Umat Islam merayakan hari Idul Fitri sebagai hari kemenangan. Makna dari hari besar Idul Fitri ialah Mukmin kembali ke fitrah. Ini juga dikenal sebagai hari kemenangan yang berkaitan dengan kesucian hati.
Umat Nasrani juga rindu memiliki hati yang suci dan menang atas dosa. Tetapi, bagaimanakah cara pasti menyucikan hati sehingga kita diterima Allah?
Makna dari Idul Fitri Menurut Islam
Kata Idul Fitri sering umat Islam artikan ‘kembali ke fitrah.’ Kata fithrah berarti al-khilqah (naluri, pembawaan) dan ath-thabî‘ah (tabiat, karakter) yang diciptakan Allah SWT, pada manusia (Jamaluddin al-Jauzi, Zâd al-Masîr, VI/151; az-Zamakhsyari, al-Kasysyâf, III/463).
Menurut Imam Ja’far ash-Shadiq, manusia sebagai hamba Allah, haruslah patuh dan tidak pernah membantah setiap perintah Allah.
Dapatkah manusia tidak melanggar perintah dan larangan Allah satu kali pun? Apakah orang berpuasa Ramadhan pasti menjadi suci? Apakah ada ayat tentang Idul Fitri dalam Al-Quran yang menyatakan seseorang hatinya dibersihkan dari dosa? Pertanyaan-pertanyaan ini patut dipikirkan oleh umat Islam.
Dosa-dosa kita membuktikan bahwa kita tidak dapat tunduk sempurna kepada Allah (100%) atau hidup fitri.
Penyebab Manusia Tidak Fitri
Wahyu Allah menyatakan bahwa akibat dosa ialah maut – kematian kekal di neraka. “. . . sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang [Adam], dan oleh dosa itu juga maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena . . . telah berbuat dosa.” (Injil, Surat Roma 5:12).
Kita selalu berbuat dosa, baik pikiran, hati maupun perbuatan. Kita menggosip, membenci, bicara kotor, berpikir jorok, iri hati, dan banyak lagi. Itulah penyebab kita tidak suci/fitri.
Sebenarnya kesucian hati membuat hidup kita di dunia tenang, damai dan berbahagia. Sehingga berani menghadapi kematian dan terjamin masuk surga.
Tapi bagaimanakah agar kita menjadi suci dan terjamin masuk surga?
Pribadi yang Selalu Fitri
Isa Al-Masih adalah Kalimatullah/Firman Allah dan telah turun menjadi manusia yang suci. Al-Quran mengakui bahwa Isa Al-Masih dilahirkan sebagai “. . . anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
“. . . ia [Isa Al-Masih] tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya . . .” (Kitab Nabi Yesaya 53:9). “. . . di dalam Dia [Isa Al-Masih] tidak ada dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4-5).
Karena Isa Al-Masih hidup suci dan menang atas dosa, maka kita wajib percaya dan meneladani hidup-Nya. Sehingga hidup kita suci dan selalu fitri.
Bukankah kesucian Isa Al-Masih itu membuktikan bahwa Dia adalah Allah? Jelaskan pendapat Anda di sini.
Cara Pasti Menjadi Fitri dan Masuk Surga
Karena suci, maka Isa Al-Masih layak menjadi korban penghapus dosa melalui penyaliban-Nya. “. . . Ia telah . . . menghapus segala dosa . . .” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4-5). Isa Al-Masih berkuasa menghapuskan dosa-dosa atau menjadikan fitri setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Jadi hanya dengan beriman kepada Isa Al-Masih, kita beroleh penyucian dosa dari Dia. Maka kita kembali fitri dan menang atas kuasa dosa. Sehingga terjamin masuk surga-Nya yang kekal.
Jika ada pertanyaan, sampaikan di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Makna dari Idul Fitri menjadi fitrah. Menurut saudara, apakah benar puasa menjamin Mukmin memiliki hati yang suci? Jelaskan!
- Mengapa menjadi suci itu sangat penting?
- Apakah cara Isa Al-Masih menyucikan dosa-dosa manusia adalah cara terbaik dan pasti? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Makna dari Idul Fitri untuk Hati yang Suc” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kenajisan Hati, Perhatikan Atau Abaikan?
- Makna Kembali Fitrah dalam Islam dan Kristen
- Perbuatan Baik Seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Makna dari Idul Fitri untuk Hati yang Suci” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
~
1.Menurut Saudara dapatkah manusia menjadi suci yaitu menaati semua perintah dan larangan Allah? Jelaskan!
Menurut saya,tidak ada manusia suci, walaupun mengikuti semua perintah dan larangan Allah, mustahil manusia dapat mengalahkan maut/dosa. Sebab terlalu banyak indra yang harus dimenangkan dalam setiap godaan saiton, seperti mata, telinga, mulut, hati, pikiran dsb.
Namun hanya satu manusia yang suci, sebab ia terlahir dari Allah sendiri, yaitu Yesus Kristus.
“Yesus Kristus adalah Firman Allah dalam ujud manusia/daging”(Injil Yahya 1:14.) Yesus Kristuslah manusia satu satunya yang suci, sebab Ia mampu mengalahkan maut/dosa, Amin Syaloom.
~
Saudara Luke,
Memang tidak ada seorangpun dari keturunan Adam ini yang suci. Karena akibat pelanggaran Adam maka semua manusia keturunan Adam telah tercemar dosa. “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”(Injil, Surat Roma 5:12).
Namun tidak demikian dengan Isa Al-Masih, Dia lahir bukan dari manusia melainkan dari Allah. Oleh karena itu sangatlah tepat bila kitab Islam mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah “seorang laki-laki yang suci” (Qs 19:19)
Sehingga hanya Isa Al-Masih saja yang dapat memikul dosa orang lain. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
~
Slamet
~
Buat Staff IDA,
Idhul Fitri adalah hari di mana ummat Islam mengagungkan dan bersyukur kepada Allah SWT atas diturunkannya Al-Quran kepada ummat manusia. Idhul Fitri adalah puncak dari ibadah puasa selama bulan ramadhan. Idhul Fitri merupakan hari kemenangan bagi kaum Muslimin yang telah mampu membentuk dan menunjukkan rasa syukur mereka atas diturunkannya Al-Quran pada bulan ramadhan. Rasa syukur atas diturunkannya Al-Quran inilah yang sebenarnya merupakan embrio bagi terbentuknya ketaqwaan setiap Muslim/Muslimat kepada Allah SWT. Ketaqwaan kepada Allah SWT akan menciptakan kesucian hati dan merupakan ‘Jalan Lurus” menuju keselamatan di dunia dan di akhirat.
~
Saudara Pradjanto,
Memang sejak Idul Fitri resmi menjadi hari raya nasional umat Islam, tepatnya pada tahun II H. Umat Islam selalu merayakannya sebagai ungkapan syukur atas kemenangan. Sebuah kemenangan ‘jihad akbar’ melawan nafsu duniawi selama bulan ramadhan. Dan untuk ini kami memberikan apresiasi untuk umat Muslim yang akan merayakan Idul Fitri pada tahun ini. Semoga Allah memberikan berkah untuk umat Muslim.
~
Slamet
~
Buat Sdr Luke/Staff IDA,
(1) Selama hidup di dunia, manusia pasti punya dosa dan kesalahan. Tidak terkecuali pula Yesus. Sebagai Manusia yang butuh makan, minum, tidur, serta buang air besar dan air kecil maka Yesus pun punya dosa dan kesalahan.
(2) Sungguhpun tidak dapat terhindar dari dosa dan kesalahan, manusia tetap bisa mensucikan dirinya.
(3) Agama Islam mengajarkan bahwa manusia bisa mensucikan dirinya dengan melalui 2 jalan. Jalan pertama adalah jalan pensucian diri selama di dunia, yaitu dengan beribadah dan bertaqwa seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Jalan kedua adalah jalan pensucian diri di Akhirat melalui pemberian ampunan dan rahmat Allah SWT.
~
Saudara Pradjanto,
Memang Al-Quran mencatat bahwa semua manusia berdosa, demikian juga para nabi. Oleh karena itu malaikat memerintahkan kepada nabi saudara agar dia minta pengampunan pada Allah atas dosa-dosa yang telah dia lakukan.
“Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus”(Qs 48:2).
Hanya Isa Al-Masih yang suci. Dia yang adalah Kalimat Allah, satu-satunya Pribadi yang suci, “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
Demikian semoga bermanfaat dan terimakasih.
~
Slamet
~
Misioner Kristen, neraka jahanam tempatmu kelak.
~
Saudara Sherlly,
Terima kasih untuk komentar yang saudara sampaikan. Namun bagi kami ada sebuah pertanyaan, apa dalilnya yang menyebabkan para misionaris masuk neraka. Karena seorang misionaris itu bukan lagi untuk mencari keselamatan tetapi membagikannya kepada sesama manusia.
Para misionaris itu adalah-orang-orang yang melaksanakan amanat dari Isa Al-Masih tentang keslamatan manusia di seluruh dunia. Isa Al-Masih memberikan amanat, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18-20).
~
Slamet
~
2. Mengapa menjadi suci itu sangat penting?
Supaya dapat masuk surga. Bagaimanapun tidak ada seorangpun manusia suci, keculai Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Firman Allah, Ia Suci tidak ada dosa padaNya malahan mengalahkan dosa. Umat manusia dengan cara apapun tidak dapat suci walaupun dengan puasa dan amal yang kencang sebab manusia telah jatuh kedalam dosa, dan tidak akan ada manusia yang suci.
3.Apakah cara Isa Al-Masih menyucikan dosa-dosa manusia adalah cara terbaik dan pasti? Mengapa?
Tentu saja, hanya Yesus Kristuslah manusia yang suci, dan hanya melalui Yesus Kristus yang dapat menyucikan manusia dari dosa, Mengapa karena Yesus Kristus telah menebus dosa umat manusia.
~
Saudara Luke,
Pendapat saudara sangat tepat bahwa hanya Yesus Kristuslah yang dapat menyucikan manusia dari dosa.
Memang sebelum Isa Al-Masih mati di kayu salib untuk menyucikan manusia dari dosa-dosa-nya maka para nabi selaku utusan Allah telah memberikan petunjuk dan arahan untuk umat manusia. “…pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, …” (Injil, Surat Ibrani 1:1).
Namun pada zaman akhir ini Allah memakai Yesus Kristus melaksanakan misi-Nya yaitu keselamatan manusia. Yesus Kristus adalah Sang Firman itu telah rela mati di kayu salib untuk menebus dan menyucikan manusia. “Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat ,… (Injil, Surat Ibrani 1:3-4).
Jelas karya keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus telah selesai, selanjutnya tergantung dari respon manusia terhadap anugerah Allah ini.
~
Slamet
~
Selamat siang, saya ingin bertanya sedikit berbeda dari konteks, saya baru-baru ini bimbang, Saya beragama Kristen Protestan. Taurat (perjanjian lama) dan Injil (perjanjian baru) sedangakan Al-Quran (penjelasan kedua kitab khususnya sifat ke Allahan Isa/Yesus yang saya baca saat ini)
Pertanyaan saya.
1. Apakah saudara mempercayai Yesus Sebagai Allah?
2. Apakah saudara mempercayai Yesus Anak Allah yang hanya kepada Yesus Allah Berkenan (ada di Injil)?
Saya mulai mempercayai Alquran untuk sifat keilahian Yesus(doktrin Yesus adlh Allah) nmun masih bimbang. Sya percaya Yesus Juruselamat, karena jelas pada injil, dan di Al-Quran pun dianjurkan mempercayai 3 kitab ini, Taurat, Injil, Al-Quran.
~
Saudara Pencari,
Sebenarnya baik Alkitab maupun kitab-kitab Islam menyatakan bahwa Yesus Kristus/ Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Bahkan ayat Al-Quran ini juga menyatakan Isa Al-Masih adalah Pribadi “terkemuka di dunia dan di akhirat.” Tentunya setiap orang pasti memahami bahwa hanya Allah saja yang layak dikatakan paling terkemuka di dunia dan di akhirat, bukan?
~
Slamet
~
Buat Sdr Luke,
Ummat Kristiani meyakini bahwa upah dosa adalah kematian dan Ummat Kristianipun meyakini bahwa Yesus telah menebus dosa seluruh manusia di Kayu Salib. Selain itu, Ummat Kristianipun meyakini bahwa Yesus suci dan tidak berdosa.
Sampai di sini ada kejanggalan dalam Keyakinan Kristiani:
(1) Jika Yesus Suci, lalu kenapa Yesus mati di kayu salib? Bukankah seharusnya Yesus tidak pernah mati karena mati hanyalah bagi orang yang berdosa saja?
(2) Kenyataannya semua manusia masih mengalami mati. Biarpun dosa mereka sudah ditebus oleh Yesus. Bukankah setelah Yesus menebus dosa manusia, seharusnya tidak ada lagi orang yang mati karena dosanya?
~
Saudara Pradjanto,
Memang orang berdosa pasti mati. Bagaimana dengan kematian Yesus Kristus?
Jelas Yesus Kristus harus mati karena Dia bersedia memikul dosa seluruh umat manusia. Dia yang suci dan tidak mengenal dosa telah dijadikan berdosa maka Dia mati. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Sebenarnya setiap orang berdosa itu mengalami kematian jasmani dan rohani. Bagi setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saat ini meskipun jasmaninya tetap mati namun rohaninya dihidupkan kembali.
“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan” (Injil, Surat Efesus 2:1,4-5).
~
Slamet
~
Buat Sdr Slamet/Pencari Kebenaran,
(1) Tidak ada satupun Ayat Al-Quran yang mengatakan bahwa Isa Al Masih adalah Allah SWT Atau Isa Al Masih adalah Anak Allah SWT.
(2) Al-Quran malah menyebutkan bahwa dosa terbesar yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT adalah dosa syirik, yaitu dosa karena mempersekutukan/Menduakan Allah SWT.
(3) Agama Islam mengajarkan bahwa Isa Al-Masih hanyalah seorang nabi yang diutus kepada bangsa Israel untuk menyampaikan Kitab Injil yang merupakan penyempurna Kitab Taurat.
(4) Bagi Ummat Islam, Nabi Isa mempunyai kedudukan yang sangat istimewa karena Nabi Isa adalah Nabi yang paling terakhir memberitakan akan datangnya Nabi Muhammad SAW.
~
Saudara Pradjanto,
Kitab Suci Allah dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Kamipun juga setuju kalau saudara mengatakan Isa Al-Masih juga nabi utusan Allah. Namun kalau kita perhatikan ayat Qs 3:45, Isa Al-Masih “orang yang terkemuka di dunia dan di akhirat”, tentunya Dia lebih dari seorang nabi, bukan? Karena tidak ada nabi lain kecuali Isa Al-Masih yang dapat gelar ilahi ini. Hanya Allah saja yang layak disebut terkemuka baik di dunia maupun di akhirat.
~
Slamet
~
Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw., beliau bersabda : «sesungguhnya seorang hamba, ketika berbuat dosa, ada titik hitam di hatinya. Ketika dia meninggalkan dosanya, memohon ampun, dan bertobat, hatinya kembali bersih. Dan jika dia kembali (berbuat dosa), titik hitam terus bertambah di hatinya sampai menggunung, dan itulah yang menyelubungi hati (dari cahaya) seperti yang Allah firmankan, “Sama sekali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.”
Jika ditunda mohon ampun dan bertobat artinya beramal shaleh, dosanya numpuk, Anda tidak mau berfikir, tidak mau kembali kepada fitrah, dosa anda semakin numpuk, makanya anda tidak mengerti dosa.
~
Saudara Hakkullah,
Melalui hadist yang sdr lampirkan jelas menyatakan dosa mengakibatkan hati manusia menjadi hitam. Berapa banyak sehari sdr berdosa, baik perbuatan maupun di dalam hati? Bagaimana caranya agar sdr dapat kembali suci sebagaimana manusia yang diciptakan awalnya? Dan perhatikan hadist di atas menyatakan “sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” Usaha manusia tidak dapat membersihkan hati yang sudah hitam. Benar, bukan?
Injil Allah menyatakan: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia (Isa Al-Masih) adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9). Percayalah kepada Isa Al-Masih agar hati sdr dapat disucikan kembali. Terima kasih.
~
Purnama
~
Buat Sdr Slamet:
(1) Surat 2 Korintus 5:21 berbunyi: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”, Pernyataan Surat 2 Korintus 5:21 ini sangat bertentangan dengan Surat 1 Yohanes 3:4-5 yang mengatakan :“. . . di dalam Dia [Isa Al-Masih] tidak ada dosa”.
Mengapa terjadi pertentangan/konfrontasi yang sangat serius diantara Surat 1 Yohanes 3:4-5 dengan Surat 2 Korintus 5:21 tersebut? (2) Konsekuensi Surat 2 Korintus 5:21 itu adalah bahwa Yesus adalah manusia yang paling berdosa dan Yesus tidak mungkin ada di surga untuk selamanya karena harus menebus semua dosa manusia yang tak terhingga jumlahnya di neraka.
~
Saudara Pradjanto,
Jelas kedua ayat di atas tidak bertentangan. Memang hanya Yesus Kristus saja manusia suci yang tidak berdosa (Qs 19:19). Namun ketika Dia bersedia “minum cawan Allah” yaitu memikul dosa manusia maka Dia harus mati. “Upah dosa adalah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Bahkan akibat dosa seluruh dunia yang Yesus Kristus pikul maka sebagai kosekuensinya Dia harus turun ke dalam jurang maut yaitu neraka. Ada yang perlu diingat! Seandainya Yesus Kristus itu manusia biasa tentunya Dia akan abadi di neraka, namun Dia itu sesungguhnya adalah maka Yesus Kristus dapat bangkit dari kematian dan naik ke sorga.
Demikian semoga bermanfaat untuk saudara.
~
Slamet
~
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
28 Mei 2019 pada 11:27 am
Buat Sdr Luke,
Sampai di sini ada kejanggalan dalam Keyakinan Kristiani:
(1) Jika Yesus Suci, lalu kenapa Yesus mati di kayu salib? Bukankah seharusnya Yesus tidak pernah mati karena mati hanyalah bagi orang yang berdosa saja?
Respon: Apakah Yesus Kristus wafat? Jelas Yesus Kristus wafat dalam kedagingan sebab Dia berujud manusia, Bacalah Yahya 1:1 sd 14. Namun Yesus Kristus bangkit dari kematian mengalahan dosa sebab itu Yesus Kristus kembali dalam ujud aslinya yaitu Allah ( Dalam ujud Roh ) itu sendiri.
~
Saudara Luke,
Terimakasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan.
Memang Yesus Kristus dalam keadaan manusia telah mati di kayu salib dan dikuburkan. Namun dalam kuasa ilahi-Nya, Dia bangkit dari kematian dan hidup sampai selama-lamanya.
“Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Surat Wahyu 1:17-18).
~
Slamet .
~
Pradjanto, SH. MSi mengatakan Sdr Luke,
(2) Kenyataannya semua manusia masih mengalami mati. Biarpun dosa mereka sudah ditebus oleh Yesus. Bukankah setelah Yesus menebus dosa manusia, seharusnya tidak ada lagi orang yang mati karena dosanya?
Om, anda berpikir dulu baru keluarkan unek unek, kan kita hidup secara daging, nanti dialam surga dalam keadaan Roh, jadi kita hidup wajib mati seperti Yesus Kristus sudah mencontohkan, wafat dalam daging, namun Yesus Kristus bangkit kembali sebab Yesus Kristus meiliki kuasa, itulah bukti Yesus Kristus Tuhan Allah Semesta Alam. Adakah manusia mampu demikian? Sadarlah om, tinggalkan keyakinanmu datanglah kepada Yesus Kristus.
~
Saudara Luke,
Karena dosa maka semua manusia mengalami kematian. Tetapi kehidupan tidak berhenti sampai pada kematian saja melainkan semua manusia akan menghadapi hari pembalasan dan akan menerima upah, surga atau neraka. Tetapi syukur, melalui kematian dan penebusan Isa Al-Masih kita yang percaya memperoleh kepastian hidup kekal di surga. Hanya Isa Al-Masih yang dapat memberikan kepastian surga, tanpa Dia, manusia binasa kekal di neraka.
“Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi, bukan untuk menanggung dosa, tapi untuk memberikan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
~
Purnama
~
Sudahlah Nasrani : Yang dapat menyunat, membersihkan, menyucikan hati, menyelamatkan, menghapus, mengampuni dosa, mengembalikan manusia kedalam fitrah dan memasukkan manusia kedalam surga adalah Tuhan. Kalau Yesus dapat melakukan hal tsb, tentu itu dilakukannya dalam kapasitasnya sbg Tuhan. Apa bukti Yesus adalah Tuhan kalau Tuhan punya alat kelamin dan lahir dari makhluk yang diciptakanNya. Kalau Yesus dapat melakukan hal tsb, bagaimana dengan Bapa dan roh kudus? Kalau Bapa dan roh kudus juga dapat melakukan hal tsb, berapa Tuhan saudara yang dapat melalukan hal tsb, kalau tidak mau dikatakan bahwa Tuhan saudara berjumlah tiga.
~
Saudara Kebenaran,
Tepat sekali yang sdr sampaikan bahwa yang menyucikan hatidan penyelamat manusia hanyalah Tuhan. Nah, menurut sdr mengapa Isa dapat menyucikan hati, mengampuni dosa dan menjamin keselamatan manusia? Siapakah Isa Al-Masih?
“Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (Injil, Surat Ibrani 9:14).
Oh ya, mohon maaf, kami hanya akan menanggapi komentar yang bersangkutan dengan artikel di atas. Berharap sdr dapat mengerti hal itu. Terima kasih.
~
Purnama
~
Sudahlah Nasrani. Pendapat saudara hanya menjadi olok-olok kami. Yang dapat menyucikan dan menyelamatkan manusia adalah Tuhan. Kalau Yesus dapat melakukan hal tsb, tentu itu dilakukannya dalam kapasitasnya sbg Tuhan. Yesus saudara katakan sebagai Tuhan karena Ia suci, juga saudara katakan Yesus suci karena terlahir tanpa ayah ( Alkitab / AlQuran). Menghilang kemana Tuhan saudara dengan bukti Ia suci, yang bukti Ia suci, juga dengan bukti karena Ia terlahir tanpa ayah (Alkitab/ Al Quran) yang dari bukti bukti tsb (menurut saudara ), Ia dapat dikenal untuk dipercaya sebagai Tuhan, sehingga saudara dan umat manusia terpaksa hanya bisa berbahagia percaya Ia adalah Tuhan dengan mengenalnya melalui Alkitab dan Al Quran?. Menghilang kemana Tuhan saudara, sehingga saudara lupa kpd Tuhan yang selalu hadir dengan tanda tanda kekuasaan dalam perbuatanNya pada diri saudara sebagai makhluk yang diciptakanNya, sebagai hakikat Al Quran?
~
Saudara Kebenaran,
Semua manusia dapat mengenal Allah melalui Kitab Suci-Nya Allah. Injil Allah mencatat bahwa Isa Al-Masih sekarang berada di surga. Al-Quran juga mengakui hal itu, bukan? Kami bertanya kepada sdr. Bagaimana cara sdr mengenal Allah? Dan, bagaimana caranya agar sdr memperoleh keselamatan kekal di surga? Mohon pencerahan sdr. Jangan lupa menjawab pertanyaan kami di komentar sebelumnya. Terima kasih.
~
Purnama
~
SH. MSi,
Isa bernubuat akan mati, jika Ia tidak mati maka nubuatnya gagal. Jika nubuat gagal maka Isa tidak dapat dipercaya, itu sebabnya kami tidak percaya Quran karena nubuatnya gagal. Bagi manusia yang sudah ditebus, tentu jaminannya adalah surga, bukan hidup selamanya di bumi karena hidup dalam daging masih mengenal dosa. Dan jika di bumi maka manusia akan berbuat maksiat karena syaitan masih di bumi, ditugaskan dan bekerja sama dengan allah Islam. Apakah saudara tidak tahu? Kami setuju jika allah Islam bukan Isa, itu sebabnya apa yang dikatakan allah Islam tidak dapat dipercaya karena ia mengajarkan tipu daya. Sedangkan Isa mengajarkan untuk menyucikan diri dengan datang pada-Nya.
~
Saudara Park,
Isa Al-Masih berfirman: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Matius 26:28). Jadi, untuk manusia mendapatkan pengampunan dosa dan penyucian hati maka, manusia harus percaya kepada Isa Al-Masih. Ini adalah cara Allah satu-satunya agar manusia berdosa dapat kembali berhubungan dengan Allah. Terima kasih.
~
Purnama
~
Semua manusia dapat mengenal Allah melalui Kitab Suci-Nya Allah. Injil Allah mencatat bahwa Isa Al-Masih sekarang berada di surga. Al-Quran juga mengakui hal itu, bukan? Kami bertanya kepada sdr. Bagaimana cara sdr mengenal Allah? Dan, bagaimana caranya agar sdr memperoleh keselamatan kekal di surga?
Respons : Itulah point pertanyaan saudaraku. Menghilang kemana Yesus Tuhan saudara untuk dapat dikenal untuk dipercaya sebagai Tuhan, sehingga saudara terpaksa hanya bisa berbahagia percaya Ia (Yesus) adalah Tuhan dengan mengenalnya melalui kitab suci Allah (Tuhan) saudara?
~
Saudara Kebenaran,
Kami sudah menjawab pertanyaan sdr. Isa Al-Masih tidak menghilang melainkan berada di surga. Dan, setiap orang yang mau mengenal-Nya dapat berhubungan secara pribadi dengan-Nya melalui Firman-Nya dan Doa. Karena janji Isa Al-Masih sebelum terangkat ke sorga berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi…”Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18,20).
Sekarang silakan jawab pertanyaan kami. Bagaimana cara sdr mengenal Allah? Dan, bagaimana caranya agar sdr memperoleh keselamatan kekal di surga? Kiranya sdr sanggup menjawab pertanyaan sederhana ini. Terima kasih.
~
Purnama
~
Mencoba menyesatkan umat Islam, menggiring agar murtad. Islam turun setalah nabi Isa menyempurkan agama sebelumnya termasuk yang diajarkan oleh nabi Isa. Islam dibawa oleh nabi Muhammad SAW dengan Al-Quran sebagai kitabnya, Al-Quran kitab yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya dan tidak ada kitab lagi setelahnya. Bagaimana mungkin nabi Isa bisa memahami Al-Quran sedangkan jarak antara keduanya 600 th dan Al-Quran hanya diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW bukan pada nabi Isa.
~
Saudara Nadya,
Kami kira sdr terlalu buru-buru menyatakan kami mencoba menyesatkan umat Islam. Apa yang kami sampaikan di sini adalah sebuah pertimbangan yang perlu sdr pikirkan. Apakah benar kesucian hati dapat diperoleh dengan puasa Ramadhan ataupun amal baik? Karena faktanya manusia sudah berdosa. Hingga saat ini tidak ada manusia yang yakin hatinya bersih. Benar, bukan? Bagaimana menurut sdr?
Oh ya, mengenai Al-Quran sebagai kitab penyempurna sebaiknya sdr dapat membaca dan mendiskusikan dalam artikel yang membahas hal itu secara khusus. Silakan kunjungi link berikut: https://tinyurl.com/y8hpgdx8 Terima kasih.
~
Purnama
~
Kami sudah menjawab pertanyaan sdr. Isa Al-Masih tidak menghilang melainkan berada di surga. Dan, setiap orang yang mau mengenal-Nya dapat berhubungan secara pribadi dengan-Nya melalui Firman-Nya dan Doa. Karena janji Isa Al-Masih sebelum terangkat ke sorga berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi…”Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18,20).
Respons : Saudara mengerti perbedaan existensi dan keberadaan? Saudara bicara mengenai keberadaan Yesus, bukan existensinya. Yesus berada di surga dan akan menyertai saudara sampai akhir zaman dalam konteks existensinya sebagai apa? Tuhan atau manusia? Kalau sebagai Tuhan, apa buktinya? Bagaimana caranya Tuhan saudara (Yesus ) dapat memperkenalkan existensinya sebagai Tuhan kepada saudara dengan cara berhubungan secara pribadi dengannya melalui firmanNya dan doa? . Tuhan saudara memperkenalkan “existensi” nya sebagai Tuhan, dengan bukti Ia berkata ” Akulah kebenaran “,Ia mencipta, mengampuni dsb. Menghilang kemana Tuhan saudara ( dalam konteks existensinya ) dengan bukti bukti tsb, agar Ia dapat dikenal untuk dipercaya existensinya sebagai Tuhan, sehingga saudara hanya bisa berbahagia percaya Ia adalah Tuhan (dalam konteks existensinya) dengan mengenalnya melalui Alkitab?
~
Saudara Kebenaran,
Kami akan menanggapi komentar sdr. Tetapi silakan sdr jawab terlebih dahulu pertanyaan kami. Bukankah kami sudah menjawab pertanyaan sdr? Kami harap sdr besikap gantle dalam berdiskusi. Berikut pertanyaan kami yang sederhana. Bagaimana cara sdr mengenal Allah? Dan, bagaimana caranya agar sdr memperoleh keselamatan kekal di surga? Silakan dijawab. Terima kasih
~
Purnama
~
Menghilang kemana Tuhan saudara dalam konteks existensinya, sehingga saudara lupa akan Tuhan yang selalu hadir dengan existensinya melalui tanda tanda kekuasaan dalam perbuatannya pada diri saudara sebagai makhluk yang diciptakanNya, yang dijelaskan dan dapat saudara baca (Iqra) di dalam kalimat (yang diturunkanNya) melalui Al Quran, kecuali saudara ingkar dengan menjadi kafir (menutup diri dari kebenaran)? Itulah jawabannya untuk saudara!
~
Saudara Kebenaran,
Pertanyaan kami sangat sederhana, namun sdr belum menjawabnya. Berikut pertanyaan kami, bagaimana cara saudara mengenal Allah? Dan, bagaimana caranya agar saudara memperoleh keselamatan kekal di surga? Silakan dijawab. Terima kasih
~
Purnama
~
Jawabannya silahkan saudara baca (Iqra) Al Quran. Maka saudara akan mengenal untuk percaya Tuhan yang menciptakan saudara dengan existensiNya yang selalu hadir melalui tanda-tanda kekuasaan di dalam perbuatanNya pada diri saudara sebagai makhluk yang diciptakanNya, salah satunya adalah Ia menciptakan saudara dan Yesus, didalam rahim ibu, sesuai ilmu pengetahuan adalah berawal dari segumpal darah (surat al Alaq), kecuali sdr mengingkarinya dengan menjadi kafir (menutup diri dr kebenaran). Bukan seperti Tuhan saudara yang tergantung kepada Alkitab, Tuhan sejati tidak tergantung kepada KitabNya (Al Quran). Musnahkan Al-Quran, tanda tanda kekuasaanNya tetap ada pada diri saudara sebagai makhluk yang diciptakanNya.
~
Saudara Kebenaran,
Nah, saudara sendiri tahu bahwa mengenal Tuhan melalui Kitab Suci-Nya. Alasan kami juga demikian, kami dapat percaya kepada Allah dan keselamatan yang Dia kerjakan melalui Isa Al-Masih karena Kitab Suci-Nya mencatat demikian. Lagi, dalam Alkitab jelas bahwa manusia adalah gambar Allah yang sempurna dan Allah tinggal di dalam diri manusia yang percaya kepada-Nya. Injil Allah menyatakan: “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu” (Injil, Surat 1 Korintus 3:16-17).
Pertanyaannya, bagaimana caranya hati sdr disucikan dan memperoleh keselamatan kekal di surga?
~
Purnama