
Umat Islam merayakan hari Idul Fitri sebagai hari kemenangan. Makna dari hari besar Idul Fitri ialah Mukmin kembali ke fitrah. Ini juga dikenal sebagai hari kemenangan yang berkaitan dengan kesucian hati.
Umat Nasrani juga rindu memiliki hati yang suci dan menang atas dosa. Tetapi, bagaimanakah cara pasti menyucikan hati sehingga kita diterima Allah?

Makna dari Idul Fitri Menurut Islam
Kata Idul Fitri sering umat Islam artikan ‘kembali ke fitrah.’ Kata fithrah berarti al-khilqah (naluri, pembawaan) dan ath-thabî‘ah (tabiat, karakter) yang diciptakan Allah SWT, pada manusia (Jamaluddin al-Jauzi, Zâd al-Masîr, VI/151; az-Zamakhsyari, al-Kasysyâf, III/463).
Menurut Imam Ja’far ash-Shadiq, manusia sebagai hamba Allah, haruslah patuh dan tidak pernah membantah setiap perintah Allah.
Dapatkah manusia tidak melanggar perintah dan larangan Allah satu kali pun? Apakah orang berpuasa Ramadhan pasti menjadi suci? Apakah ada ayat tentang Idul Fitri dalam Al-Quran yang menyatakan seseorang hatinya dibersihkan dari dosa? Pertanyaan-pertanyaan ini patut dipikirkan oleh umat Islam.
Dosa-dosa kita membuktikan bahwa kita tidak dapat tunduk sempurna kepada Allah (100%) atau hidup fitri.

Penyebab Manusia Tidak Fitri
Wahyu Allah menyatakan bahwa akibat dosa ialah maut – kematian kekal di neraka. “. . . sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang [Adam], dan oleh dosa itu juga maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena . . . telah berbuat dosa.” (Injil, Surat Roma 5:12).
Kita selalu berbuat dosa, baik pikiran, hati maupun perbuatan. Kita menggosip, membenci, bicara kotor, berpikir jorok, iri hati, dan banyak lagi. Itulah penyebab kita tidak suci/fitri.
Sebenarnya kesucian hati membuat hidup kita di dunia tenang, damai dan berbahagia. Sehingga berani menghadapi kematian dan terjamin masuk surga.
Tapi bagaimanakah agar kita menjadi suci dan terjamin masuk surga?

Pribadi yang Selalu Fitri
Isa Al-Masih adalah Kalimatullah/Firman Allah dan telah turun menjadi manusia yang suci. Al-Quran mengakui bahwa Isa Al-Masih dilahirkan sebagai “. . . anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
“. . . ia [Isa Al-Masih] tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya . . .” (Kitab Nabi Yesaya 53:9). “. . . di dalam Dia [Isa Al-Masih] tidak ada dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4-5).
Karena Isa Al-Masih hidup suci dan menang atas dosa, maka kita wajib percaya dan meneladani hidup-Nya. Sehingga hidup kita suci dan selalu fitri.
Bukankah kesucian Isa Al-Masih itu membuktikan bahwa Dia adalah Allah? Jelaskan pendapat Anda di sini.
Cara Pasti Menjadi Fitri dan Masuk Surga
Karena suci, maka Isa Al-Masih layak menjadi korban penghapus dosa melalui penyaliban-Nya. “. . . Ia telah . . . menghapus segala dosa . . .” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4-5). Isa Al-Masih berkuasa menghapuskan dosa-dosa atau menjadikan fitri setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Jadi hanya dengan beriman kepada Isa Al-Masih, kita beroleh penyucian dosa dari Dia. Maka kita kembali fitri dan menang atas kuasa dosa. Sehingga terjamin masuk surga-Nya yang kekal.
Jika ada pertanyaan, sampaikan di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Makna dari Idul Fitri menjadi fitrah. Menurut saudara, apakah benar puasa menjamin Mukmin memiliki hati yang suci? Jelaskan!
- Mengapa menjadi suci itu sangat penting?
- Apakah cara Isa Al-Masih menyucikan dosa-dosa manusia adalah cara terbaik dan pasti? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Makna dari Idul Fitri untuk Hati yang Suc” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kenajisan Hati, Perhatikan Atau Abaikan?
- Makna Kembali Fitrah dalam Islam dan Kristen
- Perbuatan Baik Seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Makna dari Idul Fitri untuk Hati yang Suci” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .