Dalam kebanyakan agama terdapat ajaran mengenai surga dan neraka. Surga merupakan tempat yang indah. Neraka merupakan tempat yang mengerikan.
Beberapa hadits menuliskan bahwa di antara orang Muslim akan ada yang Allah selamatkan dari neraka. Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani sebagai penggantinya. Apakah benar demikian?
Allah Menghukum Orang Yahudi Dan Nasrani Sebagai Pengganti Muslim di Neraka
Beberapa hadits menjelaskan Allah menyelamatkan Muslim dengan mengangkat dosa mereka. Lalu Dia menimpakannya kepada orang Yahudi dan Nasrani. Maka, Allah dengan rahmat-Nya memperbolehkan orang tersebut masuk ke sorga. Sementara orang Yahudi dan Nasrani di neraka menggantikan mereka.
“Akan datang Hari Kebangkitan, Allah akan menyelamatkan setiap Muslim dengan mengorbankan seorang Yahudi atau Nasrani sebagai korban pengganti di neraka jahanam” (Sahih Muslim, Buku 37, no. 6665).
Muslim Bertanggung-jawab atas Hidupnya Sendiri
Ajaran mengenai Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani sebagai pengganti Muslim, perlu kita kaji lebih mendalam. Beberapa ayat Al-Quran (Qs. 3:25, 14:51; 20:15; 45:22) mengajarkan setiap orang bertanggung-jawab atas perbuatan baik dan buruk yang dilakukan semasa hidupnya. Apakah ajaran ini sesuai dengan ajaran di hadits, dimana Allah menimpakan dosa Muslim kepada orang Yahudi dan Nasrani?
Hanya Muslim Tertentu yang Akan Ditebus
Menurut hadis tertentu, hanya sekelompok Muslim yang akan ditebus dari neraka. Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani untuk menderita menggantikan mereka. Untuk setiap dosa yang dilakukan oleh setiap pengikut Nabi Islam .
Hanya Allah yang berhak menentukan siapa yang akan diselamatkan dari neraka. Apakah Anda yakin akan selamat dari neraka? Silakan mengirim email kepada kami jika ingin selamat dari neraka.
Korban Penghapus Dosa
Dalam pengajaran Nasrani, terdapat aturan tentang bagaimana umat Allah menebus dosa mereka. Yaitu dengan cara mempersembahkan kambing domba kepada seorang imam sebagai korban bakaran (Kitab Allah, Kitab Imamat 5:14-6:7) Hal ini dilakukan sebagai tanda pendamaian.
Allah menuntut setiap manusia bertanggung-jawab atas dosa mereka sendiri. Hal ini membuat manusia harus menebus dosa mereka melalui korban bakaran. Tetapi hal ini tidak cukup untuk hidup kekal dan keselamatan .
Isa Al-Masih Sebagai Korban yang Sempurna
Terdapat kemiripan dengan pengajaran Nasrani yaitu Allah menghukum Isa Al-Masih sebagai pengganti umat-Nya. Karena kasih, Isa Al-Masih rela menggantikan Anda untuk menerima hukuman dari Allah (Kitab Allah, Injil Yohanes 3:16). Isa Al-Masih menjadi korban penghapus dosa yang sempurna untuk selama-lamanya.
Hal ini membuat Anda tidak perlu dihukum di neraka. Karena Isa Al-Masih sudah menanggung semua dosa manusia (Kitab Allah, I Yohanes 2:2). Apakah Anda ingin Isa Al-Masih menanggung dosa Anda?
Silakan hubungi staf kami jika Anda ingin mengenal Isa lebih mendalam.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Al-Quran menekankan tanggung-jawab seorang Muslim, daripada menukarkan mereka dengan Orang Yahudi atau Nasrani?
- Bagaimana tanggapan Saudara tentang Sahih Muslim, Buku 37 no 6665?
- Bagaimana menurut Saudara tentang Isa Al-Masih yang menanggung seluruh dosa manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Saudara Slamet dkk: Tidak ada ”Tebus Menebus Dosa oleh seseorang untuk orang yang lain” di dalam Al Qur’an. Semua manusia bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Segala dosa atas kejahatan dan segala pahala atas kebaikan yang dilakukan oleh seseorang adalah untuk dirinya sendiri. Al Qur’an menolak secara mutlak ajaran “Penyaliban Yesus untuk menebus dosa manusia”. Hadist di atas “Tidaklah Benar” karena tidak sesuai dengan Al Qur’an. Dalam Al Qur’an diajarkan bahwa “Surga hanya akan dimasuki oleh orang yang tidak mempersekutukan Allah dan amal kebajikannya lebih banyak dari amal kejahatannya. Bagi orang yang lebih banyak amal kejahatannya, maka Ia harus menebus dulu dosanya dalam neraka”.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Sebenarnya dalam Al-Quran penebusan secara jelas dicatat, ketika anak nabi Ibrahim digantikan dengan kurban yang dari Allah, sehingga anak tersebut tidak jadi dikurbankan. Perhatikan: “Kami tebus anaknya itu sembelihan yang besar (seekor kambing / domba)” (Qs 37:107). Ajaran penebusan sudah ada, dan itu dari Allah. Silakan sdr kunjungi link yang membahas hal itu di sini https://tinyurl.com/ycxuy7oy.
Kami bertanya kepada sdr. Berapa banyak amal yang perlu sdr lakukan agar sdr dapat memperoleh sorga? Bukankah sorga adalah pemberian Allah? Itu artinya masuk sorga tidak dapat disogok dengan amalan manusia. Dalam Al-Quran tidak ada yang menyatakan amalan menjamin manusia masuk sorga. Nabi sdr mengatakan: “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. Belaka” (HSM 2412-2414). Sorga hanya dapat diperoleh melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28, bandingkan dengan Qs 3:55 yang menyatakan pengikut Isa berada jauh lebih tinggi tempatnya di atas orang-orang kafir).
~
Purnama
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Hamba,
Anda comment : Bagian mana anda mengatakan Al-Quran bukan dari Allah? Saya akan menuntut kepada Allah tentang kebenaran Al-Quran dan Muhammad. Saya akan berkata kepada Allah apakah saya harus percaya dengan Allah yang harus mati. Allah yang turun menjadi manusia lemah, tidur, tidak suci buang air, makan dan minum.
Respon:
Nanti pada akhir jaman Anda akan berhafapan dengan Allah dari segala Allah, Tuhan dari segala Tuhan yang akan menjadi Hakim Yang Adil yaitu Yesus Kristus dan berkata pada Anda, karena kebodohan dan keangkuhan hidupmulah kamu tidak menerima Aku (Yesus Kristus) sebagai Tuhan dan Juruselamatmu, Aku datang dan menderita selama Aku menjadi manusia, karena Aku sangat mengasihimu.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami berharap saudara Hamba dapat berubah dan percaya kepada Isa Al-Masih. Masih ada kesempatan. Injil Allah menyatakan: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9). Inilah kekuatan Allah, Dia tetap sabar kepada semua orang dan tidak menghendaki kebinasaan, Dia mau agar manusia berdosa bertobat dan percaya kepada-Nya.
~
Purnama
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Hamba,
Yesus Allah sejati akan berkata, karena Engkau tidak menerima-Ku sebagai Tuhan dan Juruselamatmu, maka engkau sendiri yang akan menanggung dosa-dosamu di neraka, enyahlah.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hendy,
Manusia yang tidak percaya kepada Isa Al-Masih tempatnya pasti binasa di neraka. Mengapa? Karena dia tidak ada juruselamat, sehingga dosanya mengakibatkannya terhukum dalam neraka yang kekal. Namun, selama manusia masih hidup, artinya masih ada kesempatan untuk menjadikan Isa Al-Masih sebagai juruselamat. Kami berharap bila ada pengunjung forum ini yang belum memiliki juruselamat, sebaiknya percayalah kepada Isa Al-Masih. Sebab: “keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Hamba,
Untuk menguasai dunia dan menghabisi umat lain (Qs 69:43)? Menurut saudara mengapa orang kafir menyesal (Qs 69:50)? Karena mereka tidak ada juruselamat dan dijamin ke neraka (QS 19:71). Kebenaran (Qs 69:51)? Bukankah allah Quran menyesatkan dan ahli tipu daya? Saudara berdusta karena mengikuti allah Quran dan Muhammad, bukan?
Berdusta, tipu daya, menyesatkan, membunuh, berzinah, membenci Yahudi dan Kristen, dll. Apakah itu berasal dari Allah? Bukankah itu semua berasal dari allah Quran? Menurut saudara mengapa semua itu diajarkan dalam Quran? Apakah seperti yang saya yakini bahwa Quran memang turun bertujuan untuk merusak ajaran Allah? Apakah saudara tidak tahu atau tidak mau tahu?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Ajaran Al-Quran sangat berbeda dan bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih, sehingga sulit mengakui Al-Quran adalah wahyu dari Allah. Tidak mungkin Allah mahasuci bertentangan dengan sifat-Nya, apalagi menjadi penipu. Al-Quran mengajarkan bahwa dalam Injil terdapat petunjuk, cahaya serta pengajaran bagi orang-orang bertakwa (Qs 5:46). Sebaiknya pengunjung forum ini termasuk saudara Hamba dapat mengikuti rujukan Al-Quran.
~
Purnama
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Buat Saudara Purnama dkk,
1. Dalam Al Qur’an diajarkan bahwa “Perintah Allah SWT kepada Ibrahim untuk menyembelih Ismail bukanlah untuk menebus dosa, melainkan untuk menguji ketaatan/ketaqwaan Ibrahim kepada Allah SWT”. Kesediaan Ibrahim untuk berkorban, inilah yang harus diteladani oleh manusia. Karena ketaqwaan menuntut adanya semangat untuk berkorban.
2. Banyak ayat dalam Al Qur’an yang menjamin bahwa “Orang Yang bertaqwa pasti masuk Surga”. Jika Anda ada waktu luang, cobalah Anda baca Surat Al Baqarah ayat 25. Dalam Surat Al Kahfi ayat 110 dikatakan bahwa “Jika seseorang ingin bertemu dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan kebaikan dan jangan mempersekutukan Tuhan.”
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Memang tidak salah kalau kisah Ibrahim mempersembahkan anaknya, dijadikan teladan tentang ketaatan. Namun kalau kita bersedia mengkhaji lebih dalam lagi, perintah penyembelihan anak Ibrahim bukan semata-mata untuk menguji ketaatan-nya kepada Allah. Kisah ini sebenarnya menunjuk pada Allah yang merelakan Anak Tunggal-Nya mati disalib untuk menyelamatkan manusia. Mengapa?
Kitab Taurat mengajarkan bahwa dalam setiap pengampunan dan penghapusan dosa, harus ada yang harus dibayar untuk suatu penebusan! “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22).
Dan untuk masuk keselamatan manusia diperlukan korban yang lebih sempurna karena darah binatang tidak dapat membawa seseorang masuk sorga. Itu sebabnya Yahya Pembaptis menyatakan Isa Al-Masih sebagai Anak Domba Allah yang akan mati bagi manusia. “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
~
Slamet
Pradjanto, SH.MSi mengatakan
~
Buat Sdr. Slamet dkk,
Darimana asalnya “Ajaran penebusan dosa dengan darah” itu ya? Kita tahu, bahwa Agama Yahudi, Agama Kristen, dan Agama Islam berawal dari Nabi Ibrahim. Harusnya, tidak akan terjadi perbedaan dalam pemahaman terhadap “Peristiwa Pengorbanan Ibrahim” ini di antara Ummat Islam, Ummat Kristen, dan Ummat Yahudi. Tiap tahun, Ummat Islam memperingati “Peristiwa pengorbanan Ibrahim” ini pada Hari Raya Idhul Adha, dan tiada pernah sekalipun diajarkan bahwa penyembelihan hewan kurban ini adalah untuk penebusan dosa. Kemungkinan besar, ajaran “Penebusan dosa dengan darah” itu adalah ajaran agama kaum pagan yang terserap ke dalam agama Yahudi.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Jika tidak ada ajaran penebusan darah dalam agama Islam, itu bukan berarti dalam kitab Allah tidak ada ajaran ini. Sebenarnya ajaran penebusan dosa dengan darah yang sudah diperkenalkan sejak Perjanjian Lama. Dan di dalam Perjanjian Baru ajaran ini tertulis di Injil, Surat Ibrani 9:22, “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.”
Jadi kalau Kitab Taurat, Injil, dan Al-Quran itu berasal dari Allah yang sama, tentunya kitab-kitab Allah ini tidak akan saling bertentangan, bukan?
~
Slamet
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
Buat Sdr Slamet dkk:
(1) Menganggap bahwa “Penyaliban Yesus adalah penumpahan darah untuk menebus dosa” adalah tidak tepat. Jika memang “Darah Yesus adalah untuk penebusan dosa” maka seharusnya Yesus tidak disalib melainkan “Dipenggal kepalanya”. Bukankah hewan-hewan yang dikurbankan itu disembelih/dipotong lehernya?
(2) Jika memang “Penyaliban Yesus adalah penumpahan darah untuk menebus dosa”, maka ‘Yang harus melakukan penyaliban Yesus itu adalah ummat Kristiani sendiri”, bukan orang-orang Yahudi yang memusuhi dan ingin membunuh Yesus. Bukankah “seseorang yang berdosalah yang harus mempersembahkan kurbannya kepada Tuhan”?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Kalaupun saudara menganggap bahwa penyaliban Yesus adalah penumpahan darah untuk menebus dosa itu tidak tepat, itu tidak ada yang melarang. Namun itulah fakta sejarah yang telah ditetapkan Allah melalui pewahyuan yang disampaikan oleh para nabi sebelum peristiwa penyaliban itu terjadi. Bahkan Isa Al-Masih sendiri mengakui bahwa kematian-Nya itu untuk menjadi tebusan bagi orang berdosa. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Sebenarnya tidak semua orang diperkenan oleh Allah untuk memberikan korban pengampunan dosa, hanya Imam Besar. Dan Isa Al-Masih sebagai Imam Besar, telah melakukan tugas pelayanan-Nya untuk mempersembahkan korban bagi Allah. “Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal” (Injil, Surat Ibrani 9:11-12).
Jelas tidak ada seorangpun dari pemimpin agama di dunia ini yang bersedia mati bagi para pegikutnya. Siddhartha Gautama tidak mati untuk umat Budha, Muhammad tidak mati untuk umat Islam, Kong Hu Cu tidak mati untuk agama Cina. Hanya Isa Al-Masih saja yang bersedia mati untuk para pengikut-Nya.
Bagaimana dengan keselamatan saudara? Cukupkah amal dan ibadah-mu mengantarkan-mu ke sorga?
~
Slamet
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Buat Sdr Slamet dkk,
(1) Pertanyaan saya adalah, kenapa bukan Ummat Kristiani sendiri yang menyalibkan Yesus? Bukankah pihak yang ingin “Menebus Dosa Dan Memberikan Kurban” adalah Ummat Kristiani? Kenapa yang terjadi adalah justru “Musuh Yesus Yang Memberikan Kurban Dengan Menumpahkan Darah Yesus”? Ketika saya “Memberikan Kurban Kambing Pada Hari Raya Idhul Adha”, maka saya sendirilah yang menyembelih kambing itu.
(2) Memang hanya dengan “Iman Dan Ibadah Kepada Allah SWT Serta Amal Kebaikan” itu sajalah kami Ummat Islam akan memasuki Surga Firdaus’, tiada cara dan upaya lain yang diajarkan oleh Allah SWT dan Muhammad SAW.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Kami sudah menjelaskan bahwa untuk persembahan ‘kurban bakaran’ tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang tapi hanya oleh Imam Besar. Dan untuk keselamatan manusia diperlukan lebih dari ‘hewan korban’ karena darah hewan tidak dapat menyelamatkan manusia.
Sebelum menjawab pertanyaan saudara, kami ingin bertanya lebih dahulu kepada saudara. Apakah saudara percaya kalau Isa Al-Masih itu mati di kayu salib?
Silakan saudara memberikan jawaban dengan jujur.
~
Slamet
Pradjanto, SH.MSi mengatakan
~
Buat Sdr Slamet dkk:
(1) Dalam Kisah Penyaliban Yesus itu tampak sekali bahwa ‘Yang menyediakan kurban Yesus adalah orang-orang Israel/musuh Yesus”. Berarti “Yang tertebus dosanya adalah musuh Yesus, bukan ummat Kristiani”. Bukankah dalam hal ini memang “Bukan ummat Kristiani yang menyediakan kurban berupa Yesus dan bukan pula ummat Kristiani yang menumpahkan darah Yesus”, melainkan Orang-Orang Israel/musuh Yesus. (2) Jadi, saya rasa, anggapan Ummat nasrani bahwa ” Dosa ummat Kristiani telah ditebus dengan penyaliban Yesus” keliru sekali , karena yang tertebus dosanya adalah orang-orang Israel/musuh Yesus. Dan ini adalah sesuai dengan Surat Ibrani 9:22.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Isa Al-Masih datang dan menjadi kurban bagi semua orang berdosa, bukan saja bagi bangsa Israel. Perhatikan firman Isa Al-Masih: “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Matius 20:28). Serta firman Allah ini meneguhkannya, “Dan Ia (Isa Al-Masih) adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2). Bahkan Injil, Surat Ibrani menyatakan: “Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi, bukan untuk menanggung dosa, tapi untuk memberikan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28). Berharap sdr dapat mencermatinya.
Bagaimana dengan pertanyaan kami. Apakah saudara percaya kalau Isa Al-Masih itu mati di kayu salib? Silakan saudara memberikan jawaban dengan jujur.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
SH. MSi,
Di mana Ibrahim menyembelih Ismael? Saya meluangkan waktu untuk membaca Quran, dan hasilnya wahyu Quran (QS 2:25) dan (QS 18:110) hanya janji belaka dan janji itupun “insya allah” (QS 17:8), sebaliknya ada jaminan Quran yaitu neraka (QS 19:71). Jika saudara meyakini penebusan dosa dari umat pagan, bukankah nabi saudara dari keturunan pagan? Bahkan ritual keliling batu bagi umat Muslim masih berlaku hingga sekarang.
Begitu juga dengan allah Quran mengakui bahwa penebusan dosa berlaku di Quran (QS 29:13), padahal “seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (QS 39:7). Jadi wahyu yang mana yang ingin saudara ikuti? Apakah saudara tersesat oleh allah Quran?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Pertanyaan saudara baik sekali, kiranya saudara Pradjanto sanggup berpikir dan mendalami pertanyaan tersebut sebelum menjawabnya. Terima kasih.
~
Purnama
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Buat Sdr Jesus Park dkk:
(1) Anda keliru menafsirkan Qs 29:13 tersebut. Qs 29:13 tersebut mengatakan bahwa” jika Si A mengajak Si B Berbuat Dosa, maka Si A akan memikul Dosa Si A sendiri + Dosa Si B. Tetapi ini tidak berarti bahwa Dosa Si B telah ditebus oleh Si A , Si B tetap akan harus memikul Dosa Si B sendiri”.
(2) Apakah dalam Bibel tidak diceritakan bahwa Nabi Ibrahim adalah anak seorang penyembah berhala? Apakah dalam Bibel tidak diceritakan pula bahwa Nabi Nuh mempunyai Anak yang kafir? Kita tidak boleh secara sewenang-wenang menilai keimanan seseorang dari keturunannya atau kebangsaannya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Pada kesempatan ini ijinkalah, kami menanggapi bagian kedua.
Saudara memberikan jawaban yang tepat sekali. Memang Abraham berasal dari keturunan seorang penyembah berhala. Namun Abraham dipanggil oleh Allah untuk keluar dari rumah ayahnya dan pergi ke tempat yang akan ditentukan oleh Allah sendiri. Dan Abraham mentaati panggilan Allah itu. “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat” (Taurat, Kitab Kejadian 12:1-2).
Demikian juga seharusnya dengan kita, Allah di dalam Isa Al-Masih telah memanggil kita dari hidup keduniawian. Allah menghendaki kita memisahkan diri secara moral dan rohani dari dosa dan dari segala sesuatu yang bertentangan Firman Allah. “Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa” (Injil, Surat 2 Korintus 6:16-17).
Demikian dan terima kasih semoga bermanfaat.
~
Slamet
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Buat Sdr Slamet/Jesus Park dkk:
Allah SWT mentakdirkan semua anak manusia lahir dari 4 golongan ummat, yaitu Kaum Muslimin, Kaum Yahudi, Kaum Nasrani, dan Kaum Shabiin (kaum lain yang bukan Muslimin, bukan Yahudi, dan bukan Nasrani).
Kepada semua anak manusia ini, Allah SWT memanggil mereka semua untuk “beriman kepada Allah SWT dan hari akhirat serta berbuat amal kebajikan yang pada akhirnya akan membawa mereka semua ke dalam surga”. Jadi dalam Islam, tidaklah dibenarkan untuk “menilai atau mempersoalkan apalagi memvonis keimanan dan ketaqwaan seseorang berdasarkan atas garis keturunan orang tersebut.”
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Memang Allah menghendaki manusia agar dapat beriman kepada-Nya dan manusia tinggal di sorga. Namun sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, semua manusia adalah keturunan orang berdosa.
Akibat dosa manusia tidak mungkin lagi mencari Allah, apalagi datang untuk menyembah-Nya.Justru, ia merasa takut dan cenderung memisahkan diri dengan Allah. “Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah” (Injil, Surat Roma 3:17).
Namun karena kasih, Allah bersedia turun ke dunia menjadi manusia (merendahkan diri-Nya) untuk mati menyelamatkan manusia dari ikatan dosa-dosanya. Bahkan Allah dengan ikhlas memulihkan keadaan manusia berdosa pada rancangan semula yaitu menjadi anak-anak-Nya. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil Rasul Besar Yohanes 1:12).
Demikian, semoga bermanfaat.
~
Slamet
hakkullah mengatakan
~
Mana mengerti mereka, Tuhan saja tidak jelas. Mereka tidak mengerti agama Islam, dan kita lebih mengerti tentang agama mereka daripada mereka sendiri. Mereka tidak tahu Islam, sedang kita tahulah tentang mereka. Rasulullah saw sendiri sudah bilang, di kelompok mereka juga ada cabang-cabangnya pusatnya saja sudah salah apalagi cabang. Sama seperti kita, cuma mereka tidak tahu, pusatnya yang mana? Kan, ada namanya khawarij, murjiah, secara umum Muslim, Mukmin, muttaqin mana Mukmin, mana Muslim mereka kagak tahu. Kita semua pendosa, karena alasan dalil ini. ketika ditanya, dosa apa yang kita lakukan, kalau memang kami pendosa? Tidak bisa jawab tuh. Pokoknya ini dalilnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Kami senang bila sdr mengerti tentang ajaran agama. Namun sejauh ini kami melihat komentar sdr banyak yang bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan ajaran Isa Al-Masih. Salah satunya sdr tidak mengakui bahwa sdr berdosa. Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia sudah berdosa (Injil, Surat Roma 3:23, 6:23). “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita” (Injil, Surat 1Yohanes 1:8). Nah dosa hanya dapat diselesaikan dengan bantuan Isa Al-Masih. Isa datang untuk menebus orang berdosa (Injil, Surat I Yohanes 1:9, 2:2).
Al-Quran pun menyatakan tidak ada manusia yang luput dari dosa. “sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,…” (Qs.100:6). Semoga sdr sadar bahwa sdr adalah orang berdosa. Hanya sdr yang tahu dosa sdr. Datanglah pada Isa Al-Masih agar sdr memperoleh keselamatan kekal. Bagaimana sdr?
~
Purnama
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Buat Sdr Slamet:
(1) Bahwa seorang manusia tidaklah mungkin untuk “Sama sekali tidak berbuat dosa dan kesalahan selama hidupnya” adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat kita pungkiri. Tetapi jika seseorang “Ingin tidak berbuat dosa sama sekali selama hidupnya” maka keinginan itupun telah membuat orang tersebut berdosa besar. Karena apa? Dengan menginginkan untuk “Tidak berbuat dosa sama sekali selama hidupnya”, orang tersebut telah mengingkari/tidak mengakui/kafir terhadap “Sifat Allah SWT yang Maha Pengampun”. Jadi, mau tidak mau, manusia pastilah berbuat dosa dan kesalahan. (2) Namun demikian, saya tidak bisa menerima bahwa “Seorang Bayipun sudah berdosa ketika ia dilahirkan”.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Benar yang saudara sampaikan. Pertanyaannya, bagaimana saudara yakin bahwa Allah SWT memberikan pengampunan kepada sdr? Bagaimana cara Allah SWT mengampuni dosa sdr? Apakah pengampunan Allah SWT menjamin sdr berada di sorga setelah diampuni? Tertulis di mana hal itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan sdr. Terima kasih.
~
Purnama
hakkullah mengatakan
~
Pertanyaan saya, dosa saya apa? Berzina, mabuk, atau syirik atau kafir? Kita ini manusia bukan malaikat. Ciri orang beriman dan bertakwa, bilamana dia berbuat kesalahan, langsung sekejap memperbaiki dirinya dan segera memohon ampun. Allah itu Maha Pengampun.
Contoh: Saya lagi jalan-jalan, tiba-tiba lewatlah seorang wanita cantik di depan saya. Apakah saya melanjutkan melihatnya atau saya langsung berpaling lalu beristighfar? Kita bukan malaikat yang tidak tertarik dengan keindahan dunia, yang ada, patuh dan tunduk pada Allah, sedikitpun mereka tidak lalai. Setiap perbuatan kita dicatat ke dua malaikat, baik atau buruk tidak satupun terlewatkan. Kebaikan bisa menghapus kejahatan. Dosa saya apa?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Memandang keindahan dan kecantikan seorang wanita itu tidak berdosa. Namun bila saudara memandang lawan jenis, kemudian saudara tergerak nafsu berahi dan menikmati dalam pikiran, maka tindakan ini sudah dapat dikategorikan sebagai perbuatan zina.
“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5: 28)
Konsep perzinaan seperti ini tidak ada dalam agama manapun juga. Karena perzinaan dipandang sebagai suatu tindakan di mana terjadi hubungan badan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh sebuah ikatan pernikahan secara hukum maupun secara adat.
Demikian, semoga saudara sudah mulai memahami tentang dosa menurut Kitab Suci Allah.
~
Slamet
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Buat Sdr Purnama:
(1) Dalam QS 3:133, Allah SWT memerintahkan kami untuk berlomba menuju “AmpunanNya” dan “Surga yang luasnya adalah seluas langit dan bumi”. Dengan mendapat ampunan Allah SWT itu, secara otomatis orang yang bertaqwa dijamin pula untuk masuk Surga.
Kenapa “dijamin”? Ya, karena dalam Qs 2 : 25, Allah SWT telah ‘berjanji untuk memberikan surga bagi orang yang bertaqwa. Dan karena dalam Qs 3: 9, Allah SWT telah mengatakan bahwa ‘Allah SWT tidak akan menyalahi janjiNya’.
(2) Ampunan Allah SWT itu didapat seseorang melalui ‘Ketaqwaan Kepada Allah SWT’.
(3) Boleh saya minta penjelasan Anda mengenai “Dosa Warisan Adam Atas Manusia”? Mengapa Bayi harus pula menanggungnya?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Meskipun bayi belum melakukan dosa perbuatan, seperti mencuri, berzinah, berdusta dan lain-lainya, namun ia telah memiliki dosa warisan dari Adam.
Dosa warisan adalah dosa yang dilakukan oleh Adam, bapa dari segala umat manusia. Karena dosa Adam, setiap maka setiap manusia turunannya mempunyai tabiat dosa (atau “natur dosa”), karena dia adalah bapa dari segenap umat manusia.
“Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa” (Injil, Surat Roma 5:19).
Nabi Daud sendiri mengakui kalau sebelum lahir ke dunia, dalam dirinya sudah ada dosa warisan. “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan dalam dosa aku dikandung ibuku” (Zabur, Kitab Mazmur 51:5).
~
Slamet .
hakkullah mengatakan
~
Zinah mata, zinah hati, zinah tangan tidak dihukumi, cukup bertobat dan beristighfar. Yang dihukum itu adalah zinah melakukan hubungan badan sampai masuk ke vagina. Awalnya melihat, lalu lama-lama masuk ke hati, pak. Tinggal berpaling dan beristighfar. Allah perintahkan kepada kita untuk menundukkan mata kita agar menjaga kesucian yang penting solusinya.
Kata anda: Konsep perzinahan seperti ini tidak ada dalam agama manapun juga. Respon: buat apa ikutin ajaran anda? Membuat ribet saja. Kita mengucapkan istighfar untuk menambah kemulian kita kepada Allah baik kita melakukan sengaja atau tidak sengaja maupun tidak berdosa sekalipun karena istighfar adalah salah satu perintah Allah.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Hidup di dalam Isa Al-Masih, sesungguhnya tidak membuat hidup ini jadi ribet, justru kita hidup dalam kemerdekaan.
Peringatan Isa Al-Masih yang tertulis dalam Rasul Besar Matius 5:27-28, justru untuk menyelamatkan kita dari perzinahan phisik, sehingga kita tidak dihukum rajam. “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”
Isa Al-Masih sangat memperhatikan motivasi dasar yang mendorong seseorang melakukan suatu tindakan zinah. Dosa zinah ini tidak ditentukan pada apa yang kelihatan saja, tetapi juga apa yang tidak kelihatan, yaitu motivasi hati. Suatu perbuatan dikategorikan zinah tidak harus atau tidak perlu harus ada kontak tubuh seperti anggapan banyak agama dan filsafat dunia.
Jadi dengan sungguh-sungguh menjaga kesucian hati, maka kita akan terhindar dari pencemaran jasmani. “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (Injil, Surat 1 Petrus 1:14-16).
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
SH. MSi,
Mengapa keliru sedangkan saudara menyetujuinya, memikul dosa sendiri termasuk dosa orang lain? Saudara menolaknya tetapi tafsiran saudara menyetujuinya. Menurut Quran takdir semua umat di tangan allah Quran. “ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci” (QS 53:32). Hingga sekarang saudara menolak Al-Quran karena disesatkan allah saudara.
Hakkullah,
Memang benar saudara tidak berdosa jika mengikuti Al-Quran dan nabi saudara, untuk itu wajib bagi saudara mengikuti (QS 4:43) karena wanita disamakan dengan membuang air. Mengapa allah Al-Quran sangat membenci Yahudi dan Kristen (QS 5:51)? Apakah saudara mau mengikuti allah Al-Quran?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Memang pada suatu kesempatan Ibnu Katsir menjelaskan, ayat (Qs 5:51) ini, “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya yang beriman untuk loyal kepada orang Yahudi dan Nasrani. Mereka itu musuh Islam dan sekutu-sekutunya. Moga kebinasaan dari Allah untuk mereka.”
Pertanyaannya: Bukankah orang Yahudi dan Nasrani itu ciptaan Allah, mengapa Allah Al-Quran harus membinasakan mereka?
Sebaliknya Allah dalam Alkitab tidak pernah mengutuki manusia ciptaan-Nya, jutru Allah rela turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
hakkullah mengatakan
~
Hubungan badan itu dimulai dari mata, keterusan lagi ke hati, timbul ada rasa cinta, disitulah permainan setan, bukan dengan sendirinya. Awalnya setan mengajak kita ke mata, terus pengaruhi ke hati. Belum tentu anda paham ayat itu? Mata ataupun hati sama saja, pak. Memangnya kita bisa mencitai wanita tanpa melalui mata? Kalau masalah mencintai wanita atau tidak, beda lagi urusannya, misalkan: wanita itu sudah tua, atau memang wanita tidak ada tarikan. (Injil, Surat 1 Petrus 1:14-16) ayat ini umum. Kalau umum, berarti seluruhnya makan berlebih-lebihan mengikuti hawa nafsu, jelaskan secara rinci, apaannya yang mengikuti hawa nafsu? Tidak jelas itu, masih sifatnya umum. Kamu mengada-ada.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakullah,
Dari tanggapan sdr, maka kami teringat Firman Isa Al-Masih ini: “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu” (Injil, Rasul Matius 6:22-23). Namun segala kejahatan semuanya berawal dari hati. “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” (Injil, Rasul Markus 7:21-23).
Nah, hawanafsu adalah keinginan yang tidak terkontrol yang timbul dari dalam hati manusia. Bila ada manusia yang tidak dapat mengontrol dirinya itu artinya dia mengikuti emosi dan keinginannya. Ini adalah dosa. Berharap penjelasan ini memberi sdr pencerahan.
~
Purnama
hakkullah mengatakan
~
@jesus park,
Gampang saja jawabannya: karena mereka kurang ajar terhadap Allah, maka Allah bersifat Maha Sabar. ditunda azab-Nya kepada mereka sampai waktu yang ditetapkan. Jika mereka masih tetap kurang ajar terhadap Tuhannya sampai batas waktu yang sudah ditetapkan, maka Allah akan mengazabnya siksa yang sangat besar, pedih dan kekal. Kalau ditanya lagi, kenapa Allah membenci mereka? Karena mereka kurang ajar kan, ajaran Kristen itu cinta kasih. Apanya cinta kasih? Cinta kasih seperti bagaimana? Tidak jelas, mau tunjukkan cinta kasih Allah Bagaimana?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hakkullah,
Para nabi semuanya berasal dari kaum Yahudi tidak ada nabi yang akan datang diluar bangsa tersebut. Termasuk keselamatan hanya datang dari kaum Yahudi (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:22), artinya tidak ada nabi yang datang kecuali dari bangsa tersebut. Al-Quran juga menyatakan demikian (Qs 29:27). Tidak ada bukti bahwa Allah membenci orang Yahudi dan Nasrani dan memasukan dalam neraka. Itu hanya pernyataan Al-Quran saja. Tapi syukurlah disisi lain Al-Quran memuji orang Nasrani (Qs 57:27).
Nah, yang tidak masuk diakal adalah Allah SWT menghukum Yahudi dan Nasrani dan menggantikan mereka di neraka. Bukankah jelas hal itu menunjukkan Allah SWT tidak mahaadil? Bagaimana menurut sdr?
Sesungguhnya cinta dan kasih Isa Al-Masih adalah agar saya dan saudara dapat memperoleh keselamatan yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Semoga sdr menerima kasih Isa Al-Masih.
~
Purnama