• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Artikel-Artikel > Cerita Pendek > Kisah Keadilan dan Cinta yang Berkorban

Kisah Keadilan dan Cinta yang Berkorban

29 December 2009 oleh Web Administrator 2 Comments

Shamuel adalah pangeran Caucasia (daerah sebelah utara Iran) yang hidup kurang lebih 200 tahun yang lalu. Negerinya terus-menerus berperang melawan bangsa Turki.

Dalam suatu peperangan angkatan bersenjatanya mengepung sebuah kota musuh. Seperti biasa, dalam kampanye, ibunya menyertainya.

Pengkhianatan dari Orang yang Dikasihi

Pada suatu hari ia merencanakan serbuan kilat malam dan pengepungan pada suatu kota. Musuh mengetahui serbuan rahasia ini. Musuh bersiap siaga dan bala tentara Pangeran Shamuel kalah.

Dengan kemarahan yang meluap, Pangeran Shamuel mengumumkan bahwa si pengkhianat akan mendapat hukuman cambuk 100 kali. Kemudian serbuan malam selanjutnya berakibat sama. Kali ini tentara mengetahui pengkhianatnya, ibu kandung Pangeran Shamuel.

Pengkhianat Menerima Hukuman Berat!

Jika Pangeran Shamuel menghindari menghukum ibunya, ia akan menjadi pemimpin yang tidak adil. Tetapi, jika ibunya mendapat hukuman cambuk 100 kali, ibunya pasti akan mati. Rakyatnya juga akan mencemoohnya sebagai orang yang tidak memiliki belas kasihan terhadap ibunya sendiri! Sebagai anak, Pangeran Shamuel mencoba berusaha memikirkan cara menunjukkan cinta yang rela berkorban agar ibunya tidak menerima hukuman.

Sesudah menyendiri selama tiga hari dalam kemahnya, Pangeran keluar menghadapi rakyatnya. Para tentara berkumpul menunggu keputusannya.

Dengan sikap serius Pangeran Shamuel menjelaskan, “Kita telah kalah dalam dua kali peperangan. Karena pengkhianatan ini, banyak tentara gugur. Tiada pengecualian dan tiada pengampunan. Hukuman berjalan sesuai dengan keputusan awal, 100 kali cambukan untuk pengkhianat! Saya akan menegakkan kebenaran dan keadilan dalam kerajaan!”

Cinta yang Rela Berkorban “Menanggung Seorang Pengkhianat”

Ibunya pucat dan takut gemetar di hadapan rakyat. Serdadu mulai mengangkat cemetinya. Tetapi, sebelum cambukan pertama jatuh ke ibunya, Pangeran Shamuel berteriak, “Tunggu, dia ibuku!”

Sayalah anak kandungnya! Saya, sebagai penggantinya, akan menerima hukumannya. Dengan membuka bajunya, ia melangkah ke hadapan rakyat selagi memerintah serdadu tersebut, “Cambuklah seperti biasa, jangan lebih ringan daripada yang pantas bagi pengkhianat. Jalankanlah tugasmu, cambukilah saya!”

Cambukan demi cambukan jatuh pada Pangeran Shamuel. Ia jatuh pingsan. Meskipun hampir mati, ia siuman dan akhirnya sehat kembali sehingga terus hidup untuk memimpin bangsanya.

Pengorbanan Cinta Isa Al-Masih bagi Semua Manusia Berdosa

Kisah seperti ini lebih daripada semua kisah lain dalam sejarah dunia. Namun, kisah ini menggambarkan pengorbanan Isa Al-Masih.

Kalimat Allah [Isa Al-Masih] datang ke dunia dalam tubuh manusia. Ia harus menjalankan hukuman yang adil terhadap dosa karena pengkhianatan manusia terhadap Allah. Setiap kali kita berdosa, hal itu sama dengan mengkhianati Allah.

Akibat cinta Isa yang sempurna untuk kita, maka Ia rela mati ganti kita. Ia mengalami penderitaan di salib karena dosa kita.

Isa tidak hanya menderita sengsara jasmani karena kita. Tetapi, Ia juga menerima atau menanggung keaiban, penghinaan, dan kebusukan dosa kita sewaktu menderita di salib. Inilah bukti sesungguhnya dari Allah, cinta yang rela berkorban hanya untuk ciptaaan-Nya yang mulia.

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).

Maukah Anda menerima cinta Isa? Terimalah Isa sebagai Juruselamat Anda.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut

  1. Bagaimana pandangan Saudara tentang cinta yang tulus?
  2. Apakah Saudara pernah harus memilih antara keadilan dan kasih?
  3. Bagaimana pendapat Saudara tentang pengorbanan Isa? Maukah Saudara mengalami cinta-Nya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?
  2. Mengapa Harus Ada Qurban Pada Idul Adha?
  3. Cara Allah Menilai Seseorang Dan Cara Hidup Berkenan Kepada-Nya
  4. Apakah Perbuatan Baik Menyelamatkan?

Video:

  1. Kisah Dokter Meninggal Untuk Menyelamatkan Orang Sakit

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Cinta Yang Rela Berkorban”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.  atau SMS ke: 0812-8100-0718.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Cerita Pendek Tagged With: Kematian Isa Al-Masih

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

2 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Gandhi Waluyan
6 February 2018 10:06 pm

~
Yang membuat saya tidak habis pikir itu mengapa manusia yang berdosa, tapi mengapa Tuhan yang disiksa?

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
16 February 2018 9:11 am
Balasan ke  Gandhi Waluyan

~
Saudara Gandhi,

Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka semua manusia di dunia ini sudah tercemar oleh dosa. Hubungan antara manusia dengan Allah terputus, manusia diikat kuasa dosa, dan siap-siap menghadapi hukuman Allah di neraka.

Karena begitu besar kasih Allah kepada manusia, maka Allah mengirimkan Isa Al-Masih untuk menderita dan mati di atas kayu salib menggantikan kita, sehingga kita yang seharusnya menjalankan hukuman itu, saat ini tidak lagi. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz