• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Maryam 19:19 > Makna Idul Fitri, Jaminan Penyucian Hati Dan Hidup Kekal

Makna Idul Fitri, Jaminan Penyucian Hati Dan Hidup Kekal

20 Mei 2019 oleh Web Administrator 141 Komentar

Umat Islam merayakan hari Idul Fitri sebagai hari kemenangan. Makna Idul Fitri ialah kembali ke fitrah dan hari kemenangan, yang berkaitan dengan kesucian hati.

Umat Nasrani juga rindu memiliki hati yang suci dan menang atas dosa. Tetapi, bagaimanakah cara pasti menyucikan hati sehingga kita diterima Allah?

Makna Idul Fitri dalam Islam

Kata Idul Fitri sering diartikan ‘kembali ke fitrah.’ Kata fithrah berarti al-khilqah (naluri, pembawaan) dan ath-thabî‘ah (tabiat, karakter) yang diciptakan Allah SWT, pada manusia (Jamaluddin al-Jauzi, Zâd al-Masîr, VI/151; az-Zamakhsyari, al-Kasysyâf, III/463).

Menurut Imam Ja’far ash-Shadiq, manusia sebagai hamba Allah, haruslah patuh dan tidak pernah membantah setiap perintah Allah.

Dapatkah manusia tidak melanggar perintah dan larangan Allah satu kali pun? Apakah orang berpuasa Ramadhan pasti menjadi suci?

Dosa-dosa kita membuktikan bahwa kita tidak dapat tunduk sempurna kepada Allah (100%) atau hidup fitri.

Penyebab Manusia Tidak Fitri

Wahyu Allah menyatakan bahwa akibat dosa ialah maut – kematian kekal di neraka. “. . . sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang [Adam], dan oleh dosa itu juga maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena . . . telah berbuat dosa.” (Injil, Surat Roma 5:12).

Kita selalu berbuat dosa, baik pikiran, hati maupun perbuatan. Kita menggosip, membenci, bicara kotor, berpikir jorok, iri hati, dan banyak lagi. Itulah penyebab kita tidak suci/fitri.

Sebenarnya kesucian hati membuat hidup kita di dunia tenang, damai dan berbahagia. Sehingga berani menghadapi kematian dan terjamin masuk surga.

Tapi bagaimanakah agar kita menjadi suci dan terjamin masuk surga?

Pribadi yang Selalu Fitri

Isa Al-Masih adalah Kalimatullah/Firman Allah dan telah turun menjadi manusia yang suci. Al-Quran mengakui bahwa Isa Al-Masih dilahirkan sebagai “. . . anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).  

“. . . ia [Isa Al-Masih] tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya . . .” (Kitab Nabi Yesaya 53:9).  “. . . di dalam Dia [Isa Al-Masih] tidak ada dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4-5).

Karena Isa Al-Masih hidup suci dan menang atas dosa, maka kita wajib percaya dan meneladani hidup-Nya. Sehingga hidup kita suci dan selalu fitri.

Bukankah kesucian Isa Al-Masih itu membuktikan bahwa Dia adalah Allah? Jelaskan pendapatmu di sini.

Cara Pasti Menjadi Fitri dan Masuk Surga

Karena suci, maka Isa Al-Masih layak menjadi korban penghapus dosa melalui penyaliban-Nya.  “. . . Ia telah . . . menghapus segala dosa . . .” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4-5). Isa Al-Masih berkuasa menghapuskan dosa-dosa atau menjadikan fitri setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Jadi hanya dengan beriman kepada Isa Al-Masih, kita beroleh penyucian dosa dari Dia. Maka kita kembali fitri dan menang atas kuasa dosa. Sehingga terjamin masuk surga-Nya yang kekal.

Jika ada pertanyaan, sampaikan di sini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim emailkepada Staff Isa dan Islam.]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara dapatkah manusia menjadi suci yaitu menaati semua perintah dan larangan Allah? Jelaskan!
  2. Mengapa menjadi suci itu sangat penting?
  3. Apakah cara Isa Al-Masih menyucikan dosa-dosa manusia adalah cara terbaik dan pasti? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Kenajihan Hati, Perhatikan Atau Abaikan?
  2. Makna Kembali ke Fitrah dalam Islam dan Kristen

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Ditempatkan di bawah: Maryam 19:19

Reader Interactions

Comments

  1. jernih mengatakan

    9 Agustus 2019 pada 9:37 am

    ~
    Noni,

    Jika umat Islam sudah mengenal Isa Al-Masih sebagai penyelamat sejak dahulu, mengapa hanya mengenal Isa di zamannya saja? Bukankah keselamatan yang Isa berikan berlaku sepanjang zaman hingga Isa Al-Masih datang kembali kedua kalinya kelak?

    Respons: Sila bagi rujukan Al-Quran yang mengatakan Isa Al-Masih akan kembali kedua kalinya. Ingat, tidak semua Muslim beriman pada kitab hadis tulisan manusia. Firman manusia (al-hadis) tidak sama dengan firman Allah (Al-Quran), tiada locus standi. Al-Masih telah mati dan tugasnya telah berakhir.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      15 Agustus 2019 pada 7:26 pm

      ~
      Saudara Jernih,

      Baik dalam Al-Quran maupun Injil sama-sama mencatat tentang kedatangan Isa Al-Masih kelak pada akhir zaman.

      “Sesungguhnya Aku [Isa Al-Masih] datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Injil, Kitab Wahyu 22:12)

      Sepertinya saudara adalah seorang Muslim yang tidak mengimani hadist namun hanya Al-Quran saja. Namun itu adalah hak saudara. Apakah iman saudara pada Al-Quran dan Islam telah memberikan keyakinan bahwa apa yang saudara imani memberikan jaminan bahwa saudara dapat masuk surga-Nya?
      ~
      Noni

  2. Steve mengatakan

    9 Agustus 2019 pada 10:13 pm

    ~
    Yesus Park,

    Mengapa Muslim setia puasa hingga Idul Fitri, tapi Muslim tidak dapat jaminan surga? Bahkan nabi saudara diklaim lebih setia dari Muslim lain tapi tidak dijamin surga? Bukankah jika seorang Muslim yang taqwa, sudah seharusnya allah Islam menjamin surga?

    Karena taqwa belum mencakup semua syarat masuk surga Allah Ta’ala. Jangankan kita yang masih abu-abu, sahabat Rosul saja yang berjuang demi ajaran Islam tegak saja masih mempunyai dosa. Dan untuk menebus dosanya dia harus menyucikan diri dari dosa di neraka jahanam dengan menginjak bara api hingga mendidih otaknya. Itu saja orang yang berada digaris terdepan dengan bertaruh nyawa. Apalagi kita yang hanya menutupi kebenaran Islam? Apakah anda punya dalil Nabi kami tidak dijamin Surga?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Agustus 2019 pada 7:07 pm

      ~
      Saudara Steve,

      Jika orang yang paling bertaqwa pun sangat sulit untuk bisa masuk surga, betapa sulitnya untuk umat Muslim bisa masuk surga. Lalu mengapa Allah menciptakan surga yang sangat sulit dijangkau umat-Nya.

      “Supaya Allah memberi ampunan kepadamu (Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang…“
      (Qs 48:2).
      “Aku bukanlah rasul yang pertama diantara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu…”(Qs 46: 9).

      Ayat di atas jelas menyatakan bahwa Muhammad adalah manusia berdosa dan Muhammad pun tidak tahu apakah kelak ia dapat masuk surga tahu tidak. Lalu jika Muhammad pun tidak dapat memberikan jaminan dan kepastian masuk surga bagi dirinya sendiri, bagaimana ia dapat menjamin pengikutnya?
      ~
      Noni

  3. hakkullah mengatakan

    10 Agustus 2019 pada 9:33 pm

    ~
    Dapatkah manusia tidak melanggar perintah dan larangan Allah satu kali pun? Apakah orang berpuasa Ramadhan pasti menjadi suci?

    Respon: penympulan anda salah. Yang terpenting ada 2 poin:
    1. Allah tidak membebani manusia diluar kemampuannya.
    2. Perintah Allah, bertakwa sesuai kemampuannya. Jangan lupa, Allah itu Maha Pengampun. Hamba Allah sebanyak apapun kesalahannya, masih tetap diampuni bila manusia selalu bertaubat sebelum nyawa berada ditenggorokan. Jadi, anda tidak punya ilmu dengan ”menghilangkan ampunan Allah”. Maka penyimpulan anda sudah salah. Allah ampuni seluruh dosa kita, maka tidak membawa dosa apa-apa, artinya apa dong? Suci, bos. Semua yang kita lakukan, harapan “ampunan”. Ok

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Agustus 2019 pada 7:18 pm

      ~
      Saudara Hakkulah,

      Jika Allah tidak membebani manusia di luar kemampuannya, mengapa ada standar Allah yang harus manusia penuhi?Mengapa umat Muslim seumur hidupnya harus mengumpulkan amal dan perbuatan baiknya agar diterima Allah? Itu karena manusia selalu berusaha untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan Allah.

      Tapi nyatanya manusia tidak akan pernah mampu untuk memenuhi stanndarnya Allah.
      Allah memberikan pengampunan melalui pengorbanan Isa Al-Masih. Inilah jalan yang telah ditetapkan Allah untuk mengampuni dosa manusia.
      ~
      Noni

  4. @luke mengatakan

    14 Agustus 2019 pada 12:57 pm

    ~
    Elizabeth mengatakan : 4 Agustus 2019 pada 7:45 am
    Propaganda misionaris yang mulai frustasi. Umat Islam itu telah mengenal Yesus sebagai penyelamat di zamannya dan bukan sebagai Tuhan.

    Sampai sekarang Yesus sudah berkata bahwa, tunggulah kedatangan-Ku untuk ke 2 kali sebagai utusan Allah Maha Besar. Seperti perkataan Allah melalui Yesus : “Aku adalah Jalan Kebenaran dan Hidup, tidak seorangpun dpt datang kepada Allah kecuali melalui aku”( Injil Yahya 14:6).
    Sehingga sampai saat ini tidak ada lagi masa nabi, sebab hati hatilah kamu dengan nabi-nabi palsu yang awalnya indah, pada akhirnya masuk neraka kekal selama-lamanya. Amin

    Syalom
    @Luke

    Balas
  5. jernih mengatakan

    15 Agustus 2019 pada 9:35 pm

    ~
    Noni,

    Apakah iman saudara pada Al-Quran dan Islam telah memberikan keyakinan bahwa apa yang saudara imani memberikan jaminan bahwa saudara dapat masuk surga-Nya?

    Respon: Tidak. Pengetahuan tentang yang gaib/masa depan adalah milik Allah, bukan milik saya. Saya tidak diberi ilmu tentang itu.
    27:65, “Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”
    27:65, “Say, “No one in the heavens and the earth knows the future except God. They do not even perceive how or when they will be resurrected” (Rashad Khalifa).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Agustus 2019 pada 5:31 pm

      ~
      Saudara Jernih,

      Terimakasih atas tanggapan saudara. Berarti saudara tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan saudara, termasuk saat saudara menemui ajal kelak. Mungkin dalam Al-Quran tidak ada tertulis tentang jaminan untuk masuk surga dan bagaimana caranya agar kita tahu bahwa kita pasti dapat masuk surga-Nya. Namun sesungguhnya Allah telah memberikan jaminan dan kepastian bagi umat-Nya.

      Jika saudara berkenan kita dapat mendiskusikan hal ini melalui email. Bisa melalui email saudara atu mengemail kami di . Senang bisa berdiskusi dengan saudara.
      ~
      Noni

  6. Jesus Park mengatakan

    17 Agustus 2019 pada 2:31 am

    ~
    Elizabeth,
    Teganya allah Islam hanya menyelamatkan orang di jaman Isa saja. Saudara mengatakan allah mencipta, lalu bagaimana dengan allah Islam? Apakah Ia mencipta juga seperti Ia mencipta bumi datar? Sudah biasa kami menerima klaim Muslim bahwa Islam dapat menyucikan hati. Tapi bagaimana cara Islam menyucikan hati jika ajaran Islam kebencian dan permusuhan (Qs 60:4)?

    Jernih,
    Jika saudara tidak percaya hadis maka saudara kafir karena menolak sabda nabi islam. “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Qs 3:32). Dan tradisnya saudara sholat 5x padahal Al-Quran hanya menyatakan 3x (Qs 11:114)? Mengapa saudara mengikuti hadis?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      22 Agustus 2019 pada 1:51 pm

      ~
      Saudara Park,

      Umat beragama tidak dapat memberikan jaminan hatinya bersih walaupun semua aturan dijalankan. Ajaran Islam banyak hal yang memang menjadi dilema dikalangan Muslim, di satu sisi mangajak beramal baik tapi bersamaan prakteknya mendiskriminasi kelompok tertentu.

      Adalah bijak menjadikan Isa Al-Masih sumber teladan karena Dia suci, ajaran-Nya sangat baik bagi semua orang. Firman-Nya: “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Setiap orang terjamin hatinya bersih karena Isa Al-Masih telah menebus dosa semua orang di atas kayu salib.
      ~
      Purnama

  7. jernih mengatakan

    21 Agustus 2019 pada 9:40 pm

    ~
    @Park,
    Jika saudara tidak percaya hadis maka saudara kafir karena menolak sabda nabi Islam

    Res: Dalam agama apapun mesti ada sekte-sekte-nya, baik Islam atau Kristen. Setiap sekte mempunyai alasan-alasan tersendiri yang mereka berpegang padanya. Siapa benar siapa salah bukan manusia penentunya. Tugas manusia hanya mendengar segala hujah dan memilih yang terbaik antaranya. Itu saja kudrat manusia. Qs 39:18 yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya . Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. Maaf! luar topik.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      22 Agustus 2019 pada 2:06 pm

      ~
      Saudara Jernih,

      Al-Quran berkata, “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak hidup” (Qs 20:74). Kami bertanya kepada sdr. Bagaimana petunjuk Al-Quran bagi sdr supaya memiliki hati yang bersih dan berkenan kepada Allah? Apakah sdr yakin hati sdr bersih? Di mana hal itu tertulis dalam Al-Quran?
      ~
      Purnama

  8. hakkullah mengatakan

    22 Agustus 2019 pada 1:02 am

    ~
    Itu namanya putus asa. Sudah apa-apa menyerah. Allah sangat membenci orang yang berputus asa. Diriwiyattkan, orang beribadah selama 60 tahun, dikalahkan dengan 1 x berzina. Tapi zina bisa dikalahkan cuma beramal sepotong roti. Ketika ditimbang, kebaikan sepotong roti bisa mengalahkan zina. Kenapa 60 tahun beribadah, kok timbangan lebih berat kejahatan zina?. Bahkan ada seorang pezina memberikan seteguk minum kepada anjing, Allah ampuni seluruh dosanya, padahal itu cuma seteguk air saja. Inilah Rahmat. Kemarahan Allah dikalahkan dengan Rahmat. Niat kejatahatan dan melaksanakannya, dicatat 1 kejahatanan. Niat tapi tidak melaksanakannya, tidak dicatat sebagai kejahatan. Niat kebaikan dibalas 10x.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      22 Agustus 2019 pada 2:23 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Kami kira nabi saudara telah menjawab dalam hadistnya, “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. “Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga engkau?” Rasulullah bersabda: “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya” (Hadis Shahih Muslim). Sebanyak amal apapun tetap saja Mukmin kembali kepada takdir Allah.

      Kami bertanya kepada sdr. Apakah Rahmat sumbernya dari Allah, atau diluar Allah? Mengapa Kemarahan Allah dikalahkan rahmat? Kami harap sdr tidak mengabaikan apa yang disampaikan Al-Quran, perbuatan dosa akan dibalas setimpal perbuatannya (QS 16:61). Silakan jawab pertanyaan kami. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  9. jernih mengatakan

    22 Agustus 2019 pada 5:10 pm

    ~
    @Pur
    Kami bertanya kepada sdr. Bagaimana petunjuk Al-Quran bagi sdr supaya memiliki hati yang bersih dan berkenan kepada Allah?

    Res: Setiap Mukmin bisa menilai hati mereka melalui 8:2 Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. Jika masih belum gemetar hatinya, bermujahadahlah di jalan Allah dan mintalah dariNya akan hati/jiwa yang salim (nafsu mutmainah). 89:27 Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 Agustus 2019 pada 1:26 pm

      ~
      Saudara Jernih,

      Ayat yang sdr lampirkan adalah pernyataan Al-Quran bagi orang beriman, jadi tidak menjawab pertanyaan kami. Pertanyaan kami, apakah Al-Quran memberikan petunjuk atau cara agar sdr memiliki hati yang bersih dan berkenan kepada Allah? Bagaimana caranya? Apakah sdr yakin bahwa hati sdr dapat bersih dan berkenan kepada Allah?
      ~
      Purnama

  10. hakkullah mengatakan

    22 Agustus 2019 pada 10:19 pm

    ~
    Anda tidak mengerti Rahmat, sudah bisa mengambil kesimpulan. Masuknya ke dalam surga atau neraka, adanya sebab dan akibat. Abu Lahab takdinya masuk neraka, tapi ada sebab dan akibat, silahkan anda baca perjalanan Abu Lahab. Allah takdirkan Umar masuk surga, ada sebab dan akibat, silahkan anda baca perjalanan hidup Umar bin Khattab. Memang kita percaya kepada takdir, apakah kita tahu takdirnya? kenapa Allah merahasiakan takdir kita? Anda tidak bisa menjawabnya. Anda tahu Rahmat itu apa?. Kalau tidak tahu, tak usah mengambil kesimpulan. Anda mau bilang; mengabaikan amal, menunggu Rahmat. Rahmat tidak akan datang begitu saja (7:26), tak mengerti, ngomong, belajar lagi deh.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 Agustus 2019 pada 1:35 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Karena itu kami bertanya kepada sdr, berdasarkan pernyataan sdr. Apakah Rahmat sumbernya dari Allah, atau diluar Allah? Mengapa kemarahan Allah dikalahkan rahmat? Nabi sdr sudah mengatakan amal baik tidak dapat menyelamatkannya dan sdr. Bagaimana rahmat itu datang? Kami harap sdr dapat membantu kami untuk memahami hal itu.
      ~
      Purnama

  11. hakkullah mengatakan

    24 Agustus 2019 pada 12:12 am

    ~
    Kalau menurut riwayat hadits, ada 100 rahmat, yang satu di dunia yang 99 di akhirat nanti (khusus untuk orang beriman). Rahmat itu kalau kita bilang fasilitas. Anda difasilitasi angin, biar anda bisa menghirup udara, ada malam ada siang. Semua diberikan Allah kepada siapapun termasuk orang yang paling jahat sekalipun.

    Makna dalam Al-Quran, ada makna rahmat itu adalah surga (Albaqorah :218), berjihad baru dapat surga, ada maknanya rahmat itu adalah agama Islam (Ali Imroh:74). Yang lalu sudah saya jelaskan (7:26). Utusannya seorang nabi adalah rahmat. Gak mungkin kita bisa masuk surga tanpa rahmat. Jadi, bagaimana mungkin rahmat bisa datang tanpa beramal? (2:18 dan 45:30). Anda tidak paham Hadits nabi.

    Balas
  12. Jesus Park mengatakan

    25 Agustus 2019 pada 4:24 pm

    ~
    Steve,

    Ini catatan penting, saudara setuju semua Muslim dihukum dulu di neraka termasuk nabi Islam karena ia juga berdosa. Menurut Al-Quran, orang berdosa karena mengikuti syaitan (Qs 7:18), dan “orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam.” (Qs 43:74)? Nabi Islam bersabda, “aku tidak tahu apa yang akan dilakukan-Nya terhadapku. Demi Allah, saya tidak bisa membela kebenaran siapa pun setelah kematian” (HR. Bukhari, 1243)

    Jernih,

    Benar, masa depan milik Tuhan, itu sebabnya Isa menjamin orang percaya karena Ia masa depan itu, bukan? Penjelasan saudara baik, oya saudara sekte mana? Sekte mana yang menolak Al-Quran? Mengapa saudara menolak sunnah nabi Islam tapi sholat mengikuti sunnah?

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Isa Dan Injil-Nya Dalam Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Sifat Suci Dan Kekal Bukti Keilahian Isa Al-Masih
  • Mengapa Allah Memilih Maryam Melahirkan…
  • Kristen, Islam Dan Adanya Kejahatan Di Mana-Mana
  • Siapa Memikul Dosa Muslim Dan Kristen?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

Tunggu dulu!

Anda bisa mempelajari Isa Al-Masih dan agama Islam mendalam dengan menerima bulletin berkala Isa dan Al-Fatihah yang gratis.
Daftarlah sekarang!





 



 




×