• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Maryam 19:19 > Salah Satu Mukjizat Isa: Memulihkan Hubungan Kita dengan Allah

Salah Satu Mukjizat Isa: Memulihkan Hubungan Kita dengan Allah

14 Desember 2020 oleh Web Administrator 348 Komentar

Bagaimana hubungan Anda dengan orang tua atau anak Anda? Kiranya kalian mempunyai hubungan baik.

Namun, kita semua berdosa sehingga banyak hubungan antara anak dan ayah/ibu sudah rusak. Hubungan kita dengan Allah juga rusak akibat dosa. Mungkin Anda merasa harus ada mukjizat untuk memulihkan hubungan tersebut.

Isa Al-Masih melakukan banyak mukjizat ketika di bumi. Apakah salah satu mukjizat Isa adalah kelahiran-Nya? Apakah kejadian itu bisa memulihkan setiap hubungan kita?

Salah Satu Mukjizat Isa: Kelahiran-Nya Ajaib

Hanya ada satu Pribadi yang pernah hadir di muka bumi ini yang lahir tanpa ayah, yaitu Isa Al-Masih, Kalimat Allah. Kelahiran-Nya yang ajaib membuktikan bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Kelahiran Isa Al-Masih dicatat dalam Al-Quran, “. . . Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” (Qs 19:19).

Hal serupa juga terdapat dalam Kitab Suci Injil, “Kata Maria kepada malaikat itu: ‘Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?’” (Injil, Rasul Lukas 1:34).

Demikianlah, Isa Al-Masih, Kalimat Allah, lahir ke dunia dengan ajaib. Maryam, ibu-Nya hamil tanpa campur-tangan seorang lelaki. Bagaimana mungkin? Karena dia mengandung Isa Al-Masih dari Roh Allah.

Kirimkan pandangan Anda tentang kelahiran Isa di sini.

pohon natalIsa Al-Masih Adalah Mukjizat Natal

Kata “Natal” berasal dari bahasa Latin, artinya “lahir.” Secara istilah, Natal berarti perayaan hari kelahiran Isa Al-Masih. Nuzul Isa ke dunia bertujuan untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah yang semakin buruk oleh karena kesesatan manusia. Ia datang untuk mendamaikan kita dengan Allah.

Natal adalah pemberian Allah yang paling besar dan wujud kasih Allah bagi manusia. Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat Allah] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Mengapa kita memakai istilah “Mukjizat Natal?” Karena kita tidak mampu memulihkan hubungan kita dengan Allah. Perlu ada pertolongan dari Allah untuk menghapus setiap dosa kita dan menyempurnakan hubungan tersebut.

Bukan hanya Kitab Suci Injil yang menjelaskan mukjizat Natal ini dengan gembira. Bahkan Al-Quran memberi-Nya gelar sebagai satu-satunya yang layak disebut “Terkemuka di dunia dan di akhirat.”

“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih, Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .’” (Qs 3:45).

Mukjizat Isa Lainnya: Memulihkan Hubungan Kita dengan Allah

Salah satu mukjizat Isa Al-Masih adalah mukjizat Natal. Sayangnya, sebagian umat beragama tidak menerima mukjizat ini walau sebenarnya Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membawa pemulihan dan pendamaian dengan Allah melalui kematian-Nya.

Mukjizat Natal yang dibawa Isa Al-Masih berlaku bagi siapa saja yang mau memenuhi undangan-Nya. Oleh sebab itu, datanglah dan penuhilah undangan yang Isa Al-Masih berikan: “. . . semua orang yang menerima-Nya [beriman kepada Isa] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).

Hubungan Anda dengan Allah akan pulih lagi. Dan Isa juga mampu memulihkan hubungan-hubungan Anda di dunia ini.

Hubungi kami jika Anda ingin beriman kepada Isa Al-Masih!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara punya hubungan yang rusak? Ceritakan pada kami. Kami senang mendoakan Saudara.
  2. Mengapa kelahiran Isa Al-Masih disebut Mukjizat Natal?
  3. Apakah Saudara sudah coba berbagai cara untuk memperbaiki hubungan Saudara dengan Allah tapi belum berhasil? Mengapa tidak coba beriman kepada Isa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait 

Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani, Kelahiran Raja Damai
  2. Apakah Tujuan Nabi Isa Turun ke Bumi?
  3. Pentingnya Memperingati Maulid Nabi

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Maryam 19:19 Ditag dengan:Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. pras mengatakan

    24 Desember 2016 pada 1:58 am

    ~
    Saya ingin bertanya apakah yang menjadi dasar atau patokan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 3:46 pm

      ~
      Saudara Pras,

      Awalnya pada masa kerajaan Romawi, setiap 25 Desember ada perayaan hari kelahiran Dewa Matahari di Roma. Namun sejak tahun 336, Kaisar Konstantin secara resmi perayaan Natal ditetapkan setiap tanggal 25 Desember.

      Kenyataan ini mengalihkan penyembahan Dewa Matahari, menjadi perayaan “Matahari Kebenaran” yaitu Isa Al-Masih. Dengan demikian Natal bukan lagi perayaan kelahiran Dewa Matahari, melainkan kelahiran Juruselamat dunia, Isa Al-Masih.

      Al-Quran juga menyatakan berita Natal ini dengan sebuah ayat, “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih, Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat”(Qs 3:45).
      ~
      Slamet

  2. Malikul Kudus mengatakan

    24 Desember 2016 pada 11:51 am

    ~
    Sdr Pras,

    Dari buku sejarah gereja karangan ahli gereja, Dr.H Berkhof & Dr.L.H.Enklaar, yang saya beli dari toko buku Kristen. Hari natal 25 Desember berasal dari Roma abad ke IV, hari raya ini adalah pengganti pesta yang dirayakan pada pertengahan musim dingin, lama kelamaan diterima dan di rayakan di segala Kristen

    Dari wikipedia, Plinius menetapkan titik balik matahari musim dingin jatuh tanggal 25 Desember. Sebagian besar kebudayaan memiliki perayaan titik balik matahari musim dingin, di Persia, titik balik matahari ini menandai kelahiran Mithras, Raja Matahari. Sementara pada 25 Desember diadakan festival Romawi mewah yang dinamakan Saturnalia. Kaisar Romawi Aurelian memperingati hari raya yang bertepatan dengan fenomena tersebut, Die Natalis Invicti Solis.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 3:56 pm

      ~
      Saudara Malikul,

      ~
      Memang benar beberapa hari sebelum 25 Desember (di Roma) ialah perayaan Saturnalia yang ditujukan kepada dewa Roma bernama Saturn (Tuhan Matahari). Perayaan ini dilangsungkan dengan makan besar, sukacita dan pemberian hadiah.

      Masa kini, kebanyakan Umat Kristen beranggapan bahwa 25 Desember adalah tanggal kelahiran Isa Al-Masih. Namun di abad-abad awal orang-orang Kristen sudah tahu itu bukan tanggal lahir Isa Al-Masih, melainkan sebagai hari kelahiran Dewa Matahari yang sesungguhnya tidak pernah ada.

      Yang penting dari sebuah perayaan Natal, bukan tanggal kelahiran Isa Al-Masih ke dunia. Tetapi kelahiran Isa Al-Masih dalam hati orang Kristen. Apakah dalam diri orang Kristen, Isa Al-Masih sudah dilahirkan?

      Bahkan menjelang kelahiran Isa Al-Masih, nabi Zakari benubuat, “… engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera” (Injil, Rasul Lukas 1:76-79).
      ~
      Slamet

  3. al bantani mengatakan

    24 Desember 2016 pada 12:48 pm

    ~
    Injil dalam Al-Quran ku lebih terpercaya dari pada Injil buatanmu. Aku lebih beriman pada Injil dalam Al-Quran ku dari pada Injil mu.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 4:10 pm

      ~
      Saudara Al,

      Sebenarnya sumber yang paling tepat dan paling terpercaya untuk memperoleh informasi tentang kisah hidup Isa Al-Masih adalah Kitab Suci Injil.
      Kitab Suci Injil adalah satu-satunya wahyu Allah yang menulis secara rinci informasi atas peri kehidupan Isa Al-Masih. Informasi itu disusun berdasarkan fakta bahwa Isa Al-Masih, mengajar, menderita kematian dan menang atas maut dan naik ke sorga.

      Kitab Suci Injil mencatat kisah hidup Isa Al-Masih secara logis, sistematis dan lengkap. Dan yang paling penting adalah pernyataan Kitab Suci Injil, “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:30).
      ~
      Slamet

  4. dzikri mengatakan

    24 Desember 2016 pada 5:30 pm

    ~
    Menurut keyakinan anda bahwa Isa atau Yesus itu Tuhan yang anda sembah. Lalu dalam Injil Rasul Besar Yohanes 3:16 terdapat nama Allah yang telah mengaruniakan Isa. Menurut keyakinan anda Allah itu siapa? Kalau menurut keyakinan anda Allah itu ayah Isa mengapa tidak menyembah Allah melainkan menyembah Isa?

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 4:20 pm

      ~
      Saudara Dzikri,

      Menurut Kitab Suci selaku wahyu Allah menyatakan bahwa Allah adalah maha pengasih dan penyayang. Dan hanya kepada Allah manusia dapat mohon pengampunan atas segala kesalahan dan dosanya.
      “Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?” (Kitab Nabi Mika 7:18).

      Dan Allah yang maha pengasih dan penyayang ini telah menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih. Jadi Isa Al-Masih adalah pernyataan pribadi Allah yang tidak kelihatan.
      “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18).
      ~
      Slamet

  5. Dito mengatakan

    25 Desember 2016 pada 3:06 am

    ~
    Pertama yang harus dimengerti adalah tema/judul yang dipakai tidak tepat, yaitu Al-Quran mengakui Isa Al-Masih Mukjizat Natal

    Mukjizat berasal dari bahasa Arab معجزة yang artinya melemahkan, yaitu membuat sesuatu menjadi tidak mampu. Mukjizat merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga manusia tidak mampu mendatangkan hal yang serupa.

    Menurut istilah, mu’jizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam diri nabi atau rasul Allah SWT. Mukjizat bertujuan untuk membuktikan kenabian atau kerasulan seorang nabi atau rasul Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh siapapun.
    Sedangkan bagi umat Kristiani, Isa Al-Masih bukan nabi/rasul. Tidak ada makhluk ciptaan Allah SWT yang diberi mukjizat selain nabi/rasul-Nya.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 4:28 pm

      ~
      Saudara Dito,

      Natal adalah kedatang Isa Al-Masih ke dunia.

      Al-Quran menginformasikan bahwa kedatangan Kalimat Allah pertama kali diberitahu oleh Nabi Zakharia (ayah nabi Yahya Pembaptis). Qs 3:39 berkata: “…Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah . . . .”

      Dan Kitab Suci Injil mencatatnya dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah kalimat. Kalimat itu bersama sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah.”

      Jadi berdasarkan ayat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adanya kesamaan informasi tentang kalimat Allah dalam Al-Quran dan Kitab Suci Injil.
      ~
      Slamet

  6. Renita mengatakan

    27 Desember 2016 pada 1:34 am

    ~
    “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat Allah] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”

    Penjelasan: “mengaruniakan Anak-Nya” berarti kita sebagai manusia juga merupakan karunia dari Nya (Allah)

    “yang tunggal” berarti Isa atau Jesus lahir dari orang tua tunggal (tanpa dibuahi) . Tuhan tidak beranak, tidak ada di dunia ini yang menyerupainya, memiliki anak (beranak) hanya dilakukan makhluk hidup seperti manusia dan binatang. Tuhan tidak seperti, jika Tuhan hanya mampu menyerupai makhluk ciptaanNya, maka dia bukan Tuhan.

    Tolong renungi kitab bersama kita ini, saya pribadi sudah menganalisisnya. Silakan anda renungi

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 4:40 pm

      ~
      Saudara Renita,

      Terima kasih untuk komentar saudara.

      Orang Kristen juga mempercayai bahwa Tuhan itu esa, Dia tidak beranak dan beristri. “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan” (Qs 112:3).

      Istilah “Anak Allah” bukan mengacu kepada anak beranak, tetapi lebih kepada hubungan khusus yang dimiliki oleh Isa Al-Masih dengan Allah Bapa.
      Melalui penjelmaan-Nya ke dunia, Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih, dapat secara penuh mengungkapkan isi hati Allah kepada manusia.
      “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18).
      ~
      Slamet

  7. mhibnu mengatakan

    7 Maret 2017 pada 10:42 pm

    ~
    Kelahiran siapa yang paling ajaib?

    Kelahiran yang paling ajaib adalah kelahiran Nabi Adam Alaihi Salam. Beliau hadir di dunia tanpa ada Bapak dan Ibu

    Kelahiran yang paling ajaib kedua adalah kelahiran Siti Hawa, istri Nabi Adam AS. Karena Siti Hawa dilahirkan bukan dari rahim seorang Ibu dan juga bukan tidak mempunyai Bapak, karena Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 11:17 am

      ~
      Kejadian Adam memang merupakan peristiwa ajaib. Karena Adam tidak dilahirkan oleh seorang perempuan. Demikian juga dengan Hawa. Karena mereka berdua manusia pertama yang diciptakan Allah.

      Dan yang paling hebat justru melalui kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa, menyebabkan semua manusia terpisah dari Allah.

      “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Injil, Surat Roma 5:12).

      Jadi semua manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa karena warisan dari Adam dan Hawa. Hanya Isa Al-Masih satu-satunya yang tidak berdosa dan tidak memiliki tabiat dosa.
      ~
      Slamet

  8. Sriponco mengatakan

    8 Maret 2017 pada 12:20 pm

    ~
    Nabi Isa Al-Masih dilahirkan ke dunia bukan membawa agama tetapi membawa kedamaian dan keselamatan bagi semua manusia yang ada di dunia.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Maret 2017 pada 4:48 pm

      ~
      Saudara Sriponco,

      Kami sependapat dengan pandangan saudara bahwa Isa Al-Masih datang ke dunia bukan untuk mendirikan agama. Karena agama tidak dapat menyelamatkan pemeluknya.

      Baik dia yang besagama Islam, Hindu, Budha, Animisme ataupun seorang Ateis, dan setiap orang yang kebetulan lahir dari keluarga Kristen tidak akan selamat. Setiap orang dari agama-agama ini berjalan menuju ke kebinasaan karena dosa-dosa mereka.

      Namun Allah sangat mengasihi setiap orang. Allah sangat mengasihi mereka semua! Oleh sebab itu Allah yang berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      Slamet

  9. Yahdi Basma mengatakan

    28 Maret 2017 pada 4:55 pm

    ~
    Tidak satupun ayat dalam Alkitab yang tanpa ambigu menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Tidak ada perkataan Yesus/Isa Al-Masih, “Aku adalah Tuhan”, atau “Sembahlah Aku”.

    Dan hanya Islam, Al-Quran, yang non Kristiani, yang tegas memuliakan Isa Al-Masih. Lalu masih ragukah, Islam sebagai agama yang diridhoi Tuhan?

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Agustus 2017 pada 6:00 am

      ~
      Saudara Yahdi,

      Kami dapat memahami pandangan saudara. Memang tidak ada pengakuan Isa Al-Masih secara langsung bahwa Dia adalah Tuhan. Tetapi apakah orang-orang atau saudara akan percaya begitu saja bila Isa Al-Masih mengakui bahwa Dia adalah Tuhan? Hal ini yang terjadi dengan para pemuka agama pada waktu itu. Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia mengampuni dosa seseorang, tetapi para pemuka agama berpikir bahwa Dia menghujat Allah (Injil, Rasul Markus 2:5-11).

      Kiranya saudara menyimak hal ini. Menyatakan berkuasa mengampuni dosa saja sudah menjadi polemik. Apalagi bila Isa Al-Masih mengakui Dia adalah Tuhan. Kalau boleh tahu, apakah saudara akan percaya pada Isa Al-Masih sekiranya Dia langsung menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  10. tubagus mengatakan

    2 April 2017 pada 3:03 pm

    ~
    Pada artikel di atas Anda mengutamakan kelahiran Yesus yang ajaib itu semua hal yang mudah untuk Allah saudaraku. Sama halnya penciptaan Nabi Adam yang tidak mempunyai bapak dan ibu. lebih hebat Nabi Adam daripada Yesus yang mempunyai ibu. Kenapa Anda tidak menyembah Nabi Adam saja yang jelas ada, tanpa adanya seorang bapak dan ibu.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Agustus 2017 pada 6:00 am

      ~
      Saudara Tubagus,

      Memang nampaknya Nabi Adam lebih hebat dibandingkan Isa Al-Masih dari sisi tidak memiliki orangtua. Tetapi bila saudara menyelidiki lebih jauh, maka saudara pasti mengubah pandangan saudara tersebut. Sebab banyak perbedaan Isa Al-Masih dengan Nabi Adam yang membuktikan Isa Al-Masih melebihi Nabi Adam. Contohnya, Isa Al-Masih adalah Roh Allah. Sedangkan Nabi Adam dari tanah. Isa Al-Masih suci. Nabi Adam berdosa.

      Bukankah ini perbedaan yang mencolok. Kami berharap saudara berkenan membaca artikel di atas untuk lebih jelasnya.
      ~
      Solihin

  11. Malikul Kudus mengatakan

    15 April 2017 pada 9:46 am

    ~
    Sdr Slamet, Terima kasih atas penjelasan saudara. ““Masa kini, kebanyakan Umat Kristen beranggapan bahwa 25 Desember adalah tanggal kelahiran Isa Al-Masih. Namun di abad-abad awal orang-orang Kristen sudah tahu itu bukan tanggal lahir Isa Al-Masih, melainkan sebagai hari kelahiran Dewa Matahari yang sesungguhnya tidak pernah ada.”

    Sebetulnya dengan kondisi bahwa banyak orang Kristen yang tahu bahwa tanggal 25 Desember bukan hari lahir Yesus, tapi budaya itu dibiarkan ada di seluruh dunia, ini menandakan bahwa ajaran Kristen bercampur dengan hal yang tidak pernah ada. Dengan demikian keyakinan atas ketuhanan Yesuspun adalah dihubung-hubungkan/duga an, karena tidak ada dalam Injil pengakuan yang tegas bahwa Yesus adalah Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Agustus 2017 pada 6:00 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Saudara memberikan pandangan yang menarik. Memang tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti tanggal kelahiran Isa Al-Masih karena Injil tidak pernah mencatatnya. Tanggal 25 Desember dipilih karena orang-orang Eropa pada masa itu menyembah kepada Dewa Matahari, sehingga ketika mereka percaya pada Isa Al-Masih, maka penyembahan mereka dialihkan kepada Isa Al-Masih, bukan kepada Dewa Matahari.

      Tentu ini tidak mengubah esensi penyembahan kepada Isa Al-Masih, bukan? Kami berharap saudara mengerti dan memahami hal ini. Bila saudara memiliki pandangan lain dan ingin berdiskusi secara khusus, silakan mengemail kami ke:
      ~
      Solihin

  12. riyan mengatakan

    20 Agustus 2017 pada 4:41 pm

    ~
    Tunjukan di Bibel manapun versi apapun yang berkata bahwa Isa itu tuhan dan sembah aku.

    Balas
    • staff mengatakan

      26 September 2017 pada 11:27 pm

      ~
      Saudara Riyan,

      Sebenarnya kita akan mengalami kesulitan untuk mengenal apabila kita hanya berdasarkan ayat kitab suci yang mengatakan,”Akulah Tuhan sembahlah Aku!”

      Kita dapat mengenal Isa Al-Masih sebagai Tuhan apabila kita bersedia mempelajari Kitab Suci Allah Taurat dan Injil.

      Jelas kitab-kitab pendahulu ini menunjukkan bahwa Isa adalah Tuhan. Dia datang dari sorga, hidup di bumi dan berkuasa melakukan mujizat. Bahkan Dia adalah Pribadi yang terkemuka di dunia dan di akhirat, mati menebus dosa manusia, dan bangkit dalam kemulian-Nya dan kembali ke sorga tempat-Nya yang semula.

      Bukankah Al-Quran juga menyampaikan bahwa dalam Taurat dan Injil terdapat petunjuk dan cahaya (Qs 5:46)?
      ~
      Slamet

  13. Wiguna Ilham mengatakan

    20 September 2017 pada 4:35 am

    ~
    Kenapa Maria, Isa dan lain lain dipatungkan? Bukannya itu melanggar Injil yang mengharamkan membuat patung makhluk hidup? Belum lagi yang di dalam gereja-gereja. Bukannya ini artinya sesat! Melanggar hukum Allah.

    Anda menjelaskan Al-Quran setuju Isa adalah mukjizat natal? Apa benar demikian? Jika Al-Quran dipahami, Al-Quran tidak pernah menanggalkan Isa lahir di tanggal 25 Desember. Memang benar Al-Quran menjelaskan tentang kelahiran Isa dengan Ruhul Qudus yang diberikan Allah tapi kapan Isa lahir tidak dijelaskan dengan terperinci dan yang pasti bukan di musim dingin apalagi bulan Desember.

    Al-Quran menjelaskan Maryam mengasingkan diri berada di bawah pohon kurma yang berbuah lebat dan saat itu Isa lahir. Dan itu tidak mungkin di musim dingin karena pohon kurma sedang berbuah lebat. Maka tentu pendapat anda salah.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:38 am

      ~
      Saudara Wiguna,

      Kami sependapat dengan saudara bahwa Allah melarang kita membuat patung untuk disembah. “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi”(Taurat, Kitab Keluaran 20:4).

      Walaupun Al-Quran tidak menuliskan bahwa 25 Desember sebagai hari kelahiran Isa Al-Masih namun Al-Quran percaya bahwa Isa Al-Masih karena mujizat. Kelahiran Isa Al-Masih yang ajaib itu dicatat oleh Al-Quran dalam Qs 19:19, “……Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”
      ~
      Slamet

  14. ApaAja mengatakan

    21 September 2017 pada 4:08 am

    ~
    Kepada Wiguna Ilham,

    Kenapa Maria, Isa dan lain lain dipatungkan?
    Tidak semua orang Kristen memiliki benda-benda ini, orang yang memajangnyapun bukan berarti menyembah patung itu. Sama hal nya dengan pigura kabah/kaligrafi yang dipajang di rumah. Jadi hnya sekedar sarana pengingat saja.

    Mengenai 25 Desember memang bukan tanggal lahir Kristus, hanya diseragamkan di seluruh dunia pada tanggal itu. Biar lebih hikmat saja memaknai arti kelahiran Yesus bersama-sama. Walau sebenarnya setiap hari selalu mengingat makna arti kelahiran Yesus di setiap akhir doa umat Kristiani.

    Versi melahirkannya Maria di Al-Quran dan Injil memang berbeda. Kalau versi Injil,karena semua penginapan telah penuh (setelah mengungsi, mereka kembali ke Yerusalem untuk sensus penduduk). Sementar a Maria sudah kesakitan, akhir nya partus di kandang domba di sekitar situ.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:39 am

      ~
      Saudara ApaAja,

      Memang benar Natal dimaknai sebagai kelahiran Isa Al-Masih. Walaupun tempat Isa Al-Masih lahir menurut Al-Quran dan Alkitab berbeda namun kedua kitab ini mencatat peristiwa kelahiran Putra Maria ini. “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-14).

      Dan yang paling penting adalah merayakan kelahiran Isa Al-Masih dalam diri setiap pengikut-Nya jauh lebih penting dari pada kelahiran Dia secara fisik. Artinya kita bersedia menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat pribadi. Dan mengundang Isa Al-Masih masuk dalam dirinya dan berotoritas atas hidupnya. Sehingga orang tersebut tidak hidup lagi menurut kehendaknya sendiri, melainkan sesuai dengan tuntunan dan rencana Allah.
      ~
      Slamet

  15. Steven Yanuar mengatakan

    16 Februari 2018 pada 11:10 pm

    ~
    Kenapa mengadopsi kelahiran raja matahari? Bukannya mencari-cari dan menetapkan tanggal yang kurang tepat tapi musimnya sama itu lebih baik. Injil menyatakan, “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam” (Injil Lukas 2:6-8).
    Jika itu terjadi tanggl 25 Desember maka gembala dan ternaknya pasti sakit karena udara disana sangat dingin.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Februari 2018 pada 8:16 pm

      ~
      Saudara Steven,

      Terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan. Kalaupun kami mengkaitkan Natal dengan kelahiran Dewa Matahari di Roma, semata-mata hanya menunjukan sejarah peringatan Natal tanggal 25 Desember.
      Sebenarnya Alkitab tidak menuliskan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Isa Al-Masih. Namun bagi kita yang penting dari sebuah perayaan Natal, bukan tanggal kelahiran Isa Al-Masih ke dunia melainkan kelahiran Isa Al-Masih dalam hati orang Kristen. Apakah dalam hati orang Kristen, Isa Al-Masih sudah lahir sebagai Matahari Kebenaran?

      “Oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera” (Injil, Rasul Lukas 1:78-79).
      ~
      Slamet

  16. Nathanael Rolando mengatakan

    12 April 2018 pada 12:35 pm

    ~
    Tritunggal itu ibaratnya seperti matahari, Matahari adalah (God), Cahaya yang kita lihat itu merupakan (Anak Manusia), Hangatnya Matahari yang kita rasakan merupakan (Roh Kudus) itulah yang disebut Tritunggal. Ini menurut opini saya terhadap pertanyaan kenapa Tuhannya 3.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      12 April 2018 pada 9:58 pm

      ~
      Saudara Nathanael Rolando,

      Terimakasih untuk komentar saudara. Ilustrasi yang saudara sampaikan sangat baik dan mudah dipahami. Berharap pengunjung forum ini dapat memahami maksud sdr, bahwa Allah adalah Esa. Bukan tiga. Oh ya sebaiknya sdr dapat mengirimkan pertanyaan dan pendapat saudara sesuai topik artikle yang membahas tentang tritunggal. Silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/ycrl5xqs. Karena artikel di atas tidak membahas tentang hal itu.

      Kalau boleh kami tahu, bagaimana tanggapan sdr mengenai pejelasan artikel di atas? Berharap sdr dapat membagikan pandangannya di forum ini. Terimakasih Sdr. Nathanael.
      ~
      Purnama

  17. Gandhi Waluyan mengatakan

    17 Desember 2018 pada 11:31 am

    ~
    Di jaman modern ini bukan merupakan hal yang aneh kelahiran tanpa percampuran sel jantan dan betina. Sudah ditemukan sistem cloning yang tidak ada campur tangan sel jantan. Jadi 2000 tahun yang lalu Allah sudah menerapkannya pada nabi Isa. Dengan keadaan Isa seperti itu Allah mengatakan telah kafirlah orang yang menganggap Isa itu Allah. Karena tidak ada yang sulit bagi Allah menciptakan sesuatu. Secara logika buat apa Allah menjelmakan diriNya menjadi makhluk lemah? Yang akhirmya disiksa oleh manusia. Itu menjadikan keperkasaan Allah diremehkan dan dilecehkan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Desember 2018 pada 6:05 am

      ~
      Saudara Gandhi,

      Jelas salah, apabila saudara mengatakan bahwa Allah meng-kafir-kan orang yang menganggap Isa itu adalah Allah.
      Mengapa? Justru orang Kristen tidak akan mengetahui kalau Yesus itu adalah Allah kalau Alkitab tidak menulis demikian.

      Allah juga tidak akan memberikan wahyu kepada malaikat utusan-Nya kalau benar bahwa Yesus itu bukan Allah. Faktanya kita mengetahui justru malaikat Allah yang mengatakan Yesus Kristus itu Allah. “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ‘Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).

      Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Slamet

  18. Jesus Park mengatakan

    23 Desember 2018 pada 6:45 pm

    ~
    Gandhi,

    Tidak ada yang mustahil bagi Allah dan saudara menyetujuinya, tetapi saudara menolak Allah menjadi manusia. Apakah menandakan saudara tidak konsisten seperti allah dan nabi saudara? Bukankah jika Allah menjadi manusia, Ia dapat menjadi manusia seutuhnya tanpa kehilangan Keilahian-Nya? Apakah allah Al-Quran tidak dapat melakukannya? Tentu saja tidak dapat karena untuk mendengar doa seseorang ia harus turun ke surga paling rendah di malam hari (Jami` at-Tirmidhi, 446). Bagaimana jika lama meninggalkan arsy? Bumi datar dan langit akan tergoncang.

    Kedatangan Isa adalah anugrah bagi semua manusia, untuk itu rayakanlah natal dan terima Isa agar kita lahir kembali dan hidup secara rohani.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Desember 2018 pada 3:09 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang kedatangan Isa Al-Masih yang pertama, bertujuan untuk memberikan anugerah yaitu keselamatan semua orang di dunia ini. Sedangkan kedatangan-Nya yang kedua nanti bertujuan untuk menghakimi orang-orang menolak dan meninggalkan Dia.

      Dengan kata lain, setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak akan dihakimi di akhir zaman nanti.
      “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:17).
      ~
      Slamet

  19. Joenny mengatakan

    25 Desember 2018 pada 5:44 pm

    ~
    Jika kita ingin bertemu dengan ALLAH, kita harus memaafkan diri sendiri dan juga orang lain. Agar kita paham apa dan siapa itu ALLAH. Sebab semua yang kita miliki adalah miliknya ALLAH. Dan ALLAH juga ada di dalam diri kita. Dengan meniupkan nafas/asma ALLAH pada ruh kita. Jadi nikmat mana lagi yang engkau dustakan?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      2 Januari 2019 pada 2:32 pm

      ~
      Saudara Joenny,

      Memang kami setuju bahwa manusia harus memaafkan dirinya dan juga orang lain. Namun kitab suci menyatakan bahwa tidak ada manusia dapat berjumpa/melihat Allah, kecuali keadaannya suci. “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Injil, Rasul Matius 5:8). Pertanyaannya, bagaimana agar manusia dapat menjadi suci? Bagaimana menurut saudara? Kiranya sdr dapat menjelaskannya. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  20. as mengatakan

    26 Desember 2018 pada 4:34 pm

    ~
    Saya bingung dengan orang Kristen, sebenarnya tanggal 25 Desember kalian itu merayakan apa, bukankah dalam Injil kalau nabi Isa A.S itu lahir saat para pengembala mengembalakan dombanya (bulan Desember suhu sangat dingin), Al-Quran menjelaskan kalau saat nabi Isa A.S lahir dimana pohon kurma berguguran dan diprediksi sekitar musim semi ke panas (mar – juli), sesuai prediksi seorang astronom berdasarkan hitungan peredaran planet, sekitar bulan juni.

    Nabi Isa A.S memegang teguh hukum Taurat, seperti tidak makan babi, berpuasa, disunat, berwudhu, bersujud, bisa dibilang Nabi Isa A.S adalah Muslim (orang yang berserah diri)/ Islam = berserah diri, sama seperti kami orang Muslim, kami lebih mencintai Isa daripada kalian karena kami mengikuti.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      2 Januari 2019 pada 3:10 pm

      ~
      Saudara As,

      Terima kasih untuk tanggapan sdr. Kami memahami bila sdr kebingungan, karena faktanya tidak ada yang tahu kapan tepatnya kelahiran Isa Al-Masih. Tanggal 25 Desember hanya ketetapan yang dibuat oleh para pemimpin gereja kala itu, dan ketentuan ini diresmikan oleh Kaisar Konstantin yang saat itu menjadi lambang Raja Kristen. Namun lepas dari hal itu yang terpenting adalah faktanya bahwa Isa Al-Masih pernah hadir di dunia ini, Dia lahir ke dunia, mati dan bangkit serta terangkat ke sorga. Injil Allah menyatakan: “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11). Bahkan Al-Quran mencatat tentang kelahiran Isa Al-Masih yang ajaib (Qs 19:17,19, 3:45). Jadi, pantaslah bila kita merayakan kedatangan Isa Al-Masih yang adalah Kalimat Allah sang penyelamat dunia. Bagaimana menurut Sdr. As?
      ~
      Purnama

Baca komentar lainnya:

« 1 … 6 7 8 9 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Salah Satu Mukjizat Isa: Memulihkan Hubungan Kita dengan Allah
  • Mengenal Allah Dalam Al-Quran dan Injil
  • Bagaimana Isa dalam Al-Baqarah, Puncak Al-Quran?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Salah Satu Mukjizat Isa: Memulihkan Hubungan Kita dengan Allah
  • Bagaimana Isa dalam Al-Baqarah, Puncak Al-Quran?
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?
  • Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Ulama Islam: Isa Al-Masih Itu Juruselamat Dan Kalimatullah!

Artikel Yang Terhubung

  • Dengan Amal, Tidak Dapat Menjadi Benar!
  • Kunci Menggenapi Dengan Sempurna Syariat Agama
  • Isa Al-Masih sebagai Tanda Bagi Umat Beragama…
  • Mengapa Isa Disebut "Anak Allah"?
  • Mengapa Allah Memilih Maryam Melahirkan…

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami