Umat Muslim percaya Al-Quran adalah kitab dari Allah. Bermacam klaim diberi untuk membenarkan kitab tersebut. Juga berbagai buku ditulis untuk menyatakan bahwa Al-Quran dengan ilmu pengetahuan dan sejarah sejalan, layak diyakini.
Benarkah demikian? Berikut beberapa pertanyaan yang pantas untuk direnungkan tentang kesalahan Al-Quran dalam sains:
Dapatkah Gunung Menghentikan Gempa Bumi?
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi).
Beberapa ayat Al-Quran mengatakan Allah menciptakan gunung untuk mencegah gempa bumi. “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar bumi itu tidak goncang bersama mereka” (Qs 21:31). Hal serupa juga ditulis dalam Qs 16:15 dan 31:10.
Bila benar gunung-gunung dapat menahan terjadinya gempa bumi, mengapa ada banyak gempa bumi di Indonesia, negara di mana terdapat banyak gunung?
Ada Berapa Banyak Bumi?
Umat Muslim percaya Tuhan menciptakan ada tujuh langit. Demikian juga halnya dengan bumi. “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi” (Qs 65:12).
Menurut beberapa hadith, termasuk Ahmad nomor 41 dan 1513, Muhammad mengajarkan tentang tujuh bumi. Rupanya itulah pendapat kuno yang dipercayai oleh orang-orang yang sebaya dengannya. Muhammad percaya hal itu dan mengajarkannya sebagai kebenaran.
Sekarang kita tahu tidak benar ada tujuh bumi. Benar ada planet-planet lain, tetapi tidak ada yang seperti bumi. Walaupun ada kesamaan-kesamaan, seperti air, gunung-gunung berapi, dan jurang-jurang, tetapi tidak ada yang mempunyai kehidupan seperti bumi. Bumi satu-satunya yang memiliki terang dan gelap, dingin dan panas yang sesuai dan sempurna untuk makhluk hidup. Bumi satu-satunya yang Allah ciptakan sebagai tempat makhluk hidup berkembang-biak.
Kontradiksi dalam Al-Quran: “Pernahkah Orang Mesir Disalibkan?”
Ayat Kontradiksi Al-Quran bukan hanya kelihatan salah pada penciptaan alam semesta. Tetapi juga sejarah. Dalam Qs 7:124, 12:41, dan 26:49 dikatakan bahwa pada masa Firaun, yaitu sekitar tahun 1450-1200 BC, telah terjadi penyaliban di Mesir.
Faktanya, menurut catatan sejarah, penyaliban bukan bentuk penghukuman bagi seseorang di masa itu. Penyaliban dimulai berabad-abad kemudian oleh pemerintah Roma, bukan oleh Firaun di Mesir.
Memang ada beberapa fakta yang benar dan sejalan Al-Quran dengan ilmu pengetahuan dan sejarah. Tetapi fakta tersebut cenderung umum.
Penyaliban Isa Al-Masih Adalah Fakta Sejarah
Alkitab, yang sebagiannya Muhammad mengerti, menegaskan bahwa menurut sejarah Isa Al-Masih wafat. Beberapa sarjana percaya, tulisan paling kuno tentang kematian Isa Al-Masih ditulis antara tiga sampai lima tahun sesudah penyaliban-Nya.
Fakta tentang Isa bukan hanya seputar kematian-Nya. Tetapi juga kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Kebenaran kematian dan kebangkitan adalah fakta sejarah. Bahkan salah satu ayat Al-Quran mengatakan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Juga ada nubuat-nubuatan tentang penyaliban-Nya diucapkan dan ditulis ratusan tahun sebelumnya. “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab Nabi Yesaya 9:5).
Fakta kebangkitan Isa Al-Masih masih dapat dirasakan hingga saat ini. Khususnya bagi mereka yang mau percaya kepada-Nya. Bila saudara ingin mengalami sendiri kebenaran itu, datanglah kepada Isa dan Dia akan memberi kelegaan kepada Anda. Firman-Nya, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut Saudara, mengapa terdapat banyak ayat Al-Quran dengan ilmu pengetahuan dan sejarah tidak sesuai?
2. Sebagai seorang Muslim, bagaimana Saudara menyikapi ayat-ayat Al-Quran yang tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan dan sejarah?
3. Menurut Saudara, bagaimanakah pandangan sejarah tentang kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen atau Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di:.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kontradiksi Al-Quran Dengan Sejarah Dan Ilmu Pengetahuan?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Apakah hanya itu kejanggalan-kejanggalan dalam Al-Quran?
*
Saudara Rudi,
Umat Muslim percaya bahwa Al-Quran adalah firman Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Jibril. Oleh sebab itu, umat Muslim menganggap Al-Quran adalah benar dan tidak berkontradiksi dengan sejarah dan ilmu pengetahuan.
Umat Muslim juga mengklaim, kalau ada kontradiksi antara ayat yang satu dengan ayat yang lainnya, maka Al-Quran bukan berasal dari Allah. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran, kalau sekiranya Alquran bukan dari sisi Allah tentulah mereka dapati banyak pertentangan di dalamnya” (Qs 4:82).
Namun, benarkah tidak ada pertentangan antara Al-Quran dan ilmu pengetahuan maupun ayat per ayat dalam Al-Quran? Sebenarnya pertentangan-pertentangan yang ditulis dalam arikel ini hanya sebagian kecil saja. Kalau kita membaca Al-Quran secara keseluruhan, kita akan menemukan banyak pertentangan atau kejanggalan.
~
SL
*
Pemahaman yang salah mengenai Al-Quran. Kalau ingin mengerti isi Al-Quran jangan dibaca mentah-mentah tapi dipahami! Dan Injil yang asli sudah diubah oleh editor terkenal asal Romawi keturunan Yahudi yaitu Paulus.
*
Saudara Ymoriska,
Pada hakikatnya umat Muslim mengakui secara lisan, tulisan, dan hati bahwa Allah telah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad melalui Jibril. Tidak satupun yang diubah, dan umat Muslim percaya bahwa pengajaran yang diajarkan oleh Muhammad adalah benar.
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, yang kalian tidak akan pernah tersesat selagi masih berpegang teguh pada keduanya; yaitu kitabullah (al-Qur’an) dan sunah nabinya’” (Al-Hadits – HR. Imam Malik).
Namun, faktanya Al-Quran sendiri justru memberikan kesaksian bahwa terdapat banyak ayat-ayat pertentangan di dalamnya. Hal ini memperkuat bahwa Al-Quran buatan Muhammad dan Al-Quran juga bukan berasal dari ilmu Allah.
Yang paling mengherankan, Kitab Suci Injil yang 700 tahun sudah ada sebelum Muhammad lahir. Dan yang telah di “copy paste” oleh Muhammad untuk menyusun Al-Quran tapi malah dituduh kitab palsu.
~
SL
*
Tentang Qs 21:31, itu adalah ungkapan yang perlu dimaknai. Menurut saya, maksudnya ketika terjadi pergeseran kerak bumi, agar tidak merusak planet bumi, maka Allah menciptakan gunung-gunung. Jadi, ayat tersebut sesuai dengan ilmu pengetahuan.
Kami mengimani Al-Quran seperti halnya saudara mengimani kitab saudara. Tidak bijak rasanya mencari kelemahan kitab kami, karena saya pribadi tidak seperti itu. Al-Quran dan Injil menurut saya adalah mutlak kebenarannya karena datangnya dari Sang Pencipta (Allah). Ketika ada kerancuan itu hanyalah semata kelemahan manusia yang suatu saat akan terungkap oleh manusia itu sendiri, kecuali yang sifatnya ghaib. Terimakasih. Maaf apabila ada kekeliruan.
*
Saudara Mr. Zavinul,
Berdasarkan penelitian ilmiah, para pakar sering mengelompokkan gempa bumi dalam beberapa jenis, di antaranya adalah gempa vulkanik. Gempa vulkanik terjadi karena adanya aktivitas kantong magma atau lava panas yang terdapat di dalam gunung api. Peristiwa gempa vulkanik jarang dirasakan oleh masyarakat secara langsung karena intensitasnya yang sangat kecil. Namun demikian, gempa vulkanik juga dapat dirasakan manusia jika terjadi letusan gunung api yang dahsyat.
Sebagai contoh, letusan Gunung Karakatau pada 1883 di Selat Sunda yang memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Letusan Gunung api Krakatau menyebabkan goncangan besar seperti gempa bumi. Menurut catatan, suara dentuman letusannya terdengar sampai sejauh 5.000 km. Letusan tersebut juga menyebabkan gelombang Tsunami setinggi 36 meter di lautan.
Jadi, berdasarkan penelitian ilmiah ini, nampaknya Allah perlu mengkaji ulang firmannya yang terdapat dalam Qs 21:31, “Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar bumi itu tidak goncang bersama mereka.”
~
SL
~
Nabi Muhamad adalah seorang yang buta huruf. Bagaimana mungkin dia membuat sebuah kitab yang di dalamnya perkataan yang mengesakan Allah? Jikalau Muhamad mendirikan agama kenapa tidak menyuruh menyembah dirinya?
Kalau anda mengutip Al-Quran untuk membuktikan kebenaran anda, berarti secara tidak langsung anda mengakui kenabian Muhammad.
~
Saudara Sugi,
Kalau seseorang mengatakan, “Presiden negara kami tidak dapat menulis dan membaca, ia sama sekali buta huruf.” Bagaimana kedengarannya menurut kita? Apakah kita merasa bangga dengan gelar tersebut? Namun, umat Muslim bangga dengan gelar “buta huruf” yang disandang Nabi Muhammad.
Sebenarnya Muhammad tidak buta huruf. Kalau ia buta huruf, tidak mungkin pedagang kaya bernama Khadijah menunjuk Muhamad untuk mengantar pesanan barang ke Syria. Apakah mungkin orang buta huruf diberi tanggung jawab untuk menyusun accounts/tata buku dan mengerti perincian perdagangan internasional?
Selain itu Muhamad juga memiliki partner dagang di Mekah. Partnernya ini, Sa’ib, melaporkan: “Kami saling tergantung; jika Muhamad memimpin karavan, pada saat kembali ke Mekah ia tidak akan masuk rumah sebelum membereskan tata buku dengan saya…”
Jelas bahwa Muhammad memiliki cukup pengetahuan tentang dagang dan akunting. Pengetahuan macam ini tidak dimungkinkan bagi orang yang tidak mampu membaca dan menulis. Walaupun Muhammad mempunyai jumlah pengikut yang besar, namun ia bukan nabi yang dinubuatkan dalam Alkitab, bukan?
~
Slamet
~
Tolong anda tunjukkan ayat-ayat yang bertentangan dalam Al-Quran!
~
Saudara Adriansyah,
Sebenarnya ada banyak ayat-ayat yang saling bertentangan dalam Al-Quran. Namun pada kesempatan ini kami tunjukkan dua ayat saja.
1. Ayat tentang kematian Isa Al-Masih. Isa tidak dibunuh melainkan diangkat (Qs 4:157-158). Ayat ini bertentangan dengan ayat yang menyebutkan Isa lahir, telah wafat, dan bangkit hidup kembali (Qs 19:33).
2. Ayat tentang orang Kristen kafir. Orang kristen dikatakan kafir (Qs 2:116). Bertentangan dengan ayat yang menyebutkan posisi orang Kristen berada di atas orang kafir(Qs 3: 55).
~
Slamet
~
Tidak ada yang kontradiksi, pemahaman anda saja yang keliru. Gunung memiliki peranan sebagai pasak dari bumi dan berfungsi untuk meminimalkan goncangan listofer ketika bergerak.
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak” (Qs 78:6-7). Justru Alkitab yang kontradiksi, langit disamakan seperti atap.
~
Saudara Alfian,
Gempa bumi tidak dapat dihentikan oleh gunung berapi dan tidak bisa juga mencegah sebelum gempa terjadi. Gempa akan terjadi terus selama adanya pergerakan dari lempeng-lempeng tersebut akibat adanya gejolak dari cairan magma yang sangat panas di lapisan dalam bumi.
Benarkah Alkitab menyatakan langit disamakan dengan atap rumah? Justru Al-Quran dalam sura Al-Baqarah menuliskan bumi bagaikan hamparan dan langit sebagai atap. “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit” (Qs 2:22).
Seperti karya-karya sastra lain, sebenarnya Alkitab penuh dengan gaya bahasa metafora, hiperbola dan antropomorfisme. Tiap gaya bahasa itu harus dipahami sebagaimana adanya.
Oleh sebab itu, ketika kita membaca Alkitab, bacalah Alkitab dengan jujur! Jangan paksakan keyakinan kita dalam suatu teks. Dan jika kita membaca hal yang bertentangan dengan keyakinan kita, jangan coba mengubah Alkitab, tetapi yang harus diubah adalah keyakinan kita.
~
Slamet
~
Staff Isa dan Al-Quran,
Saya beri keterangan tentang gunung menghentikan gempa bumi, yang saya kutip dari Qs 21:31, “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar bumi itu tidak goncang bersama mereka.”
Bumi terdiri dari inti bumi berupa gas yang amat panas berlapis bumi menutup inti bumi hingga kerak bumi. Seandainya tidak ada gunung sebagai akses atau saluran pelepasan tekanan yang amat kuat yang mendorong keluar tentulah bumi ini sedikitnya akan bergoncang bahkan meledak.
Ingat, panci presto sistemnya sama ada lubang penyalur tekanan yang mendorong keluar jika lubang itu tertutup panci presto tersebut bergoncang keras bahkan dapat meledak.
~
Saudara Anti Static,
Kami setuju dengan keterangan saudara tentang aktivitas magma yang keluar dari perut bumi harus diberikan lubang saluran agar bumi tidak meledak.
Saudara, gunung berapi terbentuk karena magma panas dan bertekanan tinggi. Oleh karenanya, ia akan mencari jalan ke permukaan melalui retakan-retakan pada batuan. Pada saat magma muncul ke permukaan, magma disebut sebagai lava dan peristiwanya disebut erupsi atau letusan gunung berapi.
Bila erupsi ini berlangsung berulang kali, maka lambat laun titik letusannya akan bertambah tinggi, karena bertumpuknya material hasil letusan sebelumnya. Tumpukan berbagai macam material hasil letusan inilah yang menyebabkan bentuk gunung berapi ‘segitiga’.
Gunung berapi yang meletus dapat menimbulkan gempa bumi vulkanik. Dan akibat letusan gunung ini menyebabkan kerugian atau kerusakan bagi manusia dan lingkungannya. Jadi, “gunung-gunung yang kokoh” inilah bila meletus dapat menyebabkan gempa sehingga “bumi itu bergoncang.”
~
Slamet
~
Umat Muslim bukan hanya percaya pada Al-Quran tapi percaya akan kitab sebelumnya. Percaya nabi dan rasul sebelum Muhamad. Dan juga percaya hal gaib hari akhir dan nasib baik maupun buruk. Itulah iman Islam yang tidak ada keraguan.
~
Saudara Arahman,
Memang itulah yang diperintahkan Allah dalam Al-Quran bagi umat Muslim. “ Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran …dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu daripada itu dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat,…”(Qs 4:136).
Dari ayat ini kita mengetahui bahwa salah satu dari kitab-kitab suci yang diturunkan adalah Injil. Oleh karena itu, tentunya umat Muslim tidak akan mengingkari berita keselamatan yang tertulis dalam Injil. Sebab kalau umat Muslim mengingkari Injil, sebenarnya mengingkari Allah dan malaikat-Nya.
Salah satu berita keselamatan yang diwahyukan Allah melalui Malaikat Gabriel berbunyi demikian: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11). Percayakah saudara akan pesan Allah yang disampaikan oleh Malaikat Allah ini?
~
Slamet
~
Staff Isa dan Al-Quran,
Anda berkata, “Jadi gunung-gunung yang kokoh inilah bila meletus dapat menyebabkan gempa sehingga bumi itu bergoncang.”
Anda bicara gempa lokal, ayat itu bicara bumi dan ayat itu tidak bicara “gunung meletus” tapi bicara dijadikan gunung-gunung. Jika demikian, bila ada satu gunung meletus apakah satu bulatan/seluruh bumi berguncang? Tentu tidak. Orang zaman prasejarah hingga mendekati modern mengerti jika gunung meletus dampaknya tanah bergetar.
Namun, dahulu mereka tidak mengerti gunung sebagai penyalur energi pusat magma inti bumi yang terus konstan mendesak keluar dan ini harus di salurkan. Itulah kehebatan Al-Quran yang mengandung science.
~
Saudara Anti Static,
Kita hanya berputar-putar pada satu sub pokok bahasan pada artikel ini yaitu “Dapatkah Gunung Menghentikan Gempa Bumi?” yang sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi, kalau memang Al-Quran masuk akal dan dapat ditafsirkan.
Sebenarnya ada sub pokok bahasan yang sangat penting bagi keselamatan manusia yaitu “fakta sejarah bukan saja tentang penyaliban Isa Al-Masih melainkan juga kebangkitannya dari orang mati.” Karena kalau Isa Al-Masih hanya mati disalib dan tidak dibangkitkan maka tidak ada harapan bagi siapapun termasuk orang Kristen bisa masuk ke sorga.
“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” (Injil, Surat 1 Korintus 15:17). Inilah yang paling penting bagi kita yaitu keselamatan di dalam Isa Al-Masih. Kematian Isa Al-Masih adalah dasar keselamatan kita dan kebangkitan-Nya adalah pengharapan hidup kekal di sorga.
~
Slamet
~
1. Aktivitas magma dalam perut bumi selalu menimbulkan goncangan. Gununglah yang berfungsi sebagai stabilisator aktivitas magma tersebut.
2. Bumi kita bukan satu-satunya planet yang mendukung adanya kehidupan. sejauh ini ilmuwan NASA menemukan 461 planet yang mirip bumi. KOI-172.02 adalah planet yang paling mirip bumi dan sangat menunjang adanya kehidupan.
3. Sanksi penyaliban di Mesir sudah ada sejak dynasti Hykos menduduki Mesir. Sumber referensinya: The Hyksos (The Shepherd Kings) (1730 – 1580) BC invaded Egypt, and conquered the Pharao Dynasty. Saat itu salib masih berupa tiang tegak, bukan kayu yang disilangkan.
~
Saudara Pencari Kebenaran,
Tanggapan kami untuk pertanyaan nomor 1, kami persilakan saudara memperhatikan beberapa jawaban pada komentar di atas. Ilmuwan Carol Stoker dan Larry Lemke mengklaim bahwa ada tanda kehidupan di luar bumi walaupun kehidupan di sana masih primitif. Namun NASA menolak klaim kedua ilmuwan tersebut karena kehidupan di luar planet bumi ini masih sebatas teori.
Bukti arkeologi menunjukkan bahwa hukuman salib itu baru digunakan orang-orang Seleucid, Carthaginians, dan Roma dari sekitar abad ke-6 SM sampai abad ke-4 Masehi. Jadi, pada waktu bangsa Israel di Mesir belum ada bukti mendukung hukuman penyaliban.
~
Slamet
~
Staff Isa dan Al-Quran,
Anda pikir itu hal sepele menafsirkan Al-Quran (Qs 21:31). Anda menggiring agar hal ini dipersepsikan sebagai kesalahan, sesungguhnya anda berkata kosong. Sekarang anda keluar dari topik, mengalihkan ke sub bahasan lain yaitu penyaliban Isa Al-Masih dan anda mengajukan dalil Injil, Surat 1 Korintus 15:17.
Anda katakan itu penting, bagi saya itu absurd, seperti hal abstrak. Namun, hal yang jelas dan dapat dibuktikan dengan ilmu (sciences) malah anda tinggalkan. Ketahuilah memang Alkitab itu batu ujiannya adalah Al-Quran dan dipatahkan oleh kebenaran dari satu sisi lain dan kebenaran itu adalah ilmu pengetahuan (sciences). Bagaimana tanggapan anda? Insya Allah saya tanggapi sub bahasan yang anda inginkan itu.
~
Saudara Anti Static,
Kami tidak menganggap remeh tentang penafsiran Qs 21:31. Faktanya, walaupun banyak gunung berapi, bumi masih tetap berguncang karena gempa. Dan penjelasan tentang Qs 21:31, menurut kami sudah cukup jelas, bahkan artikel di atas juga sudah memberikan penjelasan.
Kalaupun kami mencoba menjelaskan kisah penyaliban Isa Al-Masih, bukan berarti keluar dari topik artikel. Fakta tentang kasih Allah kepada manusia berdosa yang dinyatakan melalui kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih inilah paling penting bagi keselamatan manusia. Kitab Taurat, Zabur, dan Injil secara sistematis menuliskan tentang kisah ini.
Allah Ibrahim, Ishak, dan Yakub sejak semula dalam Kitab Taurat sudah menubuatkan tentang kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih dan digenapi dalam Kitab Injil. Namun fakta sejarah ini ditolak oleh Allah Al-Quran secara sepihak dengan menurunkan Qs 4:157. Sebenarnya kitab pendahulu yaitu Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, yang dapat dijadikan dasar untuk menguji kebenaran Al-Quran sebagai kitab terakhir, bukan sebaliknya.
~
Slamet
~
[quote name=”Staff Isa dan Al-Quran”]~
Kalaupun Al-Quran dalam Sura Al-Baqarah menuliskan bumi bagaikan haparan dan langit sebagai atap. “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit” (Qs 2:22).
[/quote]
Langit dalam Alkitab ada tiang, dimana tiangnya? “Tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya. AKU-lah yang mengokohkan tiang-tiangnya” (Kitab Nabi Ayub 26:11)
Al-Quran, langit tidak bertiang. Allah yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat. Jadi, Alkitab bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Mau ayat yang lain?
~
Saudara Alfian,
Arti kalimat yang tertulis Alkitab , “tiang-tiang langit bergoyang-goyang” (Kitab Nabi Ayub 26:11), tidak dapat diartikan secara literal tetapi itu arti kiasan. Walaupun pengarang adalah Allah, namun Alkitab ditulis oleh kurang lebih 40 orang dengan latar belakang yang berbeda-beda dalam kurun waktu 1500 tahun.
Seperti buku karya sastra yang berkualitas, Alkitab penuh dengan gaya bahasa metafora, hiperbola dan antropomorfisme. Bukankah Allah yang memberi kemampuan gaya bahasa kepada manusia, bukan? Oleh karena itu, janganlah memahami Alkitab menurut selera pikiran kita tetapi ubahlah pikiran ini agar sesuai pikiran Allah yang ada dalam Alkitab.
~
Slamet
~
Syalom,
1. Mungkinkah karena ada campur tangan roh jahat (roh antikristus) dalam pengajaran Muhammad?
2. Saya bukan seorang Muslim. Jadi, tidak bisa memberikan pendapat.
3. Sudah terbukti kebenarannya sehingga sudah menjadi fakta sejarah.
Tuhan memberkati.
~
Saudara Santuah,
Terima kasih untuk komentar saudara. Semoga dapat memberikan pencerahan bagi saudara umat Muslim. Tuhan juga memberkati saudara.
~
Slamet
~
Staff Isa dan Al-Quran,
Anda berkata, ”Sebenarnya kitab pendahulu yaitu Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, yang dapat dijadikan dasar untuk menguji kebenaran Al-Quran sebagai kitab terakhir bukan sebaliknya.”
Artinya, kebenaran dan kesempurnaan itu timbul lebih dahulu baru kemudian kesalahan dan kekeliruan timbul kemudian. Logika macam apa yang anda katakan? Apakah setiap sesuatu akan sempurna lebih dahulu dan baru kemudian kekurangan akan terjadi?
Mohon dijelaskan maksud anda!
~
Saudara Anti Static,
Allah adalah pencipta yang sempurna. Oleh sebab itu, hasil ciptaan-Nya adalah baik dan tidak perlu disempurnakan. “Allah melihat bahwa apa yang diciptakannya baik dan sungguh amat baik” (Taurat, Kitab Kejadian 1:4). Kitab Taurat, Zabur, dan Injil adalah wahyu Allah. Karena Allah sempurna, maka ketiga kitab tersebut pasti sempurna kebenarannya.
“Taurat TUHAN itu sempurna menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” (Zabur, Kitab Mazmur 19:8). Oleh sebab itu, jika muncul kitab suci yang lain, kita dapat mengujinya melalui Alkitab (Taurat, Zabur, dan Injil). Kalau isi kitab yang kita uji sesuai dengan Alkitab berarti kitab tersebut adalah memang wahyu Allah, demikian sebaliknya.
~
Slamet
~
Saya percaya kepada ajaran Kristen dan ingin menjadi pengikut Yesus. Tapi bagaimana caranya? Ada Kristen Protestan, Katolik, Advent, ada gereja Ortodoks dan banyak lagi aliran. Mana yang saya harus pilih?
Seperti orang yang tidak tahu jalan saja, sehingga sampai terpecah- pecah. Akhirnya saya kembali ke Al-Quran saja, karena Al-Quran hanya satu konsep untuk Yesus yaitu memuliakan-Nya.
~
Saudara Wiwik,
Agama bukanlah jalan keselamatan, karena agama apapun termasuk agama Kristen tidak dapat menjamin pemeluknya masuk ke sorga. Kitab Suci Allah menunjukkan bahwa hanya Isa Al-Masih saja yang dapat menjamin keselamatan seseorang.
“Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Bahkan Isa Al-Masih Sang Penyelamat menegaskan kepada kita: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, rasul Besar Yohanes 14:6). Percayakah saudara kepada Isa Al-Masih yang telah mati untuk menyelamatkan saudara?
~
Slamet
~
Staff Isa dan Al-Quran,
Sempurna dalam penciptaan saya setuju dalam hal lain. Namun bimbingan agama itu perlu disempurnakan sesuai peradaban dan daya pikir maupun pengetahuan di setiap masa. Jika tidak mengapa diturunkan Zabur lalu Taurat dan Injil? Dan anda hanya menyebut tiga kitab itu saja, apakah Al-Quran menurut anda bukan kitab? Apakah yang menurunkan Al-Quran itu bukan dari Allah yang sama dengan yang menurunkan Zabur, Taurat, dan Injil?
~
Saudara Anti Static,
Kalaupun kami hanya menggunakan Kitab Taurat, Zabur, dan Injil memang ketiganya utuh dan berkesinambungan. Dalam Kitab Taurat, Zabur dan Injil ada banyak ayat yang menuliskan tentang kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. Kitab Taurat dan Zabur berisi tentang nubuatan-Nya sedangkan kisah ini digenapi dalam Kitab Injil.
Bahkan Isa Al-Masih sendiri menjelaskan tentang hal ini. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur ” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
Harapan kami, sebagai kitab penyempuna seharusnya Al-Quran memberikan penegasan tentang kisah penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih. Bukan sebaliknya. Al-Quran justru mengosongkan rencana kekal Allah yaitu keselamatan manusia melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib.
~
Slamet
~
Mukjizat Yesus bukan fakta sejarah. Mukjizat Al-Quran membuka fakta sejarah. Ditemukannya jasad Firaun dalam keadaan utuh sudah diberitakan Al-Quran.
~
Saudara Wiwiek,
Penemuan jasad Firaun yang kini tersimpan di Museum Kairo – Mesir memang luar biasa. Karena Firaun yang mati sekitar 1200 SM ditemukan utuh pada awal abad ke-19. Sebenarnya Nabi Musa sebagai pelaku sejarah, telah menuliskan peristiwa bangsa Israel menyeberangi laut dan bagaimana tenggelamnya Firaun serta prajuritnya. Nabi Musa juga mencatat bahwa tubuh orang-orang Mesir yang tenggelam tidak hilang tetapi bergelimpangan di pantai.
“Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut” (Taurat, Kitab Keluaran 14:30). Tentunya rakyat Mesir yang menemukan jasad rajanya akan membalsam dan memakamkannya, bukan?
Jelas, jasad Firaun yang ditulis dalam Surat Yunus 92, bukanlah mujizat Al-Quran. Karena Al-Quran yang baru terbit sekitar tahun 700, dapat mengutipnya dari Alkitab. Jadi, mengenai fenomena ini akan lebih tepat kalau umat Muslim mengatakan bahwa Al-Quran membenarkan Alkitab sebagai kitab pendahulu.
~
Slamet
~
Benar sekali admin. Saya seorang pemeluk agama Advent. Tapi bukan agama saya yang akan menyelamatkan saya melainkan iman kepada Yesus Kristus. Dan juga kasih karunia-Nya. Jadilah orang yang menuruti perintah-perintah Tuhan. GBU
~
Saudara Hengky,
Terima kasih untuk komentarnya. Kami setuju dengan pandangan saudara bahwa agama tidak dapat menyelamatkan pemeluknya. Keselamatan adalah kasih karunia Allah kepada manusia yang kita terima melalui iman dalam Yesus Kristus.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.” (Injil, Surat Efesus 2:8,6).
~
Slamet
~
Saudara,
Saya mencoba menjawab pertanyaan kedua.
Saya yakin justru imu pengetahuan yang bertentangan dengan Al-Quran. Jika banyaknya pertentangan yang ditemukan, saya yakin Allah meminta manusia untuk berpikir. Satu kelemahan manusia, mereka terlalu percaya dengan ilmu pengetahuan yang mereka terima tanpa membuktikan kebenarannya berulang kali.
Inilah salah satu contoh bahwa nenek moyang manusia adalah monyet seperti yang kebanyakan manusia percaya. Namun, saya tidak pernah percaya hal itu. Saya berpegang teguh pada Al-Quran. Semoga manusia sadar, dan kembai kejalan yang lurus dan berpegang teguh pada Al-Quran.
~
Teori evolusi yang dipublikasikan oleh Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace pada tahun 1858, menyatakan bahwa nenek moyang manusia adalah kera. Namun tidaklah demikian dengan Alkitab.
Taurat Kitab Kejadian yang ditulis oleh Nabi Musa, sekitar 1400 SM, menjelaskan kepada kita bahwa sesungguhnya manusia itu adalah ciptaan Allah.
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya…” (Taurat Kitab Kejadian 1: 27).
Jadi manusia tidak berada dengan sendirinya. Dia diciptakan oleh Allah/diadakan oleh Allah. Itu berarti bahwa manusia membutuhkan Allah untuk menjadi ada.
Selanjutnya, setelah dicipta, apakah manusia bisa terlepas dari Allah? Tidak! “…Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada…” (Injil, Kisah Para Rasul 17:25,28).
Kalau pun Al-Quran yang baru ada pada abad 7, menuliskan bahwa manusia adalah diciptakan Allah maka kami juga setuju. Karena dalam hal ini Al-Quran tidak bertentangan dengan Alkitab.
~
Slamet
~
Kepada Slamet,
Kalau ayat yang saya kutip (Kitab Nabi Ayub 26:11) adalah kiasan, di manakah letak kiasannya?
~
Saudara Alfian,
Mohon maaf kalau kami harus mengedit dan menghapus sebagian komentar yang saudara sampaikan.
Sebagaimana penjelasan kami sebelumnya, bahwa Alkitab tidak selalu menulis sesuatu secara harfiah, kadang-kadang juga menulis ayat yang bermakna alegoris/kiasan.
Kitab Nabi Ayub, Mazmur adalah kitab puisi, yang berisi syair-syair. Oleh karena itu tiap-tiap ayatnya banyak yang tidak ditulis secara harfiah.
“Ia telah menarik garis pada permukaan air, sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap; tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya” (Kitab Nabi Ayub 26:10-11).
Terlepas dari kata-kata bahwa ”langit seolah-olah mempunyai tiang” ayat sejenis ini menarik untuk dijadikan ‘kata-kata hikmat.’
~
Slamet