Beberapa waktu yang lalu, pemerintah Indonesia dibuat pusing oleh perompak Somalia. Perompak ini telah membajak kapal milik perusahaan swasta Indonesia. Bersyukur pemerintah berhasil menyelamatkan warganya yang disandera dalam kapal tersebut.
Demikianlah seharusnya, pemerintah sebuah negara menjamin keselamatan rakyatnya.
Berani Menjamin
Bila situasi penjaminan di atas dikaitkan dalam ranah agama, maka hanya ada satu Pribadi yang dapat memberikan jaminan. Yaitu jaminan pasti dalam hidup Keselamatan kekal di sorga. Jaminan ini sangatlah penting, sebab sia-sialah usaha manusia dalam mendapatkan keselamatan melalui amal ibadah mereka.
Pribadi yang dapat memberikan jaminan tersebut adalah Kalimat Allah. “Isa bersabda, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku’” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Al-Quran sendiri mendukung jaminan yang dinyatakan Isa Al-Masih, “. . . sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45).
Jelas, sebagai ‘Penjamin’ haruslah yang benar-benar yang terkemuka. Seperti halnya para sandera perompak Somalia, dijamin oleh orang terkemuka di negara ini, yaitu Pemerintah. Demikian juga dengan dosa manusia, hanya dapat dijamin oleh ‘Penjamin’ yang terkemuka di dunia bahkan di akhirat.
Jaminan Pasti Dalam Hidup Kekal Melalui Isa Al-Masih
Sebagai Hakim Yang Adil, juga terkemuka di dunia dan di akhirat, sungguh layak bila Isa Al-Masih dapat memberi jaminan Keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Isa bersabda, “dan Aku (Isa Al-Masih) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yoh 10:28).
[Staff Isa dan Islam – Terimalah Anugerah Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Al-Quran Mencatat Ada Jaminan Keselamatan Bagi Mukmin?
- Jaminan Keselamatan Ada Dalam Isa Al-Masih Atau Muhammad?
- Apakah Saya Pasti Masuk Sorga Bila Meninggal?
- Wanita Sunda Menemukan Jaminan Masuk Surga Dari Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Jaminan Pasti Dalam Hidup”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Banyak yang disebut terkemuka dalam Al-Quran, mulai dari para nabi,ulama,hingga manusia biasa yang berakhlak mulia.
Namun yang terdekat dengan Allah adalah nabi Muhammad, sehingga disebut sebagai kekasih Allah.
~
~
Dalam Ali ‘Imran 45 kita membaca bahwa Isa Al-Masih adalah “terkemuka” bukan hanya di dunia ini tetapi juga di akhirat. Ini berarti tidak ada seorang nabipun atau siapapun yang pernah hidup atau yang akan hidup yang melebihi Dia di bumi maupun di sorga.
Istilah “terkemuka” tidak berarti nomor dua atau nomor tiga. Jelas “terkemuka” berarti “Nomor Satu”! Misalnya jika seseorang disebut “terkaya” di kotanya berarti tidak ada seorang di kota itu yang lebih kaya daripada dia.
Alkitab dan Al-Quran menekankan berulang kali bahwa Ia satu-satunya yang tidak pernah berdosa. Bukankah itu melebihkan Dia di atas semua nabi lain? Malahan Ia satu-satunya nabi yang tidak mempunyai kuburan di dunia ini. Ia di sorga.
~
SL
~
Pribadi yang dapat memberikan jaminan tersebut adalah Kalimat Allah. “Isa bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Tolong dijawab. Kalau yang berkata seperti itu bukan Yesus, apakah kalian juga akan mempertuhankannya?
~
Saudara Agus Winanto,
Perlu saudara ketahui bahwa ucapan “Akulah” atau “Aku adalah” digunakan oleh Allah dalam Kitab Taurat untuk menyatakan diri-Nya kepada Musa,
“Firman Allah kepada Musa: Aku adalah Aku Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: Akulah Aku telah mengutus aku kepadamu” (Taurat, Kitab Keluaran 3:14).
Dan dalam sejarah umat manusia tidak pernah ada seorang pun yang berani menggunakan ucapan ilahi “Akulah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6) ini, kecuali Isa Al-Masih.
Jadi orang Kristen tidak pernah mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan, namun faktanya hanya Isa Al-Masih yang berbicara, bertindak, dan melakukan tanda-tanda ajaib yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan.
~
Slamet
~
Adakah dalam Alkitab, Yesus berkata:”Akulah Tuhanmu” atau “sembahlah Aku”?
Juga anda mengutib ayat Al-Quran untuk menguatkan pendapat anda. Namun akankah anda mengimani Al-Quran sebagai pedoman anda?
Jika anda mengutib Al-Quran hanya untuk menguatkan pendapat anda tentang mulianya Isa maka sepatutnya anda juga harus membaca seluruh konteks pada ayat Al-Quran secara keseluruhan.
~
Saudara Anton,
Terimakasih untuk komentar saudara. Namun mohon maaf kalau kami tidak memberikan tanggapan, karena komentar saudara tidak berhubungan dengan artikel di atas.
Namun saudara jangan berkecil hati! Karena kami juga memiliki artikel yang membahas hal tersebut, untuk itu silakan saudara membaca pada link http://tinyurl.com/cgrffm4
~
Slamet
~
Alkitab dan Al-Quran menekankan berulang kali bahwa Ia satu-satunya yang tidak pernah berdosa. Bukankah itu melebihkan Dia di atas semua nabi lain? Malahan Ia satu-satunya nabi yang tidak mempunyai kuburan di dunia ini. Ia di sorga. Respons: Jadi Yesus itu Nabi, bukan Tuhan!
~
Saudara Usil,
Pertama yang harus saudara ketahuia ialah Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia. Dia datang dari sorga ke dunia untuk mati disalib guna menyelamatkan orang berdosa. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Percayakah saudara akan hidup kekal yang telah disediakan oleh Isa Al-Masih bagi saudara?
~
Slamet
~
Kepada kaum Nasrani : Tolong jawab, kalau seseorang percaya Yesus adalah Tuhan, ia harus dipercaya sebagai apa? Sebagai bagian dari Trinitas (Katolik) atau bukan bagian dari Trinitas (non katolik)?
~
Saudara Usil,
Kitab Suci Allah dengan jelas mengatakan, barangsiapa percaya kepada Tuhan Yesus maka ia kan diselamatkan. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat . . . Sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31; Surat 2 Korintus 6:2).
Penjelasan mengenai Trinitas selengkapnya dapat saudara baca pada artikel di link http://tinyurl.com/q6z977d
~
Slamet
~
Untuk membuktikan jaminan keselamatan orang Nasrani mengutip ayat di dalam Alkitab. Apakah ayat yang diucapkan Yesus itu dapat dipercaya?
~
Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang hidup. Dia adalah Firman yang telah menjadi manusia. “Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1; 14). Oleh karena itu setiap firman Isa Al-Masih dapat dipercayai.
“Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 44:10-11).
Saat ini setiap pengikut Isa Al-Masih sedang menanti kedatangan Isa kembali, karena Dia telah berjanji, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah … kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku [sorga] banyak tempat tinggal … Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu … Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku [sorga], supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-3).
~
Slamet
~
Kepada Staf Isa,
Kitab Al-Quran adalah Firman Allah yang lebih hidup yang menjadi cahaya penerang hingga sekarang dan seterusnya.
~
Saudara Ckck,
Al-Quran juga memerintahkan agar umat Muslim memutuskan perkara menurut apa yang terdapat dalam Injil. Karena dalam Injil terdapat berita kasih Allah kepada manusia berdosa. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Apabila tidak demikian tentunya Al-Quran tidak akan memerintahkan umat Muslim untuk membaca Injil. “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47).
~
Slamet
~
Kepada Nasrani ,
Kalau Yesus sudah turun untuk mensucikan, menyelamatkan dan menebus kalian dari dosa maka kalian sudah tidak perlu hukum apapun karena kalian sudah masuk ke dalam surga.
Kalau itu yang terjadi, lantas apa gunanya Alkitab?Bukankah tanpa Alkitab Yesus telah sempurna menjadi berita dan firman yang hidup dan tertulis?
~
Orang Kristen memang sudah ditebus oleh Isa Al-Masih dan menjadi anak-anak Allah, namun mereka masih tinggal di dunia yang berdosa. Oleh karena itu mereka mutlak memerlukan Alkitab sebagai Firman Allah yang tertulis.
Dan Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi otoritas dan satu-satunya landasan praktik kehidupan orang Kristen. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
~
Slamet
~
Banyak pertanyaan setelah dijawab tidak diindahkan apalagi diperhatikan. Jika tidak ingin menambah pengetahuan, percuma saja anda mengunjungi situs ini. Pertanyaan/komentar jangan di ulang-ulang, berilah pertanyaan/komentar yang berbobot. agar diskusi ini menjadi lebih berkwalitas dan bermanfa’at bagi semua orang. Terimakasih.
~
Saudara Penyelamat,
Terimakasih atas komentarnya. Semoga komentar saudara mendapat perhatian dari para pembaca, sehingga diskusi kita dapat lancar.
~
Slamet
~
Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim” (Qs 62:6-7).
Kalau anda sekalian sudah yakin dengan ‘penjamin’ keselamatanmu, Kenapa kalian tidak berharap kematian kalian seperti ayat yang di atas? Bukankah kalian sudah ada yang menebus dosa jika kalian mati meninggalkan dosa?
~
Saudara Umat Muhammad,
Bagi orang Kristen, hidup dan mati sama-sama penting. “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Injil, Surat Filipi 1:21).
Isa Al-Masih telah memberikan makna baru baik pada kehidupan maupun kematian bagi orang Kristen. Bila mereka hidup, mereka harus melayani dan berbuah bagi Isa Al-Masih. Sebaliknya, apabila mereka mati, mereka memandangnya sebagai suatu keuntungan karena hal itu berarti ia berbahagia hidup bersama-sama dengan Isa Al-Masih di sorga.
~
Slamet
~
To: Umat Muhammad,
Dalam Alkitab diterangkan bahwa jaminan hidup adalah kekal abadi bagi yang percaya Yesus Kristus Tuhan kita. Setelah aku mati nanti, maka jaminan hidup ada pada-Nya.
Renungkan ayat ini, “Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:6).
Dan belum tentu orang Kristen yang jahat masuk sorga karena ia tidak hidup dengan kasih.
Demikianlah perintah Allah tentang hidup secara roh di dunia. Bacalah Galatia 5:1-15 dan Galatia 6:1-10.
~
Bagi orang Kristen, syarat utama keselamatan adalah percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat. Namun kehidupan orang Kristen belum berakhir di situ. Sebagai wujud iman mereka kepada Isa Al-Masih, mereka wajib hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah. Biasanya disebut dengan buah-buah pertobatan.
Seseorang yang mengaku telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, namun hidupnya tidak berbuah, orang tersebut belum dapat dikatakan sebagai pengikut Isa Al-Masih.
~
Saodah
~
Saya secara pribadi puas dengan kalimat di dalam Al’Quran, bahwa Al’Quran tidak merubah isi dari kitab Injil, melainkan menggenapinya, artinya apa yang dikatakan dalam Al’Quran itu saya yakin itu benar, sedikitpun saya tidak ragu akan kebenarannya. Maka dari itu saya yakin bahwa isi dari kitab Injil adalah benar. Seandainya tidak benar sudah tentu di dalam Al’Quran tidak mungkin ditulis kalimat tersebut di atas. Dalam Injil : Karena Kasih Allah begitu besar akan dunia ini, maka Dia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Saya yakin di sini ditujukan untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini.
~
Saudara Robby Stiawan,
Terimakasih untuk komentarnya. Memang di dalam Al-Quran mencatat banyak hal mengenai Isa Al-Masih. Hal itu menunjukkan bahwa Isa Al-Masih adalah sosok yang penting, apa lagi disebut yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Sementara yang berhak mempunyai status tersebut hanya Allah Allah. Tetapi mengapa Al-Quran menyematkan hal itu kepada Isa Al-Masih? Nah jawabannya tentu ada dalam Injil.
Al-Quran mengakui Taurat dan Injil adalah Firman Allah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang bertakwa (Qs 5:46). Isa Al-Masih mengatakan hanya melalui Dia manusia dapat ke sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Artinya agama boleh banyak tetapi jalan keselamatan dan ke sorga hanya melalui Isa. Dia datang untuk seluruh umat manusia, tepat seperti yang ayat Injil sdr lampirkan katakan. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Purnama