Kiamat sudah dekat! Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kalimat ini?
Banyak orang takut akan Hari Kiamat. Bahkan para pemuka agama sekalipun. Ketakutan ada karena tidak ada kepastian.
Bayangkan Anda akan melewati sebuah jembatan tua. Ketakutan Anda muncul karena tidak ada kepastian jembatan itu akan tetap bertahan atau runtuh. Jika Anda yakin jembatan tersebut akan bertahan, tentunya Anda tidak akan takut.
Ketakutan akan Hari Kiamat ada karena ketidak-yakinan akan selamat. Apakah akan berbeda jika Anda yakin bahwa Anda akan masuk surga? Mari selidiki lebih dalam!
Neraka Sangat Mengerikan!
Hari kiamat identik dengan konsekuensi setelahnya. Banyak buku menulis tentang sakitnya siksaan neraka atau nikmatnya kehidupan surga.
Islam mengajarkan bahwa ada tujuh pintu neraka. Neraka Hawiyah, Jahim, Sagor, Ladho, Huthomah, Sa’ir, dan Jahannam. Setiap orang yang kurang kebaikannya akan melewati pintu-pintu ini dan terbakar oleh api neraka.
Mungkin Anda pernah terkena percikan minyak atau air panas. Meskipun sedikit dan sesaat, benda-benda ini bisa melukai kita dengan sangat buruk. Bagaimana dengan api neraka yang sangat panas dan tidak berkesudahan?
Siksaan di sana tidak terbayangkan. Dan berlangsung selama-lamanya!
Standar Penghakiman Kiamat Menurut Islam
Baik Islam maupun Nasrani memandang Hari Kiamat sebagai sebuah penghakiman. Namun, Al-Quran dan Kitab Injil menjelaskan cara penghakiman yang berbeda. Islam percaya bahwa setiap orang akan diadili menurut perbuatannya.
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya . . .” (Qs 21:47).
Jadi, nasib kita bergantung pada amal baik kita.
Standar Penghakiman Kiamat Menurut Nasrani
Namun, Injil tidak menyebutkan pengadilan itu akan berdasarkan pahala atas perbuatan kita. Justru, “Dia [Isa Al-Masih] telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya . . .” (Injil, Surat Titus 3:5).
Nasib kita bergantung pada Rahmat Allah melalui Isa Al-Masih.
Isa Menjadi Hakim pada Hari Kiamat
Harus ada hakim yang menentukan kelayakan penghuni surga dan neraka. Islam menjelaskan bahwa Isa akan menjadi hakim pada Hari Kiamat (HR. Muslim No. 220). Isa adalah satu-satunya pribadi yang tetap suci meskipun hidup di dunia yang berdosa.
Kitab Injil sepakat dengan pernyataan ini. Seperti tertulis dalam Kitab Injil, Surat 2 Timotius 4:1, “. . . Kristus Yesus [Isa Al-Masih] yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati”
Hanya pribadi yang tidak pernah berdosa yang mampu menghakimi dengan adil. Jika hakimnya berdosa, ia pasti akan membuat keputusan yang salah. Isa tidak akan salah karena ia tidak berdosa.
Dapatkah Manusia Berbuat Baik Lebih Banyak dari Dosa?
Dosa adalah segala sesuatu yang melanggar perintah Allah. Jadi, dosa bukan hanya tindakan yang salah atau jahat. Tetapi, pikiran dan perkataan yang salah pun adalah dosa.
Kita jelas berdosa ketika mencuri atau membunuh. Tapi, kita juga berdosa jika menyimpan kebencian kepada siapapun di dalam hati. Bahkan, kita juga berdosa ketika bergosip dengan orang lain.
Tindakan kecil yang sering kita anggap sepele justru bisa menjadi dosa yang sering kita lakukan tanpa sadar.
Mengumpulkan kebaikan tentunya sangatlah sulit dalam dunia ini. Tidak heran jika Anda takut akan Hari Kiamat. Karena tidak ada kepastian bahwa perbuatan baik Anda sudah cukup.
Ada Jaminan Kepastian Masuk Surga
Perbuatan baik memang tidak menjamin posisi Anda di surga. Sehingga, Anda membutuhkan Rahmat Allah untuk bebas dari hukuman neraka.
Allah adalah Ar-Rahman, Ar-Rahim. Allah, dalam segala rahmat-Nya, memberikan jaminan masuk surga kepada manusia yang beriman kepada-Nya. Isa memastikan bahwa, “Sekarang tidak ada lagi hukuman bagi mereka yang ada dalam Isa-Al-Masih,” yaitu percaya kepada Isa Al-Masih dan menjadi pengikut-Nya (Injil, Surat Roma 8:1).
Setelah menerima pertolongan yang sangat besar, yaitu kepastian masuk surga, tentunya hati penuh sukacita dan ucapan syukur. Akibatnya, Anda akan mampu berbuat baik dengan tulus.
Jadi barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih akan mendapatkan jaminan surga. Anda pasti akan tidak lagi takut akan Hari Kiamat. Dengan demikian, hidup Anda akan damai sejahtera.
Mari, berimanlah kepada Isa Al-Masih hari ini!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mukmin: Takut Hari Kiamat, Bagaimana cara Menghilangkannya?
- Para Mukmin: Jangan Ragu – Ragu Tentang Hari Kiamat!
- Pengertian Akhir Zaman dan Hari Kiamat
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa tidak ada kepastian untuk masuk surga di Al-Quran?
- Apakah saat ini Anda yakin bahwa Anda akan masuk surga? Mengapa?
- Bagaimana Isa-Al-Masih menjamin Saudara pasti masuk surga?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Bagi para Muslim/mah yang berpikir rasional, memang seharusnya takut akan hari kiamat. Sebab bagaimana mungkin bahwa jaminan masuk surga ditentukan “bila taat kepada Muhammad”, bukan taat kepada Allah dan di sini dapat terbaca bahwa Muhammad memposisikan dirinya setara dengan Allah.
Hadits Bukhari: Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap ummatku pasti akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Shahabat bertanya, “Ya Rasulallah, siapa yang tidak mau?” Beliau menjawab, “Mereka yang mentaatiku akan masuk surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk surga.”
~
Terima kasih atas komentar saudara.
Nabi Islam adalah manusia biasa, tentunya ia tidak dapat memberikan keselamatan bagi umatnya. “Aku bukanlah Rasul yang pertama diantara Rasul-rasul dan Aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapKu dan tidak pula terhadapmu…”(Qs 46:9).
Sebaliknya Isa Al-Masih menjanjikan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya pada-Nya. “Aku memberikan hidup kekal kepada mereka dan mereka tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Selain itu, tidak ada seorang pun yang dapat merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Surat Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Slamet
~
Karena di Perjanjian Baru tertulis banyak kalimat yang diucapkan oleh selain Yesus Kristus misalnya diucapkan oleh murid Yesus Kristus ataupun oleh rasul.
Apakah hal itu bisa dikatakan kalau murid Yesus atau rasul maupun yang lain setara dengan Yesus Kristus? Apalagi setara dengan Tuhan yang disembah. Misal seperti yang dikutip staf IDA dari Perjanjian Baru yang tertulis di artikel di atas.
~
Saudara Muhtadi,
Walaupun Kitab Suci Injil ditulis oleh murid Isa Al-Masih, bukan berarti para murid itu mempunyai wibawa yang setara dengan Isa Al-Masih. Mereka semua adalah orang berdosa yang memerlukan Juruselamat.
Kalaupun para murid ini dapat menulis kitab-kitab dalam Perjanjian Baru, ini karena anugerah Allah di dalam Isa Al-Masih. Allah berkenan memberikan ilham pada para murid atau rasul. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
~
Slamet
~
Injil Surat Roma10:9, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati maka kamu akan diselamatkan.”
Bagaimana mungkin Allah membangkitkan Isa dari kematian di antara orang-orang yang mati? Bukankah Isa itu adalah Tuhan? Kenapa Dia tidak bisa membangkitkan diri-Nya sendri?
~
Saudara Dentin,
Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia, hanya keadaan manusia Dia dapat mati dan dibangkitkan. Namun perlu saudara ketahui Isa Al-Masih dan Allah adalah Satu. “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Jadi kekuatan yang membangkitkan Isa Al-Masih adalah berasal dari hakikat-Nya sendiri yang adalah Allah.
Pada kesampatan lain Isa Al-Masih juga mengaku Dia memiliki kuasa yang setara dengan Allah. “Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:18).
~
Slamet
~
Saudara Muhtadi,
Bacalah Injil Surat Kisah Para Rasul 5:29, “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” Manusia hanya taat kepada Allah, tidak kepada manusia bila berbicara tentang sorga dan neraka.
Muhammad memerintahkan untuk taat kepadanya agar bisa masuk sorga. Bila tidak maka pengikutnya akan masuk neraka. Jadi jelas bahwa Muhammad mengangkat dirinya setara dengan Allah.
~
Saudara Ikben,
Jelas Muhammad hanyalah manusia biasa yang menyatakan diri sebagai nabi. Sebagai seorang manusia biasa, setelah meninggal Muhammad tidak bangkit ke sorga. Bahkan kuburan nabi umat Islam hingga hari ini terdapat di Al-Masjid al-Nabawi, kota Madinah.
Hal ini berbeda dengan Isa Al-Masih yang adalah Allah itu sendiri. Tujuan kematian-Nya di kayu salib adalah untuk menyelamatkan manusia berdosa dari kebinasaan kekal di neraka.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Dan kebangkitan-Nya memastikan bahwa orang percaya dapat yakin akan kehidupan kekal saat menerima Dia sebagai Juruselamat.
~
Slamet
~
Dentin menulis, bagaimana mungkin Allah membangkitkan Isa dari kematian di antara orang-orang yang mati.
Tanggapan Ikben,
“Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?” (Kitab, Nabi Yeremia 32:27).
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37).
Dari dua ayat diatas ini sudah jelas bahwa Allah dapat melakukan segala sesuatu diluar kemampuan akal manusia dapat memahaminya.
Contoh bukti keterbatasan akal manusia adalah di saat nabi Muhammad berkata bahwa bagaimana mungkin Allah dapat mempunyai anak sedang Ia sendiri tidak beristeri? Dalam penyampaiannya, Muhammad telah membatasi kemampuan Allah dengan akal pikirannya yang terbatas.
~
Saudara Ikben,
Terima kasih atas pejelasan yang saudara sampaikan, semoga hal ini dapat menjadi bahan perenungan bagi para pembaca.
~
Slamet
~
Dentin menulis, bukankah Isa itu sendiri adalah Tuhan? Kenapa Dia tidak bisa membangkitkan diri sendiri?
Tanggapan Ikben,
Dalam Qs 19:33-34 dikatakan bahwa “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
Karena Yesus adalah Tuhan, maka pada hari ketiga Ia bangkit kembali dari kematian-Nya. Adakah manusia yang bangkit kembali setelah kematian di mana setelah itu naik ke sorga, selain Tuhan?
~
Kebangkitan Isa Al-Masih dari kematian membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Dan kebangkitan-Nya memberikan harapan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya akan memiliki hidup kekal di sorga.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
~
Slamet
*****
1.Siapa yang bilang tidak ada kepastian untuk masuk surga di Al-Quran? Itu hanya pernyataan orang Nasrani saja.
2.Tidak ada yang tahu kita masuk surga atau tidak, hanya Allah Swt yang tahu. Yang penting kita di dunia menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan berusaha menjadi orang yang lebih baik.
3.Isa Al-Masih tidak bisa menjamin masuk surga karena Dia hanya utusan dan bukan Tuhan. Dia berbicara seperti itu hanya untuk umat yang hidup di zamannya tetapi setelah ada nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW yang diutus maka Kitab Injil tidak berlaku lagi.
*****
Saudara Bintang,
Al-Quran sendiri menulis bahwa mendatangi neraka adalah ketetapan Allah. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Semua agama memang mengajarkan kebaikan bagi sesama kita. Juga hidup saleh dan beramal sebanyak mungkin selama hidup di dunia untuk mencapai keselamatan di akhirat.
Namun kenyataannya, nabi saudara mengatakan dalam Hadis, “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya” (Hadis Shahih Muslim).
Jelas kini Isa Al-Masih berada di sorga sedang menyiapkan tempat tinggal bagi para pengikut-Nya. “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. … Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).
~
Slamet
~
“Itulah batas-batas (hukum) Allah. Siapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung. Dan siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya dan melanggar batas-batas hukumNya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka, dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang menghinakan” (Al-Quran, Surat An Nisa 13-14).
Bagi setiap Muslim wajib taat kepada Allah sesuai tuntunan yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW Itulah wujud taat kepada Rasulullah Muhammad SAW. Keyakinan Muslim tidak ada sesuatu yang setara dengan Allah (Al Quran, Surat Al Ikhlas 1-4).
~
Saudara Muhtadi,
Sebagai teladan orang yang taat kepada Allah, tentunya nabi saudara tidak lagi takut akan kematian. Faktanya ia mengalami ketakutan ketika akan meninggalkan dunia. “Aku bukanlah Rasul yang pertama diantara Rasul-rasul dan Aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapKu dan tidak pula terhadapmu…”(Qs 46:9).
Nabi saudara juga minta pertolongan dari Teman Yang Maha Tinggi. Hadis Sahih Bukhari Vol. 5 Book 59 No. 715 mencatat bahwa nabi Islam ini memerlukan Isa Al-Masih sebagai Teman Yang Maha Tinggi. “Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi …”
~
Slamet
~
Ikben memberikan tanggapan atas tulisan Bintang:
1. Tidak ada untungnya membuat pernyataan yang hanya dari pikiran atau khayalan semata.
Saya yakin timbulnya pernyataan admin seperti diforum ini tentu ada dasarnya dan memang bila memperhatikan Qs 19:71 dan Qs 11:119 mempunyai arti bahwa tidak ada kepastian bagi pengikut nabi Muhammad selain mendatangi neraka.
2. Bila anda merasa sudah menjalani perintah dan menjauhi larangannya serta menjadi orang baik, seharusnya mempunyai keyakinan pasti masuk surga.
3. Saya lebih memilih nama Yesus dari pada menyebut Isa dan membaca Injil Rasul Besar Yohanes 14: 5-6, “Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Jadi, pertama-tama percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, kedua melakukan segala perintah-perintah-Nya maka jaminan masuk surga sudah pasti.
~
Alkitab menyatakan bahwa amal, dan ibadah kita dalam pemandangan Allah bagaikan kain kotor. Bahkan semua kebaikan manusia merupakan kekejian bagi Allah. “Kami semua telah menjadi seperti orang najis, karena dosa-dosa kami. Segala kebenaran kami hanya seperti kain yang buruk dan kotor” (Kitab Nabi Yesaya 64:6).”
Oleh karena itu jaminan keselamatan itu sepenuhnya rahmat Allah, dan manusia tidak melakukan satu perbuatan baik apapun untuk mendapatkannya. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Slamet
~
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan”(Injil, Rasul Besar Matius 7:21-23).
Apakah peringatan tersebut ditujukan juga kepada orang yang tidak menyebut Yesus sebagai Tuhan?
~
Saudara Muhtadi,
Pada beberapa kesempatan kami sudah menjelaskan tentang siapakah seseorang yang ditolak Isa Al-Masih dalam Injil Rasul Besar Matius 7:21-23 ini.
Oleh karena itu kami persilakan saudara membaca kembali penjelasan kami tersebut, agar saudara juga percaya kepada Isa Al-Masih dan diselamatkan.
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
~
Slamet
~
Saudara Ikben,
Muhammad memerintahkan untuk taat kepadanya agar bisa masuk sorga? Itu kan katanya Ikben.
Sebab nabi Muhammad menyampaikan: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Qs 2:62)
Dan Tomas menyebut Yesus itu “Tuhan”? Itu kan yang tertulis di Alkitab terjemahan TB 1974 yang dibuat di Indonesia, bukan Alkitab asli.
Dalam Alkitab Yunani (IGNT) sebutan Tomas terhadap Yesus itu adalah “kurie” yang adalah kata ganti dan padanannya dalam bahasa Indonesia adalah “Tuan”.
~
Saudara Bening,
Dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia kata Lord diterjemahkan dengan kata Tuhan bukan Tuan. Sebab memang bila dilihat dari bahasa aslinya Alkitab yakni Yunani, arti dari kata “Kurios” adalah Tuhan. Sedangkan kata God diterjemahkan dengan kata Allah. Merupakan nama Pribadi Tuhan sendiri.
Untuk itu mari kita perhatikan sebuah ayat Alkitab bahasa Inggris dalam Injil Rasul Markus 12:29, “And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; The Lord our God is one Lord.”
Apabila kata “Lord” diterjemahkan dengan kata “Tuan” maka terjemahan tersebut menjadi tidak tepat. “Yesus menjawab, “Perintah yang pertama, ialah: ‘Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuan Allah kita, Tuan itu esa.”
~
Slamet
~
Staf IDA,
“Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
“Tidak akan binasa”, faktanya semua murid Yesus telah binasa. Bahkan Bait Suci Yerusalem sebagai pusat pengajaran Yesus dan murid-murid Yesus pun telah diluluh-lantakkan oleh tentara Roma.
“Tidak seorangpun dapat merebut mereka”, hal ini kontradiksi dengan Injil Rasul Besar Matius 24:24, “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”
~
Saudara Bening,
Yang dimaksud dengan istilah “binasa” pada ayat ini bukan kematian jasmani melainkan kematian kekal di neraka.
Apa maksudnya kematian kekal ini? Kematian yang tak pernah berakhir. Satu kali orang berada di neraka, ia tidak akan pernah keluar lagi dari sana selama-lamanya.
Mesias palsu dengan para nabi-nabinya, memang berusaha menyesatkan orang pilihan, tapi orang-orang yang sungguh percaya Isa Al-Masih tidak mungkin dapat disesatkan. Karena mereka ini dijaga oleh kekuatan Allah sendiri. Walaupun untuk sementara mereka ini menderita akibat ulah mesias dan nabi palsu.
“Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan” (injil, Surat 1 Petrus 1:5-6).
~
Slamet
~
[quote name=”Bintang”]1.Siapa yang bilang tidak ada kepastian untuk masuk surga di Al-Quran? Itu hanya pernyataan orang Nasrani saja.
2.Tidak ada yang tahu kita masuk surga atau tidak, hanya Allah Swt yang tahu. Yang penting kita di dunia menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan berusaha menjadi orang yang lebih baik.
3.Isa Al-Masih tidak bisa menjamin masuk surga karena Dia hanya utusan dan bukan Tuhan. Dia berbicara seperti itu hanya untuk umat yang hidup di zamannya tetapi setelah ada nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW yang diutus maka Kitab Injil tidak berlaku lagi.[/quote]
Kata siapa tidak berlaku lagi? Sedangkan ada tertulis bahwa Injil adalah benar, apabila Muhamad berada dalam keraguan.
~
Kitab Suci Injil dengan jelas mengatakan bahwa keselamatan seseorang tergantung bagaimana tanggapan mereka terhadap Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat.
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”(Injil Rasul Markus 16:15-16)
Dalam ayat ini Isa Al-Masih menyuruh memberitakan Injil ke seluruh dunia dan siapa yang percaya dan di babtis di selamatkan dan yang tidak percaya di hukum. Karena semua manusia telah berbuat dosa ,dan upah dosa adalah maut.
Jadi sesungguhnya seluruh dunia telah berada di bawah hukuman Allah dan tanpa Isa Al-Masih mereka pasti binasa tapi siapapun yang percaya mereka di selamatkan.
~
Slamet
~
Kepada Pendosa,
Kenapa Allah mempersilakan nabi Muhammad bertanya kepada orang-orang Yahudi tentang kenabian atas dirinya?
Hal ini sudah dijawab dalam Al-Quran, “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui” (Qs 2:146).
Al-Quran menyiratkan bahwa sebenarnya pemuka-pemuka Yahudi dan Nasrani mengetahui tentang nubuat akan datang nabi setelah Yesus. Nubuat ini dinyatakan dalam PL dan dibenarkan pula oleh Yesus.
~
Saudara Bening,
Memang pakar Islam ingin meneguhkan iman orang Islam akan kenabian Muhammad. Mereka berusaha untuk mencari ayat-ayat di Alkitab yang dapat diklaim sebagai nubuat kedatangannya. Namun, tidak satupun ayat-ayat tersebut yang mengarah ke sana.
Misalnya Taurat, Kitab Ulangan 34:10 “Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.”
Umat Islam mengklaim ayat di atas sebagai nubuat untuk Muhammad. Namun sulit diterima akal orang Kristen. Mengapa? Karena jelas-jelas ayat tersebut tidak ada sedikitpun menyinggung tentang Muhammad.
~
Slamet
~
Bung Muhtadi menulis: Apakah peringatan tersebut ditujukan juga kepada orang yang tidak menyebut Yesus sebagai Tuhan?
Tanggapan Ikben,
Bung Muhtadi, hal pertanyaan anda kembali kepada diri anda untuk menilainya, sebab dalam kekristenan tidak ada pemaksaan, tetapi memberitakan kabar baik.
Ada tertulis dalam Injil Surat Kisah Para Rasul 16:31 Jawab mereka:“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
Sebab ada dikatakan juga dalam Injil Surat Kisah Para Kisah Rasul 4:12, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
~
Saudara Ikben,
Saat ini memang banyak orang terutama dari kalangan umat beragama yang menolak ketuhanan Isa Al-Masih. Namun ketika Dia datang untuk kedua kalinya, tidak ada manusia yang bisa lagi membantah bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Kelak, akan tiba saatnya ketika semua lutut akan bertelut dan semua lidah akan mengaku bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat.
“Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
~
Slamet
~
Kepada Salib Bening,
Kata “Tuhan” diterjemahkan dari kata Ibrani “Adon” dan kata “Adonay”. Kata ini disamping bermakna “Tuhan”, juga dapat diartikan: tuan, majikan, induk semang dan boss.
Padanan kata “Adonay” dalam bahasa Yunani adalah “Kurios” dan diterjemahkan kedalam bahasa inggeris (KJV) adalah “Lord” dan “lord”. Ini adalah salah satu gelar dari Yesus Kristus dimana dalam alkitab Perjanjian Baru untuk nama Yesus Kristus dipanggil Tuhan.
Sehingga dalam bahasa Indonesia bila diucapkan menjadi Tuhan Yesus Kristus. Di dalam bahasa Yunani menjadi ‘kurios iêsous khristos’ dan
dalam bahasa Ibrani menjadi ‘adonâi yehõshûa’ hamashiakh’
Semoga anda dapat memahaminya etimologi makna “Tuhan” dan “tuhan”.
~
Saudara Ikben,
Terima kasih atas penjelasan saudara, semoga dapat memberikan manfaat bagi saudara Bening. Sehingga pada akhirnya ia dapat percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat.
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
~
Slamet
~
Saudara Ikben dan Bening,
Mari kita memberikan kesempatan pada para pembaca yang lain untuk memberikan komentar. Karena sudah cukup banyak kolom komentar yang saudara pakai untuk bersoal-jawab.
Selain itu arah komentar ssudah menyimpang dari topik artikel di atas. “Mengapa Orang Islam Takut Kiamat?”
Demikian harap maklum dan terima kasih.
~
Slamet
~
[quote name=”muhtadi thoeplik”] “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.”( Perjanjian Baru, Matius 7:21-23 )[/quote]
Di tafsir Ibnu Katsir Al Ghosiyah ayat yang 1 s/d 3, disebutkan bahwa umat Nasrani di dunia, mereka merasa khusyu beribadah kepada Allah ternyata tidak. Di akhirat mereka masuk neraka.
~
Saudara Wisnu,
Apabila umat Nasrani akan masuk neraka, tentunya Allah dalam Al-Quran tidak meninggikan mereka di atas orang kafir pada Hari Kiamat, bukan?
“Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa Al-Masih) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55).
~
Slamet
~
Kepada Wisnu Murti,
Sebutan Nasrani berasal dari kampung halaman nabi Isa (Yesus) yaitu Nazaret. Orang Nasrani adalah pengikut ajaran nabi Isa. Pusat dakwah mereka di Bait Allah (kuil Yahudi) di Yerusalem sebab Nasrani adalah sekte Yahudi. Mereka tidak mempertuhankan nabi Isa.
Sedangkan Kristen adalah penyembah Kristus yang merupakan kepercayaan pagan. Kristen didirikan oleh Paulus dan Herodes yg pusat dakwahnya di Antiokhia (sekarang wilayah Turki). Pengikut Kristen adalah orang-orang berbudaya Helenis, yaitu orang Yunani dan orang Yahudi yang musrik karena mengikuti budaya Helenis yang menyembah berhala.
Orang kebanyakan menyebut Kristen adalah Nasrani padahal keduanya berbeda asal usulnya dan saling bertolak belakang.
~
Saudara Bening,
Nasrani identik dengan Kristen. Mereka adalah pengikut Isa Al-Masih.
Nasrani berasal dari kata Nazaret. Nazaret adalah kampung halaman Isa, sehingga Dia sering dipanggil dengan sebutan Isa Al-Masih orang Nazaret. “Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu” (Injil, Rasul Besar Matius 26:71).
Ketika itu, para pengikut Isa disebut dengan nama Nazarene, artinya pengikut orang Nazaret. Lalu dari kata ini muncullah kata Nasrani dalam bahasa Arab yang kemudian diserap oleh bahasa Indonesia. Sehingga, orang-orang Islam sering menggunakan kata Nasrani bagi orang-orang Kristen.
Kata Kristen sendiri muncul pada zaman murid-murid Yesus. Saat itu Isa telah naik ke sorga. Kristen artinya pengikut Kristus (Isa). Panggilan ini diberi untuk membedakan orang-orang pengikut Isa dengan non-pengikut Isa. “Di Antiokhia itulah orang-orang yang percaya kepada Yesus untuk pertama kali disebut orang-orang Kristen” (Injil, Kisah Para Rasul 11:26).
~
Slamet
~
Buat Umat Muslim,
Benarkah umat Muslim takut kiamat? Bisa saja beberapa penyebab mungkin karena tidak ada keselamatan yang diberikan menuju sorga oleh Muhammad. Nabi Islam ini berkata: “Aku saja seorang rasul (bukan rasul Allah) tidak tahu apa yang diperbuat Allah untuk Muhammad.”
Berbeda dengan umat Kristen, mati sudah ada jaminan untuk masuk sorga, bagi yang percaya Isa Al-Masih sebagai Allah. Kitab Suci menulis, “Sebab kamu [umat yang percaya kepada Isa Al-Masih] telah dibeli dan harganya telah lunas, karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (Injil Surat 1 Korintus 6: 20).
Dengan demikian umat yang percaya Isa Al-Masih adalah jalan menuju sorga, akan masuk sorga. Amin
~
Saudara Natal,
Kami sependapat dengan pandangan saudara, hanya Isa Al-Masih saja yang dapat memberikan jaminan keselamatan pada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Kitab Suci Injil mencatat tentang hal ini, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil Surat Kisah Para Rasul 16:31).
~
Slamet
p46a8