• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Jalan Keselamatan > “Paspor” Menuju Sorga Dalam Injil Dan Al-Quran

“Paspor” Menuju Sorga Dalam Injil Dan Al-Quran

pasporKetika musim liburan tiba tidak jarang setiap keluarga atau instansi membuat jadwal untuk mengisi libur. Segala keperluan telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Mulai dari akomodasi, transportasi, bahkan paspor. Karena paspor sangat penting bagi yang berlibur di suatu negara lain.

Lalu, “paspor” apakah yang dibutuhkan seseorang yang melakukan perjalanan menuju sorga?

Kekekalan Dimulai Dari Kematian Jasmani

Jadwal kematian setiap manusia ada di tangan Allah. Tidak ada yang dapat menghalanginya. Manusia berasal dari tanah, maka manusia akan kembali menjadi tanah. “. . . sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu” (Taurat, Kitab Kejadian 3:19).

Kematian jasmani adalah satu-satunya cara manusia menuju ke tempat kekal. Yaitu sorga atau neraka.

Di mana Tempat Kekekalan Anda. Sorga atau Neraka?

Umumnya manusia takut menghadapi kematian. Akibatnya, manusia berusaha menjadi seorang yang taat beribadah. Berharap, kelak setelah meninggal dapat masuk sorga. Namun tetap saja rasa takut akan kematian menghantui mereka. Karena mereka tidak yakin kemana akan pergi setelah kematian itu datang.

Kitab Allah menuliskan, “Yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu . . . ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Besar Yesaya 59:2).  Al-Quran dalam hal ini juga menyatakan bahwa orang yang berdosa masuk neraka kekal. “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 40:46).

Namun Allah yang Maha Kasih telah memberikan jalan bagi setiap manusia supaya dapat masuk sorga. “. . . tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).

Isa Al-Masih Sumber Pengharapan Hidup Kekal

Manusia berdosa pantas menerima hukuman dan berada di neraka. Tapi Allah tidak menghendaki manusia binasa. Sebaliknya Allah ingin manusia selamat. Sebagai bukti kasih-Nya Allah telah memberikan Juruselamat, yaitu Isa Al-Masih. Allah menetapkan setiap orang yang percaya Isa Al-Masih masuk sorga. Isa Al-Masih adalah “paspor” untuk masuk sorga.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Sudahkah Anda memiliki paspor masuk sorga? Ingin masuk sorga, percaya Isa Al-Masih dan doakan doa keselamatan dengan sungguh-sungguh!

Doa Keselamatan

“Ya Allah, saya adalah hamba yang berdosa dan tidak layak dihadapan-Mu. Saya memohon pengampunan-Mu atas dosa saya. Saya menerima dan percaya Isa Al-Masih sebagai Tuhan Allah yang telah menyelamatkan dan membersihkan aib dosa saya. Saya bersyukur karena Isa Al-Masih, Firman Allah yang hidup dan jalan kebenaran telah memberikan keselamatan dan mengubah hidup saya. Kiranya Engkau membimbing saya untuk terus mengenal jalan kebenaran-Mu.”

[Staf Isa dan Islam – Bila saudara telah mendoakan “Doa Keselamatan” di atas dengan hati yang tulus, kiranya saudara berkenan menghubungi kami. Kami sungguh ingin membantu saudara dalam pertumbuhan kerohanian saudara.]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara, apakah alasan utama seseorang takut menghadapi kematian, dan bagaimana cara mengatasinya?
  2. Setujukah saudara bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia? Sebutkanlah alasan saudara!
  3. Percayakah saudara bahwa sorga dan neraka sifatnya kekal? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

 

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Reader Interactions

Comments

  1. wiwiek mengatakan

    7 Februari 2014 pada 1:56 pm

    ~
    Hadits nabi mengatakan bahwa surga di telapak kaki ibu. Keridhoan Allah tergantung keridhoan ibu dan bapa. Yesus berkata bahwa jalan keselamatan satu-satunya hanya melalui diri-Nya. Yesus secara tidak langsung menyuruh manusia untuk durhaka kepada kedua orang-tuanya.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Februari 2014 pada 4:06 am

      ~
      Saudara Wiwiek,

      Allah menuntut agar orang muda menghormati dan menaati orangtua mereka. Menghormati orangtua akan membawa berkat Allah. “Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu” (Taurat, Kitab Ulangan 5:16).

      Isa Al-Masih jelas tidak mengajarkan seseorang agar durhaka kepada orangtuanya. Karena murka Allah akan diterima bagi orang yang tidak taat dan mencemooh orangtuanya.

      Namun demikian jalan keselamatan menuju sorga hanya ada pada Isa Al-Masih. “Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

      Dan yang perlu direnungkan adalah benarkah sorga ada di telapak kaki ibu? Bila benar demikian, maka Allah bukan pemberi sorga, melainkan ibu? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet/Solihin

  2. widodo mengatakan

    7 Februari 2014 pada 2:00 pm

    ~
    Pengikut Yesus masih memohon dan berdoa di gereja, berarti pengikut Yesus belum diselamatkan.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Februari 2014 pada 3:48 am

      ~
      Saudara Widodo,

      Kalaupun umat Kristen berdoa di dalam gereja, mereka bukan memohon keselamatan, melainkan mengucap syukur atas keselamatan yang telah mereka terima melalui Isa Al-Masih.

      “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:13).

      Bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara memiliki kepastian keselamatan?
      ~
      Slamet

  3. Ali Wahyudi mengatakan

    7 Februari 2014 pada 4:11 pm

    *****
    Jawabku:
    1. Orang takut mati sebab mereka terlalu cinta kepada dunia dan lalai dan tidak percaya pada kehidupan akhirat. Cara mengatasinya dengan mempertebal iman dan rajin sholat, maka hati akan damai tidak takut apapun lagi (saya sudah merasakan).

    2. Saya tidak setuju. Keselamatan harus diusahakan tiap manusia, karena hidup adalah ujian yang diberikan Allah. Untuk melihat mana manusia yang pantas masuk sorga dan mana yang neraka. Jika hanya bermodal paspor, itu tidak akan cukup untuk sampai ke tujuan, tapi juga akan diperlukan biaya tiket pesawat dan bekal lainnya.

    3. Tentu saja itu adalah kekal. Oleh karena itu, wajib banyak amal dan sholat untuk membayar tiket ke sorga, karena tiket itu tidak gratis! Tanpa tiket, maka neraka yang menjadi tempat terakhirmu.

    Allah maha pengampun.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Februari 2014 pada 5:05 am

      *****
      Saudara Ali Wahyudi,

      Terima kasih untuk komentarnya.

      Kematian bagi pengikut Isa Al-Masih bukan hal yang menakutkan. Karena kematian bukan merupakan akhir hidup, tetapi awal yang baru. Bagi pengikut Isa Al-Masih, kematian adalah kelepasan dari aneka kesulitan di dunia, dari tubuh duniawi ini, supaya dikenakan hidup dan kemuliaan sorgawi.

      “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia” (Injil, Surat 2 Korintus 5:1).

      Jadi, kematian bagi pemegang “paspor” hidup kekal adalah pintu masuk untuk tinggal bersama dengan Allah selama-lamanya di sorga.
      ~
      Slamet

  4. hadinanto mengatakan

    11 Februari 2014 pada 6:22 am

    ~
    Mengapa ajaran Kristen memisahkan antara hormat dan jalan keselamatan yang hanya dapat diperoleh melalui Yesus Kristus? Padahal Tuhan menghadirkan manusia ke dunia melalui rahim seorang ibu. Ajaran Kristen (Kristus) menyuruh manusia untuk durhaka kepada ibu bapaknya.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Februari 2014 pada 8:40 am

      ~
      Saudara Hadinanto,

      Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang hidup. Jelas tidak mungkin ajaran-Nya bertentangan antara satu dengan yang lain. Untuk ini, mohon saudara lebih teliti memerhatikan tanggapan komentar yang sudah kami sampaikan sebelumnya.
      ~
      Slamet

  5. widodo mengatakan

    7 Maret 2014 pada 3:44 am

    ~
    Kalau mengucap syukur harusnya doa pengikut Kristus seperti ini: Terimakasih ya Bapa, karena kehendak dan Kerajaan-Mu sudah datang kepadaku. “Datanglah kerajaan-Mu jadilah kehendak-Mu” itu artinya kerajaan Tuhan dan kehendak-Nya belum datang kepada anda.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Maret 2014 pada 4:45 am

      ~
      Saudara Widodo,

      Terima kasih atas penjelasan saudara. Memang ada kemungkinan penafsiran kami terhadap doa “Bapa kami” bisa saja salah dan saudara yang benar.

      Namun yang paling penting bagi keselamatan kekal kita adalah “paspor” menuju sorga. Sudahkah saudara sudah memiliki “paspor” ini? Jika belum saudara dapat datang dan menerimanya dari Isa Al-Masih, karena “paspor” keselamatan itu hanya ada pada Isa Al-Masih.

      “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

      Dan Isa Al-Masih bersabda, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 12:28). Bukankah ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah kunci Kerajaan Allah itu? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet/Solihin

  6. hery mengatakan

    9 April 2014 pada 10:04 am

    *****
    1. Alasan utama orang takut mati adalah cinta dunia. Berbeda jika dia cinta akhirat. Maka kematian adalah hal yang biasa dan diterima dengan lapang dada. Dan cara mengatasinya adalah menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah serta yang paling penting tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun.

    2. Setuju. Karena hanya dengan rahmat Allah kita bisa selamat di dunia dan akhirat. Tetapi tergantung dari kondisi suatu kaum itu.

    3. Benar, sorga dan neraka adalah sebuah tempat yang kekal, yang diperuntukkan bagi manusia sesuai dengan perbuatan atas pilihannya semasa hidup di dunia.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 April 2014 pada 12:29 pm

      *****
      Firman Allah di dalam Injil, Surat Roma 6:23 memberitahukan kepada kita bahwa kematian (maut) adalah upah atas dosa. Oleh karena semua manusia telah berbuat dosa, maka mereka takut menghadapi kematian. Mereka takut bertemu dengan Allah, karena hubungan manusia dengan Allah telah rusak. Sebagaimana Adam dan Hawa takut bertemu dengan Allah.

      ”Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut” (Taurat, Kitab Kejadian 3:10). Untuk memulihkan hubungan yang telah rusak ini, manusia mencoba mengatasi dengan segala amal ibadah, namun usaha manusia ini sia-sia. Manusia membutuhkan kasih dan anugerah jaminan keselamatan dari Allah.

      ”Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8). Dan orang yang telah menerima jaminan keselamatan jelas tidak akan takut menghadapi kematian. Karena Allah telah menyediakan tempat baginya di sorga.
      ~
      Slamet

  7. aog mengatakan

    3 September 2014 pada 5:06 am

    ~
    Untuk Sdr. Widodo,

    Kalimat “datanglah kerajaanMu jadilah kehendakMu. Di bumi seperti di surga…” itu merupakan doa yang diajarkan Isa Almasih kepada pengikutNya. Artinya orang yang masih hidup di bumi bukan berarti keselamatannya belum pasti. Tetapi agar kerajaan Allah juga hadir di bumi layaknya di surga. Jadi walaupun kita masih di bumi., kita bisa merasakan damai sejahtera seperti di sorga.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 September 2014 pada 2:25 am

      ~
      Saudara Aog,

      Terima kasih atasnya, semoga dapat memberikan pencerahan untuk Sdr. Widodo.

      Kami sependapat dengan penjelasan saudara bahwa orang-orang Kristen sebelum masuk sorga, dalam hidupnya agar selalu menginginkan hal-hal surgawi.

      Dan dengan pertolongan-Nya, Allah juga menghendaki agar orang Kristen dapat membuat bumi ini menjadi sorga.
      ~
      Slamet

  8. Pengamat mengatakan

    3 September 2014 pada 11:23 am

    ~
    Bagaimana kami bisa percaya kepada ucapan Yesus apabila Alkitab itu sendiri penuh kebohongan. Dan pertentangan antara ayatnya sendiri dan dengan ilmu pengetahuan?

    Analogi: Percayakah anda dengan ucapan seseorang yang sekarang bicara A besok bicara B, seperti isi Alkitab?

    Balas
    • staff mengatakan

      4 September 2014 pada 3:07 am

      ~
      Saudara Pengamat,

      Agar saudara mengetahui bahwa Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang dapat memberikan hidup kekal di sorga, saudara hanya perlu iman dan datang kepada kepada-Nya.

      “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).

      Jangan hanya kata orang saja, saudara mengetahui tentang Isa Al-Masih, tetapi berusahalah untuk mengenal lsa Al-Masih secara pribadi. Dan pada akhirnya saudara akan mengaku, seperti pengakuan Nabi Ayub “hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (Kitab Nabi Ayub 42:5).
      ~
      Slamet

  9. muhtadi mengatakan

    6 Desember 2014 pada 4:44 am

    ~
    Saudara Slamet,

    Apakah Engkau yang tertulis dalam Kitab Nabi Ayub 45:2 dimaksudkan sebagai Yesus? Karena yang pernah saya baca Nabi Ayub bukan dari Bani Israel.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Desember 2014 pada 3:21 am

      ~
      Saudara Muhtadi,

      Memang benar yang dimaksud dengan istilah “Engkau” dalam Kitab Nabi Ayub 45:2 adalah Isa Al-Masih sebelum inkarnasi.

      Bukankah Isa Al-Masih sendiri pernah mengatakan bahwa sebelum Abraham lahir di dunia, Dia sudah ada, bukan?

      “Kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada'” (Injil, Rasul Besar Yohanes 9:42).

      Dalam Kitab Nabi Ayub memang tidak ada tanda-tanda penyebutan tentang “Israel” maupun hukum Taurat. Karena kemungkinan Ayub hidup pada abad ke-20 sampai ke-18 SM, yaitu pada jaman Abraham.

      Namun hal ini tidak menjadi masalah, karena Kitab Nabi Ayub mengajarkan bahwa pengenalan Allah secara pribadi memberikan manfaat yang lebih besar daripada hanya menjadi orang beragama.
      ~
      Slamet

  10. xucinxgaronx mengatakan

    11 Maret 2015 pada 2:19 pm

    ~
    Jawaban:
    1. Kedua belas murid Yesus mencontohkan untuk lari ketika tuhannya ditangkap serdadu Romawi.
    “Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri” (Injil, Rasul Markus 14:50).

    2. Tidak setuju,
    “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?… Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Injil, Surat Yakobus 2:14,17).

    3. Sorga adalah kekal diperuntukkan hanya kepada yang mengesakan Tuhan, mengasihi Tuhan dan manusia. Dan neraka juga kekal diperuntukkan buat orang orang yang mempertuhankan Nabi Isa dan menyekutukan Tuhan sebagaimana Kristen.

    “Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan” (Injil, Rasul Markus 12:33).

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Maret 2015 pada 2:16 am

      ~
      1. Inilah salah satu sikap yang terdapat dalam Kitab Suci Injil yaitu jujur. Injil menuliskan bahwa para murid pada awalnya adalah orang-orang yang takut mati, namun pada akhirnya para murid Isa Al-Masih mati martir kecuali Yudas Iskariot.
      Bagaimana dengan saudara, sudah siapkah saudara bila bertemu dengan Isa Al-Masih sebagai Hakim?

      2. Kitab Suci Injil menunjukkan bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah yang kita terima dengan iman. Dan iman yang menyelamatkan ini menjadikan kita ciptaan baru yang rajin berbuat baik.

      “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:10).

      3. Kehidupan di Sorga dan neraka adalah kekal. Sorga hanya diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. Dan neraka disediakan bagi orang yang meno;ak-Nya. Injil mencatat, “….supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      Slamet

  11. xucinxgaronx mengatakan

    19 Maret 2015 pada 3:00 pm

    ~
    “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

    Ayat di atas bukanlah firman Tuhan, bukan pula ucapan Yesus , tetapi tulisan pengarang Kitab Yohanes jelas bukan Yohanes anak Zebedius si murid Yesus yang adalah seorang yang tidak terpelajar (bodoh) dan juga buta huruf.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Maret 2015 pada 3:06 am

      ~
      Bagaimana mungkin saudara mengatakan Injil, Rasul besar Yohanes 3:16 bukan firman Allah?

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat Allah] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

      Justru melalui ayat ini Allah memberi wahyu kepada kita bahwa Kalimat Allah dalam diri Isa Al-Masih, telah datang ke dunia untuk melakukan karya besar Allah Bapa bagi manusia. Yaitu memberi keselamatan. Mati di salib, dikuburkan, dan bangkit dari antara orang mati, merupakan hukum yang telah Allah tetapkan. Sebab, hanya dengan kematian-Nya maka karya penyelamatan Allah dapat tergenapi.
      ~
      Slamet

  12. Prissil mengatakan

    5 April 2015 pada 6:29 am

    ~
    Assalamualaikum, dan Shallom Elohim,

    Hidup kekal/surga/tiket ke surga sebenarnya setiap orang bisa memperolehnya, tanpa dilihat dari latar belakang agama, suku, ras dan lain-lain. Isa Al-Masih/Yesus sudah memberikan secara cuma-cuma/gratis kepada kita semua manusia di dunia ibarat sebuah hadiah. Kita tidak perlu membayarnya.

    Namun itu tinggal kembali pada pribadi masing-masingh, apakah mau menerima Hidup kekal/ surga itu. Jika ingin memperoleh Hidup kekal/ surga itu gampang, kalian hanya perlu mengenal, menerima dan mengandalkan Isa Al-Masih saja sebagai Tuhan Juruselamat. Dan setiap ibadah, amal, perbuatan baik itu menjadi bentuk rasa terima kasih kita kepada Tuhan karena sudah memberikan Hidup kekal/ surga (Injil, Surat Efesus 2:8-10). Isa Al-Masih mengasihi dan peduli dengan kehidupan anda.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 April 2015 pada 4:34 am

      ~
      Keselamatan oleh karena anugerah Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih saja merupakan satu-satunya ajaran yang unik dari kepercayaan Kristen, dibandingkan dengan sistem keyakinan agama lain.

      Keselamatan kita peroleh karena belas kasihan dan anugerah atau rahmat-Nya semata yang dilimpahkan oleh Isa Al-Masih melalui karya Allah Roh Kudus yang melahirkan kembali dan membaharui orang percaya sehingga berhak menerima hidup kekal.

      “Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Injil, Surat Titus 3:5).
      ~
      Slamet

    • staff mengatakan

      24 Agustus 2015 pada 5:13 am

      ~
      Saudara Wahyu,

      Kami berharap komentar yang saudara berikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
      1. Menurut saudara, apakah alasan utama seseorang takut menghadapi kematian, dan bagaimana cara mengatasinya?
      2. Setujukah saudara bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia? Sebutkanlah alasan saudara!
      3. Percayakah saudara bahwa sorga dan neraka sifatnya kekal? Mengapa?

      Dan komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, mohon maaf apabila terpaksa kami hapus.
      ~
      Slamet

  13. Janto mengatakan

    17 Agustus 2015 pada 6:35 pm

    ~
    Seseorang akan takut menghadap kematiannya bila dia tidak tahu persis akan tiba di mana. Ke sorga atau neraka? Setiap hari ia berdoa agar junjungannya diselamatkan agar masuk sorga. Lalu ia sendiri yang mendoakan junjungannya, akan pergi kemana setelah mati? Tapi bagi anak-anak Tuhan yang percaya dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadi tidak takut menghadap kematiannya, karena ada jaminan dari Yesus sendiri yang sediakan tempat di sorga. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Agustus 2015 pada 4:55 am

      ~
      Saudara Janto,

      Jelas setiap umat beragama ingin masuk sorga. Sayangnya, tidak semua umat beragama yakin pasti masuk sorga. Islam mengajarkan, tidak seorangpun mengetahui dirinya langsung masuk sorga atau neraka. Karena takdir seorang Muslim masuk sorga atau neraka, Allah yang menetapkannya.
      “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak hidup” (Qs 20:74).

      Namun berbeda dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Allah. Isa bersabda, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).
      ~
      Slamet

  14. siti aysah mengatakan

    24 Agustus 2015 pada 11:11 am

    ~
    Injil, Rasul Besar Matius 10:37(TB) “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.”

    Saya yakin umat Muslim akan berkomentar negatif melihat ayat ini. Karena untuk menafsirkan ayat Alkitab dibutuhkan hikmat dari Roh Kudus. Sedangkan di Islam tidak ada Roh Kudus makanya mereka menafsirkan berdasarkan akal tanpa didasari hikmat.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Agustus 2015 pada 2:52 am

      ~
      Jelas sebagai orang berdosa kita tidaklah mampu menafsirkan Firman Tuhan secara sempurna. Karena pikiran, kehendak, dan emosi kita telah dipengaruhi oleh dosa. Hal ini menyebabkan penafsiran yang akurat seratus persen adalah tidak mungkin kita lakukan.

      Oleh karena itu untuk menafsirkan Firman Tuhan, kita memerlukan bimbingan dari Roh Kudus. Dan tenrunya Roh Kudus akan membantu kita memahami makna dari Firman Tuhan dan bagaimana mengaplikasikannya.

      “Hal terutama yang harus kamu ketahui ialah bahwa tidak ada satu nubuat pun dalam Kitab Suci yang berasal dari penafsiran manusia, karena tidak pernah ada nubuat yang muncul atas kehendak manusia, melainkan karena didorong oleh Ruh Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:20-21).
      ~
      Slamet

  15. yohanes mengatakan

    24 Agustus 2015 pada 11:21 am

    ~
    Injil, Rasul Besar Matius 15:3-4 (TB)“Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.”

    Jelas umat Muslim salah dalam menafsirkan ajaran Isa. Tapi setelah diberi bukti kebenarannya mereka mengatakan Alkitab palsu, karena tidak bisa membantahnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Agustus 2015 pada 3:24 am

      ~
      Jelas manusia duniawi tidak mungkin dapat memahami ajaran Isa Al-Masih, karena ajaran Isa Al-Masih bersifat rohani. Dan harus ditafsirkan secara rohani dengan pertolongan Roh Kudus.

      “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani”(Injil, Surat 1 Korintus 2:14).
      ~
      Slamet

  16. joan mengatakan

    24 Agustus 2015 pada 11:30 am

    ~
    “Surga di bawah telapak kaki ibu.” Jelas umat Muslim salah dalam menafsirkan peribahasa ini! Bukankah ibu manusia biasa yang hanya dihormati selayaknya seorang ibu,bukan? Bagaimana mungkin disetarakan dengan Isa yang jelas Roh Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Agustus 2015 pada 3:50 am

      ~
      Saudara Joan,

      Kami setuju dengan saudara. Walaupun seorang ibu harus dihormati, namun penghormatan itu tidak boleh berlebihan apalagi penghormatan yang layak diberikan hanya bagi Allah. Karena ibu hanyalah manusia biasa yang membutuhkan keselamatan.

      Mari kita lihat contohnya dalam Kitab Suci Injil. Sebagai wanita “yang dilebihkan di atas segala wanita” ternyata Maryam, ibunya Isa Al-Masih mengakui bahwa Allah Juruselamatnya.
      “Lalu Maryam berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan dan ruhku bergembira karena Allah Juruselamatku” (Injil, Rasul Lukas 1:46-47) .
      ~
      Slamet

  17. joan mengatakan

    28 Agustus 2015 pada 6:17 am

    ~
    Lebih hebat lagi hadist Abu Hurairah mengatakan:“… Ia menyebutkan pada mereka kesalahan yang telah dilakukannya, akan tetapi datanglah kepada Isa, hamba dan Rasul Allah, kalimah dan ruhnya!”

    Saya berharap umat Muslim segera belajar kepada kasih Isa dan sebagai Juru Selamat dan Pengampun dosa.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 Agustus 2015 pada 7:32 am

      ~
      Saudara Joan,

      Terimakasih untuk komentar saudara. Memang kita berharap agar umat Muslim bersedia membuka hati dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat.

      Karena sampai saat ini, Isa Al-Masih dengan sabar menunggu setiap orang agar membuka pintu hati bagi-Nya. “Lihat Aku berdiri di muka pintu. Jika ada orang mendengar dan membukakan pintu, Ia akan masuk mendapatkannya. Aku akan makan bersama dengan dia dan dia bersama dengan Aku”(Injil, Kitab Wahyu 3:20).
      ~
      Slamet

  18. usil mengatakan

    16 September 2015 pada 10:35 am

    ~
    Sudahkah Anda memiliki paspor masuk sorga? Ingin masuk sorga, percaya Isa Al-Masih dan doakan doa keselamatan dengan sungguh-sungguh!
    Respons: Percaya sebagai apa? Sebagai Tuhan? Peristiwa Yesus “memberi makan banyak orang dengan 5 potong roti dan menghidupkan orang mati”menjadi dasar legitimasi kalian untuk membuktikan Dia adalah Tuhan.

    Beranikah kalian (Nasrani) keluar dari forum ini dan berdoa di depan Muslim agar ia mengulangi peristiwa tersebut untuk membuktikan keberadaan Dia sebagai Tuhan?

    Balas
    • staff mengatakan

      23 September 2015 pada 2:26 am

      ~
      Saudara Usil,

      Isa Al-Masih adalah Tuhan bukan karena Dia dapat melakukan mujizat. Dan orang Kristen tidak pernah menjadikan Isa sebagai Tuhan, karena Dia adalah Tuhan sejak kekal. “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13).

      Tujuan mujizat yang dilakukan Isa Al-Masih bukan untuk ‘unjuk’ kuasa. Dan juga tidak ada manfaatnya, apabila saat ini Isa Al-Masih bersedia melakukan mujizat di depan umat Muslim untuk membuktikan keilahian-Nya! Mengapa? 

      Kitab Suci Allah telah membuktikan hal ini kepada kita, untuk ini mari kita perhatikan kesaksiannya. “Sekalipun begitu banyak tanda ajaib yang telah diadakan Isa di hadapan mereka, tetap saja mereka tidak percaya kepada-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:37).
      ~
      Slamet

  19. aaa mengatakan

    7 Oktober 2015 pada 7:58 am

    ~
    Orang yang melakukan mujizat sudah pasti bukan Tuhan, karena mujizat itu diberikan dari Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Oktober 2015 pada 10:20 pm

      ~
      Saudara Aaa,

      Isa Al-Masih tidak hanya dapat melakukan mujizat, seperti membangkitkan orang mati, ataupun menyembuhkan penyakit, namun Dia juga berkuasa memberikan mujizat kepada murid-murid-Nya. Dalam Injil, Rasul Besar Matius 10:8, Isa Al-Masih berkata, ”Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

      Dan para murid juga mengajarkan bahwa mujizat yang mereka lakukan merupakan konfirmasi atas ke-Tuhanan Isa Al-Masih. “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31).
      ~
      Slamet

  20. santoso mengatakan

    4 Februari 2016 pada 11:21 am

    ~
    Tuhan kalah sama orang Yahudi, ternyata orang yang menyalib Yesus punya kekuatan begitu besar hingga Tuhan saja bisa di salib. Dan anehnya umat Kristen tidak membela malah membenarkan. Justru umat Islam yang membela Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2016 pada 11:40 am

      ~
      Saudara Santoso,

      Perlu saudara ketahui bahwa tujuan Isa Al-Masih ke dunia adalah mati di kayu salib. Supaya melalui pengorbanan-Nya, kita dapat daingkat dari kehidupan dosa kepada Terang dan Kebenaran Allah.

      “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya sendiri di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat I Petrus 2:24).

      Isa Al-Masih tidak perlu dibela. Siapakah kita, seorang manusia berdosa, dapat membela Isa Al-Masih yang adalah suci adanya? Jelas mustahil bukan seorang buta dapat membela orang yang bisa melihat?
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

1 2 »

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami