• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Baqarah 2:81-82 > Mengharap Ampunan Allah Agar Tidak Terhukum di Hari Kiamat

Mengharap Ampunan Allah Agar Tidak Terhukum di Hari Kiamat

26 February 2018 oleh Web Administrator 279 Comments

Hempasan-ombak-dan-Meteor-jatuh-sebagai-symbol-hari-kiamatMeski ada ajaran pengampunan Allah dalam Islam dan agama-agama lainnya, manusia masih ketakutan akan hari kiamat. Karena Allah akan menghakimi semua dosa mereka.

Mengharap ampunan Allah adalah kunci agar selamat di akhirat. Pertanyaannya, model pengampunan Allah manakah yang menyelamatkan manusia dari hukuman kekal di hari kiamat? 

Hari Kiamat, Dosa dan Hukumannya

Di hari kiamat, Allah menghakimi dan menghukum semua dosa manusia dengan siksaan kekal di neraka.

Al-Quran menuliskan, “. . . barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Kitab Allah telah menyaksikan bahwa,“. . . upah dosa ialah maut [kematian di neraka]” (Injil, Surat Roma 6:23).
Bukankah hanya mengharap ampunan Allah adalah satu-satunya harapan kita? 

Gambar-planet-bumi-yang-bertabrakan-sebagai-simbol-tanda-hari-kiamat Bagaimana Mengharap Ampunan Allah dalam Islam? 

Teman Muslim berpandangan, karena Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, pastilah Dia mengampuni semua dosa. Ajaran Islam mengajarkan agar Muslim menemukan pengampunan Allah, maka harus bersungguh-sungguh beriman, berpuasa dan beramal. Namun kita jangan lupa, bahwa Allah juga Maha Suci dan Adil. Dia pasti membenci dan akan menghukum orang berdosa.

Itulah sebabnya Allah menghukum Adam dan Hawa yang berdosa. Bukankah Al-Quran menuliskan, “Sesungguhnya Rabb-mu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih” (Qs 41:43).

Gambar-kedua-tangan-yang-di-arahkan-ke-langit-sebagai-simbol-mengharapkan-ampunan-Allah-yang-menyelamatkan-di-hari-kiamatDapatkah Allah Mengampuni Dosa Tanpa Menghukumnya?

Allah memang mengampuni dosa karena sifat kasih-Nya.

Namun Dia wajib menghukum dosa-dosa karena sifat keadilan dan kesucian-Nya. Bukankah dosa harus dihukum?

Jika Allah tidak menghukum dosa, maka percuma saja segala firman-Nya. Sebab orang yang melanggarnya tidak mendapatkan hukuman. Itu artinya Dia tidak Maha Adil.  Tetapi, kita percaya bahwa Allah Maha Adil.

Jadi, bagaimana Allah menghukum dosa menurut ajaran Islam? Silakan menjawab lewat email ini.

Bukankah Allah menghukum Adam dan Hawa meski dosanya yang satu? Bagaimana dengan dosa-dosa kita yang banyak?

Gambar-seorang-pria-yang-menghadap-salib-sebagai-simbol-mengharap ampunan-Allah-melalui-penyaliban-Isa-Al-MasihPengampunan Allah – Keharmonisan Keadilan dan Kasih-Nya

Kitab Allah menyaksikan keharmonisan sifat kasih dan keadilan Allah lewat penyaliban Isa Al-Masih.

Penyaliban Isa Al-Masih “. . . untuk menunjukkan keadilan-Nya . . . , supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Roma 3:25-26). Keadilan Allah terhadap dosa nyata ketika Isa Al-Masih rela mati disalibkan guna menanggung hukuman dosa manusia.

Jika Isa tidak rela mati, maka di hari kiamat setiap orang akan menanggung hukuman dosanya masing-masing.

Allah “. . . telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati [disalibkan] untuk kita, ketika kita masih berdosa”(Injil, Surat Roma 5:8).

Melalui penyaliban Isa Al-Masih, Allah menawarkan pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. “. . . Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Jadi pengampunan Allah yang menjamin keselamatan manusia ialah yang mengharmoniskan sifat kasih dan adil-Nya. Jika percaya kepada Isa Al-Masih, Anda pasti selamat di hari kiamat.

Sampaikan pendapat Anda di sini tentang mengharap ampunan Allah melalui penyaliban Isa Al-Masih.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa di hari kiamat manusia membutuhkan pengampunan Allah?
  2. Dapatkah Allah hanya mengampuni dosa-dosa manusia, tanpa menghukumnya? Berikan alasannya?
  3. Mengapa Allah mengampuni manusia berdosa melalui penyaliban Isa Al-Masih mengharmoniskan sifat kasih dan keadilan Allah, serta menjamin keselamatan di hari kiamat? Bagaimakah sikap kita akan hal itu? ?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengharap Ampunan Allah Agar Tidak Terhukum di Hari Kiamat” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Mustahil Amal Dan Agama Menutupi Murka Allah
  2. Orang Muslim, Apakah Anda Takut Akan Hari Kiamat?
  3. Al-Quran Dan Hadits – “Isa Al-Masih Datang Di Hari Kiamat”
  4. Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat

Video:

  1. Hanya Allah, Bukan Isa, Dapat Mengampuni Dosa

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.   Atau SMS ke: 0812-8100-071 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Baqarah 2:81-82 Tagged With: Kiamat

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

279 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Smith
27 February 2018 11:26 pm

*
1. Supaya beroleh hidup yang kekal bersama Yesus di surga makanya manusia butuh pengampuan karena kalau manusia masih berdosa tidak akan masuk sorga, karena sorga adalah tempat roh suci tiada dosa. Juga supaya manusia tidak masuk neraka karena dosa-dosanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
1 March 2018 9:13 pm
Balasan ke  Smith

*
Saudara Smith,

Hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia bebas dari hukuman. Mengapa? Karena Isa Al-Masih telah menyatakan kasih-Nya dan memenuhi keadilan-Nya dengan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Hamba
28 February 2018 5:31 pm

****
1. Ya, manusia butuh pengampunan Allah karena manusia tidak tahan disiksa api neraka.

2. Tentu bisa. Perbanyaklah amal perbuatan karena itu akan menghapus dosa seperti rumus matematika. Manusia = Amal-Dosa atau amal dan dosa atau amal dan dosa. Jika hasilnya amal, maka surga. Tetapi jika dosa, maka neraka. Seperti itu cara Al-Quran menghapus dosa.

3. Tidak akan mungkin. Segala perbuatan ditanggung sendiri-sendiri. Tidak akan mungkin seorang pencuri akan bebas, karena raja ingin menggantikan hukuman terhadap pencuri itu. Dan mengapa pula raja ingin bertanggung jawab seorang pencuri?

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
1 March 2018 9:19 pm
Balasan ke  Hamba

*****
Saudara Hamba,

1. Jika manusia tidak tahan disiksa api neraka, maka bagaimana cara saudara yang berdosa bebas dari api neraka? Bagaimana saudara?

2. Yang disampaikan oleh saudara adalah pendapat saudara. Lagi pula, tidak ada dasar untuk itu. Sebab Al-Quran telah menyatakan bahwa orang berdosa kekal di neraka (Qs 43:74). Dengan kata lain, maka tidak ada jalan keluar bagi orang berdosa, selain kekal di neraka. Jika demikian, bagaimana saudara bisa diselamatkan dari api neraka? Mohon penjelasan, saudara.

3. Benar sekali bahwa setiap orang perlu bertanggung jawab terhadap dosa-dosanya. Tetapi apakah mungkin manusia bisa bebas dari api neraka bila Allah tidak menolong manusia? Ini berarti manusia membutuhkan pertolongan dari Allah. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sanggup menanggung sendiri dosa saudara dan bebas dari api neraka dengan kemampuan diri sendiri? Mengapa? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Realita
28 February 2018 8:58 pm

~
1. Mengapa di hari kiamat manusia membutuhkan pengampunan Allah?
Karena selama hidup di dunia, semua manusia berinteraksi dengan sekelilingnya. Ada gesekan kepentingan, perbedaan pendapat-pandangan. Ada yang kesal, marah atas orang lain/penentang. Masih banyak di hati dan pikiran manusia timbul dosa dan hawa nafsu. Ada yang akal-akalan bahkan berbohong-menipu bahkan bawa-bawa nama Allah demi kenikmatan-kebanggaan sesaat, berasumsi, tidak mau kalah-mau menang walau tidak dapat dipertanggung jawabkan. Karena ditentang lalu marah, membenarkan tindakannya membunuh dgn dalih sesuai aturan.
Dosa menumpuk selama hidup akhirnya menggunung sampai mati. Masuk Surga suci tidak boleh ada dosa. Butuh pengampunan Allah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
10 March 2018 5:31 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Saudara memberikan jawaban yang benar tentang pengampunan dosa. Karena sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa kita tidak dapat membebaskan diri dari hukuman atas dosa-dosa kita.

Bagaimana kita dapat menerima pengampunan dosa dari Allah?
Pengampunan akan dosa-dosa dimungkinkan melalui pendamaian Isa Al-Masih. Seseorang mendapatkan pengampunan akan dosa-dosanya jika dia memiliki iman kepada Isa Al-Masih yang telah mati disalib, dan bertobat dari dosa-dosa kita. “Marilah, baiklah kita berperkara! –firman TUHAN–Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Kitab Nabi Yesaya 1:18).

Bersediakah saudara menerima penganmpunan dosa yang telah Allah sediakan untuk kita?
~
Slamet

Balas
Hendy Gunawan
2 March 2018 12:23 pm

~
To Hamba,

Kalau gitu buat apa anda percaya pada alloh swt, kalau dosa bisa dihapuskan oleh amal anda sendiri dan sanggupkah amal anda itu menghapuskan seluruh dosa-dosa yang anda lakukan dari kecil?

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 1:50 pm
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Berharap pertanyaan yang sdr sampaikan dapat merefleksi cara pandang saudara Hamba dan juga pengujung yang ada di forum ini. Terimakasih Sdr. Hendy.
~
Purnama

Balas
ROJA
2 March 2018 6:50 pm

~
Ilmu Jiwa mengenali, mengindentifikasi, menghapal dan menghitung indikator-indikator kejiwaan, tetapi tidak memasuki jalan atau lorong untuk benar-benar memasuki jiwanya. Peradaban dan kebudayaan berlangsung di lapisan indikator itu, tanda-tanda luar dari jiwa, ekspresi psikologis, tidak terlacak beda antara jiwa dengan ruh, rasa, hati, sanubari, nurani, roso, perasaan, ngeng, dengung, dlouq. Manusia hanya “gatal-gatal” oleh jiwanya yang sejati dan kebudayaan adalah menggaruk-garuk rasa gatal-gatal itu.

“Barangsiapa mengenali dirinya, maka ia mengenali Tuhannya”.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 2:07 pm
Balasan ke  ROJA

~
Saudara Roja,

Kami bertanya kepada sdr. Apakah sdr mengenal Tuhan sdr? Membaca penjelasan artikel di atas, semua manusia sudah berdosa, dan orang berdosa kekal dalam neraka. “. . . barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Apakah sdr membutuhkan pengampunan dari Allah, supaya tidak dihukum dalam neraka? Bagaimana cara Tuhan sdr dapat mengampuni dan menyelamatkan sdr supaya tidak dihukum dalam neraka? Kiranya sdr berkenan menjawabnya. Terimakasih.
~
Purnama

Balas
Rizal
2 March 2018 8:55 pm

*****
1. Di hari kiamat itu bukan waktunya pengampunan tapi penghakiman, kalau waktu pengampunan itu sekaranglah waktunya.

2. Tentu saja, selama kita hidup ampunan allah sangat luas, tapi kalau sudah mati pintu ampunan sudah tertutup sbb kiamat waktunya penghakiman.

3. Hanya pengikut Paulus lah yang percaya bahwa dosa dapat ditebus oleh orang lain, tapi kalau orang Islam dan pengikut Yesus tidak meyakini kalau dosa itu bisa ditebus oleh orang lain, sbb baik menurut Yesus dan Al-Quran semua manusia akan dihakimi sesuai perbuatannya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 2:41 pm
Balasan ke  Rizal

*****
Saudara Rizal,

1. Tepat sekali yang sdr sampaikan. Untuk menerima pengampunan dari Allah waktunya adalah saat ini. Pertanyaannya apakah sdr yakin menerima pengampunan dari Allah? Bagaimana cara Allah mengampuni sdr sehingga sdr terbebas dari api neraka?

2. Memang ampunan Allah sangat luas, tetapi bagaimana dengan dosa yang sdr perbuat? Bukankah perbuatan dosa ada hukumannya (Qs 2:81)? Bagaimana menurut sdr?

3. Apa yang sdr sampaikan tidak sesuai dengan apa yang Isa Al-Masih sampaikan. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Markus 10:45). Jadi, pengampunan Isa Al-Masih memberikan pengharapan bagi orang-orang yang berdosa untuk memperoleh keselamatan kekal di sorga.
~
Purnama

Balas
Hamba
3 March 2018 4:23 pm

~
Bagaimana cara saudara yang berdosa bebas dari api neraka? Bagaimana saudara?
Respon
– Memperbanyak amal dan mengurangi perbuatan Dosa.
– Semakin banyak jumlah nilai amal maka menghapus nilai dosa. Seperti rumus matematika jika lebih besar nilai amal dibandingkan nilai dosa akan dimasukkan ke sorga dab sebaliknya.

Al-Quran telah menyatakan bahwa orang berdosa kekal di neraka (Qs 43:74).
Respon, adalah bagi orang yang tidak bertaqwa. Ini berarti manusia membutuhkan pertolongan dari Allah.

Respon
Anda benar. Allah memberikan amal kebaikan/nilai pahala yang berlipat ganda 10x untuk amal kebaikan dan dosa hanya 1x
sehingga nilai dosa akan dihapus oleh nilai amal kebaikan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 2:57 pm
Balasan ke  Hamba

~
Saudara Hamba,

Kami berharap sdr dapat menyertakan ayat Al-Quran yang menyatakan amal dapat mengampuni dosa sdr. Bukan dari perkiraan saudara. Bila membaca pernyataan nabi sdr dalam hadistnya yang menyatakan, “Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya” (HR. Muslim, No. 2412). Maka jelas rumus sdr tidak berlaku. Adakah cara lain yang dapat menolong sdr terbebas dari api neraka? Berharap sdr dapat serius memikirkan hal ini.
~
Purnama

Balas
fufu
4 March 2018 11:33 am

*****
1. Di hari kiamat kita tidak bisa minta pengampunan, karena sudah terlambat. Beramal baiklah selagi masih sempat, sebesar-besarnya.

2. Ingin dosa-dosa Anda diampuni tanpa hukuman? Kembalilah ke jalan Islam, dan kerjakan rukun Islam dengan benar. Niscaya dosa-dosa akan diampuni/dihapus.

3. Tidak percaya pada pengampunan dosa melalui penyaliban Nabi Isa. Injil menyatakan bahwa Nabi Isa tidak mati di tiang salib.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 3:17 pm
Balasan ke  fufu

*****
Sdr. Fufu,

Terimakasih sudah menjawab pertanyaan yang kami ajukan, kiranya sdr berkenan kami menanggapinya.
1. Benar yang sdr sampaikan bahwa hari kiamat sudah terlambat karena hari tersebut manusia akan diadili, sorga atau neraka. Untuk itu kami bertanya kepada sdr. Apa alasan sdr mengatakan beramal sebesar-besarnya? Apakah amal dapat menjamin sdr menerima pengampunan dari Allah? Tertulis di manakah hal itu dalam Al-Quran?

2. Menurut Injil, manusia mendapat pengampunan dosa yang pasti hanya melalui pengorbanan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Matius 20:28, Surat Kolose 1:14). Apakah di Islam Allah swt memberikan jaminan pengampunan yang pasti? Tertulis di mana dalam Al-Quran mengerjakan rukun Islam, maka dosa akan diampuni dan dihapus?

3. Adalah hak sdr untuk tidak percaya. Namun faktanya Isa Al-Masihdatang untuk menebus dosa semua manusia dan mati di salib (Injil, Rasul Besar Yohanes 19 16-30, Rasul Markus 10:45).
~
Purnama

Balas
subair
4 March 2018 4:45 pm

~
Bentuk pengampunan dosa melalui kayu salib sebenarnya tidak berkeadilan karena dosa pada tuhannya ketika bertobat dan menyesalinya akan terhapus dosanya, tapi dosa antar manusia tidak mungkin bisa terhapuskan walaupun tuhan ingin menghapusnya harus dosa antar manusia itu diselesaikan di dunia saling maaf maka dosanya antar manusia baru bisa dimaafkan oleh tuhan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 3:31 pm
Balasan ke  subair

~
Saudara Subair,

Bagi sdr cara pengampunan dosa yang Isa Al-Masih kerjakan di kayu salib tidak berkeadilan, tetapi tidak dengan cara Allah. Penyaliban Isa Al-Masih “. . . untuk menunjukkan keadilan-Nya. . . , supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Roma 3:25-26). “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” ( Injil, Surat Roma 5:8). Keadilan Allah terhadap dosa nyata ketika Isa Al-Masih rela mati disalibkan guna menanggung hukuman dosa manusia. Ini adalah cara Allah, bagi siapa yang tidak menerima hal ini sudah selayaknya menerima hukuman. Mengapa? Karena tidak ada pengampunan dosa di luar Isa Al-Masih. Berharap sdr dapat memahami hal ini.

Kami bertanya kepada sdr. Bagaimana cara Allah swt mengampuni sdr? Bertobat dan menyesali, apakah dapat menjamin bahwa sdr akan bebas dari penghukuman Allah? Bukankah orang yang berdosa sudah pasti menerima hukuman kekal neraka (Qs 2:81)? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama

Balas
Agur bin Yake
5 March 2018 4:09 pm

~
Kita dibenarkan karena iman. Kristus mati dan bangkit mengalahkan maut duduk di kanan Allah Bapa dan hakim yang adil menjadi pembela kita. Kiamat jangan takut.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 3:49 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur bin Yake,

Benar yang sdr sampaikan, Isa Al-Masih yang menjadi pembela kita. Dia yang memberikan jaminan supaya kita dapat berdiri di hadapan tahta Allah di surga (Injil, Kitab Wayu 7:9). Kasih dan keadilan Allah kita dapat nikmati di dalam Isa Al-Masih. Berharap teman-teman pengunjung forum ini dapat menerima kasih yang Allah tawarkan melalui Isa Al-Masih. “. . . Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Purnama

Balas
Krishna
6 March 2018 2:05 am

~
Salam,

Bagaimana nasib orang-orang yang menyalib Jesus? Mereka pasti masuk surga? Karena menjadi bagian dari skenario Tuhan? Kita harus berterimakasihkah kepada yang telah menyalib Jesus? Jika Jesus tidak disalib maka dosa manusia tidak diampuni?

Kita diminta mengimani Jesus betul. Tapi sebagai messanger of Allah. Renungkan, tanyakan secara kritis dalam hati sanubari saudaraku penganut Nasrani. Padahal Jesus atau Isa Al-Masih menginginkan kita menyembah Allah. Dalam keheningan berdialog lah dengan hatimu dan sertakan Tuhan dalam rangkaian pertanyaan yang anda miliki? Kita akan menemukan bahwa Tuhan itu Esa.

Demikian mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkeman.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 5:38 pm
Balasan ke  Krishna

~
Saudara Krishna,

Pertanyaan saudara sangat baik. Penyaliban Isa Al-Masih terjadi karena rencana dan tujuan-Nya, yaitu untuk menebus manusia yang dari dosa (Injil Rasul Markus 10:45). Hal ini sesuai dengan cara Allah sebelumnya dalam Taurat, dosa hanya dapat ditebus dengan korban darah yang suci (Taurat, Kitab Imamat 5:15). Namun tidak selamanya dosa manusia dibebankan pada binatang, bukan? Nah, manusia sudah berdosa, maka tidak heran jika Isa mati ditangan orang-orang berdosa supaya genap lah yang disampaikan kitab suci Allah sebelumnya (Kitab Nabi Yesaya 53). Mengenai bagaimana keadaan orang-orang yang menyalibkan Isa, tentunya bagi mereka pengampunan Allah tersedia (Injil, Rasul Lukas 3:34).

Menurut pandangan Muslim memang demikian, mengimani Isa hanya sebagai pembawa pesan. Tetapi dalam Injil Isa Al-Masih tidak pernah mengatakan Dia sebagai pembawa pesan Allah. Justru Isa Al-Masih berkata “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” (Injil Rasul Besar 14:7).

Oh ya, kami bertanya kepada sdr. Bagaimana cara sdr bisa menerima pengampunan dari Allah swt? Apakah hal itu tertulis dalam Al-Quran? Berharap sdr dapat menjelaskannya.
~
Purnama

Balas
Budi Pekerti
7 March 2018 8:32 pm

~
Jika Allah tidak menghukum dosa, maka percuma saja segala firman-Nya. Sebab orang yang melanggarnya tidak mendapatkan hukuman. Itu artinya Dia tidak Maha Adil.  Tetapi, kita percaya bahwa Allah Maha Adil.

Jadi, bagaimana Allah menghukum dosa menurut ajaran Islam?
Menurut Allahnya Islam = Allah swt mereka akan berada di neraka kemudian akan melewati jembatan shirat sebesar rambut dibelah tujuh. Sayangnya tidak seorangpun amalnya yang lebih berat dari dosanya. Karena menurut Muhammad bahwa Allah swt menginginkan mereka berbuat dosa kalau tidak akan dilenyapkan dari bumi ini (HSM 137 dan 6622). Jadi buat kaum mukmin tidak ada pengampunan dosa sebab itu sangat kasihan, berdasarkan Alquran/hadis

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 5:46 pm
Balasan ke  Budi Pekerti

~
Saudara Budi Pekerti,

Memang Al-Quran mengatakan bahwa semua mukmin akan berada di neraka (Qs 19:71). Artinya pengampunan yang diharapkan bahkan amal yang dikerjakan akan berhujung di neraka. Tentunya hal ini yang seharusnya dipikirkan serius oleh kaum Muslim. Neraka adalah tempat yang kekal bagi orang-orang berdosa Qs 43:74). Terimakasih untuk komentar Sdr. Budi.
~
Purnama

Balas
Ridho
8 March 2018 11:22 pm

***
1. cara bebas dari api neraka,di dunia bertaubatlah dengan sungguh-sungguh, jalankan perintah-NYA dengan ikhlas dan benar, jauhi larangan-NYA serta selalu berharap dengan rahmat dan ridho-NYA jika dilakukan dengan benar bisa masuk surga.

2. Qs 43:74, “yang berdosa”yaitu orang yang durhaka kepada Allah swt seperti kafir dan syirik kekal dineraka, selain itu bisa masuk surga, walaupun ada yang masuk neraka dahulu, karena amal buruknya lebih banyak, tetapi ada satu hal lagi yang bisa menyelamatkan dari neraka yaitu syafaat Nabi Muhammad saw, yang bisa menolong umatnya dari siksa neraka.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 6:11 pm
Balasan ke  Ridho

***
Saudara Ridho,

1. Jika benar yang saudara sampaikan, maka kami bertanya kepada sdr. Bagaimana dengan dosa yang sdr lakukan? Apakah dengan bertobat dan menjalankan perintah Allah swt, maka saudara mendapatkan pengampunan darinya? Bagaimana cara Allah swt mengampuni dosa sdr? Apakah hal itu menjamin sdr terbebas dari hukuman kekal neraka? Tertulis dimanakah hal itu dalam Al-Quran?

2. Al-Quran mengatakan bahwa orang yang berdosa kekal berada di neraka. “. . . barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Jadi sama sekali tidak ada jaminan bahwa orang yang masuk neraka akan terbebas. Termasuk amal. “Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya” (HR. Muslim, No. 2412). Kami bertanya kepada sdr. Di mana tertulis dalam Al-Quran syafaat nabi dapat menyelamatkan dari api neraka? Kami menunggu jawaban sdr.
~
Purnama

Balas
Raditya
9 March 2018 10:40 am

~
Apapun yang akan dijelaskan kepada Anda, pasti anda akan mendebatkannya kembali tanpa berpikir dulu akan maksud dari penjelasannya. Jika memang Yesus menebus dosa manusia, sedari dulu kenapa negara yang berpenduduk mayoritas Kristen tidak membuat hukum pidana seperti Yesus, maksud saya selalu menebus dosa manusia. Jadi tidak perlu di penjara. Intinya Yesus menebus dosa manusia, tapi penganutnya tidak mengikuti dirinya yang selalu memberi maaf dan tak perlu dihukum. Berarti umat Kristen tidak mengikuti ajarannya. Atau ajarannya yang tidak sesuai dengan khdpan manusia. Tidakkah anda berpikir.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 6:52 pm
Balasan ke  Raditya

~
Saudara Raditya,

Kami akan menerima penjelasan sdr asalkan hal itu benar adalah kebenaran, namun bila hal itu adalah asumsi sdr maka kami akan menanyakannya. Tidak ada salahnya jika kami bertanya, bukan? Lagi pula jika saudara mengaitkan penebusan dosa dengan aturan negara, maka kami kira hal itu tidak tepat. Mengapa? Karena penebusan dosa yang dikerjakan oleh Isa Al-Masih adalah bentuk dari sifat mahakasih Allah dan keadilan-Nya. Manusia yang berdosa mendapatkan pengampunan dari Allah supaya manusia tidak dihukum di neraka asalkan percaya kepada-Nya. Sedangkan negara harus mengikuti aturannya sendiri, orang yang bersalah harus dihukum, ini adalah bentuk keadilan negara. Supaya semua orang hidup dengan tertib. Untuk membahas tentang ajaran Isa Al-Masih sebaiknya sdr kunjungi link ini https://tinyurl.com/yb6whykg. Berharap sdr mendapatkan pencerahan.

Pertanyaan kami adalah apakah sdr sudah mencermati penjelasan artikel di atas? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama

Balas
Wahyunata
9 March 2018 2:22 pm

~
Roja: “Barangsiapa mengenali dirinya, maka ia mengenali Tuhannya”.

Respon:
apakah dirimu = Tuhanmu, sehingga jika mengenali diri maka mengenali Tuhan?

Baca dan pahami ini:
Yohanes 3:8 “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
9 March 2018 7:02 pm
Balasan ke  Wahyunata

~
Sdr. Wahyunata,

Saudara memberikan pertanyaan yang baik. Berharap saudara Roja dapat membaca dan menjawabnya. Ukuran mengenal Tuhan yang dipakai oleh saudara Roja sama sekali diluar logika. Terimakasih untuk komentarnya Sdr. Wahyunata.
~
Purnama

Balas
Wahyunata
9 March 2018 4:01 pm

~
To: Raditya,

1. Tidakkah Anda berpikir juga? Kalau mendebatkan kembali itu artinya apa? Tidak menjawab atau belum cukup menjawab. Jika begitu, maka jawablah dengan tuntas dan jujur. Make it simple, bukankah begitu?

2. Urusan keselamatan-sorgawi bukan urusan negara (duniawi), tetapi urusan masing-masing individu (rohani).

3. Umat Kristen tidak mengikuti ajaran Yesus? Bagaimana kamu tahu hal itu sementara kamu sendiri Islam? Allah Sejati ingin ‘kami’ bertumbuh. 1 Korintus 13:8-13, “Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak itu.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
11 March 2018 10:43 pm
Balasan ke  Wahyunata

~
Saudara Wahyunata,

Kami setuju dengan saudara bahwa keselamatan adalah urusan setiap individu. Mengapa? Karena setiap individu perlu mempertanggungjawabkan seluruh kehidupannya di hadapan Allah kelak. Karena itu, bila manusia tidak mampu memenuhi standar Allah, maka manusia dihukum di neraka. Tetapi syukur kepada Allah yang telah nuzul ke dunia, yakni Isa Al-Masih, sehingga manusia diselamatkan. Isa Al-Masih adalah satu-satunya yang dapat menolong manusia bebas dari neraka. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
ROJA
9 March 2018 4:35 pm

~
Jika kehendak Allah saya masuk neraka saya siap, meskipun saya tidak akan sanggup, tapi jikalau Allah menjadikan saya ahli surga itupun tidak pantas saya dapatkan. Terimakasih sudah bermaksud menebus dosa saya dengan pertolongan khayal kalian. Karena yang ssungguhnya berdosa bukan manusianya tapi perbuatannya.

Ayo keluar dari semua gagasan, dari semua angan semu kalian, dari ketidakpastian hidup yang kita jalani, dari misteri yang terus menerus kita alami. Ketika aku berucap (aku) dua suku kata (a-ku) ketika ku maka a adalah masa lalu. Tidakkah kita sadar tidak ada realitas di dunia ini yang ada hanya masa lalu, yang ada hanya Allah? Jika cinta kita kepada Allah melebihi segalanya, tidak mungkin Allah tidak mengampuni.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
11 March 2018 10:47 pm
Balasan ke  ROJA

~
Saudara Roja,

Menarik sekali pendapat saudara bahwa yang berdosa adalah perbuatan, bukan manusia. Bagaimana mungkin saudara dapat memisahkan antara perbuatan dan manusia? Bukankah manusia yang berbuat? Adakah perbuatan terpisah dari manusia? Lagi pula, firman Allah tidak pernah membedakan antara perbuatan dan manusia. Dengan demikian, setiap orang yang berdosa kekal di neraka (Injil, Surat Roma 6:23).

Menarik juga untuk disimak bahwa Al-Quran pun memberikan keterangan yang sama di mana orang berdosa kekal di neraka (Qs 43:74). Mengacu pada ayat Al-Quran tersebut, bagaimana cara saudara bisa bebas dari api neraka?
~
Solihin

Balas
No Taqiyah
9 March 2018 6:54 pm

~
Rizal: “Qs 43:74, ‘yang berdosa’ yaitu orang yang durhaka kepada Allah SWT seperti kafir dan syirik kekal di neraka.”

Respon: Membunuh, berzinah dan pikiran-hati yang kotor juga dosa. Apakah ada manusia yang tidak berdosa? Semua manusia dijamah iblis bahkan sejak lahirnya terkecuali Isa Al-Masih. Jadi Qs 43:74, sesungguhnya yang berdosa tetap disebut dosa tidak ada dalam bahasa Arab ayatnya QS 43:74 yang hanya kafir dan sirik. Jangan bertaqiyah. Sebab tafsir taqiyah sesungguhnya dosa besar juga. Tidak jujur adalah menipu.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
11 March 2018 10:50 pm
Balasan ke  No Taqiyah

~
Saudara No Taqiyah,

Surah Az Zukhruf :74 tersebut tidak pernah membuat klasifikasi orang berdosa, apakah ia kafir atau syirik. Perhatikan ayat ini: “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74). Dengan demikian, setiap orang berdosa mendapatkan jaminan dari Al-Quran masuk neraka yang kekal. Kami berharap saudara-saudara di forum ini merenungkan hal ini.
~
Solihin

Balas
ROJA
9 March 2018 8:21 pm

~
Pertandingan antar TUHAN siapakah yang menang? TUHAN seperti hal porno yang sangat menyenangkan untuk terus menerus didebat. Kita diberi akal, itu suatu potensialitas rohaniah. Kita harus menggalinya sepanjang zaman, karena yang kita dapatkan darinya hanya gejala-gejala. Anda kenal inspirasi, kreativitas, ilham, ide, gagasan? Serpihan-serpihannya melompat dalam kandungan rahasia akal ke mesin memori dan kesadaran kita.

Akal itu bagaikan ujung jari Tuhan yang menyentuhkan cintanya kepada kita untuk mentransfer cinta, silaturahmi, janji kasih, dan berbagai anugerah. Kalau dikatakan ada orang kehilangan akal, artinya ia mengalami keterputusan kontak dengan hidayah Tuhan. Pikirannya buntu dan otaknya terbengkalai.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
11 March 2018 10:57 pm
Balasan ke  ROJA

~
Saudara Roja,

Jika kita berbicara tentang akal, maka kita diharapkan menggunakan logika sehat dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang ada. Allah mahasuci dan mahakasih serta mahaadil. Bagaimana mungkin kita mengedepankan aspek kasih sayang Allah, tetapi menafikan tentang keadilan Allah? Tentu kita perlu jujur dan logis mengakui hal itu.

Nah, bila Allah mahasuci dan mahaadil, maka tidak ada manusia yang tidak akan dihukum berkenaan dengan dosa-dosa yang telah dilakukan. Tetapi Allah juga mahakasih sehingga Ia pun perlu menunjukkan kasih-Nya yang besar kepada manusia. Kasih dan keadilan Allah telah dilaksanakan dalam Isa Al-Masih yang rela menerima keadilan Allah, tetapi juga Ia telah menyatakan kasih-Nya dengan menggantikan posisi manusia yang berdosa. Kami berharap saudara dapat merenungkan hal ini. Bila saudara merasa ada hal yang ingin didiskusikan secara pribadi dan variatif, silakan mengemail kami ke: . Terimakasih.
~
Solihin

Balas
Wahyunata
10 March 2018 5:01 am

~
Hamba: “Memperbanyak amal dan mengurangi perbuatan dosa. Seperti rumus matematika jika lebih besar nilai amal dibandingkan nilai dosa akan dimasukkan ke sorga dab sebaliknya.”

Respon:
Motivasi anda (berbuat amal) sudah keliru, bukan bertobat tapi berdagang. Berikut beda bodoh vs bijaksana: Matius 25:1-13, “Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
11 March 2018 10:59 pm
Balasan ke  Wahyunata

~
Saudara Wahyunata,

Allah tidak dapat dimanipulasi oleh perbuatan manusia. Ia dapat membuat keputusan yang benar dan adil berkenaan dengan kehidupan di akhirat. Sehingga amal apapun tak akan dapat menjadikan manusia bermegah agar bisa masuk sorga. Sebaliknya, amal telah menjadikan manusia takabur, karena seolah-olah mampu memenuhi seluruh perintah Allah tanpa bergantung pada pertolongan Allah. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Jangan Bersembunyi! Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz