Bila Anda mendengar istilah “akhir ajal,” kira-kira apa yang ada dalam benak Anda? Misalnya bila saya memberitahu bahwa tetangga kami sampai kepada akhir ajalnya. Apakah maksudnya? Dalam artikel ini, kita akan mengetahui apa arti Qs 3:55 yang menyatakan Isa Al-Masih sampai pada akhir ajal, meninggal dan bangkit.
“Akhir Ajal” = Kematian!
Setiap bahasa mempunyai beberapa cara untuk menjelaskan tentang kematian. Dalam bahasa Indonesia disebut: Wafat, meninggal, meninggal dunia, berpisah, mati. Dalam bahasa Inggris orang berkata: passed away (meninggal), fell asleep (tidur), departed (pergi), expired (ambil nafas terakhir), passed on (lewat). Bahkan beberapa idiom bahasa Inggris untuk meninggal agak lucu: kicked the bucket (menendang ember), bought the farm (membeli kebun), pushing up daisies (mendorong bunga ke atas) dan bit the dust (makan debu).
Bila orang mendengarkan kata-kata atau sinonim ini, mereka pasti tahu apa yang terjadi – seorang meninggal dunia.
Nabi Isa Sampai Pada Akhir Ajal-Nya
Arti QS 3:55 berbunyi, “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.’”
Ayat di atas dengan jelas mengatakan bahwa Isa datang kepada “akhir ajal-Nya.” Seharusnya, siapapun yang membaca ayat tersebut tidak akan bingung. Mereka akan tahu bahwa Isa mati dan bangkit ke surga. Ia tidak langsung diangkat ke sorga tanpa terlebih dahulu meninggal! Sayangnya hampir semua umat Muslim menolaknya. Mereka berkata Isa Al-Masih tidak mengalami kematian. Ia diangkat langsung oleh Allah ke sorga.
Mengapa Kita Harus Percaya Isa Sampai Pada Akhir Ajal-Nya?
Selain mengetahui kenaikan Isa Al-Masih ke sorga, hal yang terpenting adalah mengetahui tujuan kematian-Nya. Sebagai umat yang mengimani Isa Al-Masih, sudah seharusnya umat beragama – Islam maupun Kristen – mengerti mengapa Isa harus sampai kepada “akhir ajal-Nya.”
Kitab Suci Allah sangat jelas menuliskan. “Ia [Isa Al-Masih] adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2).
Demikianlah, tujuan Isa sampai pada akhir ajal wafat/meninggal adalah untuk mendamaikan manusia berdosa dengan Allah. Sehingga manusia layak menerima kembali hidup kekal di sorga Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Walau Al-Quran dengan jelas mengatakan Isa wafat, tapi mengapa umat Muslim tetap menolak fakta tersebut?
- Selain menerima “pendamaian” yang telah disediakan Isa melalui kematian-Nya. Menurut Saudara adakah cara lain agar seseorang menerima pendamaian dari Allah? Jelaskan jawaban Saudara!
- Mengapa manusia berdosa membutuhkan pertolongan dari Kalimatullah bagi keselamatan hidup kekal mereka di sorga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: Arti QS 3:55: “Isa Sampai Pada Akhir Ajal dan Diangkat ke Surga” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
Sungguh besar kasih Tuhan Yesus kepada umat-Nya hingga mengorbankan diri-Nya untuk disalib dan menebus semua manusia.dari dosa.
~
Saudara Ida,
Terimakasih atas komentar saudara. Memang kita layak bersyukur akan kasih Allah kepada manusia berdosa yang dinyatakan melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
Slamet
~
Al-Quran dalam surat Al-Kafirun menuliskan “…..katakanlah(Muhammad).”Wahai orang-orang kafir!..Aku tidak akan menyembah apa kamu sembah..dan kamu bukan penyembah apa yang kamu sembah..dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa kamu sembah…dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku”
Dari surat tersebut Islam menyembah Allah dan hanya Allah. Sedangkan Kristen menyembah Yesus. Jelas perbedaanya. Anda mengartikan Al-Quran menurut logika ajaran anda demi membenarkan ajaran anda. Sedangkan umat Muslim tidak hanya mengartikan serta memahami dan percaya Al-Quran dan ajaran nabi besar kita Muhammad sebagai terakhir. Dan Al-Quran adalah kitab penyempurna yang dijamin oleh Allah keasliannya.
~
Jelas Al-Quran tidak pernah menuduh orang Kristen atau pengikut Isa Al-Masih sebagai orang kafir.
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).
Dan sebagai kitab penyempurna Al-Quran juga memerintahkan umat Muslim wajib membaca KItab Suci Injil. Karena di dalamnya terdapat cahaya dan petunjuk. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan `Isa putera Maryam, Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
Slamet
~
Al-Quran datang jauh setelah jamannya Nabi Isa AS.
Pada potongan Al-Quran surah 3:55 “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku….”
Bagaimana anda mengartikan kata “akan” ini?
~
Kitab Suci Injil dengan jelas mencatat bahwa Isa Al-Masih telah mati dibunuh, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga.
“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus. 15:3-4).
Oleh karena itu apabila Al-Quran yang baru diterbitkan 700 tahun setelah Kitab Suci Injil ditulis menyatakan bahwa Isa Al-Masih ‘akan’ mati dan bangkit jelas salah.
~
Slamet
~
Alkitab mencatat bahwa Yesus mulai tampil melayani pada umur 30 tahun sebagaimana dicatat Injil Rasul Lukas Lukas 3:23 – Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli. Itu berarti ada kisah yang hilang selama kira-kira 17 tahun tanpa ada catatan khusus dalam Kitab Suci dan inilah yang dikenal sebagai “The Lost Years of Jesus” (tahun-tahun Yesus yang hilang) atau “Silent Period” (Waktu Senyap).
~
Saudara Chiku,
Kitab Suci Injil dituliskan pertama- tama untuk mengajarkan tentang perbuatan dan perkataan Isa Al-Masih yang berhubungan dengan rencana keselamatan Allah. Memang kisah riwayat hidup/biografi Isa Al-Masih serta perbuatan mujizat-Nya tidak ditulis secara mendetail.
“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:30-31).
~
Slamet
~
Terlambat Yesus mengorbankan diri-Nya, bagaimana nasib umat sebelum Yesus dikorbankan? Sungguh sangat tidak adil, karena telah mengajarkan dan memberikan contoh pembunuhan yang begitu sadis sewaktu Yesus berkorban untuk menebus dosa. Hewan kurban saja harus disembilih dengan cara yang baik dan orang-orang tertentu yang melakukannya. Ini Tuhan yang dikorbankan malah dilakukan oleh segerombolan tentara Romawi dan mempertontonkan kekejaman. Inilah awal dari segala kekerasan yang ada. Saat ini dan akhirnya semua manusia bebas melakukan dosa karena merasa sudah ada yang menebusnya.
~
Saudara Manusia Biasa,
Agar seseorang dapat diselamatkan syaratnya adalah iman. Masa sebelum Isa Al-Masih, orang-orang percaya juga diselamatkan karena mereka percaya akan janji Allah, suatu hari kelak akan Allah akan menyelesaikan masalah dosa mereka. Dan bagi setiap orang yang beriman bahwa Allah akan menggenapi janji-Nya, maka orang tersebut akan diselamatkan.
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat Kitab Kejadian 3:15).
Kedatangan Kalimat Allah (Isa Al-Masih) ke dunia adalah penggenapan dari janji Allah tersebut. Maka, bagi mereka yang hidup pada zaman Isa Al-Masih dan setelahnya, iman yang dituntut dari mereka adalah iman pada Injil Keselamatan yang telah dibawa oleh Isa Al-Masih.
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11)
~
Slamet
~
Tidak seru kalau berdebat cuma dengan agama Islam. Agama yang lain kan juga ingin menunjukan bahwa ajarannya juga benar. Sungguh tidak adil.
~
Saudara Santoso,
Kami tidak menginginkan debat antar agama. Kami hanya ingin memperkenalkan Juruselamat manusia, yaitu Isa Al-Masih yang dapat memberi jaminan keselamatan akhirat bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Oleh karena itu sebelum terlambat marilah kita masuk Jalan Keselamatan yang telah disedikan oleh Isa Al-Masih. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Mungkin kita tidak perlu saling menyalahkan atau menghakimi pihak lain, karena landasan tafsir dari dua sumber yang berbeda. Untuk semakin menjadi percaya, sebaiknya kita beli Injil dan Al-Quran dengan terjemahannya. Generasi sekarang sangat dimudahkan oleh para cendikiawan. Dengan demikian kita akan lebih meyakini iman masing-masing. terlebih kita dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda. Selamat mendalami keduanya.
~
Saudara Yosep,
Kalau kita bersedia mempelajari kitab suci agama memang baik, tapi untuk masuk sorga tidak cukup bagi hanya membaca kitab suci. Kita perlu mencari dan datang pada Sang Pemberi Hidup itu.
Dalam KItab Suci Injil, Isa Al-Masih mengatakan, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).
~
Slamet
~
Manusia lahir dengan roh kudus, setelah dewasa ayah dan ibu serta lingkungan sekitarnya yang menjadikan roh tersebut kotor/berdosa sampai mati.
Nah nabi Isa mati disalib sebagai penebus dosa kata injil. Suatu hal yang tidak mungkin hal tersebut terjadi. Kalaupun terjadi buat apa Allah menciptakan neraka, jelas tidak ada fungsinya. Berarti hukum Tuhan tentag neraka batal adanya karena pada masuk sorga. Sungguh bertolak belakang.
~
Saudara Baby,
Memang benar Isa Al-Masih mati untuk menebus manusia dari hukuman kekal Allah di neraka. Isa Al-Masih sendiri mengatakan, “Seperti Anak Manusia [Isa Al-Masih] juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Namun faktanya banyak orang yang tidak bersedia percaya dan menerima pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Untuk orang-orang semacam inilah neraka disediakan. Jadi jelas tanpa pengorbanan Isa, seseorang tidak akan mendapatkan penebusan dan pengampunan dosa dari Allah.
~
Slamet
~
Kita manusia memang harus mencari tahu tentang suatu kebenaran yang hakiki. Hemat saya Injil sekarang adalah ajaran Paulus saja. Hanya 20 % saja isi injil yang asli. Cek isi Injil tahun 1960,1980 dan injil sekarang.
Kutipan Injil yang dihadirkan admin sangat jelas tidak sesuai dengan Injil ketika Isa hidup pada masa lampau. Buktikanlah komentar saya ini.
~
Saudara Albert,
Apabila Injil itu palsu tentunya Allah tidak akan menyampaikan firman. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 3:55)
Dan bukankah Allah dalam Al-Quran juga mengatakan tidak ada seorangpun yang dapat menubah wahyu Allah. “Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Qs 43:34).
~
Slamet
~
Isa bukan mati di tiang salib. Anda harus cari kebenaran berita ini supaya tidak menyesal setelah mati. Tak mungkin Tuhan mati, Dia tentunya tidak bisa berbuat sesuatu. Lemah kali Tuhan mu itu!
~
Saudara Yurie,
Kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih adalah peristiwa sejarah. Bahkan kematian dan kebangkitan-Nya telah dinubuatkan oleh para nabi ribuan tahun sebelum peristiwa ini terjadi. Saudara dapat membacanya pada Kitab Taurat.
Allah memang tidak mungkin mati. Namun Isa Al-Masih yang adalah Allah dalam wujud manusia dapat mati. Kematian-Nya adalah wujud kasih Allah kepada manusia berdosa. Inilah berita yang paling penting bagi kita.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
Slamet
~
Pemahaman kata “akan” dalam Qs 3:55 itu menurut anda bagaimana?
~
Saudara Hamba Allah,
Istilah “akan” dalam kamus bahasa Indonesia artinya untuk menyatakan sesuatu yang hendak terjadi. Apabila dikaitkan dengan isi Qs 3:55, “…Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu…” dapat bermakna Isa tidak mati di kayu salib.
Dengan kata lain Muslim mempercayai bahwa Isa Al-Masih sebenarnya tidak mati disalib, melainkan diselamatkan Allah dan nantinya Isa Al-Masih akan meninggal secara wajar.
Jelas hal ini bertentangan dengan wahyu Allah sebelumnya “bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Slamet
~
Saudara Hamba Allah,
Istilah “akan” dalam kamus bahasa Indonesia artinya untuk menyatakan sesuatu yang hendak terjadi. Apabila dikaitkan dengan isi Qs 3:55, “…Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu…” artinya Isa tidak mati di kayu salib.
Dengan kata lain Muslim mempercayai bahwa Isa Al-Masih sebenarnya tidak mati disalib, melainkan diselamatkan Allah dan nantinya Isa Al-Masih akan meninggal secara wajar.
Jelas hal ini bertentangan dengan wahyu Allah sebelumnya “bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Slamet
~
To: Umat Muslim,
Sesungguhnya Isa Al-Masih mati di kayu salib sebagai korban penebusan dosa. Disaksian oleh orang banyak serta pengikut-Nya.
Firma-Nya, “Semua orang yang mengenal Isa Al-Masih dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu” (Injil, Rasul Lukas 23:59).
Tetapi pada hari yang ketiga Isa Al-Masih bangkit dan naik ke sorga, itupun disaksikan oleh orang banyak.
Firma-Nya, “Dan ketika ia sedang memberkati mereka , Ia berpisah dari mereka dan terangkat kesorga, mereka sujud menyembah kepadanya lalu mereka pulang ke yerusalem dengan sangat bersukacita” (Injil, Rasul Lukas 24:51-52).
~
Sebenarnya mengenai kematian Isa Al-Masih bukan hanya dibuktikan oleh Kitab Suci Injil yang mencatat peristiwa tersebut dengan jelas. Dalam Taurat dan Kitab Nabi-Nabi pun telah dinubuatkan mengenai hal tersebut.
Beberapa ayat Al-Quran pun mendukung kematian Isa Al-Masih. Walau memang, Al-Quran tidak mengatakan secara jelas bahwa Isa wafat disalib. Tapi soal kematian dan kebangkitan-Nya, Al-Quran mencatat secara jelas.
Kesaksian kedua Kitab ini tentang kematian Isa Al-Masih, dipertegas oleh ilmu pengetahuan. Lebih jelasnya silakan membaca pada artikel ini: http://tinyurl.com/nku48ry.
Bila demikian, mengapa kita masih harus meragukan kematian-Nya?
~
Saodah
~
Ali bin Abu Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, innii mutawaffiika; artinya: Aku mematikanmu. Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kematian tersebut adalah tidur, sebagaimana firman-Nya, wa Huwal ladzii yatawaffaakum bil laili (“Dan Dia-lah yang menidurkan kalian di malam hari.”) (QS. Al-An’aam: 60)
Juga firman-Nya, AllaaHu yatawaffal anfusa hiina mautiHaa wal latii lam tamut fii manaamiHaa (“yang memegang jiwa [orang] ketika matinya dan [memegang] jiwa [orang] yang belum mati pada waktu tidurnya.”) (QS. Az-Zumar: 42)
Rasulullah jika bangun tidur berdo’a: alhamdu lillaaHil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa (“Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami, setelah mematikan [menidurkan]) kami.”) (Muttafaqun ‘alaih)
~
Saudara Basudewa,
Sebenarnya di kalangan umat Muslim sendiri ada pertentangan tentang kematian Isa Al-Masih.
Satu pihak menjelaskan bahwa makna ayat tersebut adalah: Sesungguhnya Aku mematikanmu seperti rupa yang mati waktu tidur, ketika itu engkau tidak merasakan diangkat ke langit. Artinya, nabi Isa tertidur pulas, dan dalam keadaan tidur pulas itulah Allah mengangkatnya ke langit, sesuai dengan kehendak Allah. Nabi Isa tidak terbangun kecuali setelah sampai di langit. Sedangkan para ulama lain berpendapat, nabi Isa diwafatkan, dengan pengertian mati yang sesungguhnya, tapi sebentar. Ketika dalam kondisi tidak bernyawa, ia diangkat ke langit, kemudian ia dibangkitkan, dan kembali hidup.
Namun Kitab Suci Injil memberikan kesaksian bahwa Isa Al-Masih mengatakan kepada para murid-Nya bahwa Ia akan dianiaya oleh para tua-tua/ imam kepala Yahudi, dibunuh dan dibangkitkan pada hari yang ketiga. “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Besar Matius 16:21).
~
Slamet
~
Orang Kristen percaya keselamatan melalui kematian Tuhan Yesus. Pertanyaan saya mungkinkah Tuhan bisa mati?
~
Saudara Abdul,
Terimakasih untuk pertanyaan sdr. Kami bertanya kepada sdr. Menurut saudara apakah Tuhan bisa mati? Bukankah yang mati adalah tubuh jasmania yang fana saja? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini? Sementara Alkitab dan Al-Quran sama-sama menyatakan Allah Maha berkuasa dan kekal. “Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal . . .” (Kitab Nabi-nabi, Yesaya 40:28). “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu . . .” (Quran, Ar-Rahman [55]:27). Injil Allah juga menekankan: “Untuk Allah, tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37). Dalam buku umat Islam: “Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Quran, Al-Imran [3]:26).
Orang Kristen percaya melalui kematian Isa Al-Masih dosa diampuni dan memperoleh keselamatan. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Silakan sdr menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
~
Purnama
~
Dari beberapa kutipan Injil sebenarnya lebih mengarah bahwa Yesus itu jalan menuju Tuhan, bukan Tuhan. Juru menuju keselamatan, artinya penunjuk jalan menuju Tuhan. Sejatinya tuhan itu maha esa, tidak beranak dan tidak di peranakan.
Tapi, menurut orang Kristen Yesus itu Tuhan. Sedang Yesus itu adalah sosok manusia. Kenapa tuhan menjelma menjadi manusia? Sedangkan manusia adalah ciptaannya. Dengan siksa yang dialami selagi berwujud manusia tuhan jadi tidak terkesan maha kuasa. Apakah Tuhan tidak semua kuasa itu menurut orang Kristen?
~
Sdr. Mr. Login,
Memang satu-satunya yang dapat menjamin manusia memperoleh keselamatan hanya Isa Al-Masih, selain Dia tidak ada. Nah, bila Isa Al-Masih hanya sekedar jalan, tentu Dia tidak berhak menyatakan; “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” Dan juga Isa tidak mungkin menyatakan; “Akulah Jalan, kebenaran dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36, 14:6). Faktanya, Isa adalah Tuhan dan Juruselamat, itu sebabnya Isa dapat menjamin manusia memperoleh keselamatan dan hidup kekal di sorga (Injil, Rasul Lukas 2:10-11, Rasul Besar Yohanes 14:6). Bukankah hanya Tuhan yang menjamin manusia beroleh keselamatan? Silakan sdr kunjungi link ini https://tinyurl.com/y9qjlj63 untuk mendapat penjelasan lebih lanjut tentang Ketuhanan Isa Al-Masih.
Mengacu pada artikel di atas. Kami bertanya kepada sdr. Al-Quran dengan jelas mengatakan Isa wafat, tapi mengapa umat Muslim tetap menolak fakta tersebut? Bagaimana menurut sdr? Mohon pencerahannya, terimakasih.
~
Purnama
~
Isa bukan Yesus syaitanullah yang disalib.
~
Saudara Andri,
Kitab Suci Allah menyatakan dengan tegas menyatakan Isa Al-Masih telah mati disalib, walaupun hal ini ditentang Al-Quran. Karena tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia bukan untuk dilayani dan dimuliakan manusia, melainkan menyerahkan nyawa supaya dapat menebus manusia. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Dengan perkataan lain tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia adalah sebagai kurban persembahan kepada Allah. Dan sesudah itu Dia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia (Injil, Surat Ibrani 9:28).
Semoga saudara bersedia membuka hati dan menerima pengorbanan Isa Al-Masih yang telah menanggung dosa saudara.
~
Slamet
~
Kenapa kita harus memperdebatkan Yesus mati atau langsung diangkat ke surga?
Di mana imanmu? Sudah jelas,”Akulah jalan kebenaran dan hidup tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa tanpa melalui Aku.”
~
Saudara Dedi,
Terima kasih untuk kesaksian iman saudara tentang Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan ke sorga.
Alkitab memang mengajarkan bahwa tidak ada jalan lain untuk keselamatan, selain dalam nama Yesus Kristus.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun jugaselain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Bahkan Yesus Kristus sendiri berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Alangkah indahnya bila selama hidup di dunia ini, kita telah memiliki kepastian keselamatan masuk sorga.
~
Slamet
~
Apakah Yesus Tuhan? Jika Dia benar-benar Tuhan di kitab Injil ayat berapa Yesus mengatakan bahwa dirinya Tuhan dan harus disembah? Mohon pencerahaannya 🙏🏻🙏🏻
~
Saudara El_farazi,
Pertanyaan saudara sangat baik sekali. Isa Al-Masih adalah Tuhan. Untuk membuktikan Dia Tuhan maka Dia menunjukkan kekuasaan-Nya, yaitu: Dari surga turun ke bumi, menjadi seorang manusia melalui perawan Maria, berkuasa melakukan mujizat, menciptakan dan juga mengampuni dosa manusia dan menjaminkan surga. Lagi Al-Quran sendiri menyatakan Isa adalah yang terkemuka di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Bukankah jelas hanya Allah yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Mengapa Isa mempunyai status tersebut? Jawabannya karena Dia adalah Tuhan (Injil, Rasul Lukas 2:10-11, Rasul Besar Yohanes 13:13-14). Demikian penjelasan kami.
Bagaimana menurut sdr dengan artikel di atas? Walau Al-Quran dengan jelas mengatakan Isa wafat, tapi mengapa umat Muslim tetap menolak fakta tersebut? Bagaimana sdr menjelaskannya? Terima kasih.
~
Purnama
~
Qs 3:55, “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku (Allah) akan [kata “akan” yang menandakan “belum mati”, jika Isa sudah meninggal ayat tersebut seharusnya tidak menggunakan “akan”] menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu [akhir ajal Isa adalah di hari kiamat] dan mengangkat kamu kepada-Ku (Allah) serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang “mengikuti kamu” di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Aku (Allah)lah kembalimu, lalu Aku (Allah) memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”.
Isa belum meninggal, dia diamankan oleh Allah.
~
Saudara Pengikutisaygsudahmuslim,
Ayat tersebut menyatakan kata “akhir ajal”, tapi tidak menuliskan bahwa akhir ajal tersebut adalah saat kiamat. Jadi mohon maaf, pandangan bahwa akhir ajal Isa adalah saat kiamat kelak tidak memiliki dasar yang kuat, tetapi hanya penafsiran saja.
~
Noni
~
Assalaamualaykum,
Saya tertarik dengan Qs 3:55 yang admin sampaikan terutama pada kata “ajal” yang dimaknai “mati di tiang salib”. Ternyata merupakan terjemahan dari “mutawaffika”. Setelah saya telusuri persamaan katanya maka coba tengok Qs 6:60, maka “wafat” bisa dimaknai sebagai “tidur (istirahat dari kerja siang hari)” Atau coba kaitkan Qs 4:173 maka dimaknai “sempurna”.
Maka Qs3:55 akan lebih tepat dimaknai dengan ‘Ketika Allah berfirman, “Wahai Isa sesungguhnya Aku (Allah) akan mencukupkan/mengistirahatkan dakwah Injil menurut sunnahmu dan mengangkatmu kepada-Ku dan serta mensucikan kamu dari orang orang kafir yang bersikap negatif terhadap dakwah Injil menurut sunnahmu …”.’
Salam.
~
Saudara Diar,
Terimakasih atas pandangan yang saudara bagikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ajal” artinya batas hidup yang telah ditentukan Tuhan, saat mati. Jadi jika dikatakan telah menemui ajalnya, artinya sudah pasti benar-benar mati, bukan tidur atau istirahat. Sebab jika dikatakan tidur atau istirahat berarti masih hidup dan belum menemui ajal.
Jadi maksud Qs 3:55 memang menyatakan bahwa Isa Al-Masih akan menemui ajal-Nya atau wafat. Dan hal ini benar-benar terjadi, sebab Isa wafat di kayu salib untuk melunasi semua hutang dosa saudara dan juga saya
~
Noni