Teman Muslimku setuju, ketika saya katakan bahwa sumber untuk mengenal Muhammad, adalah Al-Quran, Hadis dan Sirat Muhammad. Dia juga setuju bahwa untuk mengetahui sejarah kisah nabi Isa agar mengenal-Nya dengan benar, haruslah dari sumber sahih. Yaitu Kitab Taurat, Zabur dan Injil (Alkitab).
Mengapa memilih mempelajari sejarah kisah nabi Isa dari Alkitab dan bukan Al-Quran? Mari kita membaca penjelasan berikut.
Kesaksian Al-Quran atau Injil, Mana Lebih Dekat Dengan Kehidupan Isa?
Isa Al-Masih “ . . . adalah Firman; . . . dan Firman itu adalah Allah“ (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Ia turun ke dunia pada tahun 1-33 masehi. Para Rasul mencatat sejarah kehidupan Isa Al-Masih dalam Injil sekitar tahun 80 masehi. Jadi sekitar 50 tahun setelah kehidupan Isa Al-Masih.
Sedangkan Al-Quran ditulis tahun 625M, yaitu sekitar 600 tahun dari kehidupan Isa Al-Masih. Manakah sejarah kisah nabi Isa yang lebih bisa dipercaya catatannya?
Sejarah Kisah Nabi Isa Dari Catatan Islam atau Murid-murid Isa Al-Masih?
Muhammad hidup tahun 625M. Ia tidak pernah bertemu dengan Isa Al-Masih. Sebaliknya, sebagian penulis Injil hidup tidak lama setelah Isa Al-Masih. Bahkan Rasul Besar Matius, Yohanes, Yakobus, Petrus belajar langsung dari Isa Al-Masih. Mereka adalah saksi mata saat Isa ada di dunia. Tentu catatan mereka lebih akurat, bukan?
Al-Quran dan Kisah Nabi Isa dari Injil Palsu
Qs 5:110 adalah contoh Isa Al-Masih dalam Al-Quran. Isa “. . . dapat berbicara . . . di waktu masih dalam buaian . . . kamu membentuk dari tanah . . . berupa burung . . . kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung . . .” (Qs 5:110). Sumber ayat ini adalah “Injil Masa Kecil,” yaitu injil palsu tertulis tahun 140-180M. Dan penulisnya bukanlah Rasul-rasul/murid-murid Isa Al-Masih, sebelum tahun 100 M.
Muslim dan Nasrani bahkan semua umat beragama, seharusnya dapat mempelajari sejarah kisah nabi Isa dari sumber yang sahih. Yaitu Kitab Taurat, Zabur dan Injil yang diakui Al-Quran. Bukan dari injil palsu!
Isa Al-Masih Pusat Wahyu Allah
Kitab Taurat, Zabur dan Kitab Para Nabi (Perjanjian Lama) menubuatkan Isa Al-Masih. Sedangkan Injil dan wahyu kepada Para Rasul (Perjanjian Baru) menggenapinya. Allah yang mewahyukan juga menjaga Alkitab dari pemalsuan.
Allah menubuatkan penyaliban Isa Al-Masih 700 tahun sebelumnya. “ . . . dia [Isa Al-Masih] diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, . . .” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53: 5).
Nubuat ini tergenapi dalam Injil ketika Isa mati tersalib, bangkit dari kematian dan naik ke sorga.Tujuannya untuk memberikan pengampunan dosa dan hidup yang kekal kepada orang yang percaya kepada-Nya.
Mengapa Memakai Ayat Al-Quran?
Kalau Al-Quran bukan sumber sahih tentang Isa Al-Masih, mengapa memakai ayat-ayat Al-Quran tentang Isa Al-Masih? Meskipun tidak memercayai isi Al-Quran, kami memakainya sebagai sarana agar kaum Muslim berlajar tentang Isa Al-Masih dari sumber sahih, yaitu Injil Allah.
Jika Anda ingin mengenal Isa Al-Masih secara benar, belajarlah dari Injil Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa mempelajari sejarah kisah nabi Isa harus dari sumber sahih, yaitu Injil dan bukan Al-Quran?
- Dapatkah Anda jelaskanlah hubungan Kitab Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi (Perjanjian Lama) dengan Injil Allah dan Wahyu Allah kepada para Rasul (Perjanjian Baru) berkaitan tentang Isa Al-Masih?
- Bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap Injil Allah/Alkitab? Berikan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mempelajari Sejarah Kisah Nabi Isa Dari Injil atau Al-Quran?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Al-Quran Atau Injil Yang Lebih Sempurna?
- Al-Fatihah 2-4 Menjelaskan Pribadi Isa Al-Masih
- Kesaksian Amid, Pelaut Islam Yang Belajar Kisah Nabi Isa
- Mengapa Orang Kristen Memilih Alkitab, Bukan Al-Quran?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mempelajari Sejarah Kisah Nabi Isa Dari Injil atau Al-Quran?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
1. Al-Quran sumber utama yang menjadi rujukan, nabi Muhammad menerima Al-Quran dari Allah Swt melalui perantaraan malaikat jibril. Al-Quran adalah firman Allah SWT. Jadi tidak ada hubungannya nabi Muhammad hadir 400 tahun setelah terangkatnya Isa As.
Yang perlu anda pahami Al-Quran dari Allah Swt adapun nabi Muhammad menyampaikan Al-Quran kepada seluruh semesta alam. Allah Swt maha mengetahui termasuk kisah Isa as.
Injil yang anda klaim Injil Allah? Saya ingin membacanya.
~
Saudara Pilatus,
Apabila benar Al-Quran berasal dari Allah, tentunya Al-Quran membenarkan wahyu Allah dalam kitab suci pendahulunya. Alkitab sebagai kitab suci Allah dengan jelas menubuatkan penyaliban Isa Al-Masih 700 tahun sebelumnya.“ . . . dia [Isa Al-Masih] diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, . . .”(Kitab Nabi Besar Yesaya 53: 5). Dan nubuat ini tergenapi dalam Injil ketika Isa mati tersalib, bangkit dari kematian dan naik ke sorga.
Tetapi kenyataannya, Al-Quran justru menolaknya dengan sebuah ayat dalam Qs 4:157, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.”
~
Slamet
~
2. Tidak ada hubungannya kitab para nabi dengan rasul yang anda maksud. Adapun jika ingin mengetahui kisah, tujuan, serta pribadi Isa As silakan baca Al-Quran.
Adapun rasul yang anda maksud itu hanya bentukan saudara sendiri dari logika dan angan-angan saudara.
~
Saudara Pilatus,
Sebenarnya seluruh kehidupan Isa Al-Masih tercatat dalam Alkitab secara jelas dan sistematis dibandingkan yang ada di dalam Al-Quran.
Oleh karena itu dalam hal ini Al-Quran berulang-kali memperingatkan umat Muslim agar mengimani Kitab sebelumnya. Yaitu Alkitab, sebagaimana yang tertulis dalam Qs 5:46, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
~
Slamet
~
3. Alkitab bukan Injil Allah, Tapi Injilnya Matius, Lukas, Markus, dan Yohanes.
Kesempurnaan Kitab Para Nabi, Zabur, Taurat, Injil ada pada Al-Quran. Oleh sebab itu bacalah Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
Bahkan nama situs ini, Isa dan Al-Quran maksudnya untuk mengenal Isa as silakan baca Al-Quran.
~
Saudara Pilatus,
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah sebagian nama-nama penulis Alkitab yang jumlahnya 40 orang penulis.
Jelas para penulis ini tidak mungkin dapat menulis firman Allah apabila Allah sendiri tidak memberikan ilham kepada mereka. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16-17).
~
Slamet
~
Saudara Pilatus,
Injil Allah yang dijelaskan IDI adalah Alkitab. Injil Allah ini mencatat tentang kelahiran, pengajaran, mujizat, kronologis penyaliban, kematian,dan kebangkitan Isa Al-Masih sangat jelas dan lengkap. Dan ini tidak mungkin dijelaskan oleh Al-Quran sejelas dan seakurat seperti di Injil Allah.
Silakan saudara membacanya dengan baik. Kiranya Tuhan Yesus masuk ke hati saudara.
~
Saudara Luke,
Kami sependapat dengan pandangan saudara bahwa peristiwa yang tertulis dalam Alkitab lebih akurat bila dibandingkan denganAl-Quran.
Isa Al-Masih sendiri meneguhkan keakuratan seluruh Kitab-Kitab Ibrani atau Alkitab sewaktu Dia berkata, ”Semua yang tertulis dalam hukum Musa dan dalam Kitab Para Nabi dan Mazmur tentang aku harus digenapi” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
~
Slamet
*****
1. Karena dari proses kelahiran, pengajaran, mujizat, penyaliban, kematian dan kebangkitan hanya di Injil yang dijelaskan dengan benar. Meskipun di Al-Quran dijelaskan juga tapi ada yang berbeda karena tidak dijelaskan secara jelas dan akurat.
2. Perjanjian Lama menjelaskan nubuat tentang Tuhan Yesus dan Perjanjian Baru menjelaskan kisah dari awal lahir dan kebangkitan Tuhan Yesus.
3. Harus percaya dan melakukan apa yang dijelaskan di Injil agar kita dapat kehidupan yang telah dijanjikan Tuhan Yesus.
*****
Saudara Luke,
Terimakasih saudara memberikan komentar sesuai dengan format yang diharapkan oleh Staf IDI. Dengan demikian diskusi yang ada tidak akan menyimpang dari topik artikel.
~
Slamet
~
Mengapa Injil Allah dan bukan Al-Quran sumber sahih soal Isa Al-Masih?
Qs 5:110 adalah contoh Isa Al-Masih dalam Al-Quran. Isa “… dapat berbicara … di waktu masih dalam buaian … kamu membentuk dari tanah … berupa burung … kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung …” (Qs 5:110).
Sumber ayat ini adalah “Injil Masa Kecil,” yaitu injil palsu tertulis tahun 140-180M. Dan penulisnya bukanlah Rasul-rasul Isa Al-Masih, sebelum tahun 100 M.
Dapatkah kita mempercayai Al-Quran adalah wahyu Allah, jika Isa Al-Masih dalam Al-Quran berasal dari injil palsu?
Kenapa Qs 5:110 dituduh sebagai sumber palsu?
~
Saudara Mentari,
Kalaupun “Injil Masa Kecil” dikatakan palsu karena kitab ini ditulis oleh orang-orang yang tidak pernah mengenal Isa Al-Masih ataupun para rasul-Nya. Dan yang jelas kitab ini tidak menyingkapkan kebenaran yang tersembunyi tentang Isa Al-Masih dan Kekristenan.
Sebaliknya, isinya adalah kisah rekaan yang dibuat-buat dan tidak benar, yang tidak akan menolong pembacanya mengenal Isa Al-Masih serta ajaran-Nya. “Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka” (Injil, Surat 2 Petrus 2:3).
~
Slamet
~
Silakan membaca Injil Rasul Lukas 6:12, “Yesus di gunung semalam malaman berdoa kepada Allah.”Dan Yesus sendiri mengatakan hukum yang paling utama adalah sembahlah Allah, Tuhan-ku dan Tuhanmu.
Sadarlah tidak ada Tuhan yang dilahirkan, tidak ada Tuhan yang dimatikan, tidak ada Tuhan yang di bangkitkan. Yang demikian itu hanya manusia.
~
Saudara Pilatus,
Isa Al-Masih adalah Allah-Manusia. Dalam keilahian-Nya tentunya Dia tidak memerlukan doa pertolongan. Namun dalam konteks pribadi manusia, maka bukanlah hal yang aneh bila Isa Al-Masih berdoa, sebagaimana manusia juga perlu berdoa.
Hal ini akan sulit diterima tanpa percaya terlebih dahulu bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Karena apapun yang dilakukan oleh Isa Al-Masih bersumber pada kodrat-Nya sebagai persatuan antara Allah-Manusia.
~
Slamet
~
Bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap Injil Allah/Alkitab? Berikan alasannya!
Jawab: Ilmu Staf IDI tidak “up to date” dan tidak sesuai dengan nubuat maha penting yang ingin disaksikan para nabi.
Kitab Nabi Yesaya 29:12, “dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.”
Kitab Nabi Yesaya 29:18, “Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, …”
Alkitab PB adalah kumpulan buku yang tidak masuk kriteria tersebut. Bahkan dalam buku The History of Bible oleh Prof. Karen Armstrong telah jelas bahwa Alkitab bukan kitab suci.
~
Saudara Bening,
Jelas kalimat “Aku tidak dapat membaca” dalam ayat di atas bukan jawaban Muhammad ataupun nubuat tentang nabi saudara. Karena Alkitab tidak pernah menubuatkan datangnya nabi dari Arab.
Tentunya saudara juga mengetahui bahwa semua orang yang buta huruf pasti mengatakan, “Aku tidak dapat membaca” apabila ia diperintahkan membaca sebuah kitab.
Pernyataan Prof. Karen Armstrong jelas sama sekali tidak dapat menggoyahkan iman orang Kristen. Karena sampai saat ini Alkitab sudah diterjemahkan dalam hampir seluruh bahasa dan bahasa suku di dunia ini, sehingga buku ini paling banyak dicetak sepanjang sejarah dunia sehingga mengalahkan buku-buku yang lain.
Hy Pickering mengatakan bahwa sekitar 30 tahun lalu, Lembaga Alkitab British dan mancanegara mencetak 32.876 eksemplar setiap hari dalam satu tahunnya. Dan jumlah Alkitab yang menakjubkan ini disebarkan ke pelbagai bagian dunia dalam 4.583 kotak.
~
Slamet
~
Al-Quran adalah revisi dari kitab sebelumnya jika ada perbedaan jauh dan sedikit persamaan itu wajar karena Allah meniadakan yang sudah ada dan meluruskan apa yang ada sebelumnya.
Kami tidak akan penah goyah dari keyakinan kami. Silakan memberikan berbagai alasan menurut kitab yang anda yakini dan itu sah sah saja di dunia maya ini. Untuk saudaraku Muslim jangan pernah marah apa lagi goyah jika imanmu sudah menancap dalam hatimu. Lihat Suraf Alkafirun yang berbunyi “bagimu agamamu bagiku agamaku.”
~
Saudara Abu,
Kami menghargai komentar saudara. Tetapi dapatkah saudara menjelaskan kepada kami, ajaran Isa Al-Masih manakah yang perlu diluruskan oleh Allah dalam Al-Quran?
Bukankah Allah sendiri memerintahkan nabinya untuk menanyakan kepada Ahli KItab apabila ia mengalami keraguan tentang Al-Quran. “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu” (Qs 10:94).
~
Slamet
~
Jika Taurat adalah Perjanjian Lama, dan Injil adalah Perjanjian Baru, maka Al-Quran adalah Perjanjian Terakhir.
~
Saudara Lendi,
Allah yang mewahyukan dan juga menjaga Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Kitab Taurat, Zabur dan Kitab Para Nabi (Perjanjian Lama) menubuatkan Isa Al-Masih. Sedangkan Injil dan wahyu kepada Para Rasul (Perjanjian Baru) menggenapinya.
Allah menubuatkan penyaliban Isa Al-Masih 700 tahun sebelumnya. “… dia [Isa Al-Masih] diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, …” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53: 5).
Nubuat ini tergenapi dalam Injil ketika Isa mati tersalib, bangkit dari kematian dan naik ke sorga.Tujuannya untuk memberikan pengampunan dosa dan hidup yang kekal kepada orang yang percaya kepada-Nya.
Al-Quran adalah kitab yang menolak nubuat dan penggenapan kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih dalam Alkitab.
~
Slamet
~
Sedangkan Al-Quran ditulis tahun 625M, yaitu sekitar 600 tahun dari kehidupan Isa Al-Masih. Manakah yang lebih bisa dipercaya catatannya?
Ajaib, bukan? Inilah bukti kerasulan Muhammad. Ia adalah orang yang buta aksara dan hidup beratus tahun dapat memberitakan kisah nabi Isa.
Muhammad mendapat wahyu dari Allah, bahkan bukan hanya Isa, kakek moyangnya pun ada seperti Daud, Salomo, Yakub, Abraham, Adam. Bahkan nabi memetakan wajah nabi Isa.
Kami lebih Kristen daripada kalian. Islam adalah Nasrani sejati pengikut nabi Isa bukan Paulus.
~
Saudara Qoyyum,
Al-quran akan menjadi ajaib, apabila ia benar-benar sesuai dengan catatan sejarah kitab suci pendahulunya. Misal, Kitab Taurat – penulisannya sekitar tahun 1450 sebelum Masehi – dengan tegas menyatakan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak. Firman Allah kepada Ibrahim, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak … persembahkanlah dia … di salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat, Kitab Kejadian 22:2).
Tapi sayangnya kisah pengorbanan Ishak ini dibantah oleh nabi yang buta huruf dengan mengatas namakan Ismail yang dikorbankan. Padahal Al-Quran tidak menyebutkan nama “anak itu.” “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)” (Qs 37:103).
~
Slamet
~
Ajaran Isa Al-Masih manakah yang perlu diluruskan oleh Allah dalam Al-Quran?
Injil Rasul Besar Yohanes 16:12 mencatat ucapan Yesus:”Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.”
Pernyataan Yesus dalam Injil Rasul Besar Yohanes 16:12-13 ‘menjustifikasi’ bahwa murid-murid beliau belum sempurna pelajaran ilmunya. Konsekwensinya hal itu menyatakan juga bahwa dunia pada jaman Yesus belum tercerahkan karena ilmu pengetahuan yang belum sempurna. Dengan kata lain jaman Yesus itu masih produk gagal.
Dalam Injil Rasul Besar Yohanes 16:13 Yesus menubuatkan bahwa pencerahan itu akan terjadi pada masa setelah beliau, yaitu akan datang seorang nabi lain yang akan membawa pengetahuan yang lebih sempurna dari jaman Yesus.
~
Saudara Bening,
Isa Al-Masih tahu betul kemampuan para murid. DIa tidak menyampaikan-Nya sekaligus. DIa hanya memberikan sesuai kemampuan mereka. Itu pun ternyata masih terjadi bahwa para murid tidak mampu untuk mengerti apa yang dikatakan-Nya. Dan sampai ketika tiba saatnya, Ia harus “meninggalkan” mereka, “materi” yang harus Dia sampaikan pun belum selesai.
Oleh karena itu Isa Al-Masih berjanji akan mengutus Roh Kudus-Nya untuk menolong dan membimbing para murid. “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku” (Injil Rasul Besar Yohanes 16:13-14)
Isa Al-Masih tidak pernah menubuatkan nabi saudara, karena ia tidak pernah memuliakan Isa Al-Masih. Justru ia yang menolak fakta kematian Isa Al-Masih disalib untuk menebus manusia.
~
Slamet
~
Kemudian Kami (Allah) iringkan di belakang mereka para rasul Kami (Allah), dan Kami (Allah) iringkan dengan ‘Isa ibn Maryam, dan Kami (Allah) berikan kepadanya Injil, dan Kami (Allah) jadikan dalam hati orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah (kependetaan), padahal Kami (Allah) tidak mewajibkannya kepada mereka kecuali mencari keredaan Allah, tetapi mereka tidak memeliharanya dengan sebenar pemeliharaan. Maka Kami (Allah) berikan kepada orang yang beriman antara mereka pahala mereka, dan ramai daripada mereka orang yang fasik.
~
Saudara Dihta,
Terimakasih atas komentarnya, namun komentar saudara akan lebih bermanfaat bila sesuai dengan topik artikel yang sedang dipaparkan.
~
Slamet
~
Di saat-saat terakhir Yesus berkarya di dunia, Dia sempatkan bersantap Paskah dengan kedua belas orang murid-Nya. Seharusnya saat itu menjadi ‘puncak’ perjalanan para murid menimba ajaran dari Yesus.
Namun yang terjadi sebagaimana dikisahkan dalam Alkitab, Yesus mengatakan kalau di antara para murid-Nya akan ada yang mengkhianati-Nya dan juga ada murid yang dikatakan oleh Yesus akan mengingkari-Nya tiga kali sebelum ayam berkokok. Di saat Yesus sangat sedih dan serasa akan mati Dia ingin ditemani oleh para murid namun muridnya pada tertidur.
Membaca kisah tersebut memberi gambaran bahwa Yesus adalah manusia yang bisa sedih dan perlu teman dalam saat tertentu dan generasi pertama pengikut-Nya sepertinya belum berhasil meneladani kehidupan Yesus.
~
Saudara Daandiet,
Agar dapat memahami ajaran dan meneladani kehidupan Isa Al-Masih, seseorang memerlukan Roh Kudus. Karena Roh kudus akan membantu mereka memahami makna yang lebih dalam serta arti penting hal-hal yang telah Isa Al-Masih ajarkan.
Singkatnya, Roh Kudus berfungsi untuk membimbing para pengikut Isa Al-Masih agar dapat memahami kebenaran secara Allah lebih baik lagi.
Kitab Suci Allah menunujukkan peranan Roh Kudus terhadap kita, ”Kepada kitalah Allah telah menyingkapkan itu melalui rohnya, karena roh menyelidiki segala perkara, bahkan perkara-perkara yang dalam dari Allah” (Injil, Surat 1 Korintus 2:10).
~
Slamet
~
Apapun penjelasannya pasti akan berbeda, jadi terserah saudara saja. Kalau pemahamanmu yang kau anggap itu baik silakan lanjutkan. Tidak ada untungnya juga sama kita yang Muslim.
~
Saudara Fitrah,
Apabila kita memahami kebenaran tentang Isa Al-Masih dari sisi duniawi/kemanusaiaan-Nya saja maka tidak akan ada manfaatnya.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk membuka diri pada rahmat dan bimbingan Roh Allah. Sebab, bagi kita, Roh Allah adalah pemimpin kepada kebenaran. “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:13).
~
Slamet
~
1. Aku ingin mengenal Tuhan Yesus melalui Injil waktu setelah lahir sampai umur 33 tahun atau sampai Dia dibaptis sama Yohanes pembabtis, bisakah pak pendeta memberikan infonya?
2. Tidak tahu apa hubunganya. Bisakah disebutkan 12 rasul Allah itu?
3. Sikab kita seharusnya biasa aja. Itu hanya kumpulan buku-buku dari banyak pengarang, lagian tuhan Yesus sendiri tidak mengerti karangan mereka.
~
Apabila saudara ingin mengenal Tuhan Yesus dengan benar bacalah Kitab Suci Injil. Karena Kitab Suci Injil mencatat fakta sejaran tentang kelahiran, kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Kisah ini ditulis secara sistematis, lengkap dan utuh.
Masing-masing penulis Kitab Suci Injil mempunyai tujuan khas dalam penulisannya. Mereka teliti memilih bahan dari data yang tersedia tentang hidup Tuhan Yesus Kristus. Kendati banyak beda penekanan aari segi-segi tertentu hidup Tuhan Yesus, Namun keempat penulis itu memberitakan Yesus Kristus yang satu dan sama.
Jadi Kitab Suci Injil bukanlah riwayat hidup biasa, tapi pengumuman kabar baik mengenai Yesus yang adalah Juruselamat dan Tuhan,
~
Slamet
~
Saudara Slamet mengatakan untuk memahami ajaran Yesus dan meneladani kehidupan-Nya seseorang memerlukan Roh Kudus.
Apakah saudara tidak yakin ketika Yesus menyampaikan ajaran-Nya kepada murid-murid-Nya Roh Kudus tidak bersama Yesus sehingga ada di antara murid-Nya yang mengkhianatinya dan ada yang mengingkarinya sebagaimana dikisahkan dalam Alkitab?
Apakah ketika Yesus lagi berkarya di dunia, Allah Bapa dan Roh Kudus tidak ‘menyatu’ dengan Yesus?
Maukah saudara memberi pencerahan mengenai hal itu di sini?
~
Saudara Daandiet,
Memang Isa Al-Masih dalam menyampaikan ajaran-Nya selalu dengan urapan Roh Kudus, namun para murid Isa Al-Masih juga sangat memerlukan baptisan Roh Kudus. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan utama misi Isa Al-Masih di dunia ini ialah membaptiskan para pengikut-Nya dalam Roh Kudus
“Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:33).
Bahkan Isa Al-Masih memerintahkan murid-murid-Nya untuk tidak mulai bersaksi sebelum mereka dibaptis dalam Roh dan “diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (Injil, Rasul Lukas 24:49).
Isa Al-Masih juga memberitahu murid-muridNya bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus ke dalam dunia untuk, “menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman”(Injil, Rasul Yohanes 16:7-11).
~
Slamet
~
1. Karena terbukti Al-Quran terjaga keontetikannya selama 1400 tahun, dan ini wahyu Allah yang diturunkan melalui Nabi Muhammad Saw. Sedangkan Injil sering berubah-ubah. Misalnya ayat tentang larangan memakan babi. Injil bahasa Indonesia yang berlaku saat ini menyebutkan ‘babi hutan’. Sedangkan Injil berbahasa inggris menyebutkan swine (pig).
Dan Injil Indonesia cetakan tahun 70 masih menggunakan kata babi. Bagaimana kami harus percaya terhadap kitab yang isinya bisa diubah senaknya?
~
Saudara Udin,
Umat Islam sering menuduh Injil telah berubah namun Al-Quran menyatakan dengan jelas bahwa Allah menurunkan kitab Injil bagi umat manusia. “Kami [Allah] . . . telah memberikan … Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) … Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:45-46).
Umat Kristen juga mengimani bahwa Injil sejak dari permulaan, sekarang hingga selamanya tidak pernah berubah. Firman Allah berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
Bagaimana mungkin Allah yang Maha Kuasa dapat membiarkan perkataan-Nya diubah oleh tangan manusia yang tidak bertanggung-jawab?
~
Jawaban untuk no. 2 dan 3. Islam tidak mengenal Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Islam hanya mengenal Taurat, Zabur, dan Injil otentik yang isinya belum terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Jadi Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran bersumber dari Allah SWT. Tiga kitab pertama sudah kadalu warsa karena hanya diperuntukan di waktu dan umat tertentu di zaman nya.
Ketiganya disempurnakan di Al-Quran sebagai panduan bagi manusia (bukan hanya Muslim) setelah Nabi Muhammad SAW hingga hari kiamat nanti. Al-Quran diturunkan sebagai penyempurna, karena sesuai untuk umat saat ini hingga akhir zaman.
~
Saudara Udin,
Saudara menyatakan kitab-kitab terdahulu kadaluarsa. Apakah Firman Allah bisa mengalami kadaluarsa? Bukankah Firman Allah sejak diturunkannya berlaku sepanjang hidup manusia hingga akhir zaman?
Saudaraku, Kitab Taurat, Zabur dan Injil bukan hanya berlaku pada saat itu, tetapi bagi seluruh umat manusia.segala zaman. Jika kitab terdahulu hanya berlaku pada saat zaman Nabi Musa atau Ibrahim. Mengapa umat Muslim melakukan kurban pada Idul Adha karena mencontoh kisah Nabi Ibrahim yang juga berkurban?
Semoga saudara bersedia merenungkan kembali pandangan saudara tentang Alkitab. Dan memohon petunjuk agar Allah memberikan pencerahan.
~
Slamet
~
Kalau kalian memang benar-benar pengikut Isa Al-Masih, kalian harus mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang terakhir dan patuh kepada Al-Quran dan hadits Rasulullah. Kalian juga harus tahu bahwa Isa Al-Masih dan Kristen adalah hal yang sangat berbeda jauh.
~
Saudara Horta,
Kenabian Muhammad sebagai nabi akhir zaman hanya diakui umat Muslim. Sedangkan pengikut Isa Al-Masih tidak dapat mengakuinya sebagai nabi akhir zaman. Mengapa? Karena pada akhir zaman itu tidak ada lagi nabi kecuali Isa Al-Masih.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
Orang Kristen juga tidak dapat menerima Al-Quran sebagai firman Allah. Mengapa? Karena dalam Al-Quran terdapat banyak ajaran-ajaran yang bertentangan dengan kitab-kitab sebelumnya. Bila memang benar Al-Quran adalah perkataan Allah, tentunya isinya tidak bertentangan dengan kitab-kitab sebelumnya, bukan?
~
Slamet