Yasin, yang Islam sejak kecil, bingung dengan Natal umat Nasrani. Menurutnya Natal tidak masuk akal, sebab Isa Al-Masih dianggap Tuhan dan lahir sebagai manusia. Juga adanya pohon cemara, sinterklas, lampu hias dan sebagainya di acara Natal.
Dia juga mendengar bahwa katanya Natal membawa kesejahteraan. Memang selama ini dia diajar cara beroleh hidup damai dalam Islam, namun belum mendapatkannya. Tentu, Anda pasti ingin beroleh kedamaian di dunia dan akhirat juga.
Bagaimana Natal dapat memenuhi kedamaian hidup Yasin dan hidup Anda?
Natal dalam Al-Quran
Yasin tahu bahwa Al-Quran juga menyinggung soal kisah Natal atau kedatangan Isa Al-Masih ke dunia.
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku [Isa Al-Masih], pada hari aku dilahirkan, pada hari aku [Isa Al-Masih] meninggal dan pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Isa adalah “anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19). Hadist Al-Bukhari menuliskan bahwa, “Iblis menjamah setiap anak yang masuk dunia, kecuali Maryam dan Anaknya”
Benar, Isa Al-Masih lahir suci dan hidup suci. Ini berbeda dari manusia yang hidup berdosa. Kesucian-Nya ini sangat penting bagi misi penyelamatan dan pendamaian-Nya.
Awas, Itu Cuma Budaya Natal!
Ketika momen Natal Yasin berkunjung ke familinya yang beriman kepada Isa Al-Masih. Ia bertanya tentang pohon Natal, lampu Natal, sinterklas, yang sering muncul di TV pada bulan Desember.
Pohon Cemara Natal mengandung lambang harapan dan kehidupan. Ini karena pohon cemara tetap hidup di segala musim. Hal ini menggambarkan kasih Rabb Isa Al-Masih pada manusia yang tidak pernah berubah dan berhenti selamanya.
Bintang di atas pohon Natal itu mengambarkan Isa Al-Masih sebagai terang dunia / Nur al- alam. Lampu-lampu yang menghiasi pohon Natal dapat melambangkan umat-Nya yang juga menjadi terang di tengah dunia.
Tokoh Sinterklas berdasarkan tokoh suci yang sangat sayang dan selalu memberi hadiah kepada anak-anak pada hari-hari penting.
Dari penjelasan familinya itu, Yasin mengerti bahwa semuanya itu hanyalah pernak-pernik dan budaya Natal. Bukan makna sesungguhnya dari Natal dan sebetulnya setiap hal itu tidak perlu.
Yang menarik perhatiannya bahwa makna Natal berkaitan dengan pendamaian manusia berdosa dengan Allah. Itu berbeda dari cara beroleh hidup damai dalam Islam. Karena itu dia meminta penjelasan akan ketenangan itu lebih dalam dari familinya.
Makna dan Kedamaian Natal bagi Umat Muslim
Familinya menjelaskan bahwa Natal adalah nuzul/turunnya Isa Al-Masih, Kalimatullah menjadi manusia. Isa Al-Masih, yang hidup di surga, rela menjadi manusia. Malaikat menyaksikan, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).
Isa tajjassud/menjelma menjadi manusia untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. Manusia berdosa memusuhi dan memberontak kepada Allah Yang Suci. Akibatnya mereka akan dihukum di neraka kekal. Maka Isa memperdamaikan manusia melalui penyaliban-Nya ganti hukuman dosa manusia.
Itulah sebabnya Malaikat Allah memberitakan kedamaian pada peristiwa Natal. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Injil, Rasul Lukas 2:14).
Nama Isa Al-Masih dalam Bahasa Yunani adalah Yeshua. “. . . karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21). Hanya Isa Al-Masih yang berkuasa mengampuni dosa dan menjamin manusia ke surga.
“Benar manusia tidak dapat berdamai dengan Allah karena dosa-dosanya. Maka manusia akan dihukum-Nya di neraka kekal. Akibatnya hidup manusia tidak damai,” pikir Yasin.
Kedamaian seperti itulah yang dia cari selama ini. Namun, kesejahteraan itu tidak di dapatnya dari ajaran Islam. Apakah Anda juga mencari kedamaian seperti itu?
Terimalah Berkat Natal bagi Kesejahteranmu!
Akhirnya Yasin mempercayakan hidupnya kepada Isa Al-Masih. Hasilnya, dia beroleh kepastian pendamaian dengan Allah dan ketenangan di surga-Nya.
Anda ingin beroleh pendamaian dengan Allah yang Maha Suci, bukan? Percayakanlah kepada Isa Al-Masih sekarang! Dia berkuasa menganugerahkan ketenangan kepadamu di dunia dan surga-Nya.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskan kaitan Natal dan kedamaian hidup manusia?
- Bagaimana Isa Al-Masih mendamaikan manusia berdosa dengan Allah Yang Suci?
- Mengapa kita perlu beriman kepada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mukjizat Terbesar Nabi Isa: Perbaiki Hubungan Manusia dengan Allah
- Bagaimana Jawaban Muslimah NU Tentang Isa Al-Masih dan Ketuhanan-Nya?
- Gus Dur: Keharusan Para Mukmin Merayakan Natal Juga!
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .