• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Asy Syams 91:7 > Dalam Al-Quran, Allah Sering Bersumpah!

Dalam Al-Quran, Allah Sering Bersumpah!

10 June 2013 oleh Web Administrator 89 Comments

sumpahKetika saya masih duduk di bangku SLTA, satu hari seorang teman sekelas kehilangan uang. Beberapa teman lain memberi pengakuan bahwa mereka tidak mengambil uang tersebut. Dalam pengakuannya, mereka bersumpah demi nama Allah SWT.

Allah Sering Bersumpah Dalam Al-Quran

Al-Quran yang terdiri dari 30 juz, 114 surah, dan 6666 ayat, terdapat kata-kata “sesungguhnya” sebanyak 2257 kata atau ± 1/3 dari 6666 ayat. Ditambah dengan sumpah secara langsung, jumlahnya menjadi ± 2/5 atau 40%. Artinya, secara tidak langsung menurut Al-Quran Allah sering bersumpah. Berikut sumpah Allah SWT dalam Al-Quran:

“Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (Qs 81:15-21).

Bukankah Allah maha kuasa dan konsisten? Lalu mengapa Dia berubah menjadi ragu hanya untuk meyakinkan ciptaan-Nya? Kepada Allah yang manakah Allah bersumpah?

Apakah Allah dalam Alkitab juga bersumpah?

Memang Allah dalam Alkitab juga bersumpah. Dalam Alkitab ketika Allah bersumpah semuanya mengacu kepada sumpah Allah kepada Abraham. Dilakukan satu kali saja, namun berlakunya untuk selama-lamanya.

“Aku bersumpah demi diriku sendiri demikianlah Firman Tuhan, karena engkau [Abraham] telah berbuat demikian” (Taurat, Kitab Kejadian 22:16).

Ketika Allah berjanji kepada Abraham, Ia tidak bersumpah demi ciptaan-Nya. “Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya . . . ” (Injil, Surat Ibrani 6:13-14).

Isa Al-Masih melarang bersumpah

Kebiasaan bersumpah dipakai terus-menerus untuk menipu dan mempermainkan orang lain kala itu. Dalam kitab suci Injil, Isa Al-Masih melarang dengan tegas kebiasaan bersumpah. Tetapi mengajarkan untuk mengatakan ya jika ya dan tidak jika tidak.

“Tetapi Aku [Isa Al-Masih] berkata kepadamu; Jangan sekali-kali bersumpah baik demi langit karena langit adalah Tahta Allah, maupun demi bumi karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem karena Yerusalem adalah kota Raja Besar, janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, karena apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat” (Injil, Rasul Besar Matius 5:34-37).

Isa Al-Masih tidak bersumpah, tetapi Dia berjanji barang siapa menerima Dia akan mendapat hidup kekal. Dia berkuasa mengampuni dosa kita dan memberi keselamatan kekal. Betapa indah jika kita memperoleh pengampunan dosa dan pasti selamat, bukan?

[Staf Isa dan Islam – Rindukah Saudara memperoleh hidup kekal? Artikel tentang Keselamatan pada tautan ini dapat menolong Saudara.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Dalam Al-Quran, Allah Sering Bersumpah!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Asy Syams 91:7 Tagged With: Mengenal Allah

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

89 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
nono
10 June 2013 4:00 am

~
Terserah Allah. Kenapa manusia mau mengatur Tuhan? Selain Tuhan yang mengatur isi alam ini, tidak ada yang lain. Manusia hanyalah ciptaan-Nya saja. Allah bersumpah itu menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas manusia ciptaan-Nya.

Sehebat apa pun manusia bahkan yang sering dipertuhankan itu, tak berdaya dihadapan Allah. Tuhan yang asli dan satu-satunya. Kafir kekal di neraka dan Muslim kekal di sorga.

Balas
staff
14 June 2013 8:26 am
Balasan ke  nono

~
Saudara Nono,

Alkitab mencatat bahwa kadang-kadang Allah bersumpah demi diri-Nya sendiri. Hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk meyakinkan manusia bahwa Dia berkuasa menepati janji-Nya.

Isa Al-Masih melarang pengikutnya untuk bersumpah. Dia mengajarkan tentang kejujuran tetapi tidak perlu bersumpah. “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, karena apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat ” (Injil, Rasul Besar Matius 5:37).

Tanpa harus bersumpah Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang untuk membawa ke sorga bagi setiap orang yang percaya dalam nama-Nya. “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18). Betapa indah jika kita mempunyai kepastian masuk sorga, bukan?
~
SL

Balas
ferry
11 June 2013 3:50 am

~
[quote name=”nono”]Terserah Allah, kenapa manusia mau mengatur Tuhan? Selain Tuhan yang mengatur isi alam ini, tidak ada yang lain, manusia hanyalah ciptaanNya saja. Allah bersumpah itu menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas manusia ciptaanNya.

Sehebat apa pun manusia bahkan yang sering dipertuhankan itu, tak berdaya dihadapan Allah, Tuhan yang asli dan satu-satunya. Kafir kekal di neraka dan Muslim kekal di surga.
[/quote]

Yang menjadi pertanyaan adalah “Allah bersumpah atas apa dan kepada siapa?” Bukankah yang mempunyai semua isi dunia ini adalah Dia? Saya rasa tanpa Allah perlu bersumpah kita sudah percaya bahwa Allah Maha Kuasa. Tidak mungkin Allah melakukan pembohongan sehingga kita tidak percaya?

Balas
staff
14 June 2013 8:24 am
Balasan ke  ferry

~
Saudara Ferry,

Terima kasih atas komentarnya, dan memang benar bahwa Allah itu tidak mungkin berdusta.

“Allah bukanlah seperti manusia maka Dia harus berdusta, dan bukan juga anak manusia maka Dia harus mengubah fikiran-Nya. Adakah Dia berfirman dan tidak melakukannya? Adakah Dia berjanji dan tidak menunaikannya?” (Taurat, Kitab Bilangan 23:19).
~
SL

Balas
nono
16 June 2013 7:17 pm

~
Kenyataannya masih ada manusia yang menuhankan waktu, bosnya, uang, jin kafir, matahari dan api daripada menjalankan sholat. Jadi, sesuka Tuhan mau bersumpah demi apa saja, tidak ada yang berkuasa menghukum Allah, sekalipun Dia ingkar. Karena Tuhan itu maha kuasa secara mutlak. Itulah yang mau ditunjukkan.

Balas
staff
21 June 2013 5:19 am
Balasan ke  nono

~
Saudara Nono,

Walaupun Allah sudah memberikan peringatan dan perintah yang disampaikan melalui para nabi-Nya, kenyataan memang masih banyak orang yang menyeleweng terhadap firman-Nya. Bukankah Allah dalam Al-Quran adalah Allah yang Maha Besar? Dalam menghadapi masalah seperti ini seharusnya Allah tidak perlu bersumpah. Karena Allah mampu membuat keajaiban atau mukjizat, bukan?

Namun faktanya, untuk meyakinkan manusia yang adalah ciptaan-Nya sendiri, Allah mengalami kesulitan. Sehingga Dia harus bersumpah terhadap mereka.

“Aku (Allah) bersumpah demi bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah larut, dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing, sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy, yang disana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya” (Qs 81:15-21).
~
SL

Balas
muhammad fahmi
17 July 2013 10:30 pm

~
[quote name=”Staff Isa dan Al-Quran”]~
Walaupun Allah sudah memberikan peringatan dan perintah yang disampaikan melalui para nabi-Nya, kenyataan memang masih banyak orang yang menyeleweng terhadap firman-Nya.
~
SL[/quote]
Allah memberi kenikmatan kepada orang yang beriman kepadanya. Jika anda mengatakan Allah tidak perlu bersumpah, maka saya akan balik bertanya Yesus tidak disalib? Jika Yesus itu Tuhan, tentunya Dia akan langsung saja menghapus dosa manusia tanpa harus repot-repot membuat kisah penyaliban! Itu hanya menghabiskan waktu saja! Begitu? Saya yakin anda setuju.

Balas
staff
19 July 2013 8:41 am
Balasan ke  muhammad fahmi

~
Saudara Muhammad Fahmi,

Dalam relasi hidup manusia, yang ditandai oleh kelemahan dan dosa, terpaksa dibuat beberapa patokan untuk meyakinkan orang lain akan kesungguhannya dengan cara bersumpah.

Mengapa perlu adanya sumpah? Pertama, karena seseorang tidak selalu bisa dipegang kata-katanya, maka perlu otoritas yang lebih tinggi menjadi saksi. Kedua, karena manusia tidak selalu setia pada komitmennya, maka sekaligus meminta bantuan kekuatan dari Tuhan untuk setia akan tugas dan tanggung jawabnya.

Karena Tuhan pemilik otoritas yang paling tinggi, maka tentunya Tuhan tidak perlu bersumpah. Demikian halnya dengan Isa Al-Masih, Dia tidak pernah bersumpah tetapi sebagai Penguasa cukup mengatakan “Sesungguhnya…”

“Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Injil, Rasul Besar Matius 5:18).
~
SL

Balas
adrian syah
27 July 2013 1:31 am

~
Buat staf Isa dan Al-Quran,

Dalam Islam tidak pernah diakui sumpah selain atas nama Allah!

Balas
staff
19 August 2013 1:54 am
Balasan ke  adrian syah

~
Saudara Adriansyah,

Dalam hadist memang umat Muslim diperintahkan untuk mengangkat sumpah atas nama Allah. “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla melarang kalian bersumpah atas nama nenek moyang kalian ; barangsiapa yang ingin bersumpah, maka bersumpahlah atas nama Allah atau lebih biak diam” (Al-Bukhari secara ringkas dalam kitab Manaqib Al-Anshar 3836, Muslim di dalam kitab Al-Iman III : 1646)

Namun dalam Injil, Isa-Masih tanpa harus bersumpah Isa Al-Masih menyatakan diriNya sebagai Tuhan yang untuk membawa ke sorga bagi setiap orang yang percaya dalam namaNya. “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepad a-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18). 
~
SL

Balas
one piece
23 August 2013 2:34 pm
Balasan ke  adrian syah

~
[quote name=”Adrian syah”]*
Dalam Islam tidak pernah diakui sumpah selain atas nama Allah![/quote]
Kalau demikian adanya maka Allah adalah pribadi yang paling tinggi di atas segala ciptaan-Nya. Nah, kenapa dalam kitab saudara Allah malah bersumpah demi ciptaannya? Sementara kalau dalam Alkitab seperti yang dijelaskan oleh admin tadi, Allah bersumpah demi diri-Nya sendiri? Berarti Allah anda tidak konsisten karena umat-Nya disuruh bersumpah atas nama-Nya, padahal Dia sendiri bersumpah atas nama ciptaan-Nya?

Kalau dalam Taurat Kitab Keluaran 20:7 – hukum Taurat yang dibawa Nabi Musa tertulis, “Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.”

Balas
staff
27 August 2013 7:13 am
Balasan ke  one piece

~
Saudara One Piece,

Terimakasih atas komentar yang sudah saudara berikan. Semoga pernyataan saudara dapat menjadi pencerahan dan membuka wawasan bagi mereka yang membacanya.
~
SL

Balas
radot
8 August 2013 3:43 pm

~
Kenapa Allah di dalam Al-Quran sering bersumpah demi ini dan demi itu? Menurutku, karena Allah Al-Quran tidak jelas. Maksudnya apakah Allah itu malaikat, rasul, atau Jibril?

Seperti tertulis dalam Qs 2:285, “…Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya…” Maaf, kalau Allah itu zat, ke dalam golongan zat apakah Dia, dan kita mengetahui zat itu ada (padat, cair, gas) dan zat adalah ciptaan Tuhan.

Balas
staff
19 August 2013 2:15 am
Balasan ke  radot

~
Saudara Radot,

Dalam Al-Quran kita sering menemukan ayat tentang Allah bersumpah demi sesuatu, baik dengan kalimat yang mencantumkan kata ‘bersumpah’ maupun kata tersebut tersembunyi dan hanya mencantumkan ‘demi sesuatu’. Namun, Isa Al-Masih tidak pernah bersumpah, karena segala yang Dia katakan selalu berdasarkan fakta yang benar. Dia mengatakan ya karena ya, dan mengatakan tidak karena tidak.

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun” (Injil, Rasul Besar Matius 5:34-36).
~
SL

Balas
frank
11 August 2013 11:02 am

~
Terima kasih staff IDI,

Saya baru tahu kalau ada sumpah. Tapi ada atau tidak sumpah pocong?

Balas
staff
19 August 2013 2:22 am
Balasan ke  frank

~
Saudara Frank,

Kami mengucapkan terimakasih atas komentar yang saudara berikan terhadap artikel pada situs kami. Bila ada kesempatan, kami persilakan saudara dapat mengunjungi situs kami lainnya, yaitu:www.isadanislam.org , www.isaislamdankaumwanita.com, dan www.isadanalfatihah.com.

Injil dengan tegas melarang kebiasaan bersumpah apalagi sumpah pocong. Tetapi Dia mengajarkan untuk mengatakan ya, jika ya, dan tidak jika tidak. “Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman” (Injil, Surat Yakobus 5:12).
~
SL

Balas
Bongkar
10 October 2013 1:29 am

~
[quote name=”nono”]*
Kenyataannya masih ada manusia yang menuhankan waktu, bosnya, uang, jin kafir, matahari dan api daripada menjalankan sholat.

Jadi sesuka Tuhan mau bersumpah demi apa saja, tidak ada yang berkuasa menghukum Allah, sekalipun Dia ingkar. Karena Tuhan itu maha kuasa secara mutlak, itulah yang mau ditunjukkan.[/quote]
Allah yang terdapat dalam Al-Quran sangat jelas kelihatan kelemahannya. Bersumpah demi ciptaannya sendiri, bershalawat kepada Muhammad. Saya rasa Allah yang dimaksud merupakan Allah hasil imajinasi Muhammad.

Balas
staff
17 October 2013 3:16 am
Balasan ke  Bongkar

~
Saudara Bongkar,

Banyak umat beragama beranggapan bahwa Tuhan dalam Alkitab dan Tuhan dalam Al-Quran  adalah  sama  dan  satu,  hanya  namanya   saja yang  berbeda. Dia adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Namun sebenarnya sangat berbeda antara Tuhan satu dengan yang lain. 

Tuhan Alkitab adalah Tuhan yang telah menjadi manusia dalam diri Isa Al-Masih. Dia  adalah Tuhan yang eksis,  dan  tampak  dalam  kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Dia berbicara langsung dengan  manusia (termasuk nabi-nabi Allah). Dia bermukjizat di antara para saksi. Bahkan Dia dapat menyediakan keselamatan, dan pengampunan dosa manusia.

Memang bagi umat Muslim memandang Tuhan menurut pandangan Alkitab ini sebagai penghujatan terbesar terhadap Tuhan Al-Quran. Karena mereka memandang Tuhan sebagai Allah yang maha kasih, pemurah dan lagi penuh rahmat. Namun faktanya, Allah tidak pernah mengungkapkan atribut-atribut ini sebagaimana Tuhan umat Kristen.
~
SL

Balas
Mr Zavinul
23 October 2013 9:50 pm

~
Demi Allah (dalam banyak ayat di Quran) dan “Aku Bersumpah demi diriku sendiri…”(Injil Surat Ibrani 6:13). Menurut interpretasi saya sama saja. Jangan diartikan secara verbal saja, jangan disamakan dengan sumpah yang biasa dilakukan manusia. Interpretasi saya berbeda dengan saudara. Allah melakukan sumpah tersebut karena tidak semua manusia bisa memahami betapa besarnya kekuasaan Tuhan dan betapa sangat bodohnya manusia dibanding Tuhan.

Sumpah adalah kalimat penegasan akan kekuasan Allah SWT yang telah menciptakan langit, gugusan bintang, matahari, dan angin. Untuk kesekian kalinya saudara salah lagi dalam menafsirkan ayat dalam Al-Quran. Menafsirkan ayat-ayat Al-Quran tanpa mengimani apalagi ditambah niat untuk mencari kelemahan guna memprovokasi, ya hasilnya seperti itu. Alangkah indahnya kalau kita saling menghargai, bukan memprovokasi umat lain. Terimakasih.

Balas
staff
12 November 2013 8:05 am
Balasan ke  Mr Zavinul

~
Saudara Zavinul,

Kita mengetahui bahwa kadang-kadang Allah bersumpah demi diri-Nya sendiri. Hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk meyakinkan manusia bahwa Dia berkuasa menepati janji-Nya. Allah bersumpah dengan Diri-Nya sendiri dalam Alkitab, “Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,” (Injil, Surat Ibrani 6:13).

Dari ayat di atas jelas karena tidak ada yang lebih tinggi dari Allah, maka Allah bersumpah dengan mengikat Diri-Nya sendiri bukan dengan sesuatu yang lebih rendah. Namun manusia mengangkat sumpah demi “sesuatu” yang lebih tinggi dari dirinya. Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan” (Injil, Surat Ibrani 6:16)

Sedangkan Allah dalam Al-Quran bersumpah demi ciptaannya. Allah bersumpah demi hari kiamat dan dengan jiwa yang amat menyesal. “Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)” (Qs 75:1-2).

Memang sesama umat beragama kita harus saling menghargai. Kami tidak bermaksud untuk memprovokasi, kalau begitu siapakah sebenarnya yang bersumpah dalam Al-Quran? Jibril ataukah Muhammad?
~
Slamet

Balas
luis
11 April 2014 4:24 am

~
Biasanya kalau ada orang yang berbicara selalu diawali dengan kata sumpah, itu pertanda sebagai pembohong. Karena sudah sering-sering berbohong dan tidak dipercaya, sehingga membuat kata-kata sumpah untuk meyakinkan orang-orang yang bodoh juga.

Balas
staff
15 April 2014 12:39 pm
Balasan ke  luis

~
Saudara Luis,

Terimakasih untuk komentarnya. Isa Al-Masih sebagai pribadi “yang terkemuka di dunia dan akhirat” tidak pernah bersumpah. Dia tidak pernah berbohong dan berkuasa menepati janji-Nya. Mengapa demikian? Karena “Seluruh kuasa di surga dan di bumi sudah diserahkan kepada-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18).

Isa Al-Masih juga melarang para pengikut-Nya mengucapkan sumpah. Dia mengajarkan, “Janganlah juga engkau bersumpah…Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil, Rasul Besar Matius 5:36-37).
~
Slamet

Balas
WA 082110056638
12 April 2014 2:02 am

~
Harap dibedakan antara Tuhan dengan kekuasaan-Nya. Dalam konteks ayat yang anda kutip, kekuasaan Tuhan yang bicara di situ (malaikat Jibril dalam kepercayaan umat Muslim), yang bersumpah atas nama Tuhan dan semua ciptaan-Nya. Tuhan tidak pernah berkata karena Dia Maha Mendengar.

Balas
staff
15 April 2014 12:42 pm
Balasan ke  WA 082110056638

~
Saudara WA,

Tuhan Alkitab adalah Tuhan yang bersedia mendengarkan dan juga berbicara. Alkitab menyaksikan bahwa Tuhan langsung berbicara kepada semua nabi-Nya tanpa perantara. Ishak, Yakub, Musa dan seterusnya hingga pada akhirnya Tuhan berinkarnasi dalam Isa Al-Masih untuk berbicara langsung dengan setiap manusia!

Rasul Besar Matius menunjukkan salah satu fakta bahwa Tuhan pernah memperdengarkan suara-Nya sendiri secara terbuka kepada publik. “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Injil Rasul Besar Matius 3:16-17).
~
Slamet

Balas
Irna
3 September 2014 8:20 am

~
Sumpah biasanya dilakukan atas nama sesuatu yang lebih besar dari orang yang bersumpah. Kalau sumpah yang dilakukan Allah atas sumpah terhadap diri-Nya sendiri (demi siapa lagi kalau bukan diri-Nya sendiri yang paling berkuasa). Sementara sumpah-sumpah yang diucapkan Allah dalam Al-Quran malah sumpah atas benda ciptaan Allah.

Jadi, benarkah sumpah itu benar-benar sumpah dari Allah? Tentu dapat kita pastikan, bahwa sumpah demikian bisa jadi hanya perkataan manusia. Karena manusia tersebut menganggap langit, bulan, dan bintang lebih besar dari diri-nya sendiri.

Balas
staff
4 September 2014 3:21 am
Balasan ke  Irna

~
Saudara Irna,

Terima kasih untuk komentarnya, semoga penjelasan saudara dapat memberikan pencerahan bagi pembaca khususnya umat Muslim.
~
Slamet

Balas
Ismi
6 November 2014 4:45 pm

~
“Janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun” (Injil, Rasul besar Matius 5:34-37).

Dalam Al-Quran Allah bersumpah karena dia berkuasa dengan segala ciptaannya. Misalnya Allah bersumpah demi matahari. Berarti Allah bisa saja menghancurkan matahari. Allah bersumpah pada dirinya atau pada ciptaannya menunjukkan tidak ada lagi yang lebih berkuasa selain dirinya. Jadi sumpah Allah adalah untuk menjamin janji Allah kepada manusia.

Bahkan menurut Taurat Kitab Kejadian 22:16, Tuhan bersumpah demi dirinya sendiri, jika sumpah tidak terpenuhi maka Tuhan akan melenyapkan dirinya sendiri.

Balas
staff
12 November 2014 3:20 am
Balasan ke  Ismi

~
Pada umumnya manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, untuk mengakhiri segala perbantahan.

Namun Isa Al-Masih mengajarkan, agar pengikutnya berkata jujur, dan tidak perlu bersumpah. “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil, Rasul Besar Matius 5:37).

Kalaupun dalam Taurat Kitab Kejadian 22:16 menuliskan bahwa Allah bersumpah demi diri-Nya sendiri itu, karena Allah–lah yang tertinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari Allah. Sumpah itu dimaksudkan untuk lebih meyakinkan manusia yang akan janji Allah kepadanya.

Jadi tidak mungkin Allah bersumpah dengan mengikat Diri-Nya dengan sesuatu yang lebih rendah. Allah tidak mungkin bersumpah demi bintang-bintang dan demi malam dan demi subuh (Qs 81:15-18).
~
Slamet

Balas
Lady
24 December 2014 5:50 am

~
[quote name=”nono”]~
Kenyataannya masih ada manusia yang menuhankan waktu, bosnya, uang, jin kafir, matahari dan api daripada menjalankan sholat. Jadi, sesuka Tuhan mau bersumpah demi apa saja, tidak ada yang berkuasa menghukum Allah, sekalipun Dia ingkar. Karena Tuhan itu maha kuasa secara mutlak. Itulah yang mau ditunjukkan.[/quote]
Mungkinkah Allahmu ingkar? Kalau Allah yang kami imani tidak akan pernah ingkar.
Mengapa saudara Muslim itu sulit untuk mengimani Tuhan secara kritis? Menggali lebih dalam mengenai karakteristik Tuhan? Sedangkan saya (khususnya) merasa dekat secara pribadi dengan Tuhan karena saya mencari karakteristik dari Tuhan, sifat ke-Ilahian Tuhan. Tidak hanya menelan mentah-mentah dari Kitab Suci. Itulah dewasa dalam Iman. Salam.

Balas
staff
12 January 2015 2:49 am
Balasan ke  Lady

~
Saudara Lady,

Terimakasih atas penjelasan saudara. Semoga dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi saudara Nono.
~
Slamet

Balas
Dewa
20 March 2015 8:10 am

~
Dear Admin,

Melanjutkan diskusi tetang sumpah ini, bagaimana kalau dibahas juga soal sumpah Mubhalah (kejadian dan tinjauannya).

Balas
staff
26 March 2015 4:04 am
Balasan ke  Dewa

~
Sumpah mubahalah merupakan sumpah kutukan, apabila ada salah satu yang berbohong bagi pihak yang bersumpah maka Allah akan mengutuknya.

Peristiwa mubahalah pernah terjadi ketika Muhammad mengajak orang Kristen bermubahalah dalam persoalan kenabiannya. Muhammad menggunakan Al-Quran sebagai dasar sumpahnya.

“Marilah kita menyeru anak-anak kami serta anak-anak kamu, dan perempuan-perempuan kami serta perempuan-perempuan kamu, dan diri kami serta diri kamu, kemudian kita memohon kepada Allah dengan bersungguh-sungguh serta kita meminta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang berdusta” (Qs 3:61).

Jelas orang Kristen yang sungguh beriman kepada Isa Al-Masih tentu menolaknya, karena Isa melarang orang Kristen untuk berumpah, apalagi mengutuk. “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!” (Injil, Surat Roma 12:14).
~
Slamet

Balas
Hamba Allah
23 April 2015 12:57 am

~
Semoga Allah menghukum lisan dan tangan anda. Anda adalah orang yang melampaui batas. Dan kelak semua yang Allah jadikan sumpah akan menjadi saksi bagi kalian di hari perhitungan. Sumpah bukan hal yang tabu sejak dahulu. Adapun sumpah yang diharamkan/dilarang adalah sumpah palsu.

Allah bersumpah Demi masa, demi malaikat, Demi Buah Tiin, Demi Zaitun, sebagai wujud kekuasaan atas segala sesuatu. Kata “Demi” adalah bagian dari prosa syair-syair kuno. Silakan tanyakan sendiri pada sastrawan kuno. Seseorang dengan mindset kerdil seperti anda tak hampu memahi keindahan kalimat kalimat barusan. Allah Maha Suci dari apa yang kalian perumpamakan. Berbeda dengan anda yang menggunakan sumpah untuk mengelak dari tuduhan.

Balas
staff
15 May 2015 3:02 am
Balasan ke  Hamba Allah

~
Kalaupun Allah dalam Al-Quran sering bersumpah. Allah bersumpah Demi masa, demi malaikat, Demi Buah Tiin, Demi Zaitun. Itu adalah hak Allah.

Namun Allah dan Isa Al-Masih dalam Alkitab tidak pernah bersumpah, Dia hanya mengucapkan kalimat “Sesungguhnya.” Misal, “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Injil, Rasul Besar Matius 5:18).

Oleh karena itu pengikut-Nya juga tidak perlu bersumpah. Mereka mengatakan ‘Ya’ kalau suatu adalah benar dan ‘tidak’ bila tidak benar.
~
Slamet

Balas
staff
15 May 2015 3:07 am
Balasan ke  staff

~
Saudara Insan,

Mohon maaf kalau kami harus menghapus komentar saudara, karena komentar tersebut dapat menyinggung perasaan pembaca yang lain.

Demikian harap maklum dan terimakasih.
~
Slamet
~

Balas
Ngkoes
24 June 2015 4:25 pm

~
Sudah jelas Al-Quran merupakan wahyu yang disampaikan roh yang menyamar jadi Jibril kepada Muhammad. Dan Muhammad meneruskannya kepada umat Muslim agar tidak menemukan Jalan Keselamatan ke sorga.

Mari kita kabarkan berita keselamatkan di dalam Isa Al-Masih kepada umat Muslim sepanjang jaman ini. Bagi yang menerima Injil, Alhamdulilah bisa diselamatkan. Dan bagi yang menolak, tidak apa-apa, yang penting sudah diberitahu.

Balas
staff
26 June 2015 4:24 am
Balasan ke  Ngkoes

~
Saudara Ngkoes,

Mohon maaf kalau kami terpaksa mengedit komentar saudara.

Alkitab mengajarkan bahwa tidak ada jalan lain untuk mendapatkan keselamatan masuk sorga selain melalui Isa Al-Masih. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Juga tidak ada pemimpin agama lain yang adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia, sebagai satu-satunya cara untuk melunasi hutang dosa manusia.
~
Slamet

Balas
aaa
18 October 2015 10:56 am

~
Yang tentang Isa Al-Masih adalah orang Kristen. Kalau memang orang Kristen tidak ragu, silakan jawab dengan tegas. Yesus itu Anak Manusia atau anak Allah?

Balas
staff
22 October 2015 4:55 am
Balasan ke  aaa

~
Saudara Aaa,

Tanpa ada keraguan sedikipun Kitab Suci Injil menunjukkan kepada kita bahwa Isa Al-Masih adalah Anak Manusia dan juga Anak Allah.

Sebagai Anak Manusia, Isa Al-Masih harus mati di kayu salib untuk menggantikan manusia berdosa. Bukan Allah melainkan hanya manusia sejati yang dapat mati, bukan?
“Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:2).

Dan sebagai Anak Allah, Isa Al-Masih dikandung oleh Roh Kudus. “Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:35). Isa Al-Masih adalah Allah yang menyatakan diri-Nya kepada manusia.
~
Slamet

Balas
Hadi
31 October 2015 3:09 pm

~
Namun Allah dan Isa Al-Masih dalam Alkitab tidak pernah bersumpah, Dia hanya mengucapkan kalimat “Sesungguhnya.” Misal, “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Injil, Rasul Besar Matius 5:18).

Sebenarnya saya jadi bingung yang mana Tuhan Anda? Allah apa Isa Al-Masih? Atau anda punya Tuhan dua?

Balas
staff
15 November 2015 12:36 pm
Balasan ke  Hadi

~
Saudara Hadi,

Orang Kristen mengimani Tuhan yang esa. Sebagaimana orang Islam menyembah satu Tuhan, demikian juga orang Kristen menyembah satu Tuhan, bukan dua atau tiga Tuhan.
“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Kitab Ulangan 6:4).
~
Slamet

Balas
sanusi
22 November 2015 8:19 pm

~
Angka-angka pada kalimat ini tidak benar, haram dipercaya.
“Al-Quran yang terdiri dari 6666 ayat, terdapat kata-kata “sesungguhnya” sebanyak 2257 kata atau ± 1/3 dari 6666 ayat. Ditambah dengan sumpah secara langsung, jumlahnya menjadi ± 2/5 atau 40%. Artinya, menurut Al-Quran Allah secara tidak langsung bersumpah”.

Baca saja kitabmu sendiri, dari pada memojokkan kitab orang Islam, nanti kamu dilaknat nabi Isa as.

Balas
staff
3 December 2015 9:45 pm
Balasan ke  sanusi

~
Saudara Sanusi,

Untuk mengetahui kebeneran angka-angka yang tertulis itu benar memang perlu diadakan penyelidikan. Namun masalahnya tidak ada seorangpun dari umat Muslim yang berani menyelidiki Al-Quran. Karena Al-Quran tidak boleh diuji kebenarannya.

Sebaliknya semua ayat-ayat nubuat dalam Alkitab boleh diuji, ternyata terbukti kebenaranya. Hampir semua nubuat dalam Alkitab sudah digenapi. Oleh karena itu orang Kristen percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya Firman dari Allah.
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz