikat Allah tentang Isa Al-Masih.
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
Hamba,
Mengapa saudara tidak percaya hadis sendiri atau saudara tidak percaya dengan Muhammad lagi? Rujukan staf sudah benar, atau bisa saya kasih referensi lagi (HR. Muslim, 2767), hal itu tergantung penomoran cetakan saja. Saudara harus belajar banyak lagi.
Hakkullah,
Apakah benar malaikat dan hewan tidak berdosa? Lalu untuk apa hewan-hewan dikumpulkan untuk menghadapi pengadilan allah Quran (QS 6:38)?
Raditya,
Isa Al-Masih tidak pernah bertekuk lutut kepada manusia, tetapi manusia yang bertekuk lutut. Jika Isa disalib karena nubuat Isa akan terjadi, dan terjadi. Berbeda dengan allah Quran, Yahudi dan Kristen selalu menjadi tumbal kebencian. Siapa allah Quran?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Ajaran Al-Quran memang berbeda dengan ajaran Isa Al-Masih. Kaum Muslim percaya bahwa dosa dapat diampuni, tetapi mereka lupa bahwa setiap orang harus bertanggung jawab dengan perbuatannya. Al-Quran mengatakan bahwa kalau semua orang dihukum setimpal dosanya, maka niscaya tidak dapat luput satupun manusia dari neraka (QS 16: 61).
Artinya, semua orang bertanggung jawab dengan dosanya. Pertanyaannya, sanggupkah kaum Muslim bertanggung jawab dengan dosanya? Bagaimana caranya? Jika tidak, siap-siap menghuni neraka sesuai ketetapan Allah SWT (Qs 43:74, 2:81).
Isa Al-Masih rela menggantikan manusia untuk menerima hukuman dari Allah. Isa Al-Masih menjadi korban penghapus dosa yang sempurna untuk selama-lamanya. Inilah bukti kasih Allah kepada manusia ciptaan-Nya (Injil Yohanes 3:16). Berharap pengunjung forum ini dapat menerima kasih Allah yang menyelamatkan manusia pada kehidupan yang kekal melalui Isa Al-Masih.
~
Purnama
Hendy Gunawan mengatakan
~
To All Muslim,
Buat apa Anda semua percaya pada pribadi yang tidak berbuat apa-apa untuk manusia supaya selamat, bisanya cuma menuntut manusia harus begini dan begitu, tidak boleh ini dan itu sampai tebalnya satu buku, menggelarkan dirinya mahakasih, tapi kerjaanya cuma nongkrong dan Omdo alias NATO (not action talk only). Saya minta pada anda semua Muslim kalau solat, saya titip bicara ya sama Alloh SWT, pakai bahasa Arab, takut Alloh SWT tidak mengerti. Bilang coba sekali-sekali jadi manusia, bisa tidak dia melakukan semua perintahnya itu kalau dia jadi manusia, jangan cuma bisanya nyuru dan kasih perintah. Kalau Allah saya telah membuktikan Dia pernah menjelma menjadi manusia, bukan cuma NATO.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami berharap saudara-saudara pengunjung forum ini termasuk teman-teman Muslim dapat berani mempelajari janji Allah Isa Al-Masih dalam Alkitab. Allah Mahakasih membuktikan diri-Nya dengan cara datang kedunia untuk menebus dosa-dosa manusia agar manusia tidak binasa kekal melainkan memperoleh keselamatan kekal di sorga.
Janji indah Isa Al-Masih kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Hamba,
Bagaimana saya bertanya sebaliknya? Bagaimana jika Quran bukan dari Allah, tetapi yang diterima Muhammad berasal dari syaitan? Apakah saudara siap menghadapi pengadilan Isa sebagai hakim adil? Sudah jelas janji allah Quran yaitu neraka (QS 19:71), Dan tidak ada seorangpun ‘darimu’, melainkan mendatangi neraka itu.”
Mari kita uji dari sekarang, karena iman tanpa pengetahuan adalah iman buta.
Mengapa allah Quran sangat membenci Yahudi dan Kristen (QS 5:51)? Mengapa Muhammad sangat membenci mereka? Karena menolak Muhammad sebagai nabi (HR. Muslim, 153) maka Rasul: “Aku akan mengusir Yahudi dan Kristen dari tanah Arab dan tidak akan meninggalkan siapapun kecuali Muslim” (HR. Muslim, 1767)
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Pertanyaan saudara berharap menjadi tantangan untuk saudara Hamba berani meneliti kebenaran kitab suci, apakah Al-Quran atau Alkitab yang berasal dari Allah? Serta mengapa Allah Al-Quran tidak menyukai satu kaum? Bukankah hal itu bertentangan dengan sifatnya yang pengasih dan penyayang? Bila melihat fakta, semua nabi yang ada dalam Al-Quran berasal dari bangsa Israel. Allah Al-Quran tidak menyukai Yahudi sedangkan sebagian nabi berasal dari tengah-tengah bangsa tersebut. Bukankah ini janggal? Apalagi kaum Yahudi dan Nasrani akan dikurbankan hanya karena Muslim dapat diselamatkan (Sahih Muslim, Buku 37, no. 6665). Kami harap pengunjung forum ini dapat mempertimbangkan hal itu terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan.
~
Purnama
Hamba mengatakan
~
Staff
“Sesungguhnya ia (Al-Qur’an itu) benar-benar wahyu (yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,”(Qs 69:40).
Respon:
“Ia (Al-Qur’an) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam” (Qs 69:43).
“Dan sungguh, Al-Qur’an itu akan menimbulkan penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat)” (Qs 69:50).
“Dan sungguh, Al-Qur’an itu kebenaran yang meyakinkan” (Qs 69:51).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamba,
Terima kasih untuk ayat-ayat Al-Quran yang saudara sampaikan.
Apabila benar Al-Quran itu kebenaran yang berasal dari Allah, tentunya ia tidak akan bertentangan wahyu Allah dalam kitab-kitab yang terdahulu. Faktanya dalam Al-Quran terdapat banyak ajaran yang bertolak belakang dengan kitab Taurat, Zabur, dan Injil.
Dan jika saudara mempercayai bahwa Al-Quran wahyu Allah Yang Maha Kuasa maka wahyu Allah dalam Al-Quran tidak bertentangan dengan Alkitab. Oleh karena itu sangat sulit bagi kami mengimani kalau Al-Quran adalah kitab yang diwahyukan Allah.
Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Slamet
Hamba mengatakan
~
Jesus Park,
Bagaimana saya bertanya sebaliknya? Bagaimana jika Al-Quran bukan dari Allah, tetapi yang diterima Muhammad berasal dari syaitan?
Respon:
Bagian mana anda mengatakan Al-Quran bukan dari Allah? Saya akan menuntut kepada Allah tentang kebenaran Al-Quran dan Muhammad. Saya akan berkata kepada Allah apakah saya harus percaya dengan Allah yang harus mati. Allah yang turun menjadi manusia lemah, tidur, tidak suci buang air, makan dan minum.
Apakah Tuhan yang saya sembah seperti itu, menjadi sehakekat sama dan setara dengan manusia, meninggalkan kami mati di tiang salib dan kami tidak melihat wajah Tuhan kami.
benarkah seperti itukah Tuhan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kematian Isa Al-Masih di kayu salib dan kebangkitan-Nya setelah pada hari ketiga adalah fakta sejarah yang sudah terjadi.
Bahkan Kitab Suci Allah mencatat kalau Isa Al-Masih telah mati di kayu salib dan bangkit. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
Jika Al-Quran itu sungguh-sungguh berasal dari Allah Abraham, Ishak dan Yakub , tentunya tidak menolak penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih, bukan? Allah dalam Alkitab juga tidak pernah mengelabui orang Yahudi Isa Al-Masih gadungan untuk disalib oleh mereka. Bagaimana menurut saudara?
~
Slamet