Saya berasal dari keluarga kelas menengah Kurdi. Lahir dan dibesarkan di Irak Utara. Ibu saya meninggal ketika saya berusia empat tahun. Ayah saya menolak untuk menikah lagi. Dia merawat saya dengan penuh kasih sayang.
Mulai Berpuasa Pada Umur Sembilan Tahun
Ayah sangat memperhatikan pendidikan agama saya. Dia seorang pencinta Al-Quran, itu sebabnya dia mulai mengajarkan huruf Arab, Al-Quran dan hukum Islam saat usia saya masih sangat muda. Dengan suaranya yang bagus, Ayah selalu membaca Al-Quran di malam hari sebelum tidur. Walau tidak mengerti, namun saya menikmatinya.
Di usia enam tahun saya sudah bisa membaca Al-Quran. Usia sembilan tahun, saya mulai berpuasa penuh selama bulan Ramadhan.
Keinginan Yang Kuat Untuk Belajar Agama
Saya mengikuti teladan ayah saya, sebagai seorang pencinta Al-Quran. Pada liburan musim panas saya gunakan untuk melanjutkan pelajaran Al-Quran di Mesjid terdekat. Saya belajar bagaimana menafsirkan Al-Quran juga kehidupan Muhammad dan Kalifah. Ketika SMA saya bergabung dengan kelompok pelajar dibawah partai politik Islam moderat. Kami memiliki jadwal pertemuan mingguan untuk mendiskusikan Jalan Hidup Islam dan bagaimana menjadi murid Islam yang aktif.
Sementara itu, saya melanjutkan belajar hukum Islam (fiq-h). Bagaimana membaca Al-Quran dengan benar (tajwid), Hadis, hidup Muhammad (Sira) dan Tata Bahasa Arab (Nahu). Saat saya lulus sekolah, saya sudah menjadi anggota penuh partai tersebut.
Di usia 18 tahun saya melanjutkan sekolah ke jenjang universitas di kota lain. Di sana saya mengenal banyak murid yang juga merupakan anggota partai Islam.
Mencari Jawaban Untuk Pertanyaan
Saat itu banyak pertanyaan mulai bermunculan dalam benar saya. Saya tidak dapat menemukan jawabannya. Pertanyaan, seperti “Apakah tujuan hidup?” dan “Mengapa kita harus menyembah dan mengikuti hukum Allah?”
Jawaban seperti “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (Qs 51:57) tidak memuaskan. Saya yakin harus ada tujuan yang tinggi. Yaitu sesuatu yang lebih berarti daripada menyembah dalam hubungan sebagai tuan-budak.
Saya juga terganggu dengan kekerasan yang terjadi di sekitar saya setiap hari. Kekerasan yang terdapat dalam buku-buku sejarah. Dalam karakter pendiri agama dan dalam buku agama serta sejarah Islam.
Meninggalkan Agama Islam
Walaupun saya aktif dalam agama dan sebagai seorang pencinta Al-Quran, namun dalam tahun pertama kuliah, saya kehilangan iman saya. Kemudian saya dengan aktif mulai mencari-cari jawaban. Saya bertanya di antara orang Kristen Irak yang sangat berhati-hati untuk membagikan tentang “agama” mereka. Kemudian di antara orang Yezidis, pengikut agama kuno Kurdi.
Akhirnya sayapun bertanya pada orang ateis. Namun saya terus yakin bahwa Tuhan ada. Tetapi saya tidak tahu jalan ke Allah. Terkadang saya tidak merasa orang harus berhubungan dengan Allah.
Bertemu Dengan Orang Percaya
Bertahun-tahun kemudian, satu hari saya bertemu dengan pengikut Isa Al-Masih. Pria berusia 60-an. Kami berbicara kira-kira satu jam. Tentang politik, Timur Tengah, Amerika Serikat, sejarah, agama, dan Allah.
Untuk pertama kalinya saya mendengar, bahwa saya dapat percaya kepada Isa Al-Masih tanpa harus menjadi “Kristen secara budaya.” Juga saya mendengar bahwa “Allah adalah Bapa dan mengasihi saya sekalipun saya adalah anak yang memberontak.” Lebih menarik lagi, “Dari Adam sampai Isa Al-Masih semua ceritera Alkitab terhubung dan inti dari ceritera-ceritera tersebut adalah tentang Sang Penyelamat, Isa Al-Masih.” Saya tertarik dengan penemuan saya yang terakhir, karena sepengetahuan saya ceritera-ceritera tersebut juga ada dalam Al-Quran.
Selama dua bulan kami tidak pernah bertemu. Saya juga hampir melupakannya. Hingga satu hari saya merasa perlu berbicara lagi dengannya. Lalu saya mulai meng-email dia dan kami pun sepakat untuk bertemu lagi pada akhir minggu.
Saya Minta Buku dan Diberi Alkitab
Ketika saya meminta sebuah buku untuk dibaca, saya mengharapkan dia memberikan buku yang khusus ditulis untuk mengubah orang Islam atau bahkan orang Kurdi menjadi Kristen. Tapi dia merekomendasikan Kitab Suci Injil. Saya terkejut bahwa dia berpikir saya dapat diyakinkan dengan sebuah teks bacaan yang kuno.
Namun saya menerima anjurannya dan mulai membaca Kitab Suci itu Injil. Kalimat-kalimat pertama bukanlah seperti kalimat-kalimat yang pernah saya dengar sebelumnya:
“Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-4).
Saya terus membaca dan ketika saya membaca tentang Roh Kudus, saya merasa ada yang aneh dalam pikiran saya. Penuh perhatian dan spiritual. Selama berminggu-minggu saya membaca Kitab Injil. Saya menemukan setiap jawaban dari semua pertanyaan saya. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya mengerti kisah manusia dari mulanya sampai sekarang dalam satu tema: Isa Al-Masih, Sang Juruselamat Manusia.
Kunjungan Ke Rumah Saudara Perempuan
Satu hari saya menerima telepon dari kakak perempuan saya yang tinggal di kota lain. Dia ingin saya mengunjunginya.
Saya memutuskan untuk mengunjunginya. Tapi saya tidak bisa membawa Alkitab. Karena ada pos-pos pemeriksaan dalam perjalanan. Saya takut mereka menemukan Kitab Suci saya dan saya akan mendapat masalah. Kakak perempuan saya sedang hamil dan sakit. Jadi saya harus tinggal selama satu minggu dengannya.
Ayat-Ayat Kitab Suci Yang Sangat Indah
Saya sangat menginginkan ayat-ayat Kitab Suci yang bisa saya baca. Saya tidak terpikir bahwa ada tersedia Kitab Suci secara online. Hari Jumat, saya mendapat e-mail dari orang percaya yang memberikan saya Kitab Suci itu. Saya membuka e-mail itu dan tidak seperti e-mail yang lain yang saya terima. Hanya ini yang tertulis di dalam e-mail tersebut:
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang rumput yang hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan di dalam lembah kekelaman,
Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
Gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
Pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka yang mengikuti aku, seumur hidupku;
Dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.(Kitab Mazmur 23)
Saya menghabiskan malam itu dengan membaca ayat-ayat tersebut berulang-ulang. Saya menangis karena bahagia dan dari kepastian yang diberikan oleh ayat-ayat tersebut.
Tidur Lama
Saya tidak tahu sudah berapa lama saya tidur. Kakak perempuan saya dan suaminya bertanya bagaimana saya bisa tidur begitu lama. Ketika saya bangun, hari sudah pagi. Tapi bukan hari Sabtu, melainkan Minggu. Ayat-ayat yang saya baca masih terngiang-ngiang di telinga saya.
Tetapi sesaat kemudian hal itu tidak menjadi masalah karena saya menyadari apa yang telah terjadi pada saya. Saya telah dilahirkan baru seperti dijelaskan dalam Injil Allah, “. . . jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:3)“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17)
Perubahan Hidup Terbesar Seorang Pencinta Al-Quran
Beberapa hari kemudian, saya menceritakan kepada teman-teman saya bahwa saya telah berubah dan sekarang menjadi pribadi yang berbeda. Saya begitu bersemangat hidup baru dalam Isa Al-Masih, dan rindu membagikan iman saya kepada mereka. Namun saya frustrasi karena tidak seorang pun yang perduli untuk mendengar tentang Allah. Setiap orang seperti terlalu sibuk untuk hal itu. Keluarga saya memilih untuk menyangkal bahwa saya telah berubah. Mungkin karena mereka tidak sanggup untuk memilih antara saya dan iman mereka. Saya kecewa dengan reaksi mereka. Namun kemudian saya menyadari, saya tidak dapat mengubah mereka. Hanya kasih karunia Allah yang dapat mengubah hati manusia. Lebih baik saya mendoakan daripada berusaha mengubah mereka. Seharusnya saya menyatakan kasih dan pengampunan. Bukan menghakimi mereka.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pencinta Al-Quran Mendapat Keselamatan dalam Injil Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Ridho mengatakan
~
To staff,
Injil yang asli adalah jika isi dari Alkitab tersebut tidak bertentangan dengan Al-Quran, seperti kewajiban berkhitan(Lukas 2:21), berjilbab (Korintus 1:5-6), Allah maha Esa (Markus 12:29), haramnya daging babi (Imamat 11,7-8), tidak boleh membuat patung/ gambar(Keluaran 20:4) dsb.
Ayat-ayat inilah yang selaras dengan Al-Quran. Namun ada ayat-ayat lain yang ditambah/ diubah oleh pemuka agama zaman dahulu sehingga bertentangan dengan hukum yang hakiki dari illahi. Sudahkah anda renungkan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Kitab Taurat dan Injil telah ada ratusan tahun sebelum ditulisnya Al-Quran oleh Muhammad. Dan Apa yang diramalkan dalam Kitab Taurat dan Injil sebagian telah terjadi. Jelas ini membuktikan bahwa Taurat dan Injil adalah Firman Allah. Lalu datanglah Al-Quran dan mengklaim tulisan di dalamnya adalah Firman Allah. Hal ini dapat diterima jika isinya tidak bertentangan dengan KItab yang telah ada sebelumnya. Artinya tidak bertentangan dengan Firman Allah yang telah ada jauh sebelumnya.
Jika isi Al-Quran ternyata bertentangan dengan Firman yang telah ada sebelumnya, berarti kItab yang baru ada kemudian ini bukanlah Firman Allah.
~
Noni
Monkey Shooter mengatakan
~
Isa Al-Masih ( Nabi Isa Alaihissalam) datang ke dunia bukan untuk mendirikan agama.
“Tujuan Isa untuk menyelamatkan semua orang berdosa, dengan cara mati menebus dosa manusia”
“Kristen adalah sebutan kepada pengikut Isa Al-Masih”
Tanya:
1. Seandainya mereka adalah pencuri, pemabuk, pengkhianat, pemerkosa, menyekutukan Tuhan, pendendam. Apakah semua orang pengikut Isa dijamin masuk sorga ? (tanpa bertaubat terlebih dahulu).
2. Sejak kapan sebutan pengikut Isa Al-Masih ” Kristen ” menjadi agama? (dan itu adalah sebagai hal yang diubah)
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Monkey Shooter,
Isa datang untuk melunasi semua hutang dosa manusia, tanpa kecuali. Sekalipun pencuri, pemabuk, pembunuh, bila ia mengakui kesalahan dan dosanya dan menerima keselamatan yang diberikan Isa serta mengaku Isa sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, maka ia mendapatkan jaminan masuk sorga.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” {1 Yohanes 1:9).
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sudah mendapatkan jaminan untuk masuk sorga? Apakah agama saudara bisa menjamin saudara masuk surga?
Ridho mengatakan
~
To Noni,
Bukan waktu kitab itu jadi ukuran tetapi esensi kitab sebelumnya yang telah diubah sehingga bertentangan dengan makna illahiyah atas kitab tsb. Bukti-bukti ayat pada Injil tsb bisa dijadikan dasar masih adanya sebagian kitab tsb yang masih murni (sesuai firman Allah SWT) dan sesuai dengan Alqur’an namun di ayat lainnya ada perubahan-perubahan yang dilakukan oleh pemuka-pemuka agama sebelumnya sehingga bertentangan dengan Al qur’an. Bahkan jika anda pelajari dalam kitab Taurat dan Zabur belum ada istilah trinitas, anak Tuhan, penebus dosa dan ayat-ayat yang berkaitan dengan penyaliban Yesus. Istilah trinitas, anak Tuhan dan penebus dosa muncul setelah masa Nabi Isa as berlalu ratusan tahun setelahnya (consili nicea).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ridho,
Terimakasih untuk pernyataan saudara. Kami bertanya kepada sdr untuk memastikan saja, apakah benar dalam Taurat/Perjanjian Lama tidak menyinggung tentang trinitas, Anak Allah dan penebusan dosa? Kami berharap sdr dapat membuktikan hal itu terlebih dahulu, silahkan sdr menujukkan pada kami dibagian mana hal itu tidak tertulis? Karena sepertinya dari pernyataan sdr, saudara telah mempelajari Kitab Taurat/Perjanjian Lama. Mohon pencerahan sdr.
~
Purnama
Bujang? mengatakan
~
Kenapa kebanyakan Nasrani tidak disunat? Kenapa mereka makan babi? Kenapa mereka minum arak? Kenapa tidak berpuasa? Kenapa aturan agama yang jelas tertulis tidak dijalankan?
Kalau alasan sesuai kondisi zaman, tolong jelaskan apa bedanya babi hutan dengan babi sekarang?
Apa bedanya disunat dahulu dengan sekarang?
Ini seperti mencari cela di kitab sendiri. Babi tetaplah babi mau dia babi hutan, kota, atau apalah.
Mohon jawab dengan jelas jangan mengalihkan jawaban. Thx
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Bujang,
Terimakasih atas pertanyaanya. Tahukah saudara mengapa Alkitab dibedakan menjadi Perjanjain Lama dan Baru? Allah memberikan perjanjian bagi umatnya sejak zaman para nabi. Namun saat Isa Al-Masih datang ke dunia perjanjian Allah bagi umat-Nya dibaharui. Sebab manusia tidak lagi hidup dibawah kuasa Hukum Taurat yang selama jaman Perjanjian Lama telah mengikatnya.
Pengorbanan Isa Al-Masih telah memberikan jaminan keselamatan yang membuat manusia tidak lagi hidup di bawah Hukum Taurat yang mengatur yang haram dan halal, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, sunat atau tidak. Semua itu bersifat lahiriah.
Dalam Perjanjian baru manusia tidak lagi diatur oleh hukum yang bersifat lahiriah, tetapi batiniah. Artinya Allah melihat hati manusia, bukan sekedar ritual atau ibadah yang ia jalankan.
“Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Injil, Rasul Markus 7 :18-23).
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Saudara Ridho,
Jika berpendapat jangan sering keluar karangan, bukankah itu fitnah? Alkitab sekarang sama dengan ribuan manuskrip sebelum ada Muhammad. Muhammad sendiri percaya dengan Alkitab sebelum dia dan mengakui Alkitab firman Allah. Jadi saudara percaya ulama atau Muhammad?
Pertentangan seperti khitan, buktikan Muhammad kithan? Buktikan allah Al-Quran Esa (bukan tauhid)? Dalam Imamat 11:4 dilarang makan unta, bukankah Muhammad melanggar? Tidak boleh ada patung? Bukankah Muslim bersujud kepada kabah dan batu asward? Alkitab juga dilarang berzina. Muhammad sudah menjadi habit. (QS 66:1-2). Bandingkan dengan Al-Quran dibentuk oleh Ustman, dan itupun tidak sama dengan sekarang.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Jesus Park,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kiranya hal itu dapat memberikan pertimbangan kepada saudara Ridho sehingga bisa memberikan hasil yang mencerahkan, khususnya mengenai Alkitab (Taurat dan Injil). Tidaklah tepat bila menjadikan Al-Quran sebagai patokan serta ukuran, sedangkan kitab tersebut hadir belakangan. Hal itu tidak logis.
~
Purnama
ivan mengatakan
~
Kenapa hukum Taurat seolah dibatalkan dengan adanya penebusan? Sedangkan di Injil Perjanjian Lama ada tertulis masalah haramnya babi dll. Sampai ke anak keturunan nabi, akankah perkataan nabi terdahulu dibatalkan nubuatnya digantikan oleh penebusan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ivan,
Sebenarnya tidak ada pernyataan dalam Alkitab bahwa Taurat dibatalkan hanya karena penebusan. Taurat tidak ada yang membatalkan, justru Isa Al-Masih datang untuk menggenapinya (Injil, Rasul Besar Matius 5:17). Nah, mengenai makanan haram sebenarnya hal itu disampaikan Allah pada bagsa Israel karena pada dasarnya makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan, mengingat pada jaman itu mereka mengembara di padang gurun, sedangkan makanan-makanan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dimasak agar steril. Jadi, tidak ada kaitannya penebusan dengan haramnya babi. Lagi pula, ajaran Isa Al-Masih tidak menekankan sesuatu yang dari luar yang masuk ke dalam melainkan seuautu yang dari dalam hati orang itulah yang menajiskan orang tersebut.
“Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Injil, Rasul Markus 7 :18-23).
~
Purnama
Pujilah dia mengatakan
~
Salam /salom/ ass,
Apakah yang dikatakan Yesus tentang hal yang membuat haram bagi kita tentulah benar. Tetapi Kalau Yesus mengatakan makan babi bukanlah hal yang haram, berarti dia merubah ketetapan yang sudah ada di kitab sebelumnya (Taurat), sedangkan Taurat adalah Firman Tuhan juga yang tidak dapat dirubah, bukankan Yesus datang tidak untuk merubah satu katapun tentang itu, melainkan menyempurnakannya. Dan menurut saudara apakah Tuhan itu kalau dulu melarang makan babi pada zaman (Abraham – Musa). Dan pada saat Tuhan kedunia (Isa / Yesus) kemudian dia memperbolehkan makan babi? Karena jika demikian akan ada muncul pertanyaan lain?
Terimakasih.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pujilah,
Isa Al-Masih datang ke dunia ini dan mati di kayu salib adalah untuk mencari dan menyelamatkan manusia yang hilang (Injil, Rasul Lukas 19:10), bukan untuk menghalalkan daging haram. Mengenai makanan haram dan halal hanya diatur di dalam Taurat, Kitab Imamat 11 dan juga dalam Taurat, Kitab Ulangan 14. Tidak ada ayat Perjanjian Baru yang menentang dua pasal ini sebab Allah Perjanjian Lama sama dengan Allah Perjanjian Baru. Ajaran Isa menekankan tentang kesucian hati sebagaimana yang diajarkannya dalam Injil, Rasul Markus 7: 18-23. Bila sdr mau mediskusikan hal ini secara mendalam, maka silakan sdr mengemail kami di . Karena artikel di atas tidak membahas hal itu secara khusus.
Oh ya, mengacu pada artikel di atas. Kalau boleh kami tahu, bagaimana tanggapan sdr setelah membaca artikel di atas? Kiranya sdr dapat menanggapinya. Terimakasih.
~
Purnama
Rasjyd mengatakan
~
Yang asli yang aman? Yang dibelakangan dibuat atau yang sudah 600 tahun sebelumnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Rasjyd,
Memang Injil telah sekitar 600 ratus tahun sebelum ditulisnya kitab agama Islam. Di dalam Injil kisah Isa Al-Masih tertulis secara sistematis, lengkap dan utuh. Tujuannya supaya kita yang membaca Injil dapat percaya kepada Isa Al-Masih dan diselamatkan. “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:30-31).
Kemudian datanglah kitab Islam yang mengklaim sebagai wahyu penutup dan sempurna. Sebenarnya kami dapat menerima klaim umat Muslim asalkan isinya wahyu Allah yang belakangan ini tidak bertentangan dengan kitab pendahulunya. Tetapi isi kitab “penyempurna” ini bertentangan Injil maka sulit bagi kami mengakui kitab terkhir ini sebagai kitab penyempurna dan penutup.
~
Slamet
Upin ipin. mengatakan
~
Mohon maaf sebelumnya artikel di atas hanyalah karangan. Itu fitnah bahkan dalam Injil pun banyak terdapat karangan yang tidak masuk akal. Kenapa? Karena kalian orang Nasrani tidak takut dengan dosa fitnah. Mengapa? Karena kalian yakin dosa kalian telah di ampuni. Beda dengan umat Islam sangat takut dengan dosa. Dan selalu mau beramal sholeh.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Upin,
Terima kasih untuk tanggapan saudara dan kami tetap menghargainya. Mengapa? Sekalipun kami menyatakan artikel di atas adalah kesaksian dari seorang yang telah menemukan keselamatan dalam Injil, tetap saja saudara tidak percaya.
Sebenarnya yang perlu direnungkan, seandainya artikel ini maupun Injil adalah benar-benar karangan manusia, mengapa banyak orang yang diberkati oleh Allah. Bahkan banyak orang yang rela menderita bahkan mati di bunuh karena memberitakan Injil.
Sebaliknya jika Injil itu bukan karangan manusia berarti Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa.
“…Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman” (Injil, Surat Roma 1:16-17).
~
Slamet
firman mengatakan
~
Hi Admin,
Sesama manusia ciptaan Tuhan. Saya rasa situs ini tidak elok membahas-bahas agama orang lain, apalagi pemahaman Anda banyak yang salah. Baik dalam memahami kitab suci Anda sendiri Injil apalagi membahas Al-Quran. Yang Muslim saja masih banyak keliru memahami maknanya, apalagi anda yang memang tidak memiliki keimanan yang sama. Tentu akan berpegang doktrin buta yang ada. Sudahlah, lebih baik kalian bahas agama sendiri sama-sama perbaiki moral pemeluknya masing-masing. Bahas hal-hal seperti ini bisa dengan mudah membuat gesekan yang tidak perlu.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Firman,
Sebenarnya, point utama yang kami bahas adalah agar semua orang dapat mengetahui kebenaran yang ada dalam Isa Al-Masih. Sebab, hanya melalui Isa Al-Masih ada pengampunan dosa dan keselamatan yang kekal. Tidak ada agama yang dapat memberikan jaminan dan keselamatan bagi pengikutnya, itu sebabnya kami menyampaikan hal ini. Tentunya berdasarkan apa yang Kitab Suci Allah Injil sampaikan. Kami hanya berharap agar sdr bersedia mempelajari kebenaran yang ada dalam Injil dan membandingkan dengan Al-Quran. Mengapa? Karena dengan cara demikian maka sdr akan mengetahui kebenaran yang meyelamatkan sdr.
Nah, artikel di atas adalah salah satu fakta dan kesaksian seorang pencinta Al-Quran yang menemukan keselamatan dalam Isa Al-Masih. Kami harap kisah di atas dapat memberikan sdr motivasi untuk mencari kebenaran yang menyelamatkan. Bagaimana menurut sdr? Apakah sdr sudah mendapatkan jaminan keselamatan yang kekal?
~
Purnama
Children of GOD mengatakan
~
Untuk para saudara sepupu (kaum Muslim) ada satu ajaran kasih yang sempurna dalam Yesus untuk tetap mengasihi, terlebih khusus untuk kalian. Yang di mana kalian hanya berpatokan pada ucapan-ucapan pemuka agama yang doktrin garis keras tanpa tau apa sebenarnya yang kalian telah terima dari pendengaran pengajaran tersebut, kalian termakan doktrin Dr. Zakir Naik yang mengklaim untuk kalian jadikan bahan pertentangan ttg keilahian Kristus sebagai Allah itu sendiri. Jika saja dengan benar-benar kalian mengakui kebenaran yang ada Quran makalah sudah tentu pula kalian akan mengerti siapa sejatinya Yesus itu sendiri. Saran saya adalah jangan hanya berani bertanya tapi harus juga berani instropeksi diri dengan pertanyaan “sudahkah saya menyakini kitab saya?”
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saduara Children,
Memang benar yang sdr sampaikan. Setidaknya setiap orang dapat mempelajari kitab yang diyakininya dengan benar, bukan hanya berdasarkan pernyataan orang lain tetapi dengan menyelidikinya secara pribadi. Contoh, artikel di atas telah mencatat seorang pencinta Al-Quran yang menemukan keselamatan dalam Isa Al-Masih, hal itu membuatnya memutuskan untuk beriman dan mengikuti Isa Al-Masih. Mengapa? Karena tidak menemukan tujuan hidup dalam Islam, serta ajaran kekerasan dalam Islam yang membuatnya tidak nyaman. Hal tersebut mendorongnya untuk mempelajari kitab Injil. Kami berharap pengunjung forum ini dapat termotivasi dengan membaca artikel di atas untuk mempelajari Injil Isa Al-Masih yang menyelamatkan. Terimakasih untuk tanggapannya saudara Children.
~
Purnama
Andreas mengatakan
~
Markus 16: 8, (empat kalimat) kalimat yang ke 3 dan 4 dari Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia berbunyi sbb:“… Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.”
Kalau ayat-ayat Alkitab di atas ada dalam Bible Bahasa Inggris seperti Bible terbitan The Gideon International, berarti Alkitab bisa dipercaya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Andreas,
Terimakasih untuk komentarnya. Memang Alkitab bahasa Indonesia ada beberapa keterangan tambahan penjelasan agar dapat dipahami, namun bukan berarti mengurangi esensi Alkitab sebagai Firman Allah. Kami bertanya kepada sdr. Apakah artinya saudara percaya pada Alkitab dalam terjemahan bahasa Inggris? Mengapa? Kerena tidak ada pertentangan antara Alkitab bahasa Inggris dengan terjemahan bahasa Indonesia. Kami sagat tertarik untuk mendiskusikan hal itu secara mendalam dengan saudara, untuk itu, jika sdr tidak keberatan silakan sdr mengirim pertanyaan sdr kepada kami lewat email di .
Oh ya, mengacu pada topik artikel di atas. Bagaimana pandangan sdr setelah membaca penjelasan artikel di atas, yaitu mengenai pecinta Al-Quran yang mendapat keselamatan dalam Injil Isa Al-Masih? Kiranya sdr berkenan memberikan pandangannya. Terimakasih.
~
Purnama
hery mengatakan
~
1. Jika Injil ditulis disertai saksi hidup, adakakah saksi turunnya Al-Quran?
2. Mujizat adalah tanda kenabian, mujizat apa yang telah dilakukan Muhammad dan siapa saksinya?
3. Dalam Injil banyak nubuat yang digenapi baik dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru.
Adakah nubuat dalam Al-Quran dan sudahkah digenapi?
Tolong saudara Muslim jawab, terimakasih
Mujizat terbesar Yesus adalah memindahkan saudara dan saya dari neraka ke sorga.Amin
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hery,
Pertanyaan yang saudara sampaikan menarik untuk direnungkan oleh saudara-saudara kita umat Muslim. Sehingga pada akhirnya mereka juga akan menerima rahmat Allah yang dapat membuka hati manusia untuk percaya berita keselamatan dalam Injil.
~
Slamet
Children of GOD mengatakan
~
Elohim Syalom,
Yohanes 1:1 menjelaskan Firman bersama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah sendiri, lalu jika Firman bersama Allah bagaimana mungkin Allah akan membiarkannya jika diutak-atik? Keabsahan Alkitab tidak dapat disangkal dikarenakan Allah sendiri yang menjaganya karena Firman itu adalah perkataan-Nya.
Kitab pendukung keabsahan Alkitab terdapat dalam Ulangan 4:1-2 (PL/Taurat), Amsal 30:5-6 (PL/syair) diakhiri kitab Wahyu 22:18-19 yang di mana kesimpulannya: Barang siapa yang sengaja menambah/mengurangi nubuat perkataan yang tertulis maka malapetaka menimpa dirinya. Maka dengan keyakinan itu pula keabsahan Alkitab tidak dapat diganggu gugat serta tidak perlunya lagi ada istilah kitab penyempurna (Quran).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Children,
Perlu untuk berhati-hati menyatakan firman Allah dapat dirubah, karena jika ada yang mencoba mengubahnya, maka akan berhadapan dengan Allah yang Mahakuasa. Firman Allah adalah kekal karena milik Allah. Tuhan Maha Besar dan Maha Kuasa. Dia mampu menjaga keutuhan Kitab Suci-Nya dari campur tangan manusia. Ini menyangkut harga diri-Nya sendiri. Dengan demikian benarlah jika dikatakan Alkitab tidak dirubah. Karena itu, barangsiapa mengklaim bahwa Alkitab sudah dirubah, sebenarnya dia sudah menghujat Tuhan. Karena secara tidak langsung mengatakan Tuhan pembohong. Tidak mampu menjaga keutuhan Kitab Suci-Nya sendiri.
Bukti-bukti dalam Al-Quran dan Alkitab yang menyatakan bahwa semua Kitab Suci tidak mungkin dirubah. Misalnya: Qs 6:34, 10:64, 6:115, 18:27. Kitab Nabi, Yesaya 40:8 dan Injil, Rasul Besar Matius 24:35. Bahkan dengan jelas dikatakan dalam Taurat, Kitab Ulangan 4:2 “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu . . . ”
Alkitab adalah firman Allah yang menyatakan kabar baik bagi semua manusia yaitu keselamatan semua orang berdosa yang percaya kepada penebusan Isa Al-Masih. Kami harap pengunjung forum ini dapat menerima kabar baik yang disampaikan oleh Injil.
~
Purnama
Muda mengatakan
~
Ada 4 Alkitab dalam Islam iaitu merujuk kepada nabi masing-masing pada zaman berkenaan. Kitab zabur diturunkan pada Nabi Daud A.S, kitab taurat diturunkan pada Nabi Musa A.S, kitab Injil diturunkan pada Nabi Isa A.S, Kitab Alquran diturunkan pada Nabi Muhammad s.a.w. Kitab Alquran adalah terakhir sebagai panduan hidup yang lengkap. Pilihan hidup ditangan Anda. Pilih panduan lengkap, Alquran paling semourna. Semua kitab Sudah ada rujukan dalam Alquran, sebab itu Alquran paling lengkap tidak boleh diubah oleh manusia.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Muda,
Menarik sekali tanggapan saudara. Memang dalam Islam diwajibkan untuk mengimani kitab-kitab sebelumnya yaitu Taurat, Zabur dan Injil. Jika tidak, maka tidak akan disebut orang bertakwa (Qs 5:46). Artinya, Taurat, Zabur dan Injil adalah kitab yang berbeda dengan Al-Quran. Jadi, bila sdr mau mempelajarinya maka Saudara harus membukanya dalam Alkitab. Mengapa? Karena Taurat, Zabur dan Injil semuanya berkaitan. Pertanyaannya, apakah Saudara sudah pernah membaca dan mempelajari kitab-kitab sebelumnya? Mengapa? Bagaimana menurut Saudara?
Dan lagi, bila Al-Quran kitab sempurna, apa yang Al-Quran sempurnakan dari kitab-kitab sebelumnya? Mengapa Al-Quran masih merujuk kepada Taurat dan Injil sebagai petunjuk, cahaya dan pengajaran bagi orang-orang bertakwa? Mohon pencerahan Saudara? Terimakasih.
~
Purnama
Bravo mengatakan
~
Muda mengatakan 9 September 2018 pada 1:38 pm,
Pilihan hidup ditangan Anda. Pilih panduan lengkap, Alquran paling sempurna. Semua kitab Sudah ada rujukan dalam Alquran, sebab itu Alquran paling lengkap tidak boleh diubah oleh manusia.
Sdr Muda, coba berpikir sejenak, Taurat Injil kelanjutan Al-Quran, semua nabi Taurat Injil mendoakan umatnya, kok nabimu wajib disholatkan 5x sehari supaya masuk sorga? Berarti Taurat Injil bukan kelanjutan Al-Quran. Cobalah berpikir. Sdr Muda, Al-Quran sempurna tapi nabimu tidak dempurna, dimakamkan di Masjid Nabawi. Bagaimana dengan Nabi Allah, Yesus Kristus, sempurna disorga. Pilih mana Sdr Muda, Nabi kuburan atau Nabi di sorga?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Sdr. Bravo,
Klaim yang menyatakan Al-Quran adalah rujukan dari kitab-kitab sebelumnya adalah pernyataan tidak logis. Mengapa? Karena tidak mungkin kitab yang datang paling akhir dijadi rujukan/patokan. Sebaliknya, logis bila menjadikan kitab yang datang terlebih dahulu dijadikan patokan. Taurat dan Injil telah dinyatakan oleh Al-Quran adalah FIrman Allah, di dalamnya terdapat petunjuk, cahaya serta pengajaran bagi orang-orang bertakwa. Artinya, Taurat dan Injil telah menjadi rujukan untuk diikuti oleh kaum Muslim. Benar, bukan? Kami berharap hal itu dapat dipertimbangkan oleh pengunjung yang ada dalam forum ini, termasuk Saudara Muda.
~
Purnama
cahyoags mengatakan
~
Manusia hanyalah makhluk, kita semua hanya bisa menunggu. Untukmu agamamu, untukku agamaku. Jelas kebenaran akan terungkap, itu pasti!
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Cahyoags,
Memang nasib hidup kita itu ada dalam tangan Allah, namun Allah telah memberikan pilihan kepada kita. Apakah kita ingin hidup kekal di sorga ataukah hidup terpisah dengan selama-lamanya di neraka, itu tergantung kepada keputusan kita. Oleh karena itu kalau kita hanya menunggu sampai hari kiamat datang untuk membuktikan kebenaran Allah, tentunya sudah terlambat?
Selama masih hidup di dunia marilah kita beriman kepada wahyu yang telah disampaikan oleh Allah. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Bahkan Isa Al-Masih juga telah menyediakan sorga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1,2).
Apakah saudara ingin hidup kekal di sorga bersama Allah? Terimalah janji Isa Al-Masih ini!
~
Slamet
ariif mengatakan
~
Astagfirullah, ini sepertinya pemutar balikan fakta, belum pernah saya mendengar orang Islam masuk agama lain karena mempelajari kitab suci selain Alquran, yang ada malah sebaliknya orang selain Islam belajar Kitab Suci berubah dan masuk Islam karena kebenaran isi Alquran bukan karena paksaan atau bujukan. Saya malah pernah baca/melihat berita kalau Paus masuk Islam, bisa anda bayangkan seorang Paus yang sangat memahami isi Alkitab dibanding anda bisa berubah keyakinan. Semoga Allah SWT melindungi hambanya dari segala perkara dunia ini. Aamiiin.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Arif,
Kami sangat senang membaca tanggapan saudara pada artikel di atas. Memang mungkin hal ini baru bagi saudara, tetapi pecinta Al-Quran yang mendapat keselamatan dalam Isa Al-Masih hanyalah salah satu kesasian dari begitu banyak kesaksian. Dan, faktanya memang demikian.
Isa Al-Masih memberikan janji yang pasti bagi mereka yang percaya kepada-Nya, yaitu hidup kekal di sorga. “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah pernah mempelajari Injil dan membandingkannya dengan Al-Quran? Apakah Al-Quran ada jawaban mengenai damai sejahtera kekal yaitu keselamatan kekal di sorga? Bagaimana saudara?
~
Purnama
tiketonline.ml mengatakan
~
Kunjungi Terang Tuhan setiap hari.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
Saudara Tiketonline,
Terimakasih untuk kesediaan saudara berkomentar di forum ini. Tetapi sebelumnya kami mohon maaf, karena sudah menghapus link yang saudara berikan. Sesuai dengan aturan situs ini, tidak mengijinkan melampirkan link dari luar ke dalam situs ini. Berharap untuk pengertian saudara.
Memang di dalam Al-Quran tertulis jelas bahwa terang dan cahaya serta pengajaran bagi orang bertakwa ada dalam Taurat dan Injil (Qs 5:46). Sepatutnya, semua pengunjung forum ini dapat mempelajari Taurat dan Injil agar mendapat terang dari Tuhan. Bagaimana menurut saudara Tiketonline?
~
Purnama