Muhammad menyebut tentang kebenaran Kristen dalam Al-Quran: “orang-orang pengikut Injil” dalam Qs 5:47. “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya . . .” Siapakah “orang-orang pengikut Injil” ini? Meskipun tidak tertulis secara hurufiah dalam Al-Quran, ayat ini mengacu kepada orang-orang Kristen. Hanya orang-orang Kristen yang mengikuti Injil. Tidak ada yang lain.
Melalui ayat ini, kita juga dapat memahami bahwa Muhammad setuju isi Injil menurut Al-Quran berasal dari Allah. Hal ini juga berarti bahwa Muhammad menyetujui bahwa Injil adalah Kebenaran Allah.
Bila Muhammad setuju isi Injil menurut Al-Quran adalah kebenaran dari Allah, maka seharusnya umat Muslim juga harus setuju. Jadi, tidak ada alasan bagi Mukmin untuk menolak mempelajari dan mengimani Injil.
Kitab Injil Artinya: “Kabar Baik”
Banyak orang berkata bahwa Injil adalah “Kitab orang-orang Kristen.” Hal itu benar! Bahkan sesungguhnya, Injil merupakan inti dari Alkitab.
Kata “Injil” berasal dari bahasa Yunani (bahasa yang lazim digunakan pada jaman Isa Al-Masih). “Injil” dalam bahasa Yunani ialah euangelion. “Eu” berarti ‘baik’ dan “angelion” berarti ‘kabar’. Maka Injil dalam bahasa aslinya berarti “kabar baik”.
“Kabar baik” tentang apa? Apakah tentang Syariat Agama? Cara sembahyang baru? Peraturan ibadah yang unik? Bukan! Injil adalah “kabar baik” tentang jaminan keselamatan kekal dari hukuman neraka kepada seluruh umat manusia.
Seluruh Umat Manusia Berdosa
Kitab Taurat mengajarkan bahwa pada mulanya Allah menciptakan manusia tanpa cacat cela. Namun kemudian manusia jatuh ke dalam dosa. Manusia tidak mentaati perintah Allah dengan memakan buah yang terlarang. Manusia tergoda oleh rayuan iblis yang memutar-balikkan perintah Allah tersebut. Sehingga, “. . . semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Alkitab juga mengajarkan bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari dosa. Melakukan pelbagai macam kebaikan tidak dapat menyucikan seseorang dari dosa. Karena perbuatan dosa berasal dari hati yang berdosa. Oleh karena itu, pemurnian harus dilakukan dari dalam. “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19-20).
Bagaimana pemurnian tersebut terjadi? Injil membawa kabar baik bahwa Isa Al-Masih adalah jalan untuk pemurnian hati tersebut. Inilah jalan keselamatan itu!
Isa Al-Masih Menyucikan Kita Dari Dosa
Injil Allah berkata, “Sebab upah dosa ialah maut [neraka]; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23). Ketika seorang berdosa, menerima Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat pribadi, maka Allah akan menghapus hukuman atas dosa-dosanya tersebut.
Selain itu, ia juga akan mengalami hidup baru. Artinya, ia akan mengalami kehidupan dengan tuntunan Roh Kudus. Isa Al-Masih berkata, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:13).
Keselamatan adalah anugerah. Keselamatan adalah “hadiah dari Allah”. Keselamatan tidak diperoleh dengan usaha dan ibadah manusia. Itulah mengapa Injil berarti kabar baik!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan saudara bahwa isi Injil menurut Al-Quran adalah kebenaran dari Allah?
- Mengapa Injil disebut Kabar Baik?
- Bagaimana seseorang dapat disucikan dari dosa dan hukuman dosa, dan hidup dalam kebenaran Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muhammad: “Isi Injil Menurut Al-Quran adalah Kebenaran!” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Injil itu kabar baik, dan kisah, bukan firman Allah. Jadi untuk apa percaya? Itu sebelum umat Nasrani berkata Isa itu anak Allah atau Tuhan.
“Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47). Itu terjadi sebelum umat Nasrani berkata Isa itu Anak Allah atau Tuhan.
” Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putra Maryam itu …” (Qs 5:17).
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya…”(Qs 5:18).
~
Jelas Injil adalah firman Allah yang tertulis. Yaitu kisah perjalanan kehidupan Isa Al-Masih mulai dari lahir hingga wafat di atas kayu Salib. Ajaran dan pengalaman hidup-Nya adalah fakta bahwa Allah hadir di dunia untuk membawa damai dan pengampunan dosa.
Oleh karena itu, sebagaimana teladan Muhammad yang memahami bahwa Injil itu berasal dari Allah. Bukankah sebaiknya Mukmin tidak menolak Injil, melainkan percaya terhadap Injil? Karena “semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesus lah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31).
~
Slamet .
~
Injil yang dibawa Isa bukanlah evanggelion/gospel yang dikarang orang kurang lebih 300 tahun sesudah meninggalnya Yesus.
~
Memang benar bahwa Isa Al-Masih tidak pernah menerima wahyu dari Allah yang berupa Injil. Karena Isa Al-Masih itu adalah adalah Kalimatullah yang nuzul ke dunia, guna membebaskan orang-orang dari dosa.
Kitab Injil ditulis oleh empat orang murid Isa Al-Masih. Yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Walaupun mereka menulis Injil, setelah Isa Al-Masih naik ke sorga, namun mereka menulis tentang kisah Isa Al-Masih dengan ilham Roh Kudus. Sehingga uraiannya tentang Isa Al-Masih tetap akurat dan teliti
Penulis Injil itu menjelaskan “Kabar Baik” bahwa Isa Al-Masih adalah cahaya yang dapat menerangi dunia. Sehingga setiap orang yang hidup di dalam-Nya tidak akan berjalan dalam kegelapan dosa.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)” (Qs 5:46).
~
Slamet
~
Carilah kebenaran dan jangan keraskan hatimu, karena rata-rata kebanyakan orang pada saat ini hanya mengikuti agama orang tuanya.
Dan juga bukan karena mereka sendiri yang memilih agamanya, sehingga kebanyakan orang pada saat ini hanya membenarkan diri mereka sendiri (agama mereka). Juga tidak mencoba mencari kebenaran diluar agamanya. Ingat! agama yang benar cuma ada satu.
Jadi jangan saling membenarkan agamanya masing-masing.
~
Mencari kebenaran dalam agama adalah hal yang baik, namun agama melalui nabi-nabinya hanya bercerita tentang kebenaran. Bahkan tidak nabi dalam sebuah agama yang pernah mengatakan seperti Isa Al-Masih: “Akulah Kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Mengapa? Karena kebenaran moral tidak bisa disampaikan hanya dengan kata-kata, tapi harus dengan contoh. Justru itulah yang tidak dapat dilakukan oleh para nabi yang terbesar sekalipun.
Dan juga tidak ada seorang nabi pun yang dapat menghayati kebenaran sepenuhnya apa yang ia ajarkan. Nabi hanya dapat mengatakan, “Aku telah mengajarkan kebenaran kepadamu”. Tetapi Isa Al-Masih dengan berani berkata “Akulah Kebenaran”.
~
Slamet
~
Saudara Slamet,
Kata Yesus : “Akulah Kebenaran”
Perkataan itu saudara pakai untuk melebihkan derajat Yesus dari para nabi lainnya.
Kata Saudara : Karena tidak ada seorang Nabipun yang dapat menghayati kebenaran sepenuhnya, apa yang ia ajarkan. Nabi hanya dapat mengatakan ‘Aku telah mengajarkan kebenaran kepadamu’.
Menurut keyakinan saudara para nabi sebelum Yesus tidak sepenuhnya menjalankan kebenaran. Kalau begitu Tuhan hanya coba-coba mengutus nabi untuk mengajarkan kebenaran. Lalu di mana Kasih Tuhan untuk umat sebelum Yesus?
~
Sejak jaman dahulu Allah memang sudah menyampaikan kebenaran kepada manusia melalui para nabi-Nya. Allah menyampaikan kebenaran-Nya secara bertahap atau secara sepotong-sepotong.
Namun pada jaman akhir ini, Allah melalui Isa Al-Masih yaitu Kalimat Allah yang telah menjadi manusia, menyampaikan kebenaran-Nya secara utuh dan sempurna. Karena di dalam Dia Allah mengatakan segala-galanya, dan tidak akan ada wahyu yang lain lagi.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
~
Slamet
~
Akhirnya saudara Slamet mengakui juga kalau para nabi terdahulu sebelum diutusnya Isa Al Masih telah menyampaikan kebenaran dari Allah dan tidak harus menunggu kedatangan Isa Al Masih lebih dulu.
Jadi kebenaran Allah selalu ada dari dulu sampai akhir masa nanti. Isa Al Masih adalah salah seorang penyampai kebenaran Allah dan Ia bukan Yang Maha Kuasa sebagaimana tertulis dalam Alkitab,
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar dan penghakimanKu adil, sebab Aku tidak menuruti kehendakKu sendiri melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku,- Kalau Aku bersaksi tentang diriKu sendiri, maka kesaksianKu itu tidak benar,- ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksianNya benar” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30-32).
~
Jelas para nabi dalam Alkitab adalah orang-orang yang dipakai Allah untuk menyampaikan firman Allah kepada umat-Nya. Mereka senantiasa giat demi kerajaan Allah dan memperjuangkan kehendak Allah tanpa memikirkan risiko pribadi.
Dan yang paling penting para nabi Israel itu mempunyai visi tentang masa depan dan selalu mendorong umat Allah untuk hidup sesuai dengan tuntutan perjanjian Allah supaya menerima berkat-berkat penebusan-Nya di dalam Isa Al-Masih.
Misalnya nabi Yahya Pembaptis menyampaikan pesan kedatangan Sang Penebus, berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
~
Slamet
~
Saudara Muhtadi,
Agar tidak menyimpang dari topik artikel di atas, kami berharap saudara dapat memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1.Mengapa Injil disebut Kitab Orang-orang Kristen?
2.Mengapa Injil disebut Kabar Baik?
3.Bagaimana seseorang dapat disucikan dari dosa dan hukuman dosa, dan hidup dalam kebenaran Allah?
Namun apabila saudara menghendaki diskusi tentang kisah pembunuhan Yohanes Pembaptis yang tertulis dalam Yohanes 14:1-12, saudara dapat menuliskan email kepada
Demikian harap maklum dan terima kasih.
~
Slamet
~
Injil adalah Firman Tuhan, berisikan kabar baik bagi orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia.
~
Injil adalah kabar baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih adalah berita bahwa dosa telah menjauhkan manusia dari Allah dan membawa hukuman dari Allah. Tetapi, karena kasihNya yang begitu besar kepada manusia, Allah bertindak untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
Saudara Slamet,
Seseorang dapat disucikan dari dosa dan hukuman dosa, dan hidup dalam kebenaran Allah bukankah Yesus untuk itu telah mengatakan langsung kepada umatnya sebagaimana tertulis dalam Matius 19:17, “Jawab Yesus : ‘…Tetapi jikalau engkau ingin masuk kedalam hidup, taatilah segala perintah Allah.'”
Apakah saudara meyakini kata Yesus tersebut dan taat melaksanakannya?
~
Keselamatan atau hidup kekal di sorga itu hanyalah anugerah Allah yang kita terima karena pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Jadi kita menerima hidup kekal itu bukan berdasarkan perbuatan baik yang kita lakukan.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Kewajiban menuruti segala perintah Allah dan berbuat baik kepada sesama, hanya dapat dilakukan kalau kita telah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Mengapa demikian? Karena Isa Al-Masih mengatakan “sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:5).
~
Slamet
~
Mas Admin,
Nabi Muhammad percaya Injil, malah percaya Zabur dan Taurat, tapi yang asli. Bukan Injil yang versinya banyak dan yang hasil ubahan tangan orang tidak bertanggung jawab. Pengubah tersebut tujuannya adalah menipu kaum Nasrani sampai detik ini. Oleh karena itu jangan mau dibohongi. Carilah yang Injil asli, kalau sudah ketemu baru kita diskusi.
~
Saudara begitu semangatnya menuduh Injil yang ada sekarang adalah palsu. Yang menjadi pertanyaan, apakah saudara sudah pernah membaca Injil asli? Bila saudara belum pernah membacanya, dari manakah muncul tuduhan seperti itu?
Jelas, yang menjadi permasalahan bukan pada Injil yang ada sekarang. Melainkan Al-Quran lah yang bermasalah. Al-Quran menyampaikan banyak informasi yang bertentangan dengan Injil yang ada.
Rasul Yohanes sebagai penulis Injil bersaksi: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:1).
~
Slamet
~
Staf Isa menulis,
Keselamatan atau hidup kekal di sorga itu hanyalah anugerah Allah yang kita terima karena pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Jadi kita menerima hidup kekal itu bukan berdasarkan perbuatan baik yang kita lakukan.
Tanggapan:
Kalau memang keselamatan kekal di sorga sudah pasti didapat seperti ditulis di atas, malah berbuat baikpun tidak dinilai, buat apa lagi susah-susah hidup di dunia ini?
Kenapa tidak segera saja mati, bukankah sudah dijamin hidup kekal di sana nanti? Karena tertulis “Hidup adalah Kristus, kematian adalah Keuntungan”. Wassalam
~
Makna hidup kekal yang dimiliki oleh seseorang di dalam Isa Al-Masih bukan hanya setelah mati ia masuk sorga. Hidup kekal lebih menekankan pada kualitas hidup seseorang.
Justru perbuatan baik menurut pandangan Allah itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang telah menerima anugerah hidup kekal dari Allah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki hidup baru didalam Isa Al-Masih.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Injil, Surat Efesus 2:10).
~
Slamet
~
1. Injil bukanlah kitab umat Kristen/ Nasrani. Apa buktinya Injil kitab umat Kristen?
2. Injil memberi kabar baik bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa dan mengikuti perintah nabinya.
3. Mensucikan dosa hanya dengan memohon/meminta ampunan kepada Allah S.W.T.
~
1. Kami sangat menghargai pendapat saudara bahwa Injil bukan semata-mata kitab untuk orang Kristen tetapi juga untuk orang Islam.
2. Sebagai kabar baik, Injil memberitakan bahwa Isa Al-Masih telah datang dari sorga ke dunia untuk mati disalib guna menebus semua manusia berdosa yang percaya kepada-Nya. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
3. Kitab Suci Allah menegaskan bahwa tanpa penumpahan darah di kayu salib oleh Isa Al-Masih tidak akan ada pengampunan dari Allah. “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22).
~
Slamet
~
Kalau Alkitab adalah satu satunya kebenaran Allah berarti Yesus bukanlah kebenaran Allah, karena satu satunya kebenaran Allah adalah Alkitab!
~
Alkitab adalah satu-satunya kebenaran yang diwahyukan Allah secara tertulis, apabila ada ayat kitab suci agama lain yang sesuai dengan Alkitab maka hal itu berasal dari Allah.
Isa Al-Masih adalah firman Allah yang hidup. Setiap perkataan-Nya adalah firman Allah karena Dia itu juga Allah. Alkitab menyatakan secara jelas bahwa ketika orang banyak mendengar Isa Al-Masih, mereka mendengarkan firman Allah.
Para nabi utusan Allah pada umumnya mengatakan, “Beginilah firman Tuhan,…” Tapi Isa Al-Masih mulai perkataan-Nya dengan, “Aku berkata kepadamu, …” (Injil, Rasul Besar Matius 5:18).
~
Slamet
*****
1. Injilnya Isa AS, bukan kitabnya orang Kristen, melainkan Bani Israil, dan Isa hanya untuk Bani Israil.
2. Injilnya Isa AS, kabar baik bagi Bani Israil, sebab Taurat dan Zabur banyak dirubah-rubah oleh rahib-rahib Yahudi, dan Injilnya Isa menggenapkannya.
3. Allah mengampuni semua dosa, dalam doa dan beramal saleh, kecuali dosa mempersekutukan Allah.
*****
Saudara Agus,
Ini adalah sebuah contoh yang baik dalam memberikan komentar. Dengan demikian diskusi yang kita laksanakan tetap fokus pada topik artikel di atas.
Terima kasih saudara telah memenuhi harapan kami dalam berkomentar.
~
Slamet
~
To: Agus,
1) Saya tidak sependapat dengan Anda bahwa Isa Al-Masih mengatakan, “Karena itu pergilah, jadikanah semua bansa murid Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19) Bani Israel-lah yang menjadi pertama kali sebagai penyebar iman kepada Isa Al-Masih.
2) Injil adalah Kabar Baik. Saya setuju dengan itu karena melalui Isa Al-Masih kita diberi sorga dan diampuni dosa kita. Firman-Nya, “Dan di dalam Isa Al-Masih [Yesus Kristus] Dia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia [Isa Al-Masih] di sorga” (Injil, Surat Efesus 2:6).
~
Sdr. Natal,
Terimakasih untuk tanggapan yang sdr berikan untuk komentar dari Sdr. Agus di atas. Semoga penjelasan sdr dapat menjadi pencerahan bagi Sdr. Agus sehingga berkenan untuk merenungkan apa yang sudah sdr jelaskan.
~
Saodah
~
Assalmualaikum
Sebagai Muslim harus percaya tentang adanya 4 kitab yaitu Injil, Taurat, Zabur, dan Al-Quran yang telah Allah turunkan melalui rosulnya. Dan yang harus dipedomi hanyalah Al-Quran sangatlah jelas dan benar-benar jelas di (Qs Al-Maidah 48), “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat…” Ini hanya sebagian kutipan dri Qs Al-Maidah 48.
~
Saudara Hamba,
Memang salah satu rukun iman Islam adalah beriman kepada kitab-kitab Allah. Walaupun umat Muslim pada umunya menolak ajaran Taurat dan Injil, namun Al-Quran mengatakan dalam kitab-kitab sebelumnya itu ada petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Sebenarnya petunjuk itu adalah Isa Al-Masih, Kalimat Allah, satu-satunya jalan yang dapat membawa manusia pada kebenaran Allah.
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet