Menurut riset 72% Muslim Indonesia mendukung penerapan Syariat Islam. Umumnya orang Muslim di dunia juga sepikiran.
Orang Yahudi pada masa Isa Al-Masih mempunyai Syariat Yahudi sendiri. Mereka namakan Halacha. Intisari syariat mereka adalah 613 perintah (mitzvah) yang mereka gali dari Taurat.
Seorang teman beragama Islam mengingatkan bahwa Isa Al-Masih datang, “. . . bukan untuk meniadakannya [syariat agama], melainkan untuk menggenapinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:17).
Jadi, mengapa orang Kristen mengutamakan anugerah walau Isa sendiri berfokus pada Syariat Yahudi? Jawabannya dapat menentukan nasib kekal kita.
Arti “Menggenapi” Syariat
Jika pengemudi berhenti saat lampu merah dan berjalan saat lampu hijau, ia “menggenapi” satu peraturan [hukum] lalu lintas. Bila ia tidak pernah melanggar peraturan lalu-lintas, kita menyebut, “Pengemudi ini ‘menggenapi’ (mematuhi) semua hukum lalu lintas!”
Setiap orang beragama ingin “menggenapi” Syariat Agamanya walau ada ratusan hukum. Semua mengakui hal ini jauh lebih sulit dari “menggenapi” hukum lalu lintas. Kegagalannya jauh lebih dahsyat.
Cara Pertama “Menggenapi” Syariat Agama
Bukankah seorang yang menaati setiap hukum Syariat Allah sungguh “menggenapinya”? Isa Al-Masih tidak melanggar satu pun ketetapan Allah. “. . . [Ia] seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19). Jadi Isa “menggenapi” Syariat Agama karena menjalankan semuanya dengan sempurna!
Cara Kedua “Menggenapi” Syariat Agama
Jika seorang melanggar hukum lalu-lintas, ia masih dapat “menggenapinya.” Caranya? Dengan membayar denda ia “menggenapi” peraturan yang ia langgar.
Kita juga berusaha menghapus pelanggaran Syariat Agama dengan membayar “denda.” Misalnya melaksanakan bermacam-macam amal atau menambah sholat. Sebagian orang merasa puas dengan membayar “denda” pelanggaran Syariat Agama dengan cara demikian.
Silakan mengemail kami, jika Anda masih merasa salah dan malu karena melanggar Syariat Agama, walau sudah menambah amal.
Nampaknya Nabi Islam berpandangan bahwa amal tidak dapat membayar lunas denda pelanggaran Syariat Agama. Oleh karena itu, kitabnya menekankan semua Mukmin harus masuk neraka untuk melunasi denda. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu [orang Mukmin], melainkan mendatangi neraka itu . . .” (Quran, Sura Maryam [19]:71).
Cara Ketiga “Menggenapi” Syariat Agama
Saat Isa Al-Masih tersalib, Ia mengucapkan kalimat yang unik. “Sudah selesai [Sudah genap, beres]“ (Injil, Rasul Yohanes Besar 19:30). Ucapan itu juga dapat diterjemahkan, “Lunas,” yaitu “paid in full.”
Dengan kata lain Isa Al-Masih, karena penyaliban-Nya, membayar lunas “denda” pelanggaran kita. Mengapa orang beragama sulit menerima anugerah keselamatan dari neraka yang Isa Al-Masih sediakan? Kirimkan jawaban Anda lewat email!
Isa Al-Masih “menggenapi” Syariat Agama dua kali! Ia menjalankannya dengan sempurna. Kemudian Ia membayar lunas “denda” pelanggaran Syariat Agama kita di salib-Nya. Sekarang dengan menerima anugerah-Nya kita dapat lepas dari membayar “denda” pelanggaran hukum Allah. Lagi kita akan menghindari neraka dan hidup selama-lamanya dengan Dia di sorga.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Tahukah Saudara seorang yang sudah menaati Syariat Agama dengan sempurna, selain Isa Al-Masih? Jelaskanlah jawaban Saudara.
- Mengapa sebagian orang yang melanggar Syariat agama, walau beramal dan tambah sholat, masih merasa malu dan salah dan tidak ada damai di hati?
- Apa yang akan terjadi pada orang yang tidak menjalankan Syariat Islam dengan sempurna? Bagaimana jalan keluar dari nasib ngeri mereka?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Yang Mana Syariat Agama Terbaik?
- Bagaimana Jika Tidak Mampu Menjalankan Syariat?
- Mukmin: Bagaimana Perbedaan Agama Kristen Dan Pengikut Isa Al-Masih?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Jason Gilead
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .