• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Maryam 19:19 > Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal

Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal

3 Mei 2011 oleh Web Administrator 344 Komentar

NatalSetiap anak yang terlahir ke dunia ini sudah pasti mempunyai ayah dan ibu. Seorang anak tidak mungkin lahir tanpa ayah atau ibu. Memang ada anak yang lahir diluar pernikahan. Namun demikian, anak tersebut mempunyai orang tua biologis. Yang pasti, mustahil seorang anak lahir tanpa orang tua biologis.

Al-Quran Mengakui Isa, Kelahiran-Nya Ajaib

Hanya ada satu Pribadi yang pernah hadir di muka bumi ini yang lahir tanpa ayah, yaitu Isa Al-Masih. Kelahiran-Nya yang ajaib membuktikan bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Isa Al-Masih, Kalimat Allah, lahir dengan ajaib ke dunia.

Kelahiran Isa Al-Masih yang ajaib juga dicatat oleh Al-Quran, “……”Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” (Qs 19:19)

Hal serupa juga terdapat dalam Injil, “Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (Injil Rasul Lukas 1:34)

Demikianlah, Isa Al-Masih, Kalimat Allah, lahir ke dunia dengan ajaib. Maryam, ibu-Nya hamil tanpa campur-tangan seorang lelaki. Mengapa? Karena Dia mengandung Isa Al-Masih dari Roh Kudus.

pohon natalIsa Al-Masih Adalah Mujizat Natal

Kata ”Natal” berasal dari bahasa Latin, artinya ”lahir”. Secara istilah, Natal berarti perayaan hari kelahiran Isa Al-Masih. Natal juga berarti sebagai penjelmaan Sang Juruselamat, yaitu Isa Al-Masih. Penjelmaan-Nya ke dunia bertujuan untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah yang semakin buruk oleh karena kesesatan manusia.

Natal adalah pemberian Allah yang paling besar dan wujud Kasih Allah bagi manusia. Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat Allah] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Mujizat Natal tidak hanya diberitakan dengan gembira oleh Injil. Pribadi yang diberi gelar ”Kalimat Allah” itu juga diberitakan dengan gembira oleh Al-Quran. Bahkan Al-Quran memberi-Nya gelar sebagai satu-satunya yang layak disebut “Terkemuka di Dunia dan di Akhirat.”  “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih, Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . . ”. (Qs. 3:45).

Terimalah Mujizat Natal itu

Al-Quran mengakui Isa Al-Masih yang sebenarnya adalah Mujizat Natal.  Tetapi sayang, sebagian umat beragama tidak menerima mujizat Natal ini walau sebenarnya Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membawa Berita Keselamatan melalui Injil-Nya.

Mujizat Natal yang dibawa Isa Al-Masih berlaku bagi siapa saja yang mau memenuhi undangan-Nya. Oleh sebab itu, datanglah dan penuhilah undangan yang diberikan oleh Isa Al-Masih: ” Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28)

 

[Staff Isa dan Islam – Mungkin Saudara ingin memperdalam pengertian mengenai Isa Al-Masih.  Ini pantas karena Dialah satu-satunya yang disebut “terkemuka di dunia dan di akhirat”.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Maryam 19:19 Ditag dengan:Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. abduh hanafi mengatakan

    27 Juni 2011 pada 9:16 pm

    *
    Menurut Injil, Maria adalah keturunan Daud. Tetapi Daud itu pezinah (Kitab Nabi, 2 Samuel 11:2-27).

    Selain itu Injil penuh kontradiksi, kapan Yesus Kristus itu lahir?

    “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem” (Injil, Rasul Besar Matius 2:1).

    “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan” (Injil, Rasul Lukas 2:1;7).

    Injil ditulis setelah Yesus Kristus disalib. Dimana Roh kudus untuk membimbing penulisan injil?

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Juli 2011 pada 12:58 pm

      ~
      Karena anugerah Allah, Daud berkenan dipilih sebagai nenek moyang Isa Al-Masih. Dalam pandangan Allah, Daud adalah orang yang berkenan dihadapan-Nya. Daud memang pernah jatuh dalam dosa perzinahan namun setelah diperingatkan Nabi Natan, dia bertobat.

      Dalam Injil, Rasul Besar Matius 1:1, sebutan ‘Anak Daud’ diberikan kepada Isa Al-Masih yang berarti Dia adalah keturunan Daud. Maka Dia disebut keturunan Yusuf yang berasal dari keluarga Daud. Isa Al-Masih memang dikandung dari Roh Kudus, tetapi secara hukum Yahudi Ia tetap dicatat sebagai anak Yusuf.

      Saat kelahiran Isa Al-Masih terdapat dua penguasa. Raja Herodes di Yudea dan kaisar Roma bernama Octavianus (Kaisar Agustus) yang berdomisili di Roma. Kaisar Agustus adalah penguasa tertinggi. Dia membawahi kepala-kepala wilayah sebagai sekutu Roma seperti Raja Herodes. Ibaratnya raja Herodes adalah perpanjangan tangan Kaisar Romawi untuk bangsa Yahudi.

      Injil tidak ada yang kontradiksi, sebab penulisnya adalah orang-orang yang dipimpin Roh Kudus. Tidak seorangpun yang berani mengubah Injil karena takut kutuk Allah. “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (Injil, Surat Galatia 1:8).
      ~
      SL/SO

  2. wong akeh dosa mengatakan

    12 September 2011 pada 9:27 am

    *
    Tidak ada seorangpun yang berani mengubah Injil, karena takut dikutuk Allah. “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia”(Injil, Surat Galatia 1:8).

    Apakah itu benar? Saya mempunyai tiga Injil dan isinya banyak yang berbeda.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 September 2011 pada 9:30 am

      ~
      Salinan naskah-naskah bahasa asli Alkitab tidak pernah berubah. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa dalam Alkitab terjemahan, terdapat perubahan. Hal ini dikarenakan bahasa senantiasa berubah dan berkembang. Bahasa apapun itu terus berubah, mengalami perubahan dan perkembangan.

      Alkitab memang terdapat beberapa versi, namun makna dari isi Alkitab itu sendiri tidak pernah berubah. Yang berubah hanyalah bahasanya.

      “Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu” (Qs 6:34).
      ~
      SL/SO

  3. bardan mengatakan

    7 November 2011 pada 6:29 am

    *
    Supaya sebuah buku makna isinya tidak bias saat diterjemahkan dalam berbagai bahasa, maka perlu menyertakan bahasa aslinya. Sehingga keabsahannya dapat telusuri dengan mempelajari dari bahasa aslinya.

    Saya usul agar pencetakan Alkitab dibarengi dengan bahasa aslinya. Dengan demikian tidak ada pihak yang coba menambah atau mengurangi isinya. Bahkan ada nilai lebihnya, karena kita dapat belajar satu bahasa lagi.

    Bagaimana? Setuju, nampaknya tidak susah!

    Balas
    • staff mengatakan

      8 November 2011 pada 4:28 am

      ~
      Alkitab merupakan wahyu Allah. Ditulis dalam dua bahasa, Ibrani dan Yunani. Tentunya, kedua bahasa itu hanya dipahami oleh kalangan tertentu, yakni mereka yang mengerti kedua bahasa tersebut.

      Agar sebanyak mungkin orang dapat mengerti tentang karya keselamatan dalam Isa Al-Masih, maka Alkitab harus diterjemahkan. Pada hakekatnya Alkitab perlu dimengerti oleh pembacanya dalam konteks budaya dan bahasanya.

      Bila kita ingin menghindari penerjemahan ataupun menyertakan bahasa asli Alkitab dalam setiap terjemahan resikonya sama. Yaitu orang yang mempelajari bahasa asli Alkitab belum tentu mempunyai pengertian yang sama. Karena itu lebih baik, penerjemahan Alkitab dilakukan oleh kumpulan spesialis yang ahli teologi & bahasa agar tidak terjadi kesalahan atau pembiasan.

      “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
      ~
      SL

  4. chenk mengatakan

    29 Maret 2012 pada 7:40 am

    *
    Saya heran dengan situs ini “IsadanAlquran.” Bila anda menggunakan Al-Quran sebagai dalih untuk menerangkan Isa, otomatis anda mempercayai Al-Quran sebuah kebenaran yang diwahyukan kepada Muhammad. Dengan demikian anda telah murtad karena telah mempercayai Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 April 2012 pada 12:20 pm

      ~
      Melalui situs ini, kami menjelaskan tentang Isa Al-Masih yang sesuai ajaran Alkitab. Umat Kristen percaya bahwa Alkitab sebagai satu-satunya kebenaran Allah. Alkitab juga menuliskan kisah tentang Isa Al-Masih secara sistematis. Oleh sebab itu kami tidak perlu mencari pembenaran dari kitab lain.

      Kalaupun kami harus mengutip ayat Al-Quran, itu hanya pada bagian ayat yang sama dengan Alkitab. Misalnya tentang penyaliban Isa Al-Masih, kami hanya menggunakan ayat-ayat dalam Alkitab. Karena tidak ada satu ayatpun dalam Al-Quran yang menulis tentang penyaliban Isa Al-Masih.
      ~
      SL

  5. Racmad mengatakan

    17 April 2012 pada 5:30 am

    *
    Bagaimana cara umat Kristen menentukan hari besar agamanya, sebab agak janggal.

    Setiap tahun wafat, dan kenaikan Isa Al-Masih selalu berubah tetapi hari raya natal tidak. Misal: wafat Isa Al-Masih, tahun 2011 adalah 22 April, sedangkan pada tahun 2012 adalah 6 April. Begitu juga kenaikan Isa Al-Masih. Sedangkan hari raya Natal tiap tahun 25 Desember.

    Mohon jawabannya!

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Juli 2012 pada 8:27 am

      ~
      Paskah adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen. Paskah adalah merayakan hari kebangkitan Isa Al-Masih dari kematian.

      Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah karena disesuaikan dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu). Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir bulan April (ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal bulan Mei (ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung kepada siklus bulan.

      Namun saat ini gereja menentukan bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah Bulan Purnama Paskah, yaitu bulan purnama pertama yang hari keempat belasnya jatuh pada atau setelah 21 Maret.

      Sedangkan Natal termasuk hari raya yang tetap, diperingati pada 25 Desember setiap tahun.
      ~
      SL

  6. Suriansyah mengatakan

    17 Juni 2012 pada 1:53 am

    *
    Mujizat Natal terdapat dalam Al-Quran, Aku menyesali perkataan tersebut sebab Mujizat yang dikatakan terdapat dalam Al-Quran tidak pernah ada. Arti natal itu dalam Al-Quran adalah pengakuan akan ke-Tuhanan Yesus. Kalau mengucapkan “selamat natal” itu artinya selamat menjadi Tuhan dan itu bertentangan dengan Al-Quran karena menyekutukan Tuhan yang maha esa.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Juni 2012 pada 4:29 am

      ~
      Natal merupakan manifestasi kasih Allah kepada manusia. Natal adalah peristiwa kelahiran Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang menjadi manusia.
      Karena Allah sangat mengasihi manusia maka Dia turun tangan langsung untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal Allah.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      SL

  7. Beda mengatakan

    6 Agustus 2012 pada 4:09 am

    *
    Kelahiran Nabi Isa menurut pandangan Islam dibawah pohon kurma jauh dari keramaian.

    Sedangkan menurut pandangan Kristen Nabi Isa lahir di kandang domba. mana yang benar? Hanyalah para pembacalah yang berhak menjawabnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Agustus 2012 pada 5:28 am

      ~
      Alkitab tidak menyebutkan secara eksplisit Isa Al-Masih lahir di kandang domba. Yang disebutkan ialah bahwa Isa Al-Masih lahir di kota Betlehem. Setelah lahir Dia dibaringkan di dalam palungan, yaitu sebuah tempat makan hewan/ ternak.

      Jadi disimpulkan bahwa Isa Al-Masih lahir di kandang hewan, karena tidak ada tempat bagi Isa Al-Masih, dan Yusuf, di rumah penginapan.

      “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki,…. dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan” (Injil, Rasul Lukas 2:6-7).
      ~
      SL

  8. Saloom mengatakan

    29 Agustus 2012 pada 6:14 am

    *
    Kepada para Staff IDI,

    Dalam agama Islam apabila seseorang melakukan perzinaan baik laki laki maupun perempuan maka hukuman yang telah ditetapkan oleh Allah dalam Al-Quran adalah dirajam sampai mati.

    Balas
    • staff mengatakan

      30 Agustus 2012 pada 8:09 am

      ~
      Saudara Saloom,

      Sebelumnya mohon maaf, kalau kami terpaksa menghapus sebagian dari comment Saudara. Karena comment Saudara lebih dari satu kotak dan tidak berhubungan dengan topik ini.  Kalau Saudara memberi comment mengenai topik ini kami akan menanggapinya dengan senang. 

      Namun jika Saudara berkenan untuk berdiskusi tentang topik yang lain, Saudara dapat menulis email dengan alamat:

      Demikian harap makhlum dan terima kasih.
      ~
      SL

  9. Dinda mengatakan

    11 September 2012 pada 2:10 am

    *
    Kelahiran Isa Al-Masih Yang Ajaib.

    Hanya ada satu Pribadi yang pernah hadir di muka bumi ini yang lahir tanpa ayah, yaitu Isa Al-Masih. Kelahiran-Nya yang ajaib membuktikan bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Isa Al-Masih, Kalimat Allah, lahir dengan ajaib ke dunia.

    Lebih ajaiblah kejadian Adam dan Hawa. Tanpa bapa dan ibu. Isa Al-Masih lahir dari rahim ibunya sedang Adam tidak.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 September 2012 pada 10:32 am

      ~
      Kejadian Adam memang merupakan peristiwa ajaib. Adam tidak dilahirkan oleh seorang perempuan. Tidak ada manusia lain yang dibuat bersamaan dengan Adam. Ia adalah manusia pertama.

      Namun akibat  kejatuhan Adam dalam dosa, menyebabkan terpisahannya manusia dari Allah. Oleh sebab itu Allah menyiapkan Adam kedua yaitu Kalimat Allah datang ke dunia dalam Isa Al-Masih untuk membebaskan manusia dari dosa.

      “Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus” (Injil, Surat 1 Korintus 15:21-22).
      ~
      SL

  10. Martin mengatakan

    16 September 2012 pada 1:51 am

    *
    Staff IDI,

    Dalam Al-Quran tidak ada dikenal istilah Natal. Di tinjau dari sisi ini jelaslah Alkitab bukanlah satu satunya kitab yang sempurna, karena masih mencari cari pendukung.

    Staff IDI tidak mengakui kenabian Muhammad dan kitab Al-Quran. Kenyataannya Staff IDI dengan leluasa mengutip ayat-ayat Al-Quran sehingga jelaslah bahwa Alkitab adalah ayat-ayat instan.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 September 2012 pada 3:18 pm

      ~
      Saudara Martin,

      Sebelumnya mohon maaf, kalau kami terpaksa menghapus beberapa komentar saudara. Saran kami, bila saudara memberi komentar, gunakalah hanya pada satu kolom saja. Namun bila satu kolom tidak cukup, saudara dapat menulis email kepada:

      Istilah natal memang tidak tertulis di Alkitab maupun Al-Quran. Kata “natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Dahulu juga dipakai istilah Melayu-Arab Maulid atau Milad.

      Natal adalah tentang kasih Allah terhadap manusia. Kasih Allah itu tampak pada malam Natal pertama, dalam wujud “lahirnya” seorang bayi laki-laki yang bernama Isa Al-Masih. Kasih Allah itu diberitakan oleh malaikat kepada gembala-gembala yang sedang menjaga kawanan ternak (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
      ~
      SL

  11. cak gimin mengatakan

    5 Desember 2012 pada 7:20 am

    *
    Apakah Injil berbicara kapan kelahiran Yesus? Tanggal berapa dan bulan apa?
    Masa hal yang penting seperti ini ke-4 Injil sama sekali tidak selaras dan sejalan.

    Jangankan ketuhanan Yesus, kelahiran Yesus saja Injil tidak bisa berbicara pasti.
    Apakah kitab suci yang penuh keragu-raguaan seperti ini tetap anda yakini?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Desember 2012 pada 7:51 am

      ~
      Kiranya saudara perlu mengetahui bahwa prioritas utama orang Kristen merayakan Natal adalah bukan “hari”-nya. Yang terpenting adalah memperingati peristiwa penjelmaan Allah dalam diri Isa Al-Masih. Umat Kristen merayakan kedatangan Kalimat Allah ke dunia, untuk membawa jalan keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

      “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Injil, Rasul Lukas 2:11,14).

      Saudara bisa menerima peringatan Maulid Nabi Muhammad yang juga tidak pernah diperintahkan atau bahkan diperingati. Mengapa terhadap Natal, saudara mengecam dengan keras?
      ~
      SL

  12. cak gimin mengatakan

    5 Desember 2012 pada 7:30 am

    *
    Kalimat Allah tidak akan bisa dirubah walaupun kitab sucinya sudah banyak yang dirubah oleh para tangan-tangan manusia dan janji Allah adalah tentang datangnya rasul Allah termasuk nabi Muhammad.

    Bukankah Al-Quran dengan lantang bicara tentang pendeta-pendeta/ahli kitab yang telah merubah-rubah kitab suci?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Desember 2012 pada 7:53 am

      ~
      Jelas bahwa Kalimat Allah tidak mungkin berubah. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia mengatakan: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Injil, Rasul Lukas 21:33)

      Hal ini sesuai dengan Qs 6:34 “Tak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat Allah.” Kalau Allah yang maha kuasa dapat menjaga wahyu Al-Quran, apakah Dia tidak berkuasa menjaga wahyu sebelumnya, yaitu kitab Injil?

      Tidak ada satu ayatpun baik dalam Kitab Taurat, Zabur, maupun Injil yang menubuatkan tentang datangnya seorang nabi yang bernama Muhammad.
      ~
      SL

  13. Titis mengatakan

    26 Desember 2012 pada 12:08 am

    *
    Yang jelas, di Al-Quran, atau Injil versi apapun, Isa Al-Masih atau Yesus, tidak dilahirkan di musim dingin, sudah jelas musim panas.

    Kenapa jadi bulan Desember? Yang bersalju salju itu. Kalau hanya untuk memperingati hari lahir sesuai artinya, natal, itu sangat menyimpang jauh. Kelihatan sekali seperti dipaksakan.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Januari 2013 pada 9:59 am

      ~
      Saudara Titis,

      Walaupun umat Kristen tidak mengetahui tanggal kelahiran Isa Al-Masih , namun mereka tidak keberatan merayakan kelahiran-Nya pada tanggal 25 Desember.

      Bagi umat Kristen yang terpenting adalah penjelmaan Sang Juruselamat, yaitu Isa Al-Masih. Karena kehadiran-Nya ke dunia ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak akibat kesesatan manusia.

      Untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang “Mengapa Natal Jatuh Tanggal 25 Desember?” saudara dapat membaca pada link http://tinyurl.com/7wb7ehu
      ~
      SL

  14. nita mengatakan

    31 Desember 2012 pada 3:33 pm

    *
    “Berkata Isa: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,” (Qs.19:30).

    “dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti, di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup,” (Qs.19:31).

    “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku (Isa) dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali’.”
    Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka hanya (dengan) berkata kepadanya: ‘Jadilah’, maka jadilah ia” (Qs.19:35).

    “Sesungguhnya Allah adalah Rabb-ku dan Rabb-mu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.” – (Qs.19:36)

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Januari 2013 pada 9:34 am

      ~
      Saudara Nita,

      Terima kasih untuk ayat-ayat Al-Quran yang saudara kirimkan.

      Berkaitan artikel dengan topik “Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal”, apakah yang ingin saudara tanyakan kepada kami?
      ~
      SL

  15. Batara mengatakan

    18 Mei 2013 pada 9:00 am

    *
    “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

    

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Mei 2013 pada 1:59 am

      ~
      Saudara Batara,

      Terimakasih untuk ayat firman Tuhan yang saudara postingkan. Namun kami akan senang apabila saudara memberikan komentar pada isi artikel “Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal.”

      Dan kalaupun saudara mempunyai pertanyaan atau ingin diskusi topik yang lain, kami persilakan mengirim email ke alamat:  

      Demikian harap makhlum 
      ~
      SL

  16. fadil mengatakan

    25 Desember 2013 pada 12:42 pm

    ~
    Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Namun secara istilah natal berarti upacara yang dilakukan oleh umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Isa Al-Masih, yang mereka sebut dengan Tuhan Yesus.

    Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-254 SM oleh Paus Liberus yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember, sekaligus sebagai momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 28 April, 18 Mei, atau 18 Oktober. Kemudian, oleh Kaisar Konstantin tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai hari kelahiran Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Januari 2014 pada 3:21 am

      ~
      Saudara Fadil,

      Terima kasih atas informasi yang saudara sampaikan melalui kolom komentar ini.
      Namun kami akan senang jika saudara bersedia memberikan tanggap pada artikel “Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal”.

      Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua.
      ~
      Slamet

  17. yudi mengatakan

    26 Desember 2013 pada 12:36 am

    ~
    Benarkah Natal (lahirnya Isa Al-Masih) pada 25 Desember, dan Maryam lahir dibawah pohon cemara atau kurma? Mohon pencerahannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Januari 2014 pada 3:58 am

      ~
      Saudara Yudi,

      Baik tanggal kelahiran Isa Al-Masih dan tempat kelahiran Maryam, tidak tertulis dalam Alkitab. Kalau Alkitab tidak memberikan penjelasan tentang suatu hal, kita tidak boleh berspekulasi tentang hal tersebut.

      Dasar kita merayakan Natal, bukan pada tepat atau tidaknya tanggal kelahiran-Nya. Melainkan atas dasar pemahaman bahwa Sang Juruselamat telah lahir ke dalam dunia yang gelap dengan membawa kasih dan terang Allah kepada semua manusia.

      “Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera” (Injil, Rasul Lukas 1:78-79).
      ~
      Slamet

  18. shandy mengatakan

    30 Desember 2013 pada 8:30 am

    ~
    New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul “Christmas” menguraikan dengan jelas sebagai berikut: “Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17-24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil oleh agama Kristen.”

    Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu Kristen Mesopotamia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada dewa Matahari.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Januari 2014 pada 3:07 am

      ~
      Memang benar beberapa hari sebelum 25 Desember (di Roma) ialah perayaan Saturnalia yang ditujukan kepada dewa Rom bernama Saturn (Tuhan Matahari). Perayaan ini dilangsungkan dengan makan besar, sukacita dan pemberian hadiah.

      Masa kini, kebanyakan Umat Kristen beranggapan bahwa 25 Desember adalah tanggal kelahiran Isa Al-Masih. Namun di abad-abad awal orang-orang Kristen sudah tahu itu bukan tanggal lahir Isa Al-Masih, melainkan sebagai hari kelahiran Dewa Matahari yang sesungguhnya tidak pernah ada.

      Yang penting dari sebuah perayaan Natal, bukan tanggal kelahiran Isa Al-Masih ke dunia. Tetapi kelahiran Isa Al-Masih dalam hati orang Kristen. Apakah dalam diri orang Kristen, Isa Al-Masih sudah dilahirkan?

      Sebab, tanpa adanya Isa Al-Masih dalam diri seseorang, maka orang tersebut belum memiliki jaminan keselamatan, yang akan membawa mereka pada hidup yang kekal.

      “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
      ~
      Slamet

  19. LAURA mengatakan

    19 Januari 2014 pada 7:20 am

    ~
    Syalom,

    Terima kasih IdI, dengan adanya forum ini banyak manfaat yang saya peroleh.
    Tuhan berkati kita semua!

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Januari 2014 pada 3:12 am

      ~
      Saudara Laura,

      Terimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami. Terimakasih atas apresiasi yang saudara berikan.

      Bila saudara tidak keberatan, kami persilakan juga mengunjungi situs-situs kami lainnya. Yaitu: www.isadanalquran.com, www.isadanalfatihah.com dan www.isaislamdankaumwanita.com.

      Semoga situs-situs kami yang lain juga memberi informasi yang bermanfaat bagi saudara.
      ~
      Slamet

  20. Kuro Men mengatakan

    4 Februari 2014 pada 1:50 pm

    ~
    Dalam hal ini saya mau tanya Nabi Isa Alaihisalam itu Tuhan apa nabi? Soalnya sepengetahuan saya Nabi Isa As itu di lantik oleh Raja Romawi menjadi Tuhan, sedang Tuhan itu tidak mempunyai anak dan tidak di peranakan.
    Mohon penjelasannya ?

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Februari 2014 pada 4:26 am

      ~
      Isa Al-Masih tidak pernah dilantik menjadi Tuhan. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia.

      Kitab Injil Yohanes menulis tentang hal ini. “Pada mulanya adalah kalimat, kalimat itu bersama-sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah. . . Dan Kalimat itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

      Demikian juga dalam Hadist, “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya]” (Hadist Anas Bin Malik Hal, 72).

      “Kalimat” di sini adalah Isa Al-Masih. Dia identik dengan Allah itu sendiri. Di mana Dia sudah ada sejak dalam kekekalan. Bukan sejak setelah Dia dilahirkan.

      Jadi sekalipun Kalimat itu telah nuzul dan menjelma menjadi manusia, Dia bukanlah manusia biasa seperti anggapan umat Muslim. Isa Al-Masih adalah manusia yang Ilahi.

      Umat Kristen juga percaya bahwa Allah itu tidak beranak dan juga tidak dipernakkan.
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 9 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?

Artikel Yang Terhubung

  • Isa Al-Masih sebagai Tanda Bagi Manusia Menurut Kitab Allah
  • Sifat Suci Dan Kekal Bukti Keilahian Isa Al-Masih
  • Mengapa Isa Disebut "Anak Allah"?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami